Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RANGKUMAN KMB III

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL


&
SISTEM INTEGUMEN

DISUSUN

OLEH:

SAFENTRI AMELIA SIRIWA

DOSEN : HERMAN TANDILOMBONG

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TANA TORAJA


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN JALUR KHUSUS
2022/2023
1. ANATOMI
a. ANATOMI
Anatomi adalah ilmu urai Ilmu yg mempelajari suatu bangun atau suatu bentuk dengan
mengurai-uraikannya ke dalam bagian-bagiannya.
Istilah-istilah Anatomi dibagi dua bagian yaitu:
1. Bidang
Median: bidang yg membagi badan dlm 2 belahan, kiri dan kanan
Sagital: bidang yg sejajar dgn bidang median,Paramedian: bidang sagital yang dekat pada
bidang median,Frontal: bidang yg tegak lurus pd bidang median dan sejajar dgN sumbu
panjang badan,Transversal: bidang melintang yang tegak lurus pada ,sumbu panjang badan.
2. Arah
Transversal: arah kiri-kanan, Sagital: arah muka-belakang, Longitudinal: arah sumbu
Panjang
3. Letak
Anterior: letak lebih dekat ke bagian depan badan,Posterior: letak lebih dekat ke bagian
belakang badan,Superior: letak lebih dekat ke atas (kepala) ,Inferior: letak lebih dekat ke
bawah (kaki) ,Medial: letak lebih dekat ke bidang median ,Lateral: letak lebih jauh dari
bidang medial ,Kranial: letak lebih dekat ke kepala,Kaudal: letak lebih dekat ke ekor
b. Jaringan
Jaringan adalah; sekumpulan sel yang serupa bentuk , besar dan fungsinya serta terikat
menjadi satu.

Jariangan teridiri dari :


1. jaringan epitel,
Jaringan penutup yang menutupi permukaan tubuh bagian luar dan dalam yang
berhubungan dengan udara di dalam jaringan ini terdapat pembuluh darah terdapat
di permukaan kulit, selaput lendir, jalan nafas dan pencernaan/ viseral.
2. jaringan otot
3. Jaringan saraf ,
4. jaringan ikat/ konektif.
c. Kelanjar
Kumpulan sel yg berfungsi sebagai organ sekretori atau ekskretori berupa hormon,
enzim, metabolit, & molekul lain.
Kelanjar terdiri dari, Kelenjar eksokrin; memiliki saluran & mengalirkan produknya ke
permukaan tubuh
Kelenjar endokrin: tdk memiliki saluran ke permukaan tubuh; produk yg dihasilkan
menembus membran sel ke interstisial & berdifusi ke kapiler.
2. SISTEM MUSKULOSKELETAL (OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons
tubuh terhadap perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.
Alat gerak tubuh manusia ⇒ sistem muskuloskeletal: pasif® rangka (skeletal); aktif otot (muscle)
Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung
mineral, zat perekat dan zat kapur,Tulang rawan, tulang, dan sendi.
Fungsi system rangka yaitu sebagai Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya
ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ,Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid
(yellow marrow),Produksi sel darah (red marrow),Pelindung; membentuk rongga melindungi
organ yang halus & lunak,Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak;
adanya persendian.

3. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN


a. Anatomi fisiologi system penglitan yang terdiri dari struktur dan fungsi
1. Struktur
 Korpus siliaris
 Aqueous humor
 Bintik buta (diskus optikus)
 Fovea
 Iris
 Kornea
 Koroid
 Lensa
 Makula lutea
2. Fungsi
 Membentuk aqueus humor
 Cairan encer jernih yang terus menerus diproduksi & mengandung zat nutrisi
untuk kornea & lensa
 Rute untuk berjalannya saraf optikus & pembuluh darah
 Daerah dengan ketajaman paling tinggi
 Mengubah ukuran pupil dengan berkontraksi & menentukan warna mata
 Berperan dalam refraktif mataMencegah pembiasan berkas cahaya di mata,
banyak mengandung pembuluh darah yang memberi makan retina,dibagian
anterior membentuk badan siliaris & iris
 Menghasilkan kemampuan retraktif yang berfariasi selama akomodasi
 Memiliki ketajaman yang tinggi karena banyak mengandung sel kerucut.
ANATOM MATA
Mekanisme Fisiologi Proses Penglihatan

Berkas Cahaya
Kornea
Pupil
Lensa
Retina
( fotoreseptor -> sel batang / sel kerucut )
Hiperpolarisasi membran
( Potensial reseptor )
Pembentukan potensial aksi di syaraf optikus
Thalamus
Korteks Serebrum ( lobus oksipitalis )
Presepsi
Gangguan sistem penglihatan

1. Gangguan system penglihatan terdiri dari Kelainan Kelopak Mata,Kelainan


Kojungtiva,Kelainan Tekanan Intra Okuler,Kelainan Lensa ,Kelainan Retinus,Kelainan
Kornea,Kelainan Refraksi.

4. LUKA BAKAR
A. Definisi luka bakar
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti: Api
air panas ,Listrik,,Bahan kimia ,Radiasi. Juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (
frostbite )
Luka bakar ini dapat menyebabkan kematian atau akibat lain yang berkaitan dengan
problem fungsi maupun estetik.
B. Penyulit yang timbul pada luka bakar antar lain:
GGA,
Edema paru,
SIRS (systemic inflammatory response syndrome ).
Infeksi dan sepsis
Parut hipertropik
Kontraktur.

Luka bakar pada daerah peritoneum, Ketiak, leher dan tangan sulit dalam perawatannya
antara lain karena mudah mengalami kontraktur.
C. Etiologi
Kontak dengan suhu tinggi seperti :Api ,Air panas ,Listrik,Bahan kimia ,Radiasi
D. Patofisiologi
Cedera dermis menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Sampai
syok yang dapat menimbulkan asidosis, nekrosis tubular akut dan disfungsi serebral.
Kondisi- kondisi ini seperti ini dapat dijumpai pada fase awal / akut / syok yang
biasanya berlangsung sampai 72 jam pertama.
E. Kedalaman Luka
Derajat 1
Luka bakar hanya terbatas pada lapisan epidermis. Luka bakar derajat ini disertai
dengan kemerahan yang biasanya akan sembuh tanpa jaringan parut dalam wktu 5-7 hari.
Derajat 2

Luka bakar derajat II mencapai kedalaman dermis tetapi masih ada elemen epitel
yang tersisa seperti sel epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan folikel rambut.
Dengan adanya sisa sel epitel yang sehat ini luka dapat sembuh sendiri dalam 10-21 hari.
Luka bakar derajat II dibedakan menjadi :
1. Derajat II dangakal dimana kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis
dan penyembuhan terjadi secara spontan dalam 10-14 hari. Drajat II dalam ,
dimana kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis. Bila kerusakan
lebih dalam mengenai dermis, subjectif dirasakan nyeri. Penyembuhan terjadi
lebih lama tergantung bagian dari dermis yang memilioki kemampuan
reproduksi sel sel kulit ( ( biji epitel, stratum germinativum, kelenjar keringat
kelenjar sebasea dsb ) yang tersisa biasanya penyembuhan terjadi dalam
waktu lebih dari satu bulan.
2. Derajat 3
Luka bakar derajat 3 meliputi seluruh kedalaman kulit organ yang lebih dalam
oleh karena tidak ada lagi elemen epitel yang hidup maka untuk mendapatkan
kesembuhan harus dilakukan cangkok kulit koagulasi protein yang terjadi
memberikan gambaran luka bakar berwarna keputihan, tidak ada bula dan
tidak nyeri

F. Komplikasi
Gagal ginjal
Asidosis metabolic
Hiperkalemia
Hiponatremia
Hipokalsemia
Masalah paru
Infeksi
Ulkus curling
G. Pemeriksaan Diagnostik
Hitung darah lengkap
Rodgen
EKG
Fotografi luka bakar
Urine

5. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Non Hemoragik


A. Pengertian
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskuler selama beberapa tahun
Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun
menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam,
atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan
vascular.
B. Etiologi
Penyebab-penyebabnya antara lain:Trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh
darah otak). Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain). Iskemia
(Penurunan aliran darah ke area otak).(Smeltzer C. Suzanne, 2002).
C. Faktor resiko pada stroke
Hipertensi
Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi
atrium, penyakit jantung kongestif)
Kolesterol tinggi
Obesitas
Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)
Diabetes Melitus (berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)
Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar
estrogen tinggi)
Penyalahgunaan obat ( kokain)
Konsumsi alkohol (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131).

D. Gejala-gejala itu antara lain bersifat:


Sementara Timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan
hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient ischemic
attack (TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama, memperberat atau malah
menetap. Sementara,namun lebih dari 24 jam, Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini
dissebut reversible ischemic neurologic defisit (RIND). Gejala makin lama makin berat
(progresif) Hal ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang
disebut progressing stroke atau stroke inevolution. Sudah menetap/permanen
(Harsono,1996, hal 67).
E. Pemeriksaan Penunjang
CT Scan Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya
infark.
Angiografi serebral membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik
seperti perdarahan atau obstruksi arteri.
Pungsi Lumbal
Menunjukan adanya tekanan normal.
Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukan adanya
perdarahan.
MRI : Menunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi penyakit arteriovena.
Sinar X Tengkorak : Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng
pineal.(DoengesE, Marilynn,2000).

F. Penatalaksanaan
Diuretika : untuk menurunkan edema serebral.
Anti koagulan: Mencegah memberatnya trombosis dan embolisasi. (Smeltzer
C. Suzanne, 2002, hal 2131).
6. GANGGUAN SISTEM PERSEPSI SENSORI OTITIS
a. GANGGUAN TELINGA TENGAH
Perforasi membran telinga,Otitis Media akut,Otitis Media serosa,Otitis Media
Kronik
b. PERFORASI MEMBRAN TIMPANI
1. Trauma Fraktur tulang tengkorak,Cedera ledakan,cedera benda
asing: peniti, kapas lidi,kunci.
2. Infeksi
Selama infeksi, membran timpani dapat ruptur akibat tekanan dalam
telinga tengah lebih tinggi dibanding dlm kanalis auditorius
eksternus.

c. PENATALAKSANAAN
Kebanyakan perforasi membran timpani dapat sembuh spontan dalam
beberapa minggu setelah rupture,Selama proses penyembuhan telinga harus
dilindungi dari air. Ada perforasi yg tidak dapt sembuh dengan sempurna
akibat pertumbuha jaringan parut pada tepi perforasi, yg menghambat
penyebaran sel epitel melintasi batas dan akhir penyembuhan.Timpanoplasti
(perbaikan membran timpani) biasanya didasarkan pada pencegahan
potensial infeksi dari air yg memasuki telinga atau keinginan memperbaiki
pendengaran.
d. OTITIS MEDIA AKUT
Otitis media akut ad. Infeksi akut telinga tengah.Penyebab utama : masuknya
mikroorganisme kedalam ke dlm telinga tengah yg normalnya sterilPaling
sering terjadi oleh disfungsi tuba eustachii sep. obstruksi yg disebabkan infeksi
saluran pernafasan,Bakteri umum ditemukan ad. Streptococcus pneumoniae,
Hemophylus influenza, moraxella chatarrhalis.
e. Miringotomi (Timpanotomi)
Tujuan;
Mengeluarkan cairan serosa atau purulen dari telinga tengah.
f. OTITIS MEDIA KRONIK
OMK adalah kondisi yg berhub. Dengan patologi jaringan dan biasanya
disebabkan karena episode berulang otitis media akut.Sering dihubungkan
dengan perforasi membran timpani menetap.Dapat jg menyebabkan
kerusakan osikulus dan hampir selalu melibatkan mastoid.

Anda mungkin juga menyukai