Disusun oleh:
Nama: Vikri Alif P
NPM: 16117095
Kelas: 4KA13
Sistem Informatika
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2021
Jurnal yang dianalisis:
1. Aplikasi Pengolahan Data Delivery Order di PT. Sinarmas Industries.
2. Aplikasi Sistem Informasi PEMBELIAN dan Penjualan Pada Toko Citra
Computer Cilacap.
3. Persepsi Penggunaan Aplikasi Internet Untuk Pemasaran Produk USAHA
Kecil Menengah (Studi kasus sampel sejumlah 30 unit UKM).
4. Akuntansi Lingkungan Sebagai Suatu Sistem Informasi: Studi Pada
Perusahaan Gas Negara (PGN).
5. Pemodelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Stok Barang
(Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak)
1. Aplikasi Pengolahan Data Delivery Order di PT. Sinarmas Industries.
(JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 4 No. 1 / Maret 2014)
Pembahasan:
PT. SINAR MONAS INDUSTRIES adalah sebuah perusahaan manufacture yang
bergerak dalam bidang distributor kabel fiber optic. Sebagai distributor pastinya
setiap harinya melakukan pengiriman ke customer-customer. Dalam pengiriman
barang ke customer, hal yang paling penting dibawa adalah Delivery Order (Surat
Jalan). Karena Delivery Order (Surat Jalan) ini merupakan surat perintah
pengiriman yang dibuat dan dikeluarkan oleh pihak Gudang sebagai bukti
pembelian barang oleh customer dan sebagai bukti pengeluaran barang yang
nantinya digunakan sebagai alat penagihan pembayaran. Oleh karena itu Delivery
Order (Surat Jalan) ini harus disimpan dengan baik.
PT. Sinar Monas Industries ini berkantor pusat di Rukan Artha Gading Niaga
Blok D Kav. No. 7 Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading-Jakarta. Untuk
Penerbitan Delivery Order (Surat Jalan) ini diterbitkan oleh kantor pusat yang
setelah itu dikirimkan melalui email ke Gudang yang bertempat di kawasan
industri Jati untuk digunakan sebagai surat resmi pengantar barang yang
tercantum di dalamnya yang ditujukan kepada customer dan digunakan juga
sebagai dokumen untuk pengeluaran barang. Karena surat jalan itu diterbitkan di
kantor pusat maka surat jalan itu juga setelah di serah terimakan maka harus di
ekspedisi atau dikembalikan lagi ke kantor pusat untuk digunakan sebagai alat
penagihan.
Saat ini pengolahan data untuk ekspedisi Surat jalan ke kantor pusat masihlah
sangat manual, karena untuk pendataan list surat jalan masuk dan kembali ke
kantor pusat masih menggunakan Ms. Excel, selain itu untuk data surat jalan yang
akan di ekspedisi dilakukan dengan pencatatan manual. Untuk itu ini sangatlah
membuang waktu dan tenaga, sehingga membuat pekerjaan menjadi lebih lama.
Dimana dalam pengolahan datanya untuk 1 surat jalan membutuhkan waktu
sekitar 5 menit. Bisa dibayangkan bagaimana itu sangat membuang waktu dan
tenaga, sedangkan surat jalan yang masuk dan keluar itu setiap harinya berjumlah
puluhan.
Oleh karena itu untuk dapat mempermudah Admin gudang dalam pengolahan data
Delivery order yang masuk dan kembali ke kantor pusat serta mempermudah
dalam proses pencarian data delivery order yang lebih cepat, mudah dan efisien
dibutuhkan sistem aplikasi yang dapat membantu memecahkan masalah yang
terjadi pada pengolahan data yang masih manual menjadi terkomputerisasi.
Metode yang digunakan:
Penulis akan menganalisa sistem yang berjalan di PT. Sinar Monas Industri.
Sistem yang di analisa berkaitan dengan pengolahan data delivery order, yaitu
mengenai delivery order (surat jalan) masuk dan delivery order (surat jalan)
kembali atau ekspedisi. Untuk menganalisa penulis menggunakan diagram
Unified Modelling Language (UML). Penulis menggunakan diagram Unified
Modelling Language (UML) karena bahasa pemrograman yang dipakai
berorientasi objek.
