Anda di halaman 1dari 2

Dongeng sebelum tidur Aji Saka

Pada dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan


yang diperintah oleh raja bernama Prabu Dewata Cangkar yang buas
dan suka makan manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang
manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian kecil dari rakyat
yang resah dan ketakutan mengungsi secara diam-diam ke daerah lain.

Di dusun Medang Kawit hidup lah pemuda yang bernama Aji Saka yang
sakti, rajin dan baik hati. Suatu hari, Aji Saka berhasil menolong seorang
bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua orang penyamun. Bapak tua
yang akhirnya diangkat menjadi ayah oleh Aji Saka itu ternyata
pengungsi dari Medang Kamulan.

Mendengar cerita kebiasaan Prabu Dewata Cangkar, Aji Saka berniat


menolong rakyat Medang Kamulan.

Singkat cerita, Aji Saka tiba di Medang Kamulan yang sepi. Sementara
di Istana Prabu Dewata Cangkar sedang murka karena Patih Jugul
Muda tidak membawa korban untuk sang prabu.

Dengan berani, Aji Saka menghadap Prabu Dewata Cangkar dan


menyerahkan diri untuk disantap oleh sang Prabu dengan imbalan
Tanah seluas serban yang digunakannya.

Saat mereka sedang mengukur tanah sesuai permintaan Aji Saka,


serban terus memanjang sehingga luasnya melebihi luas kerajaan
Prabu Dewata Cangkar. Prabu marah setelah mengetahui niat Aji Saka
sesungguhnya. Namun, dengan sigap Aji Saka melilit kuat tubuh sang
prabu yang kemudian dilempar ke laut hingga hilang ditelan ombak.
Aji Saka kemudian dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan serta
memboyong ayahnya ke Istana. Berkat pemerintahannya yang adil dan
bijaksana, Aji Saka mengantarkan kerajaan ke zaman keemasan.

Cerita ini mengajarkan untuk menjalankan amanat hendaklah dilakukan


dengan sebaik-baiknya. Sebab, orang yang memegang dan
menjalankan amanat dengan baik akan mendapatkan kehormatan di
kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai