Indonesia diapit oleh Benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia
dan Pasifik, sehingga secara geografis Indonesia menempati lokasi
strategis dalam jalur lalu lintas masyarakat dunia. Sudah sejak lama
Indonesia menjadi tempat persinggahan berbagai bangsa, mulai dari
India, Arab, Cina, dan Eropa dengan masing-masing membawa ragam
budaya dari tanah asalnya, serta berinteraksi dengan ragam budaya
asli Indonesia. Proses ini melahirkan berbagai bentuk budaya baru
yang bercampur dalam balutan kearifan lokal, kemudian membentuk
model Indonesia dengan karakteristik Indonesia dan citarasa
Indonesia. Selain itu posisi Indonesia sebagai pusat persemaian dan
penyerbukan silang budaya ikut melahirkan kultur masyarakat yang
inklusif, plural, serta mampu mengembangkan berbagai corak
kebudayaan yang lebih banyak dibandingkan dengan kawasan dunia
manapun.
2
pembelajaran inovatif berbasis teknologi, niscaya akan membuat
pembelajaran sejarah menjadi semakin kaya, berbobot, dan bermakna
bagi kehidupan anak bangsa.
3
8. Menumbuhkembangkan pemahaman tentang dimensi manusia,
yaitu kemampuan menganalisis pemikiran, suasana kebatinan,
tindakan, maupun karya yang memiliki makna dalam sejarah;
9. Menumbuhkembangkan pemahaman tentang dimensi ruang, yaitu
kemampuan menganalisis hubungan atau keterkaitan antara
peristiwa yang terjadi secara lokal, nasional, serta global;
10. Menumbuhkembangkan pemahaman tentang waktu, yaitu
kemampuan melihat peristiwa secara utuh meliputi dimensi masa
lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, serta menganalisis
perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan
dalam kehidupan manusia;
11. Melatih kecakapan berpikir diakronis (kronologi), sinkronis,
kausalitas, imajinatif, kreatif, kritis, reflektif, kontekstual, dan
multiperspektif;
12. Melatih keterampilan mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi
sumber (verifikasi), analisis dan sintesis sumber (interpretasi), dan
penulisan sejarah (historiografi);
13. Melatih keterampilan mengolah informasi sejarah secara non digital
maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman
suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, story board, timeline,
infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain;
4
Kerajaan
5
Hindu-Buddha, masa Kerajaan Islam, masa penjajahan Bangsa Eropa,
masa Pergerakan Kebangsaan Indonesia, masa Pendudukan Jepang,
masa Proklamasi Kemerdekaan, masa usaha mempertahankan
kemerdekaan, masa pemerintahan Demokrasi Liberal dan Terpimpin,
masa pemerintahan Orde Baru, sampai masa pemerintahan Reformasi.
6
2. Lingkup Strands Kecakapan dalam mata pelajaran Sejarah,
meliputi:
a. Keterampilan Konsep Sejarah (Historical Conceptual Skills)
b. Keterampilan Berpikir Sejarah (Historical Thinking Skills)
c. Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness)
d. Penelitian Sejarah (Historical Research)
e. Keterampilan Praktis Sejarah (Historical Practice Skills)
Dari uraian di atas, maka mata pelajaran Sejarah meliputi elemen sebagai
berikut:
Elemen Deskripsi
Keterampilan Konsep Keterampilan Konsep Sejarah (Historical
Kelas X Conceptual Skills) berhubungan dengan konsep-
konsep dasar ilmu sejarah, seperti manusia,
ruang, waktu, diakronik (kronologi),
sinkronik, historiografi, maupun konsep-
konsep lain yang berhubungan dengan
peristiwa sejarah seperti kolonialisme,
imperialisme, pergerakan nasional,
proklamasi, orde lama, orde baru, reformasi,
dan lain-lain. Keterampilan konsep diperoleh
melalui pemahaman akan sebuah konsep, baik
dalam dalam lingkup ilmu sejarah maupun
lingkup ilmu lain yang memiliki relevansi dengan
pembahasan sebuah peristiwa.
Peserta didik tidak hanya sekedar tahu dan hafal
tentang definisi konsep, tetapi juga harus tahu
bagaimana menggunakan konsep sebagai bahan
analisis untuk mengkaji sebuah peristiwa.
Pemahaman konsep dibutuhkan untuk
memperoleh penjelasan secara lebih luas dan
bermakna tentang sebuah peristiwa.
Keterampilan Proses 1. Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan
Sejarah Kelas X yang dilaksanakan secara sengaja dan
terencana dengan maksud untuk mendapat
informasi dari hasil pengamatan. Pengamatan
dapat dilakukan langsung atau menggunakan
instrumen lain.
2. Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan
tentang hal-hal yang ingin diketahuinya dan
masalah apa yang ditemukan. Pada tahap ini
ia juga menghubungkan pengetahuan yang
dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan
dipelajari sehingga dapat menjelaskan
permasalahan yang sedang diselidiki dengan
rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana), dan
memperkirakan apa yang akan terjadi
berdasarkan jawaban atas pertanyaan.
3. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik
menyusun langkah-langkah untuk
mengumpulkan informasi melalui studi
pustaka, studi dokumen, wawancara,
observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan
informasi lainnya.
7
Elemen Deskripsi
4. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik
memilih, mengolah dan menganalisis informasi
yang diperoleh. Proses analisis informasi
dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi,
dan triangulasi informasi.
5. Menarik Kesimpulan: Peserta didik menjawab,
mengukur dan mendeskripsikan serta
menjelaskan permasalahan yang ada dengan
memenuhi prosedur dan tahapan yang
ditetapkan.
6. Mengomunikasikan: Peserta didik
mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas
secara lisan dan tulisan dalam bentuk media
digital dan non-digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk
presentasi digital dan/atau non digital.
7. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek
Lanjutan Secara Kolaboratif: Peserta didik
mampu mengevaluasi pengalaman belajar yang
telah dilalui dan diharapkan dapat
merencanakan projek lanjutan dengan
melibatkan lintas mata pelajaran secara
kolaboratif.
1. Keterampilan Berpikir Sejarah (Historical
Thinking Skills): Peserta didik mampu berpikir
diakronis (kronologi); berpikir sinkronis;
berpikir kausalitas; berpikir interpretasi;
berpikir kritis; berpikir kreatif; berpikir
kontekstual; berpikir imajinatif; berpikir
multiperspektif; berpikir reflektif.
2. Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness):
Peserta didik mampu memahami dan
menganalisis fakta sejarah; menghubungkan
masa lalu, masa kini, dan masa depan;
memaknai nilai-nilai masa lalu.
3. Penelitian Sejarah (Historical Research):
Keterampilan Proses Peserta didik mampu menentukan topik;
Sejarah Kelas XI dan mengumpulkan sumber (heuristik); mengritik
XII dan menyeleksi sumber (verifikasi);
menganalisis dan mensintesis sumber
(interpretasi); menuliskan sejarah
(historiografi).
4. Keterampilan Praktis Sejarah (Historical
Practice Skills): Peserta didik mampu membaca
buku teks, buku referensi, internet, dokumen
sejarah, dan hasil wawancara; menuliskan
cerita sejarah; menuturkan cerita sejarah;
mengolah informasi sejarah non digital atau
digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah,
rekaman suara, film dokumenter, foto, maket,
vlog, timeline, story board, infografis,
videografis, komik, poster, dan lain-lain.
8
D. Capaian Pembelajaran Sejarah Setiap Fase
1. Fase E (Umumnya Kelas X SMA/MA/Program Paket C)
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsep-konsep
dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna
sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta
sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat
bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik
mampu menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah
yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan
jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam
di Indonesia.
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer
atau sekunder untuk melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki
benang merah dengan keindonesiaan baik langsung ataupun tidak
langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian
mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media
lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan berbagai
keterampilan sejarah untuk menjelaskan peristiwa sejarah serta
memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Elemen Pemahaman Konsep Sejarah
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan
Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang dan jalur rempah; mengana
Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha; menganalisis serta mengevaluasi man
9
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis
(kronologi) dan/atau sinkronis.
Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam;
menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam
dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta
mengevaluasi kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi
kerajaan Islam secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis.
Elemen Keterampilan Proses Sejarah
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik
kesimpulan, mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan proyek
lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah, jalur
rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, kerajaan Hindu-
Buddha, dan kerajaan Islam meliputi:
1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah
keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah di daerah, sejarah
kerajaan di daerah, dan lain-lain); mengumpulkan sumber-sumber
primer maupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar,
perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap
sumber-sumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk
mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber primer dan/atau
sekunder; dan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi.
2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang
menitikberatkan pada proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan
pada struktur; Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan
kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari;
dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya.
3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan
masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan.
4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional,
dan global.
5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan dikontekstualisasikan
dalam kehidupan masa kini.
6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital dalam
berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto,
maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster,
dan lain-lain.
10
Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan, Pemerintahan Demokrasi Liberal dan
Demokrasi Terpimpin, Pemerintahan Orde Baru, serta Pemerintahan
Reformasi
11
Keterampilan Pada akhir fase Kelas XI dan XII ini, peserta didik
Berpikir Sejarah mampu melakukan:
(Historical 1. Menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah
Thinking Skills) secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan
pada proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan
pada struktur; menganalisis serta mengevaluasi
peristiwa sejarah berdasarkan hubungan kausalitas;
mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan
sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada
konteks zamannya.
2. Menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah
dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa
depan; menganalisis serta mengevaluasi peristiwa
sejarah dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; memaknai nilai-
nilai atau hikmah dari peristiwa sejarah.
3. Menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah
dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global;
mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal,
nasional, bahkan global.
Kesadaran Pada akhir fase kelas XI dan XII ini, peserta didik
Sejarah mampu Memahami fakta sejarah serta melihat
(Historical keterkaitan antara masa lalu, masa kini, dan masa
Consciousness) depan; mengaitkan peristiwa sejarah dengan realitas
sosial dan mengevaluasi peristiwa sejarah; memaknai
nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah;
mengembangkan minat untuk memperdalam atau
melanjutkan studi ilmu sejarah atau pendidikan sejarah;
mengembangkan kepedulian untuk mengunjungi dan
menjaga benda-benda atau situs-situs peninggalan
sejarah; dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan
kesejarahan.
Penelitian Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu
Sejarah melakukan penelitian sejarah dengan menerapkan
(Historical langkah-langkah mencari sumber (heuristik), kritik dan
Research) seleksi sumber (verifikasi), analisa dan sintesa sumber
(interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi);
menuliskan biografi tokoh-tokoh sejarah.
Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik mampu
melakukan penelitian sejarah yang bersifat tematis
(sejarah politik, sejarah sosial, sejarah maritim, sejarah
agraris, sejarah IPTEK, sejarah kesehatan, sejarah
mitigasi, dan lain-lain) dengan menerapkan langkah-
langkah mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi
sumber (verifikasi), analisa dan sintesa sumber
(interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi);
menuliskan biografi tokoh-tokoh sejarah.
Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini diharapkan peserta didik
Praktis Sejarah mampu membaca buku teks, buku referensi, dan
(Historical internet; menuliskan dan menuturkan sejarah Indonesia
Practice Skills) yang berkaitan atau memiliki hubungan dengan sejarah
dunia; mengolah informasi sejarah secara non digital
maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah,
rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog,
timeline, story board, infografis, videografis, komik,
poster, dan lain-lain.
Pada akhir fase kelas XII ini diharapkan peserta didik
mampu membaca dokumen sejarah dan hasil
wawancara; menuliskan dan menceritakan sejarah yang
12
bersifat tematis (sejarah politik, sejarah sosial, sejarah
maritim, sejarah agraris, sejarah IPTEK, sejarah
kesehatan, sejarah mitigasi, dan lain-lain); dan mengolah
informasi sejarah secara non digital maupun digital
dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara,
film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story board,
infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain.
13