Use Case Diagram Pengolahan Data Delivery Order Sistem Yang Berjalan
1. Sistem pengolahan data delivery order masuk dan delivery order ekspedisi
pada bagian gudang PT. Sinarmonas Industries masih belum
terkomputerisasi.
2. Proses pembuatan laporan delivery order masuk dan delivery order
ekspedisi di PT. Sinarmonas Industries belum efektif, sehingga sering
terjadi keterlambatan informasi mengenai delivery order masuk dan
delivery order ekspedisi.
3. Rancangan sistem Informasi pengolahan data delivery order yang dibuat
oleh penulis lebih mengutamakan pada input data delivery order masuk
dan delivery order ekspedisi. Sistem ini mampu menggantikan sistem yang
berjalan dan mempercepat proses delivery order pada perusahaan.
Keunggulan:
1. Mempermudah Admin gudang dalam pengolahan data Delivery order
yang masuk dan kembali ke kantor pusat.
2. Mempermudah dalam proses pencarian data delivery order yang lebih
cepat, mudah dan efisien.
3. Sistem ini mampu menggantikan sistem yang berjalan dan mempercepat
proses delivery order pada perusahaan.
Kekurangan:
1. Sering terjadi keterlambatan informasi mengenai delivery order masuk
dan delivery order ekspedisi.
2. Sistem belum terimplementasi.
2. Aplikasi Sistem Informasi PEMBELIAN dan Penjualan Pada Toko
Citra Computer Cilacap.
(Jurnal Pro BisnisVol. 3No.2Agustus 2010)
Tidak semua usaha terutama usaha kecil sudah menggunakan
sistem terkomputerisasi untuk menjalankan usahanya. Salah
satunya adalah Citra Computer. Citra Computer adalah salah satu
toko komputer dan aksesoris komputer yang terletak di kabupaten
Cilacap. Selama ini Citra Computer masih menggunakan sistem yang
manual dalam operasional penjualan dan pembelian. Pencatatan dan
pengolahan data barang, jumlah dan harga barang, data
supplier,data transaksi pembelian serta data transaksi
penjualan masih menggunakan tulisan tangan yaitu dengan
catatan nota. Hasil survey dari penelitian di CitraComputerCilacap
diperoleh data tentang penjualan barang dari bulan Januari sampai
dengan Juni 2009.
Hal ini dapat berpengaruh dalam tingkat keramaian pembeli
yang mengakibatkan penjual mengalami kesulitan untuk mengelola dan
menghitung transaksi penjualan secara cepat, tepat, dan efisien. Sistem
informasi pengolahan data pada toko Citra Computer masih
menggunakan buku besar, sehingga terkadang mengalami kesulitan
dalam pengontrolan barang maupun pembuatan laporan.
Kendala lain dalam menggunakan sistem pencatatan yang
manual adalah penjual membutuhkan waktu dalam pencarian data
barang. Hal ini menyebabkan pembeli harus menunggu lama untuk
melakukan transaksi dikarenakan pihak dari penjual mengalami
kesulitan untuk memastikan barang tersebut ready stockatau tidak.
Selain itu, pencatatan secara manual juga dapat menyebabkan
data-data atau nota transaksi yang telah dibuat sewaktu-waktu hilang
yang disebabkan oleh keteledoran para pekerja.
Dengan adanya berbagai kendala dalam menggunakan sistem
pencatatan manual untuk transaksi pembelian serta penjualan di
Citra Computer Cilacap maka penyusun tertarik untuk merancang dan
membangun suatu aplikasi sistem informasi pembelian dan penjualan
pada Toko Citra ComputerCilacap.Hal ini diharapkan dapat
membantu pengguna dalam mengelola proses pencatatan dan
pengolahan data.
Metode yang digunakan:
Pengumpulan data penulis menggunakan metode SDLC:
1. Wawancara
2. Observasi
3. Studi Literatur
Kesimpulan:
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pembahasan:
E-commerce yang merupakan basis dari m-commerce oleh Turban
(2001) diidentifikasi terdiri dari Business To Business (B2B) dan Business
To Customer (B2C). B2B merupakan aplikasi e-commerce antar
bisnis, sedangkan B2C merupakan aplikasi e-commerce antara
bisnis/perusahaan dengan konsumen. Layanan B2C sendiri beragam dari
layanan e-malls atau cybermall, advertising online, electronic catalog, online
payment, customer service, service industries online. Bagi bisnis
pemanfaatan e-commerce merupakan peluang untuk menjangkau pasar yang
luas bahkan global dengan strategi pemasaran yang one-to-one marketing.
(Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 (1), April 2016 P-ISSN: 2087-2038; E-
ISSN: 2461-1182)
Pembahasan:
Masalah lingkungan sekarang ini menjadi suatu krisis kompleks dan
menyentuh segala aspek termasuk akuntansi (Irawan, 2001). Akuntansi
Lingkungan sudah mulai berkembang dan berperan dalam meningkatkan nilai
perusahaan. Banyak penelitian dilakukan yang berkaitan dengan topik akuntansi
lingkungan. Penelitian ini umumnya dilakukan di negara maju, sedangkan untuk
negara berkembang khususnya Indonesia sudah mulai terus ditingkatkan beberapa
waktu lalu. Penelitian yang dilakukan di negara maju contohnya Australia,
mengenai penyediaan informasi lingkungan bagi perusahaan dan pengungkapan
informasi lingkungan dalam laporan tahunan pemerintah pusat yang berperan
dalam operasi perusahaan (Stagliano, 1998).
a. Sumber daya lingkungan dan alam tidak termasuk dalam neraca, yang
menunjukkan keterbatasan pengukuran, perubahan dalam lingkungan dan
kondisi alam.
b. Akuntansi yang bersifat konvensional dalam skala nasional gagal dalam
mencatat depresiasi atas kekayaan alam (seperti; air, udara dan gas alam).
c. Pengeluaran untuk memperbaiki aset lingkungan yang sering dimasukkan
dalam pendapatan
Kesimpulan:
Pelaporan informasi akuntansi biaya lingkungan di PGN sudah dilakukan
setiap tahunnya dan tercantum dalam laporan keuangan tahunan. Terdapat 7
klasifikasi biaya lingkungan di PGN, yaitu: biaya konservasi lingkungan, biaya
pengelolaan dan pemantauan lingkungan, biaya penyusunan dokumen lingkungan,
biaya kampanye lingkungan, biaya pengelolaan limbah, biaya pengeloaan
lingkungan dan biaya pelestarian lingkungan. Adanya pelaporan biaya lingkungan
ini memberikan hasil keuntungan positif bagi perusahaan. Model sistem informasi
akuntansi lingkungan yang dibuat merupakan integrasi biaya lingkungan dengan
keunggulan kompetitif perusahaan.
Keunggulan Kuantitatif:
1. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.
2. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai
aturan.
3. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau
lebil variabel.
Kekurangan Kuantitatif:
1. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi).
2. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang
jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
3. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk
menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama.
4. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan
(sampel) yang jumlahnya sedikit (> 30).
Kelebihan Analisis Deskriptif:
1. Bermanfaat dalam menentukan karakteristik subjek
2. Bermanfaat untuk mengukur tren data
3. Mampu membuat perbandingan
4. Memvalidasi kondisi yang ada
Kekurangan Analisis Deskriptif:
1. Tidak dapat menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana
2. Bergantung pada tanggapan orang
3. Keacakan sampel tidak mewakili seluruh populasi
4. Memungkinkan adanya bias dari peneliti
5. Pemodelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan
Stok Barang (Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak)
Pembahasan:
Distro Zhezha merupakan salah satu pelaku bisnis yang sudah memiliki
banyak cabang di Kalimantan Barat. Dengan semakin banyaknya cabang, maka
pengelolaan dan monitoring tiap cabang juga akan semakin kompleks, dari
pemantauan stok barang di setiap cabang, mengetahui transaksi penjualan yang
terjadi serta penentuan harga jual barang di tiap-tiap cabang, dengan bantuan
teknologi yaitu dibuatnya sebuah model sistem informasi monitoring penjualan
dan stok barang, maka permasalahan-permasalahan tersebut akan dapat
diminimalisir.
Class diagram: