Anda di halaman 1dari 4

pengertian beep, bios, post

1.Istilah beep
 
Mungkin kalian sering mengalami atau mungkin mendengar Bunyi BEEP pada bios di PC.
Sebenarnya bunyi itu merupakan suatu pesan yg disampaikan oleh bios/PC untuk menunjukkan
suatu kesalahan pada hardware pc kalian.
Hendra Share akan coba memberikan tanda-tanda ataupun keterangan mengenai bunyi BEEP
tersebut untuk para HS Mania. Namun sebelumnya, harap dipastikan tipe dari bios PC kalian.
AMI-BIOS
Beep 1x ==> RAM rusak atau tidak terpasang dengan benar.
Beep 6x ==> Biasanya menunjukkan keyboard yang rusak, atau tidak terpasang dengan benar
Beep 8x ==> Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar pada slot.
Beep 11x  ==> Checksum-Error. Periksalah baterai CMOS pada motherboard.
Award-BIOS
Beep 1x panjang terus menerus ==> RAM rusak, atau tidak terpasang dengan benar.
Beep 1x panjang, 1x pendek ==> Ada masalah dengan RAM atau Motherboard
Beep 1x panjang, 2x pendek ==> Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar
Beep 1x panjang, 3x pendek ==> Keyboard rusak atau tidak terpasang dengan benar
Beep 1x panjang, 9x pendek ==> Ada masalah dengan Bios / Bios rusak
Beep pendek Tak terputus ==> Ada masalah dengan penerimaan tegangan (power)
Phoenix-BIOS
Beep 1x-1x-4x ==> BIOS mengalami kerusakan.
Beep 1x-2x-1x ==> Motherboard rusak.
Beep 1x-3x-1x ==> Ram rusak atau tidak terpasang dengan benar
Beep 3x-1x-1x ==> Motherboard rusak
Beep 3x-3x-4x ==> Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar.
kalo ternyata yang bermasalah adalah RAM (memori) maka cabutlah memori RAM dan pasang
lagi (apabila cara meletakkan RAM sebelumnya kurang baik atau tidak pas atau bergeser karena
komputer dipindah-pindah). Perlakuan yang sama juga dapat dilakukan pada graphic card (kartu
vga). Apabila setelah memperbaiki letak periferal (RAM dan kartu vga) tetapi bunyi beep masih
berbunyi juga, kemungkinan besar periferal tersebut mengalami kerusakkan, maka bisa dicoba
dengan periferal lainnya.
2.Istilah Bios

Bios Merupakan Perangkat lunak yang bertugas melakukan perintah kerja secara manual pada
saat masuk Sistem Operasi (OS). BIOS memiliki singkatan dari Basic Input Output System. Bios
terletak pada papan motherboard yang terpasang menempel pada papan. Meskipun bios tidak
mampu memberikan komunikasi seperti perangkat lain yang memiliki kemampuan tinggkat
tinggi, namun BIOS mampu mengendalikan semua jenis perangkat keras /Hardware melalui
keyboard.
Gambar BIOS
Menurut Ilmu informatika, ada beberapa fungsi BIOS yang mampu menjalankan kerjanya
1. BIOS bisa menjalankan perintah dengan istilah Power  on Self  Test. Sebelum kita menginstal
sebuah komputer maupun laptop baru, tentu hal yang pertama kita lakukan adalah melakukan
test dengan cara mengecek beberapa perangkat yang ada pada komputer. Disamping itu, BIOS
juga bisa memberikan informasi yang akurat  mengenai spesifikasi piranti yang terinstal melalui
papan motherboard.
 2. Pengaturan konfigurasi Proses dasar sebelum masuk sistem Operasi. Ini biasa dilakukan pada
saat menginstalasi perangkat lunak windows pada komputer. BIOS mengatur lalu lalang dari
berbagai perangkat lain berdasarkan fungsinya masing-masing tanpa crash.
Pengaturan konfigurasi ini biasanya banyak dimanfaatkan oleh beberapa orang yang ingin
meningkatkan kerja komputer agar lebih cepat dengan minimum cost / biaya murah. Ini biasa
dilakukan pada saat kita mau over clocking sebuah Desktop Komputer. Meskipun BIOS bisa
menjalankan perintah, namun tidak semua Motherboard mampu mengeksekusinya. Hal ini dari
masing-masing motherboard memiliki kemampuan kerja masing-masing berdasarkan
spesifikasinya
3. Munculnya Sistem Operasi baik itu Wndows, Linux, Ubuntu dan jenis Sistem operasi lainya,
merupakan bantuan dai BIOS. BIOS akan melakukan perintah manakala boot yang digunakan
pertama adalah sistem operasi, kalau pada Windos biasanya terletak di C untuk sistem. Maka
BIOS melakukan perintah sesuai yang kita SET.
4. BIOS membantu dalam pengaturan perangkat keras.
Sering dijumpai sebuah unit komputer mengalami kegagalan pada sistem sehingga WIndows
tidak bisa muncul pada papan layar. Ini bisa disebabkan karena kesalahan pada setting BIOS
yang tidak sesuai dengan prosedur aturan. Saya ambil contoh, Saya menggunakan motherboard
Gigabyte G41 dengan Processor core 2 Duo e7500 clock speed 2,9Ghz /Memory 2 GB DDR 3.
Pada seting BIOS saya mengubah nilai processor menjadi 3,5GB dengan Votl + 0,5 Volt. Pada
Memory saya ubah Volt standar menjadi + 0,3 Volt.
Kemmungkinan besar Windows tidak bisa muncul karena kegagalan pada Setting BIOS. Pada
Setting BIOS yang seperti ini banyak disebabkan oleh jenis Motherboard yang dipakai karena
tidak mempu menjalankan tugas dengan kecepatan tinggi. kegagalan tersebut bukan karena
BIOS tidak bisa menjalankan perintah, Namun perintah BIOS tidak mampu dijalankan oleh
karena faktor kemampuan Motherboard tersebtu.
Set Up BIOS  dan Komponen BIOS
Pada Saat menyalakan komputer maupun Laptop tampilan yang muncul pertama Adalah BIOS.
Kita bisa mengetahui jenis BIOS berdasarkan informasi yang muncul pada layar hitam saat
pertama menyalakan komputer. Beberapa BIOS ternama seperti Phoenix, AMI, Award, memiliki
Set Up yang berbeda beda.

Berikut Detail BIOS dan Cara  masuk ke menu BIOS


AMI BIOS : Tekan DEL pada Keyboard
PHOENIX BIOS :  Tekan F2 pada keyboard
IBM BIOS : Tekan F1 pada Keyboard
MICROID BIOS : Tekan ECS pada Keyboard
AWARD BIOS : Tekan DEL pada Keyboard
Komponen BIOS
- Pada masing-masing jenis Bios memiliki komponen dasar yang secara umum mengkonfigurasi
semua jenis perangkat keras yang terinstal melalui papan motherboard.  BIOS juga bisa
mengatur lalu lalang jalanya arus yang akan disuplai ke perangkat keras melalui  Power Supply. 
Ini memungkinkan untuk membuat komputer bekerja secara sefty/aman dengan melalui kendali
BIOS.
- BIOS merupakan keluarga dari perangkat yang terdiri dari "Firmware" dan Chip BIOS.
Firmware tersebut tertanam pada BIOS secara permanen dan tidak bisa dikonfigurasi ulang
seperti halnya perangkat lainya, seperti Windows dan Aplikasi Software. Dengan seperti ini
sangat jarang terjadinya kerusakan atau eror pada BIOS.
BIOS diklasifikasikan sebagai ROM BIOS yang memiliki space namun berukuran sangat kecil.
ROM BIOS memiliki fungsi untuk mempercepat akses load pada saat sebelum sistem operasi
tampil. ROM BIOS hanya mampu membaca perangkat lunak BIOS saja karena keterbatasan
memori yang dimiliki.
Pada saat ini BIOS menyesuaikan dengan kebutuhan. Setiap pengguna bisa Upgrade bios ke
versi yang lebih tinggi dengan melihat kebutuhan support hardware yang ada.  namun dalam
upgrade bios dengan versi yang lebih tinggi bisa menyebabkan  eror pada BIOS. Hal ini akan
lebih aman jika upgrade BIOS terdapat double BIOS / BIOS cadangan agar jika terjadi
kerusakan,  BIOS cadangan mampu mem beck up kinerja.
Kesimpulan
BIOS (Basic Input Output System)  merupakan bagian  dari komputer yang berisi  kumpulan
informasi tentang motherboard. BIOS memberikan informasi terhadap perangkat keras lainya
dan melakukan interaksi dari perangkat satu ke perangkat lainya secara langsung.  BIOS
mengatur laju sistem boot pada saat komputer dinyalakan dengan seting konfigurasinya pada
menu BIOS. Arus pada masing-masing perangkat juga bisa diseting melalui menu BIOS agar
perangkat hardware bisa bekerja secara maksimal.
3.Istilah Post

