Anda di halaman 1dari 6

Nama : Savinatunnajah Ayu Ningrum

NIM : B32201608
Golongan :C
Program Studi : Teknologi Industri Pangan
Mata Kuliah : Pengolahan Limbah Industri Pangan
Dosen Pengampu : Irene Ratri Andia S., S.TP., MP

Tugas Rangkuman Penanganan Limbah secara Fisik dan Kimia


Pengolahan Limbah
Pengolahan limbah merupakan suatu usaha untuk mengurangi dan menghindari terjadinya
pencemarah lingkungan. Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan - bahan
tersuspensi dan terlarut, menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri
patogen dan tetap memperhatikan faktor estetika dan lingkungan. Ada dua macam cara pengolahan
limbah yaitu, pengolahan limbah secara fisik dan pengolahan limbah secara kimia.

A. Pengolahan limbah secara fisik


Prinsip utama dari pengolahan air limbah secara fisika ini adalah untuk menghilangkan
padatan yang tersuspensi pada air. Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan
terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah
mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu.
Berikut beberapa metode dengan proses pengolahan limbah secara fisik diantaranya :
a. Sendimentasi (Pengendapan)
Proses sendimentasi adalah suatu unit operasi untuk menghilangkan materi tersuspensi atau
flok kimia secara gravitasi yang terjadi di bak sendimntasi. Dalam suatu sistem pengolahan limbah,
proses ini biasanya terjadi setelah proses koagulasi - flokulasi dan sebelum proses biologi. Proses
ini bertujuan memisahkan partikel yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi terhadap larutan yang
digunakan.
Gambar Bak sendimentasi dan pemekat lumpur.
b. Filtrasi Penyaringan
Proses penyaringan dalam pengolahan air limbah merupakan tahap pengolahan tersier yang
biasanya dilakukan setelah melewati proses pengolahan sekunder. Proses filtrasi dapat
memisahkan sebagian besar partikel yang tersuspensi sehingga tahap disinfeksi menjadi lebih
efektif. Material yang biasanya dapat digunakan untuk proses ini adalah seperti batu gamping,
pasir, abu layang dan dolomit.

c. Flotasi
Proses flotasi berlawanan dengan proses pengendapan. Flotasi adalah proses pemisahan
padatan-cairan atau cairan-cairan, yang dalam hal ini partikel atau cairan yang dipisahkan
mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari pada cairan. Apabila perbedaan berat jenis secara
alamiah cukup untuk dilakukan pemisahan, maka proses flotasi dinamakan “flotasi alamiah”
(natural flotation).
Untuk menentukan kecepatan naik gelembung suatu partikel dalam proses flotasi maka
dapat digunakan persamaan Stoke, yang menjelaskan tentang gelembung gas naik pada aliran
laminer sebagai berikut :
gambar sistem flotasi
d. Teknologi Membran
Teknologi membran dapat mengurangi senyawa organik dan anorganik yang berada dalam
air tanpa adanya pengubahan bahan kimia dalam pengoperasiannya.
Ultra filtrasi merupakan salah satu tipe membran. Ultra filtrasi merupakan teknologi
penyaringan air dengan menggunakan membran untuk memisahkan senyawa maupun partikel
koloid, protein, polutan dari unsur microbiologis yang ada pada air baku.

B. Pengolahan limbah secara kimia


Proses pengolahan limbah secara kimia merupakan cara untuk mengubah larutan air limbah
dengan menggunakan bahan kimia. Pengolahan limbah cair dengan proses kimia merupakan salah
satu bagian yang sangat penting dalam proses pengolahan limbah cair.
Berikut beberapa metode dengan proses pengolahan limbah secara kimia diantaranya :
a. Netralisasi
Perlakuan netralisasi ini dilakukan untuk menghilangkan aciditas atau alkalinitas. Pada
umumnya, semua treatment air limbah dengan pH yang terlalu rendah atau tinggi membutuhkan
proses netralisasi sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan.
Proses pengaturan pH dimaksudkan agar proses pengolahan air limbah secara kimia
ataupun biologis dapat berjalan sesuai dengan kondisi optimum yang sesuai. Bahan kimia yang
umum digunakan adalah asam sulfat (H2SO4) atau asam klorida (HCl) untuk menetralkan air
limbah yang bersifat alkali. Sedangkan untuk zat alkali yang banyak digunakan antara lain yakni
soda ash atau soda abu (NaHCO3), kapur tohor (CaO), Ca(OH)2, CaCO3, dan natrium hidroksida
(NaOH). Gambar 8 menunjukan sistem pengontrol pH di bak equalisasi.

b. Adsorbsi
Adsorbsi adalah menghilangkan molekul yang terlarut dengan menggunakan adsorbat
yang ditempel pada permukaan adsorben. Adsorbsi juga merupakan penumpukan materi pada
interface antara dua fase. Pada umumnya zat terlarut terkumpul pada interface. Proses adsorbsi
memanfaatkan fenomena ini untuk menghilangkan material dari cairan.
c. Koagulasi
Koagulasi merupakan proses pengendapan partikel atau zat-zat yang tersuspensi
menguunakan bahan-bahan kimia. Koagulasi adalah proses destabilisasi partikel koloid dengan
cara penambahan senyawa kimia yang disebut koagulan.
Koloid mempunyai ukuran tertentu sehingga gaya tarik menarik antara partikel lebih kecil dari
pada gaya tolak menolak akibat muatan listrik. Pada kondisi stabil ini penggumpalan partikel tidak
terjadi dan gerakan Brown menyebabkan partikel tetap berada sebagai suspensi.
Melalui proses koagulasi terjadi destabilisasi, sehingga partikel-partikel koloid bersatu dan
menjadi besar. Dengan demikian partikel-partikel koloid yang pada awalnya sukar dipisahkan dari
air, setelah proses koagulasi akan menjadi kumpulan partikel yang lebih besar sehingga mudah
dipisahkan dengan caea sedimentasi, filtrasi atau proses pemisahan lainnya yang lebih mudah.

sistem koagulasi-flokulasi dan sedimentasi

Anda mungkin juga menyukai