Anda di halaman 1dari 4

Peta Kajian Islam Dan Budaya Borneo Dalam Keilmuan Al-Qur’an Dan Tafsir

(Analisis Aksara Arab Melayu Dan Peran Pentingnya Terhadap Perkembangan Agama
Islam Di Kalimantan Selatan)

Muhammad Naseh

Prodi Ilmu Al-Quran Dan Tafsir

Pembahasan / Isi

Aksara adalah sebuah tulisan yang berguna sebagai alat komunikasi , Aksara bisa
berbentuk lisan atau tulisan.Dengan aksara manusia atau masyarakat bisa mengenali Peristiwa-
Peristiwa masa dulu sekali walaupun telah lama jarak masa yang sudah dilalui 1.Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Aksara merupakan sistem ciri grafis dipakaikan manusia buat
berbicara. sementara itu istilah lain menyebutkan bahwa aksara adalah huruf atau abjad (dalam
bahasa arab) yang di mengerti sebagai tanda bunyi (Fonem),aksara di kenal dengan “sistem
tulisan”.untuk perkembangannya aksara bisa bermediakan kertas atau media-media lain seperti
kayu,batu,kain,pohon guna mengungkapkan ekspresi penulisnya kedalam bentuk suatu bahasa.

Bahasa adalah unsur kebudayaan sebagai alat untuk mengkomunikasikan suatu ucapan
dalam tradisi atau adat-istiadat masing-masing.2 Masa dahulu jika manusia ingin
menginformasikan suatu informasi maka biasanya mereka mengekspresikan tulisan mereka
kedalam bentuk aksara,kemudian dari sini sumber pengetahuan atau informasi bagi generasi
berikutnya.Salah satu karangan yang menjadi sumber informasi bagi masyarakat Nusantara
khususnya Kalimantan Selatan adalah arab melayu.Karena ulama Banjar pada masa itu
mengekspresikan keilmuan mereka dengan menulis kitab-kitab tentang ajaran agama islam
dalam bentuk karya yang berbahasakan arab-melayu.

1
Elya Roza, Aksara Arab Melayu Di Nusantara Dan Sumbangsihnya Dalam Pengembangan Khazanah
Intelektual,Jurnal Tsaqafah vol 13,no. 1, Mei 2017,177-204 h.78
2
ibid ., h.79
Aksara bahasa arab pertama kali ditemukan di wilayah indonesia pada abad 10 M atau
kurang lebih 475 H/ 1082 M3, ditemukan aksara berbahasa arab di Leran,Gresik Jawa Timur
tepatnya pada batu nisan Fatimah binti Maimun.Sedangkan untuk Aksara Arab -melayu belum
ada konfirmasi resmi tentang kapan awal keberadaannya. Tetapi menurut Al-Attas aksara arab-
melayu ditemukan kurang lebih tiga ratus tahun sesudah penemuan aksara berbahasa
arab.Penemuan itu terdapat pada batu bersurat daerah Kuala Berang,Malaysia. Yang didalamnya
tertulis hari jumat, tanggal 4 rajab 702 H bertepatan 22 Feb,1303 Masehi. Batu Bersurat tersebut
ditemukan pada tahun 1887 M.4

Aksara Arab Melayu adalah Tulisan Arab yang collab kedalam bahasa melayu dengan
penyesuaian kata dan sedikit tambahan simbol.Penambahan itu bertujuan untuk menyesuaikan
fonem bahasa melayu yang sedikit lebih banyak dibanding dengan fonem bahasa arab sendiri 5.

Jika aksara arab terdiri dari dua puluh sembilan aksara, dari “alif” - “ya” ( ‫ي‬- ‫ ) ا‬,Maka arab-

melayu sendiri memiliki penambahan dari segi simbol titik tiga dari huruf arab ( ‫“ ) ج‬ca”, ( ‫)غ‬

“ng”, ( ‫“ ) ث‬Nya”, ( ‫“ ) ف‬pa” untuk ‫ ف‬sendiri tidak bertitik tiga,( ‫“ )ك‬ga” untuk ‫ك‬bertitik satu

jika ada huruf atau kalimat sesudahnya.6

Masyarakat Banjar dikenal agamis dalam beragama,hal ini dimulai saat masuknya agama
islam pada tahun 1550 dan di sambut baik oleh pangeran Samudra dengan masuk islamnya
pangeran Samudra pada masa tersebut7.Agama islam sendiri telah menjadi identitas masyarakat
banjar. Tidaklah heran jika sampai sekarang,masjid-masjid masih menjadi rumah suci dalam
institusi pendidikan yang vital.8

Pada tahun 2005 sampai 2007 penelitian pusat penelitian IAIN Antasari meneliti terhadap
khazanah keagamaan di Kalimantan Selatan ,Dari penelitian tersebut didapatkan data naskah
berupa kitab-kitab klasik mencapai ratusan mencakup berbagai bidang ilmu seperti ilmu

3
Titik Pudjiastuti 1997, filologia Nusantara,(cetakan Pustaka jaya, Jakarta 1997), hal.139
4
Muhammad Naquib al-Attas 1997 , the correct Date of the Trengganu Incription,(Muzium Negara,Kuala Lumpur
1997)
5
Elya Roza 2017, Aksara Arab Melayu Di Nusantara Dan Sumbangsihnya Dalam Pengembangan Khazanah
Intelektual,Jurnal Tsaqafah vol 13,no. 1, Mei 2017,177-204 h.186
6
Ikram Achadiati,Hikayat sri rama,Disertasi (UI press, Jakarta 1980)h.23
7
Cense, A.A. 1928 ,De Kronick van Bandjarmasin. Zantpoort : C.A Mees (N.H)
8
Wahyudin, 2016,Merajut Dunia Islam Melayu : sosok orang melayu banjar di tanah leluhur ,artikel disajikan di
Forum Konferensi internasional,(UIN Antasari,Banjarmasin,agustus 2016) ,1-20 ,h.4
ketuhanan(Tauhid),tasawuf,nahwu,Fiqh, dan ilmu-ilmu agama islam lain yang di tulis ulama-
ulama Banjar.Termasuk naskah-naskah tersebut terdapat kitab-kitab dengan nama besar seperti
Sabilal Muhtadin (Fiqh) karangan Syeikh Arsyad Al-Banjari,Durun nafis ( Tauhid ) karangan
Syeikh Nafis Al-Banjari, Dan Parukunan Besar.dan dari ketiga kitab tersebut semuanya
bertuliskan atau beraksara Arab-melayu.kitab-kitab besar ini bukan hanya menjadi acuan ilmu
beragama wilayah Kalimantan Selatan bahkan sampai menjangkau negara tetangga seperti
Malaysia,Brunei, Dan Thailand.9

KESIMPULAN

Aksara bahasa arab pertama kali ditemukan di wilayah indonesia pada abad 10 M atau kurang
lebih 475 H/ 1082 M10, ditemukan aksara berbahasa arab di Leran,Gresik Jawa Timur tepatnya
pada batu nisan Fatimah binti Maimun. menurut Al-Attas aksara arab-melayu ditemukan kurang
lebih tiga ratus tahun sesudah penemuan aksara berbahasa arab.Penemuan itu terdapat pada batu
bersurat daerah Kuala Berang,Malaysia. Yang didalamnya tertulis hari jumat, tanggal 4 rajab 702
H bertepatan 22 Feb,1303 Masehi. Batu Bersurat tersebut ditemukan pada tahun 1887 M.11

Perkembangan agama islam di Kalimantan selatan tidak luput dari sumbangsih ulama-ulama
darah banjar yang mencurahkan hidup mereka untuk mengembangkan agama islam ke seluruh
penjuru Kalimantan Selatan. ulama-ulama tersebut meninggalkan bekas berupa karya-karya yang
berbahasa arab melayu sehingga mudah bagi masyarakat banjar untuk mempelajari dan
memahami ilmu-ilmu agama islam baik ilmu Fiqih,Tauhid,Tasawuf, dan ilmu agama lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

9
.,ibid h.4
10
Titik Pudjiastuti 1997, filologia Nusantara,(cetakan Pustaka jaya, Jakarta 1997), hal.139
11
Muhammad Naquib al-Attas 1997 , the correct Date of the Trengganu Incription,(Muzium Negara,Kuala Lumpur
1997)
Elya Roza, Aksara Arab Melayu Di Nusantara Dan Sumbangsihnya Dalam Pengembangan
Khazanah Intelektual,Jurnal Tsaqafah vol 13,no. 1, Mei 2017,177-204

Titik Pudjiastuti 1997, filologia Nusantara,(cetakan Pustaka jaya, Jakarta 1997)

Muhammad Naquib al-Attas 1997 , the correct Date of the Trengganu Incription,(Muzium
Negara,Kuala Lumpur 1997)

Ikram Achadiati,Hikayat sri rama,Disertasi (UI press, Jakarta 1980)

Cense, A.A. 1928 ,De Kronick van Bandjarmasin. Zantpoort : C.A Mees (N.H)

Wahyudin, 2016,Merajut Dunia Islam Melayu : sosok orang melayu banjar di tanah
leluhur ,artikel disajikan di Forum Konferensi internasional,(UIN Antasari,Banjarmasin,agustus
2016) ,1-20

Muhammad Naquib al-Attas 1997 , the correct Date of the Trengganu Incription,(Muzium
Negara,Kuala Lumpur 1997)

Dali, Zulkarnain. “Hubungan Antara Manusia, Masyarakat, Dan Budaya Dalam Perspektif
Islam.” Nuansa: Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan 9, no. 1 (2016)

Wahid, A. “Al-Qur’an Sumber Peradaban.” Jurnal Ushuluddin XVIII, no. 2 (2012): 111–123..

Sodikin, R. Abuy. “Konsep Agama Dan Islam.” Alqalam 20, no. 97 (2003):

Anda mungkin juga menyukai