Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

MERANCANG GRAFIK MENGGUNAKAN SPSS DAN BAHASA R

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Shalsha Nazillah (4212530003)


2. Talitha Nakhwan Hasibuan (4213530004)
3. Witri Wardani Hulu (4213230007)
4. Yohana Yulia (4213530011)

Mata Kuliah : Praktikum Statistika


Dosen Pengampu : Sudianto Manullang, S.Si., M.Sc.
Kelas : PSM 2021 C

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, atas berkat dan karunia-Nyalah kami dapat
menyelesaikan susunan makalah dengan topik Merancang Grafik Menggunakan SPSS dan
Bahasa R pada mata kuliah Praktikum Statistik, tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat
pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Sudianto Manullang, S.Si., M.Sc. yang telah memberikan tugas ini sehingga kami
dapat memahami lebih jauh mengenai penggunaan SPSS dan Bahasa R, serta perbandingan
keduanya dalam merancang suatu grafik.

Kami sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, karena itu saya
berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan
seluruh pembaca pada umumnya

Medan, 09 Februari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3. Tujuan........................................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................................6
2.1. SPSS............................................................................................................................6
2.1.1. Pengenalan SPSS..........................................................................................................6
2.1.2. Cara Kerja SPSS..........................................................................................................6
2.1.3. Tampilan Grafik Dengan SPSS...................................................................................7
2.2. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Grafik......................................................8
2.2.1. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Grafik Batang.............................................8
2.2.2. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Grafik Lingkaran.....................................11
2.2.3. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Scatter Plot...............................................13
2.2.4. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Histogram.................................................18
2.3. Bahasa R...................................................................................................................20
2.3.1. Pengenalan Bahasa R.................................................................................................20
2.3.2. Cara Kerja Bahasa R.................................................................................................20
2.3.3. Skema Kerja Bahasa R..............................................................................................20
2.3.4. Tampilan Grafik Dengan R.......................................................................................21
2.4. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik.............................................22
2.4.1. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik Batang (Bar Chart)...............22
2.4.2. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik Lingkaran (Pie Chart)..........24
2.4.3. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik Sebar (Scatter Plot)..............27
2.4.4. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik Distribusi warna citra digital
(Histogram)................................................................................................................................29
BAB III. PENUTUP...............................................................................................................31
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................31
3.2. Saran.........................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................32
1.1. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN
Terdapat berbagai software yang memudahkan kita dalam melakukan analisis
statistika dan merancang suatu grafik, seperti SPSS dan Bahasa R. Kedua aplikasi
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mengolah data-data
khusus yang berkaitan dengan statistika penelitian. Pada penggunaan SPSS, kita tidak
perlu memasukkan rumus dari suatu fungsi yang akan kita cari, cukup masukkan data
lalu pilih alat analisis yang diinginkan, kemudian SPSS akan menampilkan hasilnya
hanya dalam beberapa detik saja. Akan tetapi, kita harus membayar terlebih dahulu untuk
mendapatkan izin penggunaan software SPSS. Berbeda dengan SPSS dan software
lainnya, Bahasa Pemrograman R dapat digunakan siapapun secara gratis sehingga dinilai
lebih fleksibel jika dibandingkan dengan software lainnya yang berperan dalam bidang
statistika.
Jadi, dapat disimpulkan belajar penggunaan software dalam mengolah suatu data
penelitian sangat penting dan memudahkan seseorang dalam mengetahui hasil ataupun
kesimpulan dari data penelitian yang ia miliki. Oleh karena itu, penulis membuat
makalah ini sebagai bahan pembelajaran dan tambahan referensi untuk memahami
penggunaan software SPSS dan Bahasa Pemrograman R dalam merancang grafik suatu
data penelitian yang dinilai lebih akurat dan efisien dibandingkan secara manual.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja kegunaan SPSS dan Bahasa Pemrograman R di bidang statistik?
2. Bagaimana cara menggunakan SPSS dan Bahasa Pemrograman R dalam merancang
suatu grafik?
3. Apa saja kelebihan SPSS dan Bahasa Pemrograman R dalam merancang grafik?
4. Apa saja kekurangan SPSS dan Bahasa Pemrograman R dalam merancang grafik?
5. Diantara SPSS dan Bahasa Pemrograman R, manakah penggunaan software yang
dinilai lebih efektif dalam merancang grafik suatu data penelitian?

1.3. Tujuan
1. Memahami penggunaan SPSS dan Bahasa Pemrograman R di bidang statistik.
2. Memahami langkah-langkah menggunakan SPSS dan Bahasa Pemrograman R dalam
merancang suatu grafik.
3. Memahami kelebihan yang dimiliki SPSS maupun Bahasa Pemrograman R dalam
merancang grafik.
4. Memahami kekurangan SPSS dan Bahasa Pemrograman R dalam merancang grafik.
5. Mengetahui software mana yang lebih efektif penggunaannya dalam merancang
grafik suatu data penelitian.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. SPSS
2.1.1. Pengenalan SPSS
SPSS merupakan salah satu software yang sangat membantu dalam
perhitungan data-data khususnya yang berkenaan dengan statistik penelitian.
Penggunaan SPSS memudahkan kita dalam memecahkan berbagai persoalan
kuantitaif, baik menghitung nilai rata-rata, simpangan baku, skor terkecil, ataupun
skor terbesar dari data yang disajikan. Selain itu, SPSS juga mampu menyajikan
sebuah data ke dalam bentuk histogram, diagram lingkaran dan grafik lainnya.
2.1.2. Cara Kerja SPSS
Ketika menggunakan software SPSS dalam pengolahan data, maka kita akan
berhubungan dengan dua window, yaitu Data Editor untuk memasukkan data
input dengan ektensi file “sav” dan Output window yang menampilkan hasil
perhitungan “sps”. Untuk memulai program SPSS, klik Start pada menu start,
pilih SPSS Statistic 17.0, hingga muncul tampilan berikut:
 Data View, yaitu tampilan untuk memasukan data hasil penelitian, kolom
sebagai nama variable dan baris sebagai jumlah kasus.
 Variable View, yaitu tampilan untuk mengatur label data berupa nama dan
jenis variable.
A. Bagian-Bagian Dalam Variable View
 Variable Name
Untuk mengisi variable ini harus diawali dengan huruf, tidak boleh diakhiri
dengan tanda titik dan tidak ada perbedaan antara huruf kecil dan besar
 Variable Type
 Numeric, dapat ditampilkan di depan angka
 Comma, dapat ditampilkan di depan angka, Simbol koma berfungsi
sebagai pemisah ribuan.
 Dot, dapat ditampilkan di depan angka. Simbol titik berfungsi sebagai
pemisah ribuan.
 Scientific Notation, Sifat data seperti numeric, tetapi menggunakan
symbol E untuk kelipatan 10.
 Date, format tanggal dan waktu.
 Dollar, Dengan tipe ini koma sebagai pemisah ribuan dan titik sebagai
decimal.
 Custum Currency, untuk format mata uang.
 String, untuk data berupa huruf dan karakter lainnya
 Width, mengatur lebar kolom berdasarkan karakter.
 Decimal, menentukan banyaknya angka yang di inginkan pada belakang
koma.
 Label, penjelasan rinci tentang variable.
 Value, untuk memberi lebel data yang dimasukkan.
 Missing Values, digunakan untuk mengetahui banyaknya suatu informasi
yang hilang.
 Column, lebar kolom variabel.
 Alignment, mengatur perataan data.
 Scole, menentukan skala pengukuran sesuai dengan kata yang digunakan.
B. Menyimpan Data, Menutup, Dan Membuka File
Setelah data yang akan dianalisis lengkap, dapat menyimpannya dengan cara:
 Klik File, Save As.
 Tentukan direktori.
 Beri nama file dan klik save.
2.1.3. Tampilan Grafik Dengan SPSS
Dalam statistik tabel dan grafik berperan untuk pengorganisasian data
sehingga apabila data tersebut disajikan ala akan menghasilkan informasi yang
lebih bermakna. Dengan bantuan tabel dan grafik maka akan lebih mudah
memahami data dan informasi yang terkandung di dalamnya. SPSS memiliki tiga
fasilitas dalam membangun grafik, yaitu melalui: Chart Builder, Graphboard
Template Choosher dan Legacy Dialog. Menu grafik akan membuat berbagai
jenis grafik populer: bar, Ine, histogram, dan sebagainya. Selain itu menu grafik
dilengkapi dengan berbagai fasilitas agar grafik bisa divariasi. Untuk membuat
sebuah grafik, data yang digunakan pada dasarnya bisa data kualitatif ataupun
data kuantitatif. Namun demikian tipe grafik tertentu dapat saja lebih cocok
digunakan untuk data tertentu.
2.2. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Grafik
2.2.1. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Grafik Batang
 Contoh Kasus: Sebuah Lembaga kursus melakukan pendataan terhadap
siswanya pada semester genap. Data ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kepadatan kelas. Setiap kelas rata-rata dihuni 18-24 siswa. Dari 25 kelas yang
ada, diperoleh data sebagai berikut :
Kelas Jumlah Siswa Kelas Jumlah Siswa
1 19 14 22
2 20 15 23
3 23 16 21
4 24 17 24
5 21 18 25
6 23 19 24
7 22 20 22
8 20 21 20
9 24 22 23
10 22 23 22
11 23 24 21
12 24 25 23
13 25
 Langkah-langkah pengaplikasian SPSS dalam membuat grafik batang
1. Mendefinisikan variable dan memasukkan data
2. Klik menu Graphs dan pilih Bar

3. Klik Simple
4. Klik Summaries for group
5. Klik Define sehingga muncul kotak dialog Define simple bar.
6. Pilih satu variable jumlah dan pindahkan pada kotak Category Axis
7. Pilih satu alternative pada Bars represent, pilih N of cases. Setelah itu klik
OK.

Untuk pemberian warna dilakukan dengan cara :


1. Klik ganda grafik dan akan muncul chart editor.
2. Klik menu edit, lalu pilih properties dan akan muncul kotak dialog properties.
3. Klik fill & border dan pilih warna yang diinginkan.
4. Klik apply
2.2.2. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Grafik Lingkaran
 Contoh Kasus: Sebuah lembaga kursus melakukan pendataan terhadap
siswanya, pada semester genap. Data ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kepadatan kelas. Setiap kelas rata-rata dihuni 18-24 siswa. Dari 25 kelas yang
ada, diperoleh data sebagai berikut:
Kelas Jumlah Siswa Kelas Jumlah Siswa
1 19 14 22
2 20 15 23
3 23 16 21
4 24 17 24
5 21 18 25
6 23 19 24
7 22 20 22
8 20 21 20
9 24 22 23
10 22 23 22
11 23 24 21
12 24 25 23
13 25
 Langkah-langkah pengaplikasian SPSS dalam membuat grafik lingkaran
1. Mendefinisikan variabel dan memasukkan data.
2. Klik menu Graph dan pilih Pie.

3. Pilih sumaries for groups of cases dan klik define sehingga muncul kotak
dialog Define Simple Bar.

4. Pilih satu variabel dan pindahkan pada kotak define slice by. Dalam kasus
ini variabel adalah jumlah siswa setiap kelas 1.
5. Untuk menentukan irisan berdasarkan kriteria tertentu, pilih salah satu
alternatif pada slice represent. Pada kasus ini, pilih N of cases.
6. Setelah itu klik ok dan pada jendela output akan muncul tampilan berikut:

2.2.3. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Scatter Plot


 Scatter Plot berguna untuk menghasilkan grafik hubungan antara variabel.
SPSS menyediakan berbagai macam model grafik scatter, yaitu:
 Simple(sederhana); untuk menghasilkan scatter plot yang menunjukkan
distribusi dua variabel
 Overlay; untuk menghasilkan scatterplot ganda pada frame yang sama
 Matriks; untuk menghasilkan scatterplot bivariat dengan cara menampilkan
plot semua pasangan variabel yang berlawanan satu dengan yang lainnya
 3dimensi; untuk menghasilkan scatterplot 3 dimensi yang menunjukkan
distribusi bersama 3 variabel
 Contoh Kasus : Ada sebuah penelitian berjudul “Pengaruh minat belajar
terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI SMKN 1 Juwiring tahun 2019”.
Pengujian ini yang bertujuan untuk mengetahui apakah variable minat
belajar(x) berpengaruh terhadap variable prestasi belajar(Y).
Minat Belajar Prestasi Belajar
(X) (Y)
75 80
70 75
70 75
80 90
75 85
80 85
85 95
88 95
75 80
75 90
65 75
70 75

 Langkah-langkah pengaplikasian SPSS dalam membuat Simple Scatter Plot


1. Klik pilihan simple, lalu klik define, maka akan tampil kotak dialog berikut

2. Kotak Y axis diisi dengan variabel yang akan kita tempatkan pada sumbu-Y
3. Kotak X axis diisi dengan variabel yang akan kita tempatkan pada sumbu X
4. Set Markers by, digunakan jika kita akan membuat chart dengan symbol
yang berbeda dengan scatterplot biasanya
5. Kotak template berguna jika kita ingin mengambil atau memasukkan chart
dari file lainnya
6. Kotak title dan options memiliki fungsi yang sama dengan chart sebelumnya
7. Klik ok
 Langkah-langkah pengaplikasian SPSS dalam membuat Overlay Scatter Plot
1. Klik pilihan overlay, lalu klik define, maka akan tampil kotak dialog berikut

2. Klik variabel riset dan statistic secara Bersama lalu pindahkan ke kotak Y-
X pairs
3. Klik Kembali dua variabel lainnya(misalkan Riset dengan SPSS) lalu
pindahkan juga ke kotak Y-X pairs
4. Klik ok
 Langkah-langkah pengaplikasian SPSS dalam membuat Matrix Scatter Plot
1. Klik pilihan Matrix, lalu klik define, hingga tampil kotak dialog berikut

2. Klik variabel riset dan statistic secara Bersama lalu pindahkan ke kotak
matrix variables
3. Klik ok

 Langkah-langkah pengaplikasian SPSS dalam membuat 3D Scatter Plot


1. Klik pilihan 3 dimensi, lalu klik define, hingga tampil kotak dialog 3
dimensi scatterplot
2. Pindahkan masing-masing variabel yang ingin dibuat gambarnya ke kotak
X axis, Y axis, dan Z axis sesuai keinginan
3. Klik ok
2.2.4. Pengaplikasian SPSS Dalam Membuat Histogram
Histogram adalah tampilan grafik yang menampilkan distribusi data
sepanjang selisih interval atau skala dimana data diukur. Data variabel yang
digunakan dalam histogram harus kuantitatif. Histogram dapat digunakan untuk
menunjukkan distribusi suatu variabel(individu).
 Contoh Kasus: Sebuah lembaga kursus melakukan pendataan terhadap
siswanya, pada semester genap. Data ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kepadatan kelas. Setiap kelas rata-rata dihuni 18-24 siswa. Dari 25 kelas yang
ada, diperoleh data sebagai berikut:
Kelas Jumlah Siswa Kelas Jumlah Siswa
1 19 14 22
2 20 15 23
3 23 16 21
4 24 17 24
5 21 18 25
6 23 19 24
7 22 20 22
8 20 21 20
9 24 22 23
10 22 23 22
11 23 24 21
12 24 25 23
13 25
 Langkah-langkah pengaplikasian SPSS dalam membuat 3D Scatter Plot
1. Berikut ini adalah kotak dialog histogram:

2. Masukkan variabel yang ingin kita buat histogramnya pada kotak variabel
3. Display normal curve berguna untuk menampilkan garis kurva normal
4. Klik ok
2.3. Bahasa R
2.3.1. Pengenalan Bahasa R
Software R adalah bahasa dan software yang dapat diperoleh dengan bebas
untuk statistika komputasi dan grafik yang dikembangkan oleh R Core Team.
Salah satu kekuatan dari R adalah dukungan komunitas dalam bentuk paket-paket
yang dapat diunduh dengan bebas dari cran-R. Kelebihan lain dari aplikasi R,
ukuran file yang disimpan jauh lebih kecil dibanding software lainnya, lengkap
dalam operator perhitungan array, dan terdiri dari koleksi tools statistik yang
terintegrasi untuk analisis data, dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan
sifatnya yang terbuka, setiap orang dapat menambahkan fitur-fitur tambahan
dalam bentuk paket ke dalam software R dan dapat dipasang pada sistem operasi
Windows, Mac OS, Mac OS X, Linux, Free BSD, NetBSD, irix, Solaris, AIX,
dan HPUX.
2.3.2. Cara Kerja Bahasa R
Ada banyak pilihan editor bahasa R untuk mempermudah penggunaan R,
tetapi yang paling sering digunakan adalah RStudio karena selain berfungsi
sebagai editor, RStudio juga merupakan IDE untuk bahasa R. Sofware R
merupakan sebuah paket dan sekaligus bahasa pemrograman untuk analisis data
dan grafik. R merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi (hight level
programming). R dapat digunakan secara interaktif sehingga hasil perhitungan
segera dapat dilihat, tetapi apabila perhitungannya kompleks maka perintah-
perintah R ditulis lebih dahulu dalam text editor, kemudian dipanggil dengan
fungsi source.
R juga dilengkapi dengan package (add-in) yang memberikan kemampuan
tambahan, misalnya perhitungan teknik-teknik statistik yang canggih, interface
dan lain-lain. Packages ini juga dapat diakses gratis. Secara periodik muncul
package- package baru yang menarik yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.
2.3.3. Skema Kerja Bahasa R
Skema Kerja Bahasa R Setelah R terinstal pada komputer maka dapat diakses
melalui shortcut atau menu start. Prompt default “>” mengindikasikan bahwa R
menunggu perintah yang diberikan, baik berupa fungsi maupun objek lain. R
merupakan suatu bahasa berorientasi objek, artinya bahwa variabel, data, fungsi,
hasil dan sebagainya, disimpan dalam memori aktif komputer dalam bentuk objek
dan mempunyai sebuah nama. Pengguna dapat mengenakan aksi terhadap objek-
objek tersebut melalui suatu operator (aritmatika, logika, dan perbandingan) dan
fungsi (functions). Fungsi itu sendiri juga merupakan suatu objek. Penamaan
terhadap objek bersifat case sensitive (membedakan huruf besar dan huruf kecil).
Jadi X dan x merupakan objek yang berbeda.
Argumen suatu fungsi dalam R juga merupakan suatu objek (“data”, formula,
expresi, dan sebagainya). Objek-objek R (termasuk fungsi) dikemas dalam bentuk
add-ins yang oleh R disebut dengan package.
Semua aksi pada R dilakukan dengan memanipulasi objek yang tersimpan
pada memori aktif komputer: tanpa menggunakan file temporary. Pengguna
mengeksekusi fungsi, yang mana nilai argumen akan menentukan hasilnya (dapat
juga berupa suatu grafik). Sofware R bekerja berdasarkan jenis struktur datanya,
struktur data paling sederhana adalah vector.
2.3.4. Tampilan Grafik Dengan R
Sofware R menyediakan kemampuan yang kaya untuk visualisasi grafik
(Rossiter, 2006). Tersedia dua sistem grafik: sistem base (terdapat dalam package
graphics, yang dipanggil secara default ketika memulai R) dan sistem trellis
(tersedia dalam package lattice). Dan beberapa package lain yang tidak ditujukan
khusus untuk grafik seperti tseries, menyediakan kamampuan untuk menampilkan
grafik-grafik deret waktu.
2.4. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik
2.4.1. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik Batang (Bar Chart)
 Contoh Kasus : Sebuah lembaga kursus melakukan pendataan terhadap
siswanya, pada semester genap. Data ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kepadatan kelas. Setiap kelas rata-rata dihuni 18-24 siswa. Dari 25 kelas yang
ada, diperoleh data sebagai berikut:
Kelas Jumlah Siswa Kelas Jumlah Siswa
1 19 14 22
2 20 15 23
3 23 16 21
4 24 17 24
5 21 18 25
6 23 19 24
7 22 20 22
8 20 21 20
9 24 22 23
10 22 23 22
11 23 24 21
12 24 25 23
13 25
 Langkah-langkah Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik
Batang (Bar Chart)
1. Klik File - New File - R Script untuk membuat lembar pengerjaan baru.
2. Ketikkan sintax diagram/grafik batang, yaitu:
# membuat data di diagram batang
H <- c(1,3,3,5,6,5,2)
M <- c("19", "20", "21", "22", "23", "24", "25")

# nama diagram
png(file = "bardiagram.png")

# plot diagram
barplot(H,names.arg=M,xlab="Jumlah siswa setiap kelas",ylab="Kelas",
col="blue",main="Grafik Jumlah Siswa Setiap Kelas", border = "red")

# menyimpan file
dev.off()
3. Lalu klik run. Maka akan muncul tampilan gambar grafik batang pada
menu plot seperti dibawah ini.

Keterangan Grafik:
1. Jumlah siswa sebanyak 19 siswa ada satu kelas
2. Jumlah siswa sebanyak 20 siswa ada tiga kelas
3. Jumlah siswa sebanyak 21 siswa ada tiga kelas
4. Jumlah siswa sebanyak 22 siswa ada lima kelas
5. Jumlah siswa sebanyak 23 siswa ada enam kelas
6. Jumlah siswa sebanyak 24 siswa ada lima kelas
7. Jumlah siswa sebanyak 25 siswa ada dua kelas
2.4.2. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik Lingkaran (Pie Chart)
 Contoh Kasus : Sebuah lembaga kursus melakukan pendataan terhadap
siswanya, pada semester genap. Data ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kepadatan kelas. Setiap kelas rata-rata dihuni 18-24 siswa. Dari 25 kelas yang
ada, diperoleh data sebagai berikut:
Kelas Jumlah Siswa Kelas Jumlah Siswa
1 19 14 22
2 20 15 23
3 23 16 21
4 24 17 24
5 21 18 25
6 23 19 24
7 22 20 22
8 20 21 20
9 24 22 23
10 22 23 22
11 23 24 21
12 24 25 23
13 25
 Langkah-langkah Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik
Lingkaran (Pie Chart)
1. Klik File - New File - R Script untuk membuat lembar pengerjaan baru.
2. Ketikkan sintax diagram/grafik lingkaran, yaitu:
# Membuat Data untuk Grafik
x <- c(1,3,3,5,6,5,2)
labels <- c("19", "20", "21", "22", "23", "24", "25")

# Membuat nama grafik


png(file = "pie.png")

# Plot grafik
pie(x,labels)

# Menyimpan file grafik


dev.off()

# Plot grafik dengan judul dan warna


pie(x, labels, main = "Grafik Jumlah Siswa Setiap Kelas", col =
rainbow(length(x)))
legend("topright", c("19", "20", "21", "22", "23", "24", "25"), cex = 0.8,
fill = rainbow(length(x)))
3. Lalu klik run. Maka akan muncul tampilan gambar grafik lingkaran pada
menu plot seperti dibawah ini.
Keterangan Grafik:
1. Jumlah siswa sebanyak 19 siswa ada satu kelas
2. Jumlah siswa sebanyak 20 siswa ada tiga kelas
3. Jumlah siswa sebanyak 21 siswa ada tiga kelas
4. Jumlah siswa sebanyak 22 siswa ada lima kelas
5. Jumlah siswa sebanyak 23 siswa ada enam kelas
6. Jumlah siswa sebanyak 24 siswa ada lima kelas
7. Jumlah siswa sebanyak 25 siswa ada dua kelas
2.4.3. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik Sebar (Scatter Plot)
 Contoh Kasus: Ada sebuah penelitian berjudul “Pengaruh minat belajar
terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI SMKN 1 Juwiring tahun 2019”.
Pengujian ini yang bertujuan untuk mengetahui apakah variable minat
belajar(x) berpengaruh terhadap variable prestasi belajar(Y), diperoleh data
sebagai berikut:
Minat Belajar Prestasi Belajar
(X) (Y)
75 80
70 75
70 75
80 90
75 85
80 85
85 95
88 95
75 80
75 90
65 75
70 75

 Langkah-langkah Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik


Sebar (Scatter Plot)
1. Klik File - New File - R Script untuk membuat lembar pengerjaan baru.
2. Ketikkan sintax diagram/grafik sebar (scatter plot) yaitu:
input <- mtcars [,c('wt','mpg')]
print (head(input))

png (file = "scatterplot.png")

plot (x = input $wt,y = input $mpg,


xlab = "weight",
ylab = "milage",
xlim = c(75,70,70,80,75,80,85,88,75,75,65,70),
ylim = c( “80”,”75”,”75”,”90”,”85”,”85”,”95”,”95”,”80”,”90”,”75”,”75”),
main = "weight vs milage"
)

#menyimpan file scatterplot


dev.off()

pairs(~wt+mpg+disp+cyl, data = mtcars,


main = "scatterplot matrikx")
3. Lalu klik run. Maka akan muncul tampilan gambar grafik sebar (scatter
plot) pada menu plot seperti dibawah ini.
2.4.4. Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik Distribusi warna citra
digital (Histogram)
 Contoh Kasus : Sebuah lembaga kursus melakukan pendataan terhadap
siswanya, pada semester genap. Data ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kepadatan kelas. Setiap kelas rata-rata dihuni 18-24 siswa. Dari 25 kelas yang
ada, diperoleh data sebagai berikut:
Kelas Jumlah Siswa Kelas Jumlah Siswa
1 19 14 22
2 20 15 23
3 23 16 21
4 24 17 24
5 21 18 25
6 23 19 24
7 22 20 22
8 20 21 20
9 24 22 23
10 22 23 22
11 23 24 21
12 24 25 23
13 25
 Langkah-langkah Pengaplikasian Bahasa R Dalam Membuat Grafik
Distribusi warna citra digital (Histogram)
1. Klik File - New File - R Script untuk membuat lembar pengerjaan baru.
2. Ketikkan sintax diagram/grafik distribusi warna citra digital (histogram)
yaitu:
#membangkitkan data normal
Nilai =rnorm(5,6,5)
Nilai
par (mfrow = c(2,3))
#membuat Histogram Standar
hist(Nilai,breaks = "sturge")
#mengubah warna histogram
#(“lightblue”,”mistyrose”,”lightcyan”,”lavender”,”cornsilk”,”pink”))
hist(Nilai, breaks = "sturge", col = "mistyrose")
#menghitung kernel density
dens <- density(Nilai)

#plot densitas dengan outline merah


plot(dens,col = "red")
plot(dens,col = "blue")

hist(Nilai, freq =FALSE, col = "steelblue")


#tambahkan density plot
polygon(dens, border = "red")
3. Lalu klik run. Maka akan muncul tampilan gambar grafik distribusi warna
citra digital (histogram) pada menu plot seperti dibawah ini.
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari makalah ini, kami menyimpulkan bahwa penggunaan
software sangat membantu dalam hal perhitungan suatu data penelitian dan
menyajikannya secara grafik. SPSS dan Bahasa Pemrograman R memiliki kegunaan
yang sama di bidang statistika, yaitu melakukan analisis data, uji hipotesis dan
merancang grafik. SPSS memiliki tampilan yang terlihat lebih informatif dan
menampilkan alasan jika terjadi missing data sehingga informasi yang diakurat menjadi
lebih akurat. Namun, SPSS merupakan salah satu aplikasi statistika yang sifatnya
berbayar untuk mendapatkan lisensi resmi dari software ini. Selain itu, SPSS kurang
mampu untuk mengatasi data time series. Bahasa Pemrograman R cukup sering
digunakan untuk analisis data dalam jumlah besar dan dapat diakses secara gratis tanpa
terikat oleh masa berakhirnya lisennsi. Fleksibilitas yang dimiliki Bahasa R
menjadikannya pilihan terbaik dalam melakukan manajemen data yang kompleks dan
analisis statistik untuk kepentingan perusahaan, organisasi atapun bidang lainnya.
Pemrograman Bahasa R juga memiliki fasilitas grafik yang lengkap dalam merancang
grafik sebuah data penelitian. Akan tetapi, tidak semua metode statistika telah
diimplementasikan ke dalam Bahasa R. Dengan demikian, kedua software tersebut
mampu merancang grafik dengan bagus, tetapi Bahasa Pemrograman R menjadi software
yang cukup disarankan karena mampu menghasilkan package visualisasi {ggplot2}
meskipun tanpa menggunakan package.

3.2. Saran
Untuk memudahkan kita dalam melakukan analisa suatu data dan perancangan
grafik menggunakn software hendaknya memahami terlebih dahulu dasar-dasar
statistika, baik teori ataupun perhitungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Budiaji, W. (2019). Penerapan Reproducible Research pada RStudio dengan Bahasa R dan
Paket Knitr. Jurnal Khazanah Informatika, Vol 5 (1), 1-5.
Rahayu, W. (2015). Meningkatkan Keterampilan Menggunakan Software R Sebagai Solusi
Untuk Meningkatkan Inovasi Pembelajaran Bagi Guru-Guru Matematika SMA dan
SMK di Jakarta Timur. Jurnal Sarwahita, Vol. 12 (2), 134-140.
Saragih, Sahat. (2015). Aplikasi SPSS dalam Statistik Penelitian Pendidikan. Medan: Perdana
Publishng.
Sihombing, R.E. (2019). Program Aplikasi Bahasa R Untuk Pengelompokan Objek
Menggunakan Metode K-Medoids Clustering. Jurnal EurekaMatika, Vol 7 (1), 58-79.

Anda mungkin juga menyukai