Anda di halaman 1dari 47

Paskibraka

materi paskibra

Paskibraka adalah singkatan dari


Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
dengan tugas utamanya untuk
mengibarkan dan menurunkan Bendera
Pusaka (kini duplikat) dalam upacara
peringatan Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia dan Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia di tiga tempat, yakni
tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan
nasional. Anggotanya berasal dari pelajar
SMA/sederajat kelas 10 dan/atau 11.
Berkas:Logo Korps Paskibraka.gif
Logo PASKIBRAKA (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) berdasarkan Petikan Hak Cipta No. HKI.2-HI.01.07-16,
Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang, Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual. Logo ini diciptakan oleh Drs. H. Idik Sulaeman dan diumumkan pertama kali pada 17
Agustus 1972, di Jakarta. Pemegang Hak Cipta dari logo Paskibraka adalah Purna Paskibraka Indonesia.

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka


(Paskibraka) merupakan putra-putri
terbaik bangsa, kader pemimpin bangsa
yang direkrut dan diseleksi secara
bertahap dan berjenjang melalui sistem
dan mekanisme pendidikan dan pelatihan
yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan
serta penguatan aspek mental dan fisik
agar memiliki kemampuan prima dalam
melaksanakan tugas sebagai pasukan
pengibar bendera pusaka.[1] Paskibraka
berada dibawah binaan dan asuhan
Kementerian Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia.

Perbedaan Paskibraka dan


Paskibra
Berikut penjelasan dari makna:
Paskibraka, Paskibra, dan Purna
Paskibraka Indonesia (PPI)

Paskibraka adalah singkatan dari


Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
yang di mana anggotanya bertugas
melaksanakan pengibaran dan/atau
penurunan duplikat sang saka merah
putih pada upacara peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia di
tingkat kota/kabupaten, provinsi,
dan/atau nasional. Setelah
melaksanakan tugasnya, mereka akan
disebut sebagai Purna Paskibraka.
Paskibra adalah singkatan dari
Pasukan Pengibar Bendera yang bukan
bertugas sebagai pengibar dan/atau
penurun duplikat sang saka merah
putih di tingkat kota/kabupaten,
provinsi, maupun nasional. Mereka
bertugas ditingkat lain seperti di
sekolah, kantor diplomatik Perwakilan
Indonesia di luar negeri, serta di suatu
instansi/organisasi lain.
Purna Paskibraka Indonesia (disingkat
PPI) adalah organisasi yang
beranggotakan mereka yang pernah
bertugas sebagai anggota Paskibraka
pada upacara peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia, baik
di tingkat kabupaten/kota, provinsi
atau nasional. Pengurus pusatnya
berlokasi di Jakarta.

Lambang Paskibraka dan


Purna Paskibraka
Dalam organisasi kepaskibrakaan,
terdapat dua lambang, yang pertama
adalah lambang Paskibraka/Paskibra
yang bergambarkan dua pemuda/pemudi
paskibraka menengok kekanan dengan
seragam Pakaian Dinas Upacara (PDU)
putih yang adalah lambang untuk
anggota Paskibraka/Paskibra aktif yang
sedang bertugas. Lambang ini dipasang
di lengan sebelah kanan seragam PDU
Paskibraka yang sedang bertugas.
Sedangkan untuk Paskibraka yang telah
melaksanakan tugasnya di tingkat
Kota/Kabupaten, Provinsi dan Nasional,
mereka berlambangkan Purna
Paskibraka Indonesia (PPI) yang
berlambangkan daun dan bunga teratai.
Penjelasan lambangnya sebagai berikut:

tiga helai daun yang tumbuh ke atas:


artinya paskibraka harus belajar,
bekerja, dan berbakti
tiga helai daun yang tumbuh
mendatar/samping: artinya seorang
pakibra harus aktif, disiplin, dan
bergembira.[2]

Artinya adalah bahwa setiap anggota


paskibraka memiliki jiwa yang sangat
mulia. dan mengapa Lambang Anggota
Paskibraka dilambangkan dengan Bunga
Teratai. Karena Bunga Teratai tumbuh di
lumpur dan berkembang diatas air yang
bermakna bahwa anggota Paskibraka
adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh
dari (Orang Biasa) tanah air yang sedang
bermekar/berkembang dan membangun.
Sejarah

Husein Mutahar, pendiri Paskibraka

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun


1946, pada saat ibu kota Indonesia
dipindahkan ke Yogyakarta.
Memperingati HUT Proklamasi
Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden
Soekarno memerintahkan salah satu
ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar,
untuk menyiapkan pengibaran bendera
pusaka di halaman Istana Gedung Agung
Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak
Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa
sebaiknya pengibaran bendera pusaka
dilakukan oleh para pemuda dari seluruh
penjuru Tanah Air, karena mereka adalah
generasi penerus perjuangan bangsa
yang bertugas.[3]

Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin


terlaksana, maka Mutahar hanya bisa
menghadirkan lima orang pemuda (3
putra dan 2 putri) yang berasal dari
berbagai daerah dan kebetulan sedang
berada di Yogyakarta, salah satunya Siti
Dewi Sutan Assin. Lima orang tersebut
melambangkan Pancasila. Sejak itu,
sampai tahun 1949, pengibaran bendera
di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan
cara yang sama.

Ketika Ibu kota dikembalikan ke Jakarta


pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi
menangani pengibaran bendera pusaka.
Pengibaran bendera pusaka pada setiap
17 Agustus di Istana Merdeka
dilaksanakan oleh Rumah Tangga
Kepresidenan sampai tahun 1966.
Selama periode itu, para pengibar
bendera diambil dari para pelajar dan
mahasiswa yang ada di Jakarta.

Pada tahun 1967, Husein Mutahar


dipanggil Presiden Soeharto untuk
menangani lagi masalah pengibaran
bendera pusaka. Dengan ide dasar dari
pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta,
dia kemudian mengembangkan lagi
formasi pengibaran menjadi 3 kelompok
yang dinamai sesuai jumlah anggotanya,
yaitu:

Pasukan 17 / pengiring (pemandu),


Pasukan 8 / pembawa bendera (inti),
Pasukan 45 / pengawal

Jumlah tersebut merupakan simbol dari


tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17
Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu
dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar
hanya melibatkan putra daerah yang ada
di Jakarta dan menjadi anggota
Pandu/Pramuka untuk melaksanakan
tugas pengibaran bendera pusaka.
Rencana semula, untuk kelompok 45
(pengawal) akan terdiri dari para
mahasiswa AKABRI (Generasi Muda
ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan.
Usul lain menggunakan anggota pasukan
khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, KKO,
dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya
diambil dari Pasukan Pengawal Presiden
(PASWALPRES) yang mudah dihubungi
karena mereka bertugas di lingkungan
Istana Kepresidenan Jakarta.

Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas


pengibar bendera pusaka adalah para
pemuda utusan provinsi. Tetapi karena
belum seluruh provinsi mengirimkan
utusan sehingga masih harus ditambah
oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana


Negara Jakarta berlangsung upacara
penyerahan duplikat Bendera Pusaka
Merah Putih dan reproduksi Naskah
Proklamasi oleh Soeharto kepada
Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I
seluruh Indonesia. Bendera duplikat
(yang terdiri dari 6 carik kain) mulai
dikibarkan menggantikan Bendera
Pusaka pada peringatan Hari Ulang
Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus 1969 di Istana
Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera
Pusaka bertugas mengantar dan
menjemput bendera duplikat yang
dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu,
anggota pengibar bendera pusaka adalah
para remaja siswa SLTA se-tanah air
Indonesia yang merupakan utusan dari
seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap
provinsi diwakili oleh sepasang remaja
putra dan putri.

Idik Sulaeman, Sang Pencetus Istilah Paskibraka


Istilah yang digunakan dari tahun 1967
sampai tahun 1972 masih Pasukan
Pengerek Bendera Pusaka. Baru pada
tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan
suatu nama untuk Pengibar Bendera
Pusaka dengan sebutan Paskibraka. PAS
berasal dari PASukan, KIB berasal dari
KIBar mengandung pengertian pengibar,
RA berarti bendeRA dan KA berarti
PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar
bendera pusaka disebut Paskibraka.
Pembentukan formasi
pasukan

Contoh formasi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kota. Paling depan adalah
Kelompok/Pasukan 17, di belakangnya adalah Kelompok/Pasukan 8, dan paling belakang adalah Pasukan 45
beranggotakan TNI atau POLRI bersenjata

