DISUSUN
OLEH:
Berkas Cahaya
Kornea
Pupil
Lensa
Retina
( fotoreseptor -> sel batang / sel kerucut )
Hiperpolarisasi membran
( Potensial reseptor )
Pembentukan potensial aksi di syaraf optikus
Thalamus
Korteks Serebrum ( lobus oksipitalis )
Presepsi
Gangguan sistem penglihatan
4. LUKA BAKAR
A. Definisi luka bakar
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti: Api
air panas ,Listrik,,Bahan kimia ,Radiasi. Juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (
frostbite )
Luka bakar ini dapat menyebabkan kematian atau akibat lain yang berkaitan dengan
problem fungsi maupun estetik.
B. Penyulit yang timbul pada luka bakar antar lain:
GGA,
Edema paru,
SIRS (systemic inflammatory response syndrome ).
Infeksi dan sepsis
Parut hipertropik
Kontraktur.
Luka bakar pada daerah peritoneum, Ketiak, leher dan tangan sulit dalam perawatannya
antara lain karena mudah mengalami kontraktur.
C. Etiologi
Kontak dengan suhu tinggi seperti :Api ,Air panas ,Listrik,Bahan kimia ,Radiasi
D. Patofisiologi
Cedera dermis menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Sampai
syok yang dapat menimbulkan asidosis, nekrosis tubular akut dan disfungsi serebral.
Kondisi- kondisi ini seperti ini dapat dijumpai pada fase awal / akut / syok yang
biasanya berlangsung sampai 72 jam pertama.
E. Kedalaman Luka
Derajat 1
Luka bakar hanya terbatas pada lapisan epidermis. Luka bakar derajat ini disertai
dengan kemerahan yang biasanya akan sembuh tanpa jaringan parut dalam wktu 5-7 hari.
Derajat 2
Luka bakar derajat II mencapai kedalaman dermis tetapi masih ada elemen epitel
yang tersisa seperti sel epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan folikel rambut.
Dengan adanya sisa sel epitel yang sehat ini luka dapat sembuh sendiri dalam 10-21 hari.
Luka bakar derajat II dibedakan menjadi :
1. Derajat II dangakal dimana kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis
dan penyembuhan terjadi secara spontan dalam 10-14 hari. Drajat II dalam ,
dimana kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis. Bila kerusakan
lebih dalam mengenai dermis, subjectif dirasakan nyeri. Penyembuhan terjadi
lebih lama tergantung bagian dari dermis yang memilioki kemampuan
reproduksi sel sel kulit ( ( biji epitel, stratum germinativum, kelenjar keringat
kelenjar sebasea dsb ) yang tersisa biasanya penyembuhan terjadi dalam
waktu lebih dari satu bulan.
2. Derajat 3
Luka bakar derajat 3 meliputi seluruh kedalaman kulit organ yang lebih dalam
oleh karena tidak ada lagi elemen epitel yang hidup maka untuk mendapatkan
kesembuhan harus dilakukan cangkok kulit koagulasi protein yang terjadi
memberikan gambaran luka bakar berwarna keputihan, tidak ada bula dan
tidak nyeri
F. Komplikasi
Gagal ginjal
Asidosis metabolic
Hiperkalemia
Hiponatremia
Hipokalsemia
Masalah paru
Infeksi
Ulkus curling
G. Pemeriksaan Diagnostik
Hitung darah lengkap
Rodgen
EKG
Fotografi luka bakar
Urine
F. Penatalaksanaan
Diuretika : untuk menurunkan edema serebral.
Anti koagulan: Mencegah memberatnya trombosis dan embolisasi. (Smeltzer
C. Suzanne, 2002, hal 2131).
6. GANGGUAN SISTEM PERSEPSI SENSORI OTITIS
a. GANGGUAN TELINGA TENGAH
Perforasi membran telinga,Otitis Media akut,Otitis Media serosa,Otitis Media
Kronik
b. PERFORASI MEMBRAN TIMPANI
1. Trauma Fraktur tulang tengkorak,Cedera ledakan,cedera benda
asing: peniti, kapas lidi,kunci.
2. Infeksi
Selama infeksi, membran timpani dapat ruptur akibat tekanan dalam
telinga tengah lebih tinggi dibanding dlm kanalis auditorius
eksternus.
c. PENATALAKSANAAN
Kebanyakan perforasi membran timpani dapat sembuh spontan dalam
beberapa minggu setelah rupture,Selama proses penyembuhan telinga harus
dilindungi dari air. Ada perforasi yg tidak dapt sembuh dengan sempurna
akibat pertumbuha jaringan parut pada tepi perforasi, yg menghambat
penyebaran sel epitel melintasi batas dan akhir penyembuhan.Timpanoplasti
(perbaikan membran timpani) biasanya didasarkan pada pencegahan
potensial infeksi dari air yg memasuki telinga atau keinginan memperbaiki
pendengaran.
d. OTITIS MEDIA AKUT
Otitis media akut ad. Infeksi akut telinga tengah.Penyebab utama : masuknya
mikroorganisme kedalam ke dlm telinga tengah yg normalnya sterilPaling
sering terjadi oleh disfungsi tuba eustachii sep. obstruksi yg disebabkan infeksi
saluran pernafasan,Bakteri umum ditemukan ad. Streptococcus pneumoniae,
Hemophylus influenza, moraxella chatarrhalis.
e. Miringotomi (Timpanotomi)
Tujuan;
Mengeluarkan cairan serosa atau purulen dari telinga tengah.
f. OTITIS MEDIA KRONIK
OMK adalah kondisi yg berhub. Dengan patologi jaringan dan biasanya
disebabkan karena episode berulang otitis media akut.Sering dihubungkan
dengan perforasi membran timpani menetap.Dapat jg menyebabkan
kerusakan osikulus dan hampir selalu melibatkan mastoid.