Power On Self Test atau POST merupakan istilah pada proses boot baik itu komputer, router,
ataupun printer. POST merupakan langkah pertama dari proses yang disebut IPL (Initial
Program Load), Booting, Atau Bootstrapping. Post berfungsi untuk melakukan pengujian
terhadap kesehatan sistem komputer, apakah komponen berjalan dengan benar sebelum BIOS 
memulai sistem operasi. Yang dilakukannya adalah mengecek jumlah RAM, keyboard, dan
perangkat media penyimpanan (disk drive). Jika sebuah kesalahan terdeteksi oleh POST, maka
sistem umumnya akan menampilkan beberapa kode kesalahan, yang dinyatakan dengan bunyi-
bunyian (atau beep) yang menunjukkan letak kesalahannya. Setiap kesalahan memiliki pola
bunyi beep-nya sendiri-sendiri, dan berbeda antar BIOS yang digunakan.

Tugas utama dari POST akan ditangani oleh BIOS, tugas utama dari BIOS ketika POST adalah
sebagai berikut:

1. Memverifikasi integritas dari kode BIOS itu sendiri


2. Menemukan, ukuran, dan memverifikasi sistem memori utama
3. Menemukan, inisialisasi, dan katalog semua bus sistem dan perangkat
4. Lulus kontrol ke BIOS khusus lainnya (jika dan ketika diperlukan)
5. Menyediakan antarmuka pengguna untuk konfigurasi sistem
6. Mengidentifikasi, mengatur, dan memilih perangkat yang tersedia untuk booting
7. Membangun apa pun lingkungan sistem yang dibutuhkan oleh target OS

 
BIOS akan memulai POST ketika CPU direset. Lokasi memori CPU yang pertama mencoba
untuk menjalankan reset Vector. Dalam kasus Hard Boot, Northbridge akan mengirim kode ini
ke BIOS yang terletak pada flash memory sistem. Untuk Warm Boot, BIOS akan berada di RAM
dan Northbridge akan melakukan panggilan vektor reset ke RAM.

Tahapan POST:

1. Tes PSU (Ditandai dengan lampu power hidup, dan kipas pendingin power supply
menyala)
2. Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal “Power Boot” yang
dihasilkan oleh PSU jika dalam kondisi baik. Kemudian CPU melaksanakan instruksi
awal pada ROM BIOS.
3. Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. Di dalam BIOS terpadat program yang berisikan
instruksi POST.
4. Penglistrikan terhadap CMOS. Program POST diawali dengan membaca data SETUP
pada CMOS.
5. Melakukan terhadap CPU, timer, kendali memori, Memory BUS, dan Memory Module.
6. Membaca memori sebesar 16KB untuk keperluan ROM BIOS menyimpan kode POST.
7. Pengecekkan I/O Controller dan BUS Controller.

Kesimpulan: POST merupakan bagian dari BIOS yang berfungsi untuk menguji kesehatan
komputer, baik itu Memory, Processor, dan Perangkat keras lainnya. Bila terjadi kesalahan atau
kerusakan pada perangkat tersebut maka POST akan memberikan signal berupa bunyi beep atau
code yang tampil pada monitor.

Anda mungkin juga menyukai