Formasi khusus Paskibraka yaitu:

Kelompok 17 berposisi di paling depan


berperan sebagai pemandu dan
pengiring pasukan yang dipimpin oleh
seorang Komandan Kelompok
(DanPok). Kelompok 17 Ini seluruhnya
merupakan anggota Paskibraka.
Kelompok 8 berposisi di belakang
kelompok 17 berperan sebagai
pasukan inti dan pembawa duplikat
Bendera Pusaka merah putih.
Kelompok ini terdapat dua putri
Paskibraka berperan sebagai
pembawa bendera, satu berposisi
didepan tengah sebagai pembawa baki
bendera utama (Pembawa Baki 1) dan
dibelakangnya berperan sebagai
cadangan pembawa baki bendera
(Pembawa Baki 2), mereka dikawal
oleh empat anggota TNI atau POLRI
bersenjata untuk di tingkat
Kota/Kabupaten dan Provinsi,
sedangkan di tingkat nasional (di
Istana Merdeka) dikawal oleh anggota
Yonwalprotneg Paspampres.
Kemudian terdapat tiga putra
Paskibraka (dikenal dengan istilah
"Tiga Pengibar"), satu putra berperan
sebagai pembentang bendera, satu
putra berperan sebagai Komandan
Kelompok 8 sekaligus sebagai
pengerek tali bendera (posisi ditengah),
dan satu putra berperan sebagai
pengerek tali bendera. Kemudian tiga
putri Paskibraka di saf belakang
berperan sebagai pelengkap/pagar
pasukan.
Pasukan 45 berposisi di belakang
Kelompok 8 membawa senapan
berperan sebagai pasukan
pengawal/pengaman kehormatan
dengan fungsi simbolis. Mereka
merupakan anggota dari TNI atau
POLRI dan untuk di tingkat nasional
terdiri dari anggota Yonwalprotneg
Paspampres. Jika ditotal, pasukan ini
berjumlah 45 personel dengan rincian:
satu orang sebagai Danki Paskibraka,
empat orang pengawal di Pasukan 8,
dan total 40 orang di Pasukan 45.
Pasukan 45 terdiri dari empat regu
dengan jumlah orang dalam tiap regu
adalah 10 orang, tiap regu dipimpin
oleh seorang Komandan Regu
disingkat "Danru" yang berposisi di
sebelah kanan saf pertama regu.
Beberapa daerah menggunakan
anggota Paskibraka sebagai Pasukan
45, ini disesuaikan dengan kebutuhan
dan kebijakan dari Pemda, Dinas
Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan
pengurus Purna Paskibraka Indonesia
(PPI) di masing-masing daerah.

Keseluruhan formasi pasukan yang


dijelaskan diatas dipimpin oleh seorang
Komandan Kompi Paskibraka (Danki
Paskibraka) yang berposisi di sebelah
kanan Komandan Kelompok (DanPok)
17. Danki Paskibraka merupakan perwira
TNI atau POLRI dengan pangkat minimal
Letnan Satu atau Letnan Dua (jika dari
TNI) dan Inspektur Polisi Satu atau
Inspektur Polisi Dua (jika dari Polri),
sementara di tingkat nasional berpangkat
Kapten (jika dari TNI) atau Ajun
Komisaris Polisi (jika dari Polri).[4]

Pembagian pasukan

Pada saat hari penugasan (17 Agustus),


Paskibraka akan dibagi menjadi dua tim
tugas, yaitu pasukan yang bertugas Pagi
sebagai pengibar bendera dan tugas Sore
sebagai pasukan penurun bendera.
Pembagian pasukan ini akan dibentuk
sejak masa latihan dengan tiap tim diberi
nama unik yang saling melengkapi,
contohnya Tim "Nakula" dan Tim
"Sadewa",[5] kedua tim ini tidak akan
mengetahui apakah timnya akan
bertugas sebagai pengibar atau bertugas
sebagai penurun sampai pada hari
penugasan dan baru akan diumumkan
oleh tim Pelatih tiga jam sebelum
upacara dimulai (untuk di tingkat
Nasional),[6] dan juga di tingkat daerah
lain. Tradisi ini telah dilakukan sejak
angkatan-angkatan terdahulu dan
berguna untuk melatih kesiapsediaan
serta mental anggota Paskibraka.
Penentuan ini dinilai oleh tim Pelatih
berdasarkan performa dalam baris
berbaris tiap tim dengan menentukan tim
mana yang cocok untuk tampil pada saat
pengibaran dan tim mana yang cocok
untuk tampil pada saat penurunan.
Tingkat penugasan

Paskibraka Nasional sedang mengibarkan sang merah putih pada saat upacara memperingati HUT RI di Istana
Merdeka, Jakarta

Pada dasarnya Paskibraka terdiri dari


tiga tingkatan, yaitu:

1. Paskibraka Nasional (Pasnas)


2. Paskibraka Provinsi
3. Paskibraka Kota/Kabupaten

tingkat terpusat yaitu tingkat Nasional


adalah Paskibraka yang diseleksi dari
seluruh provinsi di Indonesia yang tiap-
tiap provinsi akan mengutus satu putra
dan satu putri terbaik dan tingkat ini
melaksanakan tugas di Istana Merdeka
Jakarta, dengan inspektur upacara yaitu
Presiden Republik Indonesia.
Pembentukan Paskibraka tingkat Provinsi
yaitu diseleksi dari kota-kota pada
provinsi tersebut dan akan diutus ke ibu
kota provinsi dengan inspektur upacara
yaitu Gubernur. Untuk tingkat
Kota/Kabupaten yaitu melaksanakan
tugas di Kota/Kabupaten asal Paskibraka
tersebut dengan inspektur upacara yaitu
Wali Kota/Bupati.
Seleksi dan Diklat
Paskibraka diawali dengan seleksi dari
tingkat Kota/Kabupaten pada bulan
Maret dan April. Bagi yang lolos
mengikuti seleksi untuk ke tingkat
Provinsi akan dikirim pada bulan Mei.
Dari tingkat Provinsi, bagi yang lolos
seleksi untuk ke tingkat nasional akan
dikirim dua pasang putra dan putri ke
seleksi tingkat nasional pada bulan Juni.
Kemudian, seleksi tingkat nasional akan
menetapkan satu pasangan putra dan
putri terbaik dari setiap provinsi untuk
mewakili provinsi yang bersangkutan
menjadi anggota Paskibraka nasional
yang akan bertugas di Istana Merdeka,
Jakarta pada 17 Agustus nanti.

Anggota Paskibraka tingkat nasional


memasuki asrama pelatihan pada
minggu terakhir bulan Juli. Selama tiga
minggu, para calon Paskibraka (disingkat
Capaska) akan menjalani latihan
Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan
latihan formasi pengibaran/penurunan
bendera untuk di Istana merdeka nanti,
latihan ini dilaksanakan di Pusat
Pelatihan Paskibraka Cibubur dan pada
minggu-minggu mendekati tanggal 17 di
bulan Agustus latihan akan dilaksanakan
bersama dengan personel Batalyon
Pengawal Protokoler Kenegaraan
(Yonwalprotneg) Paspampres yang akan
menjadi pasukan 45 Paskibraka
Nasional. Setelah melaksanakan gladi
kotor dan gladi bersih pada tanggal 14
dan 15 Agustus, mereka akan dikukuhkan
dalam upacara "Pangukuhan" pada
tanggal 16 Agustus di Istana negara oleh
Presiden Republik Indonesia yang dihadiri
oleh Panglima TNI, Kapolri, serta pejabat-
pejabat pemerintahan pusat lainya.[7]
Keesokan harinya, pada tanggal 17
Agustus, anggota Paskibraka akan
melaksanakan tugas utamanya yaitu
untuk mengibarkan dan menurunkan
duplikat Bendera Pusaka pada saat
upacara peringatan Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia di Istana Merdeka,
Jakarta Pusat.

Selain mengikuti latihan fisik baris


berbaris, anggota Paskibraka juga
mengikuti latihan mental, spiritual dan
kepemimpinan yang disebut Latihan
Pandu Ibu-Indonesia Berpancasila.
Latihan ini bermaksud mempersiapkan
anggota Paskibraka menjadi putra-putri
Indonesia terbaik yang akan menjadi
generasi penerus dan calon-calon
pemimpin pada masa depan. Pelatihan
ganda seperti itu sudah ditradisikan
sejak tahun 1968, namun untuk lebih
menyeragamkan pelatihan tersebut ke
tingkat provinsi dan kabupaten/kota,
pemerintah telah mengeluarkan pedoman
yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Pemuda dan Olahraga (Permenpora) No.
065 Tahun 2015.

Tokoh yang pernah menjadi


Paskibraka
Dibawah ini adalah tokoh-tokoh
masyarakat (public figure) yang adalah
Purna Paskibraka:

Siti Dewi Sutan Assin - Nasional 1946


(pembawa baki pertama).[8]
Megawati Soekarnoputri - Nasional
1964.[9]
Desy Ratnasari - Jawa Barat 1987
Joko Anwar - Nasional 1990
Marcelino Lefrandt - Sulawesi Utara
1991.[10]
Airin Rachmi Diany - Jawa Barat 1992
Pasha Ungu - Sulawesi Tengah 1995
Hengky Kurniawan - Nasional 1999.[11]
Fero Walandouw - Sulawesi Utara 2006
Hana Saraswati - DKI Jakarta 2014
Said Bajuri
Deva Mahenra - Kabupaten Timika
2006[12]
Galeri

Momentum pengibaran bendera pusaka


asli setelah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
(Paskibraka belum terbentuk pada saat
itu)
Prosesi Pengibaran Sang Merah Putih
oleh Paskibraka saat upacara
memperingati HUT RI di tingkat Kota
Pembawa baki bendera menerima
bendera merah putih dari Walikota
Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany
selaku inspektur upacara untuk
dikibarkan (th 2012)
Paskibraka Magetan

Anggota Paskibraka pada saat


Hardiknas di DIY
Pasukan 17 Paskibra yang diambil dari
Pramuka
Setelah melaksanakan tugas utama
pada 17 Agustus, seorang Purna
Paskibraka biasanya akan diminta oleh
pemerintahan setempat untuk
berpartisipasi dalam berbagai
acara/parade seperti ini
Perlengkapan anggota Paskibraka

Anggota Paskibra
Lihat juga
Bendera Pusaka
Bendera Indonesia
Upacara bendera
Purna Paskibraka Indonesia
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Hormat bendera
Pemberian hormat
Pramuka

Referensi
Wikimedia Commons memiliki media
mengenai Flags of Indonesia.

1. Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga


Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pemuda Dan Olahraga Nomor
0065 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Pasukan
Pengibar Bendera Pusaka (https://jdihn.
go.id/files/205/2017permenpora014.pd
f)
2. "Lambang Purna Paskibraka Indonesia"
(https://ppitanjungbalai.wordpress.com/
2013/05/24/lambang-purna-paskibraka-i
ndonesia/) . PPI Tanjungbalai.
3. "Sejarah Pembentukan Paskibraka" (http
s://archive.today/20121218130245/htt
p://www.paskibraka-jp.or.id/index.php?o
ption=com_content&view=article&id=3:s
ejarah-paskibraka-indonesia&catid=3:sej
arah&Itemid=2) [History of the
Formation of Paskibraka] (dalam bahasa
Indonesian). Paskibraka. 26 January
2011. Diarsipkan dari versi asli (http://w
ww.paskibraka-jp.or.id/index.php?option
=com_content&view=article&id=3:sejara
h-paskibraka-indonesia&catid=3:sejarah
&Itemid=2) tanggal 2012-12-18.
Diakses tanggal 12 July 2011.
4. "Kapten Inf A.R. Razi Furqon Dalimunte,
Danki Paskibraka 2019" (https://korem1
21abw.mil.id/2019/08/26/kapten-inf-a-r-
razi-furqon-dalimunte-danki-paskibraka-2
019/) . Diakses tanggal 8 Agustus 2021.
5. Egeham, Lizsa. Yulika, Nila Chrisna, ed.
"Selain Merah Putih, Ini Nama-nama Unik
Tim Paskibraka Nasional" (https://www.li
putan6.com/health/read/3058714/selai
n-merah-putih-ini-nama-nama-unik-tim-p
askibraka-nasional) . Liputan6.com.
liputan6.com. Diakses tanggal
8 Agustus 2021.
6. Prawira, Aditya Eka. Prawira, Aditya Eka,
ed. "2 dari 5 Paskibraka Nasional 2019
Ini Pembawa Baki di Istana, Siapa Kira-
Kira?" (https://www.liputan6.com/healt
h/read/4039045/2-dari-5-paskibraka-nas
ional-2019-ini-pembawa-baki-di-istana-si
apa-kira-kira) . Liputan6.com. liputan6.
7. Ihsanuddin. Kuwado, Fabian Januarius,
ed. "Presiden Jokowi Kukuhkan 68
Anggota Paskibraka 2019" (https://nasio
nal.kompas.com/read/2019/08/15/154
63491/presiden-jokowi-kukuhkan-68-ang
gota-paskibraka-2019?page=all) .
Kompas.com. kompas.com. Diakses
tanggal 8 Agustus 2021.
8. "Mengenal Pembawa Baki Bendera
Merah Putih dari Awal Terbentuk Hingga
Kini" (https://ringtimesbali.pikiran-rakyat.
com/nasional/pr-28672978/mengenal-p
embawa-baki-bendera-merah-putih-dari-
awal-terbentuk-hingga-kini) . Ni Luh
Anika Dewi. ringtimesbali.com. Diakses
tanggal 8 Agustus 2021.
9. "Megawati Menerima Penghargaan dari
Purna Paskibraka Indonesia" (https://nas
ional.tempo.co/read/1145060/megawat
i-menerima-penghargaan-dari-purna-pas
kibraka-indonesia/full&view=ok) .
Tempo.co. Tempo. Diakses tanggal
8 Agustus 2021.
10. Kistyarini (ed.). "Marcelino Lefrandt
Kenang Pengalaman Jadi Anggota
Paskibraka" (https://www.kompas.com/
hype/read/2020/08/17/201923766/mar
celino-lefrandt-kenang-pengalaman-jadi-
anggota-paskibraka) . Kompas.com.
kompas.com. Diakses tanggal 8 Agustus
2021.
11. "Siapa Sangka, 5 Artis Ini Pernah Jadi
Paskibraka dan Bertugas di Istana
Negara" (https://hype.grid.id/read/43229
4277/siapa-sangka-5-artis-ini-pernah-jad
i-paskibraka-dan-bertugas-di-istana-nega
ra?page=all) . Helna Estalansa,None.
gridhype.id.
12. Tionardus, Melvina. Kistyarini, ed. "Deva
Mahenra Pernah Jadi Anggota Paskibra
Tingkat Kabupaten Timika" (https://ww
w.kompas.com/hype/read/2021/09/10/
163506266/deva-mahenra-pernah-jadi-a
nggota-paskibra-tingkat-kabupaten-timik
a) . Kompas.com. kompas.com.

Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media
mengenai Paskibraka.

Dokumentasi pertama Paskibraka


Nasional pada tahun 1964 (https://ww
w.youtube.com/watch?v=ueMItc00o1
s)
Paskibraka Nasional tahun 1968 (http
s://www.youtube.com/watch?v=GZkUc
vaRAug)
Dokumentasi kegiatan Paskibraka
Nasional tahun 1991 (https://www.yout
ube.com/watch?v=s6swliTlRMA)
Dokumentasi kegiatan Paskibraka
Nasional tahun 2018 (https://www.yout
ube.com/watch?v=NSTJ23s552s)
Laporan kegiatan pendidikan dan
pelatihan Paskibraka Nasional 2019 -
oleh CNN Indonesia (https://www.yout
ube.com/watch?v=sJK9lmzkXw0)
Paskibraka Nasional 2019 di Indosiar
(https://www.youtube.com/watch?v=T
SrR6qCkuqw)
https://www.cia.gov/library/publication
s/the-world-
factbook/flags/flagtemplate_id.html
Diarsipkan (https://web.archive.org/we
b/20130615141841/https://www.cia.g
ov/library/publications/the-world-factb
ook/flags/flagtemplate_id.html) 2013-
06-15 di Wayback Machine.
Blog tentang paskibra PI Seru (https://s
emutaspal.com/paskibra/)

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Paskibraka&oldid=22572088"

Halaman ini terakhir diubah pada 6 Januari


2023, pukul 18.02. •
Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali
dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai