Jaringan lunak.
O Fascia
-Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat yg disebut epimysium . - Di
antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit yg berfungsi dlm perbaikan
jaringan otot yang rusak.
O Motor end plates merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Pd kulit tipis lapisan ini tidak ada.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSYARAFAN
System syaraf dibagi menjadi dua sistem syaraf pusat yang terdiri dari otak dan medula
spinalis dan system syaraf perifer terdiri dari: saraf kranial dan syaraf spinal. 1.Jaringan
syaraf a.Neuron a. Neuron
•Susunan saraf pusat manusia mengandung sekitar 100 miliar neuron. Neuron adalah
suatu sel saraf dan merupakan unit anatomis dan fungsional system persyarafan.
Biasanya terdiri dari dendrit sebagai bagian peneriman rangsangan dari saraf – saraf
lain; badan sel yang mengandung inti sel; akson yang menjadi perpanjangan atau serat
tempat lewatnya sinyal yang dicetuskan di dendrit dan badan sel: serta terminal sel;
serta terminal akson yang menjadi pengirim sinyal untuk disampaikan ke dendrit atau
badan sel neuron kedua dan apabila disusunan saraf perifer, sinyal disampaikan ke sel
otot atau kelenjar.
•
•Darah arteri yang disulai ke otak berasal dari dua arteri karotis internal dan dua arteri
vertebral dan meluas ke sistem percabangan. Karotis internal dibentuk dari percabangan
dua karotis dan memberikan sirkulasi darah otak bagian anterior. Arteri – arteri vertebral
adalah cabang dari arteri subklavia, mengalir ke belakang dan naik pada satu sisi tulang
belakang bagian vertikal dan masuk tengkorak melalui foramen magnum. Kemudian saling
berhubungan menjadi arteri basilaris pada batang otak. Arteri vertebrobasialis paling
banyak menyuplai darah ke otak bagian posterior. Arteri basilaris membagi menjadi dua
cabang pada arteri serebralis bagian posterior.
•Pada dasar otak di sekitar kelenjar hipofisis, sebuah lingkaran arteri terbentuk diantara
rangkaian arteri karotis internal dan vertebral. Lingkaran ini disebut sirkullus willisi yang
dibentuk dari cabang – cabang arteri karotis internal, anterior dan arteri serebral bagian
tengah dan arteri penghubung anterior dan posterior.
•Hipotalamus
•Berfungsi memproduksi Anti Diuretik Hormon, mengatur suhu tubuh, mengatur asupan
makanan, mengatur aktivitas organ, seperti jantung, pembuluh darah dan usus, merangsang
respons organ viseral selama dalam kondisi emosional, mengatur ritme tubuh seperti siklus
tidur, perubahan mood dan kesiagaan mental.
•Thalamus
•Terletak diatas hipotalamus dibawah serebrum, fungsi thalamus serkait dengan sensasi
pengindraan sehingga serebrum akan memahami secara keseluruhan.
•g.
•Suzzane C. Smelzzer, dkk, menjelaskan Sirkulasi serebral. Sirkulasi serebral menerima kira –
kira 20% dari curah jantung atau 750 ml permenit.
Neuron – neuron yang membawa informasi dari susunan saraf perifer ke sentral disebut
neuron sensorik atau aferen.
•Mengandung area visual otak, berfungsi sebagai penerima informasi dan menafsirkan
warna refleks visual.
•Mengandung pusat reflek yang penting untuk jantung, vasokontriktor, pernafasan, bersin,
menelan, batuk, muntah, sekresi saliva. saraf kranial IX, X, XI dan XII keluar dari medula
oblongata.
•Cerebellum
•Besarnya kira-kira ¼ dari cerebrum, antara cerebellum dan cerebrum dibatasai oleh
tentorium serebri.
Luka bakar ini dapat menyebabkan kematian atau akibat lain yang
berkaitan dengan problem fungsi maupun estetik.
Penyulit yang timbul pada luka bakar al.
2.Edema paru, 3.SIRS .
dan sepsis 5.
Kontraktur.
Prognosis dan penanganan luka bakar terutama tergantung kepada dalam
dan luasnya permukaan luka bakar dan penanganan sejak awal hingga
penyembuhan.
Patofisiologi
Prinsip penanganan luka bakar adalah penutpan lesi secepat mungkin, pencegahan infeksi,
mengurangi rasa sakit, pencegahan trauma mekanik pada kulit yang vital dan elemen
didalamnya dan pembatasan pembentukan jaringan parut.
Pada saat terjadi kejadian hal pertama yang harus dilakukan adalah menjauhkan korban
dari sumber trauma.
Padamkan api dan siram kulit yang panas dengan air. Pada trauma bahan kimia, siram
dengan air yang mengalir.
dan leher : 9 %2.Ekstremitas atas : 2 x 9 %3.Paha dan betis – kaki : 4 x 9 %
perut, bokong, punggung : 4 x 9%5.Peritonium dan genitalia : 1 % Rumus tersebut tidak
digunakan pada anak dan bayi karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar
dan relatif permukaan kaki lebih kecil.
Prinsip penanganan luka bakar adalah penutpan lesi secepat mungkin, pencegahan infeksi,
mengurangi rasa sakit, pencegahan trauma mekanik pada kulit yang vital dan elemen
didalamnya dan pembatasan pembentukan jaringan parut.
Pada saat terjadi kejadian hal pertama yang harus dilakukan adalah menjauhkan korban
dari sumber trauma.
Padamkan api dan siram kulit yang panas dengan air. Pada trauma bahan kimia, siram
dengan air yang mengalir.
Tindakan selanjutnya adalah sbb
resusitasi dengan mempertahankan jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi yaitu : a.Periksa
jalan nafas b.Bila dijumpai obstruksi jalan nafas buka jalan nafas dengan pembersihan
jalan nafas bila perlu lakukan trakeostomi atau intubasi c.Berikan O2 d.pasang iv- line
intuk resusitasi cairan, berikan cairan RL untuk mengetahui syok e.pasang kateter buli buli
untuk pemantauan diuresis f.pasang pipa lambung untuk mengosongkan lambung selama
di ileus paralitik g.pasang pemantau tekanan vena sentral untuk pemantauan sirkulasi
darah, pada luka bakar ekstensif
Bb x % lukabakarx 1 cc larutankoloid
2000 glukosa5 %b.Cara baxter merupakan cara lain yang lebih sederhana dan banyak
dipakai.
Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama sisanya diberikan dalam
16 jam.
mobilitas fisik yang berhubungan dengan edema, nyeri dan kontraksi sendi.
c.
NDX 5. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan hilangnya fungsi barier kulit dan
terganggunya respon imun.
D.Implementasi implementasi adalah semua tindakan yang diberikan oleh perawat sesuai
dengan intervensi atau kebutuhan klien baik berupa tindakan keperawatan mandiri
maupun tindakan kolaboratif.
E. Evaluasi evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk mnilai efek dari reaksi
keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon klien terhadap
keperawatan yang telah dilaksanakan setiap selesai melaksanakan tindakan.
: analisa ulang atas data subjectif untuk menyimpulkan apakah masalah tetap atau muncul
masalah baru atau data yang tertentu dikaji dengan masalah yang ada.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Non
Hemoragik
Gejala-gejala itu antara lain bersifat
Makin lama makin berat Hal ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin
berat yang disebut progressing stroke atau stroke inevolution.
Pemeriksaan Penunjang
Integritas ego
Sensori Neural
Keamanan
Diagnosa Keperawatan
Independen
Factor factor yang berhubungan dengan situasi individu/ penyebab koma / penurunan perfusi
serebral dan potensial PTIK. Untuk mengubah pandangan , misalnay pandangan
kabur, perubahan lapang pandang / persepsi lapang pandang. Meningkatakan fungsi, termasuk
bicara jika pasien mengalami gangguan fungsi. Dielevasikan perlahan lahan pada posisi netral.
Tubuh dan kepala untuk menghindari obstruksi jalan napas dan memberikan pengeluaran
sekresi yang optimal. Dada untuk mendengarkan bunyi jalan napas setiap 4 jam.
20 x permenit
Instruksi untuk latihan nafas dalam. Kemajuan yang ada pada klien tentang pernafasan.
ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM PENGLIHATAN
Struktur Fungsi
Korpus siliaris Membentuk aqueus humor
Aqueous humor Cairan encer jernih yang terus menerus diproduksi & mengandung zat
nutrisi untuk kornea & lensa
Bintik buta (diskus optikus) Rute untuk berjalannya saraf optikus & pembuluh darah
Kebanyakan perforasi membran timpani dapat sembuh spontan dalam beberapa minggu setelah ruptur.
Ada perforasi yg tidak dapt sembuh dengan sempurna akibat pertumbuha jaringan parut pada tepi
perforasi, yg menghambat penyebaran sel epitel melintasi batas dan akhir penyembuhan.
Penyebab utama : masuknya mikroorganisme kedalam ke dlm telinga tengah yg normalnya steril
Pada otoskopis kanalis auditorius tampak normal, jika aurikula ditarik tidak terdapat nyeri.
Penatalaksanaan
Kondisi bisa berkembang menjadi subakut dgn pengeluaran cairan purulen dari telinga
Penatalaksanaan
OMK adalah kondisi yg berhub. Dengan patologi jaringan dan biasanya disebabkan karena
episode berulang otitis media akut.
Penanganan lokal berupa membersihkan telinga dengan hati2 menggunakan mikroskop dan alat
pengisap telinga.
Peradangan pada kelopak terutama pada tepi kelopak & pangkal bulu mata.
Keadaan dimana kelopak mata atas terletak lebih rendah dari puncak iris pada permukaan mata.
Bila sel-sel tumor terlepas & masuk ke segmen anterior mata, akan menyebabkan glaukoma.
Bila tumor teletak pada makula dapat telihat gejal awal stabismus
•Astigmatisma
Mata dengan kekuatan pembiasan yang berbeda-beda kr kelengkungan kornea yang tidak teratur.
Mata dengan kekuatan pembiasan yang berbeda-beda kr kelengkungan kornea yang tidak teratur.
Steroid tetes mata serta sikloplegik .
Adanya stabismus, kesulitan membaca, pandangan kabur, bercak/benjolan di mata, lamanya kelainan yang
sudah dialami klien,status okuler secara umum.
Anjurkan klien untuk menghindari kontak langsung dengan cahaya matahari atau menggunkan kaca
mata hitam.
Pemberian posisi -> posisi terlentang di tempat tidur dengan bantal kecil dibawah kepala ataudikedua sisi
kepala serta kedua pagar tempat tidur dipasang untuk klien dengan anestesi total, pembalutan, tingkat
aktifitas, nyeri yang berlebih laporkan segera ke ahli oftalmologi.