Anda di halaman 1dari 388

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH POLYA DITINJAU

DARI REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY


MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KALKULUS
HALAMAN JUDUL

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh:
Erlina Asril Agustin
B2B018002

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Erlina Asril Agustin


NIM : B2B018002
Program Studi : S1 Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Polya
ditinjau dari Representasi Matematis dan Self-
Efficacy Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal
Kalkulus
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke panitia ujian sidang
Skripsi program Sarjana.

Semarang, 11 Agustus 2022

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Eko Andy Purnomo, S.Pd., M.Pd Venissa Dian Mawarsari, S.Pd., M.Pd
NIK. 28.6.1026.204 NIK. 28.6.1026.211

Mengetahui
Ketua Program Studi

Venissa Dian Mawarsari, S.Pd., M.Pd


NIK. 28.6.1026.211

ii
PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi dengan judul ”Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Polya ditinjau


dari Representasi Matematis dan Self-Efficacy Mahasiswa dalam Menyelesaikan
Soal Kalkulus” yang disusun oleh:
Nama : Erlina Asril Agustin
NIM : B2B018002
Program Studi : S1 Pendidikan Matematika
Telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Skripsi Program Sarjana,
Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal: 24 Agustus 2022

Panitia Ujian
Ketua Tim Penguji

Dwi Sulistyaningsih, S.Si., M.Pd


NIK. 28.6.1026.212
Anggota Tim Penguji I Anggota Tim Penguji II Anggota Tim Penguji III

Martyana Prihaswati, S.Si., M.Pd Eko Andy Purnomo, M.Pd Venissa Dian Mawarsari, M.Pd
NIK. 28.6.1026.216 NIK. 28.6.1026.204 NIK. 28.6.1026.211
Mengetahui
Ketua Program Studi

Venissa Dian Mawarsari, M.Pd


NIK. 28.6.1026.211

iii
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di
Universitas Muhammadiyah Semarang maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukkan Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, 02 Agustus 2022


Yang membuat pernyataan,
Materai Rp 10.000,00

(Erlina Asril Agustin)


NIM B2B018002

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
(Q.S. Al-Baqarah:286)
“Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhan-mulah engkau berharap”
(Q.S. Al-Insyirah: 7-8)

PERSEMBAHAN
Puji Syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya yang
telah memberikan kemudahan, kekuatan, kesehatan, dan kesabaran untuk saya
dalam menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu skripsi ini saya persembahkan
untuk:
1. Kedua orang tua tercinta saya Bapak (Bambang Asril) dan Ibu (Tunipah) yang
telah banyak berkorban dan berjuang mulai tenaga, materi, pikiran, untuk dapat
menyekolahkan anaknya diperguruan tinggi dan selalu memotivasi,
menginspirasi, menghibur, dan tiada henti mendoakan yang terbaik.
2. Adik saya (Rhania) serta seseorang spesial (Rama) yang selalu memberikan
semangat, bantuan dan selalu mengisi hari-hari saya dengan kebahagiaan.
3. Dosen pembimbing saya Bapak Eko Andy Purnomo, S.Pd., M.Pd dan Ibu
Venissa Dian Mawarsari, S.Pd., M.Pd yang telah mengorbankan waktu
luangnya untuk sabar dan selalu memberikan pengetahuan, ilmu, dan motivasi
serta selalu sabar ketika membimbing saya.
4. Sahabat-sahabat saya Siska, Fatma, Silvi, Alfain, Falihah, Tiara, Mafa yang
telah membersamai, memberikan dukungan semangat, kerjasama, dan
memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi.
5. Teman-teman seperjuanganku yang selama ini saling berbagi ilmu,
pengalaman, dan suka duka saat membersamai dalam masa perkuliahan yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan
mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Polya Ditinjau dari Representasi Matematis dan Self-Efficacy Mahasiswa dalam
Menyelesaikan Soal Kalkulus. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan
meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Semarang. Shalawat dan salam disampaikan kepada
junjungan alam Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan
safaat-Nya di yaumil akhir nanti,
Amin.
Penelitian ini diangkat sebagai upaya untuk merealisasikan pembelajaran
matematika yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered),
keterlibatan siswa dalam proses mempelajari prinsip dan konsep matematika,
menumbuhkembangkan keterampilan proses dan memicu keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang
2. Dr. Eny Winaryati, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Muhammadiyah Semarang
3. Venissa Dian Mawarsari, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi S1
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Semarang sekaligus
sebagai Dosen Pembimbing Pendamping
4. Eko Andy Purnomo, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Utama
5. Kedua orangtua dan keluarga penulis yang selalu mendoakan serta memberikan
dorongan dan semangat dalam penulisan skripsi

vi
6. Teman-teman seperjuangan di pendidikan matematika 2018 yang selalu
mendoakan dan memberi semangat dalam penulisan skripsi
7. Semua pihak yang memberi dorongan dan semangat dalam pembuatan skripsi
Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun
tulisan tesis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak masih dapat diterima dengan senang hati. Semoga hasil penelitian ini
dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan pembelajaran
matematika di masa depan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Semarang, 02 Agustus 2022

Erlina Asril Agustin

vii
ABSTRAK

Agustin, E. A., 2022, Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau dari Representasi Matematis dan Self-Efficacy Mahasiswa dalam
Menyelesaikan Soal Kalkulus. Skripsi, Program Studi S1 Pendidikan Matematika,
Universitas Muhammadiyah Semarang. Pembimbing: I. Eko Andy Purnomo, S.Pd.,
M.Pd., II. Venissa Dian Mawarsari, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: Pemecahan Masalah Polya, Representasi Matematis, Self-Efficacy


Hasil wawancara dengan mahasiswa semester 3 dan 5 pendidikan
matematika Universitas Muhammadiyah Semarang kemampuan pemecahan
masalah kurang optimal. Hal itu, dibuktikan dengan sebagian besar dari mereka
banyak yang memperoleh nilai B dan dibawah B. Ternyata, setelah ditelusuri alasan
kemampuan pemecahan masalah kurang optimal dikarenakan mahasiswa sering
kali mengabaikan tahapan proses pemecahan masalah. Mereka cenderung
melewatkan tahapan pemecahan masalah yang pertama (memahami masalah) dan
terakhir (memeriksa kembali).
Salah satu upaya untuk melatih kemampuan pemecahan masalah matematis
mahasiswa adalah dengan pemecahan masalah menurut teori Polya. Aspek afektif
yang memiliki pengaruh penting dalam pembelajaran matematika adalah self-
efficacy. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kemampuan
pemecahan Polya ditinjau dari representasi matematis dan self-efficacy mahasiswa
dalam menyelesaikan soal kalkulus. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Semarang angkatan
2021/2022. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, tes, wawancara, dan
angket. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model Miles-
Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan diakhiri kesimpulan.
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Instrumen
penelitian ini yaitu tes soal kemampuan pemecahan masalah Polya yang ditinjau
dari representasi matematis, lembar angket self-efficacy, wawancara dan
dokumentasi. Sebelum instrumen digunakan, dilakukan validasi ahli dan validasi
empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas kemampuan
pemecahan masalah Polya apabila ditinjau dari representasi matematis mahasiswa
pendidikan matematika berada pada kategori sedang. Aspek self-efficacy
mahasiswa pendidikan matematika berada pada kategori sedang. Tahap memahami
masalah kategori baik (76.57%), tahap merencanakan rencana penyelesaian
kategori cukup (65.52%), tahap melaksanakan rencana penyelesaian kategori
rendah (48.02%), dan tahap memeriksa kembali juga berada pada kategori rendah
(30.52%). Sedangkan untuk indikator self-efficacy baik pada indikator kemandirian
(71.05%), indikator yang lainnya berada pada kategori cukup yakni keyakinan akan
kemampuannya (60.85%), keberanian dalam bertindak (66.44%), tangguh atau
tidak mudah menyerah (61.75%), dan memiliki rasa positif terhadap dirinya
(64.55%). Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran

viii
hendaknya dosen mengarahkan mahasiswa untuk membiasakan diri dalam
menyelesaikan permasalahan sesuai dengan langkah-langkah agar jawaban urut dan
sistematis serta melatih agar mahasiswa selalu yakin. Mahasiswa hendaknya lebih
mandiri, aktif dalam pembelajaran, serta membiasakan untuk membaca dan
memahami apa yang dibaca.

ix
ABSTRACT

Agustin, E. A., 2022, Analysis of Polya's Problem-Solving Ability Viewed


from Mathematical Representations and Students' Self-Efficacy in Solving Calculus
Problems. Thesis, S1 Mathematics Education Study Program, University of
Muhammadiyah Semarang. Supervisor: I. Eko Andy Purnomo, S.Pd., M.Pd., II.
Venissa Dian Mawarsari, S.Pd., M.Pd.

Keywords: Polya Problem Solving, Mathematical Representation, Self-Efficacy

The results of interviews with students in semester 3 and 5 of mathematics


education at the University of Muhammadiyah Semarang, problem solving abilities
are less than optimal. This is evidenced by the fact that most of them get B grades
and below B. It turns out, after exploring the reasons for less than optimal problem
solving abilities because students often ignore the stages of the problem solving
process. They tend to skip the first (understanding the problem) and the last (re-
examining) troubleshooting stages.
One of the efforts to train students' mathematical problem solving skills is
to solve problems according to Polya's theory. The affective aspect that has an
important influence in learning mathematics is self-efficacy. Based on this
research, an analysis of Polya's problem-solving abilities and student self-efficacy
was conducted. The purpose of this study is to analyze Polya's solving ability in
terms of mathematical representation and student self-efficacy in solving calculus
problems. This type of research is a qualitative descriptive research. The subjects
in this study were all students of mathematics education at the University of
Muhammadiyah Semarang, batch 2021/2022. Data collection techniques used are,
tests, interviews, and questionnaires. The data analysis technique in this study uses
the Miles-Huberman model with the stages of data reduction, data presentation,
and ends with conclusions. The validity of the data in this study used triangulation.
The research instrument is a test of Polya's problem-solving ability in terms of
mathematical representations, self-efficacy questionnaire sheets, and interviews
and documentation. Before the instrument was used, expert validation and
empirical validation were carried out. The results of this study indicate that the
majority of Polya's problem-solving abilities when viewed from the mathematical
representation of mathematics education students are in the medium category. The
self-efficacy aspect of mathematics education students is in the medium category.
The stage of understanding the problem in the good category (76.57%), the stage
of planning the completion plan in the sufficient category (65.52%), the stage of
implementing the settlement plan in the low category (48.02%), and the stage of re-
examining also in the low category (30.52%). Meanwhile, for self-efficacy
indicators, both indicators of independence (71.05%), other indicators are in the
sufficient category, namely belief in their abilities (60.85%), courage in acting
(66.44%), tough or not easy to give up (61.75%), and have a positive sense of self
(64.55%). Based on the conclusions above, the researchers suggest that lecturers
should direct students to get used to solving problems according to the steps so that
the answers are sequential and systematic and train students to always be sure.

x
Students should be more independent, active in learning, and get used to reading
and understanding what is read.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN.......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 8

1.3 Fokus Penelitian ......................................................................................... 8

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9

1.5.1 Manfaat Teoritis .............................................................................. 9

1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10

2.1 Landasan Teori .................................................................................... 10

2.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah .................................................. 10

xii
2.1.1.1 Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah ............................... 10

2.1.1.2 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ....................................... 11

2.1.1.3 Pemecahan Masalah Polya ........................................................... 11

2.1.2 Kemampuan Representasi Matematis ............................................. 17

2.1.3 Self-Efficacy................................................................................... 21

2.1.4 Tinjauan Materi ............................................................................. 24

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan.................................................................. 25

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 30

3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 30

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 31

3.3 Penentuan Informan/ Subjek Penelitian..................................................... 31

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32

3.4.1 Tes................................................................................................. 32

3.4.2 Angket ........................................................................................... 33

3.4.3 Wawancara .................................................................................... 33

3.4.4 Dokumentasi .................................................................................. 33

3.4.5 Keabsahan Data ............................................................................. 34

3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................. 36

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................ 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 54

4.1 Gambaran Umum ..................................................................................... 54

4.2 Validasi Data Instrumen ........................................................................... 54

4.3 Data Fokus Penelitian ............................................................................... 61

4.4 Hasil Penelitian ........................................................................................ 62

xiii
4.4.1 Hasil Penggolongan Angket Self-Efficacy ...................................... 63

4.4.2 Analisis Aspek Self-Efficacy Berdasarkan Indikator ....................... 64

4.4.3 Hasil Penelitian Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari


Representasi Matematis .......................................................................... 73

4.4.4 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi


Matematis Mahasiswa Kategori Tinggi ................................................... 78

4.4.5 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi


Matematis Mahasiswa Kategori Sedang .................................................. 79

4.4.6 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi


Matematis Mahasiswa Kategori Rendah ................................................. 80

4.4.7 Pemilihan Subjek Penelitian........................................................... 81

4.4.8 Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi


Matematis ............................................................................................... 81

4.4.8.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi


Matematis Kategori Tinggi ...................................................................... 82

4.4.8.1.1 Subjek Penelitian HK ................................................................ 82

4.4.8.1.2 Subjek Penelitian MWAM ...................................................... 105

4.4.8.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi


Matematis Kategori Sedang ................................................................... 128

4.4.8.2.1 Subjek Penelitian SIR ............................................................. 128

4.4.8.2.2 Subjek Penelitian DSA............................................................ 147

4.4.8.3 Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi


Matematis Kategori Rendah .................................................................. 162

4.4.8.3.1 Subjek Penelitian TS ............................................................... 162

4.4.8.3.2 Subjek Penelitian HNK ........................................................... 177

4.4.9 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa ................................................... 190

4.4.9.1 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Kategori Tinggi ........................ 190

xiv
4.4.9.1.1 Subjek Penelitian HK .............................................................. 190

4.4.9.1.2 Subjek Penelitian MWAM ................................................... 195

4.4.9.2 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Kategori Sedang................. 200

4.4.9.2.1 Subjek Penelitian SIR ............................................................. 200

4.4.9.2.2 Subjek Penelitian DSA............................................................ 204

4.4.9.3 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Kategori Rendah...................... 209

4.4.9.3.1 Subjek Penelitian TS ............................................................... 209

4.4.9.3.2 Subjek Penelitian HNK ........................................................... 214

4.5 Pembahasan ............................................................................................ 219

4.5.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi


Matematis ............................................................................................. 220

4.5.2 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan


2021/2022 ............................................................................................ 228

4.5.3 Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Aspek Self-Efficacy


............................................................................................................. 232

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 235

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 235

5.2 Saran ...................................................................................................... 239

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 241

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 250

xv
DAFTAR TABEL

2.1 Langkah Pemecahan Masalah Menurut Ahli................................................. 11


2.2 Tahapan dan Pedoman Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah ............. 14
2.3 Kategorisasi Kemampuan Pemecahan Masalah ............................................ 15
2.4 Bentuk-Bentuk Representasi ........................................................................ 19
2.5 Indikator Kemampuan Representasi ............................................................. 21
2.6 Hasil Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 25
3.1 Kriteria Reliabilitas ...................................................................................... 38
3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal .................................................................. 39
3.3 Kriteria Daya Pembeda ................................................................................ 40
3.4 Kriteria Validitas Indeks Aiken .................................................................... 41
3.5 Cakupan Penilaian Validasi Soal .................................................................. 41
3.6 Kisi-Kisi Soal Tes ........................................................................................ 42
3.7 Pedoman Penskoran Tes............................................................................... 43
3.8 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ................................................................... 45
3.9 Kisi-Kisi Lembar Angket ............................................................................. 48
3.10 Penskoran Angket ...................................................................................... 49
3.11 Kategori Penilaian Self-Efficacy ................................................................. 50
3.12 Kriteria Pengelompokan ............................................................................. 51
3.13 Kriteria Klasifikasi Persentase Indikator ..................................................... 52
3.14 Kriteria Klasifikasi Persentase Indikator ..................................................... 52
4.1 Daftar Validator Instrumen Soal Tes ............................................................ 55
4.2 Hasil Validasi Ahli Instrumen Tes ................................................................ 55
4.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal ............................................................... 56
4.4 Hasil Analisis Reliabilitas ............................................................................ 57
4.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ................................................................ 57
4.6 Hasil Analisis Daya Pembeda....................................................................... 58
4.7 Daftar Validator Instrumen Angket Self-Efficacy .......................................... 59
4.8 Hasil Validasi Ahli Angket Self-Efficacy ...................................................... 59
4.9 Hasil Analisis Validitas Butir Pernyataan Angket ......................................... 60

xvi
4.10 Hasil Analisis Reliabilitas .......................................................................... 61
4.11 Hasil Penggolongan Angket Self-Efficacy................................................... 63
4.12 Hasil Penelitian Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Berdasarkan Indikator ..... 64
4.13 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi Matematis
Mahasiswa ......................................................................................................... 73
4.14 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Berdasarkan Indikator
Nomor Soal 1..................................................................................................... 74
4.15 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Berdasarkan Indikator
Nomor Soal 2..................................................................................................... 75
4.16 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Berdasarkan Indikator
Nomor Soal 3..................................................................................................... 75
4.17 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Berdasarkan Indikator
Nomor Soal 4..................................................................................................... 76
4.18 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Berdasarkan Indikator
Nomor Soal 5..................................................................................................... 76
4.19 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap Pemecahan Masalah
Polya Nomor Soal 1 ........................................................................................... 77
4.20 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap Pemecahan Masalah
Polya Nomor Soal 2 ........................................................................................... 77
4.21 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap Pemecahan Masalah
Polya Nomor Soal 3 ........................................................................................... 78
4.22 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap Pemecahan Masalah
Polya Nomor Soal 4 ........................................................................................... 78
4.23 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap Pemecahan Masalah
Polya Nomor Soal 5 ........................................................................................... 78
4.24 Daftar Subjek Penelitian ............................................................................. 81
4.25 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 1 ................................... 85
4.26 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 2 ................................... 90
4.27 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 3 ................................... 94
4.28 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 4 ................................... 99
4.29 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 5 ................................. 103

xvii
4.30 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 1 ......................... 108
4.31 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 2 ......................... 112
4.32 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 3 ......................... 117
4.33 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 4 ......................... 121
4.34 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 5 ......................... 125
4.35 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 1 ................................. 131
4.36 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 2 ................................. 133
4.37 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 3 ................................. 137
4.38 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 4 ................................. 141
4.39 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 5 ................................. 145
4.40 Analisis Keabsahan Data Subjek DSA Soal Nomor 1 ............................... 150
4.41 Analisis Keabsahan Data Subjek DSA Soal Nomor 3 ............................... 154
4.42 Analisis Keabsahan Data Subjek DSA Soal Nomor 4 ............................... 160
4.43 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 1 .................................. 164
4.44 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 2 .................................. 166
4.45 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 3 .................................. 170
4.46 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 4 .................................. 172
4.47 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 5 .................................. 175
4.48 Analisis Keabsahan Data Subjek HNK Soal Nomor 1 .............................. 180
4.49 Analisis Keabsahan Data Subjek HNK Soal Nomor 4 .............................. 187
4.50 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek HK ................................................ 190
4.51 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek MWAM......................................... 195
4.52 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek SIR ................................................ 200
4.53 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek DSA .............................................. 205
4.54 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek TS ................................................. 209
4.55 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek HNK ............................................. 214

xviii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................................. 29


4.1 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek HK Nomor 1 ......................................................................... 83
4.2 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek HK Nomor 2 ......................................................................... 87
4.3 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek HK Nomor 3 ......................................................................... 92
4.4 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek HK Nomor 4 ......................................................................... 96
4.5 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek HK Nomor 5 ....................................................................... 101
4.6 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek MWAM Nomor 1 ............................................................... 105
4.7 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek MWAM Nomor 2 ............................................................... 110
4.8 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek MWAM Nomor 3 ............................................................... 115
4.9 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek MWAM Nomor 4 ............................................................... 119
4.10 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek MWAM Nomor 5 ............................................................... 123
4.11 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek SIR Nomor 1 ....................................................................... 128
4.12 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek SIR Nomor 2 ....................................................................... 132
4.13 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek SIR Nomor 3 ....................................................................... 135
4.14 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek SIR Nomor 4 ....................................................................... 138

xix
4.15 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek SIR Nomor 5....................................................................... 143
4.16 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek DSA Nomor 1 ..................................................................... 147
4.17 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek HK Nomor 3 ....................................................................... 152
4.18 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek DSA Nomor 4 ..................................................................... 157
4.19 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek TS Nomor 1 ........................................................................ 162
4.20 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek TS Nomor 2 ........................................................................ 165
4.21 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek TS Nomor 3 ........................................................................ 168
4.22 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek TS Nomor 4 ........................................................................ 171
4.23 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek TS Nomor 5 ........................................................................ 174
4.24 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek HNK Nomor 1 .................................................................... 178
4.25 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek HNK Nomor 3 .................................................................... 183
4.26 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis Subjek HNK Nomor 4 .................................................................... 184

xx
DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Validasi Ahli Soal Tes ........................................................................ 251


2. Hasil Validasi Angket Self-Efficacy.............................................................. 260
3. Kisi-Kisi Soal Tes ........................................................................................ 269
4. Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi
Matematis Beserta Kunci Jawaban ................................................................... 272
5. Soal Tes Setelah Validasi ............................................................................. 296
6. Kunci Jawaban Soal Setelah Validasi ........................................................... 298
7. Kisi-Kisi Angket Self-Efficacy ..................................................................... 307
8. Angket Self-Efficacy Sebelum Validasi ........................................................ 310
9. Angket Self-Efficacy Setelah Validasi .......................................................... 314
10. Lembar Validasi Ahli Soal ......................................................................... 318
11. Lembar Validasi Ahli Angket Self-Efficacy ................................................ 321
12. Lembar Pedoman Wawancara Soal ............................................................ 324
13. Lembar Pedoman Wawancara Angket Self-Efficacy ................................... 327
14. Perhitungan Manual Validasi Ahli Soal ...................................................... 329
15. Hasil Validasi Empiris Soal........................................................................ 331
16. Perhitungan Manual Uji Coba Soal ............................................................ 333
17. Hasil Validasi Empiris Angket Self-Efficacy............................................... 339
18. Perhitungan Manual Validasi Ahli Angket SE ............................................ 348
19. Analisis Per Indikator Soal ......................................................................... 349
20. Analisis Per Tahap Soal ............................................................................. 350
21. Analisis Per Indikator Angket Self-Efficacy ................................................ 352
22. Analisis Per Indikator Self-Efficacy Kategori Tinggi.................................. 354
23. Analisis Per Indikator Self-Efficacy Kategori Sedang ................................ 355
24. Analisis Per Indikator Self-Efficacy Kategori Rendah ................................ 356
25. Hasil Tes KPM........................................................................................... 357
26. Hasil Angket Self-Efficacy ......................................................................... 359
27. Analisis Jawaban Mahasiswa Kategori Tinggi ............................................ 360
28. Analisis Jawaban Mahasiswa Kategori Sedang ........................................... 361

xxi
29. Analisis Jawaban Mahasiswa Kategori Rendah .......................................... 365
30. Dokumentasi Penelitian.............................................................................. 366

xxii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan usaha manusia dalam menumbuhkan dan
mengembangkan potensi diri yang dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan.
Adanya pendidikan dapat mencetak sumber daya manusia yang berpotensi tinggi
sebagai penggerak dalam memajukan suatu negara (Arifin et al., 2019). Berkenaan
pengertian tersebut, pendidikan menjadi salah satu hal yang penting bagi kemajuan
suatu bangsa. Melalui pendidikan akan lahir generasi-generasi penerus yang
berkualitas dan diharapkan dapat mewujudkan cita-cita suatu bangsa. Pendidikan
menjadi salah satu prioritas perhatian pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan
nasional. Beberapa perbaikan dimulai dari pembenahan kurikulum hingga
peningkatan kualitas sistem pengajaran di dalam kelas seperti bagaimana
mendorong kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keaktifan
mahasiswa dalam belajar baik fisik, mental, maupun sosial untuk memahami
konsep-konsep materi yang sedang mereka pelajari.
Pembelajaran matematika dirasa mampu untuk meningkatkan sumber daya
manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan (Darma et al., 2020).
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang berperan penting dalam
pendidikan. Hal tersebut terbukti bahwa matematika selalu diajarkan dalam setiap
jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan terrendah sampai dengan jenjang
pendidikan tertinggi. National Council of Teachers of Mathematics (NCTM)
menyebutkan bahwa salah satu tujuan dari mempelajari matematika adalah agar
mahasiswa memiliki kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Terlebih
lagi NCTM (2018) juga menjelaskan tentang lima standar kemampuan matematis
yang harus dimiliki, diantaranya kemampuan: pemecahan masalah (problem
solving), kemampuan komunikasi (communication), kemampuan koneksi
(connection), kemampuan penalaran (reasoning), dan kemampuan representasi
(representation).

1
2

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang


penting dimiliki oleh mahasiswa. Mahasiswa memperoleh cara berpikir, tekun,
memiliki rasa ingin tahu, dan keyakinan dalam situasi asing yang mereka temui di
luar kelas melalui pemecahan masalah (Purba dan Sirait, 2017), sehingga
mahasiswa harus didorong untuk merefleksikan pemikiran mereka selama proses
pemecahan masalah sehingga mereka dapat menerapkan dan mengadaptasi strategi
mereka dalam mengembangkannya ke masalah dan dalam konteks lain. Pemecahan
masalah menjadi tujuan utama dari pembelajaran matematika (Agumuharram dan
Soro, 2021), bahkan dapat dikatakan bahwa jantung dari mempelajari matematika
adalah proses pemecahan masalah Branca (1980) (dalam Puadi, 2017). Pentingnya
pemecahan masalah dikarenakan tiga hal yaitu karena pemecahan masalah adalah
tujuan utama dalam pengajaran matematika, proses utama dalam kurikulum
matematika mulai dari metode, prosedur, dan juga strategi, dan kemampuan awal
yang perlu dimiliki dalam mempelajari matematika Branca (1980) (dalam Pramesti
dan Rini, 2019). Harapannya mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah matematika pada setiap mata kuliah, misalnya pada mata
kuliah kalkulus.
Kalkulus merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh
mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika di Perguruan Tinggi. Kalkulus
sendiri memiliki 9 bobot sks yang terdiri dari 3 mata kuliah yaitu Kalkulus Dasar
(3 sks), Kalkulus Lanjut (3 sks), dan Kalkulus Peubah Banyak (3 sks). Mata kuliah
Kalkulus Dasar menjadi dasar mata kuliah matematika, terutama bidang analisis
dan matematika terapan. Kenyataannya, Kalkulus dianggap sebagai mata kuliah
yang sulit dimengerti. Bagi mahasiswa pendidikan matematika, menyelesaikan
soal-soal yang berkaitan dengan Kalkulus memerlukan ketelitian dan pemahaman
konsep yang baik. Mahasiswa harus memahami terlebih dahulu apa yang menjadi
masalah dalam soal, konsep apa saja yang diperlukan untuk memecahkan masalah
tersebut, selanjutnya langkah demi langkah penyelesaian harus secara teliti
dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam penyelesaian.
Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa semester 3 dan 5
pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Semarang kemampuan
3

pemecahan masalah kurang optimal. Hal itu, dibuktikan dengan sebagian besar dari
mereka banyak yang memperoleh nilai B dan dibawah B. Ternyata, setelah
ditelusuri alasan kemampuan pemecahan masalah kurang optimal dikarenakan
mahasiswa sering kali mengabaikan tahapan proses pemecahan masalah. Mereka
cenderung melewatkan tahapan pemecahan masalah yang pertama dan terakhir.
Mayoritas pada tahap yang pertama, mahasiswa belum mampu memahami masalah
yang ditanyakan, sering melupakan langkah penyelesaian masalah seperti
menuliskan diketahui, ditanyakan, dijawab, dan pada tahap yang terakhir
mahasiswa cenderung enggan untuk memeriksa kembali pekerjaan atau jawaban
mereka. Terlihat pula, mahasiswa masih merasa kesulitan dalam merepresentasikan
soal-soal Kalkulus. Mereka masih merasa kesulitan dalam pembuatan grafik,
simbol matematika dan menuliskan suatu kata atau teks tertulis. Terlebih lagi,
mahasiswa sering kali merasa tidak yakin akan kemampuannya dalam mengerjakan
permasalahan matematika.
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh (Purnomo dan Mawarsari, 2014) hasil penelitian
menyatakan bahwa 75% mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2011/2012
Universitas Muhammadiyah Semarang lemah dalam kemampuan pemecahan
masalah. Hasil penelitian (Purnomo dan Rohman, 2015) juga menunjukkan bahwa
mahasiswa program studi pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah
Semarang memiliki kemampuan pemecahan masalah rendah pada mata kuliah
kalkulus multivariabel, karena tidak menguasai mata kuliah kalkulus differensial.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh (Ranti dan Budiarti, 2018) ; (Siahaan dan
Sanipar, 2020) diperoleh hasil bahwa kemampuan mahasiswa dalam pemecahan
masalah mata kuliah kalkulus differensial masih kurang baik.
Salah satu upaya untuk melatih kemampuan pemecahan masalah matematis
mahasiswa adalah dengan pemecahan masalah menurut teori Polya (Ninik dan
Hobri, 2018). Polya (1978) sebagaimana dikutip oleh (Ripai dan Nana Sutarna,
2019) mengemukakan bahwa terdapat empat proses dalam memecahkan masalah
yaitu memahami permasalahan (understanding the problem), merencanakan
penyelesaian (device a plan), pelaksanaan penyelesaian (carry out the problem),
4

dan pemeriksaan kembali (looking back). Adanya kemampuan pemecahan masalah


ini dapat menjadikan mahasiswa lebih terampil ketika memilah informasi,
menganalisis serta juga menelitinya. Proses berpikir dalam menyelesaikan suatu
permasalahan diperlukan kemampuan pemahaman masalah yang baik (Indahsari et
al., 2019), sehingga dapat menggali informasi-informasi yang ada dalam
permasalahan tersebut, melihat fokus permasalahan yang harus dipecahkan,
mencari informasi pendukung yang dibutuhkan, menyusun strategi pemecahan
masalah, mengaplikasikannya, membuat alternative cara penyelesaian serta
mengkoreksi kembali hasil yang telah dibuat (Nugroho dan Dwijayanti, 2019). Jadi
ketika seorang mahasiswa melakukan pemecahan masalah, maka sudah pasti
kemampuan bernalarnya pun akan ikut terasah karena mahasiswa dapat
menggunakan berbagai strategi untuk menemukan solusi yang sesuai dengan
permasalahan yang sedang dihadapi.
Terdapat kemampuan lain sebagai penunjang dalam kemampuan
pemecahan masalah yakni kemampuan representasi matematis, yang mana
digunakan sebagai pemikiran dan komunikasi ide-ide matematik dengan cara-cara
tertentu (Mandasari, 2018). Representasi matematis merupakan salah satu dari
kemahiran matematika lain yang penting dan wajib dimiliki oleh seorang
mahasiswa dalam berpikir dan bernalar, serta mengkomunikasikan ide-ide atau
gagasan matematika mereka hingga menyelesaikan soal matematika agar menjadi
lebih mudah. Representasi matematis menuntut mahasiswa guna menemukan dan
mengembangkan cara berpikir dengan mengkomunikasikan ide-ide matematika
dari abstrak ke konkrit (Marasabessy, 2020) sehingga lebih mudah dipahami. Selain
itu, pemecahan masalah merupakan gabungan dari berbagai konsep matematika
seperti perhitungan, penggunaan grafik, menjawab soal dengan menggunakan teks
tertulis (Nadia dan Waluyo, 2017), dimana pemecahan masalah merupakan bagian
dari representasi matematis. Kemampuan representasi matematis merupakan
keterampilan proses yang berkaitan dengan pemecahan masalah, penalaran,
pembuktian dan komunikasi (Ramdan et al., 2018). Kemampuan representasi
sangat penting bagi mahasiswa sebagai upaya memberikan pemahaman serta
gambaran dalam mengkomunukasikan penyelesaian atas masalah yang diberikan
5

dalam pembelajaran (Astuti, 2017). Kemampuan representasi matematis dapat


membantu mahasiswa dalam membangun konsep, memahami konsep dan
menyatakan ide-ide matematis serta memudahkan mahasiswa dalam
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, kemampuan
representasi harus dimiliki oleh mahasiswa untuk dapat menyelesaikan masalah
dengan menampilkannya ke berbagai model penyelesaian baik secara visual,
verbal, tabel, benda konkret maupun simbol matematika sebagai hasil proses
menuangkan pemikiran untuk menyelesaikan masalah (Sarassanti, 2021).
Representasi matematis dan pemecahan masalah memiliki hubungan yang
kuat (Mahmud, 2018). Peran representasi matematis dalam pemecahan masalah
adalah sebagai kemampuan dalam menemukan solusi atau penyelesaian dari suatu
masalah (Mahmud, 2018). Prosesnya dibutuhkan adanya pemahaman masalah,
menentukan solusi yang tepat, dan dalam penyelesaiannya juga diperlukan adanya
pemeriksaan kembali (Monariska et al., 2021). Hal tersebut juga berlaku dalam
pemecahan masalah pada matematika, yang mana proses terpenting dalam
pemecahan masalah matematika adalah adanya representasi matematika (Dara,
2019). Adanya representasi matematis dapat memberitahukan kepada pengajar
tentang bagaimana pembelajar berpikir tentang permasalahan konteks matematika,
memberikan informasi tentang bagaimana mereka memecahkan permasalahan
matematika karena representasi dapat membantu menafsirkan suatu masalah yang
diperoleh sehingga dapat menentukan pemecahan masalah yang sesuai dengan
tepat. Oleh karena itu, representasi matematis dikatakan sebagai perantara untuk
menemukan solusi yang tepat dalam memecahkan suatu masalah (Ningtyas et al.,
2019). Representasi sangat membantu dalam suatu pemecahan masalah karena
dalam setiap pemecahan masalah dibutuhkan adanya representasi masalah agar
diperoleh solusi dari masalah tersebut (Junita, 2016). Representasi dapat membantu
nafsirkan suatu masalah yang diperoleh sehingga dapat menentukan pemecahan
masalah yang sesuai dan tepat. Hal tersebut juga sangat berpengaruh saat-saat
meghadapi masalah kontekstual terutama dalam matematika.
Selain aspek kognitif, terdapat aspek lainnya yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran matematika yaitu aspek afektif mahasiswa. Aspek afektif adalah
6

sikap mahasiswa dalam belajar yang akan berpengaruh ketika membuat keputusan
(Novferma, 2016). Aspek afektif yang memiliki pengaruh penting dalam
pembelajaran matematika adalah self-efficacy (Maulida et al., 2018). Self-efficacy
adalah keyakinan seseorang tentang kemampuan dirinya sendiri ketika melakukan
tindakan atau tugas yang diperlukan untuk menggapai hasil tertentu (Imaroh et al.,
2021). Self-efficacy (keyakinan diri) mahasiswa merupakan salah satu dimensi
penting dalam pemecahan masalah matematika (Noviza, 2019). Perasaan self-
efficacy mahasiswa memengaruhi pilihan aktivitas mereka dan usaha serta potensi
mereka dalam aktivitas-aktivitas kelas (Yuliyani et al., 2017). Pentingnya self-
efficacy dalam pemecahan masalah matematika tampak terlihat dalam berbagai
penelitian ilmiah kalangan akademisi seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh
Albert Bandura dan Schunk (1981) sebagaimana dikutip (Noviza, 2019) dalam
penelitiannya memperlihatkan bahwa semakin tinggi keyakinan diri (self-efficacy)
maka semakin cepat mahasiswa memecahkan tugas pelajaran matematika, bertahan
memecahkan soal pelajaran matematika, dan cermat dalam komputasi pelajaran
matematika. Ketika proses pembelajaran dapat terlihat bagaimana response
mahasiswa terhadap masalah yang dihadapi, mahasiswa yang mempunyai self-
efficacy maka dalam dirinya terdapat rasa tanggung jawab, bersungguh-sungguh,
ulet, dan tekun dalam menyelesaikan suatu masalah (Amaliah et al., 2021).
Keyakinan diri (self-efficacy) mahasiswa akan kemampuan representasi
matematisnya untuk mengkomunikasikan ide-ide atau gagasan matematika juga
turut memberikan kontribusi terhadap keberhasilannya dalam menyelesaikan suatu
permasalahan, terutama dalam bentuk soal matematika (Sari, 2021). Jika
mahasiswa memiliki kemampuan dalam merepresentasikan ide-ide matematika
maka dengan sendirinya kepercayaan diri mahsiswa juga dapat dimiliki. Hal itu
dapat dilihat ketika menghadapi suatu masalah mahasiswa akan mengerjakan
sesuai dengan anggapannya, jika dirasa sulit maka mahasiswa cenderung akan
menghindarinya, begitu sebaliknya jika dirasa mudah masalah tersebut akan
diselesaikan dan menganggap masalah tersebut bagian dari tantangan (Nadia
dan Waluyo, 2017). Keyakinan seseorang dalam mengkoordinir dan mengarahkan
kemampuannya dalam mengubah serta menghadapi situasi disebut self-efficacy.
7

Self-efficacy adalah keyakinan seseorang akan kemampuan dirinya untuk


mengatur dan melaksanakan tindakan untuk mencapai tujuan dan hasil tertentu
(Bandura, 1997). Self-efficacy memiliki hubungan yang signifikan sehingga
dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian kemampuan
representasi matematis mahasiswa (Endah et al., 2019). Self-efficacy yang kuat atau
tinggi sangat dibutuhkan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika
sehingga dapat mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tersebut (Subaidi,
2016).
(Subaidi, 2016) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan
pemecahan masalah dan representasi matematis yaitu: 1) Pengalaman awal, yaitu
pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal cerita atau soal aplikasi.
Pengalaman awal seperti ketakutan (phobia) terhadap matematika dapat
menghambat kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah dan
merepresentasikan matematika. 2) Latar belakang matematika, yaitu kemampuan
mahasiswa terhadap konsep-konsep matematika yang berbeda-beda tingkatnya
dapat memicu perbedaan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah dan
merepresentasikan matematika. 3) Keinginan dan motivasi, yaitu dorongan yang
kuat dari dalam diri (internal), seperti menumbuhkan keyakinan saya “bisa”
maupun eksternal, seperti diberikan soal-soal yang menarik, menantang,
kontekstual dapat mempengaruhi hasil pemecahan masalah. 4) Struktur masalah,
yaitu soal pemecahan masalah yang diberikan kepada mahasiswa seperti format
secara verbal atau gambar, tingkat kesulitan soal, bahasa soal, maupun pola masalah
satu dengan masalah yang lain dapat mengganggu kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah.
Berdasarkan faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas, terlihat jika
kemampuan pemecahan masalah, representasi matematis dan self-efficacy saling
terkait satu sama lain. Terutama pada faktor ketiga yakni keyakinan dan motivasi,
dimana keyakinan dan motivasi ini sangat terkait dengan self-efficacy. Hal ini
menunjukkan bahwa self-efficacy memiliki dampak langsung terhadap kemampuan
matematika terutama kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis.
Berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan penelitian “Analisis Kemampuan
8

Pemecahan Masalah Polya ditinjau dari Representasi Matematis dan Self-Efficacy


Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Kalkulus”.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat diidentifikasi
masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil wawancara, kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
masih kurang optimal.
2. Mahasiswa masih merasa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan soal-soal pada materi Kalkulus.
3. Mahasiswa belum mampu merepresentasikan soal-soal kalkulus dengan baik.
4. Aspek self-efficacy berperan penting terhadap kemampuan mahasiswa.

1.3 Fokus Penelitian


Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka fokus penelitian ini adalah
menganalisis kemampuan pemecahan masalah yang ditinjau dari representasi
matematis, menganalisis self-efficacy mahasiswa pendidikan matematika dalam
menyelesaikan soal-soal kalkulus dan menganalisis keterkaitan antara kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan representasi matematis dan self-efficacy.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui profil kemampuan pemecahan masalah yang ditinjau dari
representasi matematis mahasiswa pendidikan matematika dalam
menyelesaikan soal-soal kalkulus.
2. Mengetahui kategori tingkatan self-efficacy mahasiswa pendidikan
matematika dalam menyelesaikan soal-soal kalkulus.
3. Mengetahui keterkaitan antara kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
representasi matematis dan self-efficacy mahasiswa pendidikan matematika
dalam menyelesaikan soal-soal kalkulus.
9

1.5 Manfaat Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang terjadi, dengan adanya penelitian ini dapat
memberikan berbagai manfaat.
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara umum, penelitian ini memberikan manfaat tentang gambaran profil
kemampuan pemecahan masalah, kemampuan representasi matematis, dan self-
efficacy mahasiswa pendidikan matematika serta mengetahui keterkaitan antara
kemampuan pemecahan masalah, kemampuan representasi matematis dan self-
efficacy mahasiswa pendidikan matematika dalam menyelesaikan soal kalkulus.
1.5.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini yaitu:
A. Bagi Mahasiswa
1. Memberi gambaran kepada mahasiswa mengenai sejauh mana profil
kemampuan pemecahan masalah apabila ditinjau dari representasi
matematis yang dimiliki.
2. Mahasiswa mengetahui sejauh mana self-efficacy yang ia miliki.
3. Mahasiswa mengetahui keterkaitan antara kemampuan pemecahan
masalah, representasi matematis dan self-efficacy yang ia miliki.
B. Bagi Dosen
1. Dosen dapat mengetahui kondisi kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan representasi matematis, dan kategori self-efficacy
mahasiswanya.
2. Sebagai referensi bagi dosen apabila ingin merancang strategi pembelajaran
yang cocok dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
dan representasi mahasiswanya.
C. Bagi Peneliti Lain
1. Penelitian dapat dijadikan referensi bagi peneliti lainnya dalam
mengembangkan penelitian yang serupa.
2. Memberikan gambaran mengenai indikator yang perlu ditingkatkan
mahasiswa dalam memecahkan dan merepresentasikan soal-soal kalkulus
berdasarkan kategori self-efficacy yang dimiliki.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah
2.1.1.1 Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah
Menurut NCTM (2018) pemecahan masalah merupakan keterlibatan
individu dalam menyelesaikan permasalahan dimana metode untuk menentukan
solusinya tidak diketahui. Beberapa pakar menjelaskan istilah pemecahan masalah
dengan cara yang berbeda namun tersirat pengertian yang sama yaitu Krulik dan
Rudnick (1988) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai “It (problem solving)
is the mean by wich an individual uses previously acquired knowledge, skill, and
understanding to satisfy the demand of an unfamiliar situation.” Yang artinya
pemecahan masalah adalah suatu usaha individu yang menggunakan pengetahuan,
kemampuan, dan pemahamannya untuk menemukan solusi dari suatu masalah.
Menurut Sumarmo (2000) (dalam Harahap dan Surya, 2017) pemecahan
masalah adalah suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang ditemui untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Montague (2007) sebagaimana dikutip
oleh (Dewi et al., 2020) mengatakan bahwa pemecahan masalah matematis adalah
suatu aktivitas kognitif yang kompleks yang disertai sejumlah proses dan strategi.
Menurut Schunk (2012) (dalam Marasabessy, 2020) pemecahan masalah adalah
upaya orang-orang untuk mencapai tujuan karena mereka tidak mempunyai solusi
secara otomatis. (Siswono, 2016) juga mendefinisikan pemecahan masalah adalah
suatu proses atau upaya individu untuk merespon atau mengatasi halangan atau
kendala ketika suatu jawaban atau metode jawaban belum tampak jelas.
Pemecahan masalah merupakan suatu proses memecah atau menyelesaikan suatu
persoalan dengan menggunakan prosedur-prosedur untuk menuju kepada
penyelesaian yang diharapkan (Anggraeni dan Herdiman, 2018).
Berdasarkan dari berbagai pendapat ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan individu dalam

10
11

menerapkan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk menemukan


solusi penyelesaian dari suatu situasi yang tidak biasa.
2.1.1.2 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
Berikut langkah-langkah pemecahan masalah menurut beberapa para ahli:
Tabel 12.1 Langkah Pemecahan Masalah Menurut Ahli
Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
John Dewey (1910) Krulik Dan Rudnick (1998) Polya (1978)
1. Confront Problem 1. Read (Membaca) 1. Understanding
(Mengenali 2. Explore The Problem A
Masalah) (Mengeksplorasi) Plan (Memahami
2. Diagnose Or 3. Select A Strategy Masalah)
Define Problem (Memilih Suatu 2. Devising A Plan
(Diagnosis Atau Strategi) (Merencanakan
Pendefinisian 4. Solve Penyelesaian)
Masalah) (Penyelesaian) 3. Carrying Out The
3. Inventory Several 5. Review And Extend Plan
Solutions (Meninjau Kembali (Melaksanakan
(Mengumpulkan Dan Rencana
Beberapa Solusi Mendiskusikan) Penyelesaian)
Pemecahan) 4. Looking Back
4. Conjecture (Memeriksa
Consequences Of Kembali)
Solutions
(Menduga Solusi)
5. Test Consequences
(Mengetes
Dugaan)
2.1.1.3 Pemecahan Masalah Polya
Kemampuan pemecahan masalah menurut Polya adalah usaha seseorang
untuk memperoleh penyelesaian atas masalah yang ada guna mencapai tujuan yang
tidak dapat dicapai dengan mudah. Agar seorang individu mampu memecahkan
12

masalah dengan baik, maka diperlukan langkah-langkah dalam memecahkan


masalah. Menurut Polya ada empat langkah yang harus dilakukan untuk
memecahkan suatu masalah, yaitu understanding the problem a plan, devising a
plan, carrying out the plan, and looking back. Jika diartikan ke dalam Bahasa
Indonesia, keempat langkah itu adalah: (1) memahami masalah; (2) merencanakan
penyelesaian; (3) melaksanakan rencana penyelesaian; dan (4) memeriksa
kembali. Penjelasan lebih rinci terkait langkah-langkah pemecahan masalah
menurut Polya adalah sebagai berikut:
1. Understanding the problem a plan (memahami masalah)
Langkah pertama dalam menyelesaikan suatu masalah adalah memahami
masalah. Mahasiswa perlu mengidentifikasi apa saja yang diketahui, apa saja yang
dicari, dan hubungan yang terkait antara apa yang diketahui dan apa yang akan
dicari. Beberapa saran yang dapat membantu mahasiswa dalam memahami
masalah antara lain; (1) mengetahui apa yang diketahui dan dicari, (2) menjelaskan
masalah sesuai dengan kalimatnya sendiri, (3) menghubungkannya dengan
masalah lain yang serupa, (4) fokus pada bagian yang penting dari masalah
tersebut, (5) mengembangkan model, dan (6) menggambar diagram/gambar.
2. Devising a plan (merencanakan penyelesaian)
Pada langkah ini mahasiswa perlu menemukan strategi yang sesuai dengan
permasalahan yang diberikan. Semakin sering mahasiswa menyelesaikan masalah,
maka mahasiswa akan dengan mudah menemukan strategi yang sesuai untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan. Adapun hal-hal yang dapat mahasiswa
lakukan dalam tahap kedua ini antara lain; (1) membuat rencana, (2)
mengembangkan sebuah model, (3) mensketsa diagram, (4) menyederhanakan
masalah, (5) menemukan rumus, (6) mengidentifikasi pola, (7) membuat
tabel/diagram, (8) eksperimen dan simulasi, (9) menguji semua kemungkinan, (10)
mengidentifikasi sub tujuan, (11) mengurutkan data/informasi.
3. Carrying out the plan (melaksanakan rencana penyelesaian)
Kegiatan pada langkah ini adalah menjalankan perencanaan yang telah
dibuat pada langkah sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian dari masalah
yang diberikan. Langkah ini menekankan adanya pelaksanaan rencana penyelesaian
13

yang meliputi: (1) memeriksa setiap langkah apakah sudah benar atau belum, (2)
membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar, dan (3) melaksanakan
perhitungan sesuai perhitungan sesuai dengan rencana yang dibuat.
4. Looking back (memeriksa kembali)
Kegiatan pada langkah ini menekankan pada bagaimana cara memeriksa
kebenaran jawaban yang diperoleh. Langkah ini meliputi: (1) memeriksa kembali
perhitungan yang telah dikerjakan, (2) membuat kesimpulan dari jawaban yang
diperoleh, (3) dapatkah jawaban itu dicari dengan cara lain, dan (4) perlukah
menyusun strategi baru yang lebih baik.
Penelitian ini menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah menurut
Polya, dengan alasan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya
merupakan langkah-langkah yang umum digunakan (Husna et al., 2016). Selain
itu, menurut (Lestanti, 2016) langkah-langkah pemecahan masalah Polya dianggap
pemecahan yang masalah yang mudah dipahami dan banyak digunakan dalam
kurikulum matematika di seluruh dunia. Menurut Suyasa (dalam Marlina, 2016)
langkah-langkah dalam pemecahan masalah menurut Polya lebih sering digunakan
dalam memecahkan masalah matematika karena beberapa hal antara lain; (1)
langkah-langkah dalam pemecahan masalah yang dikemukan Polya cukup
sederhana; (2) aktivitas-aktivitas pada setiap langkah yang dikemukan Polya
cukup jelas dan; (3) langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya telah
lazim digunakan dalam memecahkan masalah matematika. Hal itu diperkuat juga
oleh pendapat (Ninik dan Hobri, 2018) yang menyatakan bahwa salah satu upaya
untuk melatih kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa adalah
dengan pemecahan masalah menurut teori Polya, sehingga harapannya dengan
menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah Polya diharapkan mahasiswa
dapat lebih runtut dan terstruktur dalam memecahkan masalah matematika. Selain
itu, berbagai kesalahan dapat terkoreksi kembali sehingga mahasiswa dapat
sampai pada jawaban yang benar sesuai dengan masalah yang diberikan
(Suherman, 2017).
Indikator tiap tahap pemecahan masalah menurut Polya yang digunakan
dalam penelitian ini disesuaikan dengan materi yang digunakan peneliti yaitu
14

materi kalkulus. Adapun indikator dari tahap pemecahan masalah menurut Polya
yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tahap memahami masalah, meliputi indikator (a) mahasiswa mampu
menentukan apa yang diketahui (b) mahasiswa mampu menentukan apa yang
ditanyakan pada masalah.
2. Tahap merencanakan pemecahan masalah, meliputi indikator (a) mahasiswa
mampu menentukan rencana yang digunakan untuk menyelesaikan masalah,
(b) mahasiswa mampu menentukan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
3. Tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, meliputi indikator (a)
mahasiswa mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesikan masalah, (b) mahasiswa mampu menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
4. Tahap memeriksa kembali, meliputi indikator mahasiswa mampu menentukan
kesimpulan dari masalah.
Kemampuan pemecahan masalah dalam tiap tahapan pemecahan masalah
menurut Polya pada penelitian ini dikategorikan ke dalam tiga kategori penilaian
menurut (Samo, 2017) yaitu baik, cukup, dan kurang. Lebih jelasnya terlihat pada
tabel berikut:
Tabel 22.2 Tahapan dan Pedoman Penilaian Kemampuan Pemecahan
Masalah
Tahapan Pemecahan Kategori Deskripsi
Masalah
Memahami Masalah Baik Memahami masalah dengan lengkap dan
benar, mampu mengungkapkan informasi
yang diketahui dan pertanyaan yang diajukan
dari masalah yang diberikan.
Cukup Salah menginterpretasikan masalah atau
memahami sebagian masalah.
15

Kurang Salah menginterpretasikan masalah secara


lengkap atau tidak memahami masalah secara
utuh.
Memilih Rencana Baik Membuat rencana yang benar dan mengarah
Strategi Pemecahan pada solusi yang benar
Masalah Yang Tepat
Cukup Membuat rencana pemecahan masalah yang
dapat diterapkan namun memungkinkan tidak
mendapatkan hasil yang sesuai/mendapatkan
hasil yang salah.
Kurang Tidak memiliki atau membuat rencana yang
relevan dengan masalah.
Menyelesaikan Baik Menyelesaikan seluruh masalah dan
Masalah memperoleh jawaban yang benar.
Cukup Menhyelesaikan sebagian masalah dan
memperoleh jawaban yang benar.
Kurang Tidak melakukan penyelesaian masalah atau
menyelesaikan sebagian atau seluruh masalah
namun mendapatkan hasil yang salah.
Verifikasi Dan Baik Melakukan verifikasi proses dan hasil
Interpretasi Hasil pemecahan masalah.
Cukup Melakukan verifikasi proses dan hasil
pemecahan masalah.
Kurang Tidak melakukan verifikasi proses dan hasil
pemecahan masalah.

Tabel 32.3 Kategorisasi Kemampuan Pemecahan Masalah


Kemampuan Kategori Deskripsi
Pemecahan Masalah Baik Minimal tiga kategori baik pada
indikator memahami masalah, memilih
16

rencana dan menyelesaikan masalah


serta verifikasi dan interpretasi hasil.
Cukup Minimal tiga kategori cukup pada
indikator memahami masalah, memilih
rencana, menyelesaikan masalah serta
verifikasi dan interpretasi hasil atau
terdapat dua kategori baik pada indikator
memahami masalah dan memilih
rencana serta kategori cukup pada
indikator menyelesaikan masalah.
Kurang Minimal tiga kategori kurang pada
indikator memahami masalah, memilih
rencana, menyelesaikan masalah dan
verifikasi dan interpretasi hasil.
Kategori penilaian tiap tahapan pemecahan masalah Polya pada penelitian ini
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Memahami masalah
a. Baik, ketika mahasiswa mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan dengan benar dan lengkap.
b. Cukup, ketika mahasiswa mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan dengan benar namun kurang lengkap.
c. Kurang, ketika mahasiswa tidak mampu menentukan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan dengan benar dan lengkap.
2. Merencanakan penyelesaian
a. Baik, ketika mahasiswa mampu menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan mampu menetukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah.
b. Cukup, ketika mahasiswa mampu menentukan rencana yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah atau mampu menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah.
17

c. Kurang, ketika mahasiswa tidak mampu menentukan rencana yang


digunakan untuk menyelesaikan masalah dan tidak mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
3. Melaksanakan rencana penyelesaian
a. Baik, ketika mahasiswa mampu menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan mampu menerapkan rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
b. Cukup, ketika mahasiswa mampu menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesaikan masalah atau mampu menerapkan setiap
rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
c. Kurang, ketika mahasiswa tidak mampu menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan tidak mampu menerapkan
setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
4. Memeriksa kembali
a. Baik, ketika mahasiswa mampu menentukan kesimpulan dari masalah
dengan tepat dan benar.
b. Cukup, ketika mahasiswa mampu menentukan kesimpulan dari masalah
namun kurang tepat dan benar.
c. Kurang, ketika mahasiswa tidak mampu menentukan kesimpulan dari
masalah.
2.1.2 Kemampuan Representasi Matematis
Kemampuan representasi menjadi salah satu tujuan pemberian pelajaran
matematika menurut National Council Teachers of Mathematics (NCTM). Seorang
individu memecahkan banyak masalah dimana mereka membuat dan menggunakan
representasi untuk mengatur dan merekam pemikiran mereka tentang ide-ide
matematika NCTM (2018) . Mustangin (2016) menyatakan bahwa representasi
adalah ungkapan-ungkapan dari ide-ide atau konsep-konsep matematika yang
ditampilkan mahasiswa sebagai model atau bentuk pengganti dari suatu situasi
masalah yang digunakan untuk menemukan solusi dari masalah yang sedang
dihadapinya sebagai hasil dari interpretasi pikirannya. (Syafri, 2017) menyatakan
bahwa kemampuan representasi adalah suatu kemampuan matematika dengan
18

pengungkapan ide-ide matematika (masalah, pernyataan, definisi, dan lain-lain)


dalam berbagai cara. Selanjutnya, kemampuan representasi dapat diartikan juga
sebagai ungkapan dari ide matematika yang dimunculkan mahasiswa dalam
upayanya mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapinya (Maryam dan
Rosyidi, 2016).
Menurut Hayatunnizar (2017) representasi matematis menjadi penting
sebagai alat komunikasi maupun alat berpikir, sehingga menjadikan matematika
lebih konkret dan mudah untuk melakukan refleksi. Representasi merupakan
ungkapan dari ide atau gagasan mahasiswa untuk mengubah ide abstrak menjadi
ide yang nyata digunakan untuk mencari solusi, misalnya permasalahan bisa
direpresentasikan dengan grafik, gambar, kata-kata, atau simbol matematika (Fitri
et al., 2017). Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa ketika
seseorang berpikir tentang bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah maka
hasil dari pemikirannya akan diwujudkan dalam suatu representasi yang berupa
menggambarkan, menjelaskan bahkan memperluas ide yang ditemukannya.
Menurut Cai et al., (1996) (dalam Monariska et al., 2021) representasi
merupakan cara seseorang yang digunakan sebagai upaya untuk mengemukakan
jawaban atau gagasan matematis yang bersangkutan. Representasi adalah
ungkapan-ungkapan dari ide matematika yang ditampilkan mahasiswa sebagai
model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk
menemukan solusi dari masalah yang sedang dihadapinya sebagai hasil dari
interpretasi pikirannya (Inayah dan Nurhasanah, 2019). Jadi, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kemampuan representasi matematis merupakan keterampilan
untuk mengungkapkan ide matematika yang dimunculkan mahasiswa dalam
upayanya mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapinya.
Kemampuan representasi matematis dapat diukur dengan soal pemecahan
masalah, seperti yang diungkapkan (Musdi dan Nari, 2019) bahwa soal pemecahan
masalah adalah soal yang diawali dengan penyajian masalah atau situasi
kontekstual, namun dalam penyelesaiannya tidak hanya memiliki satu jawaban dan
soal pemecahan masalah erat kaitannya dengan simbol-simbol yang membuat
mahasiswa susah dalam mengkaitkan permasalahan matematika dengan realita
19

kehidupan dan merepresentasikannya ke dalam model matematika. Terdapat


beberapa macam representasi matematis yaitu representasi visual, representasi
gambar, representasi persamaan atau ekspresi matematis, dan representasi kata atau
teks (Hari et al., 2018), (Lestari dan Yudhanegara, 2017) .
(Lesh et al., 1987) (dalam Musdi dan Nari, 2019) mengelompokkan
representasi matematis menjadi lima bagian, yaitu representasi objek dunia nyata,
representasi konkret, representasi bentuk aritmatika, representasi verbal atau bahasa
lisan serta representasi gambar atau grafik. Dari kelima bagian tersebut tiga
kelompok terakhir lebih abstrak dan merupakan tingkat representasi yang lebih
tinggi dalam menyelesaikan masalah matematika. Menurut Hwang et al., (dalam
Dara, 2019) membagi representasi matematis menjadi tiga tingkatan yaitu: 1)
kemampuan representasi bahasa yakni menerjemahkan benda yang diamati dan
berhubungan dengan masalah matematika menjadi representasi verbal atau lisan; 2)
kemampuan representasi grafik atau gambar, keterampilan menerjemahkan
masalah matematika menjadi gambar atau grafis; 3) kemampuan representasi
simbol aritmatika, keterampilan menerjemahkan masalah ke dalam representasi
rumus aritmatika.
Bentuk-bentuk representasi matematis menurut (Hendriana et al., 2017)
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 42.4 Bentuk-Bentuk Representasi
No Aspek Representasi Bentuk-Bentuk Operasional
1. Representasi Visual a. Menyajikan kembali data atau
informasi dari suatu representasi
diagram, grafik, atau tabel.
b. Menggunakan representasi visual
untuk menyelesaikan masalah.
2. Representasi Gambar a. Membuat gambar pola-pola
geometri.
b. Membuat gambar bangun-bangun
geometri untuk memperjelas
20

masalah dan menfasilitasi


penyelesaian.
3. Representasi Simbolik a. Membuat persamaan atau model
(Persamaan atau matematis dari representasi yang
Ekspresi Matematis) diberikan.
b. Membuat konjektur dari suatu pola
bilangan.
c. Penyelesaian masalah dengan
melibatkan ekspresi matematis.
4. Representasi Kata atau a. Membuat situasi masalah
Teks berdasarkan data atau representasi
yang diberikan.
b. Menulis interpretasi dari suatu
representasi.
c. Menulis langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika
dengan kata-kata.
d. Menyusun cerita yang sesuai
dengan suatu representasi yang
disajikan.
e. Menjawab soal dengan
menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
Representasi matematis yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
cara atau langkah-langkah yang digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan
atau ide matematis ke dalam interpretasi berupa gambar, simbol matematis dan
kata-kata. Adapun indikator kemampuan representasi matematis yang akan diamati
pada mahasiswa dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
21

Tabel 52.5 Indikator Kemampuan Representasi


Kemampuan Representasi Indikator
Representasi Visual Menyajikan kembali data/informasi
dari suatu representasi ke
representasi diagram, grafik atau
tabel.
Representasi Simbolik Menyelesaikan masalah dengan
melibatkan ekspresi/simbol
matematik.
Representasi Kata-Kata Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika
dengan kata-kata.

2.1.3 Self-Efficacy
Self-Efficacy terdiri dari dua kata “self” yang diartikan sebagai unsur
struktur kepribadian, dan “efficacy” yang berarti penilaian diri, apakah dapat
melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa
mengerjakan sesuatu dengan yang dipersyaratkan. Menurut Bandura (1997) (dalam
Sumartini, 2020), Self-Efficacy adalah keyakinan seorang individu mengenai
kemampuannya dalam mengorganisasi dan menyelesaikan suatu tugas yang
diperlukan untuk mencapai hasil tertentu. Menurut (Subaidi, 2016) sikap menjadi
dasar bertindak, dan tindakan menjadi ungkapan sikap itu. Ini berarti bahwa Self-
Efficacy seorang mahasiswa akan menjadi dasar bagi mahasiswa tersebut dalam
melakukan tindakan dalam menghadapi suatu masalah tertentu dan hasil
tindakannya merupakan ungkapan Self-Efficacy mahasiswa tersebut. Ditinjau dari
akademik, Self-Efficacy akademik mengacu pada keyakinan individu bahwa ia
mampu melakukan tindakan tertentu (Schunk, 1991). Berdasarkan pendapat-
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Self-Efficacy adalah keyakinan
seseorang terhadap keterampilan dan kemampuan dirinya dalam mengorganisasi
dan menyelesaikan permasalahan untuk hasil yang terbaik dalam suatu tugas
tertentu. Jadi, dimana mahasiswa memiliki kepercayaan dalam dirinya bahwa ia
22

mampu untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan baik berupa


penyampaian pendapat atau soal yang diberikan.
Menurut Bandura menyatakan bahwa ada empat sumber utama yang
mempengaruhi Self-Efficacy seseorang yaitu:
a. Enactive Mastery Experience (Pengalaman Menguasai Sesuatu)
Pengalaman menguasai sesuatu yang mempengaruhi Self-Efficacy yaitu
keberhasilan seseorang dalam menghadapi tugas tertentu pada waktu
sebelumnya. Apabila seseorang pernah mengalami keberhasilan dimasa lalu
maka semakin tinggi pula Self-Efficacy, sebaliknya apabila seseorang
mengalami kegagalan dimasa lalu maka semakin rendah pula Self- Efficacy
orang tersebut.
b. Vicarious Persuation (Pengalaman Orang Lain)
Individu yang melihat orang lain berhasil dalam melakukan aktifitas yang
sama dan memiliki kemampuan yang sebanding dapat meningkatkan Self-
Efficacy nya, sebaliknya jika orang yang dilihat gagal maka Self-Efficacy
individu tersebut menurun.
c. Verbal Persuation (Persuasi Verbal)
Informasi tentang kemampuan seseorang yang disampaikan secara verbal
oleh orang yang berpengaruh sehingga dapat meningkatkan keyakinan bahwa
kemampuan-kemampuan yang dimiliki dapat membantu untuk mencapai apa
yang diinginkan.
d. Physiological and Emotional States (Kondisi Fisiologis dan Emosional)
Seperti keadaan fisik (sakit, rasa lelah dan lain-lain) dan kondisi emosional
(suasana hati, stress dan lain-lain). Keadaan yang menekan tersebut dapat
mempengaruhi keyakinan akan kemampuan dirinya dalam menghadapi tugas.
Jika ada hal negatif, seperti lelah, kurang sehat, cemas, atau tertekan, akan
mengurangi tingkat Self-Efficacy seseorang. Sebaliknya, jika seseorang dalam
kondisi prima, hal ini akan berkontribusi positif bagi perkembangan Self-
Efficacy.
23

Menurut Bandura (1997), dimensi-dimensi Self-Efficacy yang digunakan


sebagai dasar bagi pengukuran terhadap Self-Efficacy individu adalah:
a. Magnitude
Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang diyakini oleh
seseorang untuk dapat diselesaikan. Jika individu dihadapkan pada masalah atau
tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitan tertentu maka Self-Efficacy nya
akan jatuh pada tugas-tugas yang mudah, sedang, dan sulit sesuai dengan batas
kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan
bagi masing-masing tingkatnya tersebut. Dimensi kesulitan memiliki penerapan
terhadap pemilihan tingkah laku yang dicoba atau yang akan dihindari. Individu
akan mencoba tingkah laku yang dirasa mampu dilakukan dan akan menghindari
tingkah laku yang dirasa berada di luar batas kemampuannya.
b. Strenght
Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan atau kelemahan keyakinan
individu tentang kemampuan yang dimilikinya. Individu dengan Self-Efficacy kuat
mengenai kemampuannya cenderung pantang menyerah dan ulet dalam
meningkatkan usahanya walaupun menghadapi rintangan. Sebaliknya individu
dengan Self-Efficacy lemah cenderung mudah terguncang oleh hambatan kecil
dalam menyelesaikan tugasnya.
c. Generality
Dimensi ini merupakan dimensi yang berkaitan dengan keluasan bidang
tugas yang dilakukan. Ketika mengatasi atau menyelesaikan masalah atau tugas-
tugasnya, beberapa individu memiliki keyakinan terbatas pada suatu aktivitas dan
situasi tertentu dan beberapa menyebar pada serangkaian aktivitas dan situasi yang
bervariasi.
Indikator self-efficacy menurut (Lestari dan Yudhanegara, 2017) adalah sebagai
berikut:
1) Keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri
2) Keyakinan terhadap kemampuan menyesuaikan dan menghadapi masalah atau
tugas yang sulit
3) Keyakinan terhadap kemampuan dalam menghadapi tantangan
24

4) Keyakinan terhadap kemampuan menyelesaikan tugas yang spesifik


5) Keyakinan terhadap kemampuan menyelesaikan beberapa tugas yang berbeda
Indikator self-efficacy menurut Utari dan Hendriana (2017) adalah sebagai berikut:
1) Mampu mengatasi masalah yang dihadapi
2) Yakin akan keberhasilan dirinya
3) Berani menghadapi tantangan
4) Berani mengambil resiko atas keputusan yang diambilnya
5) Menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya
6) Mampu berinteraksi dengan orang lain
7) Tangguh atau tidak mudah menyerah
Berdasarkan uraian diatas, indikator self-efficacy yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1) Keyakinan akan kemampuan
Indikator ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak ragu atau bingung dalam
menyelesaikan atau melakukan sesuatu.
2) Kemandirian
Kemandirian yang dimaksud adalah mahasiswa dalam melakukan sesuatu
bergantung pada dirinya sendiri tidak bergantung pada orang lain.
3) Keberanian dalam bertindak
Indikator ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak merasa malu atau takut
dalam melakukan sesuatu meskipun menghadapi kesulitan dan hambatan.
4) Tangguh atau tidak mudah menyerah
Indikator ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak mudah menyerah ketika
menghadapi kesulitan dan hambatan yang baru.
5) Memiliki rasa positif terhadap dirinya
Indikator ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasa yakin optimis akan
kemampuan yang dimiliki.
2.1.4 Tinjauan Materi
Materi kalkulus diferensial merupakan salah satu materi yang diajarkan pada
mahasiswa semester 1. Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah aplikasi
turunan. Sub bab materi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
25

1. Maksimum dan Minimum


2. Kemonotonan dan Kecekungan
3. Ekstrim Lokal dan Ekstrim pada Interval Terbuka
4. Masalah-masalah Praktis
Indikator pencapaian kompetensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu menerapkan konsep turunan dalam menentukan nilai
maksimum dan minimum.
2. Mahasiswa mampu menerapkan konsep turunan dalam menentukan
kemonotonan dan kecekungan.
3. Mahasiswa mampu menerapkan konsep turunan dalam menentukan maksimum
dan minimum lokal.
4. Mahasiswa mampu menerapkan konsep turunan dalam menyelesaikan masalah
kehidupan sehari-hari.

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan


Hasil penelitian yang membahas pokok permasalahan berkaitan dan hampir sama
dengan penelitian ini disajikan dalam tabel 2.6
Tabel 62.6 Hasil Penelitian Yang Relevan
Nama dan
Tahun Judul Hasil
Penelitian
(Utami dan Analisis Kemampuan pemecahan masalah pada tahap
Wutsqa, 2017) Kemampuan memahami masalah 49,41% berada pada
Pemecahan Masalah kriteria sedang, tahap merencanakan
Matematika Dan pemecahan masalah 34,33% berada pada
Self-Efficacy Siswa kriteria rendah, tahap melaksanakan rencana
SMP Negeri Di masalah 42,14% berada pada tahap sedang
Kabupaten Ciamis dan tahap memeriksa kembali hasil 4,24%
berada pada kriteria sangat rendah. Self-
efficacy siswa kelas VIII SMP Negeri di
Kabupaten Ciamis berada pada kriteria
26

sedang, dengan rata-rata 91,17. Berdasarkan


aspek self-efficacy, secara keseluruhan siswa
berada pada kriteria sedang.
(Mandasari, Analisis Kemampuan pemecahan masalah
2018) Kemampuan matematika mahasiswa yang menjadi subjek
Pemecahan Masalah pada penelitian ini masih rendah. Selain itu
Mahasiswa kemampuan mahasiswa dalam
Pendidikan mentransferkan kalimat yang berbentuk soal
Matematika Pada cerita ke model matematika masih terbatas.
Mata Kuliah
Pemodelan
Matematika
(Resmiati dan Analisis Tidak dari setengah siswa dapat
Hamdan, 2019) Kemampuan menyelesaikan pesoalan yang diberikan pada
Pemecahan Masalah soal pemecahan masalah dan lebih dari
Dan Self-Efficacy sebagian siswa sudah mempunyai self-
Siswa Sekolah efficacy yang baik terhadap pembelajaran
Menengah Pertama matematika.
(Dara, 2019) Representasi Representasi matematis sangat membantu
Matematis dalam dalam suatu pemecahan masalah.
Pemecahan Masalah
(Agumuharram Self-Efficacy dan Self-efficacy memiliki hubungan signifikan
dan Soro, 2021) Kemampuan dengan kemampuan pemecahan masalah
Pemecahan Masalah siswa di kelas 10 SMAN 88 Jakarta Timur,
Siswa Kelas X SMA (2) Hasil dari hubungan antar kedua variabel
merupakan hubungan positif yang memiliki
arti jika siswa memiliki self-efficacy yang
tinggi maka kemampuan pemecahan
masalahnya akan tinggi pula begitu pun
sebaliknya, (3) Tingkat keeratan hubungan
antar variabel masuk dalam kategori yang
27

sedang berarti tidak lemah namun juga tidak


kuat.
(Said dan Kemampuan Siswa yang memiliki self-efficacy tinggi
Subarinah, 2021) Representasi mampu merepresentasikan gambar sebanyak
Matematis Ditinjau 88.88% , representasi simbol sebanyak
Dari Self-Efficacy 97.22% dan representasi verbal sebanyak
Siswa Kelas VIII 50%, sedangkan siswa yang memiliki self-
Tahun Ajaran 2020 / efficacy rendah hanya mampu
2021 merepresentasikan gambar sebanyak 61.11%
, representasi simbol sebanyak 63.88% dan
representasi verbal sebanyak 30.55%.

2.3 Kerangka Berpikir


Kurang optimalnya kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pendidikan
matematika dalam menyelesaikan soal-soal kalkulus dikarenakan mahasiswa sering
kali mengabaikan tahapan proses pemecahan masalah. Mereka cenderung melewatkan
tahapan pemecahan masalah yang pertama dan terakhir. Mayoritas pada tahap yang
pertama, mahasiswa belum mampu memahami masalah yang ditanyakan, sering
melupakan langkah penyelesaian masalah seperti menuliskan diketahui, ditanyakan,
dijawab, dan pada tahap yang terakhir mahasiswa cenderung enggan untuk memeriksa
kembali pekerjaan atau jawaban mereka. Terlihat pula, mahasiswa masih merasa
kesulitan dalam merepresentasikan soal-soal Kalkulus. Mereka masih merasa kesulitan
dalam pembuatan grafik, simbol matematika dan menuliskan suatu kata atau teks
tertulis. Terlebih lagi, mahasiswa sering kali merasa tidak yakin akan kemampuannya
dalam mengerjakan permasalahan matematika. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
untuk mengetahui profil kemampuan pemecahan masalah, representasi matematis dan
kategori self-efficacy mahasiswa pendidikan matematika dalam mengerjakan soal-soal
kalkulus. Kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis mahasiswa
berkaitan erat dengan permasalahan matematika. Mahasiswa memerlukan kemampuan
representasi matematis dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan masalah
matematika. Self-efficacy juga berperan penting dalam menunjang kemampuan
28

pemecahan masalah dan representasi matematis mahasiswa karena hal itu merupakan
salah satu kemampuan afektif yang harus dimiliki mahasiswa.
Peneliti melakukan penelitian subjek di Universitas Muhammadiyah Semarang.
Peneliti akan membagikan soal tes kalkulus untuk mengetahui kemampuan pemecahan
masalah dan representasi matematis, sedangkan untuk mengetahui kategori self-
efficacy mahasiswa akan dilakukan dengan memberikan angket. Hasil dari soal tes dan
angket tersebut akan dianalisis oleh peneliti untuk mendeskripsikan profil kemampuan
pemecahan masalah, representasi mahasiswa dan kategori self-efficacy dalam
menyelesaikan soal-soal kalkulus serta keterkaitan antara ketiganya.
29

Permasalahan:
1. Kemampuan pemecahan masalah
mahasiswa pendidikan matematika kurang
optimal
2. Rendahnya hasil belajar mahasiswa
pendidikan matematika
3. Mahasiswa belum mampu
merepresentasikan soal-soal kalkulus
dengan baik
4. Self-Efficacy mahasiswa masih kurang

Tes soal-soal Angket Self-


kalkulus Efficacy
untuk
melihat
Kemampuan kategori
Representasi mahasiwsa Dimensi
Sebagai
Matematis penting
solusi
dalam
untuk
Kemampuan pemecahan
memecah
Kemampuan Pemecahan masalah
kan
Pemecahan Masalah
masalah
Masalah

Penyelesaian masalah
menggunakan prosedur Polya

Hasil :
Profile kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan representasi matematis dan
self-efficacy mahasiswa

Gambar 12.1 Bagan Kerangka Berpikir


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Sugiyono (2016) mengungkapkan bahwa metode penelitian diartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berkaitan dengan data, tujuan, dan kegunaan dari penelitian ini maka jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. (Sugiyono, 2014)
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah.
Penelitian kualitatif pada prinsipnya ingin memberikan, menerapkan,
mendeskripsikan secara kritis atau menggambarkan suatu fenomena, suatu
kejadian, atau suatu peristiwa sosial dalam masyarakat untuk mencari dan
menemukan makna dalam konteks sesungguhnya (Sugiyono, 2017). Jenis
penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan mengumpulkan data lunak, bukan
hard data yang akan diolah dengan statistik (Yusuf, 2014). Adapun alasan
penggunaan metode ini adalah karena ia lebih mampu mendekatkan peneliti dengan
objek yang dikaji, sebab peneliti langsung mengamati objek yang dikaji dengan
kata lain peneliti bertindak sebagai alat utama riset (human instrument) (Sugiyono,
2017).
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah
yang ditinjau dari representasi matematis serta kategori self-efficacy mahasiswa
pendidikan matematika dalam menyelesaikan soal-soal kalkulus, serta mengetahui
keterkaitan antara kemampuan pemecahan masalah, kemampuan representasi
matematis dan self-efficacy mahasiswa. Hasil data yang diperoleh dalam penelitian
ini yaitu hasil tes, hasil angket mahasiswa, dan hasil wawancara. Berdasarkan
maksud dan data yang diperoleh maka penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan metode deskriptif.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian dalam bentuk naratif, maka
penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif. Menurut Sudjna (dalam Nuzula,
2016) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu

30
31

gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Peneliti deskriptif


memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada
saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa
memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.
Jadi, disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah pada masa
sekarang berupa deskripsi untuk menggambarkan kejadian yang telah diselidiki
untuk mencapai tujuan penelitian dengan data berbentuk deskriptif. Jenis penelitian
deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini yakni untuk mengetahui
hasil analisis kemampuan pemecahan masalah, kemampuan representasi
matematis, serta kategori self-efficacy mahasiswa pendidikan matematika dan
keterkaitan antara ketiganya.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang. Tempat dalam penelitian ini
adalah Universitas Muhammadiyah Semarang. Pemilihan universitas pada
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016). Adapun pertimbangan
menggunakan purposive sampling dalam penelitian ini yaitu dikarenakan mata
kuliah kalkulus differensial diberikan pada mahasiswa pendidikan matematika
angkatan 2021/2022. Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Juni 2022.

3.3 Penentuan Informan/ Subjek Penelitian


Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama pendidikan
matematika. Pemilihan informan pada mahasiswa tahun pertama dikarenakan
materi Kalkulus Differensial yang mana materi tersebut diberikan saat mahasiswa
berada di semester 1. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dari penentuan informan
yang diambil yaitu:
32

a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2017). Kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Seluruh mahasiswa angkatan 2021/2022 pendidikan matematika
Universitas Muhammadiyah Semarang.
2) Seluruh mahasiswa yang hadir dan bersedia menjadi responden.
3) Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Kalkulus Differensial.
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab (Nursalam, 2017).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mahasiswa yang sakit jasmani dan rohani.
2) Mahasiswa yang tidak hadir pada waktu penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dari penelitian. Menurut Sugiyono (2017) teknik
pengumpulan merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
dikarenakan tujuan utama dari penelitian yaitu untuk mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data kualitatif dapat dilakukan dengan pengamatan (observasi),
interview (wawancara), tes, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan metode tes dan non tes. Adapun metode tes yang
digunakan adalah tes soal kemampuan pemecahan masalah yang ditinjau dari
representasi matematis, sedangkan metode non tes yang digunakan adalah angket,
wawancara, dan dokumentasi.
3.4.1 Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau nalar yang lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2021). Tes yang
diberikan pada penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah yang
33

ditinjau dari representasi matematis mahasiswa materi Kalkulus Differensial. Data


yang diharapkan berupa hasil pekerjaan mahasiswa pada lembar jawaban yang
disertai dengan langkah-langkahnya. Data yang di dapatkan dari tes ini digunakan
sebagai bahan analisis mengenai kemampuan pemecahan masalah yang ditinjau
dari representasi matematis mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal kalkulus.
3.4.2 Angket
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawab sesuai kondisi kepribadiannya (Sanjaya, 2018). Tujuan peneliti
menggunakan angket ini yaitu untuk memperoleh data mengenai self-efficacy
mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal kalkulus.
3.4.3 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan bahasa
lisan secara tatap muka maupun saluran media tertentu (Sanjaya, 2013). Menurut
Yusuf (2014) wawancara bersifat luwes, yakni pertanyaan yang diberikan dapat
disesuaikan dengan subjek sehingga segala sesuatu yang ingin diungkap dapat
digali dengan baik. Jenis wawancara pada penelitian ini adalah wawancara
semiterstruktur. Menurut (Afifudin dan Saebani, 2018) wawancara
semiterstruktur yaitu wawancara dari penggabungan antara wawancara yang
berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan pertanyaan
yang lebih luas dan mendalam dengan mengabaikan pedoman yang sudah ada.
Lingkup pertanyaan meliputi aktivitas mengerjakan soal, indikator kemampuan
pemecahan masalah menurut Polya yang ditinjau dari indikator kemampuan
representasi matematis serta indikator self-efficacy.
3.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan kejadian yang telah berlalu (Sugiyono,
2016). Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,
biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,
gambar hidup, sketsa. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang
34

dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah segala dokumen yang
berhubungan dengan hasil tes soal kalkulus yang telah dikerjakan oleh
mahasiswa, hasil angket self-efficacy yang telah di isi mahasiswa, hasil
wawancara, serta foto-foto kegiatan terlaksananya penelitian.
3.4.5 Keabsahan Data
Setelah data dianalisis, selanjutnya peneliti memeriksa keabsahan data yang
telah didapatkan. Menurut Sugiyono (2015) yang dimaksudkan dengan
keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi: (1)
mendemonstrasikan nilai yang benar; (2) menyediakan dasar agar hal itu dapat
diterapkan; (3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang
konsistensi dari prosedur dan kenetralan dari temuan dan keputusan-
keputusannya.
Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.
Menurut (Sugiyono, 2015) triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
data yang telah ada. Triangulasi dilakukan agar peneliti dapat mengecek kembali
temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode
atau teori dengan menggunakan jalan antara lain: (1) mengajukan berbagai
macam variasi pertanyaan; (2) mengeceknya dengan berbagai sumber data; dan
(3) memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan dapat
dilakukan. Terdapat empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Kriteria
keabsahan data meliputi empat hal sebagai berikut (Moleong, 2016).
1. Derajat Kepercayaan (Credibility)
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis
kasus negatif, dan member check (Sugiyono, 2015). Uji credibility pada penelitian
ini dilakukan dengan teknik triangulasi yaitu dengan dengan mengecek data
35

kepada sumber yang sama namun dengan teknik yang berbeda yaitu tes dan
wawancara.
2. Derajat Keteralihan (Transferability)
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Validitas eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil (Sugiyono, 2015). Uji
transferability di dalam penelitian ini, akan dilakukan dengan memberikan uraian
rinci, sistematis, dan dapat dipercaya dalam membuat laporan penelitiannya.
3. Derajat Ketergantungan (Dependability)
Dalam penelitian kuantitatif dependability disebut reliabilitas. Suatu
penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi
proses penelitian tersebut. Dependability dalam penelitian kualitatif disebut
reliabilitas. Dalam penelitian kualitatif, uji Dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian (Sugiyono, 2015). Uji
dependability di dalam penelitian ini, akan dilakukan dengan cara audit terhadap
seluruh proses penelitian. Audit dalam penelitian ini akan dilakukan oleh dosen
pembimbing penelitian sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan di periksa
keasliannya.
4. Derajat Kepastian (Confirmability)
Pengujian confirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji
obyektivits penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah
disepakati banyak orang (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian kualitatif, uji
confirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat
dilakukan secara bersamaan. Menguji confirmability berarti menguji hasil
penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut
telah memenuhi standar confirmability (Sugiyono, 2017). Uji confirmability pada
penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan dosen pembimbing dan audit
terhadap sumber informasi yang berupa hasil angket, lembar tes, dan catatan
wawancara diperiksa keberadaan dan kebenarannya.
36

3.5 Instrumen Penelitian


Menurut Arikunto (2021) instrumen penelitian adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono (2017).
Pada penelitian ini yang dijadikan instrumen penelitian adalah tes, wawancara, dan
angket.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes
kemampuan pemecahan masalah yang ditinjau dari representasi matematis
mahasiswa yang berbentuk uraian sebanyak 5 soal. Tes soal tersebut digunakan
peneliti untuk dapat menganalisis hasil dari jawaban mahasiswa. Sebelum
instrumen digunakan, terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap instrumen
tersebut. Analisis instrumen yang dilakukan terhadap instrumen tes yaitu analisis
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
a. Analisis Validitas
Validitas atau kesahihan berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu
instrumen dikatakan valid apabila mampu menunjukan apa yang diinginkan dan
dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut
(Arikunto, 2021) sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai
dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan
kriterium. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas empiris.
Validitas masing-masing soal ditentukan dengan rumus korelasi product moment
dengan angka kasar.

𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑌)2 }
(Arikunto, 2021)
37

Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
𝑁 = banyaknya informan
∑ 𝑋 = jumlah skor tiap butir soal
∑ 𝑌 = jumlah skor total
∑ 𝑋𝑌 = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total
∑ 𝑋 2 = jumlah kuadrat skor butir soal
∑ 𝑌 2 = jumlah kuadrat skor total
Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga product moment
pada tabel dengan taraf signifikan 5%, jika 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item soal tersebut
dikatakan valid.
b. Analisis Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2016) reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap. Menurut Arikunto (2021) reliabilitas soal uraian ditentukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach.
𝑛 𝚺𝜎𝑖 2
𝑟11 =( ) (1 − 2 )
𝑛−1 𝜎𝑡
(Arikunto, 2021)
Keterangan:
𝑟11 : reliabilitas yang dicari
𝑛 : banyaknya butir soal
𝜎𝑖 2 : variansi skor tiap butir soal
𝜎𝑡 2 : variansi skor total
Rumus varians yang dapat digunakan adalah sebagai berikut (Arikunto, 2021).
2
(∑ 𝑋)
𝚺𝑋 2 −
𝜎2 = 𝑁
𝑁
(Arikunto, 2021)
38

Keterangan:
𝜎2 : varians yang dicari
𝚺𝑋 2 : jumlah kuadrat skor item
2
(∑ 𝑋) : kuadrat jumlah skor item
𝑁 : jumlah peserta tes
Kriteria pengujian reliabilitas soal tes yaitu setelah didapatkan harga 𝑟11
kemudian harga 𝑟11 tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada
tabel, jika 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item tes yang diujicobakan reliabel.
Interpretasi harga koefisien reliabilitas menurut Arikunto (2021) dapat
dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 73.1 Kriteria Reliabilitas
Reliabilitas Kriteria
0,800 < 𝑟 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,600 < 𝑟 ≤ 0,800 Tinggi
0,400 < 𝑟 ≤ 0,600 Cukup
0,200 < 𝑟 ≤ 0,400 Rendah
0,00 < 𝑟 ≤ 0,200 Sangat rendah
(Arikunto, 2021)
c. Analisis Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal
tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk
menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu (Arifin, 2016). Dalam
pembuatan tes, butir soal tes seharusnya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Butir soal yang tergolong baik adalah butir soal yang tingkat kesukarannya rata-
rata, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu sulit. Tingkat kesukaran butir juga
sering disebut derajat kesukaran soal, yang menunjukan seberapa jauh soal itu
dijawab oleh para informan dengan benar. Karena itu, tingkat kesukaran soal
ditunjukan dengan berapa persen dari seluruh peserta tes yang menjawab soal
tersebut benar. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk uraian (Arifin,
2016) menuliskan langkah-langkah sebagai berikut:
39

1. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:


jumlah skor mahasiswa peserta tes pada suatu soal
mean =
jumlah peserta yang mengikuti tes
2. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
mean
TK =
jumlah mahasiswa yang skor maksimum yang ditetapkan
3. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria seperti pada Tabel 3.2
berikut.
Tabel 83.2 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Kriteria
0,00 ≤ 𝑇𝐾 ≤ 0,30 Sukar
0,31 ≤ 𝑇𝐾 ≤ 0,70 Sedang
0,71 ≤ 𝑇𝐾 ≤ 1,00 Mudah
(Arifin, 2016)
4. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan membandingkan koefisien
tingkat kesukaran (poin 2) dengan kriteria (poin 3).
d. Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai
(berkemampuan rendah) (Arikunto, 2021). Menurut Arifin (2016) untuk menguji
daya pembeda (DP) butir soal dapat digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah skor tiap mahasiswa
2. Menggunakan skor total mulai dari skor terbessar dengan skor terkecil
3. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah mahasiswa
banyak (diatas 30) dapat ditetapkan 27%
4. Menghitung rata-rata skor masing-masing kelompok (kelompok atas
maupun kelompok bawah)
5. Menghitung daya pembeda soal bentuk uraian dengan rumus:
𝑋̅𝐾𝐴 − 𝑋̅𝐾𝐵
𝐷𝑃 =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑜𝑎𝑙
Keterangan:
𝐷𝑃 : daya pembeda
40

𝑋̅𝐾𝐴 : rata-rata kelompok atas


𝑋̅𝐾𝐵 : rata-rata kelompok bawah
Selanjutnya, hasil perhitungan daya pembeda pada tiap butir soal
dibandingkan dengan kriteria daya pembeda. Kriteria daya pembeda menurut Arifin
(2016) disajikan pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 93.3 Kriteria Daya Pembeda
Daya Pembeda Kriteria
0,40 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat Baik
0,30 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Baik
0,20 < 𝐷𝑃 ≤ 0,30 Cukup, soal perlu diperbaiki
0,00 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Kurang baik, soal harus dibuang
(Arifin, 2016)
e. Validasi Ahli
Tes dinyatakan valid jika ahli atau validator meyakini bahwa instrumen
tersebut mengukur penguasaan kemampuan yang didefiniskan dalam domain
ataupun juga kontruk psikologi yang diukur. Penelitian ini menggunakan indeks
Aiken (V) karena indeks aiken merupakam indeks kesepakatan rata-rata terhadap
kesesuaian butir soal dengan indikator yang ingin diukur, dimana hal tersebut sesuai
dengan instrument yang akan diukur dalam penelitian ini. Adapun rumus Aiken
tersebut adalah sebagai berikut:

∑𝑆
𝑉=
𝑁(𝐶 − 1)
(Retnawati, 2016)
Keterangan:
𝑉 = indeks kesepakatan ahli mengenai validitas butir
Ʃ 𝑆 = jumlah 𝑅 − 𝐿0
𝐿0 = angka penilaian validitas terendah
𝐶 = angka penilaian validitas tertinggi
𝑁 = banyaknya ahli/validator
𝑅 = angka yang diberikan oleh ahli
41

Indeks Aiken ini nilainya berkisar antara 0-1. Nilai yang diperoleh dari tes
tersebut nantinya akan diklasifikasikan sesuai dengan tingkat validitasnya. Tingkat
validitas dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 103.4 Kriteria Validitas Indeks Aiken
Indeks Aiken Validitas
0,76 ≤ 𝑉 < 1,00 Sangat Valid
0,51 ≤ 𝑉 < 0,75 Valid
0,26 ≤ 𝑉 < 0,50 Kurang Valid
0,00 ≤ 𝑉 < 0,25 Tidak Valid
(Retnawati, 2016)
Kisi-kisi penilaian validasi ahli dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 113.5 Cakupan Penilaian Validasi Soal
No Aspek Yang Di Nilai Cakupan
Soal tes pemecahan masalah sesuai dengan
indicator pencapaian kompetensi dan kisi-kisi
soal
Soal tes pemecahan masalah mewakili indicator
masalah menurut Polya ditinjau dari representasi
1 Materi matematis
Isi materi yang ditanyakan pada soal mampu
mengukur kemampuan pemecahan masalah Polya
ditinjau dari representasi matematis
Soal tes berkaitan dengan permasalahan sehari-
hari
Kejelasan petunjuk pengerjaan soal
Perintah pada soal menuntut jawaban uraian
2 Konstruksi
Informasi yang ada pada masalah mudah
dimengerti
Bahasa yang digunakan dalam masalah mudah
3 Bahasa
dipahami
42

Kata/kalimat yang digunakan tidak menimbulkan


makna ganda
Kata/kalimat menggunakan kaidah bahasa
Indonesia yang baik
Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 123.6 Kisi-Kisi Soal Tes

Indikator Aspek Yang Di Nilai


No
Materi Pencapain Kemampuan
Soal
Kompetensi Representasi
Pemecahan
Matematis
Masalah Polya
Maksimum dan Mahasiswa 1 1. Memahami 1. Kata-kata
Minimum mampu masalah atau teks
menerapkan 2. Merencanaka tertulis
konsep turunan n 2. Representas
dalam penyelesaian i visual
menentukan 3. Melaksanaka 3. Ekspresi
nilai n rencana matematik
maksimum dan penyelesaian
minimum. 4. Memeriksa
Kemonotonan Mahasiswa 2 kembali
dan Kecekungan mampu
menerapkan
konsep turunan
dalam
menentukan
kemonotonan
dan
kecekungan.
43

Ekstrim Lokal Mahasiswa 3


dan Ekstrim mampu
pada Interval menerapkan
Terbuka konsep turunan
dalam
menentukan
maksimum dan
minimum
lokal.
Masalah- Mahasiswa 4,5
masalah Praktis mampu
menerapkan
konsep turunan
dalam
menyelesaikan
masalah
kehidupan
sehari-hari.

Pedoman penskoran soal tes dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut:
Tabel 133.7 Pedoman Penskoran Tes
No Aspek Yang Dinilai Skor Respon Mahasiswa
1-5 Memahami Masalah 0 Tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa
dan Menuliskan yang ditanyakan dari soal
Kata-Kata atau Teks 1 Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
Tertulis ditanyakan dari soal tetapi kurang tepat atau
kurang lengkap
2 Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal dengan tepat dan lengkap
0 Tidak ada rencana strategi penyelesaian
44

Merencanakan 1 Merencanakan strategi penyelesaian yang tidak


penyelesaian atau kurang relevan
2 Membuat rencana strategi penyelesaian yang
benar dan mengarah ke jawaban yang benar
tetapi kurang lengkap atau membuat dan
memahami rencana strategi penyelesaian yang
benar dan mengarah pada jawaban yang benar
Melaksanakan 0 Tidak ada penyelesaian sama sekali
rencana 1 Melaksanakan prosedur yang tidak atau kurang
penyelesaian dan relevan sehingga menghasilkan jawaban yang
menyejikan kembali salah
data atau informasi 2 Menghasilkan jawaban yang benar namun
dari suatu prosedur tidak jelas atau salah dan melukiskan
representasi ke diagram atau gambar namun kurang lengkap
representasi dan benar
diagram, grafik, atau 3 Melaksanakan prosedur yang benar dan
tabel mungkin menghasilkan jawaban yang benar
tetapi salah dalam perhitungan atau
penyelesaian kurang lengkap dan melukiskan
diagram/gambar secara lengkap dan benar
4 Melakukan prosedur yang benar dan
mendapatkan hasil yang benar
Memeriksa kembali 0 Tidak menuliskan kesimpulan akhir dari
dan menyelesaikan masalah
masalah dengan 1 Menuliskan kesimpulan akhir dari masalah
melibatkan ekspresi namun salah atau kurang lengkap
matematik 2 Menuliskan kesimpulan akhir dengan benar dan
lengkap
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
45

2. Instrumen Wawancara
Instrumen wawancara merupakan instrumen yang digunakan untuk
menunjang hasil data dari tes soal kalkulus. Instrumen wawancara dapat digunakan
untuk menggali informasi penting dari mahasiswa tentang penyelesaian soal
kalkulus. Pelaksanaan wawancara dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan tes
soal kalkulus, maka mahasiswa di minta untuk mempresentasikan hasil dari soal
yang telah diselesaikan. Tiap kategori akan diambil secara acak masing-masing 1
mahasiswa sehingga subjek wawancara dalam penelitian ini yakni sebanyak 3
mahasiswa.
Tabel 143.8 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
Indikator Sub Indikator Pertanyaan
Kemampuan Kemampuan Pemecahan
Pemecahan Masalah dan
Masalah dan Representasi Matematis
Representasi
Matematis
Memahami masalah Menuliskan hal yang 1. Apa yang diketahui
dengan Representasi diketahui dan yang dari soal ini?
Simbolik dan Kata- ditanyakan dari soal 2. Apa yang ditanyakan
Kata atau Teks dari soal ini?
Tertulis 3. Apakah dari materi
yang sudah didapat
sebelumnya cukup
untuk menyelesaikan
soal ini?
Merencanakan Menuliskan strategi/rumus 1. Bagaimana strategi
Penyelesaian yang akan digunakan untuk menyelesaikan
dalam penyelesaian soal ini?
masalah 2. Apakah Anda dapat
menentukan rumus
apa saja yang
46

digunakan untuk
menyelesaikan soal
ini?
Melaksanakan Menyelesaikan masalah 1. Dari rumus yang
Rencana berdasarkan rencana yang sudah Anda dapatkan,
Penyelesaian dan dipilih dan menyajikan bagaimana cara
Representasi Visual kembali data atau menyelesaikannya?
informasi ke bentuk 2. Prinsip atau konsep
diagram, grafik atau tabel apa yang digunakan
untuk menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
3. Dapatkah Anda
menggambarkan
grafik sesuai perintah
yang ada pada soal
ini?
Memeriksa Kembali Memeriksa kebenaran 1. Setelah selesai
dan Melibatkan hasil pada setiap langkah mengerjakan soal ini,
Ekspresi Matematik yang dilakukan dalam apakah Anda sudah
dengan Kata atau pemecahan masalah mengetahui
Teks dengan menggunakan jawabannya benar atau
ekspresi matematik salah?
2. Bagaimana cara Anda
mengetahui kebenaran
jawabanmu?
3. Dapatkah Anda
menemukan
alternative
penyelesaian yang
lain?
47

4. Apakah setiap
mengerjakan
permasalahan, Anda
selalu mengecek
jawaban yang kamu
buat?
Menurut Sugiyono (2015) sebagai sebuah instrumen, pedoman wawancara
juga perlu memenuhi syarat valid dan reliabel. Pedoman wawancara dikatakan valid
jika memenuhi syarat validitas isi dan konstruk. Validitas ini meninjau tentang
ketepatan sebagai bahan rujukan sedangkan validitas konstruk menunjau tentang
ketepatan dalam susunannya seperti butir pertanyaan jelas, dapat dimengerti, tidak
menimbulkan penafsiran ganda dan sesuai dengan tujuan. Validasi pedoman
wawancara dilakukan oleh pakar dalam hal ini adalah dosen pembimbing
sedangkan pedoman wawancara dikatakan reliabel jika memenuhi syarat eksternal
konsistensi, yakni dengan cara menggunakan pedoman wawancara berulang dan
memberikan hasil yang konsisten dalam rentang waktu tertentu.
4. Instrumen Angket
Pengumpulan data melalui angket dilakukan dengan mengisi lembar angket.
lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket self-efficacy yang
dimiliki mahasiswa. Penggunaan lembar angket dalam penelitian ini juga
dikarenakan terdapat indikator yang tidak dapat diamati. Data indikator ini bisa
didapat dari pengakuan mahasiswa sendiri melalui lembar angket yang dibagikan.
Lembar angket ini terdiri dari dua kelompok item, yaitu item yang mendukung
pertanyaan atau favorable dan item yang yang tidak mendukung pertanyaan atau
unfavorable. Angket dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan skala 1-4
(skala Likert) dan berupa pertanyaan positif-negatif. Berikut kisi-kisi yang
digunakan pada lembar angket:
48

Tabel 153.9 Kisi-Kisi Lembar Angket


No Indikator Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
1 Keyakinan akan Menunjukkan sikap optimis 3
kemampuannya dalam mengerjakan sesuatu
Menunjukkan sikap tidak 3
ragu-ragu untuk melakukan
sesuatu
Tidak menunjukkan sikap 2
bingung ketika sedang
mengerjakan sesuatu
2 Kemandirian Melakukan sesuatu tanpa 5
bantuan orang lain
Melaksanakan sesuatu 3
berdasarkan pilihan sendiri
bukan meniru orang lain
3 Keberanian dalam bertindak Berani mengungkapkan 4
pendapatnya tanpa paksaan
Tidak merasa malu dan 4
takut ketika ditanya sesuatu
4 Memiliki rasa positif Mampu menyikapi situasi 2
terhadap dirinya dan kondisi yang beragam
dengan sikap positif
Menunjukkan sikap yang 4
menujukkan keyakinan diri
pada seluruh proses
pembelajaran
Memiliki pandangan yang 2
positif terhadap tugas yang
dikerjakan
49

No Indikator Pertanyaan Jumlah


Pertanyaan
5 Tangguh dan tidak mudah Memiliki semangat juang 2
menyerah dan tidak menyerah dalam
melakukan sesuatu
Memiliki keyakinan diri 3
yang kuat terhadap potensi
diri dalam menyelesaikan
tugas
Keyakinan terhadap 2
kemampuan yang dimiliki
untuk mengatasi hambatan
dalam tingkat kesulitan
tugas yang dihadapi

Pedoman penskoran pada angket dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut:
Tabel 163.10 Penskoran Angket
No Pilihan Jawaban Skor
Pertanyaan Pertanyaan
Positif Negatif
1 SL (Selalu) 4 1
2 S (Sering) 3 2
3 KD (Kadang-Kadang) 2 3
4 TP (Tidak Pernah) 1 4
Adapun cara perhitungan nilai akhir adalah dengan menggunakan rumus:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁= × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
50

Adapun keterangan skala penilaiannya adalah sebagai berikut (Elanda, 2016)


Tabel 173.11 Kategori Penilaian Self-Efficacy
Kategori Skala

Rendah 𝑝 < 80

Sedang 80 ≤ 𝑝 ≤ 120

Tinggi 𝑝 ≥ 120

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga
dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain
(Sugiyono, 2017). Analisis data dilakukan dengan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkanna ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2017). Data yang
terkumpul dianalisis dengan menggunakan model Miles dan Huberman (1984)
(dalam Sugiyono, 2017) yaitu data reduction (reduksi data), data display
(penyajian data), dan conclusion (penarikan kesimpulan).
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,
pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna
(Rijali, 2019). Tujuan dari reduksi data ini adalah untuk memudahkan pemahaman
terhadap data yang diperoleh. Pada tahap ini, peneliti memilih data mana yang
relevan dan kurang relevan dengan tujuan dan masalah penelitian kemudian
meringkas, memberi kode, selanjutnya mengelompokkan sesuai dengan tema-tema
yang ada. Adapun tahap reduksi data dalam penelitian ini meliputi:
a. Mengoreksi hasil tes yang telah dikerjakan oleh mahasiswa. Skor tes digunakan
untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan kategori. Hasil tes akan
dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu mahasiswa yang berada pada
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokan kedudukan mahasiswa
51

dengan menggunakan standar deviasi. Adapun rumus untuk mencari mean dan
standar deviasi yaitu sebagai berikut:
1. Mencari mean 𝑋̅
∑ 𝑓𝑥
𝑋̅ =
𝑁
(Arikunto, 2021)
Keterangan:
𝑋̅ : mean (rata-rata)
𝑓𝑥 : nilai 𝑥
𝑁 : jumlah mahasiswa
2. Mencari standar deviasi
2
∑ 𝑓𝑥 ∑ 𝑓𝑥
𝑆𝐷 = √ −( )
𝑁 (𝑁)

(Arikunto, 2021)
Keterangan:
𝑆𝐷 : standar deviasi
𝑁 : jumlah mahasiswa
𝑓𝑥 : nilai 𝑥
Berdasarkan hasil perhitungan dapat ditentukan tingkatan kelompok mahasiswa
dalam menyelesaikan soal kalkulus.
Tabel 183.12 Kriteria Pengelompokan
Skor (s) Kelompok
𝑠 ≥ (𝑥̅ + 𝐷𝑆) Tinggi
(x̅ − DS) < s < (x̅ + DS) Sedang
𝑠 ≤ (𝑥̅ − 𝐷𝑆) Rendah
Keterangan:
𝑠 : skor mahasiswa
𝑥̅ : rata-rata skor mahasiswa
𝑆𝐷 : standar deviasi
b. Menilai hasil tes dengan menyesuaikan indikator kemampuan pemecahan
masalah yang ditinjau dari representasi matematis.
52

c. Meninjau data hasil wawancara.


d. Mengoreksi dan memberikan skor hasil angket yang telah diisi mahasiswa.
e. Analisis indikator soal yang digunakan dalam penelitian diklasifikasikan
sebagai berikut:
Tabel 193.13 Kriteria Klasifikasi Persentase Indikator
Kriteria (%) Klasifikasi
0 ≤ 𝑁 ≤ 50 Rendah
50 < 𝑁 ≤ 70 Cukup
70 < 𝑁 ≤ 100 Baik
(Arikunto, 2021)
f. Analisis indikator angket yang digunakan dalam penelitian diklasifikasikan
sebagai berikut:
Tabel 203.14 Kriteria Klasifikasi Persentase Indikator
Kriteria (%) Klasifikasi
0 − 50 Rendah
51 − 70 Cukup
71 − 100 Baik
(Noviza, 2019)
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan proses penyusunan informasi secara sistematis
dalam rangka memperoleh kesimpulan sebagai temuan penelitian dan pengambilan
tindakan (Rijali, 2019). Menurut Miles and Huberman (1984) dalam (Sugiyono,
2016) yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Data dalam penelitian ini didapat
dari hasil tes dan wawancara dengan mahasiswa selama penelitian disajikan dalam
bentuk gambar, tabel, bagan, dan kalimat yang urut sehingga sajian data yang
merupakan sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis dapat
memberikan kemungkinan untuk ditarik kesimpulan bagaimana profile
kemampuan pemecahan masalah apabila ditinjau dari representasi matematis
mahasiswa dalam menyelesaikan soal kalkulus bagaimana keterkaitan antara
ketiganya.
53

3. Menarik Kesimpulan
Menarik simpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang
telah terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat dan atau formula yang singkat
dan padat tetapi mengandung pengertian luas (Sugiyono, 2017). Kesimpulan yang
diharapkan adalah temuan baru. Kesimpulan tersebut disajikan dalam bentuk
deskripsi tentang kemampuan pemecahan masalah yang ditinjau dari representasi
matematis, dan kategori self-efficacy mahasiswa. Pada penelitian ini, peneliti
menentukan kesimpulan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menelaah semua data yang terkumpul dari berbagai sumber data dan
mengambil kesimpulan sementara berdasarkan klasifikasi hasil tes dengan
berpedoman pada indikator yang digunakan.
b. Menarik kesimpulan akhir setelah menganalisis kesesuaian hasil tes dan hasil
wawancara dengan mahasiswa yang berpedoman pada indikator penelitian yang
digunakan.
c. Menarik kesimpulan akhir setelah menganalisis hasil angket.
d. Pada simpulan akhir akan menjelaskan bagaimana profile kemampuan
pemecahan masalah apabila ditinjau dari representasi matematis, dan self-
efficacy mahasiswa serta keterkaitan antara ketiganya.
54

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2022 di Universitas
Muhammadiyah Semarang. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
pendidikan matematika angkatan 2021/2022. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah purpose sampling dimana pengambilan
sampel yang dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai tujuan penelitian.
Pertimbangan tidak lepas dari tujuan penelitian sendiri yaitu mengetahui
kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau dari representasi matematis dan
self-efficacy mahasiswa
Penelitian ini dilaksanakan untuk mendiskripsikan kemampuan pemecahan
masalah Polya ditinjau dari representasi matematis dan self-efficacy mahasiswa.
Analisis kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau dari representasi
matematis akan diukur menggunakan empat langkah pemecahan masalah Polya
yakni memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana
penyelesaian, dan memeriksa kembali. Representasi matematis sendiri akan diukur
meggunakan tiga indikator yakni menyajikan kembali data/informasi dari suatu
representasi ke representasi diagram, grafik atau tabel, menyelesaikan masalah
dengan melibatkan ekspresi/simbol matematik dan menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata. Sedangkan self-efficacy
mahasiswa akan diukur dengan menggunakan lima indikator self-efficacy yakni
keyakinan akan kemampuan, kemandirian, keberanian dalam bertindak, tangguh
atau tidak mudah menyerah, dan memiliki rasa positif terhadap dirinya.

4.2 Validasi Data Instrumen


Validasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu validasi isi yang meninjau
tentang ketepatan teori-teori yang digunakan sebagai bahan rujukan. Sedangkan
validasi konstruk meninjau tentang ketepatan dalam susunannya seperti butir
pertanyaan jelas, dapat dimengerti, tidak menimbulkan penafsiran ganda, dan
55

sesuai dengan tujuan yaitu mampu menganalisis kemampuan pemecahan masalah


Polya ditinjau dari representasi matematis dan self-efficacy mahasiswa.
1. Validasi Instrumen Tes
a. Validasi Ahli
Validasi dilakukan oleh 3 validator yang ahli dalam bidangnya, yang
terdiri dari 3 dosen. Validator tersebut dipilih karena dosen tersebut
mengajar mata kuliah kalkulus dan yang lainnya pernah mengajar materi
aplikasi turunan baik ditingkat SMA maupun perguruan tinggi. Berikut
nama validator pada penelitian ini:
Tabel 214.1 Daftar Validator Instrumen Soal Tes
No Nama Validator Jabatan
1 Abdul Aziz, M.Pd Dosen Pendidikan Matematika UNIMUS
2 Iswahyudi Joko S, M.Pd Dosen Pendidikan Matematika UNIMUS
3 Dr.Rochdi Wasono, M.Si Dosen Statistika UNIMUS
Hasil validasi oleh ahli pada instrument tes adalah sebagai berikut:
Tabel 224.2 Hasil Validasi Ahli Instrumen Tes
Nilai Validator Nilai
No. Soal Kriteria
1 2 3 Validitas
1 31 40 36 0,65 Valid
2 31 40 39 0,68 Valid
3 32 40 36 0,66 Valid
4 31 40 37 0,66 Valid
5 30 40 34 0,63 Valid
6 31 40 37 0,66 Valid
7 31 40 34 0,64 Valid
8 30 40 35 0,64 Valid
9 33 40 37 0,68 Valid
10 31 40 37 0,66 Valid
Berdasarkan tabel semua soal yang divalidasi berada pada kategori valid
sehingga dapat disimpulkan bahwa dari ke-10 soal tersebut dapat dijadikan sebagai
instrument penelitian. Perhitungan analisis lebih lengkap pada lampiran 14.
56

Validasi oleh validator 1 dilaksanakan secara offline pada tanggal 15 Maret


2022. Validator 1 menyarankan agar memperhatikan penskoran tiap langkah dan
tingkat kesukaran soal dalam memilih kevalidan soal saat uji coba soal nanti.
Validasi oleh validator 2 dilaksanakan secara offline pada tanggal 15 Maret 2022.
Validator 2 menyatakan bahwa soal sudah sesuai dan dapat digunakan sebagai
instrumen. Validasi oleh validator 3 dilaksanakan secara offline pada tanggal 23
Maret 2022. Validator 3 menyatakan bahwa soal sudah sesuai dan dapat digunakan
sebagai instrumen.
b. Analisis Validitas
Analisis validitas ini dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel dengan memerhatikan rumus, ketentuan dan kriteria yang
telah disebutkan sebelumnya diperoleh hasil seperti pada tabel 4.3.
Tabel 234.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal
Butir Soal 𝒓𝒙𝒚 Simpulan Kriteria
1 0,964 Valid Sangat Tinggi
2 0,933 Valid Sangat Tinggi
3 0,975 Valid Sangat Tinggi
4 0,860 Valid Sangat Tinggi
5 0,973 Valid Sangat Tinggi
6 0,895 Valid Sangat Tinggi
7 0,984 Valid Sangat Tinggi
8 0,968 Valid Sangat Tinggi
9 0,96 Valid Sangat Tinggi
10 0,981 Valid Sangat Tinggi
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,754
Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, dan 10 diperoleh 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua soal
valid dan dapat digunakan. Perhitungan analisis validitas secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 15dan 16.
57

c. Analisis Reliabilitas
Analisis reliabilitas ini dilakukan menggunakan program Microsoft Excel
dan didapatkan hasil seperti pada tabel 4.4
Tabel 244.4 Hasil Analisis Reliabilitas
Reliabilitas (r11) Kriteria
0,981 Reliabel (Sangat Tinggi)
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,754
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga dapat
disimpulkan bahwa analisis butir soal tersebut reliabel sehingga instrument soal
tersebut dapat digunakan. Analisis reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran 15
dan 16.
d. Analisis Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran ini dilakukan menggunakan program Microsoft
Excel dengan memperhatikan rumus, ketentuan dan kriteria yang telah dilakukan
sebelumnya diperoleh hasil seperti pada tabel 4.5
Tabel 254.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran
Butir Soal Tingkat Kesukaran Kriteria
1 0,66 Sedang
2 0,61 Sedang
3 0,57 Sedang
4 0,51 Sedang
5 0,57 Sedang
6 0,71 Mudah
7 0,57 Sedang
8 0,56 Sedang
9 0,19 Sukar
10 0,21 Sukar
Berdasarkan hasil analisis tersebut, soal nomor 6 diperoleh hasil
0,71 ≤ 𝑇𝐾 ≤ 1,00, soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, dan 8 diperoleh hasil
0,31 ≤ 𝑇𝐾 ≤ 0,70, soal nomor 9 dan 10 diperoleh hasil
0,00 ≤ 𝑇𝐾 ≤ 0,30. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal nomor 6 merupakan
58

soal dengan tingkat kesukaran mudah, soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7 merupakan soal


dengan tingkat kesukaran sedang atau cukup dan soal nomor 9, 10 merupakan soal
dengan tingkat kesukaran sukar. Analisis tingkat kesukaran secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 15 dan 16.
e. Analisis Daya Pembeda
Analisis daya pembeda ini dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel dengan memerhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria yang
telah disebutkan sebelumnya diperoleh hasil seperti pada tabel 4.6
Tabel 264.6 Hasil Analisis Daya Pembeda
Butir Soal Daya Pembeda Kriteria
1 0,33 Baik
2 0,49 Sangat Baik
3 0,53 Sangat Baik
4 0,43 Sangat Baik
5 0,59 Baik
6 0,31 Sangat Baik
7 0,53 Sangat Baik
8 0,56 Baik
9 0,32 Baik
10 0,31 Baik
Berdasarkan hasil analisis tersebut, soal nomor 1, 5, 8, 9, dan 10 berada pada
0,30 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40. Soal nomor 2, 3, 4, 6, dan 7 berada pada
0,40 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1, 5, 8, 9, dan
10 memiliki daya pembeda yang baik. Soal nomor 2, 3, 4, 6, dan 7 memiliki daya
pembeda sangat baik. Analisis daya pembeda secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 15 dan 16.
Berdasarkan validasi ahli dan validasi empiris butir soal, di ambilah 5 soal
secara acak dengan kategori soal mudah 1, sedang 2, dan sukar 2 guna penelitian.
2. Validasi Instrumen Angket
a. Validasi Ahli
59

Validasi dilakukan oleh 3 validator yang ahli dalam bidangnya, yang


terdiri dari 3 dosen. Validator tersebut dipilih karena dosen tersebut mengajar
mata kuliah keguruan dan pendidikan. Berikut nama validator pada
penelitian ini:
Tabel 274.7 Daftar Validator Instrumen Angket Self-Efficacy
No Nama Validator Jabatan
1 Abdul Aziz, M.Pd Dosen Pendidikan Matematika
UNIMUS
2 Iswahyudi Joko S, M.Pd Dosen Pendidikan Matematika
UNIMUS
3 Dr. Endang Tri W.M, M.Pd Dosen Pendidikan Kimia UNIMUS
Hasil validasi oleh ahli pada instrument angket self-efficacy adalah sebagai
berikut:
Tabel 284.8 Hasil Validasi Ahli Angket Self-Efficacy
Nilai Validator
Aspek Validitas Kriteria
1 2 3
Materi 13 16 14 0,68 Valid
Sajian 10 12 12 0,55 Valid
Bahasa 12 13 11 0,57 Valid
Berdasarkan tabel 4.8 semua pernyataan angket yang divalidasi pada aspek
materi, aspek sajian dan bahasa berada pada kategori valid. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dari ke-40 pernyataan angket tersebut dapat dijadikan sebagai
instrument penelitian. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 18.
Validasi oleh validator 1 dilaksanakan secara offline pada tanggal 15 Maret
2022. Validator 1 menyatakan bahwa butir pernyataan angket sudah sesuai dan
dapat digunakan sebagai instrumen. Validasi oleh validator 2 dilaksanakan secara
offline pada tanggal 15 Maret 2022. Validator 2 menyatakan bahwa butir
pernyataan angket sudah sesuai dan dapat digunakan sebagai instrumen. Validasi
oleh validator 3 dilaksanakan secara offline pada tanggal 23 Maret 2022. Validator
3 menyatakan bahwa butir pernyataan angket nomor 14 ditambahkan kata kepada
dosen pengampu, pernyataan angket nomor 22 kalimat saya mencontek setiap ujian
60

diubah menjadi saya suka mencontek saat ujian, dan pernyataan angket nomor 29
kata dihadapan diubah menjadi berhadapan.
b. Analisis Validitas
Analisis validitas ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft
Excel dengan memerhatikan rumus, ketentuan dan kriteria yang telah disebutkan
sebelumnya diperoleh hasil seperti pada tabel 4.9
Tabel 294.9 Hasil Analisis Validitas Butir Pernyataan Angket
No. 𝒓𝒙𝒚 Simpulan No 𝒓𝒙𝒚 Simpulan
Pernyataan
1 0.820 Valid 21 0.755 Valid
2 0.784 Valid 22 0.811 Valid
3 0.778 Valid 23 0.772 Valid
4 0.825 Valid 24 0.755 Valid
5 0.784 Valid 25 0.819 Valid
6 0.755 Valid 26 0.845 Valid
7 0.836 Valid 27 0.819 Valid
8 0.854 Valid 28 0.813 Valid
9 0.763 Valid 29 0.813 Valid
10 0.791 Valid 30 0.847 Valid
11 0.845 Valid 31 0.900 Valid
12 0.763 Valid 32 0.847 Valid
13 0.763 Valid 33 0.872 Valid
14 0.795 Valid 34 0.808 Valid
15 0.808 Valid 35 0.755 Valid
16 0.825 Valid 36 0.763 Valid
17 0.806 Valid 37 0.858 Valid
18 0.840 Valid 38 0.782 Valid
19 0.820 Valid 39 0.823 Valid
20 0.823 Valid 40 0.819 Valid
61

Berdasarkan hasil analisis diperoleh 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga dapat


disimpulkan bahwa semua pernyataan angket valid dan dapat digunakan.
Perhitungan analisis validitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 17.
c. Analisis Reliabilitas
Analisis reliabilitas ini dilakukan menggunakan program Microsoft
Excel dan didapatkan hasil seperti pada tabel 4.10
Tabel 304.10 Hasil Analisis Reliabilitas
Reliabilitas (r11) Kriteria
0,985 Reliabel (Sangat Tinggi)
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,754
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga
dapat disimpulkan bahwa analisis butir soal pernyataan angket tersebut
reliabel sehingga instrument angket self-efficacy tersebut dapat digunakan.
Analisis reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran 17.
Berdasarkan validasi ahli dan validasi empiris angket, diperoleh
bahwa semua butir angket valid dan dapat digunakan. Jadi peneliti
menggunakan semua pernyataan angket tersebut untuk penelitian.

4.3 Data Fokus Penelitian


Data fokus penelitian berupa data yang diperoleh untuk mengetahui analisis
ketika mahasiswa mengerjakan soal kalkulus materi aplikasi turunan dan
analisis self-efficacy. Data fokus penelitian ini sesuai dengan pembahasan pada
bab sebelumnya yaitu diperoleh melalui tes, wawancara, dan angket. data
perolehan penelitian dari tes, wawancara digunakan untuk menganalisis
kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau dari representasi matematis
mahasiswa dalam meyelesaikan soal kalkulus materi aplikasi turunan. Data
perolehan penelitian dari angket digunakan untuk menganalisis self-efficacy
mahasiswa dalam menyelesaikan soal kalkulus materi aplikasi turunan.
Perolehan data dari instrumen tes yaitu berupa hasil pekerjaan mahasiswa
tentang soal kalkulus. Berdasarkan hasil instrumen tes, maka dapat diketahui
sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah dan
62

representasi matematisnya. Analisis yang dilakukan dari pekerjaan mahasiswa


ini sangat berpengaruh besar terhadap penelitian ini dikarenakan dengan hasil
pekerjaan mahasiswa tersebut peneliti dapat mengetahui kemampuan
mahasiswa dalam setiap indikatornya mulai dari pengetahuan mahasiswa akan
soal sampai proses akhir setiap penyelesaian soal.
Perolehan data hasil wawancara pada penelitian ini dilakukan secara
langsung kepada mahasiswa yang telah mengerjakan soal kalkulus materi
aplikasi turunan. Peneliti dapat mengetahui dan mendapatkan penjelasan secara
langsung bagaimana mahasiswa mengerjakan, langkah-langkah yang dilakukan
mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan, mengetahui alasan mahasiswa
menyelesaikan permasalahan hingga mampu mengetahui bagaimana
mahasiswa dalam menyimpulkan suatu penyelesaian, sehingga mampu
mengetahui kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi
matematis mahasiswa.
Perolehan data angket yaitu berisi beberapa pernyataan yang harus diisi oleh
mahasiswa dengan jujur. Pernyataan yang terdapat pada angket ini disesuaikan
dengan indikator yang diteliti. Data hasil angket akan digunakan untuk
menganalisis bagaimana self-efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan soal
kalkulus materi aplikasi turunan.

4.4 Hasil Penelitian


Bagian ini peneliti akan memaparkan hasil dan pembahasan dari penelitian
yang telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester dua
Universitas Muhammadiyah Semarang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, aktivitas dalam analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam
Sugiyono, 2017), yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Reduksi data pada penelitian ini dilakukan dengan menentukan indikator
kemampuan pemecahan masalah berdasarkan tahapan Polya, menentukan
indikator kemampuan representasi matematis, menentukan indikator self-
efficacy, selain itu juga menyiapkan instrumen soal tes kalkulus (dapat dilihat
pada lampiran 3 dan 4), instrumen angket self-efficacy (dapat dilihat pada
63

lampiran 7, 8 dan 9), instrumen wawancara (dapat dilihat pada lampiran 12, 13),
dan pengumpulan dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian.
Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, tabel, atau sejenisnya (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini,
secara teknis data-data disajikan dalam bentuk teks naratif, presentase, dan
tabel.
4.4.1 Hasil Penggolongan Angket Self-Efficacy
Kegiatan pengisian angket self-efficacy dilakukan setelah memberikan tes
soal kemampuan pemecahan masalah. Peneliti memberi arahan mengenai tata
cara pengisian angket sebelum mahasiswa mengisi angket. Data yang diperoleh
dari pengisian angket self-efficacy dianalisis sesuai dengan pedoman
penskoran yang telah dibuat. Data hasil angket dari 38 mahasiswa
semester dua pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Semarang
dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini.
Tabel 314.11 Hasil Penggolongan Angket Self-Efficacy
No Kategori Jumlah Mahasiswa Presentase
1 Tinggi 7 18%
2 Sedang 25 66%
3 Rendah 6 16%
Berdasarkan tabel 4.11 terdapat 6 mahasiswa dengan kategori self-efficacy
tinggi, 26 mahasiswa dengan kategori self-efficacy sedang dan 6 mahasiswa
dengan kategori self-efficacy rendah. Hasil penggolongan angket self-efficacy
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.
Data hasil self-efficacy diatas diperoleh dengan menghitung skor pada setiap
indikator self-efficacy. Indikator self-efficacy dalam penelitian ini meliputi: (1)
keyakinan akan kemampuannya, (2) kemandirian, (3) keberanian dalam
bertindak, (4) tangguh atau tidak mudah menyerah, dan (5) memiliki rasa
positif terhadap dirinya. Berikut ini adalah data self-efficacy berdasarkan
masing-masing indikator (lihat lampiran 21).
64

Tabel 324.12 Hasil Penelitian Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Berdasarkan


Indikator
No Indikator Presentase Klasifikasi
1 Keyakinan akan kemampuannya 60.85% Cukup
2 Kemandirian 71.05% Baik
3 Keberanian dalam bertindak 66.44% Cukup
4 Tangguh atau tidak mudah menyerah 61.75% Cukup
5 Memiliki rasa positif terhadap dirinya 64.55% Cukup

4.4.2 Analisis Aspek Self-Efficacy Berdasarkan Indikator


Berikut akan dijelaskan mengenai self-efficacy mahasiswa pendidikan
matematika Universitas Muhammadiyah Semarang angkatan 2021/2022 dalam
menyelesaikan soal kalkulus berdasarkan indikator (lihat lampiran 22, 23, dan
24).
1. Keyakinan akan kemampuannya
Keyakinan akan kemampuannya ini menunjukkan bahwa mahasiswa
tidak ragu atau bingung dalam menyelesaikan atau melakukan sesuatu.
Berdasarkan hasil angket self-efficacy, mahasiswa dengan kategori tinggi
memiliki 60% pada pernyataan pertama yaitu ketika mengerjakan soal saya
merasa yakin bahwa saya dapat menemukan jawaban, 55% pada pernyataan
kedua yaitu saya mampu menemukan cara lain ketika tidak bisa mengerjakan
tugas dengan cara yang diajarkan dosen pengampu, 50% pada pernyataan ketiga
yaitu saya menghindari cara-cara yang sulit saat mengerjakan tugas/soal, 45%
pada pernyataan keempat saya memiliki kemampuan yang baik dalam mata
kuliah kalkulus, 60% pada pernyataan kelima yaitu saya pasti bisa
menyelesaikan tugas tepat waktu, 60% pada pernyataan keenam yaitu saya
putus asa ketika tidak menemukan jawaban untuk soal yang saya kerjakan, 65%
pada pernyataan ketujuh yaitu saya tidak yakin memperoleh nilai bagus ketika
ujian, dan 75% pada penyataan kedelapan yaitu ketika dosen meminta
mengerjakan soal, saya langsung mengerjakannya. Berdasarkan hasil angket
tersebut terlihat bahwa mahasiswa dengan kategori tinggi memiliki aspek self-
efficacy yang baik pada indikator keyakinan akan kemampuannya.
65

Berdasarkan angket self-efficacy terlihat bahwa, mahasiswa kategori


sedang memiliki presentase 60% pada pernyataan pertama yaitu ketika
mengerjakan soal saya merasa yakin bahwa saya dapat menemukan jawaban,
52% pada pernyataan kedua yaitu saya mampu menemukan cara lain ketika
tidak bisa mengerjakan tugas dengan cara yang diajarkan dosen pengampu, 56%
pada pernyataan ketiga yaitu saya menghindari cara-cara yang sulit saat
mengerjakan tugas/soal, 50% pada pernyataan keempat saya memiliki
kemampuan yang baik dalam mata kuliah kalkulus, 71% pada pernyataan
kelima yaitu saya pasti bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, 67% pada
pernyataan keenam yaitu saya putus asa ketika tidak menemukan jawaban untuk
soal yang saya kerjakan, 71% pada pernyataan ketujuh yaitu saya tidak yakin
memperoleh nilai bagus ketika ujian, dan 64% pada penyataan kedelapan yaitu
ketika dosen meminta mengerjakan soal, saya langsung mengerjakannya.
Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa mahasiswa kategori
sedang kurang yakin akan kemampuannya dalam mata kuliah kalkulus.
Berikut adalah hasil self-efficacy mahasiswa kategori rendah pada
indikator keyakinan akan kemampuan terlihat bahwa mahasiswa memiliki
presentase 62% pada pernyataan pertama yaitu ketika mengerjakan soal saya
merasa yakin bahwa saya dapat menemukan jawaban, 54% pada pernyataan
kedua yaitu saya mampu menemukan cara lain ketika tidak bisa mengerjakan
tugas dengan cara yang diajarkan dosen pengampu, 41% pada pernyataan ketiga
yaitu saya menghindari cara-cara yang sulit saat mengerjakan tugas/soal, 37%
pada pernyataan keempat saya memiliki kemampuan yang baik dalam mata
kuliah kalkulus, 66% pada pernyataan kelima yaitu saya pasti bisa
menyelesaikan tugas tepat waktu, 79% pada pernyataan keenam yaitu saya
putus asa ketika tidak menemukan jawaban untuk soal yang saya kerjakan, 58%
pada pernyataan ketujuh yaitu saya tidak yakin memperoleh nilai bagus ketika
ujian, dan 62% pada penyataan kedelapan yaitu ketika dosen meminta
mengerjakan soal, saya langsung mengerjakannya. Berdasarkan hasil angket
tersebut terlihat bahwa mahasiswa dengan kategori rendah kurang memiliki
66

keyakinan akan kemampuannya dan mudah putus asa ketika tidak menemukan
jawaban untuk soal yang sedang dikerjakan.
2. Kemandirian
Kemandirian yang dimaksud adalah mahasiswa dalam melakukan sesuatu
bergantung pada dirinya sendiri tidak bergantung pada orang lain. Berdasarkan
hasil angket self-efficacy, mahasiswa dengan kategori tinggi memiliki 75% pada
pernyataan pertama yaitu saya berani menanyakan beberapa materi yang belum
saya pahami kepada dosen pengampu, 65% pada pernyataan kedua yaitu saya
meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan tugas dari dosen, 75% pada
pernyataan ketiga saya melihat pekerjaan teman terlebih dahulu sebelum
mengerjakan, 75% pada pernyataan keempat saat mengerjakan tugas saya
meminta bantuan hanya ketika benar-benar kesulitan, 60% pada pernyataan
kelima yaitu saya yakin dapat mengerjakan sesuatu sendiri, 65% pada
pernyataan keenam yaitu sebelum melakukan sesuatu saya meminta pendapat
teman terlebih dahulu, 80% pada pernyataan ketujuh yaitu saya suka mencontek
saat ujian, dan 70% pada penyataan kedelapan yaitu saya suka melakukan
sesuatu sendirian (misalnya saat jajan atau mengerjakan tugas). Berdasarkan
hasil angket self-efficacy terlihat bahwa mahasiswa kategori tinggi memiliki
aspek self-efficacy baik pada indikator kemandirian. Mahasiswa memiliki
kemandirian tinggi karena tidak pernah melihat pekerjaan teman, tidak pernah
mencontek saat ujian dan terbiasa melakukan sesuatu sendiri.
Berdasarkan angket self-efficacy terlihat bahwa, mahasiswa kategori sedang
memiliki presentase 61% pada pernyataan pertama saya berani menanyakan
beberapa materi yang belum saya pahami kepada dosen pengampu, 69% pada
pernyataan kedua yaitu saya meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan
tugas dari dosen, 75% pada pernyataan ketiga saya melihat pekerjaan teman
terlebih dahulu sebelum mengerjakan, 65% pada pernyataan keempat saat
mengerjakan tugas saya meminta bantuan hanya ketika benar-benar kesulitan,
65% pada pernyataan kelima yaitu saya yakin dapat mengerjakan sesuatu
sendiri, 67% pada pernyataan keenam yaitu sebelum melakukan sesuatu saya
meminta pendapat teman terlebih dahulu, 82% pada pernyataan ketujuh yaitu
67

saya suka mencontek saat ujian, dan 55% pada penyataan kedelapan yaitu saya
suka melakukan sesuatu sendirian (misalnya saat jajan atau mengerjakan tugas).
Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa mahasiswa kategori
sedang memiliki kemandirian yang cukup karena mahasiswa terkadang
meminta pendapat teman terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu,
terkadang mencontek ketika ulangan, mahasiswa juga tidak suka melakukan
sesuatu sendirian.
Berdasarkan angket self-efficacy terlihat bahwa, mahasiswa kategori rendah
memiliki presentase 50% pada pernyataan pertama saya berani menanyakan
beberapa materi yang belum saya pahami kepada dosen pengampu, 50% pada
pernyataan kedua yaitu saya meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan
tugas dari dosen, 62% pada pernyataan ketiga saya melihat pekerjaan teman
terlebih dahulu sebelum mengerjakan, 66% pada pernyataan keempat saat
mengerjakan tugas saya meminta bantuan hanya ketika benar-benar kesulitan,
54% pada pernyataan kelima yaitu saya yakin dapat mengerjakan sesuatu
sendiri, 58% pada pernyataan keenam yaitu sebelum melakukan sesuatu saya
meminta pendapat teman terlebih dahulu, 58% pada pernyataan ketujuh yaitu
saya suka mencontek saat ujian, dan 50% pada penyataan kedelapan yaitu saya
suka melakukan sesuatu sendirian (misalnya saat jajan atau mengerjakan tugas).
Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa mahasiswa kategori
rendah sering melihat pekerjaan teman terlebih dahulu sebelum mengerjakan,
sering meminta pendapat orang lain sebelum melakukan sesuatu, sering
mencontek saat ujian, dan tidak pernah melakukan sesuatu sendirian.
3. Tangguh dan tidak mudah menyerah
Tangguh dan tidak mudah menyerah menunjukkan bahwa mahasiswa tidak
mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan dan hambatan yang baru
Berdasarkan hasil angket self-efficacy, mahasiswa dengan kategori tinggi
memiliki 85% pada pernyataan pertama yaitu saya terlambat mengumpulkan
tugas, 55% pada pernyataan kedua yaitu saya tidak mudah putus asa dalam
menghadapi soal yang rumit, 45% pada pernyataan ketiga saya tidak mudah
menyerah ketika menghadapi soal-soal yang sulit, 70% pada pernyataan
68

keempat saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal dalam jumlah yang
banyak, 75% pada pernyataan kelima yaitu ketika saya tidak bisa mengerjakan
soal, saya akan mencontek pekerjaan teman, 85% pada pernyataan keenam
yaitu jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan soal yang mudah terlebih
dahulu, 70% pada pernyataan ketujuh yaitu saya tidak yakin dapat
menyelesaikan soal kalkulus yang berbeda dengan contoh, dan 90% pada
penyataan kedelapan yaitu jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
mengerjakannya. Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa
mahasiswa kategori tinggi tidak pernah terlambat mengumpulkan tugas, tidak
mudah menyerah ketika mengerjakan soal dalam jumlah yang banyak, tidak
pernah mencontek pekerjaan teman, selalu mengerjakan soal yang mudah
terlebih dahulu, dan selalu yakin dapat mengerjakan soal meskipun itu sulit dan
berbeda dengan contoh.
Berdasarkan angket self-efficacy terlihat bahwa, mahasiswa kategori
sedang memiliki presentase 83% pada pernyataan pertama yaitu saya terlambat
mengumpulkan tugas, 59% pada pernyataan kedua yaitu saya tidak mudah
putus asa dalam menghadapi soal yang rumit, 58% pada pernyataan ketiga saya
tidak mudah menyerah ketika menghadapi soal-soal yang sulit, 69% pada
pernyataan keempat saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal dalam
jumlah yang banyak, 72% pada pernyataan kelima yaitu ketika saya tidak bisa
mengerjakan soal, saya akan mencontek pekerjaan teman, 82% pada
pernyataan keenam yaitu jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan soal yang
mudah terlebih dahulu, 68% pada pernyataan ketujuh yaitu saya tidak yakin
dapat menyelesaikan soal kalkulus yang berbeda dengan contoh, dan 87% pada
penyataan kedelapan yaitu jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
mengerjakannya. Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa
mahasiswa kategori sedang cukup mudah meyerah dalam melakukan sesuatu
karena mahasiswa terkadang terlambat mengumpulkan tugas, jika tidak bisa
mengerjakan soal sering mencontek teman, terkadang merasa yakin dapat
megerjakan soal yang berbeda dengan contoh, dan sering mudah menyerah
apabila mendapat tugas yang sulit.
69

Berdasarkan angket self-efficacy terlihat bahwa, mahasiswa kategori


rendah memiliki presentase 79% pada pernyataan pertama yaitu saya terlambat
mengumpulkan tugas, 58% pada pernyataan kedua yaitu saya tidak mudah
putus asa dalam menghadapi soal yang rumit, 54% pada pernyataan ketiga saya
tidak mudah menyerah ketika menghadapi soal-soal yang sulit, 62% pada
pernyataan keempat saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal dalam
jumlah yang banyak, 54% pada pernyataan kelima yaitu ketika saya tidak bisa
mengerjakan soal, saya akan mencontek pekerjaan teman, 79% pada
pernyataan keenam yaitu jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan soal yang
mudah terlebih dahulu, 58% pada pernyataan ketujuh yaitu saya tidak yakin
dapat menyelesaikan soal kalkulus yang berbeda dengan contoh, dan 62% pada
penyataan kedelapan yaitu jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
mengerjakannya. Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa
mahasiswa kategori rendah sering terlambat mengumpulkan tugas, mudah
menyerah ketika menghadapi soal yang sulit dan banyak, ketika tidak bisa
mengerjakan soal selalu mencontek pekerjaan teman, merasa tidak yakin dapat
mengerjakan soal yang berbeda dengan contoh serta malas mengerjakan soal
yang sulit.
4. Keberanian dalam bertindak
Keberanian dalam bertindak dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
mahasiswa tidak merasa malu atau takut dalam melakukan sesuatu meskipun
menghadapi kesulitan dan hambatan. Berdasarkan hasil angket self-efficacy,
mahasiswa dengan kategori tinggi memiliki 80% pada pernyataan pertama
yaitu saya senang jika diberikan tugas kelompok, 70% pada pernyataan kedua
yaitu saya cenderung malu untuk bertanya mengenai materi yang belum saya
pahami, 65% pada pernyataan ketiga saya berusaha untuk bertanya kembali
pada dosen jika mengalami kesulitan dalam mempelajari kalkulus, meskipun
di luar jam mata kuliah, 80% pada pernyataan keempat saya berpendapat atas
kemauan sendiri tidak ikut-ikut teman, 75% pada pernyataan kelima yaitu saya
merasa malu dan takut ketika berhadapan dengan banyak orang, 55% pada
pernyataan keenam yaitu saya ikut menyampaikan pendapat ketika teman
70

menyampaikan pendapat, 70% pada pernyataan ketujuh yaitu saya tidak pernah
merasa malu dan terpaksa jika diminta untuk bertanya, dan 80% pada
penyataan kedelapan yaitu saya gugup ketika menyampaikan pendapat.
Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa mahasiswa kategori
tinggi memiliki aspek self-efficacy indikator keberanian yang baik karena tidak
pernah merasa malu dan takut ketika berhadapan dengan banyak orang, berani
bertanya mengenai materi yang belum dipahami, berpendapat atas kemauan
sendiri tidak ikut-ikut teman, tidak pernah merasa malu jika diminta bertanya
dan tidak merasa gugup ketika meyampaikan pendapat.
Berdasarkan angket self-efficacy terlihat bahwa, mahasiswa kategori sedang
memiliki presentase 58% pada pernyataan pertama yaitu saya senang jika
diberikan tugas kelompok, 62% pada pernyataan kedua yaitu saya cenderung
malu untuk bertanya mengenai materi yang belum saya pahami, 50% pada
pernyataan ketiga saya berusaha untuk bertanya kembali pada dosen jika
mengalami kesulitan dalam mempelajari kalkulus, meskipun di luar jam mata
kuliah, 64% pada pernyataan keempat saya berpendapat atas kemauan sendiri
tidak ikut-ikut teman, 65% pada pernyataan kelima yaitu saya merasa malu dan
takut ketika berhadapan dengan banyak orang, 71% pada pernyataan keenam
yaitu saya ikut menyampaikan pendapat ketika teman menyampaikan pendapat,
57% pada pernyataan ketujuh yaitu saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa
jika diminta untuk bertanya, dan 62% pada penyataan kedelapan yaitu saya
gugup ketika menyampaikan pendapat. Berdasarkan hasil angket self-efficacy
terlihat bahwa mahasiswa kategori sedang memiliki keberanian dalam bertindak
yang cukup karena mahasiswa terkadang berani berpendapat, terkadang juga
tidak berani berpendapat serta mahasiswa terkadang berani bertanya tetapi
tergantung dosen pengajarnya, sering merasa malu dan takut ketika
menyampaikan pendapat dan jika diminta untuk bertanya, terkadang juga ikut-
ikut teman dalam hal menyampaikan pendapat.
Berdasarkan angket self-efficacy terlihat bahwa, mahasiswa kategori rendah
memiliki presentase 45% pada pernyataan pertama yaitu saya senang jika
diberikan tugas kelompok, 62% pada pernyataan kedua yaitu saya cenderung
71

malu untuk bertanya mengenai materi yang belum saya pahami, 41% pada
pernyataan ketiga saya berusaha untuk bertanya kembali pada dosen jika
mengalami kesulitan dalam mempelajari kalkulus, meskipun di luar jam mata
kuliah, 62% pada pernyataan keempat saya berpendapat atas kemauan sendiri
tidak ikut-ikut teman, 50% pada pernyataan kelima yaitu saya merasa malu dan
takut ketika berhadapan dengan banyak orang, 62% pada pernyataan keenam
yaitu saya ikut menyampaikan pendapat ketika teman menyampaikan pendapat,
45% pada pernyataan ketujuh yaitu saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa
jika diminta untuk bertanya, dan 66% pada penyataan kedelapan yaitu saya
gugup ketika menyampaikan pendapat. Berdasarkan hasil angket self-efficacy
terlihat bahwa mahasiswa kategori rendah merasa malu karena takut
pendapatnya tidak tepat, merasa gugup ketika berpendapat, sering merasa malu
jika diminta untuk bertanya, sering tidak berani dalam menyampaikan beberapa
materi yang belum dipahami.
5. Memiliki rasa positif terhadap dirinya
Memiliki rasa positif terhadap dirinya dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa mahasiswa merasa yakin optimis akan kemampuan yang dimiliki.
Berdasarkan hasil angket self-efficacy, mahasiswa dengan kategori tinggi
memiliki 80% pada pernyataan pertama yaitu saya merasa tertantang jika
menemui soal kalkulus yang belum pernah dicontohkan oleh dosen pengampu,
70% pada pernyataan kedua yaitu saya optimis memperoleh nilai yang baik
dalam mata kuliah kalkulus, 80% pada pernyataan ketiga yaitu saya menjawab
pertanyaan hanya ketika ditunjuk oleh dosen, 65% pada pernyataan keempat
setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi dengan baik, 70% pada pernyataan
kelima yaitu saya malas mengikuti mata kuliah jika online, 55% pada
pernyataan keenam yaitu saya mampu bergaul dengan teman-teman dan orang
sekitar, 70% pada pernyataan ketujuh ketika tidak bisa mengerjakan tugas saya
akan bertanya pada dosen pengampu, dan 70% pada penyataan kedelapan yaitu
saya memiliki keraguan setiap mengerjakan soal/tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu. Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa
mahasiswa kategori tinggi merasa mampu bergaul dengan teman-teman dan
72

orang-orang disekitar dengan baik, selalu merasa optimis memperoleh nilai


yang baik, tidak pernah malas mengikuti kuliah online, merasa tertantang
apabila menemukan soal yang berbeda dengan contoh, merasa yakin mampu
mengatasi semua kesulitan yang dihadapi, selalu bertanya kepada dosen
pengampu jika ada kesulitan dan selalu menjawab pertanyaan meskipun tidak
ditunjuk oleh dosen pengampu.
Berdasarkan angket self-efficacy terlihat bahwa, mahasiswa kategori sedang
memiliki presentase 52% pada pernyataan pertama yaitu saya merasa tertantang
jika menemui soal kalkulus yang belum pernah dicontohkan oleh dosen
pengampu, 68% pada pernyataan kedua yaitu saya optimis memperoleh nilai
yang baik dalam mata kuliah kalkulus, 69% pada pernyataan ketiga yaitu saya
menjawab pertanyaan hanya ketika ditunjuk oleh dosen, 60% pada pernyataan
keempat setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi dengan baik, 87% pada
pernyataan kelima yaitu saya malas mengikuti mata kuliah jika online, 75%
pada pernyataan keenam yaitu saya mampu bergaul dengan teman-teman dan
orang sekitar, 50% pada pernyataan ketujuh ketika tidak bisa mengerjakan tugas
saya akan bertanya pada dosen pengampu, dan 62% pada penyataan kedelapan
yaitu saya memiliki keraguan setiap mengerjakan soal/tugas yang diberikan
oleh dosen pengampu. Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa
mahasiswa kategori sedang bergaul dengan teman-teman dan orang-orang
disekitar dengan cukup baik, terkadang merasa yakin memperoleh nilai yang
baik, terkadang malas mengikuti kuliah online, terkadang merasa tertantang
apabila menemukan soal yang berbeda dengan contoh, terkadang merasa yakin
mampu mengatasi semua kesulitan yang dihadapi, serta terkadang bertanya
kepada dosen pengampu jika ada kesulitan dan selalu menjawab pertanyaan
meskipun tidak ditunjuk oleh dosen pengampu.
Berdasarkan angket self-efficacy terlihat bahwa, mahasiswa kategori rendah
memiliki presentase 45% pada pernyataan pertama yaitu saya merasa tertantang
jika menemui soal kalkulus yang belum pernah dicontohkan oleh dosen
pengampu, 41% pada pernyataan kedua yaitu saya optimis memperoleh nilai
yang baik dalam mata kuliah kalkulus, 54% pada pernyataan ketiga yaitu saya
73

menjawab pertanyaan hanya ketika ditunjuk oleh dosen, 45% pada pernyataan
keempat setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi dengan baik, 58% pada
pernyataan kelima yaitu saya malas mengikuti mata kuliah jika online, 62%
pada pernyataan keenam yaitu saya mampu bergaul dengan teman-teman dan
orang sekitar, 50% pada pernyataan ketujuh ketika tidak bisa mengerjakan tugas
saya akan bertanya pada dosen pengampu, dan 66% pada penyataan kedelapan
yaitu saya memiliki keraguan setiap mengerjakan soal/tugas yang diberikan
oleh dosen pengampu. Berdasarkan hasil angket self-efficacy terlihat bahwa
mahasiswa kategori rendah kurang bergaul dengan teman-teman dan orang-
orang disekitar, tidak pernah merasa yakin memperoleh nilai yang baik, sering
merasa malas mengikuti kuliah online, sering merasa malas apabila menemukan
soal yang berbeda dengan contoh, kurang yakin mampu mengatasi semua
kesulitan yang dihadapi, serta enggan bertanya kepada dosen pengampu jika ada
kesulitan dan enggan menjawab pertanyaan meskipun tidak ditunjuk oleh dosen
pengampu.
4.4.3 Hasil Penelitian Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari
Representasi Matematis
Berdasarkan temuan dilapangan, kemampuan pemecahan masalah apabila
ditinjau dari representasi matematis mahasiswa dalam menyelesaikan soal
kalkulus terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori tinggi, kategori sedang,
dan kategori rendah. Hasil kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari
representasi matematis mahasiswa pendidikan matematika angkatan
2021/2022 dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini.
Tabel 334.13 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari
Representasi Matematis Mahasiswa
No Kategori Jumlah Mahasiswa Presentase
1 Tinggi 5 13%
2 Sedang 27 71%
3 Rendah 6 16%
Berdasarkan tabel 4.13 terdapat 5 mahasiswa dengan kategori
kemampuan pemecahan masalah tinggi, 27 mahasiswa dengan kategori
kemampuan pemecahan masalah sedang dan 6 mahasiswa dengan kategori
74

kemampuan pemecahan masalah rendah. Hasil penggolongan kemampuan


pemecahan masalah mahasiswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25.
Data hasil kemampuan pemecahan masalah pada tabel 4.13 diperoleh
dengan menghitung skor pada setiap indikator kemampuan pemecahan
masalah dalam penelitian ini meliputi: (1) menentukan apa yang diketahui, (2)
menentukan apa yang ditanyakan pada masalah, (3) menentukan rencana yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah, (4) menentukan rumus yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah, (5) menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesikan masalah, (6) menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah, dan (7) menentukan
kesimpulan dari masalah. Berikut ini adalah data kemampuan pemecahan
masalah mahasiswa berdasarkan masing-masing indikator (untuk lebih
jelasnya lihat lampiran 19 dan 20).
Tabel 344.14 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa
Berdasarkan Indikator Nomor Soal 1
No Indikator Presentase Klasifikasi
1 Menentukan apa yang diketahui 100% Baik
2 Menentukan apa yang ditanyakan pada 78.947% Baik
masalah
3 Menentukan rencana yang digunakan 94.737% Baik
untuk menyelesaikan masalah
4 Menentukan rumus yang digunakan 89.737% Baik
untuk menyelesaikan masalah
5 Menerapkan setiap langkah yang 85.526% Baik
direncanakan untuk menyelesikan
masalah
6 Menerapkan setiap rumus yang telah 50% Rendah
ditentukan untuk menyelesaikan
masalah
7 Menentukan kesimpulan dari masalah 85.526% Baik
75

Tabel 354.15 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa


Berdasarkan Indikator Nomor Soal 2
No Indikator Presentase Klasifikasi
1 Menentukan apa yang diketahui 84.211% Baik
2 Menentukan apa yang ditanyakan pada 65.789% Cukup
masalah
3 Menentukan rencana yang digunakan 18.421% Rendah
untuk menyelesaikan masalah
4 Menentukan rumus yang digunakan 7.8947% Rendah
untuk menyelesaikan masalah
5 Menerapkan setiap langkah yang 9.2105% Rendah
direncanakan untuk menyelesikan
masalah
6 Menerapkan setiap rumus yang telah 3.9474% Rendah
ditentukan untuk menyelesaikan
masalah
7 Menentukan kesimpulan dari masalah 2.6316% Rendah

Tabel 364.16 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa


Berdasarkan Indikator Nomor Soal 3
No Indikator Presentase Klasifikasi
1 Menentukan apa yang diketahui 100% Baik
2 Menentukan apa yang ditanyakan pada 86.842% Baik
masalah
3 Menentukan rencana yang digunakan 100% Baik
untuk menyelesaikan masalah
4 Menentukan rumus yang digunakan 84.211% Baik
untuk menyelesaikan masalah
5 Menerapkan setiap langkah yang 92.105% Baik
direncanakan untuk menyelesikan
masalah
76

6 Menerapkan setiap rumus yang telah 78.947% Baik


ditentukan untuk menyelesaikan
masalah
7 Menentukan kesimpulan dari masalah 40.789% Rendah

Tabel 374.17 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa


Berdasarkan Indikator Nomor Soal 4
No Indikator Presentase Klasifikasi
1 Menentukan apa yang diketahui 71.053% Baik
2 Menentukan apa yang ditanyakan pada 71.053% Baik
masalah
3 Menentukan rencana yang digunakan 89.474% Baik
untuk menyelesaikan masalah
4 Menentukan rumus yang digunakan 86.842% Baik
untuk menyelesaikan masalah
5 Menerapkan setiap langkah yang 81.579% Baik
direncanakan untuk menyelesikan
masalah
6 Menerapkan setiap rumus yang telah 48.684% Rendah
ditentukan untuk menyelesaikan
masalah
7 Menentukan kesimpulan dari masalah 22.368% Rendah

Tabel 384.18 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa


Berdasarkan Indikator Nomor Soal 5
No Indikator Presentase Klasifikasi
1 Menentukan apa yang diketahui 57.895% Cukup
2 Menentukan apa yang ditanyakan pada 47.368% Rendah
masalah
3 Menentukan rencana yang digunakan 31.579% Rendah
untuk menyelesaikan masalah
77

No Indikator Presentase Klasifikasi


4 Menentukan rumus yang digunakan 5.2632% Rendah
untuk menyelesaikan masalah
5 Menerapkan setiap langkah yang 23.684% Rendah
direncanakan untuk menyelesikan
masalah
6 Menerapkan setiap rumus yang telah 5.2632% Rendah
ditentukan untuk menyelesaikan
masalah
7 Menentukan kesimpulan dari masalah 1.3158% Rendah
Apabila disajikan pertahapan pemecahan masalah Polya adalah sebagai
berikut.
Tabel 394.19 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap
Pemecahan Masalah Polya Nomor Soal 1
No Tahap Pemecahan Masalah Polya Presentase Klasifikasi
1 Memahami masalah 89.4737% Baik
2 Merencanakan penyelesaian masalah 92.1053% Baik
3 Melaksanakan rencana penyelesaian 69.0789% Cukup
masalah
4 Memeriksa kembali 85.5263% Baik

Tabel 404.20 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap


Pemecahan Masalah Polya Nomor Soal 2
No Tahap Pemecahan Masalah Polya Presentase Klasifikasi
1 Memahami masalah 76.3158% Baik
2 Merencanakan penyelesaian masalah 13.1579% Rendah
3 Melaksanakan rencana penyelesaian 6.57895% Rendah
masalah
4 Memeriksa kembali 2.63158% Rendah
78

Tabel 414.21 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap


Pemecahan Masalah Polya Nomor Soal 3
No Tahap Pemecahan Masalah Polya Presentase Klasifikasi
1 Memahami masalah 94.7368% Baik
2 Merencanakan penyelesaian masalah 92.1053% Baik
3 Melaksanakan rencana penyelesaian 85.5263% Baik
masalah
4 Memeriksa kembali 40.7895% Rendah

Tabel 424.22 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap


Pemecahan Masalah Polya Nomor Soal 4
No Tahap Pemecahan Masalah Polya Presentase Klasifikasi
1 Memahami masalah 71.0526% Baik
2 Merencanakan penyelesaian masalah 88.1579% Baik
3 Melaksanakan rencana penyelesaian 64.4737% Cukup
masalah
4 Memeriksa kembali 22.3684% Rendah

Tabel 434.23 Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Per Tahap


Pemecahan Masalah Polya Nomor Soal 5

No Tahap Pemecahan Masalah Polya Presentase Klasifikasi


1 Memahami masalah 51.3158% Cukup
2 Merencanakan penyelesaian masalah 42.1053% Rendah
3 Melaksanakan rencana penyelesaian 14.4737% Rendah
masalah
4 Memeriksa kembali 1.31579% Rendah

4.4.4 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi


Matematis Mahasiswa Kategori Tinggi
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa terdapat 5 mahasiswa dengan
kategori tinggi. Analisis per subjek mahasiswa kategori tinggi dapat dilihat pada
lampiran 27. Berdasarkan lampiran 27 terlihat bahwa mahasiswa kategori tinggi
79

mayoritas melewatkan tahapan keempat yakni tahap memeriksa kembali. Rata-rata


mereka tidak menuliskan kesimpulan akhir pada lembar jawaban, sedangkan pada
tahap kedua dan ketiga beberapa mahasiswa tidak mampu menentukan rumus yang
akan digunakan sehingga tidak dapat menyelesaikan soal.
Berdasarkan lampiran 27 juga dapat dilihat bahwa mahasiswa kategori
tinggi memenuhi dua indikator pada tahap memahami masalah yang artinya pada
tahap memahami masalah mahasiswa berada pada kategori baik untuk semua soal.
Tahap merencanakan rencana penyelesaian masalah untuk soal nomor 1 dan 3
mahasiswa mampu menentukan rencana penyelesaian dengan baik sedangkan
untuk soal nomor 2, 4, dan 5 masih ada beberapa mahasiswa yang belum mampu
menentukan rencana penyelesaian masalah sehingga untuk tahap merencanakan
penyelesaian masalah mahasiswa kategori tinggi berada pada kategori sedang. Hal
yang sama juga terjadi pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian masalah
untuk soal nomor 1 dan 3 mahasiswa mampu menyelesaikan rencana penyelesaian
dengan baik sedangkan untuk soal nomor 2, 4, dan 5 masih ada beberapa mahasiswa
yang belum mampu menyelesaikan rencana penyelesaian dengan baik sehingga
untuk tahap merencanakan penyelesaian masalah mahasiswa kategori tinggi berada
pada kategori sedang. Tahap memeriksa kembali untuk soal nomor 1 dan 3 berada
pada kategori baik, nomor 2 dan 4 pada kategori cukup sedangkan soal nomor 5
berada pada kategori kurang.
4.4.5 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi
Matematis Mahasiswa Kategori Sedang
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa terdapat 27 mahasiswa dengan
kategori sedang . Analisis per subjek mahasiswa kategori tinggi dapat dilihat pada
lampiran 28. Berdasarkan lampiran 28 terlihat bahwa beberapa mahasiswa tidak
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan secara lengkap dan benar,
mahasiswa kategori sedang mayoritas juga melewatkan tahapan keempat yakni
tahap memeriksa kembali. Rata-rata mereka tidak menuliskan kesimpulan akhir
pada lembar jawaban, sedangkan pada tahap kedua dan ketiga banyak mahasiswa
tidak mampu menentukan rumus yang akan digunakan sehingga tidak dapat
menyelesaikan soal terutama soal nomor 2 dan 5.
80

Berdasarkan lampiran 24 juga dapat dilihat bahwa mahasiswa kategori


sedang mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
baik namun kurang tepat dan lengkap yang artinya pada tahap memahami masalah
mahasiswa berada pada kategori baik untuk semua soal. Tahap merencanakan
rencana penyelesaian masalah untuk soal nomor 1 dan 3 mahasiswa mampu
menentukan rencana penyelesaian dengan baik sedangkan untuk soal nomor 2, 4,
dan 5 rata-rata beberapa mahasiswa belum mampu menentukan rencana
penyelesaian masalah sehingga untuk tahap merencanakan penyelesaian masalah
mahasiswa kategori tinggi berada pada kategori sedang. Hal yang sama juga terjadi
pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian masalah untuk soal nomor 1 dan 3
mahasiswa mampu menyelesaikan rencana penyelesaian dengan baik meskipun
kurang lengkap dan benar sedangkan untuk soal nomor 2, 4, dan 5 terlihat beberapa
mahasiswa yang belum mampu menyelesaikan rencana penyelesaian dengan baik
sehingga untuk tahap merencanakan penyelesaian masalah mahasiswa kategori
tinggi berada pada kategori sedang. Tahap memeriksa kembali untuk soal nomor 1
dan 3 berada pada kategori baik, nomor 4 pada kategori cukup karena masih ada
beberapa mahasiswa yang menuliskan kesimpulan tidak tepat dan kurang lengkap
sedangkan soal nomor 2 dan 5 berada pada kategori kurang karena tidak ada
kesimpulan sama sekali pada lembar jawaban.
4.4.6 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi
Matematis Mahasiswa Kategori Rendah
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa terdapat 6 mahasiswa dengan
kategori rendah. Analisis per subjek mahasiswa kategori tinggi dapat dilihat pada
lampiran 29. Berdasarkan lampiran 29 terlihat bahwa mahasiswa kategori rendah
tidak menuliskan kesimpulan akhir pada lembar jawaban, untuk tahap pertama
mereka mampu menuliskan apa yang diketahui namun tidak menuliskan apa yang
ditanyakan. Selain itu, masih ada beberapa mahasiswa yang tidak menuliskan
keduanya sedangkan pada tahap kedua dan ketiga beberapa mahasiswa tidak
mampu menentukan rumus yang akan digunakan sehingga tidak dapat
menyelesaikan soal.
81

Berdasarkan lampiran 25 juga dapat dilihat bahwa mahasiswa kategori


rendah di nomor soal 1 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan, untuk soal nomor 2 dan 5 mereka hanya mampu menuliskan apa yang
diketahui saja Tahap merencanakan rencana penyelesaian mereka belum mampu
merencanakan penyelesaian masalah sehingga banyak mahasiswa yang tidak dapat
menyelesaikan soal, terlebih lagi mereka tidak menuliskan kesimpulan di lembar
jawaban.
4.4.7 Pemilihan Subjek Penelitian
Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan memilih 2 mahasiswa dengan
kategori self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah tinggi, 2 mahasiswa
dengan kategori self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah sedang, 1
mahasiswa dengan kategori self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah
rendah, dan 1 mahasiswa dengan kategori self-efficacy tinggi dan kemampuan
pemecahan masalah rendah . Subjek penelitian yang terpilih dapat dilihat pada tabel
4.24 berikut:
Tabel 444.24 Daftar Subjek Penelitian
Kode Mahasiswa Kode Mahasiswa Kode Mahasiswa
Kategori Tinggi Kategori Sedang Kategori Rendah
HK SIR TS
MWAM DSA HNK
4.4.8 Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi Matematis
Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dideskripsikan berdasarkan
hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan hasil wawancara. Analisis
kemampuan pemecahan mengacu pada kemampuan mahasiswa untuk
menyelesaikan soal tes sesuai dengan indikator kemampuan pemecahan masalah
dan representasi matematis yaitu menggunakan empat langkah pemecahan masalah
Polya yakni memahami masalah yang meliputi menentukan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan, merencanakan penyelesaian meliputi menetukan rencana dan
menentukan rumus yang akan digunakan, melaksanakan rencana penyelesaian
meliputi menerapkan dan menggunakan rumus yang telah ditentukan, dan
memeriksa kembali meliputi menentukan kesimpulan dan memeriksa kembali
82

rencana serta perhitungan yang telah dilakukan. Representasi matematis sendiri


akan diukur meggunakan tiga indikator yakni menyajikan kembali data/informasi
dari suatu representasi ke representasi diagram, grafik atau tabel, menyelesaikan
masalah dengan melibatkan ekspresi/simbol matematik dan menuliskan langkah-
langkah penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata.
Analisis kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau dari representasi
matematis mahasiswa dilakukan melalui hasil tes kemampuan pemacahan masalah
dan representasi matematis serta membandingkannya dengan hasil wawancara
untuk memperkuat keabsahannya. Berikut penjelasan mengenai kemampuan
pemecahan masalah Polya dari masing-masing subjek penelitian.
4.4.8.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi
Matematis Kategori Tinggi
Analisis kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi
matematis kategori tinggi meliputi hasil tes dan hasil wawancara. Subjek penelitian
kategori tinggi adalah HK. Data hasil tes dan hasil wawancara subjek HK dilakukan
analisis keabsahan datanya. Hasil analisis data subjek HK dapat dilihat sebagai
berikut
4.4.8.1.1 Subjek Penelitian HK
Hasil analisis subjek HK akan diuraikan sebagai berikut.
(1) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek HK Nomor 1
Gambar 4.1 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek HK untuk butir
soal nomor 1
83

Memahami masalah

Merencanakan Penyelesaian

Melaksanakan Rencana
Penyelesaian

Memeriksa Kembali

Gambar 24.1 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau


Dari Representasi Matematis Subjek HK Nomor 1
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.1,
subjek HK mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek HK untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 1, apa yang diketahui dari soal?”
HK : “Biaya produksinya yaitu 𝑥 4 + 9𝑥 3 + 24𝑥 2 − 10𝑥 sama produksi
masker nya yang x buah per hari.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
HK : “ Biaya produksi minimum masker.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek HK juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.1 ,
subjek HK mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar. Subjek HK mampu menentukan rencana dan rumus yang
akan digunakan dengan menuliskan biaya produksi minimum ⇒ 𝑇𝐵𝑃′ = 0. Hasil
84

wawancara subjek HK untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan


menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 1? ”
HK : “Kan diketahui biaya produksinya sekian yang tadi, terus di soal
diketahui produksi maskernya x buah per hari. Nah dalam artian si
biaya produksi ini kan total biaya produksi dibagi sama x buah
maskernya itu. Kalau produksi maskernya x berati si total biaya
produksi itu biaya produksi kita bagi sama x itu.”
P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1?”
HK : “Itu kak pakai 𝑇𝐵𝑃′ = 0.”
P : “Kenapa pakai 𝑇𝐵𝑃′ = 0.”
HK : “Kan yang ditanyain biaya produksi minimum berati turunan pertama
dari biaya produksi minimum sama dengan nol gitu kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.1 ,
subjek HK mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek HK
untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus 𝑇𝐵𝑃′ = 0 terus cara menghitungnya
bagaimana? Coba jelaskan!”
HK : “Tinggal diturunin aja kak itu total biaya produksinya lalu di sama
dengankan nol nanti ketemu nilai x nya yang ada dua itu x = 2 dan x =
4 terus di masukin satu-satu nilai x nya. Abis itu kan ketemu ya nilainya,
nah itu nanti dipilih yang paling kecil soalnya kan yang ditanyain biaya
produksi minimum.”
85

Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan


setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.1 ,
subjek HK mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil wawancara subjek
HK untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 1 adalah sebagai
berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 1?”
HK : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
HK : “Biaya produksi minimumnya enam ribu rupiah kak.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
HK : “Itu kak yang jadi biaya produksi minimumnya adalah enam ribu.”
P : “Bagaimana cara kamu mengecek kembali perhitungan yang telah
dilakukan?”
HK : “Saya cek lagi kak, rumus saya apakah sudah benar apa belum terus
perhitungannya juga.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.35 berikut.
Tabel 454.25 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 1

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
apa yang menuliskan mampu mampu
Memahami diketahui apa yang menjelaskan memahami
Masalah diketahui informasi dari masalah
dengan benar soal dengan dengan baik
dan lengkap benar dan benar
86

Menentukan Subjek HK
apa yang menuliskan
ditanyakan apa yang
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rencana yang menentukan menjelaskan mampu
akan rencana yang rencana menentukan
digunakan akan penyelesaian rencana yang
digunakan soal dengan akan
dengan benar baik digunakan
Merencanakan
dengan baik
Rencana
dan benar
Penyelesaian
Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rumus yang menuliskan menjelaskan mampu
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus dengan
digunakan digunakan baik dan benar
dengan benar dengan baik
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rencana yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rencana yang rencana yang rencana
telah telah dengan baik
ditentukan ditentukan dan benar
Melaksanakan
dengan benar dengan baik
Rencana
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Penyelesaian
rumus yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menyelesaikan
ditentukan rumus yang langkah soal dengan
telah pengerjaan baik dan benar
ditentukan soal dengan
dengan benar baik
Memeriksa Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Kembali kesimpulan menuliskan dapat mampu
kesimpulan menyatakan memeriksa
dilembar kesimpulan kembali
jawab soal dengan benar dengan
memberikan
kesimpulan
dengan baik
dan benar
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek HK menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi tujuh indikator pemecahan masalah Polya.
87

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek HK memiliki kategori baik dalam ke
empat tahapan pemecahan masalah Polya soal nomor 1.
(2) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek HK Nomor 2
Gambar 4.2 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek HK untuk butir
soal nomor 2

Memahami masalah

Melaksanakan
rencana
Merencanakan penyelesaian
rencana
penyelesaian
Memeriksa kembali

Gambar 34.2 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau


Dari Representasi Matematis Subjek HK Nomor 2

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.2,
subjek HK mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek HK untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 2 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 2, apa yang diketahui dari soal?”
HK : “Tinggi balon udara lima ratus meter, sudut yang terbentuk empat puluh
lima derajat, dan kecepatannya nol koma empat belas rad per menit.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
HK : “ Kecepatan balon pada titik tersebut.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek HK juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
88

b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan


rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.2 ,
subjek HK mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar. Subjek HK mampu menentukan rencana dan rumus yang
akan digunakan namun kurang tepat. Hasil wawancara subjek HK untuk indikator
menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang digunakan butir
soal nomor 2 adalah sebagai berikut.
P : “Mengapa kamu menggambar ilustrasi itu?”
HK : “Untuk mempermudah aja sih kak.”
P : “Lalu rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor
2?”
HK : “Itu saya misalin aja sih kak. Kan yang ditanya kecepatan balon, rumus
kecepatan kan V jadi saya pakai V = x per t.”
P : “Kenapa pakai sin?”
HK : “Karena kan yang diketahui ada sudut ya kak terus saya misalin juga sini
ke sini (sambil menunjukkan gambar) itu x, kan biasanya juga paling
banyak pakai sin, terus sin kan depan per miring nih kak jadi nanti bakal
ketemu itu nilai x nya.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal namun kurang
tepat.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.2,
subjek HK mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan menerapkan
rumus yang digunakan namun kurang tepat. Hasil wawancara subjek HK untuk
indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesikan
masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah butir soal nomor 2 adalah sebagai berikut.
89

P : “Nah tadi kan kamu pakai rumus V = x per t sama sin nih, lalu cara
menyelesaikan soalnya bagaimana?”
HK : “Tinggal dimasukin ke dalam rumus sih kak tapi gatau ini rumus benar
apa engga.”
P : “Susah ya soalnya?”
HK : “Iya kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK menjelaskan setiap
rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan baik namun kurang tepat.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.2,
subjek HK mampu menentukan kesimpulan namun jawaban kurang tepat. Hasil
wawancara subjek HK untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 2
adalah sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 2?”
HK : ”Ketemu kak tapi ngasal hehehe.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
HK : “lima ratus akar dua per nol koma nol nol nol dua puluh delapan kak.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
HK : “Itu kak yang jadi kecepatan balon tersebut pada titik lima ratus akar dua
per nol koma nol nol nol dua puluh delapan.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
kesimpulan dengan baik namun jawaban kurang tepat.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.36 berikut.
90

Tabel 464.26 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 2

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek HK Subjek HK
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari Subjek HK
dengan benar soal dengan mampu
Memahami dan lengkap benar memahami
Masalah Menentukan Subjek HK masalah
apa yang menuliskan dengan baik
ditanyakan apa yang dan benar
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rencana yang menentukan menjelaskan mampu
akan rencana yang rencana menentukan
digunakan akan penyelesaian rencana
digunakan soal dengan penyelesaian
namun baik namun dengan baik
kurang tepat ragu-ragu namun kurang
tepat dan
Merencanakan benar
Rencana Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Penyelesaian rumus yang menuliskan menjelaskan mampu
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus yang
digunakan digunakan akan
namun dengan baik digunakan
kurang tepat namun dengan baik
terlihat ragu- namun kurang
ragu tepat dan
benar
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rencana yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
Melaksanakan ditentukan rencana yang rencana yang rencana yang
Rencana telah telah telah
Penyelesaian ditentukan ditentukan ditentukan
namun dengan baik dengan baik
kurang tepat namun namun kurang
kurang tepat
91

tepat dan
benar
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rumus yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rumus yang langkah rumus dan
telah pengerjaan menyelesaikan
ditentukan soal dengan soal dengan
namun baik namun baik namun
kurang tepat kurang tepat kurang tepat
dan benar
Memeriksa Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Kembali kesimpulan menuliskan dapat mampu
kesimpulan menyatakan memeriksa
dilembar kesimpulan kembali
jawab soal namun dengan
kurang tepat menuliskan
kesimpulan
dengan baik
namun kurang
tepat dan
benar
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek HK menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi tujuh indikator pemecahan masalah Polya.
Untuk soal nomor 2 subjek HK berada di kategori baik dalam tahap memahami
masalah, kategori cukup dalam tahapan merencanakan rencana penyelesaian,
melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali.
(3) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek HK Nomor 3
Gambar 4.3 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek HK untuk butir
soal nomor 3
92

Memahami masalah

Merencanakan
rencana
penyelesaian

Melaksanakan
rencana
penyelesaian

Memeriksa kembali

Gambar 44.3 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau


Dari Representasi Matematis Subjek HK Nomor 3
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.3,
subjek HK mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek HK untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 3, apa yang diketahui dari soal?”
HK : “Waktu t detik sama fungsi ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 .”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
HK : “ Tinggi maksimum yang dicapai peluru kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek HK juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan rumus
yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.3,
subjek HK mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar. Subjek HK mampu menentukan rencana dan rumus yang
−(𝑏2 −4𝑎𝑐)
akan digunakan dengan menuliskan rumus 𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠 = . Hasil wawancara
4𝑎
93

subjek HK untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan menentukan


rumus yang digunakan butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 2?”
HK : “𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠 = −(𝑏2−4𝑎𝑐) kak.”
4𝑎

P : “Mengapa kamu menggunakan rumus itu?”


HK : “Karena aku inget mapel fisika yang gerak parabola itu lho kak, nah
rumus tinggi maksimum ya yang itu kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.3,
subjek HK mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan menerapkan
rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek HK untuk indikator
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah
butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus 𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠 = −(𝑏2 −4𝑎𝑐) terus cara
4𝑎

menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”


HK : “Tinggal dimasukin aja kak. Kan itu nilai b nya empat puluh, nilai a nya
empat, nilai c nya kosong karena gaada c.”
P : “Mengapa kamu tidak menuliskan keterangan nilai a, b, dan c nya di
lembar jawab?”
HK : “Ya karena saya sudah tau kak, jadi langsung saja.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar meskipun rumus yang
digunakan berbeda dengan rumus yang peneliti cantumkan di lembar kunci
jawaban.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
94

Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.3 ,


subjek HK mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil wawancara subjek
HK untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 3 adalah sebagai
berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 3?”
HK : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
HK : “t maks nya seratus meter kak.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
HK : “Itu kak yang jadi tinggi maksimum yang di capai peluru adalah seratus
meter.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.37 berikut.
Tabel 474.27 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 3

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek HK Subjek HK
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari Subjek HK
dengan benar soal dengan mampu
Memahami dan lengkap benar memahami
Masalah Menentukan Subjek HK masalah
apa yang menuliskan dengan baik
ditanyakan apa yang dan benar
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rencana yang menentukan menjelaskan mampu
Merencanakan
akan rencana yang rencana menentukan
Rencana
digunakan akan penyelesaian rencana yang
Penyelesaian
digunakan soal dengan akan
dengan benar baik digunakan
95

dengan baik
dan benar

Menentukan
Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rumus yang
menuliskan menjelaskan mampu
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan
akan akan rumus dengan
digunakan digunakan baik dan benar
dengan benar dengan baik
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rencana yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rencana yang rencana yang rencana
telah telah dengan baik
ditentukan ditentukan dan benar
Melaksanakan
dengan benar dengan baik
Rencana
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Penyelesaian
rumus yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menyelesaikan
ditentukan rumus yang langkah soal dengan
telah pengerjaan baik dan benar
ditentukan soal dengan
dengan benar baik
Memeriksa Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Kembali kesimpulan menuliskan dapat mampu
kesimpulan menyatakan memeriksa
dilembar kesimpulan kembali
jawab soal dengan benar dengan
memberikan
kesimpulan
dengan baik
dan benar
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek HK menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi tujuh indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek HK memiliki kategori baik dalam ke
empat tahapan pemecahan masalah Polya soal nomor 3.
(4) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek HK Nomor 4
Gambar 4.4 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek HK untuk butir
soal nomor 4
96

Memahami masalah

Melaksanakan
rencana
penyelesaian

Memeriksa kembali

Merencanakan rencana
penyelesaian

Gambar 54.4 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek HK Nomor 4
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.4 ,
subjek HK mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek HK untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 4, apa yang diketahui dari soal?”
HK : “Harga 𝑃(𝑥 ) = 5 − 0,002 𝑥 dan 𝐶 (𝑥 ) = 3 + 1,10 𝑥.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
HK : “ Banyak banget kak, ekspresi matematis biaya marjinal, laba marjinal,
dan tingkat produksi yang menghasilkan laba maksimum.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek HK juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.4 ,
subjek HK mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar. Subjek HK mampu menentukan rencana dan rumus yang
akan digunakan dengan menuliskan rumus 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛: 𝑅 (𝑥 ) = 𝑥 ∙ 𝑃(𝑥 ),
97

𝑑𝑅 𝑑𝐶
𝐿𝑎𝑏𝑎: 𝑃(𝑥 ) = 𝑅(𝑥 ) − 𝐶 (𝑥), 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙 ∶ 𝑑𝑥 , 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙 ∶ 𝑑𝑥 ,
𝑑𝑃 𝑑𝑅 𝑑𝐶 𝑑𝑅
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙: 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥 − 𝑑𝑥 , dan = 0. Hasil wawancara subjek HK
𝑑𝑥

untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang


digunakan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 4? ”
HK : “Yang pertama karena yang diketahui cuma fungsi P(x) dan C(x) saja
sedangkan untuk membuat ekspresi matematis dan teman-temannya itu
saya hitung satu-satu dari x unit tas itu. Misal nih kak, kalau nyari
pendapatan itu saya misalin dulu pakai fungsi R(x) lalu saya kalikan x
itu sama fungsi harga soalnya kan emang rumus nyari pendapatan itu
harga barang dikalikan dengan barang. Begitu kak, seperti di mapel
ekonomi dulu.”
P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1?”
HK : “Itu kak kita harus ingat-ingat rumus di mapel ekonomi yang
pendapatan itu harga dikalikan barang, laba itu harga barang
dikurangin biaya produksi, lalu pendapatan marjinal sama biaya
marjinal saya turunin aja kak, yang laba maksimal juga sama kaya soal
nomor satu tadi dimana nilai maksimum dan minimum kan harus
disama dengankan nol kan kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.4,
subjek HK mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan menerapkan
rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek HK untuk indikator
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah
butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
98

P : “Tadi kan kamu pakai rumus yang sudah kamu jelasin diatas, terus cara
menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”
HK : “Tinggal di hitung sama di turunin aja kak.”
P : “Bisa ya? Tidak kesulitan kan dalam menghitungnya?”
HK : “Tidak kak.”
P : “Tetapi kenapa laba maksimalnya tidak dihitung?”
HK : “Oiya kak lupa soalnya keburu-buru.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK menjelaskan setiap
rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan baik meskipun ada satu
pertanyaan yang belum terjawab.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.4 ,
subjek HK mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil wawancara subjek
HK untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 4 adalah sebagai
berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 4?”
HK : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
HK : “Tingkat produksinya ada 9,75 kak.”
P : “Itu saja?”
HK : “Iya kak itu saja.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
HK : “Itu kak yang jadi tingkat produksi yang menghasilkan keuntungan
maks adalah 9,75.”
P : “Terus yang pendapatan dan teman-temannya yang banyak banget tadi
tidak masuk ke kesimpulan?”
HK : “Oiya kak, lupa maaf.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
kesimpulan dengan baik meskipun kurang lengkap dan benar.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.38 berikut.
99

Tabel 484.28 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 4

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek HK Subjek HK
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari Subjek HK
dengan benar soal dengan mampu
Memahami dan lengkap benar memahami
Masalah Menentukan Subjek HK masalah
apa yang menuliskan dengan baik
ditanyakan apa yang dan benar
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rencana yang menentukan menjelaskan mampu
akan rencana yang rencana menentukan
digunakan akan penyelesaian rencana yang
digunakan soal dengan akan
dengan benar baik digunakan
dengan baik
dan benar
Merencanakan
Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Rencana
rumus yang menuliskan menjelaskan mampu
Penyelesaian
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus yang
digunakan digunakan akan
dengan benar dengan baik digunakan
tetapi ada meskipun ada dengan baik
yang kurang yang kurang meskipun ada
tepat tepat 1 yang belum
terjawab
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rencana yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rencana yang rencana yang rencana yang
Melaksanakan
telah telah telah
Rencana
ditentukan ditentukan ditentukan
Penyelesaian
dengan benar dengan baik dengan benar
meskipun ada meskipun ada tetapi ada 1
yang kurang yang kurang yang belum
terjawab
100

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
lengkap dan lengkap dan
benar benar
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rumus yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menyelesaikan
ditentukan rumus yang langkah soal dengan
telah pengerjaan benar tetapi
ditentukan soal dengan ada 1 yang
dengan benar baik belum
tetapi kurang meskipun terjawab
lengkap kurang
lengkap
Memeriksa Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Kembali kesimpulan menuliskan dapat mampu
kesimpulan menyatakan memeriksa
dilembar kesimpulan kembali
jawab soal dengan benar jawaban
namun meskipun dengan
kurang kurang menuliskan
lengkap dan lengkap dan kesimpulan
benar benar namun kurang
tepat
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek HK menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi tujuh indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek HK dalam menyelesaikan soal nomor
4 memiliki kategori baik dalam ke memahami masalah, kategori cukup dalam
merencanakan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian, dan
memeriksa kembali.
(5) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek HK Nomor 5
Gambar 4.5 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek HK untuk butir
soal nomor 5
101

Memahami masalah

Melaksanakan rencana penyelesaian

Gambar 64.5 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek HK Nomor 5
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.5,
subjek HK mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek HK untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 5, apa yang diketahui dari soal?”
HK : “Bulan Mei 2004 pengangguran di Asia terus meningkat, harga
makanan naik.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
HK : “Buatlah grafik dalam bentuk fungsi naik atau fungsi turun.”
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.5,
subjek HK mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar. Subjek HK mampu menentukan rencana dan rumus yang
akan digunakan namun kurang tepat. Hasil wawancara subjek HK untuk indikator
menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang digunakan butir
soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 5? ”
HK : “ Pakai logika aja sih kak.”
102

P : “Bagaimana logikanya?”
HK : “Itu kan pengangguran di bulan Mei terus meningkat jadi nanti
grafiknya naik gitu yang makanan juga.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar
namun kurang tepat.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.5,
subjek HK mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan menerapkan
rumus yang digunakan dengan benar namun kurang tepat. Hasil wawancara subjek
HK untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menggambarkan grafik soal nomor 5? ”
HK : “Langsung aja sih kak kan dia naik otomatis gambarnya ya naik juga
(sembari menunjukkan gambarnya).”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK mampu menerapkan
setiap langkah yang direncanakan dan menerapkan rumus yang digunakan dalam
menyelesaikan soal dengan benar namun kurang tepat.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.5 ,
subjek HK tidak menuliskan kesimpulan. Hasil wawancara subjek HK untuk
indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 4?”
HK : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
HK : “Itu kak (menunjukkan gambar grafiknya).”
P : “Itu saja?”
HK : “Iya kak.”
103

Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK tidak menjelaskan


kesimpulan.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.39 berikut.
Tabel 494.29 Analisis Keabsahan Data Subjek HK Soal Nomor 5

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek HK Subjek HK
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari Subjek HK
dengan benar soal dengan mampu
Memahami dan lengkap benar memahami
Masalah Menentukan Subjek HK masalah
apa yang menuliskan dengan baik
ditanyakan apa yang dan benar
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rencana yang menentukan menjelaskan mampu
akan rencana yang rencana menentukan
digunakan akan penyelesaian rencana yang
digunakan soal dengan akan
dengan benar baik digunakan
dengan baik
Merencanakan dan benar
Rencana Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Penyelesaian rumus yang menuliskan menjelaskan mampu
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus yang
digunakan digunakan akan
dengan benar dengan baik digunakan
tetapi ada meskipun ada dengan baik
yang kurang yang kurang namun kurang
tepat tepat tepat
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Melaksanakan rencana yang dapat dapat mampu
Rencana telah menerapkan menjelaskan menerapkan
Penyelesaian ditentukan rencana yang rencana yang rencana
telah telah dengan
104

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
ditentukan ditentukan menggambar
dengan benar dengan baik grafik dengan
meskipun ada meskipun ada baik namun
yang kurang yang kurang kurang tepat
lengkap dan lengkap dan dan benar
benar benar
Menerapkan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
rumus yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menggambar
ditentukan rumus yang langkah dan
telah pengerjaan menjelaskan
ditentukan soal dengan grafik dengan
dengan benar baik baik namun
tetapi kurang meskipun kurang tepat
lengkap kurang dan benar
lengkap
Memeriksa Menentukan Subjek HK Subjek HK Subjek HK
Kembali kesimpulan tidak tidak dapat tidak
menuliskan menyatakan memenuhi
kesimpulan kesimpulan tahapan
dilembar memeriksa
jawab soal kembali
karena tidak
menuliskan
kesimpulan
dan tidak
menyatakan
kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek HK menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi enam indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek HK dalam menyelesaikan soal nomor
5 memiliki kategori baik dalam ke memahami masalah, kategori cukup dalam
merencanakan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian, dan
kategori kurang dalam memeriksa kembali.
Sementara itu untuk kemampuan representasi matematis subjek HK juga
baik pada soal nomor 4 dan 5. Pada soal nomor 4 subjek HK mampu menyelesaikan
permasalahan menggunakan ekspresi matematis dengan baik meskipun kurang
lengkap, sedangkan pada soal nomor 5 subjek HK mampu menggambar grafik
105

dengan baik meskipun kurang tepat. Selain itu, subjek HK juga mampu menuliskan
langkah-langkah penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata dalam
membuat kesimpulan. Hal ini berarti subjek HK baik dalam ketiga indikator
representasi matematis.
4.4.8.1.2 Subjek Penelitian MWAM
Hasil analisis subjek MWAM akan diuraikan sebagai berikut.
(1) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek MWAM Nomor 1
Gambar 4.6 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek MWAM untuk
butir soal nomor 1

Memahami masalah

Melaksanakan
rencana
Merencanakan penyelesaian
rencana
penyelesaian Memeriksa kembali

Gambar 74.6 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek MWAM Nomor 1

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.6,
subjek MWAM mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dengan benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek MWAM untuk indikator
menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 1 adalah
sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 1, apa yang diketahui dari soal?”
MWAM : “x buah masker sama biaya produksinya 𝑥 4 + 9𝑥 3 + 24𝑥 2 −
10𝑥.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
106

MWAM : “ Biaya produksi minimum untuk tiap buah masker.”


Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu,
subjek MWAM juga mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan
baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.6 ,
subjek MWAM mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus
yang digunakan dengan benar. Subjek MWAM mampu menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan dengan menuliskan biaya produksi minimum 𝑃(𝑥) =
0. Hasil wawancara subjek MWAM untuk indikator menentukan rencana
penyelesaian dan menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 1 adalah
sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 1? ”
MWAM : “Kan yang ditanyain untuk tiap buah masker jadinya itu biaya
produksinya di bagi sama x buah masker terus di sama denganin
nol.”
P : “Kenapa di sama dengankan nol?”
MWAM : “Kan rumus minimum maksimum itu di sama denganin nol kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal
dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.6 ,
subjek MWAM mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek
MWAM untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
107

menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus 𝑃(𝑥) = 0 terus cara menghitungnya
bagaimana? Coba jelaskan!”
MWAM : “Diturunin aja biaya produksinya lalu di sama dengankan nol,
disederhanakan lalu difaktorkan nanti ketemu nilai x nya yang ada
dua itu x = 2 dan x = 4 terus di coba satu-satu nilai x nya. Abis itu
kan ketemu ya nilainya yang 10 sama 6 itu, nah itu nanti dipilih
yang paling kecil soalnya kan yang ditanyain biaya produksi
minimum.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.6,
subjek MWAM mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil wawancara
subjek MWAM untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 1 adalah
sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 1?”
MWAM : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
MWAM : “Biaya produksi minimumnya enam ribu rupiah kak.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
MWAM : “Itu kak yang jadi jawabannya adalah enam ribu rupiah.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.30 berikut.
108

Tabel 504.30 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 1

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek Subjek
apa yang MWAM MWAM
diketahui menuliskan mampu
apa yang menjelaskan
Subjek
diketahui informasi dari
MWAM
dengan benar soal dengan
mampu
Memahami dan lengkap benar
memahami
Masalah Menentukan Subjek
masalah
apa yang MWAM
dengan baik
ditanyakan menuliskan
dan benar
apa yang
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek Subjek Subjek
rencana yang MWAM MWAM MWAM
akan menentukan menjelaskan mampu
digunakan rencana yang rencana menentukan
Merencanakan akan penyelesaian rencana
Rencana digunakan soal dengan penyelesaian
Penyelesaian dengan benar baik dengan baik
Menentukan Subjek Subjek Subjek
rumus yang MWAM MWAM MWAM
akan menuliskan menjelaskan mampu
digunakan rumus yang rumus yang menentukan
109

akan akan rumus yang


digunakan digunakan akan
dengan benar dengan baik digunakan
dengan baik
dan benar
Menerapkan Subjek Subjek Subjek
rencana yang MWAM MWAM MWAM
telah dapat dapat mampu
ditentukan menerapkan menjelaskan menerapkan
rencana yang rencana yang rencana yang
telah telah telah
ditentukan ditentukan ditentukan
dengan benar dengan baik dengan baik
Melaksanakan
dan benar
Rencana
Menerapkan Subjek Subjek Subjek
Penyelesaian
rumus yang MWAM MWAM MWAM
telah dapat dapat mampu
ditentukan menerapkan menjelaskan menerapkan
rumus yang langkah rumus yang
telah pengerjaan telah
ditentukan soal dengan ditentukan
dengan benar baik dengan baik
dan benar
Memeriksa Menentukan Subjek Subjek Subjek
Kembali kesimpulan MWAM MWAM MWAM
menuliskan dapat mampu
kesimpulan menyatakan memeriksa
dilembar kesimpulan kembali
jawab soal dengan benar dengan baik
dan benar
110

Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek MWAM menunjukkan


hasil yang sama yaitu mahasiswa memenuhi tujuh indikator pemecahan masalah
Polya. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek MWAM memiliki kategori
baik dalam ke empat tahapan pemecahan masalah Polya soal nomor 1.
(2) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek MWAM Nomor 2
Gambar 4.7 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek MWAM untuk
butir soal nomor 2

Memahami masalah

Melaksanakan
rencana
penyelesaian
Merencanakan
rencana
penyelesaian

Gambar 84.7 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek MWAM Nomor 2

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan


apa yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.7 ,
subjek MWAM mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dengan benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek MWAM untuk indikator
menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 2 adalah
sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 2, apa yang diketahui dari soal?”
MWAM : “Tingginya 500m, sudutnya 45°, kecepatan 0,14 rad/menit.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
MWAM : “ Kecepatan balon udara pada titik tersebut.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu,
subjek MWAM juga mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan
baik.
111

b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan


rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.7 ,
subjek MWAM mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus
yang digunakan dengan benar. Subjek MWAM mampu menentukan rencana dan
𝑑𝜃 𝑑𝑦
rumus yang akan digunakan dengan menuliskan dan . Hasil wawancara
𝑑𝑡 𝑑𝑡

subjek MWAM untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan


menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 2 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 2? ”
MWAM : “Itu lho kak pakai yang dy per dt itu. Pokoknya yang turunan itu.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal
dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.7,
subjek MWAM mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek
MWAM untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 2 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu bilang pakai rumus turunan dy per dt itu, terus
cara menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”
MWAM : “Itu saya sebenarnya agak ngarang sih kak hehehe tapi tak cari dulu
nilai sudutnya pakai tan 45 terus ya tak turunin aja.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.7 ,
subjek MWAM mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil wawancara
112

subjek MWAM untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 2 adalah
sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 1?”
MWAM : ”Ketemu sih kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
MWAM : “Yang itu kak 140.”
P : “Lalu kamu tidak menuliskan kesimpulan dari soal ya?”
MWAM : “Iya kak lupa, cuma saya beri garis saja.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan kesimpulan dengan benar namun tidak menuliskannya pada lembar
jawab soal.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.31 berikut.
Tabel 514.31 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 2

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek Subjek
apa yang MWAM MWAM
diketahui menuliskan mampu
apa yang menjelaskan Subjek
diketahui informasi dari MWAM
Memahami dengan benar soal dengan mampu
Masalah dan lengkap benar memahami
Menentukan Subjek masalah
apa yang MWAM dengan baik
ditanyakan menuliskan
apa yang
ditanyakan
113

dengan benar
dan lengkap

Menentukan Subjek Subjek Subjek


rencana yang MWAM MWAM MWAM
akan menentukan menjelaskan mampu
digunakan rencana yang rencana menentukan
akan penyelesaian rencana yang
digunakan soal dengan akan
dengan benar baik digunakan
Merencanakan dengan baik
Rencana Menentukan Subjek Subjek Subjek
Penyelesaian rumus yang MWAM MWAM MWAM
akan menuliskan menjelaskan mampu
digunakan rumus yang rumus yang menentukan
akan akan rumus yang
digunakan digunakan akan
dengan benar dengan baik digunakan
dengan baik
dan benar
Menerapkan Subjek Subjek Subjek
rencana yang MWAM MWAM MWAM
telah dapat dapat mampu
Melaksanakan ditentukan menerapkan menjelaskan menerapkan
Rencana rencana yang rencana yang rencana yang
Penyelesaian telah telah telah
ditentukan ditentukan ditentukan
dengan benar dengan baik dengan baik
dan benar
114

Menerapkan Subjek Subjek Subjek


rumus yang MWAM MWAM MWAM
telah dapat dapat mampu
ditentukan menerapkan menjelaskan menerapkan
rumus yang langkah rumus yang
telah pengerjaan telah
ditentukan soal dengan ditentukan
dengan benar baik dengan baik
dan benar
Memeriksa Menentukan Subjek Subjek Subjek
Kembali kesimpulan MWAM tidak MWAM MWAM tidak
menuliskan menyatakan memenuhi
kesimpulan tidak tahap
dilembar menuliskan memeriksa
jawab soal kesimpulan kembali
karena tidak
menuliskan
kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek MWAM menunjukkan
hasil yang sama yaitu mahasiswa memenuhi enam indikator pemecahan masalah
Polya. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek MWAM memiliki kategori
baik dalam memahami masalah, merencanakan rencana penyelesaian, dan
melaksanakan rencana penyelesaian serta memiliki kategori kurang pada tahap
memeriksa kembali pada soal nomor 2.
(3) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek MWAM Nomor 3
Gambar 4.8 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek MWAM untuk
butir soal nomor 3
115

Memahami masalah

Melaksanakan
rencana
penyelesaian
Merencanakan
rencana
penyelesaian Memeriksa kembali

Gambar 94.8 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek MWAM Nomor 3

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.8,
subjek MWAM mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dengan benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek MWAM untuk indikator
menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 3 adalah
sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 3, apa yang diketahui dari soal?”
MWAM : “Peluru ditembakkan ke atas dengan fungsi ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 .”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
MWAM : “ Berapa tinggi maksimumnya.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu,
subjek MWAM juga mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan
baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.8 ,
subjek MWAM mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus
yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek MWAM untuk indikator
menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang digunakan butir
soal nomor 2 adalah sebagai berikut.
116

P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 2? ”


MWAM : “Itu kak fungsi h(t) nya diturunin terus di sama denganin nol kaya
nomor 1.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal
dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.8 ,
subjek MWAM mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek
MWAM untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu bilang pakai rumus kaya nomor 1, terus cara
menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”
HK : “Iya kak kaya nomor 1, diturunin terus di sama denganin nol nanti
ketemu nilai t nya. Abis itu nilai t nya dimasukkin lagi ke fungsinya biar
h maks nya ketemu.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.8 ,
subjek MWAM mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil wawancara
subjek MWAM untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 3 adalah
sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 3?”
MWAM : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
MWAM : “100.”
117

P : “Apa kesimpulan dari soal?”


MWAM : “Itu yang jadi tingginya seratus meter.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.32 berikut.
Tabel 524.32 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 3

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek Subjek
apa yang MWAM MWAM
diketahui menuliskan mampu
apa yang menjelaskan
Subjek
diketahui informasi
MWAM
dengan benar dari soal
mampu
Memahami dan lengkap dengan benar
memahami
Masalah Menentukan Subjek
masalah
apa yang MWAM
dengan baik
ditanyakan menuliskan
dan benar
apa yang
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek Subjek Subjek
Merencanakan rencana yang MWAM MWAM MWAM
Rencana akan menentukan menjelaskan mampu
Penyelesaian digunakan rencana yang rencana menentukan
akan penyelesaian rencana yang
118

digunakan soal dengan akan


dengan benar baik digunakan
dengan baik
dan benar
Menentukan Subjek Subjek Subjek
rumus yang MWAM MWAM MWAM
akan menuliskan menjelaskan mampu
digunakan rumus yang rumus yang menentukan
akan akan rumus yang
digunakan digunakan akan
dengan benar dengan baik digunakan
dengan baik
dan benar
Menerapkan Subjek Subjek Subjek
rencana yang MWAM dapat MWAM MWAM
telah menerapkan dapat mampu
ditentukan rencana yang menjelaskan menerapkan
telah rencana yang rencana yang
ditentukan telah telah
dengan benar ditentukan ditentukan
dengan baik dengan baik
Melaksanakan
dan benar
Rencana
Menerapkan Subjek Subjek Subjek
Penyelesaian
rumus yang MWAM dapat MWAM MWAM
telah menerapkan dapat mampu
ditentukan rumus yang menjelaskan menerapkan
telah langkah rumus yang
ditentukan pengerjaan telah
dengan benar soal dengan ditentukan
baik dengan baik
dan benar
119

Memeriksa Menentukan Subjek Subjek Subjek


Kembali kesimpulan MWAM MWAM MWAM
menuliskan menyatakan mampu
kesimpulan kesimpulan memeriksa
dilembar dengan baik kembali
jawab soal dengan baik
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek MWAM menunjukkan
hasil yang sama yaitu mahasiswa memenuhi tujuh indikator pemecahan masalah
Polya. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek MWAM memiliki kategori
baik dalam ke empat tahapan pemecahan masalah Polya soal nomor 3.
(4) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek MWAM Nomor 4
Gambar 4.9 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek MWAM untuk
butir soal nomor 4

Memahami masalah

Gambar 104.9 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek MWAM Nomor 4

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.9,
subjek MWAM mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dengan benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek MWAM untuk indikator
menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 4 adalah
sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 4, apa yang diketahui dari soal?”
120

MWAM : “x unit tas sama fungsi P(x) C(x).”


P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
MWAM : “ Ekspresi matematis, pendapatan marjinal, biaya marjinal dan laba
marjinal.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu,
subjek MWAM juga mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan
baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.9 ,
subjek MWAM tidak menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus
yang digunakan. Hasil wawancara subjek MWAM untuk indikator menentukan
rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 4
adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 4? ”
MWAM : “Tidak tahu kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM tidak mampu
menjelaskan rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.9,
subjek MWAM tidak mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek
MWAM untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Tapi kok kamu bisa menuliskan Rp.189825 itu darimana? Coba
jelaskan!”
HK : “Itu nanya teman kak hehehe.”
121

Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM tidak mampu


menjelaskan setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.9 ,
subjek MWAM tidak mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil
wawancara subjek MWAM untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal
nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 4?”
MWAM : ”Ketemu kak kan nanya temen hehehe.”

Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM tidak mampu


menjelaskan kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.33 berikut.
Tabel 534.33 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 4

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek Subjek
apa yang MWAM MWAM
diketahui menuliskan mampu
apa yang menjelaskan Subjek
diketahui informasi dari MWAM
Memahami dengan benar soal dengan mampu
Masalah dan lengkap benar memahami
Menentukan Subjek masalah
apa yang MWAM dengan baik
ditanyakan menuliskan
apa yang
ditanyakan
122

dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek Subjek Subjek
rencana yang MWAM tidak MWAM tidak MWAM tidak
akan mampu dapat mampu
digunakan menentukan menjelaskan menentukan
rencana yang rencana rencana yang
akan penyelesaian akan
Merencanakan
digunakan soal digunakan
Rencana
Menentukan Subjek Subjek Subjek
Penyelesaian
rumus yang MWAM tidak MWAM tidak MWAM tidak
akan menuliskan dapat mampu
digunakan rumus yang menjelaskan menentukan
akan rumus yang rumus yang
digunakan akan akan
digunakan digunakan
Menerapkan Subjek Subjek Subjek
rencana yang MWAM tidak MWAM tidak MWAM tidak
telah dapat dapat mampu
ditentukan menerapkan menjelaskan menerapkan
rencana yang rencana yang rencana
telah telah karena tidak
Melaksanakan ditentukan ditentukan menentukan
Rencana rencana
Penyelesaian Menerapkan Subjek Subjek Subjek
rumus yang MWAM tidak MWAM tidak MWAM tidak
telah dapat dapat mampu
ditentukan menerapkan menjelaskan menerapkan
rumus yang langkah rumus karena
telah pengerjaan tidak tahu
ditentukan soal rumus apa
123

yang akan
digunakan
Memeriksa Menentukan Subjek Subjek Subjek
Kembali kesimpulan MWAM MWAM tidak MWAM tidak
hanya dapat memenuhi
menuliskan menyatakan tahap
jawaban akhir kesimpulan memeriksa
dan tidak dari jawaban kembali
menuliskan yang karena tidak
kesimpulan diperoleh menuliskan
dilembar kesimpulan
jawab soal
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek MWAM menunjukkan
hasil yang sama yaitu mahasiswa memenuhi dua indikator pemecahan masalah
Polya. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek MWAM memiliki kategori
baik dalam memahami masalah saja, untuk ketiga tahapan yang lain subjek
MWAM memiliki kategori kurang pada soal nomor 4.
(5) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek MWAM Nomor 5
Gambar 4.10 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek MWAM untuk
butir soal nomor 5

Memahami masalah

Melaksanakan
rencana
penyelesaian

Gambar 114.10 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek MWAM Nomor 5

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
124

Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.10 ,


subjek MWAM mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dengan benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek MWAM untuk indikator
menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 4 adalah
sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 5, apa yang diketahui dari soal?”
MWAM : “bulan Mei 2004 penggangguran terus meningkat.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
MWAM : “Disuruh buat grafik kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu,
subjek MWAM juga mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan
baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.10 ,
subjek MWAM mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus
yang digunakan menggunakan logika. Hasil wawancara subjek MWAM untuk
indikator menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 5? ”
MWAM : “Pakai logika kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.10 ,
subjek MWAM mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek
MWAM untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
125

menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Logikanya bagaiaman? Coba jelaskan!”
MWAM : “Itu kan pengangguran meningkat jadinya grafiknya naik cekung
ke atas, kalau yang makanan itu kan meningkat tapi lebih lambat
jadi grafiknya cekung ke bawah.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM mampu
menjelaskan setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.10 ,
subjek MWAM tidak mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil
wawancara subjek MWAM untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal
nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 5?”
MWAM : ”Ketemu kak itu gambar grafiknya.”

P : “Gambarnya saja? Kesimpulannya tidak dituliskan?”

MWAM : “Iya kak. Tidak kak.”

Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek MWAM tidak mampu


menjelaskan kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.34 berikut.
Tabel 544.34 Analisis Keabsahan Data Subjek MWAM Soal Nomor 5

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek Subjek Subjek
Memahami
apa yang MWAM MWAM MWAM
Masalah
diketahui menuliskan mampu mampu
126

apa yang menjelaskan memahami


diketahui informasi dari masalah
dengan benar soal dengan dengan baik
dan lengkap benar
Menentukan Subjek
apa yang MWAM
ditanyakan menuliskan
apa yang
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek Subjek Subjek
rencana yang MWAM MWAM MWAM
akan mampu dapat mampu
digunakan menentukan menjelaskan menentukan
rencana yang rencana rencana yang
akan penyelesaian akan
digunakan soal dengan digunakan
dengan benar baik dengan baik
Merencanakan
dan benar
Rencana
Menentukan Subjek Subjek Subjek
Penyelesaian
rumus yang MWAM MWAM MWAM
akan menuliskan dapat mampu
digunakan rumus yang menjelaskan menentukan
akan rumus yang rumus yang
digunakan akan akan
dengan benar digunakan digunakan
dengan baik dengan baik
dan benar
Menerapkan Subjek Subjek Subjek
rencana yang MWAM MWAM MWAM
127

telah dapat dapat mampu


ditentukan menerapkan menjelaskan menerapkan
rencana yang rencana yang rencana yang
telah telah telah
ditentukan ditentukan ditentukan
dengan benar dengan baik dengan baik
dan benar
Melaksanakan
Menerapkan Subjek Subjek Subjek
Rencana
rumus yang MWAM MWAM MWAM
Penyelesaian
telah dapat dapat mampu
ditentukan menerapkan menjelaskan menerapkan
rumus yang langkah rumus yang
telah pengerjaan telah
ditentukan soal dengan ditentukan
dengan benar baik dengan baik
dan benar
Memeriksa Menentukan Subjek Subjek Subjek
Kembali kesimpulan MWAM tidak MWAM tidak MWAM tidak
menuliskan dapat memenuhi
kesimpulan menyatakan tahap
dilembar kesimpulan memeriksa
jawab soal kembali
karena tidak
menuliskan
kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek MWAM menunjukkan
hasil yang sama yaitu mahasiswa memenuhi enam indikator pemecahan masalah
Polya. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek MWAM memiliki kategori
baik dalam memahami masalah, merencanakan rencana penyelesaian dan
melaksanakan rencana penyelesaian sedangkan untuk tahap memeriksa kembali
subjek MWAM berada pada kategori kurang pada soal nomor 5.
128

4.4.8.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi


Matematis Kategori Sedang
Analisis kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi
matematis kategori tinggi meliputi hasil tes dan hasil wawancara. Subjek penelitian
kategori sedang adalah SIR. Data hasil tes dan hasil wawancara subjek SIR
dilakukan analisis keabsahan datanya. Hasil analisis data subjek SIR dapat dilihat
sebagai berikut:
4.4.8.2.1 Subjek Penelitian SIR
Hasil analisis subjek SIR akan diuraikan sebagai berikut.
(1) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek SIR Nomor 1
Gambar 4.11 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek SIR untuk butir
soal nomor 1
Memahami masalah
Merencanakan Penyelesaian

Melaksanakan Rencana
Penyelesaian

Memeriksa Kembali
Gambar 124.11 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya
Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek SIR Nomor 1
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.11,
subjek SIR mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek SIR untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 1, apa yang diketahui dari soal?”
SIR : “Biaya produksi masker 𝑥 4 + 9𝑥 3 + 24𝑥 2 − 10𝑥.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
129

SIR : “ Nilai minimum biaya produksi masker.”


Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek SIR juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.11,
subjek SIR mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar. Subjek SIR mampu menentukan rencana dan rumus yang
akan digunakan dengan menuliskan biaya minimum terjadi saat 𝐵′ = 0. Hasil
wawancara subjek SIR untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan
menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 1? ”
SIR : “Kan diketahui biaya produksinya terus dibagi x tiap masker abis itu
diturunin.”
P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1?”
SIR : “𝐵′ = 0.”
P : “Kenapa pakai 𝐵′ = 0.”
SIR : “Kan yang ditanyain nilai minimum sedangkan biaya minimum itu
terjadi saat 𝐵′ = 0 berati turunan pertama dari biaya produksi
minimum itu di sama denganin nol gitu kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.11,
subjek SIR mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek SIR
untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
130

menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus 𝐵′ = 0 terus cara menghitungnya
bagaimana? Coba jelaskan!”
SIR : “Tinggal diturunin aja kak itu total biaya produksinya lalu di sama
dengankan nol nanti ketemu nilai x nya yang ada dua itu x = 2 dan x =
4.”
P : “Mengapa kamu hanya memilih x = 4 saja?”
SIR : “Itu saya coba ternyata emang yang x = 4 yang minimum.”
P : “Mengapa yang x = 2 tidak ditulis sekalian?”
SIR : “Saya kira-kira aja sih kak, kayanya kalau 2 nanti jadi maksimum.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan
setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.11,
subjek SIR mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil wawancara subjek
SIR untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 1 adalah sebagai
berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 1?”
SIR : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
SIR : “enam ribu rupiah kak.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
SIR : “Itu kak yang jadi biaya produksi minimalnya adalah enam ribu.”
P : “Bagaimana cara kamu mengecek kembali perhitungan yang telah
dilakukan?”
SIR : “Kadang-kadang saya cek lagi kak dari awal tergantung waktunya
cukup atau tidak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan
kesimpulan dengan benar.
131

Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis


keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.35 berikut.
Tabel 554.35 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 1

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek SIR Subjek SIR
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari Subjek SIR
dengan benar soal dengan mampu
Memahami dan lengkap benar memahami
Masalah Menentukan Subjek SIR masalah
apa yang menuliskan dengan baik
ditanyakan apa yang dan benar
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rencana yang menentukan menjelaskan mampu
akan rencana yang rencana menentukan
digunakan akan penyelesaian rencana yang
digunakan soal dengan akan
dengan benar baik digunakan
meskipun dengan cukup
Merencanakan
tidak semua baik dan benar
Rencana
ditulis pada
Penyelesaian
lembar jawab
MenentukanSubjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rumus yangmenuliskan menjelaskan mampu
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus dengan
digunakan digunakan baik dan benar
dengan benar dengan baik
Menerapkan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rencana yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
Melaksanakan ditentukan rencana yang rencana yang rencana
Rencana telah telah dengan cukup
Penyelesaian ditentukan ditentukan baik dan benar
dengan benar dengan baik
meskipun ada
langkah yang
132

tidak ditulis
pada lembar
jawab
Menerapkan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rumus yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menyelesaikan
ditentukan rumus yang langkah soal dengan
telah pengerjaan baik dan benar
ditentukan soal dengan
dengan benar baik
Memeriksa Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
Kembali kesimpulan menuliskan dapat mampu
kesimpulan menyatakan memeriksa
dilembar kesimpulan kembali
jawab soal dengan benar dengan
memberikan
kesimpulan
dengan baik
dan benar
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek SIR menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi enam indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek SIR memiliki kategori baik dalam
tahap memahami masalah dan memeriksa kembali, serta cukup dalam
merencanakan penyelesaian dan menerapkan rencana penyelesaian soal nomor 1.
(2) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek SIR Nomor 2
Gambar 4.12 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek SIR untuk butir
soal nomor 2

Memahami masalah

Gambar 134.12 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek SIR Nomor 2
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.12,
subjek SIR mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
133

benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek SIR untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 2 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 2, apa yang diketahui dari soal?”
SIR : “Tinggi lima ratus meter tegak lurus dari tanah, sudut empat puluh lima
derajat, dan kecepatannya nol koma empat belas rad per menit.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
SIR : “ Kecepatan balon pada titik tersebut.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek SIR juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
Berdasarkan gambar 4.12 subjek SIR hanya menuliskan apa yang diketahui
dan ditanyakan saja. Untuk itu dilakukan wawancara guna memperdalam hasil
pekerjaan SIR. Berikut kutipan wawancaranya.
P : “Mengapa kamu tidak mengerjakan soal nomor 2?”
SIR : “Tidak bisa kak.”
P : “Soalnya susah ya?”
SIR : “Iya kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, subjek SIR hanya mampu
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan saja. Untuk tahap yang
lain subjek SIR kurang mampu karena merasa kesulitan.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.36 berikut.
Tabel 564.36 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 2

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
apa yang menuliskan mampu mampu
Memahami diketahui apa yang menjelaskan memahami
Masalah diketahui informasi dari masalah
dengan benar soal dengan dengan baik
dan lengkap benar dan benar
134

Menentukan Subjek SIR


apa yang menuliskan
ditanyakan apa yang
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan - - -
rencana yang
akan
Merencanakan
digunakan
Rencana
Menentukan - - -
Penyelesaian
rumus yang
akan
digunakan
Menerapkan
rencana yang
telah
Melaksanakan
ditentukan
Rencana
Menerapkan - - -
Penyelesaian
rumus yang
telah
ditentukan
Memeriksa Menentukan - - -
Kembali kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek SIR menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa hanya memenuhi dua indikator pemecahan masalah
Polya. Untuk soal nomor 2 subjek SIR berada di kategori baik dalam tahap
memahami masalah, kategori rendah dalam tahapan merencanakan rencana
penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali.
(3) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek SIR Nomor 3
Gambar 4.13 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek SIR untuk butir
soal nomor 3
Memahami masalah
Merencanakan
rencana penyelesaian
Melaksanakan rencana
penyelesaian

Memeriksa kembali
135

Gambar 144.13 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek SIR Nomor 3
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.13,
subjek SIR mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek SIR untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 3, apa yang diketahui dari soal?”
SIR : “Fungsi ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 .”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
SIR : “ Tinggi maksimum yang dicapai peluru kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek SIR juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi mampu menentukan rencana
penyelesaian dan rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.13,
subjek SIR mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar. subjek SIR mampu merencanakan penyelesaian dengan
𝑏 𝑏 (𝑏2−4𝑎𝑐)
benar. Subjek SIR menuliskan rumus 𝑥𝑝 = − →𝑡=− , 𝑦𝑝 = . Hasil
2𝑎 2𝑎 −4𝑎

wawancara subjek SIR untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan


menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 2?”
SIR : “𝑥𝑝 = − 𝑏 → 𝑡 = − 𝑏 , 𝑦𝑝 = (𝑏2 −4𝑎𝑐) kak.”
2𝑎 2𝑎 −4𝑎

P : “Mengapa kamu menggunakan rumus itu?”


SIR : “Itu ada di mata pelajaran fisika kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
136

c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah


yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan menerapkan setiap
rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.13.
Hasil wawancara subjek SIR untuk indikator menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah butir soal nomor 3 adalah sebagai
berikut.
P : “Tadi 𝑏 𝑏
kan kamu pakai rumus 𝑥𝑝 = − 2𝑎 → 𝑡 = − 2𝑎 , 𝑦𝑝 =
(𝑏2 −4𝑎𝑐)
terus cara menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”
−4𝑎

SIR : “Tinggal dimasukin aja kak. Kan itu nilai b nya empat puluh, nilai a nya
empat, nilai c nya kosong karena gaada c.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan
setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar meskipun rumus yang
digunakan berbeda dengan rumus yang peneliti cantumkan di lembar kunci
jawaban.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.13,
subjek SIR mampu menentukan kesimpulan dengan jawaban yang benar dan tepat.
Hasil wawancara subjek SIR untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal
nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 3?”
SIR : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
SIR : “t maks nya seratus meter kak sama waktu lima detik.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
SIR : “Itu kak yang jadi tinggi max yang di capai peluru adalah seratus meter
dan waktu yang diperlukan adalah 5s.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan
kesimpulan dengan benar.
137

Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis


keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.37 berikut.
Tabel 574.37 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 3

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek SIR Subjek SIR
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari Subjek SIR
dengan benar soal dengan mampu
Memahami dan lengkap benar memahami
Masalah Menentukan Subjek SIR masalah
apa yang menuliskan dengan baik
ditanyakan apa yang dan benar
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rencana yang menentukan menjelaskan mampu
akan rencana yang rencana menentukan
digunakan akan penyelesaian rencana yang
digunakan soal dengan akan
dengan benar baik digunakan
Merencanakan
dengan baik
Rencana
dan benar
Penyelesaian
MenentukanSubjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rumus yangmenuliskan menjelaskan mampu
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus dengan
digunakan digunakan baik dan benar
dengan benar dengan baik
Menerapkan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rencana yang mampu dapat menerapkan
Melaksanakan telah menerapkan menjelaskan rencana
Rencana ditentukan rencana yang rencana yang dengan baik
Penyelesaian telah telah dan benar
ditentukan ditentukan
dengan benar dengan baik
138

Menerapkan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR


rumus yang menerapkan dapat menyelesaikan
telah rumus yang menjelaskan soal dengan
ditentukan telah langkah baik dan benar
ditentukan pengerjaan
dengan benar soal dengan
baik
Memeriksa Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
Kembali kesimpulan menuliskan dapat mampu
kesimpulan menyatakan memeriksa
dilembar kesimpulan kembali
jawab soal dengan benar dengan
namun memberikan
dengan kesimpulan
jawaban namun dengan
kurang tepat jawaban yang
kurang tepat
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek SIR menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi tujuh indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek SIR memiliki kategori baik dalam ke
empat tahapan pemecahan masalah Polya soal nomor 3.
(4) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek SIR Nomor 4
Gambar 4.14 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek SIR untuk butir
soal nomor 4

Memahami masalah

Melaksanakan rencana
penyelesaian

Merencanakan
rencana
penyelesaian

Gambar 154.14 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek SIR Nomor 4
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
139

Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.14,


subjek SIR mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek SIR untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 4, apa yang diketahui dari soal?”
SIR : “Harga 𝑃(𝑥 ) = 5 − 0,002 𝑥 dan 𝐶 (𝑥 ) = 3 + 1,10 𝑥.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
SIR : “Pendapatan marjinal, biaya marjinal, dan laba marjinal.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek SIR juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.14,
subjek SIR mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar namun kurang lengkap. Subjek SIR mampu menentukan
rencana dan rumus yang akan digunakan dengan menuliskan rumus
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛: 𝑅 (𝑥 ) = 𝑥 ∙ 𝑃(𝑥 ), 𝐿𝑎𝑏𝑎: 𝑃(𝑥 ) = 𝑅(𝑥 ) − 𝐶 (𝑥 ),
𝑑𝑅 𝑑𝐶
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙 ∶ 𝑑𝑥 , 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙 ∶ 𝑑𝑥 ,
𝑑𝑃 𝑑𝑅 𝑑𝐶
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙: 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥 − 𝑑𝑥 . Hasil wawancara subjek SIR untuk

indikator menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang


digunakan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 4? ”
SIR : “Yang pertama karena yang diketahui cuma fungsi P(x) dan C(x) saja
sedangkan untuk membuat ekspresi matematis dan teman-temannya
itu saya hitung satu-satu dari x unit tas itu. Misal nih kak, kalau nyari
pendapatan itu saya misalin dulu pakai fungsi R(x) lalu saya kalikan x
itu sama fungsi harga soalnya kan emang rumus nyari pendapatan itu
harga barang dikalikan dengan barang. Begitu kak, seperti di mapel
ekonomi dulu.”
140

P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1?”
SIR : “Itu kak kita harus ingat-ingat rumus di mapel ekonomi yang
pendapatan itu harga dikalikan barang, laba itu harga barang
dikurangin biaya produksi, lalu pendapatan marjinal sama biaya
marjinal saya turunin aja kak, yang laba maksimal juga sama kaya soal
nomor satu tadi dimana nilai maksimum dan minimum kan harus
disama dengankan nol kan kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.14,
subjek SIR mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan namun ada jawaban kurang lengkap tepat.
Hasil wawancara subjek SIR untuk indikator menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah butir soal nomor 4 adalah sebagai
berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus yang sudah kamu jelasin diatas, terus cara
menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”
SIR : “Tinggal di hitung sama di turunin aja kak.”
P : “Bisa ya? Tidak kesulitan kan dalam menghitungnya?”
SIR : “Tidak kak.”
P : “Tetapi kenapa laba maksimalnya tidak dihitung?”
SIR : “Oiya kak lupa soalnya keburu-buru.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR menjelaskan setiap
rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan baik meskipun ada satu
pertanyaan yang belum terjawab.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
141

Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.14,


subjek SIR tidak menuliskan kesimpulan. Hasil wawancara subjek SIR untuk
indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 4?”
SIR : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
SIR : “Banyak banget kak.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
SIR : “Keuntungan marjinal itu kak yang saya garis bawahi.”
P : “Terus yang pendapatan dan teman-temannya yang banyak banget tadi
tidak masuk ke kesimpulan?”
SIR : “Oh iya saya tidak menuliskan kesimpulan.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR kurang mampu
menjelaskan kesimpulan dengan baik.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.38 berikut.
Tabel 584.38 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 4

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek SIR Subjek SIR
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari Subjek SIR
dengan benar soal dengan mampu
Memahami dan lengkap benar memahami
Masalah Menentukan Subjek SIR masalah
apa yang menuliskan dengan baik
ditanyakan apa yang dan benar
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
142

Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR


rencana yang menentukan menjelaskan mampu
akan rencana yang rencana menentukan
digunakan akan penyelesaian rencana yang
digunakan soal dengan akan
dengan benar baik digunakan
dengan baik
Merencanakan dan benar
Rencana Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
Penyelesaian rumus yang menuliskan menjelaskan mampu
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus yang
digunakan digunakan akan
dengan benar dengan baik digunakan
meskipun ada dengan baik
yang kurang
tepat
Menerapkan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rencana yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rencana yang rencana yang rencana yang
telah telah telah
ditentukan ditentukan ditentukan
dengan benar dengan baik dengan benar
namun meskipun ada namun dengan
jawaban yang kurang jawaban
Melaksanakan kurang tepat lengkap dan kurang tepat
Rencana benar
Penyelesaian Menerapkan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rumus yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menyelesaikan
ditentukan rumus yang langkah soal namun
telah pengerjaan dengan
ditentukan soal dengan jawaban
dengan benar baik kurang tepat
namun meskipun
jawaban kurang
kurang tepat lengkap
Memeriksa Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
Kembali kesimpulan tidak tidak dapat tidak
menuliskan menyatakan memeriksa
kesimpulan kesimpulan kembali
dilembar dengan benar jawaban
jawab soal dengan tidak
menuliskan
kesimpulan
143

Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek SIR menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi enam indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek SIR dalam menyelesaikan soal nomor
4 memiliki kategori baik dalam ke memahami masalah, kategori cukup dalam
merencanakan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian
meskipun ada yang kurang serta kategori kurang pada memeriksa kembali.
(5) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek SIR Nomor 5
Gambar 4.15 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek SIR untuk butir
soal nomor 5

Melaksanakan rencana
penyelesaian

Gambar 164.15 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek SIR Nomor 5
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.15,
subjek SIR tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Hasil
wawancara subjek SIR untuk indikator menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Mengapa kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada lembar jawab?”
SIR : “Lupa kak.”

b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan rumus


yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.15,
subjek SIR tidak mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus
144

yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek SIR untuk indikator
menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang digunakan butir
soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 5? ”
SIR : “Pakai logika aja sih kak.”
P : “Bagaimana logikanya?”
SIR : “Itu di gambar saja grafiknya”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR kurang mampu
menjelaskan rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal
dengan benar namun kurang tepat.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.15,
subjek SIR kurang mampu menerapkan setiap langkah karena merencanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan tidak tepat. Hasil wawancara subjek SIR untuk
indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesikan
masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kamu bilang grafik kan? Lalu gambarmu ini grafik apa diagram?

SIR : “Iya kak grafik itu.”
P : “Yakin itu grafik? Itu diagram lho.”
SIR : “Oiya ya kak.”
P : “Tahu bedanya grafik dan diagram?”
SIR : “Engga kak saya kurang bisa membuat grafik-grafik begitu.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek SIR kurang mampu
menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan menerapkan rumus yang
digunakan dalam menyelesaikan soal yang berakibat pada jawaban tidak tepat.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
145

Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.15,


subjek SIR tidak menuliskan kesimpulan. Hasil wawancara subjek SIR untuk
indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 5?”
HK : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
HK : “Itu kak (menunjukkan gambar grafiknya).”
P : “Itu saja?”
HK : “Iya kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HK tidak menjelaskan
kesimpulan.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.39 berikut.
Tabel 594.39 Analisis Keabsahan Data Subjek SIR Soal Nomor 5

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek SIR Subjek SIR
apa yang tidak tidak mampu
diketahui menuliskan menjelaskan
apa yang informasi dari Subjek SIR
diketahui soal dengan tidak
Memahami dengan benar benar memahami
Masalah Menentukan Subjek SIR masalah
apa yang tidak dengan baik
ditanyakan menuliskan dan benar
apa yang
ditanyakan
dengan benar
Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rencana yang tidak tidak tidak
akan menentukan menjelaskan menentukan
Merencanakan
digunakan rencana yang rencana rencana yang
Rencana
akan penyelesaian akan
Penyelesaian
digunakan soal dengan digunakan
dengan benar baik dengan baik
dan benar
146

MenentukanSubjek SIR Subjek SIR Subjek SIR


rumus yangtidak tidak tidak
akan menuliskan menjelaskan menentukan
digunakan rumus yang rumus yang rumus yang
akan akan akan
digunakan digunakan digunakan
dengan benar dengan baik dengan baik
Menerapkan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rencana yang dapat dapat tidak
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rencana yang rencana yang rencana
telah telah dengan
ditentukan ditentukan menggambar
dengan baik dengan baik diagram
Melaksanakan
namun tidak namun tidak bukan grafik
Rencana
tepat tepat
Penyelesaian
Menerapkan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
rumus yang tidak dapat tidak dapat tidak mampu
telah menerapkan menjelaskan menggambar
ditentukan rumus yang langkah grafik tetapi
telah pengerjaan menggambar
ditentukan soal diagram
dengan benar
Memeriksa Menentukan Subjek SIR Subjek SIR Subjek SIR
Kembali kesimpulan tidak tidak dapat tidak
menuliskan menyatakan memenuhi
kesimpulan kesimpulan tahapan
dilembar memeriksa
jawab soal kembali
karena tidak
menuliskan
kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek SIR menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa kurang memenuhi enam indikator pemecahan masalah
Polya. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek SIR dalam menyelesaikan soal
nomor 5 memiliki kategori rendah dalam memahami masalah, merencanakan
penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian, serta kategori kurang dalam
memeriksa kembali.
Sementara itu untuk kemampuan representasi matematis subjek SIR cukup
baik pada soal nomor 4 dan 5. Pada soal nomor 4 subjek SIR mampu menyelesaikan
permasalahan menggunakan ekspresi matematis dengan baik meskipun kurang
lengkap, sedangkan pada soal nomor 5 subjek SIR kurang mampu menggambar
147

grafik karena subjek SIR tidak menggambar grafik, melainkan menggambar


diagram. Selain itu, subjek SIR juga mampu menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata dalam membuat kesimpulan.
Hal ini berarti subjek SIR cukup baik dalam indikator menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika dan menyelesaikan masalah dengan melibatkan
ekspresi matematik dan kurang pada indikator menyajikan kembali data/informasi
ke bentuk grafik.
4.4.8.2.2 Subjek Penelitian DSA
Hasil analisis subjek DSA akan diuraikan sebagai berikut.
(1) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek DSA Nomor 1
Gambar 4.16 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek DSA untuk butir
Memahami masalah
soal nomor 1

Memeriksa
kembali

Merencanakan rencana
penyelesaian
Melaksanakan rencana
penyelesaian

Gambar 174.16 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek DSA Nomor 1

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.16,
subjek DSA mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dengan benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek DSA untuk indikator
menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 1 adalah
sebagai berikut.
148

P : “Dari soal nomor 1, apa yang diketahui dari soal?”


DSA : “Biaya produksi x masker 𝑥 4 + 9𝑥 3 + 24𝑥 2 − 10𝑥.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
DSA : “ Biaya produksi minimum untuk tiap buah masker.”
P : “Kamu tidak menuliskan apa yang ditanyakan ya?”
DSA : “Iya kak kelamaan soalnya”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek DSA juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik meskipun tidak
dituliskan pada lembar jawab.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.16 ,
subjek DSA mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus
yang digunakan dengan benar. Subjek DSA mampu menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan dengan menuliskan biaya produksi minimum 𝐵′ = 0.
Hasil wawancara subjek DSA untuk indikator menentukan rencana penyelesaian
dan menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 1? ”
DSA : “Itu saya turunin kak, tapi sebelum itu saya bagi sama x buah
masker dulu. Setelah itu saya sama denganin nol”
P : “Kenapa di sama dengankan nol?”
DSA : “Kan rumus minimum maksimum itu di sama denganin nol kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.16,
subjek DSA mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek DSA
149

untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk


menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus 𝐵′ = 0 terus cara menghitungnya
bagaimana? Coba jelaskan!”
DSA : “Diturunin aja biaya produksinya lalu di sama dengankan nol,
disederhanakan lalu difaktorkan nanti ketemu nilai x nya yang ada dua
itu x = 2 dan x = 4 terus saya ambil yang x = 4 dapet hasilnya 6 itu, nah
itu biaya produksi minimumnya.”
P : “Mengapa mengambil x = 4 saja? Mengapa x = 2 tidak?”
DSA : “Karena kalau x = 2 nanti hasilnya 10”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar meskipun tidak
semuanya dituliskan pada lembar jawab.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.16,
subjek DSA mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil wawancara
subjek DSA untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 1 adalah
sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 1?”
DSA : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
DSA : “Biaya produksi minimumnya enam ribu rupiah kak.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
DSA : “Itu kak yang jadi biaya minimumnya enam ribu rupiah.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.40 berikut.
150

Tabel 604.40 Analisis Keabsahan Data Subjek DSA Soal Nomor 1

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek DSA Subjek DSA
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari
dengan benar soal dengan
Subjek DSA
namun benar
cukup mampu
kurang meskipun
Memahami memahami
lengkap tidak semua
Masalah masalah
Menentukan Subjek DSA langkah
dengan baik
apa yang tidak ditulis dalam
dan benar
ditanyakan menuliskan lembar jawab
apa yang
ditanyakan
pada lembar
jawab
Menentukan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
rencana yang menentukan menjelaskan cukup mampu
akan rencana yang rencana menentukan
digunakan akan penyelesaian rencana
Merencanakan
digunakan soal dengan penyelesaian
Rencana
dengan benar baik dengan baik
Penyelesaian
Menentukan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
rumus yang menuliskan menjelaskan mampu
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus yang
151

digunakan digunakan akan


dengan benar dengan baik digunakan
dengan baik
dan benar
Menerapkan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
rencana yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rencana yang rencana yang rencana yang
telah telah telah
ditentukan ditentukan ditentukan
dengan benar dengan baik dengan baik
dan benar
Menerapkan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
Melaksanakan rumus yang dapat dapat cukup mampu
Rencana telah menerapkan menjelaskan menerapkan
Penyelesaian ditentukan rumus yang langkah rumus yang
telah pengerjaan telah
ditentukan soal dengan ditentukan
dengan benar baik dengan baik
meskipun dan benar
tidak semua
langkah
dituliskan
pada lembar
jawab
Memeriksa Menentukan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
Kembali kesimpulan menuliskan dapat mampu
kesimpulan menyatakan memeriksa
dilembar kesimpulan kembali
jawab soal dengan benar dengan baik
dan benar
152

Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek DSA menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi enam indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek DSA memiliki kategori cukup dalam
memahami masalah, merencanakan rencana penyelesaian, dan melaksanakan
rencana penyelesaian serta kategori baik dalam memeriksa kembali.
(2) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek DSA Nomor 3
Gambar 4.17 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek DSA untuk butir
soal nomor 3

Memahami masalah

Merencanakan
rencana
penyelesaian

Melaksanakan
rencana
penyelesaian

Gambar 184.17 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek HK Nomor 3

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
apa yang diketahui dari soal dengan benar namun kurang lengkap. Selain itu, subjek
DSA juga tidak menuliskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi mampu menentukan rencana
penyelesaian dan rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.17,
subjek DSA mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus
yang digunakan dengan benar. Subjek DSA mampu merencanakan penyelesaian
𝑏 (𝑏2 −4𝑎𝑐)
dengan benar. Subjek DSA menuliskan rumus 𝑥𝑝 = − 2𝑎 , 𝑦𝑝 = . Hasil
−4𝑎
153

wawancara subjek DSA untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan


menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 2?”
DSA : “𝑥𝑝 = − 𝑏 , 𝑦𝑝 = (𝑏2 −4𝑎𝑐) kak.”
2𝑎 −4𝑎

P : “Mengapa kamu menggunakan rumus itu?”


DSA : “Itu ada di mata pelajaran fisika kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan menerapkan setiap
rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.17.
Hasil wawancara subjek DSA untuk indikator menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah butir soal nomor 3 adalah sebagai
berikut.
P : “Tadi 𝑏 𝑏
kan kamu pakai rumus 𝑥𝑝 = − 2𝑎 → 𝑡 = − 2𝑎 , 𝑦𝑝 =
(𝑏2 −4𝑎𝑐)
terus cara menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”
−4𝑎

DSA : “Tinggal dimasukin aja kak. Kan itu nilai b nya empat puluh, nilai a
nya empat, nilai c nya kosong karena gaada c.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar meskipun rumus yang
digunakan berbeda dengan rumus yang peneliti cantumkan di lembar kunci
jawaban.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.17,
subjek DSA tidak menuliskan kesimpulan pada lembar jawab. Hasil wawancara
subjek DSA untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 3 adalah
sebagai berikut.
154

P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 3?”


DSA : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
DSA : “t maks nya seratus meter kak sama waktu lima detik.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
DSA : “Oiya tidak saya tulis kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
kesimpulan dengan benar meskipun tidak dituliskan pada lembar jawab.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.41 berikut.
Tabel 614.41 Analisis Keabsahan Data Subjek DSA Soal Nomor 3

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek DSA Subjek DSA
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari
Subjek DSA
namun soal dengan
cukup mampu
Memahami kurang benar
memahami
Masalah lengkap meskipun ada
masalah
Menentukan Subjek DSA yang tidak
dengan baik
apa yang tidak dituliskan
ditanyakan menuliskan pada lembar
apa yang jawab
ditanyakan
Merencanakan Menentukan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
Rencana rencana yang mampu dapat mampu
Penyelesaian menentukan menjelaskan menentukan
155

akan rencana yang rencana rencana yang


digunakan akan penyelesaian akan
digunakan soal dengan digunakan
dengan benar baik dengan baik
dan benar
Menentukan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
rumus yang menuliskan dapat mampu
akan rumus yang menjelaskan menentukan
digunakan akan rumus yang rumus yang
digunakan akan akan
dengan benar digunakan digunakan
dengan baik dengan baik
dan benar
Menerapkan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
rencana yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rencana yang rencana yang rencana yang
telah telah telah
ditentukan ditentukan ditentukan
dengan benar dengan baik dengan baik
Melaksanakan
dan benar
Rencana
Menerapkan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
Penyelesaian
rumus yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rumus yang langkah rumus yang
telah pengerjaan telah
ditentukan soal dengan ditentukan
dengan benar baik dengan baik
dan benar
156

Memeriksa Menentukan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA


Kembali kesimpulan tidak tidak dapat tidak
menuliskan menyatakan memenuhi
kesimpulan kesimpulan tahap
dilembar dari jawaban memeriksa
jawab soal yang kembali
diperoleh karena tidak
menuliskan
kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek DSA menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi empat indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek DSA memiliki kategori cukup dalam
memahami masalah, baik dalam merencanakan rencana penyelesaian dan
melaksanakan rencana penyelesaian serta kategori kurang pada tahap memeriksa
kembali soal nomor 4.
(3) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek DSA Nomor 4
Gambar 4.18 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek DSA untuk butir
soal nomor 4

Melaksanakan rencana penyelesaian

Merencanakan rencana penyelesaian


157

Gambar 194.18 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek DSA Nomor 4

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.18,
subjek DSA tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
lembar jawab soal. Hasil wawancara subjek DSA untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 4, apa yang diketahui dari soal?”
DSA : “x unit tas sama fungsi P(x) C(x).”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
DSA : “ Ekspresi matematis, pendapatan marjinal, biaya marjinal dan laba
marjinal.”
P : “Mengapa kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada lembar jawab soal?”
DSA : “Kelamaan kak, saya juga sebenarnya jarang menuliskan d1, d2
gitu”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap meskipun tidak menuliskan
pada lembar jawab. Selain itu, subjek DSA juga mampu menjelaskan apa yang
ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.18,
subjek DSA menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan menuliskan rumus 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑅(𝑥 ) =
𝑑𝑅
𝑥 𝑃(𝑥 ), 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃(𝑥 ) = 𝑅(𝑥 ) = 𝐶 (𝑥), 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 = 𝑑𝑋 ,
158

𝑑𝐶 𝑑𝑃 𝑑𝑅 𝑑𝐶
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 = 𝑑𝑋 , 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑑𝑋 = 𝑑𝑋 − 𝑑𝑋 . Hasil

wawancara subjek DSA untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan


menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 4? ”
DSA : “Kan yang diketahui cuma fungsi P(x) dan C(x) saja sedangkan untuk
membuat ekspresi matematis dan teman-temannya itu saya hitung satu-
satu dari x unit tas itu. Misal nih kak, kalau nyari pendapatan itu saya
misalin dulu pakai fungsi R(x) lalu saya kalikan x itu sama fungsi harga
soalnya kan emang rumus nyari pendapatan itu harga barang dikalikan
dengan barang. Begitu kak, seperti di mapel ekonomi dulu.”
P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1?”
DSA : “Itu kak kita harus ingat-ingat rumus di mapel ekonomi yang
pendapatan itu harga dikalikan barang, laba itu harga barang
dikurangin biaya produksi, lalu pendapatan marjinal sama biaya
marjinal saya turunin aja kak, yang laba maksimal juga sama kaya soal
nomor satu tadi dimana nilai maksimum dan minimum kan harus
disama dengankan nol kan kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.18,
subjek DSA mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek DSA
untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus yang sudah kamu jelasin diatas, terus cara
menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”
159

DSA : “Tinggal di hitung sama di turunin aja kak.”


P : “Bisa ya? Tidak kesulitan kan dalam menghitungnya?”
DSA : “Tidak kak.”
P : “Tetapi kenapa laba maksimalnya tidak dihitung?”
DSA : “Oiya kak lupa soalnya keburu-buru.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA menjelaskan setiap
rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan baik meskipun ada satu
pertanyaan yang belum terjawab.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.18,
subjek DSA tidak menuliskan kesimpulan pada lembar jawab. Hasil wawancara
subjek DSA untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 4 adalah
sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 4?”
DSA : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
DSA : “Pendapatan 5𝑥 − 0,002𝑥 2, keuntungan 3,9𝑥 − 0,004𝑥, pendapatan
marjinal 5 − 0,004𝑥, biaya marjinal 1,1 sama keuntungan marjinal
3,90 − 0,004𝑥 sama 𝑥 = 975 kak.”
P : “Itu saja?”
DSA : “Iya kak itu saja.”
P : “Mengapa laba maksimalnya tidak dihitung”
DSA : “Ngga keburu kak”
P : “Berarti ini kamu belum selesai ya, sama kamu tidak menuliskan
kesimpulan ya?”
DSA : “Iya kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek DSA mampu menjelaskan
kesimpulan dengan baik meskipun ada yang tidak dikerjakan.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.42 berikut.
160

Tabel 624.42 Analisis Keabsahan Data Subjek DSA Soal Nomor 4

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek DSA Subjek DSA
apa yang tidak mampu
diketahui menuliskan menjelaskan
apa yang informasi dari Subjek DSA
diketahui soal dengan cukup mampu
Memahami
Menentukan Subjek DSA benar memahami
Masalah
apa yang tidak meskipun masalah
ditanyakan menuliskan tidak dengan baik
apa yang dituliskan
ditanyakan pada lembar
jawab
Menentukan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
rencana yang mampu dapat cukup mampu
akan menentukan menjelaskan menentukan
digunakan rencana yang rencana rencana yang
akan penyelesaian akan
digunakan soal meskipun digunakan
Merencanakan
meskipun ada ada 1 soal
Rencana
1 yang tidak yang tidak
Penyelesaian
terjawab terjawab
Menentukan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
rumus yang menuliskan dapat cukup mampu
akan rumus yang menjelaskan menentukan
digunakan akan rumus yang rumus yang
digunakan akan
161

meskipun ada digunakan akan


1 yang tidak meskipun ada digunakan
terjawab 1 yang tidak
terjawab
Menerapkan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
rencana yang dapat dapat cukup mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rencana yang rencana yang rencana yang
telah telah telah
ditentukan ditentukan ditentukan
meskipun ada meskipun ada meskipun ada
1 yang tidak 1 yang tidak 1 yang tidak
Melaksanakan
terjawab terjawab terjawab
Rencana
Menerapkan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
Penyelesaian
rumus yang dapat dapat cukup mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rumus yang langkah rumus yang
telah pengerjaan telah
ditentukan soal meskipun ditentukan
meskipun ada ada 1 soal meskipun ada
1 soal yang yang tidak 1 soal yang
tidak terjawab terjawab tidak terjawab
Memeriksa Menentukan Subjek DSA Subjek DSA Subjek DSA
Kembali kesimpulan tidak tidak dapat tidak
menuliskan menyatakan memenuhi
kesimpulan kesimpulan tahap
dilembar dari jawaban memeriksa
jawab soal yang kembali
diperoleh karena tidak
menuliskan
kesimpulan
162

Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek DSA menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi empat indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek DSA memiliki kategori cukup dalam
memahami masalah, merencanakan rencana penyelesaian dan melaksanakan
rencana penyelesaian serta kategori kurang pada tahap memeriksa kembali soal
nomor 4.
Sementara itu, untuk kemampuan representasi matematis subjek DSA
cukup baik dalam indikator menggunakan ekspresi matematis. Hal tersebut tampak
pada jawaban soal nomor 4. Subjek DSA cukup mampu menggunakan ekspresi
matematis meskipun di soal nomor 4 ada 1 pertanyaan yang tidak terjawab.
4.4.8.3 Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Representasi
Matematis Kategori Rendah
Analisis kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi
matematis kategori tinggi meliputi hasil tes dan hasil wawancara. Subjek penelitian
kategori rendah adalah TS. Data hasil tes dan hasil wawancara subjek TS dilakukan
analisis keabsahan datanya. Hasil analisis data subjek TS dapat dilihat sebagai
berikut.
4.4.8.3.1 Subjek Penelitian TS
Hasil analisis subjek TS akan diuraikan sebagai berikut.
(1) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek TS Nomor 1
Gambar 4.19 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek TS untuk butir
soal nomor 1

Memahami masalah

Melaksanakan Rencana
Penyelesaian

Gambar 204.19 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek TS Nomor 1
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
163

Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.19,


subjek TS mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek TS untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 1, apa yang diketahui dari soal?”
TS : “Biaya produksi 𝑥 4 + 9𝑥 3 + 24𝑥 2 − 10𝑥.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
TS : “ Biaya minimum produksi masker.”
Berdasarkan kutipan wawancara di atas subjek TS mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek TS juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan menerapkan setiap
rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.19,
subjek TS kurang mampu menerapkan setiap langkah karena tidak melakukan
rencana terlebih dahulu yang mana menyebabkan menerapkan rumus yang kurang
tepat sehingga tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Hasil
wawancara subjek TS untuk indikator menerapkan setiap langkah yang
direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang
telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah butir soal nomor 1 adalah sebagai
berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 1?”
TS : “Tidak tahu kak.”
P : “Lalu kamu dapat x=4 itu darimana?
TS : “Itu saya nanya ke temen kak.”
P : “Soalnya susah ya?”
TS : “Iya kak susah semua.”
Berdasarkan kutipan wawancara di atas subjek TS kurang mampu
menjelaskan setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar.
164

Berdasarkan lembar jawaban subjek TS hanya mampu menuliskan apa yang


diketahui dan apa yang ditanyakan saja. Untuk memperdalam maka peneliti
melakukan wawancara. Kutipan wawancara disajikan sebagai berikut:
P : “Mengapa kamu tidak menyelesaikan soal nomor 1?”
TS : “Saya tidak tahu cara mengerjakannya kak. Itu saja saya nanya ke
teman”
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.43 berikut.
Tabel 634.43 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 1

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek TS Subjek TS
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari Subjek TS
dengan benar soal dengan mampu
Memahami dan lengkap benar memahami
Masalah Menentukan Subjek TS masalah
apa yang menuliskan dengan baik
ditanyakan apa yang dan benar
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
rencana yang tidak tidak mampu tidak mampu
akan menentukan menjelaskan menentukan
digunakan rencana yang rencana rencana yang
akan penyelesaian akan
digunakan soal dengan digunakan
Merencanakan
dengan benar baik dengan baik
Rencana
dan benar
Penyelesaian
Menentukan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
rumus yang tidak tidak tidak mampu
akan menuliskan menjelaskan menentukan
digunakan rumus yang rumus yang rumus dengan
akan akan baik dan
digunakan digunakan benar
Menerapkan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
rencana yang tidak dapat tidak dapat tidak
165

telah menerapkan menjelaskan menerapkan


ditentukan rencana yang rencana yang rencana
telah akan dengan baik
Melaksanakan ditentukan ditentukan dan benar
Rencana Menerapkan - - -
Penyelesaian rumus yang
telah
ditentukan
Memeriksa Menentukan - - -
Kembali kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek TS menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi dua indikator pemecahan masalah Polya
saja yakni indikator mampu menentukan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal. Subjek TS kurang mampu merencanakan rencana
penyelesaian yang berakibat pada tidak ada penyelesaian soal. Untuk soal nomor 1
subjek TS berada di kategori baik dalam tahap memahami masalah, kategori kurang
dalam tahapan merencanakan rencana penyelesaian, melaksanakan rencana
penyelesaian, dan memeriksa kembali.
(2) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek TS Nomor 2
Gambar 4.20 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek TS untuk butir
soal nomor 2

Memahami masalah

Gambar 214.20 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek TS Nomor 2
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.20,
subjek TS kurang mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dengan benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek TS untuk indikator menentukan
166

apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 2 adalah sebagai
berikut.
P : “Dari soal nomor 2, apa yang diketahui dari soal?”
TS : “h atau tinggi balon udara lima ratus meter, sudut empat puluh lima
derajat, dan V kecepatan nol koma empat belas rad per menit.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
TS : “Gatau kak.”
P : “Yakin gatau?”
TS : “Saya baca soalnya aja sudah kelihatan susah kak, ya sudah tidak saya
teruskan.”
Berdasarkan kutipan wawancara di atas subjek TS kurang mampu
menjelaskan apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu,
subjek TS juga tidak menuliskan dan menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal
dengan baik.
Berdasarkan lembar jawaban subjek TS hanya mampu menuliskan apa yang
diketahui saja. Untuk memperdalam maka peneliti melakukan wawancara. Kutipan
wawancara disajikan sebagai berikut:
P : “Mengapa kamu tidak menyelesaikan soal nomor 2?”
TS : “Saya tidak tahu cara mengerjakannya kak.”
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.44 berikut.
Tabel 644.44 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 2

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
apa yang kurang mampu kurang
diketahui menuliskan menjelaskan mampu
Memahami
apa yang informasi memahami
Masalah
diketahui pada soal masalah
dengan benar yakni mampu dengan baik
dan lengkap menjelaskan dan benar
167

Menentukan Subjek TS apa yang


apa yang kurang diketahui saja
ditanyakan menuliskan namun kurang
apa yang mampu
ditanyakan menjelaskan
dengan benar apa yang
dan lengkap ditanyakan
pada soal
Menentukan - - -
rencana yang
akan
digunakan
Merencanakan
Rencana
Menentukan - - -
Penyelesaian
rumus yang
akan
digunakan

Menerapkan - - -
rencana yang
telah
Melaksanakan
ditentukan
Rencana
Menerapkan - - -
Penyelesaian
rumus yang
telah
ditentukan
Memeriksa Menentukan - - -
Kembali kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek TS menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa hanya memenuhi satu indikator pemecahan masalah
Polya saja yakni indikator menentukan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan. Untuk soal nomor 2 subjek TS berada di kategori cukup dalam tahap
memahami masalah, kategori kurang dalam tahapan merencanakan rencana
penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali.
(3) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek TS Nomor 3
Gambar 4.21 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek TS untuk butir
soal nomor 3
168

Memahami masalah

Merencanakan
rencana penyelesian

Melaksanakan rencana
penyelesaian

Gambar 224.21 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek TS Nomor 3

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.21,
subjek TS mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek TS untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 3, apa yang diketahui dari soal?”
TS : “ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 .”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
TS : “ Tinggi maksimum kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara di atas subjek TS mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek TS juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.21,
subjek TS mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar. Subjek TS mampu menentukan rencana dan rumus yang
−(𝑏 2 −4𝑎𝑐) 𝑏
akan digunakan dengan menuliskan rumus ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑠 = dan 𝑡 = − 2𝑎. Hasil
4𝑎

wawancara subjek TS untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan


menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 2?”
HK : “h 𝑚𝑎𝑘𝑠 = −(𝑏2 −4𝑎𝑐) sama 𝑡 = − 𝑏 kak.”
4𝑎 2𝑎
169

P : “Mengapa kamu menggunakan rumus itu?”


HK : “Nanya teman sih kak hehehe.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek TS kurang mampu
menjelaskan rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal
karena subjek memperoleh rumus dari teman.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.21,
subjek TS mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan menerapkan
rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek TS untuk indikator
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah dan
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah
butir soal nomor 3 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus 𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠 = −(𝑏2 −4𝑎𝑐) sama 𝑡 = − 𝑏 terus
4𝑎 2𝑎

cara menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”


TS : “Tinggal dimasukin aja kak. Kan itu nilai b nya empat puluh, nilai a nya
empat, nilai c nya kosong karena gaada c.”
P : “Katanya soalnya susah semua, tapi nomor 3 ini bisa ngerjain?”
TS : “Yakan nanya temen sih kak hehehe.”
Berdasarkan kutipan wawancara di atas subjek TS mampu menjelaskan
setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar meskipun dengan
bantuan teman dan rumus yang digunakan berbeda dengan rumus yang peneliti
cantumkan di lembar kunci jawaban.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.21,
subjek TS tidak menuliskan kesimpulan. Hasil wawancara subjek TS untuk
indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 3?”
TS : ”Ketemu kak.”
170

P : “Apa penyelesaian dari soal?”


TS : “Seratus meter sama lima.”
P : “Kamu tidak menuliskannya di lembar jawaban ya?”
TS : “Iya kak.”
P : “Mengapa tidak ditulis?.
TS : “Kelamaan kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek TS tidak mampu
menjelaskan kesimpulan akhir.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.45 berikut.
Tabel 654.45 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 3
Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek TS Subjek TS
apa yang menuliskan mampu
diketahui apa yang menjelaskan
diketahui informasi dari Subjek TS
dengan benar soal dengan mampu
Memahami dan lengkap benar memahami
Masalah Menentukan Subjek TS masalah
apa yang menuliskan dengan baik
ditanyakan apa yang dan benar
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek TSSubjek TS Subjek TS
rencana yang mampu menjelaskan mampu
akan menentukan rencana menentukan
digunakan rencana yang penyelesaian rencana yang
akan soal dengan akan
digunakan baik digunakan
Merencanakan
dengan benar meskipun namun dengan
Rencana
dari bantuan bantuan teman
Penyelesaian
teman
Menentukan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
rumus yang menuliskan menjelaskan mampu
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus dengan
digunakan baik dan benar
171

digunakan dengan baik namun dengan


dengan benar meskipun bantuan teman
rumusnya
diperoleh dari
teman
Menerapkan
Subjek TS Subjek TS Subjek TS
rencana yang
dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan
rencana yang rencana yang rencana
telah telah dengan baik
ditentukan ditentukan dan benar
Melaksanakan
dengan benar dengan baik
Rencana
Menerapkan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
Penyelesaian
rumus yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menyelesaikan
ditentukan rumus yang langkah soal dengan
telah pengerjaan baik dan benar
ditentukan soal dengan
dengan benar baik
Memeriksa Menentukan - - -
Kembali kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek TS menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi enam indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek TS untuk soal nomor 3 memiliki
kategori baik pada memahami masalah, kategori cukup pada merencanakan rencana
penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian karena subjek membutuhkan
bantuan teman terlebih dahulu untuk menyelesaikan soal, selain itu subjek TS
berada pada kategori kurang pada tahap memeriksa kembali karena tidak
menuliskan kesimpulan.
(4) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek TS Nomor 4
Gambar 4.22 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek TS untuk butir
soal nomor 4

Memahami masalah

Gambar 234.22 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek TS Nomor 4
172

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.22,
subjek TS mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek TS untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 4, apa yang diketahui dari soal?”
TS : “𝑃(𝑥 ) = 5 − 0,002 𝑥 dan 𝐶 (𝑥 ) = 3 + 1,10 𝑥.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
TS : “ Banyak banget kak, pendapatan marjinal, biaya marjinal dan laba
marjinal.”
Berdasarkan kutipan wawancara di atas subjek TS mampu menjelaskan apa
yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek TS juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik.
Berdasarkan lembar jawaban subjek TS hanya mampu menuliskan apayang
diketahui dan apa yang ditanyakan saja. Untuk memperdalam maka peneliti
melakukan wawancara. Kutipan wawancara disajikan sebagai berikut:
P : “Mengapa kamu tidak menyelesaikan soal nomor 4?”
TS : “Saya tidak tahu cara mengerjakannya kak.”
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.46 berikut.
Tabel 664.46 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 4

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
apa yang menuliskan mampu mampu
Memahami diketahui apa yang menjelaskan memahami
Masalah diketahui informasi dari masalah
dengan benar soal dengan dengan baik
dan lengkap benar dan benar
173

Menentukan Subjek TS
apa yang menuliskan
ditanyakan apa yang
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan - - -
rencana yang
akan
digunakan
Merencanakan
Rencana
Menentukan - - -
Penyelesaian
rumus yang
akan
digunakan

Menerapkan - - -
rencana yang
telah
Melaksanakan
ditentukan
Rencana
Menerapkan - - -
Penyelesaian
rumus yang
telah
ditentukan
Memeriksa Menentukan - - -
Kembali kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek TS menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa hanya memenuhi dua indikator pemecahan masalah
Polya yaitu hanya mampu menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
saja. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek TS dalam menyelesaikan soal
nomor 4 memiliki kategori baik dalam ke memahami masalah, kategori kurang
dalam merencanakan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana
penyelesaian, dan memeriksa kembali.
(5) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek TS Nomor 5
Gambar 4.23 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek TS untuk butir
soal nomor 5
174

Memahami masalah

Gambar 244.23 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek TS Nomor 5
a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.23,
subjek TS mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan
benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek TS untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 5, apa yang diketahui dari soal?”
TS : “Pengangguran naik, harga makanan naik.”
P : “Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
TS : “Buatlah grafik.”
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.23,
subjek TS mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan benar. Subjek TS mampu menentukan rencana dan rumus yang
akan digunakan dengan membuat grafik namun kurang tepat dan benar. Hasil
wawancara subjek TS untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan
menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 5?”
HK : “Pakai logika kak, itu kan pengangguran naik maka makanan juga naik.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek TS kurang mampu
menjelaskan rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
175

Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.15,


subjek TS tidak mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan tidak
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek TS
untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesaikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menggambarkan grafik soal nomor 5? ”
TS : “Langsung aja sih kak kan dia naik otomatis gambarnya ya naik juga
(sembari menunjukkan gambarnya).”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek TS tidak mampu menerapkan
setiap langkah yang direncanakan dan menerapkan rumus yang digunakan dalam
menyelesaikan soal dengan benar namun kurang tepat.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.23,
subjek TS tidak menuliskan kesimpulan. Hasil wawancara subjek TS untuk
indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 5 adalah sebagai berikut.
P : “Apa kesimpulan dari soal nomor 5?”
TS : “Tidak tahu kak, tapi intinya grafik aja.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek TS tidak mampu
menjelaskan kesimpulan akhir.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.47 berikut.
Tabel 674.47 Analisis Keabsahan Data Subjek TS Soal Nomor 5

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
apa yang kurang mampu mampu
Memahami diketahui lengkap menjelaskan memahami
Masalah menuliskan informasi dari masalah
apa yang soal dengan dengan baik
diketahui benar dan benar
176

dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek TS
apa yang kurang
ditanyakan lengkap
menuliskan
apa yang
ditanyakan
dengan benar
dan lengkap
Menentukan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
rencana yang tidak menjelaskan kurang
akan menentukan rencana mampu
digunakan rencana yang penyelesaian menentukan
akan soal dengan rencana yang
digunakan baik namun akan
dengan benar kurang tepat digunakan
dengan baik
Merencanakan dan benar
Rencana Menentukan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
Penyelesaian rumus yang tidak menjelaskan kurang
akan menuliskan rumus yang mampu
digunakan rumus yang akan menentukan
akan digunakan rumus yang
digunakan dengan baik akan
dengan benar meskipun ada digunakan
tetapi ada yang kurang dengan baik
yang kurang tepat namun kurang
tepat tepat
Menerapkan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
rencana yang tidak dapat dapat kurang
telah menerapkan menjelaskan mampu
ditentukan rencana yang rencana yang menerapkan
telah telah rencana
ditentukan ditentukan dengan
dengan benar dengan baik menggambar
Melaksanakan namun namun kurang grafik dengan
Rencana kurang tepat tepat dan baik namun
Penyelesaian dan benar benar kurang tepat
dan benar
Menerapkan Subjek TS Subjek TS Subjek TS
rumus yang tidak dapat dapat kurang
telah menerapkan menjelaskan mampu
ditentukan rumus yang langkah menggambar
telah pengerjaan dan
ditentukan soal dengan menjelaskan
177

dengan benar baik grafik dengan


tetapi kurang meskipun baik namun
lengkap kurang kurang tepat
lengkap dan benar

Memeriksa Menentukan Subjek TS Subjek TSSubjek TS


Kembali kesimpulan tidak tidak dapat
tidak
menuliskan menyatakan memenuhi
kesimpulan kesimpulan tahapan
dilembar memeriksa
jawab soal kembali
karena tidak
menuliskan
kesimpulan
dan tidak
menyatakan
kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek TS menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa hanya memenuhi dua indikator pemecahan masalah
Polya. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek TS dalam menyelesaikan soal
nomor 5 memiliki kategori baik dalam ke memahami masalah, kategori kurang
dalam merencanakan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana
penyelesaian, dan memeriksa kembali.
Sementara itu untuk kemampuan representasi matematis subjek TS kurang
baik pada soal nomor 4 dan 5. Pada soal nomor 4 subjek TS tidak mampu
menyelesaikan permasalahan menggunakan ekspresi matematis, sedangkan pada
soal nomor 5 subjek TS mampu menggambar grafik dengan baik meskipun kurang
tepat. Selain itu, subjek TS tidak mampu menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika dengan kata-kata dalam membuat kesimpulan. Hal ini berarti
subjek TS kurang memenuhi ketiga indikator representasi matematis.
4.4.8.3.2 Subjek Penelitian HNK
Hasil analisis subjek HNK akan diuraikan sebagai berikut.
(1) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek HNK Nomor 1
Gambar 4.24 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek HNK untuk butir
soal nomor 1
178

Memahami
masalah

Merencanakan rencana penyelesaian

Melaksanakan rencana
penyelesaian Memeriksa kembali
Gambar 254.24 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya
Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek HNK Nomor 1

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.24,
subjek HNK mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dengan benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek HNK untuk indikator
menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 1 adalah
sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 1, apa yang diketahui dari soal?”
HNK : “Biaya produksi x masker 𝑥 4 + 9𝑥 3 + 24𝑥 2 − 10𝑥.”
P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
HNK : “ Biaya produksi minimum untuk tiap buah masker.”
P : “Kamu tidak menuliskan apa yang ditanyakan ya?”
HNK : “Iya kak kelamaan soalnya”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HNK mampu menjelaskan
apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap. Selain itu, subjek HNK juga
mampu menjelaskan apa yang ditanyakan dari soal dengan baik meskipun tidak
dituliskan pada lembar jawab.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
179

Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.24 ,


subjek HNK mampu menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus
yang digunakan dengan benar. Subjek HNK mampu menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan dengan menuliskan biaya produksi minimum 𝐵′ = 0.
Hasil wawancara subjek HNK untuk indikator menentukan rencana penyelesaian
dan menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 1? ”
HNK : “Itu saya turunin kak, tapi sebelum itu saya bagi sama x buah
masker dulu. Setelah itu saya sama denganin nol”
P : “Kenapa di sama dengankan nol?”
HNK : “Kan rumus minimum maksimum itu di sama denganin nol kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HNK mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.24,
subjek HNK mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek HNK
untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus 𝐵′ = 0 terus cara menghitungnya
bagaimana? Coba jelaskan!”
HNK : “Diturunin aja biaya produksinya lalu di sama dengankan nol,
disederhanakan lalu difaktorkan nanti ketemu nilai x nya yang ada dua
itu x = 2 dan x = 4 terus saya ambil yang x = 4 dapet hasilnya 6 itu,
nah itu biaya produksi minimumnya.”
P : “Mengapa mengambil x = 4 saja? Mengapa x = 2 tidak?”
HNK : “Karena kalau x = 2 nanti hasilnya 10”
180

Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HNK mampu menjelaskan


setiap rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan benar meskipun tidak
semuanya dituliskan pada lembar jawab.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.24,
subjek HNK mampu menentukan kesimpulan dengan benar. Hasil wawancara
subjek HNK untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 1 adalah
sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 1?”
HNK : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
HNK : “Biaya produksi minimumnya enam ribu rupiah kak.”
P : “Lalu apa kesimpulan dari soal?”
HNK : “Itu kak yang jadi biaya minimumnya enam ribu rupiah.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HNK mampu menjelaskan
kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.48 berikut.
Tabel 684.48 Analisis Keabsahan Data Subjek HNK Soal Nomor 1

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
apa yang menuliskan mampu cukup mampu
Memahami diketahui apa yang menjelaskan memahami
Masalah diketahui informasi dari masalah
dengan benar soal dengan dengan baik
namun benar dan benar
181

kurang meskipun
lengkap tidak semua
Menentukan Subjek HNK langkah
apa yang tidak ditulis dalam
ditanyakan menuliskan lembar jawab
apa yang
ditanyakan
pada lembar
jawab
Menentukan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
rencana yang menentukan menjelaskan cukup mampu
akan rencana yang rencana menentukan
digunakan akan penyelesaian rencana
digunakan soal dengan penyelesaian
dengan benar baik dengan baik
Merencanakan
Menentukan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
Rencana
rumus yang menuliskan menjelaskan mampu
Penyelesaian
akan rumus yang rumus yang menentukan
digunakan akan akan rumus yang
digunakan digunakan akan
dengan benar dengan baik digunakan
dengan baik
dan benar
Menerapkan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
rencana yang dapat dapat mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
Melaksanakan
ditentukan rencana yang rencana yang rencana yang
Rencana
telah telah telah
Penyelesaian
ditentukan ditentukan ditentukan
dengan benar dengan baik dengan baik
dan benar
182

Menerapkan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK


rumus yang dapat dapat cukup mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rumus yang langkah rumus yang
telah pengerjaan telah
ditentukan soal dengan ditentukan
dengan benar baik dengan baik
meskipun dan benar
tidak semua
langkah
dituliskan
pada lembar
jawab
Memeriksa Menentukan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
Kembali kesimpulan menuliskan dapat mampu
kesimpulan menyatakan memeriksa
dilembar kesimpulan kembali
jawab soal dengan benar dengan baik
dan benar
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek HNK menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi enam indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek HNK memiliki kategori cukup dalam
memahami masalah, merencanakan rencana penyelesaian, dan melaksanakan
rencana penyelesaian serta kategori baik dalam memeriksa kembali.
(2) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek HNK Nomor 3
Gambar 4.25 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek HNK untuk butir
soal nomor 3
183

Gambar 264.25 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah


Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek HNK Nomor
3

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.25,
subjek HNK mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dengan benar dan lengkap. Hasil wawancara subjek HNK untuk indikator
menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 3 adalah
sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 3, apa yang diketahui dari soal?”
HNK : “ ℎ(𝑡) = 120𝑡 − 5𝑡 2 .”
P : “Bukannya ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 ” (sembari menunjukkan soal dan
lembar jawab soal)
HNK : “Oh iya kak, saya salah soal”
P : “ Lalu apakah kamu tau apa yang ditanyakan dari soal nomor 3?”
HNK : “Tinggi maksimum peluru.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HNK tidak mampu
menjelaskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan karena subjek salah
menuliskan informasi soal yang berujung salah dalam mengerjakan soal. Selain itu,
subjek HNK juga tidak mengerjakan soal nomor 2 dan 5. Maka dari itu, peneliti
melakukan wawancara lebih lanjut mengenai soal nomor 2 dan 5.
184

P : “Mengapa kamu tidak mengerjakan soal nomor 2 dan 5?”


HNK : “Susah kak, saya tidak bisa. Saya juga lupa rumusnya.”
P : “Apa yang kamu lakukan jika tidak bisa mengerjakan soal?”
HNK : “Saya tanya ke temen kak, tapi kebetulan teman saya tidak bisa jadi
ya sudah saya pasrah tidak mengerjakan”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
HNK tidak memenuhi keempat tahapan pemecahan masalah Polya soal nomor 3.
(3) Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi Matematis
Subjek HNK Nomor 4
Gambar 4.26 berikut menunjukkan hasil tes tertulis subjek HNK untuk butir
soal nomor 4

Melaksanakan rencana
penyelesaian

Merencanakan rencana penyelesaian

Gambar 274.26 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Polya


Ditinjau Dari Representasi Matematis Subjek HNK Nomor 4

a. Memahami Masalah, meliputi mampu menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.26,
subjek HNK tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada
lembar jawab soal. Hasil wawancara subjek HNK untuk indikator menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Dari soal nomor 4, apa yang diketahui dari soal?”
185

HNK : “x unit tas sama fungsi P(x) C(x).”


P : “ Lalu apa yang ditanyakan dari soal?”
HNK : “ Ekspresi matematis, pendapatan marjinal, biaya marjinal dan laba
marjinal.”
P : “Mengapa kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada lembar jawab soal?”
HNK : “Kelamaan kak, saya juga sebenarnya jarang menuliskan d1, d2
gitu”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HNK mampu menjelaskan
apa yang diketahui dari soal dengan benar dan lengkap meskipun tidak menuliskan
pada lembar jawab. Selain itu, subjek HNK juga mampu menjelaskan apa yang
ditanyakan dari soal dengan baik.
b. Merencanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menentukan rencana dan
rumus yang akan digunakan
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.26 ,
subjek HNK menentukan rencana penyelesaian dan menentukan rumus yang
digunakan dengan menuliskan rumus 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑅(𝑥 ) =
𝑑𝑅
𝑥 𝑃(𝑥 ), 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃(𝑥 ) = 𝑅(𝑥 ) = 𝐶 (𝑥), 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 = 𝑑𝑋 ,
𝑑𝐶 𝑑𝑃 𝑑𝑅 𝑑𝐶
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 = 𝑑𝑋 , 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑑𝑋 = 𝑑𝑋 − 𝑑𝑋 . Hasil

wawancara subjek HNK untuk indikator menentukan rencana penyelesaian dan


menentukan rumus yang digunakan butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 4? ”
HK : “Kan yang diketahui cuma fungsi P(x) dan C(x) saja sedangkan untuk
membuat ekspresi matematis dan teman-temannya itu saya hitung satu-
satu dari x unit tas itu. Misal nih kak, kalau nyari pendapatan itu saya
misalin dulu pakai fungsi R(x) lalu saya kalikan x itu sama fungsi harga
soalnya kan emang rumus nyari pendapatan itu harga barang dikalikan
dengan barang. Begitu kak, seperti di mapel ekonomi dulu.”
P : “Rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1?”
186

HK : “Itu kak kita harus ingat-ingat rumus di mapel ekonomi yang


pendapatan itu harga dikalikan barang, laba itu harga barang
dikurangin biaya produksi, lalu pendapatan marjinal sama biaya
marjinal saya turunin aja kak, yang laba maksimal juga sama kaya soal
nomor satu tadi dimana nilai maksimum dan minimum kan harus
disama dengankan nol kan kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HNK mampu menjelaskan
rencana dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal dengan benar.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian, meliputi menerapkan setiap langkah
yang direncanakan untuk menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.26,
subjek HNK mampu menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan
menerapkan rumus yang digunakan dengan benar. Hasil wawancara subjek HNK
untuk indikator menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk
menyelesikan masalah dan menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah butir soal nomor 4 adalah sebagai berikut.
P : “Tadi kan kamu pakai rumus yang sudah kamu jelasin diatas, terus
cara menghitungnya bagaimana? Coba jelaskan!”
HNK : “Tinggal di hitung sama di turunin aja kak.”
P : “Bisa ya? Tidak kesulitan kan dalam menghitungnya?”
HNK : “Tidak kak.”
P : “Tetapi kenapa laba maksimalnya tidak dihitung?”
HNK : “Oiya kak lupa soalnya keburu-buru.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HNK menjelaskan setiap
rencana dan rumus yang telah ditentukan dengan baik meskipun ada satu
pertanyaan yang belum terjawab.
d. Memeriksa Kembali, yakni menentukan kesimpulan dari masalah.
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa yang disajikan pada Gambar 4.26,
subjek HNK tidak menuliskan kesimpulan pada lembar jawab. Hasil wawancara
187

subjek HNK untuk indikator menentukan kesimpulan butir soal nomor 4 adalah
sebagai berikut.
P : “Apakah kamu menemukan penyelesaian dari soal nomor 4?”
HNK : ”Ketemu kak.”
P : “Apa penyelesaian dari soal?”
HNK : “Pendapatan 5𝑥 − 0,002𝑥 2, keuntungan 3,9𝑥 − 0,004𝑥, pendapatan
marjinal 5 − 0,004𝑥, biaya marjinal 1,1 sama keuntungan marjinal
3,90 − 0,004𝑥 kak.”
P : “Itu saja?”
HNK : “Iya kak itu saja.”
P : “Mengapa laba maksimalnya tidak dihitung”
HNK : “Ngga keburu kak”
P : “Berarti ini kamu belum selesai ya, sama kamu tidak menuliskan
kesimpulan ya?”
HK : “Iya kak.”
Berdasarkan kutipan wawancara diatas subjek HNK mampu menjelaskan
kesimpulan dengan baik meskipun ada yang tidak dikerjakan.
Berdasarkan analisis hasil tes dan hasil wawancara, dilakukan analisis
keabsahan data sebagaimana terdapat pada tabel 4.49 berikut.
Tabel 694.49 Analisis Keabsahan Data Subjek HNK Soal Nomor 4

Tahapan
Pemecahan Hasil
Indikator Hasil Tes Simpulan
Masalah Wawancara
Polya
Menentukan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
apa yang tidak mampu cukup mampu
Memahami
diketahui menuliskan menjelaskan memahami
Masalah
apa yang informasi dari masalah
diketahui soal dengan dengan baik
188

Menentukan Subjek HNK benar


apa yang tidak meskipun
ditanyakan menuliskan tidak
apa yang dituliskan
ditanyakan pada lembar
jawab
Menentukan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
rencana yang mampu dapat cukup mampu
akan menentukan menjelaskan menentukan
digunakan rencana yang rencana rencana yang
akan penyelesaian akan
digunakan soal meskipun digunakan
meskipun ada ada 1 soal
1 yang tidak yang tidak
Merencanakan
terjawab terjawab
Rencana
Menentukan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
Penyelesaian
rumus yang menuliskan dapat cukup mampu
akan rumus yang menjelaskan menentukan
digunakan akan rumus yang rumus yang
digunakan akan akan
meskipun ada digunakan digunakan
1 yang tidak meskipun ada
terjawab 1 yang tidak
terjawab
Menerapkan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
rencana yang dapat dapat cukup mampu
Melaksanakan telah menerapkan menjelaskan menerapkan
Rencana ditentukan rencana yang rencana yang rencana yang
Penyelesaian telah telah telah
ditentukan ditentukan ditentukan
meskipun ada meskipun ada meskipun ada
189

1 yang tidak 1 yang tidak 1 yang tidak


terjawab terjawab terjawab
Menerapkan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
rumus yang dapat dapat cukup mampu
telah menerapkan menjelaskan menerapkan
ditentukan rumus yang langkah rumus yang
telah pengerjaan telah
ditentukan soal meskipun ditentukan
meskipun ada ada 1 soal meskipun ada
1 soal yang yang tidak 1 soal yang
tidak terjawab terjawab tidak terjawab
Memeriksa Menentukan Subjek HNK Subjek HNK Subjek HNK
Kembali kesimpulan tidak tidak dapat tidak
menuliskan menyatakan memenuhi
kesimpulan kesimpulan tahap
dilembar dari jawaban memeriksa
jawab soal yang kembali
diperoleh karena tidak
menuliskan
kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara subjek HNK menunjukkan hasil
yang sama yaitu mahasiswa memenuhi empat indikator pemecahan masalah Polya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek HNK memiliki kategori cukup dalam
memahami masalah, merencanakan rencana penyelesaian dan melaksanakan
rencana penyelesaian serta kategori kurang pada tahap memeriksa kembali soal
nomor 4.
Sementara itu, untuk kemampuan representasi matematis subjek HNK
cukup baik dalam indikator menggunakan ekspresi matematis. Hal tersebut tampak
pada jawaban soal nomor 4. Subjek HNK cukup mampu menggunakan ekspresi
matematis meskipun di soal nomor 4 ada 1 pertanyaan yang tidak terjawab.
190

4.4.9 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa


Perolehan data mengenai self-efficacy subjek peneliti menggunakan angket
self-efficacy dan wawancara. Berikut ini akan akan disajikan data mengenai self-
efficacy mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2021/2022.
4.4.9.1 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Kategori Tinggi
Analisis aspek self-efficacy kategori tinggi meliputi hasil angket dan hasil
wawancara. Subjek penelitian kategori tinggi adalah HK. Data hasil angket dan
hasil wawancara subjek HK dilakukan analisis keabsahan datanya. Hasil analisis
data subjek HK dapat dilihat sebagai berikut.
4.4.9.1.1 Subjek Penelitian HK
Hasil analisis subjek HK akan diuraikan sebagai berikut.
(a) Angket self-efficacy
Data mengenai self-efficacy subjek HK diperoleh dengan angket self-
efficacy. Berikut merupakan hasil angket self-efficacy subjek HK:
Tabel 704.50 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek HK

Indikator Aspek Yang Dinilai Skor


Keyakinan akan Ketika mengerjakan soal saya merasa yakin
3
kemampuannya bahwa saya dapat menemukan jawaban
Saya mampu menemukan cara lain ketika tidak
bisa mengerjakan tugas dengan cara yang 2
diajarkan dosen pengampu
Saya menghindari cara-cara yang sulit saat
2
mengerjakan tugas/soal
Saya memiliki kemampuan yang baik dalam mata
3
kuliah kalkulus
Saya pasti bisa menyelesaikan tugas tepat waktu 3
Saya putus asa ketika tidak menemukan jawaban
4
untuk soal yang saya kerjakan
Saya tidak yakin memperoleh nilai bagus ketika
3
ujian
191

Ketika dosen meminta mengerjakan soal, saya


4
langsung mengerjakannya
Tangguh dan tidak Saya terlambat mengumpulkan tugas
4
menyerah
Saya tidak mudah putus asa dalam menghadapi
3
soal yang rumit
Saya tidak mudah menyerah ketika menghadapi
3
soal-soal yang sulit
Saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal
4
dalam jumlah yang banyak
Ketika saya tidak bisa mengerjakan soal, saya
4
akan mencontek pekerjaan teman
Jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan soal
4
yang mudah terlebih dahulu
Saya tidak yakin dapat menyelesaikan soal
3
kalkulus yang berbeda dengan contoh
Jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
4
mengerjakannya
Kemandirian Saya berani menanyakan beberapa materi yang
4
belum saya pahami kepada dosen pengampu
Saya meminta bantuan orang lain untuk
3
mengerjakan tugas dari dosen
Saya melihat pekerjaan teman terlebih dahulu
4
sebelum mengerjakan
Saat mengerjakan tugas saya meminta bantuan
3
hanya ketika benar-benar kesulitan
Saya yakin dapat mengerjakan sesuatu sendiri 3
Sebelum melakukan sesuatu saya meminta
3
pendapat teman terlebih dahulu
Saya suka mencontek saat ujian 4
192

Saya suka melakukan sesuatu sendirian (misalnya


3
saat jajan atau mengerjakan tugas)
Keberanian dalam Saya senang jika diberikan tugas kelompok
3
bertindak
Saya cenderung malu untuk bertanya mengenai
4
materi yang belum saya pahami
Saya berusaha untuk bertanya kembali pada dosen
jika mengalami kesulitan dalam mempelajari 3
kalkulus, meskipun di luar jam mata kuliah
Saya berpendapat atas kemauan sendiri tidak ikut-
3
ikut teman
Saya merasa malu dan takut ketika berhadapan
3
dengan banyak orang
Saya ikut menyampaikan pendapat ketika teman
2
menyampaikan pendapat
Saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa jika
3
diminta untuk bertanya
Saya gugup ketika menyampaikan pendapat 3
Memiliki rasa positif Saya merasa tertantang jika menemui soal
terhadap dirinya kalkulus yang belum pernah dicontohkan oleh 3
dosen pengampu
Saya optimis memperoleh nilai yang baik dalam
3
mata kuliah kalkulus
Saya menjawab pertanyaan hanya ketika ditunjuk
4
oleh dosen
Setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi dengan
3
baik
Saya malas mengikuti mata kuliah jika online 4
Saya mampu bergaul dengan teman-teman dan
2
orang sekitar
193

Ketika tidak bisa mengerjakan tugas saya akan


3
bertanya pada dosen pengampu
Saya memiliki keraguan setiap mengerjakan
3
soal/tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
Jumlah Skor 130
Berdasarkan tabel 4.50 skor yang diperoleh subjek HK adalah 130, artinya
self-efficacy subjek HK ada pada kategori tinggi. Subjek HK langsung mengerjakan
ketika dosen meminta untuk mengerjakan soal, tidak mudah putus asa ketika tidak
menemukan jawaban, tidak pernah terlambat mengumpulkan tugas. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa subjek HK memiliki keyakinan akan kemampuannya. Subjek
HK berani menanyakan beberapa materi yang belum ia pahami kepada dosen
pengampu, tidak mudah putus asa apabila menemukan soal yang rumit, tidak
pernah mencontek pekerjaan teman meskipun memperoleh soal yang sulit dimana
hal tersebut menunjukkan bahwa subjek HK tangguh dan tidak mudah menyerah.
Tampak pula kemandirian subjek HK yang baik, subjek HK selalu melakukan
sesuatu sendiri, tidak suka mencontek ketika ujian. Selain itu subjek HK cukup
berani dalam bertindak. Subjek HK berani menyampaikan pendapat atas kemauan
sendiri dan memiliki keberanian dalam menanyakan materi kepada dosen
pengampu meskipun di luar jam pelajaran. Subjek HK mampu bergaul dengan
teman-teman dan orang sekitar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek HK
cukup memiliki rasa positif terhadap dirinya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan angket self-
efficacy, subjek HK memiliki karakteristik self-efficacy yaitu (1) memiliki
keyakinan akan kemampuannya, (2) kemandirian subjek baik, (3) memiliki rasa
positif yang cukup baik terhadap dirinya, (4) berani dalam bertindak, dan (5)
tangguh serta tidak mudah menyerah.
(b) Wawancara
Berikut cuplikan wawancara yang menggambarkan self-efficacy subjek HK.
P : “Ketika kamu mengerjakan sesuatu, apakah kamu selalu yakin akan
berhasil?
HK : “Iya kak saya selalu yakin.”
194

P : “Ketika mendapat kesulitan, apa yang akan kamu lakukan?”


HK : “Misal ketika mengerjakan soal saya menemukan kesulitan saya akan
coba ingat-ingat dulu kak terus pakai logika juga.”
P : “Ketika melakukan sesuatu apakah kamu meminta bantuan atau
membutuhkan pertimbangan dari orang lain?”
HK : “Kadang-kadang sih kak, misal saya belum paham mengenai suatu
materi saya akan meminta bantuan orang lain yang lebih paham
materinya. Begitu kak.”
P : “Apakah kamu terbiasa melakukan sesuatu karena pilihan sendiri atau
ikut dan meniru orang lain?”
HK : “Pilihan sendiri kak.”
P : “Apakah kamu berani bertanya dan menjawab pertanyaan ketika
pembelajaran?”
HK : “Iya kak, saya berani dan sering bertanya ketika pembelajaran”
P : “Apakah kamu merasa malu untuk menyampaikan pendapat? ”
HK : “Enggak sih kak selama pendapat saya itu ada landasannya.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah menyerah terutama ketika
mendapatkan kesulitan dalam melakukan sesuatu?”
HK : “Enggak soalnya kalau mendapat kesulitan justru menjadikan tantangan
buat. Ayo bisa, ayo pasti bisa gitu kak.”
P : “Ketika gagal dalam melakukan sesuatu apakah kamu akan mencobanya
kembali?”
HK : “Iya kak.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah bergaul dan percaya diri?”
HK : “Iya kak saya mudah bergaul dan percaya diri.”
P : “Ketika pembelajaran apakah kamu berani bertanya dan menjawab
pertanyaan meskipun tidak ditunjuk oleh dosen pengampu mata
kuliah?”
HK : “Iya kak berani, saya sering menjadi relawan ketika bertanya dan
menjawab pertanyaan meskipun tidak ditunjuk oleh dosen”
195

Berdasarkan cuplikan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa self-


efficacy subjek HK adalah (1) memiliki keyakinan akan kemampuannya, (2)
tangguh dan tidak mudah menyerah, (3) memiliki kemandirian yang baik, (4)
memiliki keberanian dalam bertindak, serta (5) memiliki rasa positif terhadap
dirinya.
4.4.9.1.2 Subjek Penelitian MWAM
Hasil analisis subjek MWAM akan diuraikan sebagai berikut.
(a) Angket self-efficacy
Data mengenai self-efficacy subjek MWAM diperoleh dengan angket self-
efficacy. Berikut merupakan hasil angket self-efficacy subjek MWAM.
Tabel 714.51 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek MWAM

Indikator Aspek Yang Dinilai Skor


Keyakinan akan Ketika mengerjakan soal saya merasa yakin
3
kemampuannya bahwa saya dapat menemukan jawaban
Saya mampu menemukan cara lain ketika tidak
bisa mengerjakan tugas dengan cara yang 3
diajarkan dosen pengampu
Saya menghindari cara-cara yang sulit saat
1
mengerjakan tugas/soal
Saya memiliki kemampuan yang baik dalam mata
1
kuliah kalkulus
Saya pasti bisa menyelesaikan tugas tepat waktu 2
Saya putus asa ketika tidak menemukan jawaban
3
untuk soal yang saya kerjakan
Saya tidak yakin memperoleh nilai bagus ketika
2
ujian
Saya terlambat mengumpulkan tugas 3
Ketika dosen meminta mengerjakan soal, saya
3
langsung mengerjakannya
196

Saya optimis memperoleh nilai yang baik dalam


4
mata kuliah kalkulus
Tangguh dan tidak Saya tidak mudah putus asa dalam menghadapi
4
menyerah soal yang rumit
Saya tidak mudah menyerah ketika menghadapi
2
soal-soal yang sulit
Saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal
3
dalam jumlah yang banyak
Ketika saya tidak bisa mengerjakan soal, saya
3
akan mencontek pekerjaan teman
Jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan soal
4
yang mudah terlebih dahulu
Saya berani menanyakan beberapa materi yang
4
belum saya pahami kepada dosen pengampu
Saya tidak yakin dapat menyelesaikan soal
3
kalkulus yang berbeda dengan contoh
Jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
4
mengerjakannya
Kemandirian Saya meminta bantuan orang lain untuk
3
mengerjakan tugas dari dosen
Saya melihat pekerjaan teman terlebih dahulu
4
sebelum mengerjakan
Saat mengerjakan tugas saya meminta bantuan
4
hanya ketika benar-benar kesulitan
Saya yakin dapat mengerjakan sesuatu sendiri 2
Sebelum melakukan sesuatu saya meminta
1
pendapat teman terlebih dahulu
Saya suka mencontek saat ujian 4
Saya suka melakukan sesuatu sendirian (misalnya
2
saat jajan atau mengerjakan tugas)
197

Keberanian dalam Saya senang jika diberikan tugas kelompok


4
bertindak
Saya cenderung malu untuk bertanya mengenai
3
materi yang belum saya pahami
Saya berusaha untuk bertanya kembali pada dosen
jika mengalami kesulitan dalam mempelajari 4
kalkulus, meskipun di luar jam mata kuliah
Saya berpendapat atas kemauan sendiri tidak ikut-
4
ikut teman
Saya merasa malu dan takut ketika berhadapan
3
dengan banyak orang
Saya ikut menyampaikan pendapat ketika teman
3
menyampaikan pendapat
Saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa jika
3
diminta untuk bertanya
Saya gugup ketika menyampaikan pendapat 3
Memiliki rasa positif Saya merasa tertantang jika menemui soal
terhadap dirinya kalkulus yang belum pernah dicontohkan oleh 4
dosen pengampu
Saya menjawab pertanyaan hanya ketika ditunjuk
3
oleh dosen
Setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi dengan
4
baik
Saya malas mengikuti mata kuliah jika online 3
Saya mampu bergaul dengan teman-teman dan
2
orang sekitar
Ketika tidak bisa mengerjakan tugas saya akan
2
bertanya pada dosen pengampu
Saya memiliki keraguan setiap mengerjakan
4
soal/tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
198

Jumlah Skor 121


Berdasarkan tabel 4.51 skor yang diperoleh subjek MWAM adalah 121,
artinya self-efficacy subjek MWAM ada pada kategori tinggi. Subjek MWAM
selalu mengerjakan soal ketika di minta oleh dosen, merasa yakin akan kemampuan
yang dimiliki, selalu optimis memperoleh nilai yang baik di mata kuliah kalkulus,
mampu menemukan cara lain ketika mengerjakan soal. Hal tersebut menunjukkan
bahwa subjek MWAM memiliki keyakinan akan kemampuannya. Subjek MWAM
tidak mudah menyerah apabila mendapat soal rumit, berani bertanya kepada dosen
pengampu apabila belum memahami materi. Sehingga dapat disimpulkan subjek
MWAM cukup tangguh dan tidak mudah menyerah. Tampak pula subjek MWAM
memiliki kemandirian yang baik, hal tersebut terlihat dari subjek MWAM tidak
pernah mencontek saat ujian, tidak pernah melihat pekerjaan teman terlebih dahulu
sebelum mengerjakan dan hanya meminta bantuan jika benar-benar kesulitan.
Subjek MWAM juga berani dalam bertindak ketika menyampaikan pendapat tidak
pernah ikut-ikut teman dalam hal menyampaikan pendapat, berani bertanya kepada
dosen pengampu terkait materi yang kurang dipahami diluar jam pelajaran. Selain
itu, subjek MWAM cukup memiliki rasa positif terhadap dirinya. Hal tersebut
terlihat dari subjek MWAM selalu dapat mengatasi kesulitan yang ditemui dan
tidak pernah memiliki keraguan setiap mengerjakan soal/tugas dan merasa
tertantang apabila menemukan soal yang belum pernah di contohkan oleh dosen
pengampu.
(b) Wawancara
Berikut cuplikan wawancara yang menggambarkan self-efficacy subjek
MWAM.
P : “Ketika kamu mengerjakan sesuatu, apakah kamu selalu yakin
akan berhasil?
MWAM : “Iya kak saya yakin”
P : “Ketika mendapat kesulitan, apa yang akan kamu lakukan?”
MWAM : “Bertanya pada teman tapi lebih sering nyari referensi lewat hp
dulu sih kak”
199

P : “Ketika melakukan sesuatu apakah kamu meminta bantuan atau


membutuhkan pertimbangan dari orang lain?”
MWAM : “Kadang-kadang sih kak kalau lupa rumus saya minta bantuan
temen”
P : “Apakah kamu terbiasa melakukan sesuatu karena pilihan sendiri
atau ikut dan meniru orang lain?”
MWAM : “Engga kak, saya pake pilihan sendiri”
P : “Apakah kamu berani bertanya dan menjawab pertanyaan ketika
pembelajaran?”
MWAM : “Berani kak”
P : “Apakah kamu merasa malu untuk menyampaikan pendapat? ”
MWAM : “Engga kak”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah menyerah terutama
ketika mendapatkan kesulitan dalam melakukan sesuatu?”
MWAM : “Engga kak, saya akan coba terus sampai mentok”
P : “Ketika gagal dalam melakukan sesuatu apakah kamu akan
mencobanya kembali?”
MWAM : “Iya kak saya coba sampe mentok”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah bergaul dan percaya
diri?”
MWAM : “Iya kak”
P : “Ketika pembelajaran apakah kamu berani bertanya dan menjawab
pertanyaan meskipun tidak ditunjuk oleh dosen pengampu mata
kuliah?”
MWAM : “Berani kak”
Berdasarkan cuplikan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa self-
efficacy subjek MWAM adalah (1) memiliki keyakinan akan kemampuannya, (2)
tangguh dan tidak mudah menyerah, (3) memiliki kemandirian yang cukup baik,
(4) memiliki keberanian dalam bertindak, serta (5) memiliki rasa positif terhadap
dirinya.
200

4.4.9.2 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Kategori Sedang


4.4.9.2.1 Subjek Penelitian SIR
Hasil analisis subjek SIR akan diuraikan sebagai berikut.
(a) Angket self-efficacy
Data mengenai self-efficacy subjek SIR diperoleh dengan angket self-
efficacy. Berikut merupakan hasil angket self-efficacy subjek SIR.
Tabel 724.52 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek SIR

Indikator Aspek Yang Dinilai Skor


Keyakinan akan Ketika mengerjakan soal saya merasa yakin
2
kemampuannya bahwa saya dapat menemukan jawaban
Saya mampu menemukan cara lain ketika tidak
bisa mengerjakan tugas dengan cara yang 2
diajarkan dosen pengampu
Saya menghindari cara-cara yang sulit saat
2
mengerjakan tugas/soal
Saya memiliki kemampuan yang baik dalam mata
2
kuliah kalkulus
Saya pasti bisa menyelesaikan tugas tepat waktu 3
Saya putus asa ketika tidak menemukan jawaban
3
untuk soal yang saya kerjakan
Saya tidak yakin memperoleh nilai bagus ketika
3
ujian
Ketika dosen meminta mengerjakan soal, saya
3
langsung mengerjakannya
Tangguh dan tidak Saya terlambat mengumpulkan tugas
3
menyerah
Saya tidak mudah putus asa dalam menghadapi
3
soal yang rumit
Saya tidak mudah menyerah ketika menghadapi
2
soal-soal yang sulit
201

Saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal


3
dalam jumlah yang banyak
Ketika saya tidak bisa mengerjakan soal, saya
3
akan mencontek pekerjaan teman
Jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan soal
4
yang mudah terlebih dahulu
Saya tidak yakin dapat menyelesaikan soal
2
kalkulus yang berbeda dengan contoh
Jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
3
mengerjakannya
Kemandirian Saya berani menanyakan beberapa materi yang
2
belum saya pahami kepada dosen pengampu
Saya meminta bantuan orang lain untuk
3
mengerjakan tugas dari dosen
Saya melihat pekerjaan teman terlebih dahulu
4
sebelum mengerjakan
Saat mengerjakan tugas saya meminta bantuan
4
hanya ketika benar-benar kesulitan
Saya yakin dapat mengerjakan sesuatu sendiri 2
Sebelum melakukan sesuatu saya meminta
3
pendapat teman terlebih dahulu
Saya suka mencontek saat ujian 4
Saya suka melakukan sesuatu sendirian (misalnya
2
saat jajan atau mengerjakan tugas)
Keberanian dalam Saya senang jika diberikan tugas kelompok
3
bertindak
Saya cenderung malu untuk bertanya mengenai
3
materi yang belum saya pahami
Saya berusaha untuk bertanya kembali pada dosen
jika mengalami kesulitan dalam mempelajari 1
kalkulus, meskipun di luar jam mata kuliah
202

Saya berpendapat atas kemauan sendiri tidak ikut-


2
ikut teman
Saya merasa malu dan takut ketika berhadapan
3
dengan banyak orang
Saya ikut menyampaikan pendapat ketika teman
3
menyampaikan pendapat
Saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa jika
2
diminta untuk bertanya
Saya gugup ketika menyampaikan pendapat 3
Memiliki rasa positif Saya merasa tertantang jika menemui soal
terhadap dirinya kalkulus yang belum pernah dicontohkan oleh 2
dosen pengampu
Saya optimis memperoleh nilai yang baik dalam
2
mata kuliah kalkulus
Saya menjawab pertanyaan hanya ketika ditunjuk
3
oleh dosen
Setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi dengan
3
baik
Saya malas mengikuti mata kuliah jika online 4
Saya mampu bergaul dengan teman-teman dan
3
orang sekitar
Ketika tidak bisa mengerjakan tugas saya akan
2
bertanya pada dosen pengampu
Saya memiliki keraguan setiap mengerjakan
3
soal/tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
Jumlah Skor 109
Berdasarkan tabel 4.52 skor yang diperoleh subjek SIR adalah 109, artinya
self-efficacy subjek SIR ada pada kategori sedang. Subjek SIR terkadang langsung
mengerjakan ketika dosen meminta untuk mengerjakan soal, terkadang mudah
putus asa ketika tidak menemukan jawaban, terkadang terlambat mengumpulkan
tugas, terkadang juga tidak yakin dapat memperoleh nilai yang bagus ketika ujian.
203

Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek SIR memiliki keyakinan akan


kemampuan yang cukup baik. Subjek SIR terkadang berani menanyakan beberapa
materi yang belum ia pahami kepada dosen pengampu, terkadang mudah putus asa
apabila menemukan soal yang rumit, terkadang mencontek pekerjaan teman dimana
hal tersebut menunjukkan bahwa subjek SIR cukup tangguh dan tidak mudah
menyerah. Tampak pula kemandirian subjek SIR yang cukup baik, subjek SIR
terkadang melakukan sesuatu sendiri terkadang juga membutuhkan orang lain.
Selain itu subjek SIR cukup berani dalam bertindak. Subjek SIR terkadang berani
menyampaikan pendapat atas kemauan sendiri terkadang juga ikut-ikut teman
karena merasa gugup, malu dan takut salah terlebih lagi ketika berhadapan dengan
banyak orang. Subjek SIR cukup mampu bergaul dengan teman-teman dan orang
sekitar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek SIR cukup memiliki rasa positif
terhadap dirinya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan angket self-
efficacy, subjek SIR memiliki karakteristik self-efficacy yaitu (1) memiliki cukup
keyakinan akan kemampuannya, (2) kemandirian subjek cukup baik, (3) memiliki
rasa positif yang cukup baik terhadap dirinya, (4) cukup berani dalam bertindak,
dan (5) cukup tangguh serta tidak mudah menyerah.
(b) Wawancara
Berikut cuplikan wawancara yang menggambarkan self-efficacy subjek
SIR.
P : “Ketika kamu mengerjakan sesuatu, apakah kamu selalu yakin akan
berhasil?
SIR : “Kadang-kadang kak.”
P : “Ketika mendapat kesulitan, apa yang akan kamu lakukan?”
SIR : “Misal ketika mengerjakan soal saya menemukan kesulitan saya akan
coba ingat-ingat kembali kalau tidak bisa ya sudah.”
P : “Ketika melakukan sesuatu apakah kamu meminta bantuan atau
membutuhkan pertimbangan dari orang lain?”
SIR : “Kadang-kadang sih kak.”
204

P : “Apakah kamu terbiasa melakukan sesuatu karena pilihan sendiri atau


ikut dan meniru orang lain?”
SIR : “Pilihan sendiri kak, kadang juga ikut orang lain.”
P : “Apakah kamu berani bertanya dan menjawab pertanyaan ketika
pembelajaran?”
SIR : “Tergantung dosennya sih kak”
P : “Apakah kamu merasa malu untuk menyampaikan pendapat? ”
SIR : “Iya kak terkadang malu apalagi kalau salah.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah menyerah terutama ketika
mendapatkan kesulitan dalam melakukan sesuatu?”
SIR : “Kadang-kadang kak apalagi kalau nemu soal yang susah dan saya ngga
ingat.”
P : “Ketika gagal dalam melakukan sesuatu apakah kamu akan
mencobanya kembali?”
SIR : “Iya kak kalau mampu, kalau engga ya sudah.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah bergaul dan percaya diri?”
SIR : “Terkadang sih kak.”
P : “Ketika pembelajaran apakah kamu berani bertanya dan menjawab
pertanyaan meskipun tidak ditunjuk oleh dosen pengampu mata
kuliah?”
SIR : “Mmm berani kak, tapi sejauh ini belum pernah”
Berdasarkan cuplikan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa self-
efficacy subjek SIR adalah (1) cukup memiliki keyakinan akan kemampuannya, (2)
cukup tangguh dan tidak mudah menyerah, (3) memiliki kemandirian yang cukup
baik, (4) cukup memiliki keberanian dalam bertindak, serta (5) cukup memiliki rasa
positif terhadap dirinya.
4.4.9.2.2 Subjek Penelitian DSA
Hasil analisis subjek DSA akan diuraikan sebagai berikut.
(a) Angket self-efficacy
Data mengenai self-efficacy subjek DSA diperoleh dengan angket self-
efficacy. Berikut merupakan hasil angket self-efficacy subjek DSA.
205

Tabel 734.53 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek DSA

Indikator Aspek Yang Dinilai Skor


Keyakinan akan Ketika mengerjakan soal saya merasa yakin
4
kemampuannya bahwa saya dapat menemukan jawaban
Saya mampu menemukan cara lain ketika tidak
bisa mengerjakan tugas dengan cara yang 2
diajarkan dosen pengampu
Saya menghindari cara-cara yang sulit saat
1
mengerjakan tugas/soal
Saya memiliki kemampuan yang baik dalam mata
3
kuliah kalkulus
Saya pasti bisa menyelesaikan tugas tepat waktu 4
Saya putus asa ketika tidak menemukan jawaban
3
untuk soal yang saya kerjakan
Saya tidak yakin memperoleh nilai bagus ketika
2
ujian
Ketika dosen meminta mengerjakan soal, saya
4
langsung mengerjakannya
Tangguh dan tidak Saya terlambat mengumpulkan tugas
3
menyerah
Saya tidak mudah putus asa dalam menghadapi
2
soal yang rumit
Saya tidak mudah menyerah ketika menghadapi
3
soal-soal yang sulit
Saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal
3
dalam jumlah yang banyak
Ketika saya tidak bisa mengerjakan soal, saya
4
akan mencontek pekerjaan teman
Jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan soal
3
yang mudah terlebih dahulu
206

Saya tidak yakin dapat menyelesaikan soal


3
kalkulus yang berbeda dengan contoh
Jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
3
mengerjakannya
Kemandirian Saya berani menanyakan beberapa materi yang
2
belum saya pahami kepada dosen pengampu
Saya meminta bantuan orang lain untuk
3
mengerjakan tugas dari dosen
Saya melihat pekerjaan teman terlebih dahulu
2
sebelum mengerjakan
Saat mengerjakan tugas saya meminta bantuan
3
hanya ketika benar-benar kesulitan
Saya yakin dapat mengerjakan sesuatu sendiri 2
Sebelum melakukan sesuatu saya meminta
3
pendapat teman terlebih dahulu
Saya suka mencontek saat ujian 2
Saya suka melakukan sesuatu sendirian (misalnya
3
saat jajan atau mengerjakan tugas)
Keberanian dalam Saya senang jika diberikan tugas kelompok
2
bertindak
Saya cenderung malu untuk bertanya mengenai
3
materi yang belum saya pahami
Saya berusaha untuk bertanya kembali pada dosen
jika mengalami kesulitan dalam mempelajari 2
kalkulus, meskipun di luar jam mata kuliah
Saya berpendapat atas kemauan sendiri tidak ikut-
2
ikut teman
Saya merasa malu dan takut ketika berhadapan
2
dengan banyak orang
Saya ikut menyampaikan pendapat ketika teman
3
menyampaikan pendapat
207

Saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa jika


3
diminta untuk bertanya
Saya gugup ketika menyampaikan pendapat 2
Memiliki rasa positif Saya merasa tertantang jika menemui soal
terhadap dirinya kalkulus yang belum pernah dicontohkan oleh 2
dosen pengampu
Saya optimis memperoleh nilai yang baik dalam
3
mata kuliah kalkulus
Saya menjawab pertanyaan hanya ketika ditunjuk
2
oleh dosen
Setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi dengan
3
baik
Saya malas mengikuti mata kuliah jika online 3
Saya mampu bergaul dengan teman-teman dan
3
orang sekitar
Ketika tidak bisa mengerjakan tugas saya akan
2
bertanya pada dosen pengampu
Saya memiliki keraguan setiap mengerjakan
2
soal/tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
Jumlah Skor 106
Berdasarkan tabel 4.53 skor yang diperoleh subjek DSA adalah 106, artinya
self-efficacy subjek DSA ada pada kategori sedang. Subjek DSA kadang-kadang
mampu menemukan jawaban dengan cara lain, terkadang mudah putus asa ketika
tidak menemukan jawaban, terkadang yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan
yang baik dalam mata kuliah kalkulus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek
DSA memiliki keyakinan akan kemampuan yang cukup baik. Subjek DSA
terkadang berani menanyakan beberapa materi yang belum ia pahami kepada dosen
pengampu, terkadang meminta bantuan orang lain, terkadang bisa melakukan
sesuatu sendiri terkadang tidak dimana hal tersebut menunjukkan bahwa subjek
DSA memiliki kemandirian yang cukup baik. Tampak pula subjek DSA cukup
tangguh dan tidak mudah menyerah. Hal itu, terlihat dari subjek terkadang tidak
208

mudah putus asa ketika menghadapi soal yang rumit, terkadang tidak mudah
menyerah ketika mengerjakan soal yang banyak. Selain itu, subjek DSA cukup
berani dalam bertindak. Subjek DSA terkadang berani menyampaikan pendapat
atas kemauan sendiri terkadang juga ikut-ikut teman. Subjek DSA terkadang
menjawab pertanyaan hanya ketika ditunjuk oleh dosen pengampu, terkadang
memiliki keraguan setiap mengerjakan soal/tugas dari dosen pengampu, terkadang
malas mengikuti kuliah online. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek DSA
cukup memiliki rasa positif terhadap dirinya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan angket self-
efficacy, subjek DSA memiliki karakteristik self-efficacy yaitu (1) memiliki cukup
keyakinan akan kemampuannya, (2) kemandirian subjek cukup baik, (3) memiliki
rasa positif yang cukup baik terhadap dirinya, (4) cukup berani dalam bertindak,
dan (5) cukup tangguh serta tidak mudah menyerah.
(b) Wawancara
Berikut cuplikan wawancara yang menggambarkan self-efficacy subjek
DSA.
P : “Ketika kamu mengerjakan sesuatu, apakah kamu selalu yakin akan
berhasil?
DSA : “Kadang-kadang kak.”
P : “Ketika mendapat kesulitan, apa yang akan kamu lakukan?”
DSA : “Misal ketika mengerjakan soal saya menemukan kesulitan saya akan
bertanya pada teman, kalau teman tidak bisa ya sudah.”
P : “Ketika melakukan sesuatu apakah kamu meminta bantuan atau
membutuhkan pertimbangan dari orang lain?”
DSA : “Kadang-kadang sih kak.”
P : “Apakah kamu terbiasa melakukan sesuatu karena pilihan sendiri atau
ikut dan meniru orang lain?”
DSA : “Pilihan sendiri kak, kadang juga ikut orang lain.”
P : “Apakah kamu berani bertanya dan menjawab pertanyaan ketika
pembelajaran?”
DSA : “Tergantung dosennya sih kak”
209

P : “Apakah kamu merasa malu untuk menyampaikan pendapat? ”


DSA : “Iya kak terkadang malu.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah menyerah terutama ketika
mendapatkan kesulitan dalam melakukan sesuatu?”
DSA : “Kadang-kadang kak apalagi kalau nemu soal yang susah.”
P : “Ketika gagal dalam melakukan sesuatu apakah kamu akan
mencobanya kembali?”
DSA : “Kadang-kadang kak.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah bergaul dan percaya diri?”
DSA : “Terkadang sih kak.”
P : “Ketika pembelajaran apakah kamu berani bertanya dan menjawab
pertanyaan meskipun tidak ditunjuk oleh dosen pengampu mata
kuliah?”
DSA : “Kadang-kadang kak tergantung dosennya, tapi sejauh ini belum
pernah”
Berdasarkan cuplikan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa self-
efficacy subjek DSA adalah (1) cukup memiliki keyakinan akan kemampuannya,
(2) cukup tangguh dan tidak mudah menyerah, (3) memiliki kemandirian yang
cukup baik, (4) cukup memiliki keberanian dalam bertindak, serta (5) cukup
memiliki rasa positif terhadap dirinya.
4.4.9.3 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Kategori Rendah
4.4.9.3.1 Subjek Penelitian TS
Hasil analisis subjek TS akan diuraikan sebagai berikut.
(a) Angket self-efficacy
Data mengenai self-efficacy subjek TS diperoleh dengan angket self-
efficacy. Berikut merupakan hasil angket self-efficacy subjek TS.
Tabel 744.54 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek TS

Indikator Aspek Yang Dinilai Skor


Keyakinan akan Ketika mengerjakan soal saya merasa yakin
2
kemampuannya bahwa saya dapat menemukan jawaban
210

Saya mampu menemukan cara lain ketika tidak


bisa mengerjakan tugas dengan cara yang 2
diajarkan dosen pengampu
Saya menghindari cara-cara yang sulit saat
2
mengerjakan tugas/soal
Saya memiliki kemampuan yang baik dalam mata
1
kuliah kalkulus
Saya pasti bisa menyelesaikan tugas tepat waktu 2
Saya putus asa ketika tidak menemukan jawaban
2
untuk soal yang saya kerjakan
Saya tidak yakin memperoleh nilai bagus ketika
3
ujian
Ketika dosen meminta mengerjakan soal, saya
2
langsung mengerjakannya
Tangguh dan tidak Saya terlambat mengumpulkan tugas
3
menyerah
Saya tidak mudah putus asa dalam menghadapi
2
soal yang rumit
Saya tidak mudah menyerah ketika menghadapi
2
soal-soal yang sulit
Saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal
3
dalam jumlah yang banyak
Ketika saya tidak bisa mengerjakan soal, saya
2
akan mencontek pekerjaan teman
Jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan soal
2
yang mudah terlebih dahulu
Saya tidak yakin dapat menyelesaikan soal
2
kalkulus yang berbeda dengan contoh
Jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
2
mengerjakannya
211

Kemandirian Saya berani menanyakan beberapa materi yang


3
belum saya pahami kepada dosen pengampu
Saya meminta bantuan orang lain untuk
1
mengerjakan tugas dari dosen
Saya melihat pekerjaan teman terlebih dahulu
2
sebelum mengerjakan
Saat mengerjakan tugas saya meminta bantuan
2
hanya ketika benar-benar kesulitan
Saya yakin dapat mengerjakan sesuatu sendiri 2
Sebelum melakukan sesuatu saya meminta
2
pendapat teman terlebih dahulu
Saya suka mencontek saat ujian 1
Saya suka melakukan sesuatu sendirian (misalnya
3
saat jajan atau mengerjakan tugas)
Keberanian dalam Saya senang jika diberikan tugas kelompok
1
bertindak
Saya cenderung malu untuk bertanya mengenai
2
materi yang belum saya pahami
Saya berusaha untuk bertanya kembali pada dosen
jika mengalami kesulitan dalam mempelajari 1
kalkulus, meskipun di luar jam mata kuliah
Saya berpendapat atas kemauan sendiri tidak ikut-
2
ikut teman
Saya merasa malu dan takut ketika berhadapan
1
dengan banyak orang
Saya ikut menyampaikan pendapat ketika teman
3
menyampaikan pendapat
Saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa jika
2
diminta untuk bertanya
Saya gugup ketika menyampaikan pendapat 3
212

Memiliki rasa positif Saya merasa tertantang jika menemui soal


terhadap dirinya kalkulus yang belum pernah dicontohkan oleh 1
dosen pengampu
Saya optimis memperoleh nilai yang baik dalam
1
mata kuliah kalkulus
Saya menjawab pertanyaan hanya ketika ditunjuk
2
oleh dosen
Setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi dengan
1
baik
Saya malas mengikuti mata kuliah jika online 2
Saya mampu bergaul dengan teman-teman dan
1
orang sekitar
Ketika tidak bisa mengerjakan tugas saya akan
2
bertanya pada dosen pengampu
Saya memiliki keraguan setiap mengerjakan
2
soal/tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
Jumlah Skor 77
Berdasarkan tabel 4.54 skor yang diperoleh subjek TS adalah 77, artinya
self-efficacy subjek TS ada pada kategori rendah. Subjek TS sering langsung
mengerjakan ketika dosen meminta untuk mengerjakan soal tetapi kalau tidak bisa
ya tidak dikerjakan, TS mudah putus asa ketika tidak menemukan jawaban, sering
terlambat mengumpulkan tugas, sering tidak yakin dapat memperoleh nilai yang
bagus ketika ujian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek TS memiliki
keyakinan akan kemampuan yang kurang baik. Subjek TS terkadang tidak berani
menanyakan beberapa materi yang belum ia pahami kepada dosen pengampu,
mudah putus asa apabila menemukan soal yang rumit, sering mencontek pekerjaan
teman dimana hal tersebut menunjukkan bahwa subjek TS kurang tangguh dan
mudah menyerah. Tampak pula kemandirian subjek TS yang kurang baik, subjek
TS sering melakukan sesuatu sendiri sering juga membutuhkan orang lain. Selain
itu subjek TS kurang berani dalam bertindak. Subjek TS terkadang tidak berani
menyampaikan pendapat karena merasa gugup, malu dan takut salah terlebih lagi
213

ketika berhadapan dengan banyak orang. Subjek TS kurang mampu bergaul dengan
teman-teman dan orang sekitar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek TS
kurang memiliki rasa positif terhadap dirinya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan angket self-
efficacy, subjek TS memiliki karakteristik self-efficacy yaitu (1) kurang memiliki
keyakinan akan kemampuannya, (2) kemandirian subjek kurang baik, (3) memiliki
rasa positif yang kurang baik terhadap dirinya, (4) kurang berani dalam bertindak,
dan (5) kurang tangguh serta mudah menyerah.
(b) Wawancara
Berikut cuplikan wawancara yang menggambarkan self-efficacy subjek TS.
P : “Ketika kamu mengerjakan sesuatu, apakah kamu selalu yakin akan
berhasil?
TS : “Engga, karena ngga pasti.”
P : “Ketika mendapat kesulitan, apa yang akan kamu lakukan?”
TS : “Yang pertama itu mikir dulu pahami soalnya, ya kalau semisal ngga
dapet ya sudah nyontek teman.”
P : “Ketika melakukan sesuatu apakah kamu meminta bantuan atau
membutuhkan pertimbangan dari orang lain?”
TS : “Iya apalagi kalu ngerjain tugas harian.”
P : “Apakah kamu terbiasa melakukan sesuatu karena pilihan sendiri atau
ikut dan meniru orang lain?”
TS : “Pilihan sendiri.”
P : “Apakah kamu berani bertanya dan menjawab pertanyaan ketika
pembelajaran?”
TS : “Bertanya kalau presentasi”
P : “Apakah kamu merasa malu untuk menyampaikan pendapat? ”
TS : “Malu apalagi kalau pendapat saya salah.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah menyerah terutama ketika
mendapatkan kesulitan dalam melakukan sesuatu?”
TS : “Iya.”
214

P : “Ketika gagal dalam melakukan sesuatu apakah kamu akan mencobanya


kembali?”
TS : “Iya mencoba tapi kalau ngga bisa ya sudah.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah bergaul dan percaya diri?”
TS : “Engga.”
P : “Ketika pembelajaran apakah kamu berani bertanya dan menjawab
pertanyaan meskipun tidak ditunjuk oleh dosen pengampu mata kuliah?”
TS : “Engga”
Berdasarkan cuplikan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa self-
efficacy subjek TS adalah (1) kurang memiliki keyakinan akan kemampuannya, (2)
kurang tangguh dan tidak mudah menyerah, (3) memiliki kemandirian yang kurang
baik, (4) kurang memiliki keberanian dalam bertindak, serta (5) kurang memiliki
rasa positif terhadap dirinya.
4.4.9.3.2 Subjek Penelitian HNK
Hasil analisis subjek HNK akan diuraikan sebagai berikut.
(a) Angket self-efficacy
Data mengenai self-efficacy subjek HNK diperoleh dengan angket self-
efficacy. Berikut merupakan hasil angket self-efficacy subjek HNK.
Tabel 754.55 Jawaban Angket Self-Efficacy Subjek HNK

Indikator Aspek Yang Dinilai Skor


Keyakinan akan Ketika mengerjakan soal saya merasa yakin
2
kemampuannya bahwa saya dapat menemukan jawaban
Saya mampu menemukan cara lain ketika tidak
bisa mengerjakan tugas dengan cara yang 4
diajarkan dosen pengampu
Saya menghindari cara-cara yang sulit saat
3
mengerjakan tugas/soal
Saya memiliki kemampuan yang baik dalam mata
4
kuliah kalkulus
Saya pasti bisa menyelesaikan tugas tepat waktu 2
215

Saya putus asa ketika tidak menemukan jawaban


3
untuk soal yang saya kerjakan
Saya tidak yakin memperoleh nilai bagus ketika
4
ujian
Ketika dosen meminta mengerjakan soal, saya
3
langsung mengerjakannya
Tangguh dan tidak Saya terlambat mengumpulkan tugas
2
menyerah
Saya tidak mudah putus asa dalam menghadapi
4
soal yang rumit
Saya tidak mudah menyerah ketika menghadapi
2
soal-soal yang sulit
Saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal
4
dalam jumlah yang banyak
Ketika saya tidak bisa mengerjakan soal, saya
3
akan mencontek pekerjaan teman
Jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan soal
4
yang mudah terlebih dahulu
Saya tidak yakin dapat menyelesaikan soal
3
kalkulus yang berbeda dengan contoh
Jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
4
mengerjakannya
Kemandirian Saya berani menanyakan beberapa materi yang
4
belum saya pahami kepada dosen pengampu
Saya meminta bantuan orang lain untuk
4
mengerjakan tugas dari dosen
Saya melihat pekerjaan teman terlebih dahulu
1
sebelum mengerjakan
Saat mengerjakan tugas saya meminta bantuan
2
hanya ketika benar-benar kesulitan
Saya yakin dapat mengerjakan sesuatu sendiri 4
216

Sebelum melakukan sesuatu saya meminta


3
pendapat teman terlebih dahulu
Saya suka mencontek saat ujian 4
Saya suka melakukan sesuatu sendirian (misalnya
2
saat jajan atau mengerjakan tugas)
Keberanian dalam Saya senang jika diberikan tugas kelompok
4
bertindak
Saya cenderung malu untuk bertanya mengenai
2
materi yang belum saya pahami
Saya berusaha untuk bertanya kembali pada dosen
jika mengalami kesulitan dalam mempelajari 2
kalkulus, meskipun di luar jam mata kuliah
Saya berpendapat atas kemauan sendiri tidak ikut-
4
ikut teman
Saya merasa malu dan takut ketika berhadapan
4
dengan banyak orang
Saya ikut menyampaikan pendapat ketika teman
2
menyampaikan pendapat
Saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa jika
2
diminta untuk bertanya
Saya gugup ketika menyampaikan pendapat 4
Memiliki rasa positif Saya merasa tertantang jika menemui soal
terhadap dirinya kalkulus yang belum pernah dicontohkan oleh 2
dosen pengampu
Saya optimis memperoleh nilai yang baik dalam
4
mata kuliah kalkulus
Saya menjawab pertanyaan hanya ketika ditunjuk
2
oleh dosen
Setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi dengan
3
baik
Saya malas mengikuti mata kuliah jika online 1
217

Saya mampu bergaul dengan teman-teman dan


2
orang sekitar
Ketika tidak bisa mengerjakan tugas saya akan
4
bertanya pada dosen pengampu
Saya memiliki keraguan setiap mengerjakan
4
soal/tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
Jumlah Skor 121
Berdasarkan tabel 4.55 skor yang diperoleh subjek HNK adalah 121, artinya
self-efficacy subjek HNK ada pada kategori tinggi. Subjek HNK selalu merasa
memiliki kemampuan yang baik dalam mata kuliah kalkulus, selalu yakin mampu
memperoleh nilai yang baik ketika ujian, mampu menemukan cara lain agar
memperoleh jawaban. Sehingga dapat disimpulkan subjek HNK memiliki
keyakinan yang baik akan kemampuannya. Subjek HNK juga tangguh dan tidak
mudah menyerah, hal tersebut tampak pada subjek tidak mudah putus asa ketika
mengerjakan soal dalam jumlah banyak, tidak mudah menyerah ketika menghadapi
soal yang rumit, jika ada soal sukar ia selalu mengerjakan soal yang mudah terlebih
dahulu. Tampak pula subjek HNK memiliki kemandirian yang baik, subjek HNK
berani menanyakan beberapa materi yang belum ia pahami kepada dosen
pengampu, tidak pernah meminta bantuan orang lain dalam mengerjakan
tugas/soal, tidak pernah mencontek ketika ujian dan selalu melakukan sesuatu
sendiri. Selain itu subjek HNK juga berani dalam bertindak. Subjek HNK berani
menyampaikan pendapat, berpendapat atas kemauan sendiri, tidak ikut-ikut teman,
tidak merasa malu ketika berhadapan dengan orang banyak dan tidak pernah gugup
dalam menyampaikan pendapat. Subjek HNK tidak pernah memiliki keraguan
ketika mengerjakan tugas/soal, selalu optimis memperoleh nilai yang baik pada
mata kuliah kalkulus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek HNK memiliki
rasa positif yang baik terhadap dirinya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan angket self-
efficacy, subjek HNK memiliki karakteristik self-efficacy yaitu (1) memiliki
keyakinan akan kemampuannya, (2) kemandirian subjek baik, (3) memiliki rasa
218

positif yang cukup baik terhadap dirinya, (4) berani dalam bertindak, dan (5)
tangguh serta tidak mudah menyerah.
(b) Wawancara
Berikut cuplikan wawancara yang menggambarkan self-efficacy subjek
HNK.
P : “Ketika kamu mengerjakan sesuatu, apakah kamu selalu yakin akan
berhasil?
HNK : “Iya kak saya selalu yakin.”
P : “Ketika mendapat kesulitan, apa yang akan kamu lakukan?”
HNK : “Misal ketika mengerjakan soal saya menemukan kesulitan saya akan
coba ingat-ingat dulu kak terus pakai logika juga terus nonton youtube,
searching di google.”
P : “Ketika melakukan sesuatu apakah kamu meminta bantuan atau
membutuhkan pertimbangan dari orang lain?”
HNK : “Tidak kak, saya akan berusaha semampu saya dulu.”
P : “Apakah kamu terbiasa melakukan sesuatu karena pilihan sendiri atau
ikut dan meniru orang lain?”
HK : “Pilihan sendiri kak.”
P : “Apakah kamu berani bertanya dan menjawab pertanyaan ketika
pembelajaran?”
HK : “Iya kak, saya berani dan sering bertanya ketika pembelajaran”
P : “Apakah kamu merasa malu untuk menyampaikan pendapat? ”
HK : “Enggak kak.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah menyerah terutama ketika
mendapatkan kesulitan dalam melakukan sesuatu?”
HK : “Enggak justru itu malah jadi tantangan kak.”
P : “Ketika gagal dalam melakukan sesuatu apakah kamu akan
mencobanya kembali?”
HK : “Pasti kak.”
P : “Apakah kamu termasuk orang yang mudah bergaul dan percaya diri?”
HK : “Iya kak saya mudah bergaul dan percaya diri.”
219

P : “Ketika pembelajaran apakah kamu berani bertanya dan menjawab


pertanyaan meskipun tidak ditunjuk oleh dosen pengampu mata
kuliah?”
HK : “Iya kak berani, saya sering menjadi relawan ketika bertanya dan
menjawab pertanyaan meskipun tidak ditunjuk oleh dosen”
Berdasarkan cuplikan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa self-
efficacy subjek HNK adalah (1) memiliki keyakinan akan kemampuannya, (2)
tangguh dan tidak mudah menyerah, (3) memiliki kemandirian yang baik, (4)
memiliki keberanian dalam bertindak, serta (5) memiliki rasa positif terhadap
dirinya.

4.5 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui analisis
kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau dari representasi matematis dan
self-efficacy mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2021/2022 Universitas
Muhammadiyah Semarang dalam menyelesaikan soal kalkulus. Analisis dilakukan
melalui kegiatan tes, wawancara, dan angket. Tes yang diberikan berupa soal
pemecahan masalah yang didalamnya termuat representasi matematis untuk
mengukur kemampuan pemecahan masalah Polya mahasiswa. Analisis
kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau dari representasi matematis
mahasiswa dapat dilihat dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan hasil
wawancara. Penelitian yang dilakukan oleh (Febriani Ratnasari et al., 2020)
menyatakan bahwa dalam menganalisis kemampuan pemecahan masalah Polya
ditinjau dari representasi matematis juga menggunakan teknik pengumpulan data
dengan tes dan wawancara. Teknik analisis yang dilakukan juga menggunakan
model Miles and Huberman dengan tahap reduksi, menyajikan data, dan menarik
kesimpulan.
Penelitian (Khabibah dan Wibowo, 2016) menggunakan Miles and
Huberman untuk menganalisis data diawali dengan tahapan reduksi, penyajian data,
dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Tahapan reduksi pada penelitian ini
yaitu menghitung hasil tes, mengelompokkan mahasiswa, dan analisis berdasarkan
220

indikator kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau dari kemampuan


representasi matematis, tahapan penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram
yang memuat presentase dari hasil tes. Tahap kesimpulan berisi tentang penarikan
kesimpulan dari data yang telah disajikan.
Analisis aspek self-efficacy dapat dilihat dari hasil angket self-efficacy, dan
wawancara. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Imaroh et al., 2021) menyatakan
bahwa dalam menganalisis self-efficacy juga menggunakan instrumen angket dan
wawancara. Penelitian (Sariningsih dan Purwasih, 2017) dalam menganalisis self-
efficacy mahasiswa calon guru juga menggunakan angket. Analisis hasil self-
efficacy yang dilakukan di lapangan diperoleh dengan menggabungkan hasil dari
angket dan wawancara untuk melengkapi hasil penelitian.
Hasil tes diperoleh analisis kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau
dari representasi matematis mahasiswa dalam menyelesaikan soal kalkulus. Hasil
angket diperoleh analisis self-efficacy mahasiswa. Hasil wawancara diperoleh
analisis kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau dari representasi matematis
dan self-efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan soal kalkulus. Menurut
(Sugiyono, 2017) dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah triangulasi metode, yaitu penelitian yang melakukan
pengecekan hasil penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda yakni
tes, angket, dan wawancara sehingga derajat kepercayaan data valid.
4.5.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis
NCTM (2018) menyebutkan tentang lima standar kemampuan matematis
yang harus dimiliki oleh mahasiswa, salah satunya yaitu kemampuan: pemecahan
masalah (problem solving). Kemampuan pemecahan masalah yaitu kemampuan
individu dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk
menemukan solusi penyelesaian dari suatu situasi yang tidak biasa. Hasil data
diperoleh analisis kemampuan pemecahan masalah berdasarkan setiap indikator.
Pemecahan masalah dalam penelitian ini menggunakan empat tahapan pemecahan
221

masalah Polya. Indikator dalam tahapan pemecahan masalah Polya yang digunakan
yaitu (1) memahami masalah meliputi: a) menentukan apa yang diketahui, b)
menentukan apa yang ditanyakan pada masalah, (2) merencanakan rencana
penyelesaian meliputi: a) menentukan rencana yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah, b) menentukan rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah, (3) melaksanakan rencana penyelesaian meliputi: a)
menerapkan setiap langkah yang direncanakan untuk menyelesikan masalah, b)
menerapkan setiap rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah, dan
(4) memeriksa kembali yaitu menentukan kesimpulan dari masalah.
Hasil analisis kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi
matematis terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah.
Mayoritas mahasiswa pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah
Semarang angkatan 2021/2022 memiliki kemampuan pemecahan masalah pada
kategori sedang. Sementara analisis kemampuan pemecahan masalah berdasarkan
tahapan Polya berada pada kategori baik untuk nomor soal 1, 3, dan 4, kategori
kurang untuk nomor soal 2 dan 5. Sedangkan analisis kemampuan pemecahan
masalah berdasarkan indikator berada pada kategori baik untuk indikator
menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada setiap soal, kategori
cukup untuk indikator merencanakan rencana penyelesaian dan menerapkan
rencana penyelesaian serta kurang untuk indikator menentukan kesimpulan.
Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa kategori tinggi rata-rata
berada pada kategori baik pada tahap pertama, kedua dan ketiga pada semua nomor
soal. Hal tersebut tampak pada tabel 4.27. Mereka cenderung melewatkan tahap
memeriksa kembali pada soal nomor 5. Mahasiswa dengan kemampuan tinggi
mampu memahami masalah (understand the problem). Hal ini ditandai dengan
mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, mampu
menjelaskan masalah tersebut dengan menggunakan kalimat sendiri pada saat
wawancara, mampu menyederhanakan masalah dan mampu mencari sub tujuan
serta mampu mengurutkan informasi yang ada pada soal. Pada tahap menyusun
rencana (devise a plan) mahasiswa mampu memahami keterkaitan antara diketahui
dan ditanyakan, dapat membuat perencanaan atau strategi dalam menyelesaikan
222

masalah, serta dapat menentukan operasi matematika yang digunakan dalam


menyelesaikan masalah. Pada tahap melaksanakan rencana (carry out a plan)
mahasiswa mampu melaksanakan rencana penyelesaian yang telah dibuat dengan
perhitungan yang benar. Pada tahap memeriksa kembali (look back), mahasiswa
mampu menarik kesimpulan dengan benar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
(Saparwadi dan Cahyowatin, 2018) yang menyatakan bahwa mahasiswa
berkemampuan tinggi mampu memahami masalah dengan memahami kosa kata
soal, mengidentifikasi semua fakta berupa data informasi yang ada dalam soal tes,
menghubungkan antar semua informasi dari hasil identifikasi, dan diakhiri dengan
mengidentifikasi pertanyaan dari soal pada instrument tes pemecahan masalah
sebagai tujuan yang ingin dicapai. Mampu menyusun rencana pemecahan dengan
pemilihan rumus berdasarkan hasil identifikasi semua data informasi dalam
masalah. Sehingga mampu melaksanakan rencana dan mampu memeriksa kembali
dengan baik dan benar. Hal tersebut tampak pada subjek penelitian HK. Dari data
yang diperoleh, subjek HK mampu memahami masalah dengan baik pada semua
soal, dapat merencanakan penyelesaian masalah pada kelima soal pada tes yang
diberikan dengan baik meskipun pada soal nomor 2 dan 5 kurang tepat dan benar.
Subjek HK juga mampu memeriksa kembali pada semua soal kecuali nomor 5.
Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa kategori sedang rata-rata
berada pada kategori baik pada tahap pertama, kategori cukup pada tahap kedua
dan ketiga, dan kategori kurang pada tahap keempat. Mahasiswa dengan
kemampuan sedang pada tahap memahami masalah (understand the problem)
mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, mampu
menjelaskan masalah tersebut dengan menggunakan kalimat sendiri pada saat
wawancara. Pada tahap menyusun rencana (devise a plan) mahasiswa kurang
mampu memahami keterkaitan antara diketahui dan ditanyakan, serta dapat
membuat perencanaan atau strategi dalam menyelesaikan masalah. Pada tahap
melaksanakan rencana (carry out a plan) mahasiswa kurang mampu melaksanakan
rencana penyelesaian yang telah dibuat dengan perhitungan yang benar. Pada
tahap memeriksa kembali (look back) mahasiswa belum mampu membuat
kesimpulan dari penyelesaian yang dia buat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
223

(Rianti, 2018) yang menyatakan bahwa mahasiswa berkemampuan sedang mampu


memahami masalah dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada
soal, kurang mampu membuat rencana penyelesain yaitu menuliskan rumus yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan soal dengan tepat walaupun belum lengkap.
Mahasiswa kurang mampu melaksanakan rencana dan sangat kurang dalam
memeriksa kembali hasil. Hal tersebut tampak pada subjek penelitian SIR. Subjek
SIR mampu memahami masalah dengan baik pada semua soal meskipun nomor 5
tidak tepat. Subjek SIR mampu merencanakan penyelesaian dan menyelesaikan
penyelesaian dengan baik pada soal nomor 1, dan 3. Selain itu subjek SIR juga
mampu merencanakan rencana penyelesaian dengan baik namun kurang lengkap
pada soal nomor 4. Namun subjek SIR hanya menentukan kesimpulan pada soal
nomor 1 dan 3 saja.
Sedangkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa kategori rendah
baik pada tahap memahami masalah saja, untuk ketiga tahap lainnya berada pada
kategori kurang. Mahasiswa dengan kemampuan rendah pada tahap memahami
masalah (understand the problem) mampu menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan pada soal, namun tidak mampu menjelaskan kembali masalah dengan
kalimat sendiri pada saat wawancara. Pada tahap menyusun rencana (devise a
plan) mahasiswa dapat memahami keterkaitan antara diketahui dan ditanyakan
namun tidak dapat membuat perencanaan atau strategi dalam menyelesaikan
masalah, serta tidak mampu mengurutkan informasi yang ada pada soal. Pada
tahap melaksanakan rencana (carry out a plan) mahasiswa tidak mampu membuat
tahap penyelesaian. Pada tahap memeriksa kembali (look back), mahasiswa tidak
mampu menentukan kesimpulan. Hal tersebut tampak pada subjek penelitian TS.
Subjek TS hanya mampu memahami masalah saja pada setiap soal meskipun untuk
soal nomor 2 kurang lengkap. Subjek TS hanya merencanakan rencana
penyelesaian untuk soal nomor 3 saja karena subjek merasa semua soal terlalu
sulit. Hal tersebut terjadi karena langkah menyelesaikan masalah berhubungan
dengan langkah merancanakan penyelesaian. Ketepatan subjek penelitian dalam
menyelesaikan masalah sangat dipengaruhi oleh kemampuan merencanakan
penyelesaian masalah. Jika perencanaan sudah baik dan benar maka
224

penyelesaiannya juga baik, begitu juga sebaliknya. Informasi ini didapatkan


peneliti pada saat mewawancarai TS. TS dapat menyebutkan perencanaan dengan
baik walaupun pada lembar jawab tes jawaban dia kurang tepat. Selain itu, sebuah
temuan juga ditemukan pada TS. TS mampu membuat perencanaan yang baik pada
butir soal nomor 3 namun tidak menuliskan kesimpulan saja padahal TS tahu
bahwa itu sebuah kesimpulan hanya saja dia malas menuliskannya.
Kemampuan pemecahan masalah berada pada kategori baik terdapat pada
indikator menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Hal ini
dikarenakan semua informasi tersedia dengan pertanyaan yang jelas. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Ario, 2016) bahwa penyajian informasi yang jelas pada soal
membantu mahasiswa dalam menyelesaikan masalah. Mahasiswa akan
mengidentifikasi informasi yang ada dan memikirkan langkah-langkah yang
umum berdasarkan informasi yang didapat untuk menyelesaikan soal.
Kemampuan pemecahan masalah berada pada kategori cukup pada indikator
mampu merencanakan penyelesaian yang akan digunakan, menentukan rumus
yang akan digunakan serta menerapkan rencana dan rumus yang akan digunakan.
Hal tersebut terjadi karena mahasiswa yang sudah mampu memahami apa yang
diinginkan soal belum tentu mampu mengidentifikasi pola/operasi yang
dibutuhkan untuk memecahkan soal tersebut. Keadaan ini sesuai hasil penelitian
(Sari, 2020) bahwa banyak mahasiswa sulit menganalisis fakta yang ada pada soal
untuk dikaitkan dengan konsep matematis yang relevan sehingga mahasiswa salah
mentransformasikan masalah pada model matematika. Ketidakmampuan
mahasiswa dalam merencanakan pemecahan masalah dapat terlihat ketika
mahasiswa salah dalam memilih rumus atau konsep yang akan digunakan dalam
menyelesaikan. Sementara itu, ketidakmampuan mahasiswa dalam melaksanakan
rencana penyelesaian masalah yang paling banyak ditunjukkan ketika menentukan
hubungan antara informasi yang terdapat pada soal dengan rumus/konsep yang
harus digunakan. Sebagian besar mahasiswa merasa bingung ketika mengaitkan
hubungan antara apa yang diketahui pada soal dan langkah penyelesaian yang
harus dilakukan, sehingga mahasiswa sering salah dalam menyelesaikan soal,
tidak sesuai dengan rumus yang ditulis pada tahap merencanakan pemecahan
225

masalah. Keadaan ini sesuai pernyataan (Newman, 2005) yaitu sangat mungkin
terjadi pada mahasiswa yang mampu mengidentifikasi operasi atau pola operasi
pada soal, tetapi tidak mampu menyelesaikan operasi secara tepat.
Kemampuan pemecahan berada pada kategori kurang pada tahap
memeriksa kembali indikator menentukan kesimpulan. Hal tersebut terjadi karena
untuk menarik kesimpulan mahasiswa harus mampu menafsirkan dan memahami
situasi, hal ini sepaham dengan pendapat (Aziz dan Hidayati, 2019) bahwa subjek
yang tidak paham pertanyaan berpengaruh pada penarikan kesimpulan. Terdapat
pula mahasiswa yang mampu menentukan langkah penyelesaian tetapi tidak
mampu menarik kesimpulan dari penyelesaian yang dikerjakan. Hal ini
dikarenakan mahasiswa kurang memahami maksud dari soal, dan kurang
menguasai konsep pada soal yang diberikan sehingga salah dalam menarik
kesimpulan yang logis. Sehingga perlu adanya peningkatan kemampuan
mahasiswa dalam pemahaman soal dan pemahaman konsep. Sesuai dengan
pernyataan (Ario, 2016) bahwa pemahaman mahasiswa harus menjadi prioritas
dalam pembelajaran. Lebih lanjut menurut (Wulandari, 2016) menjelaskan bahwa
peningkatan pemahaman konsep mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam menarik kesimpulan.
Sementara kemampuan pemecahan masalah berada pada kategori rendah
pada indikator ketujuh yakni menentukan kesimpulan. Berdasarkan analisis data
indikator menentukan kesimpulan berada pada kategori rendah karena kebanyakan
mahasiswa merasa cukup dengan perolehan hasil akhir pada soal selain itu untuk
menentukan kesimpulan mahasiswa harus mampu menafsirkan dan memahami
situasi. Hal ini sepaham dengan pendapat (Aziz dan Hidayati, 2019) bahwa subjek
yang tidak paham pertanyaan akan berpengaruh pada penarikan kesimpulan.
Terdapat mahasiswa yang mampu menentukan langkah penyelesaian tetapi kurang
tepat bahkan tidak mampu menentukan kesimpulan dari penyelesaian yang
dikerjakan. Hal ini dikarenakan mahasiswa kurang memahami maksud dari soal
dan kurang menguasai konsep dari soal yang diberikan sehingga salah dalam
menarik kesimpulan. Sehingga perlu adanya peningkatan kemampuan mahasiswa
dalam pemahaman soal dan pemahaman konsep. Hal tersebut sesuai dengan
226

pernyataan (Ario, 2016) bahwa pemahaman mahasiswa harus menjadi prioritas


dalam pembelajaran. Hal itu diperkuat kembali oleh pernyataan (Sholikah, 2018)
yang menjelaskan bahwa peningkatan pemahaman konsep mahasiswa mampu
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menarik kesimpulan.
Berdasarkan analisis data dapat diketahui juga kemampuan representasi
matematis mahasiswa pada indikator menyajikan penyelesaian dalam bentuk
grafik, diagram, atau tabel berada pada kategori kurang. Adapun penyebabnya
yaitu mahasiswa belum dapat menyajikan penyelesaian dalam bentuk grafik
dengan benar untuk menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai dengan apa
yang diperintahkan soal. Kebanyakan mahasiswa tidak tepat dalam membuat
informasi pada soal dan tidak memperhatikan maksud dari pertanyaan pada soal.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Purnama, 2019) yang menyebutkan bahwa
mahasiswa dalam menyajikan masalah dalam bentuk grafik, diagram, atau tabel
belum tepat dikarenakan mahasiswa itu sendiri tidak dapat mencermati masalah
yang diberikan dengan baik, kemudian cara penyelesaian serta perhitungan yang
dilakukan belum benar. Suganda (2020) menyatakan bahwa kesulitan membuat
representasi berupa menyajikan penyelesaian dalam bentuk grafik, diagram, atau
tabel dari suatu permasalahan dikarenakan kurangnya pemahaman mahasiswa atas
soal yang diberikan.
Sebagian besar mahasiswa sudah mampu memenuhi indikator kemampuan
representasi matematis menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks
tertulis yakni mampu menentukan kesimpulan dengan benar namun beberapa
diantaranya masih terdapat mahasiswa yang belum memenuhi indikator tersebut.
Hal ini dikarenakan mahasiswa belum terbiasa menggunakan kata-kata untuk
menyelesaikan soal matematika, mahasiswa terbiasa menyelesaikan soal secara
langsung dengan angka sehingga sulit untuk menyampaikan penyelesaian dengan
kata-kata. Hal ini sepaham dengan dengan pendapat (Hani et al., 2020) bahwa
sebagian mahasiswa belum bisa menjawab soal dengan menggunakan kata-kata
atau teks tertulis karena mahasiswa kesulitan dalam menyampaikan ide
matematisnya dengan bahasa sendiri.
227

Kemampuan representasi matematis pada indikator penyelesaian masalah


dengan melibatkan ekspresi matematis soal nomor 4 berada pada kategori cukup.
Sebagian dari mahasiswa mampu dalam melibatkan eskpresi matematis untuk
penyelesaian masalah dengan cara memadukan beberapa simbol dan rumus untuk
mempermudah penyelesaian. (Hani et al., 2020) dalam penelitiannya juga
menyatakan bahwa pada indikator melibatkan ekspresi matematis, mahasiswa
sudah memahami permasalahan yang terdapat dalam soal dan sudah mampu
menyelesaikan permasalahan dengan melibatkan ekspresi matematis yang tepat.
Lebih lanjut menurut penelitian yang dilakukan oleh (Elisa dan Marlina, 2019)
yang menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam melibatkan ekspresi
matematis yaitu kemampuan mahasiswa dalam memadukan simbol dan rumus
matematis untuk melakukan penyelesaian. Mahasiswa tidak lagi hanya
menggunakan satu rumus dalam menentukan jawabannya, melainkan mahasiswa
perlu memahami maksud soal, memilih dan menggunakan rumus yang tepat, dan
mengolah hasil dari perhitungan untuk dipakai sebagai dasar dalam menyelesaikan
soal. Hal ini sesuai dengan indikator representasi matematis yang disampaikan
oleh Mudzakir (2016) bahwa salah satu indikator representasi ekspresi matematis
adalah menggunakan rumus yang tepat berdasarkan informasi yang diberikan pada
soal.
Berdasarkan hasil penelitian masih ditemukan beberapa mahasiswa yang
belum memenuhi kemampuan representasi matematis indikator penyelesaian
masalah dengan melibatkan ekspresi matematis. Terdapat beberapa mahasiswa
yang tidak melibatkan ekspresi matematis dan tidak melakukan penyelesaian soal
dengan melibatkan ekspresi matematis. Hal ini dikarenakan mahasiswa tidak
mampu memahami soal yang diberikan dan lupa dengan materi tersebut. (Melinda,
2017) dalam penelitiannya juga menyebutkan bahwa mahasiswa mengalami
kesulitan dalam melibatkan ekspresi matematis dalam menyelesaikan masalah
dikarenakan ketidakpahaman konsep akan materi dalam permasalahan tersebut.
228

4.5.2 Aspek Self-Efficacy Mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan


2021/2022
Hasil data diperoleh analisis aspek self-efficacy mahasiswa berdasarkan
setiap indikator. Indikator dalam self-efficacy yang digunakan yaitu keyakinan akan
kemampuannya, kemandirian, tangguh dan tidak mudah menyerah, keberanian
dalam bertindak, dan memiliki rasa positif terhadap dirinya. Berdasarkan tabel 4.15
dapat diketahui bahwa aspek self-efficacy mahasiswa kategori tinggi, sedang,
rendah. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
pendidikan matematika angkatan 2021/2022 memiliki aspek self-efficacy pada
kategori sedang. Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui aspek self-efficacy
mahasiswa berdasarkan indikator. Hasil self-efficacy mahasiswa berdasarkan
indikator berada pada kategori baik dan cukup. Kategori baik terdapat pada
indikator kedua. Indikator self-efficacy yang kedua yaitu kemandirian. Kemandirian
yang dimaksud adalah mahasiswa dalam melakukan sesuatu bergantung pada
dirinya sendiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Berdasarkan hasil analisis
data diperoleh bahwa mahasiswa memenuhi indikator self-efficacy kemandirian
meskipun masih ada beberapa mahasiswa belum mencapai indikator tersebut
karena terdapat beberapa mahasiswa yang tidak percaya untuk mengerjakan tugas
secara mandiri dan meminta pendapat teman ketika mengerjakan tugas, menyontek
ketika ujian, menyampaikan pendapat hanya ketika teman menyampaikan
pendapat, dan memilih meminta bantuan dari orang lain untuk mengerjakan tugas.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Putra et al., 2018) yaitu self-
efficacy sebagian besar mahasiswa belum dapat mengambil keputusan yang
mandiri, sehingga perlu dibiasakan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan masalah
matematika tanpa selalu dibimbing oleh dosen.
Sedangkan aspek self-efficacy pada kategori cukup terdapat pada indikator
pertama, ketiga, keempat dan kelima. Indikator self-efficacy yang pertama yaitu
keyakinan akan kemampuannya. Indikator ini menunjukkan bahwa mahasiswa
tidak ragu atau bingung dalam menyelesaikan sesuatu dan yakin dengan
kemampuan yang dimilikinya. Menurut (Schunk et al., 2017); Alwisol, 2019) self-
efficacy adalah keyakinan diri untuk mampu atau tidaknya menjalankan tugas
229

berbagai bentuk kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil analisis data
diperoleh bahwa sebagian dari mahasiswa memenuhi indikator self-efficacy
keyakinan akan kemampuannya namun sebagian lain belum mencapai indikator
tersebut karena terdapat sebagian mahasiswa yang tidak merasa mampu dalam
menemukan jawaban ketika mengerjakan soal, tidak yakin ketika mengerjakan
sesuatu yang sulit, tidak yakin mendapat nilai yang bagus, tidak langsung
mengerjakan soal yang diberikan, merasa tidak yakin ketika mengerjakan tugas,
tidak mau bertanya kepada dosen ketika mengalami kesulitasn, dan enggan untuk
mengerjakan tugas sulit. Kebiasaan yang tidak baik lainnya yaitu sebagian dari
mahasiswa melihat pekerjaan teman terlebih dahulu sebelum mengerjakan sesuatu,
hal itu menunjukkan bahwa mahasiswa belum memiliki keyakinan terhadap
kemampuannya. Hal itu relevan dengan yang dikemukakan oleh (Vandini, 2016)
bahwa banyak mahasiswa yang tidak percaya diri terhadap jawaban yang
dikerjakannya, padahal jawaban yang dikerjakannya belum tentu salah namun
mahasiswaa tidak percaya kepada kemampuan yang dimilikinya sehingga
mahasiswa memilih untuk melihat pekerjaan temannya.
Aspek self-efficacy pada kategori cukup juga terdapat pada indikator ketiga.
Indikator self-efficacy yang ketiga yaitu keberanian dalam bertindak. Indikator ini
menunjukkan bahwa mahasiswa tidak merasa malu atau takut dalam melakukan
sesuatu. (Nugrahaning dan Intan, 2018) menyebutkan untuk mengetahui self-
efficacy dalam diri seorangan maka dapat ditandai dengan seberapa besar
keberanian seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Berdasarkan hasil analisis
data diperoleh bahwa indikator self-efficacy keberanian dalam bertindak berada
pada kategori cukup. Sebagian dari mahasiswa mampu memenuhi indikator
tersebut dan memiliki sikap berani dalam bertindak atau melakukan sesuatu.
Sebagian dari mahasiswa memiliki pendapat yang dapat dipahami oleh orang lain
ketika berdiskusi, tidak gugup ketika menyampaikan pendapat, berusaha menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh dosen tidak merasa enggan untuk berpendapat, tidak
malu ketika diminta untuk bertanya, dan tidak takut menjawab pertanyaan dari
dosen Hal sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Zakiyah et al., 2018)
yang menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki keberanian dalam melakukan
230

tindakan atau tantangan yang dapat dilihat ketika mahasiswa diberikan soal
mahasiswa berusaha untuk menjawab meskipun jawaban masih kurang tepat.
Sebagian mahasiswa mampu memenuhi indikator keberanian dalam bertindak
namun sebagian mahasiswa lainnya masih belum memenuhi indikator tersebut dan
masih merasa takut dalam bertindak, merasa gugup ketika menyampaikan
pendapat, tidak berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan dosen, merasa
enggan untuk berpendapat, malu ketika diminta untuk bertanya, dan takut untuk
menjawab pertanyaan dari dosen. Hal itu sejalan dengan yang dikemukakan oleh
(Pangestu dan Sutirna, 2021) bahwa mahasiswa merasa gugup ketika mahasiswa
menghadapi masalah-masalah matematika.
Kategori cukup juga terdapat pada indikator keempat. Indikator self-efficacy
yang keempat yaitu tangguh dan tidak mudah menyerah. Indikator ini menunjukkan
bahwa mahasiswa tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan dan
hambatan yang baru. Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa sebagian mahasiswa
mampu memenuhi indikator tersebut serta tangguh dan tidak mudah menyerah.
Sebagian mahasiswa tidak terlambat mengumpulkan tugas, tidak mudah putus asa
ketika menghadapi soal yang rumit, sulit dan dalam jumlah yang banyak. Hal ini
sejalan dengan yang dikemukakan (Nuraeni dan Kusuma, 2018) bahwa mahasiswa
memiliki kesemangatan dan terus berusaha untuk menyelesaikan suatu masalah
yang dihadapi karena mahasiswa tidak menyerah dalam menghadapi soal yang
diberikan, mahasiswa selalu berusaha dengan semampunya, agar mampu
menyelesaikan permasalahan yang di hadapi. Namun berdasarkan hasil analisis
data yang diperoleh masih terdapat mahasiswa yang belum memiliki rasa tangguh
dan mudah menyerah karena sebagian mahasiswa sering terlambat mengumpulkan
tugas, mudah putus asa ketika menghadapi soal yang rumit, sulit dan dalam jumlah
yang banyak. Hal tersebut sejalan dengan (Simatupang dan Napitupulu, 2020)
bahwa mahasiswa mudah menyerah dalam mengerjakan soal yang sulit dan mudah
mengeluh atau berputus asa dalam mengerjakan soal-soal karena mahasiswa
menganggap matematika masih merupakan pelajaran yang sulit dipelajari.
Selain itu, kategori cukup juga terdapat pada indikator kelima yakni
memiliki rasa positif terhadap dirinya. Indikator ini menunjukkan bahwa
231

mahasiswa merasa yakin optimis akan kemampuan yang dimiliki. Berdasarkan


hasil analisis terlihat bahwa sebagian mahasiswa mampu memenuhi indikator
tersebut dan memiliki rasa positif terhadap dirinya. Sebagian dari mahasiswa
mampu bergaul dengan teman atau orang disekitar, tidak malu dilihat banyak orang,
merasa mampu mengatasi apapun kesulitan yang dihadapi, mengikuti pelajaran
online, serta optimis memperoleh nilai yang baik pada mata kuliah kalkulus. Hal
ini sejalan dengan yang dikemukakan (Hidayati dan Savira, 2021) bahwa banyak
mahasiswa memiliki rasa positif terhadap dirinya yang menunjukkan bahwa
mahasiswa sangat menghargai apa yang dimiliki dan apa yang telah mereka
kerjakan, meskipun hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Lebih lanjut menurut (Elisa dan Marlina, 2019) menyatakan bahwa mahasiswa
yang memiliki rasa positif terhadap dirinya mudah bergaul dengan orang lain dan
tidak malu dalam bersosialisasi dengan banyak orang. Namun berdasarkan hasil
analisis data yang diperoleh masih terdapat mahasiswa yang belum memiliki rasa
positif terhadap dirinya karena masih terdapat mahasiswa yang tidak rajin dan
semangat belajar, tidak mengikuti pembelajaran online, serta tidak peduli dengan
nilai yang didapatkan. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat mahasiswa yang
belum memiliki rasa positif terhadap dirinya. (Wulandari dan Sinambela, 2017)
berpendapat bahwa ketika ada mahasiswa yang kurang semangat akan pelajaran
matematika, maka dosen perlu melakukan upaya alternatif yang dapat
meningkatkan minat belajar mahasiswa dan menyesuaikan kemampuan mahasiswa
dengan materi pelajaran yang akan dipelajari.
Berdasarkan beberapa uraian diatas, indikator self-efficacy yang
berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah adalah indikator pertama
yakni keyakinan akan kemampuannya karena keyakinan berkaitan dengan
keteguhan hati terhadap keyakinan individu apakah akan berhasil dalam
menghadapi suatu permasalahan. Dalam menghadapi suatu masalah mahasiswa
akan mengerjakannya sesuai anggapannya, jika dirasa sulit maka mahasiswa
cenderung akan menghindarinya, begitu sebaliknya jika dirasa mudah masalah
tersebut akan diselesaikan dan menganggap masalah tersebut bagian dari tantangan.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Noviza, 2019) bahwa keyakinan akan
232

kemampuan seseorang adalah dasar utama dari suatu tindakan. Individu dengan
keyakinan diri tinggi umumnya memiliki sikap yakin terhadap kemampuannya
sendiri dan individu dengan pengaturan diri yang tinggi umumnya memiliki sikap
cermat dalam bekerja, bersikap teguh dan positif, serta dapat berfikir jernih dan
fokus, begitu juga individu dengan motivasi diri yang tinggi umumnya memiliki
semangat dan tidak mudah putus asa. Sehingga dengan sikap tersebut, kemampuan
individu dalam menyelesaikan permasalahan relatif baik. Hal tersebut juga berlaku
untuk kebalikannya.
4.5.3 Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Aspek Self-Efficacy
Kemampuan mahasiswa dengan self-efficacy tinggi pada tahap memahami
masalah mampu memahami masalah dengan menjelaskan apa yang diketahui,
ditanyakan dengan benar dan lengkap. Pada tahap merencanakan pemecahan
masalah, mampu merencanakan pemecahan masalah secara lengkap dengan
menjelasakan langkah-langkah dan menuliskan rumus yang akan digunakan dengan
benar dan lengkap. Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, mampu
melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan rencana, mampu
melakukan perhitungan. Pada tahap memeriksa kembali, mahasiswa yang memiliki
self-efficacy tinggi mampu memeriksa kembali dengan cara menghitung mundur,
meneliti/membaca kembali langkah yang dikerjakan dan menuliskan kesimpulan
dengan benar.
Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dengan self-efficacy sedang
memiliki kemampuan yang hampir sama dengan mahasiswa yang memiliki self-
efficacy tinggi, hanya saja dari 5 soal yang diberikan, hanya 3 soal yang mampu
dikerjakan. Pada tahap merencanakan pemecahan masalah, sebagian mahasiswa
dengan self-efficacy sedang mampu mampu merencanakan pemecahan masalah
secara lengkap dengan menjelasakan langkah-langkah dan menuliskan rumus yang
akan digunakan dengan benar dan lengkap. Pada tahap melaksanakan rencana
pemecahan masalah, sebagian mahasiswa dengan self-efficacy sedang mampu
melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan rencana, mampu
melakukan perhitungan. Pada tahap memeriksa kembali, mahasiswa yang memiliki
self-efficacy sedang sebagian mahasiswa sering tidak menuliskan kesimpulan akhir
233

dan sebagiannya lagi mampu memeriksa kembali dengan cara meneliti/membaca


kembali langkah yang dikerjakan namun kurang tepat. Sedangkan, kemampuan
pemecahan masalah mahasiswa dengan self-efficacy rendah rata-rata hanya mampu
memahami masalah saja, kurang mampu melaksanakan rencana pemecahan
masalah, kurang tepat dalam melakukan perhitungan dan tidak menuliskan
kesimpulan akhir.
Self-efficacy menjadi sesuatu hal yang sangat penting karena kemampuan
yang tinggi akan menyebabkan seseorang tidak hanya berusaha untuk mendapat
sesuatu atau pengetahuan yang dibutuhkan, melainkan mereka akan menemukan
pengetahuan lain yang berkaitan dengan tugas atau pekerjaan yang sedang mereka
kerjakan dan mereka sangat termotivasi untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang
lebih baik dan lebih sempurna (Schunk, 1995). Selanjutnya penelitian yang
dilakukan oleh (Rajagukguk dan Hazrati, 2021) menyatakan bahwa dengan self-
efficacy yang tinggi seorang mahasiswa akan lebih mudah dan berhasil melampaui
latihan-latihan matematika yang diberikan kepadanya, sehingga hasil akhir dari
pembelajaran tersebut yang tergambar dalam prestasi akademiknya juga cenderung
akan lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang memiliki self-efficacy rendah.
Seseorang yang mempunyai self-efficacy tinggi mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi maka tentu akan menumbuhkan rasa percaya diri akan keingintahuannya
dalam menyelesaikan soal matematika (Sinaga, 2014).
Maddux dalam (Hendriana dan Kadarisma, 2019) yang mengatakan bahwa
self-efficacy merupakan kehendak dalam diri seseorang untuk menentukan
tindakan, upaya yang dikeluarkan, kegigihan dalam menghadapi permasalahan dan
juga pengalaman emosional atau afektif. Bandura dalam (Subaidi, 2016) juga
mengatakan bahwa self-efficacy dalam diri seseorang dapat dipengaruhi oleh empat
macam faktor seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yakni:
pengalaman keberhasilannya, pengalaman dari orang lain, persuasi verbal dan
keadaan fisik orang tersebut. Maka dari berbagai macam pernyataan dapat dibuat
kesimpulan bahwa secara umum self-efficacy adalah keyakinan dalam diri
seseorang mengenai kemampuan dirinya sendiri ketika menghadapi situasi-situasi
untuk mencapai tujuan tertentu didalam hidupnya. Oleh karena itu, apabila
234

mahasiswa memiliki self-efficacy yang kuat berarti merasa sanggup untuk dapat
mengerjakan berbagai macam tugas, tak terkecuali dalam mengerjakan soal-soal
matematika. Hal tersebut sejalan dengan Paul R.P dan Dale H.S dalam (Sunaryo,
2017) yaitu bahwa mahasiswa yang mempunyai self-efficacy rendah kurang mampu
dalam memahami berbagai persoalan dalam matematika dan juga kemampuannya
jauh dibawah dibandingkan mahasiswa dengan self-efficacy tinggi. Sehingga rata-
rata mahasiswa dengan self-efficacy rendah cenderung memilih jalan pintas dengan
mencontek karena merasa tidak sanggup untuk mengerjakan berbagai macam tugas
terutama persoalan matematika.
Berdasarkan dari uraian diatas dapat diketahui bahwa self-efficacy dan
kemampuan pemecahan masalah adalah dua aspek yang mempengaruhi
keberhasilan dalam pembelajaran matematika dengan kata lain kemampuan
pemecahan masalah memiliki hubungan dengan aspek self-efficacy. Hasil tersebut
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Alifia dan Rakhmawati, 2018) yaitu
self-efficacy mempunyai peranan yang sangat penting dalam segala sesuatu, salah
satunya bagi mahasiswa yang sedang melakukan pemecahan masalah matematis.
Hal tersebut diperkuat kembali oleh penelitian yang dilakukan oleh (Agumuharram
dan Soro, 2021) bahwa self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah terdapat
hubungan yang signifikan yakni sebesar 0,002. Dalam penelitian ini mahasiswa
yang memiliki self-efficacy yang tinggi mempunyai skor pemecahan masalah yang
tinggi pula. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Jatisunda, 2017)
semakin tinggi skor kemampuan pemecahan masalahnya maka semakin tinggi pula
self-efficacy matematis mahasiswa, namun peneliti menemukan beberapa kasus
pada subjek HNK yakni mahasiswa yang memiliki self-efficacy tinggi tetapi
kemampuan pemecahan masalahnya rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian
(Agumuharram dan Soro, 2021) yang menyatakan bahwa mahasiswa yang
memiliki skor kemampuan matematis rendah memiliki self-efficacy yang tinggi.
Mahasiswa dengan kemampuan diri yang tinggi berusaha menyelesaikan soal
matematika dengan baik tetapi mereka mengalami kekeliruan dalam operasi hitung
sehingga skor yang diperoleh menjadi rendah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Mayoritas kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi
matematis mahasiswa pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah
Semarang angkatan 2021/2022 berada pada kategori sedang. Kemampuan
pemecahan masalah apabila ditinjau dari representasi matematis mahasiswa
kategori baik pada soal nomor 1 dan 3, kategori cukup pada soal nomor 4, dan
kategori kurang pada soal nomor 2 dan 5. Kemampuan pemecahan masalah
apabila ditinjau dari representasi matematis mahasiswa kategori baik terdapat
pada tahap memahami masalah indikator menentukan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan, kategori cukup pada tahap merencanakan rencana
penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian indikator menentukan
rencana yang akan digunakan, menentukan rumus yang akan digunakan,
menerapkan setiap langkah yang direncanakan dan menerapkan setiap rumus
yang telah ditentukan.
2. Kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi matematis dari
ketiga kategori penelitian adalah sebagai berikut:
a. Secara umum kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi
matematis mahasiswa kategori tinggi rata-rata berada pada kategori baik
pada tahap pertama, kedua dan ketiga pada semua nomor soal. Hal tersebut
tampak pada tabel 4.27. Mereka cenderung melewatkan tahap memeriksa
kembali pada soal nomor 5. Mahasiswa dengan kemampuan tinggi mampu
memahami masalah (understand the problem). Hal ini ditandai dengan
mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, mampu
menjelaskan masalah tersebut dengan menggunakan kalimat sendiri pada
saat wawancara, mampu menyederhanakan masalah dan mampu mencari
sub tujuan serta mampu mengurutkan informasi yang ada pada soal. Pada
tahap menyusun rencana (devise a plan) mahasiswa mampu memahami
keterkaitan antara diketahui dan ditanyakan, dapat membuat perencanaan

235
236

atau strategi dalam menyelesaikan masalah, serta dapat menentukan


operasi matematika yang digunakan dalam menyelesaikan masalah. Pada
tahap melaksanakan rencana (carry out a plan) mahasiswa mampu
melaksanakan rencana penyelesaian yang telah dibuat dengan perhitungan
yang benar. Pada tahap memeriksa kembali (look back), mahasiswa mampu
menarik kesimpulan dengan benar.
b. Secara umum kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi
matematis mahasiswa kategori sedang rata-rata berada pada kategori baik
pada tahap pertama, kategori cukup pada tahap kedua dan ketiga, dan
kategori kurang pada tahap keempat. Mahasiswa dengan kemampuan
sedang pada tahap memahami masalah (understand the problem) mampu
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, mampu
menjelaskan masalah tersebut dengan menggunakan kalimat sendiri pada
saat wawancara. Pada tahap menyusun rencana (devise a plan) mahasiswa
kurang mampu memahami keterkaitan antara diketahui dan ditanyakan,
serta dapat membuat perencanaan atau strategi dalam menyelesaikan
masalah. Pada tahap melaksanakan rencana (carry out a plan) mahasiswa
kurang mampu melaksanakan rencana penyelesaian yang telah dibuat
dengan perhitungan yang benar. Pada tahap memeriksa kembali (look back)
mahasiswa belum mampu membuat kesimpulan dari penyelesaian yang dia
buat.
c. Secara umum kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi
matematis mahasiswa kategori rendah baik pada tahap memahami masalah
saja, untuk ketiga tahap lainnya berada pada kategori kurang.mahasiswa
dengan kemampuan rendah pada tahap memahami masalah (understand
the problem) mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada
soal, namun tidak mampu menjelaskan kembali masalah dengan kalimat
sendiri pada saat wawancara. Pada tahap menyusun rencana (devise a plan)
mahasiswa dapat memahami keterkaitan antara diketahui dan ditanyakan
namun tidak dapat membuat perencanaan atau strategi dalam
menyelesaikan masalah, serta tidak mampu mengurutkan informasi yang
237

ada pada soal. Pada tahap melaksanakan rencana (carry out a plan) siswa
tidak mampu membuat tahap penyelesaian. Pada tahap memeriksa kembali
(look back), mahasiswa tidak mampu menentukan kesimpulan.
3. Kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi matematis dari
ketiga subjek penelitian adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi matematis pada
subjek HK termasuk kategori tinggi. Subjek HK mampu mengerjakan
kelima soal akan tetapi 2 soal masih kurang tepat. Secara umum subjek HK
baik dalam hal memahami masalah, merencanakan rencana penyelesaian,
melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Akan tetapi
pada soal nomor 2 subjek HK kurang mampu merencanakan rencana
penyelesaian sehingga mengakibatkan penyelesaian soal yang tidak tepat.
Hal yang sama terjadi pula pada soal nomor 5 dimana subjek HK mampu
merencanakan penyelesaian namun dalam menerapkan penyelesaian
kurang tepat dan melupakan menuliskan kesimpulan. Sedangkan untuk
subjek MWAM mampu memahami masalah dengan baik untuk kelima
soal, mampu merencanakan dan melaksanakan rencana dengan baik untuk
soal nomor 1, 2, 3, dan 5 karena di soal nomor 4 subjek MWAM tidak
mampu menentukan rencana yang berakibat tidak ada penyelesaian dalam
soal. Baik dalam memeriksa kembali soal nomor 1 dan 3, kurang pada soal
nomor 2, 4 dan 5.
b. Kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi matematis pada
subjek SIR termasuk kategori sedang. Subjek SIR hanya mampu
mengerjakan 3 soal saja yakni soal nomor 1, 3, dan 4. Untuk soal nomor 2
subjek SIR hanya mampu memahami masalah saja, sedangkan soal nomor
5 subjek SIR salah melaksanakan penyelesaian yang mengakibatkan
jawaban tidak tepat. Secara umum subjek SIR memiliki kemampuan yang
hampir setara dengan subjek HK. Subjek SIR memiliki kemampuan yang
baik dalam memahami masalah, kategori cukup dalam merencanakan
rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian dan
memeriksa kembali. Hal tersebut tampak pada soal nomor 1, 3 dan 4 subjek
238

mampu mengerjakan dengan benar sesuai tahapan pemecahan masalah


Polya akan tetapi pada soal nomor 4 masih kurang lengkap, untuk soal
nomor 2 subjek hanya mampu memahami masalah saja, sedangkan untuk
soal nomor 5 subjek kurang mampu memahami masalah sehingga
mengakibatkan penyelesaian soal tidak tepat. Sedangkan untuk subjek
DSA hanya mampu mengerjakan 3 soal saja yakni soal nomor 1, 3, dan 4.
Secara umum, subjek DSA cukup dalam memahami masalah soal nomor 1
dan 3, baik dalam merencanakan rencana penyelesaian soal nomor 1, 3, dan
4, cukup dalam melaksanakan rencana penyelesaian untuk semua soal serta
kurang dalam memeriksa kembali
c. Kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari representasi matematis pada
subjek TS termasuk kategori rendah. Subjek TS mampu mengerjakan
semua soal namun hanya soal nomor 3 saja yang hampir sepenuhnya benar.
Untuk soal nomor 1, 2, 4, dan 5 subjek TS hanya mampu memahami
masalah saja. Berdasarkan hal tersebut subjek TS hanya memiliki
kemampuan yang baik dalam hal memahami masalah saja. Sedangkan
untuk subjek HNK mampu mengerjakan 2 soal saja yakni soal nomor 1 dan
4. Subjek HNK secara umum cukup dalam memahami masalah,
merencanakan rencana dan melaksanakan rencana penyelesaian namun
kurang dalam memeriksa kembali.
4. Hasil analisis aspek self-efficacy mahasiswa pendidikan matematika
Universitas Muhammadiyah Semarang angkatan 2021/2022 mayoritas
memiliki self-efficacy pada kategori sedang. Aspek self-efficacy berada pada
kategori baik pada indikator 2 yaitu kemandirian. Pada indikator 1 (keyakinan
akan kemampuannya), indikator 3 (keberanian dalam bertindak), indikator 4
(tangguh dan tidak mudah menyerah), dan indikator 5 (memiliki rasa positif
terhadap dirinya) berada pada kategori cukup.
5. Berdasarkan hasil angket terlihat bahwa mahasiswa dengan kategori tinggi
memiliki aspek self-efficacy yang baik pada semua indikator self-efficacy.
mahasiswa dengan kategori sedang memiliki aspek self-efficacy yang cukup
baik pada semua indikator self-efficacy. Mahasiswa dengan kategori rendah
239

memiliki aspek self-efficacy yang kurang baik pada semua indikator self-
efficacy.
6. Aspek self-efficacy ketiga subjek penelitian adalah sebagai berikut:
a. Subjek HK dan MWAM memiliki aspek self-efficacy yaitu (1) memiliki
keyakinan akan kemampuannya, (2) kemandirian subjek baik, (3)
memiliki rasa positif yang cukup baik terhadap dirinya, (4) berani dalam
bertindak, dan (5) tangguh serta tidak mudah menyerah.
b. Subjek SIR dan DSA memiliki aspek self-efficacy yaitu (1) cukup
memiliki keyakinan akan kemampuannya, (2) cukup tangguh dan tidak
mudah menyerah, (3) memiliki kemandirian yang cukup baik, (4) cukup
memiliki keberanian dalam bertindak, serta (5) cukup memiliki rasa
positif terhadap dirinya.
c. Subjek TS memiliki aspek self-efficacy yaitu (1) kurang memiliki
keyakinan akan kemampuannya, (2) kurang tangguh dan tidak mudah
menyerah, (3) memiliki kemandirian yang kurang baik, (4) kurang
memiliki keberanian dalam bertindak, serta (5) kurang memiliki rasa
positif terhadap dirinya. Sedangkan subjek HNK memiliki aspek self-
efficacy yaitu (1) memiliki keyakinan akan kemampuannya, (2)
kemandirian subjek baik, (3) memiliki rasa positif yang cukup baik
terhadap dirinya, (4) berani dalam bertindak, dan (5) tangguh serta tidak
mudah menyerah.
7. Kemampuan pemecahan masalah, representasi matematis dan self-efficacy
memiliki keterkaitan yakni self-efficacy sebagai aspek penting dalam
pemecahan masalah. Apabila skor self-efficacy nya tinggi maka skor
kemampuan pemecahan masalahnya juga tinggi, hal tersebut juga berimbas
pada kemampuan representasi matematisnya. Begitu pula sebaliknya
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
240

a. Mahasiswa hendaknya membiasakan diri dan lebih teliti dalam


menyelesaikan permasalahan menggunakan langkah-langkah penyelesaian
Polya agar dapat memperoleh jawaban yang tepat.
b. Mahasiswa hendaknya lebih mandiri dan aktif dalam menuntut ilmu. Tidak
hanya sekedar mengandalkan dosen atau orang lain.
2. Bagi Dosen
a. Dosen hendaknya mengarahkan mahasiswa untuk menuliskan langkah-
langkah penyelesaian sesuai dengan langkah pemecahan masalah ketika
menyelesaikan permasalahan pada soal.
b. Dosen diharapkan melakukan pendekatan secara individual terhadap
mahasiswa untuk mengetahui dan meningkatkan aspek self-efficacy
mahasiswa.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Hendaknya pada penelitian selanjutnya dapat menemukan metode dan
strategi yang tepat agar meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
dan aspek self-efficacy mahasiswa.
b. Lebih perhatikan analisis tingkat kesukaran soal dalam membuat instrumen
soal karena soal tes juga berpengaruh pada hasil penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Afifudin dan Saebani. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : CV.
Pustaka Setia.
Agumuharram, F. N., dan Soro, S. 2021. Self-Efficacy dan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa Kelas X SMA. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan
Matematika, 5(3), 2352–2361.
Alifia, dan Rakhmawati. 2018. Kajian Kemampuan Self-Efficacy Matematis Siswa
dalam Pemecahan Masalah. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika,
05(1), 44–54.
Amaliah, F., Sutirna, S., dan Zulkarnaen, R. 2021. Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Materi Segiempat dan Segitiga.
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 12(1), 10–20.
Anggraeni, R., dan Herdiman, I. 2018. Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematik Siswa SMP pada Materi Lingkaran Berbentuk Soal Kontekstual
Ditinjau dari Gender. Jurnal Numeracy, 5(1), 19–28.
Arifin. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI.
_____. 2016. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, dan Prosedur). Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Arifin, S., Kartono, K., dan Hidayah, I. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah pada Model Problem Based Learning Disertai Remedial Teaching.
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching, 8(1), 85–97.
Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi
Aksara.
_______. 2021. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi
Aksara.
Ario, M. 2016. Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMK Setelah
Mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah. jurnal Ilmiah Edu Research,
5(2), 125–134.
Astuti, E. P. 2017. Representasi Matematis Mahasiswa Calon Guru dalam
Menyelesaikan Masalah Matematika. 10(1), 70–82.

241
242

Bandura. 1997. Self-Efficacy. International Encyclopedia of the Social &


Behavioral Sciences: Second Edition, 4(1994), 504–508.
Cai, J., Jakabcsin, M. S., dan Lane, S. 1996. Assessing Students’ Mathematical
Communication. School Science and Mathematics, 96(5), 238–246.
Dara, S. 2019. Representasi Matematis dalam Pemecahan Masalah. 2, 606–610.
Darma, I. K., Karma, I. G. M., dan Santiana, I. M. A. 2020. Blended Learning,
Inovasi Strategi Pembelajaran Matematika di Era Revolusi Industri 4.0 Bagi
Pendidikan Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 3,
527–539.
Dewi, N. R., N, D., Munahefi, dan U. Azmi, K. 2020. Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Mahasiswa pada Pembelajaran Preprospec Berbantuan
TIK. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 11(2), 256–265.
Endah, D. R. J., Kesumawati, N., dan Andinasari, A. 2019. Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan Self Efficacy Siswa Melalui
Logan Avenue Problem Solving-Heuristic. JNPM (Jurnal Nasional
Pendidikan Matematika), 3(2), 207.
Febriani Ratnasari, D., dan Hery Murtianto, Y., 2020. Analisis Profil Kemampuan
Representasi Matematika Siswa Sma Pada Pemecahan Masalah Ditinjau
Dari Tahapan Polya .Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika (Vol. 2, Nomor 5).
Fitri, N., Munzir, S., dan Duskri, M. 2017. Meningkatkan Kemampuan
Representasi Matematis melalui Penerapan Model Problem Based
Learning. Jurnal Didaktik Matematika, 4(1), 59–67.
H.Maryam, S. dan Rosyidi, A. H. 2016. Representasi Siswa SMP dalam
Menyelesaikan Soal Open-ended Ditinjau dari Kemampuan Matematika.
74–79.
Harahap, E. R., dan Surya, E. 2017. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
553–558.
Hari, L. V., Zanthy, L. S., dan Hendriana, H. 2018. Pengaruh Self- Efficacy
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMK kelas XI . Jurnal
243

Pembelajaran Matematika Inovatif, 1(3), 435–444.


Hendriana, H., dan Kadarisma, G. 2019. Self-Efficacy dan Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa SMP. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan
Matematika), 3(1), 153.
Hidayati, S. R. N., dan Savira, S. I. 2021. Hubungan Antara Konsep Diri dan
Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan Media Sosial sebagai
Moderator pada Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya.
Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 8(03), 1–11.
Husna, M.Ikhsan, S. F. 2013. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS. Jurnal Peluang, 1(2), 81–92.
Imaroh, A., Umah, U., dan Asriningsih, T. M. 2021. Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Self-Efficacy Siswa pada
Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel. Inovati, Jurnal
Pembelajaran Matematika, 4(4), 843–856.
Inayah, S., dan Nurhasanah, G. A. 2019. Pengaruh Kemampuan Representasi
Matematis Siswa Terhadap Kepercayaan Dirinya. 12(1), 17–31.
Indahsari, I. N., Situmorang, J. C., dan Amelia, R. 2019. Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis dan Self-Efficacy Siswa MAN. Journal On
Education, 01(02), 256–264.
Jatisunda, M. G. 2017. Hubungan Self-Efficacy Siswa SMP dengan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis. Jurnal theorems (The Original Research
of Mathematics), 1(2), 24–30.
Junita, R. 2016. Kemampuan Representasi dan Komunikasi Matematis Peserta
Didik SMA Ditinjau dari Prestasi Belajar dan Gaya Kognitif Mathematical
Representation and Communication Ability of Senior High School Students
in Terms of Learning Achievement and Cognitive Style. 11, 193–206.
Khabibah dan Wibowo. 2016. Analisis Kemampuan Pemecahan Matematika Siswa
SMP Berdasarkan Langkah Polya. Jurnal Pendidikan Matematika
universitas Muhammadiyah Purworejo, 2, 44–56.
Krulik, S., dan Rudnick, J. A. 1988. Reasoning and Problem Solving: A Handbook
244

for elementary school teachers. Allyn and Bacon.


Lestanti. 2015. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari
Karakteristik Cara Berpikir Siswa Dalam Model PBL. Universitas Negeri
semarang.
Lestari, E. . dan M. R. Yudhanegara. 2017. Analisis Kemampuan Representasi
Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Geometri Transformasi
Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Menengah. Jurnal Matematika
Integratif, 13(1), 28–33.
Mahmud, N. 2018. Analisis Kemampuan Representasi Matematis dalam
Pemecahan Masalah Geometri serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
3(2), 146–160.
Mandasari, L. 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa
Pendidikan Matematika pada Mata Kuliah Pemodelan Matematika. Jurnal
As-Salam, 2(2), 68–75.
Marasabessy, R. 2020. Kajian Kemampuan Self Efficacy Matematis Siswa dalam
Pemecahan Masalah Matematika. JARTIKA Jurnal Riset Teknologi dan
Inovasi Pendidikan, 3(2), 168–183.
Marlina. 2013. Penerapan Langkah Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Keliling dan Luas Persegi Panjang. Jurnal Elektronik Pendidikan
Matematika Tadulako, 1(1), 43–52.
Maulida, F., Alminingtias, N., Soro, S., dan Handayani, I. 2018. Hubungan Self-
Efficacy dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Di MAN 7 Jakarta.
Pendidikan Matematika, 01, 365–371.
Moleong, L. J. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Monariska, E., Komala, E., Studi, P., Matematika, P., Suryakancana, U., dan Barat,
J. 2021. Analisis Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa pada
Mata Kuliah Program Linear. 7(1).
Musdi, E., dan Nari, N. 2019. Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa
dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika. 22(1).
Mustangin. 2015. Representasi Konsep dan Peranannya dalam Pembelejaran
245

Matematika di Sekolah. Jurnal Pendidikan Matematika (JPM), 1(1), 15–22.


Nadia, L. N., dan Waluyo, S. T. B. 2017. Analisis Kemampuan Representasi
Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Peserta Didik melalui Inductive
Discovery Learning Abstrak. 6(2), 242–250.
NCTM. 2000. Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics.
NCTM.
_____. 2005. National Council of Teachers of Mathematics. The Arithmetic
Teacher, 29(5), 59.
Ningtyas, D. Y., Fuad, Y., dan Lukito, A. 2019. Kemampuan Representasi
Mahasiswa Pendidikan Matematika dalam Menyelesaikan Soal Kalkulus.
10(1), 27–36.
Ninik, Hobri, S. 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Setiap
Tahap Model Polya dari Siswa SMK Ibu Pakusari Jurusan Multimedia pada
Pokok Bahasan Program Linier. UNEJ, 46211–193)), ‫دیسمبر (ج‬-‫(أکتوبر‬.
Novferma, N. 2016. Analisis Kesulitan dan Self-Efficacy Siswa SMP dalam
Pemecahan Masalah Matematika Berbentuk Soal Cerita. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika, 3(1), 76.
Noviza, T. 2019. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Self-
Efficacy dalam Materi Geometri Kelas XI SMK. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa, 8(3), 1–8.
Nugroho, A. A., dan Dwijayanti, I. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Mahasiswa Calon Guru Matematika Pada Mata Kuliah Program
Linier. AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 10(2),
277–284.
Nuraeni, T. H., dan Kusuma, A. B. 2018. Resiliensi Matematis Ditinjau Dari Self –
Efficacy Siswa. 14–19.
Nursalam. 2017. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Edisi 4). Salemba
Medika.
Nuzula. 2016. Peran Guru dalam Mengoptimalkan Hasil Belajar Matematika Siswa
Tunagrahita Di SLB B.C.D Ngundi Hayu Togogan Srengat Blitar. IAIN
Tulungagung.
246

Pangestu, R. A., dan Sutirna. 2021. Analisis Kepercayaan Diri Siswa Terhadap
Pembelajaran Matematika. MAJU: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika,
8(1), 118–125.
Polya, G. 1978. How To Solve It: A New Aspect Of Mathematical Method Second
Edition. In The Mathematical Gazette (Vol. 30, hal. 181).
Pramesti, S. L. D., dan Rini, J. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Peserta Didik Berdasarkan Strategi Polya pada Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Hands On Activity. Journal of Medives :
Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang, 3(2), 223.
Puadi, E. F. W. 2017. Analisis Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis
Mahasiswa PTIK Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. 5.
Purba, O. N., dan Sirait, S. 2017. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
pada Materi Trigonometri dengan Model Laps-Heuristic Pada Kelas X SMA
Shafiyyatul Amaliyah. 1101–1112.
Purnomo E A, dan Mawarsari. V. D. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Melalui Model Pembelajaran Ideal Problem Solving Berbasis
Project Based Learning. JKPM, 1(1).
Purnomo E A, dan Rohmat. A. 2015. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning (PBL) Berbasis Maple Mata Kuliah Kalkulus
Lanjut. JKPM, 2(2), 20–24.
Putra, H. D., Putri, W. A. S., Fitriana, U., dan Andayani, F. 2018. Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis dan Self-Confidence Siswa. Supremum
Journal of Mathematics Education, 2(1), 60–70.
Rajagukguk, W., dan Hazrati, K. 2021. Analisis Self-Efficacy Siswa dalam
Penelitian Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Matematika
Realistik dan Inkuiri. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika,
5(2), 2077–2089.
Ramdan, Z. M., Veralita, L., Rohaeti, E. E., dan Purwasih, R. 2018. Analisis Self
Confidence Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
SMK pada Materi Barisan dan Deret. AKSIOMA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika, 7(2), 171.
247

Ranti M G, B. 2018. Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa pada Mata


Kuliah Kalkulus Differensial. Math Didactic, 4(2), 110–120.
Resmiati, T., dan Hamdan, H. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis dan Self-Efficacy Siswa Sekolah Menengah Pertama. JPMI
(Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 2(4), 177.
Retnawati. 2016. Analisis Data Kuantitatif Instrumen penelitian (Edisi Pertama).
Yogyakarta : Parama Publishing.
Rianti. 2018. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP pada Materi
Bangun Ruang. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 6(2), 82.
Rijali. 2019. Analisis Data Kualitatif. Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95.
Ripai, I., dan Nana Sutarna. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Base Learning. Literasi
Pendidikan Karakter Berwawasan Kearifan Lokal pada Era Revolusi
Industri 4.0”, 4(2017), 31–44.
Said, R. S., dan Subarinah, S. 2021. Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau
dari Self Efficacy Siswa Kelas VIII Tahun Ajaran 2020 / 2021. 1(22), 306–
315.
Samo, D. D. 2017. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Mahasiswa
Tahun Pertama dalam Memecahkan Masalah Geometri Konteks Budaya.
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 4(2), 141.
Sanjaya. 2013. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Prenadamedia Group.
______. 2018. Penelitian Pendidikan : Metode Paradigma Baru. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Saparwadi, L., dan Cahyowatin, C. 2018. Proses Pemecahan Masalah Matematka
Siswa Berkemampuan Tinggi Berdasarkan Langkah Polya. UNION: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, 6(1), 99–110.
Sarassanti, Y. 2021. Analisis Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa. c,
60–74.
Sari, I. R. A. W. 2021. Analisis Kemampuan Representasi Matematis dan
Keyakinan Diri Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika. 8(1),
110–123.
248

Sari, N. M. 2020. Analisis Kesulitan Siswa dalam Mengerjakan Soal Matematika


Materi Perbandingan Kelas VII SMP Luhur Baladika. Jurnal Equation:
Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika, 3(1), 22–33.
Sariningsih, R., dan Purwasih, R. 2017. Pembelajaran Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Self
Efficacy Mahasiswa Calon Guru. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan
Matematika), 1(1), 163.
Schunk. 1991. “Self-Efficacy And Academic Motivation.” Educational
Psychologist.
Siahaan T, S. H. F. 2020. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Kalkulus Differensial Melalui Model Problem Based
Learning. 7(2), 150–155.
Simatupang, R., dan Napitupulu, E. 2020. Matematis dan Self-Efficacy Siswa pada
Pembelajaran Problem Based Learning. Paradikma Jurnal Pendidikan
Matematika Vol. 13, No.1, Juni 2020 pedagogik., 13(1), 29–39.
Siswono. 2016. Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan dan Mengajukan
Masalah matematika. Jurnal Ilmu Pendidikan, 15(1).
Subaidi, A. 2016. Self-Efficacy Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika.
Sigma, 1(2), 64–68.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung :
Alfabeta.
________. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
________. 2015. Penelitian & Pengembangan (Research and Development/R&D).
Bandung : Alfabeta.
________. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
________. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suherman. 2017. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer.
249

Sumartini, T. S. 2020. Self-Efficacy Calon Guru Matematika. Mosharafa: Jurnal


Pendidikan Matematika, 9(3), 419–428.
Sunaryo, Y. 2017. Pengukuran Self-Efficacy Siswa dalam Pembelajaran
Matematika di MTS N 2 Ciamis. Teorema, 1(2), 39.
Syafri. 2017. Kemampuan Representasi Matematis dan Kemampuan Pembuktian
Matematika. Jurnal Edumath, 3(1), 49–55.
Utami, R. W., dan Wutsqa, D. U. 2017. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika dan Self-Efficacy Siswa SMP Negeri di Kabupaten Ciamis.
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 4(2), 166.
Vandini, I. 2016. Peran Self-Efficacy terhadap Kemampuan Matematika Siswa.
Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(4), 210–219.
Wulandari, V. 2016. Peran Kepercayaan Diri terhadap Prestasi Belajar. Formatif:
Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA,5(3), 210-219
Yuliyani, R., Handayani, S. D., dan Somawati, S. 2017. Peran Efikasi Diri (Self-
Efficacy) dan Kemampuan Berpikir Positif terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan
MIPA, 7(2), 130–143.
Yusuf. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta :
Prenadamedia Group.
Zakiyah, S., Imania, S. H., Rahayu, G., dan Hidayat, W. 2018. Analisis
Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran Matematik serta Self-
Efficacy Siswa SMA. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif),
1(4), 647.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

250
251

Lampiran11. Hasil Validasi Ahli Soal Tes

a. Validasi Ahli Soal Abdul Aziz, M.Pd


252
253
254

b. Validasi Ahli Soal Iswahyudi Joko Suprayitno, M.Pd


255
256
257

c. Validasi Ahli Soal Dr. Rochdi Wasono, M.Si


258
259
260

Lampiran22. Hasil Validasi Angket Self-Efficacy

a. Validasi Ahli Angket Self-Efficacy Abdul Aziz, M.Pd


261
262
263

b. Validasi Ahli Angket Self-Efficacy Iswahyudi Joko S, M.Pd


264
265
266

c. Validasi Ahli Angket Self-Efficacy Dr. Endang Tri Wahyuni M, M.Pd


267
268
269

Lampiran33. Kisi-Kisi Soal Tes

Tahapan Pemecahan Polya Indikator Penelitian


Memahami Masalah 1. Mahasiswa mampu menentukan
apa yang diketahui
2. Mahasiswa mampu menentukan
apa yang ditanyakan
Merencanakan Rencana Penyelesaian 1. Mahasiswa mampu menentukan
rencana penyelesaian
2. Mahasiswa mampu menentukan
rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah
Melaksanakan Rencana Penyelesaian Mahasiswa mampu menerapkan setiap
langkah dan rumus yang telah
direncanakan
Memeriksa Kembali Mahasiswa mampu menentukan
kesimpulan dari masalah

Kemampuan Representasi Indikator Penelitian


Representasi Visual Mahasiswa mampu menyelesaikan
permasalahan dengan membuat
diagram dan grafik
Representasi Simbolik 1. Mahasiswa mampu menyelesaikan
permasalahan dengan membuat
model matematika
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan
permasalahan menggunakan
ekspresi/simbol matematik yang
meliputi menentukan rumus,
menuliskan simbol matematika
dengan benar
270

Representasi Kata-Kata Mahasiswa mampu menuliskan


langkah-langkah penyelesaian soal
menggunakan kata-kata yang meliputi
menuliskan diketahui, ditanyakan,
dijawab dan menentukan kesimpulan

No Kisi-Kisi Bentuk Soal Nomor Soal


1 Disajikan suatu permasalahan, mahasiswa Uraian 1
mampu menentukan ukuran suatu benda
agar volumenya maksimum

2 Disajikan suatu permasalahan, mahasiswa Uraian 2


mampu menentukan biaya minimum
produksi suatu barang

3 Disajikan suatu permasalahan yang Uraian 3


berkaitan dengan tinggi, sudut dan
kecepatan suatu benda, mahasiswa mampu
menentukan kecepatan suatu benda pada
suatu titik
4 Disajikan suatu permasalahan yang Uraian 4
berkaitan dengan debit, tinggi dan jari-jari
suatu benda, mahasiswa mampu
menentukan kecepatan benda pada
ketinggian tertentu
5 Disajikan suatu fungsi, mahasiswa mampu Uraian 5
menentukan nilai maksimum dari suatu
permasalahan
271

6 Disajikan suatu permasalahan yang Uraian 6


berkaitan dengan suatu benda, mahasiswa
mampu menentukan kecepatan, percepatan,
pergerakan dan diagram dari pergerakan
benda
7 Disajikan suatu permasalahan, mahasiswa Uraian 7
mampu menentukan ukuran suatu benda
agar luasnya maksimum
8 Disajikan suatu permasalahan dalam Uraian 8
bidang ekonomi, mahasiswa mampu
menentukan pendapatan, biaya, laba,
tingkat produksi suatu produk agar
keuntungannya maksimum
9 Disajikan suatu permasalahan, mahasiswa Uraian 9
mampu menggambar dan menentukan
grafik fungsi menaik/menurun dan
kecekungan
10 Disajikan suatu permasalahan yang Uraian 10
berkaitan dengan volume suatu benda,
mahasiswa mampu menentukan tinggi dan
jari-jari agar luasnya minimum
272

Lampiran44. Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari


Representasi Matematis Beserta Kunci Jawaban

Indikator Pencapaian Kompetensi Soal Aplikasi Turunan


1. Mahasiswa mampu menerapkan 1. Sebuah kotak kardus makanan
konsep turunan dalam dibuat dari selembar kertas karton
menentukan nilai minimum dan yang berukuran 10 𝑐𝑚 × 20 𝑐𝑚
maksimum dengan menggunting ke empat
2. Mahasiswa mampu menerapkan sudutnya sehingga membentuk
konsep turunan dalam persegi yang berukuran sama dan
menentukan kemonotonan dan melipatnya ke sisi bagian atas.
kecekungan Berapa ukuran persegi agar dapat
3. Mahasiswa mampu menerapkan diperoleh kotak dengan isi terbesar?
konsep turunan dalam 2. Guna mengatasi pencegahan virus
menyelesaikan masalah Covid-19 perusahaan konveksi
kehidupan sehari-hari memproduksi 𝑥 buah masker setiap
harinya dengan biaya (𝑥 4 − 9𝑥 3 +
24𝑥 2 − 10𝑥) dalam ribuan rupiah.
Jika masker tersebut harus
diproduksikan, berapa biaya
produksi minimum untuk tiap buah
masker?
3. Balon udara terbang naik ke atas
dan pada suatu saat tingginya
500 𝑚 dari suatu titik yang terletak
lurus dari tanah. Pada titik ini sudut
yang terlihat adalah 45°, sudut ini
bertambah dengan kecepatan
0,14 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡. Berapa
kecepatan balon udara pada titik
tersebut?
273

4. Air di isi ke dalam tangki kerucut


terbalik dengan debit sebesar 9 𝑚3 /
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡. Tangki berdiri setinggi 10 m
dan jari-jari 5 m. Berapa kecepatan
kenaikan air pada ketinggian 6 m?
5. Sebuah peluru ditembakkan vertical
ke atas. Tinggi peluru pada saat t
detik dinyatakan dengan fungsi
ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 . Berapa tinggi
maksimum yang dicapai peluru
tersebut?
6. Sebuah benda bergerak di
sepanjang garis koordinat mendatar
sedemikian rupa sehingga posisinya
pada saat 𝑡 dinyatakan oleh 𝑠 =
12𝑡 − 2𝑡 2
a. Berapa 𝑉 (𝑡) dan 𝑎(𝑡) kecepatan
dan percepatan pada saat 𝑡?
b. Kapan benda bergerak ke
kanan?
c. Kapan benda bergerak ke kiri?
d. Kapan percepatan negative?
e. Gambarkan sebuah diagram
skematis yang memperlihatkan
gerakan benda!
7. Seorang peternak memiliki pagar
kawat sepanjang 200 m. Ia ingin
membuat 2 kandang yang
berukuran sama dan berdampingan
(sisi belakang kandang
274

menggunakan dinding dan atap


diabaikan). Tentukanlah ukuran
kandang agar memiliki luas
maksimum!
8. Suatu pabrik tas dalam
memproduksi dan menjual 𝑥 unit
tas tertentu. Fungsi harga 𝑝 dan
fungsi biaya C (dalam ribuan
rupiah) diberikan oleh:
𝑃(𝑥 ) = 5,00 − 0,002 𝑥
𝐶 (𝑥 ) = 3,00 + 1,10 𝑥
Carilah ekspresi matematis untuk
pendapatan marjinal, biaya marjinal
dan laba marjinal. Tentukan pula
tingkat produksi yang akan
menghasilkan keuntungan total
maksimum!
9. Sebuah kantor berita melaporkan
bulan Mei 2004 bahwa
pengangguran di Asia Timur terus
meningkat dengan laju yang
meningkat pula. Sebaliknya harga
makanan menaik, tetapi pada laju
yang lebih lambat daripada
sebelumnya. Buatlah grafik dari
pernyataan tersebut dalam bentuk
fungsi menaik/menurun dan
kecekungan!
10. Selembar aluminium akan dibuat
silinder tanpa tutup dengan volume
275

8000𝜋 𝑐𝑚3 . Tentukan tinggi dan


jari-jari alas silinder agar
aluminium yang digunakan
seminimal mungkin!

N Indikator Indikator Kunci Jawaban Sko


o Representasi r
Matematis
1 Menentukan Menuliskan Memahami Masalah
Apa Yang Langkah- Diketahui: sebuah kotak kardus 1
Diketahui Langkah dengan ukuran 10 𝑐𝑚 ×
Penyelesaian 20 𝑐𝑚 digunting keempat
Dengan Kata- sudutnya sehingga membentuk
Kata Meliputi persegi yang berukuran sama
Menuliskan Apa dan melipatnya ke sisi bagian
Yang Diketahui atas
Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: ukuran persegi agar
Apa Yang Yang dapat diperoleh kotak dengan 1
Ditanyakan Ditanyakan isi terbesar?
Menentukan Membuat Model Merencanakan Penyelesaian
Rencana Matematika • Pertama dengan mencoba-
Yang Akan Dari coba melakukan
Digunakan Permasalahan permisalan, maka akan
Yang Diberikan diperoleh suatu model 1
matematika
• Kedua, untuk memperoleh
suatu volume diturunkan
menggunakan rumus
turunan
276

• Ketiga, agar kotak


maksimum maka volume
harus sama dengan nol
Menentukan • Misalkan:
Rumus Yang 𝑥 = panjang (dalam cm)
Digunakan sisi bujur sangkar yang
digunting 1
𝑉 = isi (dalam 𝑐𝑚3 ) kotak
kardus yang dihasilkan
𝑑𝑉
• Rumus turunan 𝑑𝑥

• Rumus volume maksimum


𝑑𝑉
=0
𝑑𝑥

Menerapkan Melaksanakan Rencana


Setiap Penyelesaian
Langkah Karena persegi berisi 𝑥
Dan Rumus dibuang dari masing-masing
Yang Telah sudut, kotak yang dihasilkan 1
Direncanaka mempunyai ukuran (10 −
n 2𝑥 )(20 − 2𝑥 )𝑥
Maka diperoleh:
𝑉 = (10 − 2𝑥 )(20 − 2𝑥 )𝑥
= 200𝑥 − 60𝑥 2 + 4𝑥 3
Dalam hal ini 𝑥 mempunyai
batasan, yang artinya 𝑥 adalah
suatu nilai potong (dalam hal
ini kedalaman atau tinggi)
sehingga nilai 𝑥 tidak bisa
negative dan ukuran
pemotongannya pun tidak
277

boleh lebih dari setengah dari


lebarnya, sehingga peubah 𝑥
dalam 𝑉 mempunyai batasan
0 ≤ 𝑥 ≤ 5 . Karena sisi kanan
pada 𝑉 polynomial dalam 𝑥 1
yang kontinu pada selang
tertutup [0, 5]. 1
𝑑𝑉
= 200 − 120𝑥 + 12𝑥 2
𝑑𝑥
= 4(50 − 30𝑥 + 3𝑥 2 ) 1
𝑑𝑉
= 0, sehingga diperoleh
𝑑𝑥

(50 − 30𝑥 + 3𝑥 2 ) = 0
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑥1,2 = 2𝑎

−(−30)±√(−30)2−4(3)(50)
𝑥1,2 = 2(3)

𝑥1,2
30 ± √900 − 600
=
6
30 ± √300
𝑥1,2 =
6
30 ± 10√3
𝑥1,2 =
6
30 + 10√3
𝑥1 =
6
1
= 7,886
𝑑𝑎𝑛
30 − 10√3
𝑥2 =
6
= 2,113
Karena 𝑥 = 7,886 di luar
selang [0,5] maka
278

𝑉 (0) = 200𝑥 − 60𝑥 2 + 4𝑥 3


= 200(0) − 60(0)2
+ 4(0)3
=0
𝑉 (2) = 200𝑥 − 60𝑥 2 + 4𝑥 3
= 200(2) − 60(2)2
+ 4(2)3
= 400 − 240 + 32
= 192
𝑉 (5) = 200𝑥 − 60𝑥 2 + 4𝑥 3
= 200(5) − 60(5)2
+ 4(5)3
= 1000 − 1500 + 500
=0
Menentukan Memeriksa Kembali
Kesimpulan Jadi isi volume terbesar adalah 1
192 𝑐𝑚3 dengan memotong
persegi pada sisi 𝑥 = 2 𝑐𝑚
2 Menentukan Menuliskan Apa Memahami Masalah
Apa Yang Yang Diketahui Diketahui: Biaya produksi 1
Diketahui (𝑥 4 − 9𝑥 3 + 24𝑥 2 − 10𝑥)

Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: Biaya produksi


Apa Yang Yang minimum untuk tiap buah 1
Ditanyakan Ditanyakan masker?
Menentukan Membuat Model Merencanakan Penyelesaian
Rencana Matematika • Pertama, berpikir logis
Yang Akan Dari melalui kata kunci (x buah
Digunakan Permasalahan masker), maka akan
Yang Diberikan 1
279

diperoleh suatu model


matematika
• Kedua, fungsi dikatakan
minimum jika 𝑃′ (𝑥 ) = 0
• Ketiga, masukkan nilai x
pada fungsi
Menentukan 𝑃 ′ (𝑥 ) = 0 1
Rumus Yang
Digunakan
Menerapkan Melaksanakan Rencana
Setiap Penyelesaian 1
Langkah 𝑥 4 −9𝑥 3 +24𝑥 2 −10𝑥
𝑃 (𝑥 ) = tiap
𝑥
Dan Rumus 1
buah
Yang Telah
= 𝑥 3 − 9𝑥 2 + 24𝑥 − 10
Direncanaka
𝑃 ′ (𝑥 ) = 0
n
3𝑥 2 − 18𝑥 + 24 = 0
𝑥 2 − 6𝑥 + 8 = 0
(𝑥 − 2)(𝑥 − 4) = 0
1
𝑥 = 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 4
𝑥 = 2 → 𝑃(2) = 23 − 9(2)2 + 24(2)
− 10

= 8 − 36 + 48 1
− 10
= 10 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑖𝑏𝑢𝑎𝑛)
𝑥 = 4 → 𝑃(4) = 43 − 9(4)2 + 24(4)
− 10

= 64 − 144 + 96
− 10
= 6 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑖𝑏𝑢𝑎𝑛)
280

Menentukan Memeriksa Kembali


Kesimpulan Jadi biaya minimum untuk 2
produksi tiap masker sebesar
Rp.6.000,-
3 Menentukan Menuliskan Apa Memahami Masalah
Apa Yang Yang Diketahui Diketahui:
𝑑𝜃
Diketahui Kenaikan sudut = 0,14 𝑟𝑎𝑑/ 1
𝑑𝑡

𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Tinggi = 500 𝑚
Sudut = 45°
Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: Kecepatan balon
Apa Yang Yang udara? 1
Ditanyakan Ditanyakan
Menentukan Menggunakan Merencanakan Penyelesaian
Rencana Ekspresi/Simbol • Pertama, menentukan
Yang Akan Matematika suatu nilai dari kenaikan 1
Digunakan sudut
• Kedua, menurunkan
menggunakan rumus
aturan rantai
𝑑𝜃
Menentukan • = 0,14 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑑𝑡
Rumus Yang 𝑦
= tan 𝜃
Digunakan 500 2
𝑑𝑦 𝑑𝜃
• = 500 (𝑠𝑒𝑐 2 𝜃) 𝑑𝑡
𝑑𝑡

Menerapkan Meaksanakan Rencana


Setiap Penyelesaian
Langkah 𝑑𝜃 1
Dan Rumus 𝑑𝑡
= 0,14 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Yang Telah
281

Direncanaka 𝑦
= tan 𝜃
500
n 1
𝑦 = 500 tan 𝜃
Diturunkan dengan
menggunakan aturan rantai
𝑑𝑦 𝑑𝜃
= 500 (𝑠𝑒𝑐 2 𝜃) 𝑑𝑡
𝑑𝑡

Pada titik ini sudut terlihat


𝑑𝜃
adalah 45° dan =
𝑑𝑡

0,14 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 maka


kecepatan balon udara adalah 1
𝑑𝑦
= 500 (sec 45°)2 0,14
𝑑𝑡

𝑑𝑦
= 500 (√2)2 0,14
𝑑𝑡
𝑑𝑦
= 140
𝑑𝑡

Menentukan Memeriksa Kembali


Kesimpulan Jadi kecepatan balon udara 2
pada saat itu adalah 140
m/menit
4 Menentukan Menuliskan Apa Memahami Masalah
Apa Yang Yang Diketahui Diketahui: debit air sebesar 1
Diketahui 9 𝑚3 /𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 di dalam tangki
yang berdiri setinggi 10 m dan
jari-jari 5 m
Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: kecepatan kenaikan
Apa Yang Yang air pada ketinggian 6 m? 1
Ditanyakan Ditanyakan
Menentukan Menggunakan Merencanakan Penyelesaian
Rencana Ekspresi/Simbol • Pertama, mencoba-coba
Yang Akan Matematis dengan melakukan
Digunakan permisalan 1
282

• Kedua, menggunakan
rumus volume kerucut
guna menemukan nilai x
dan y
• Menggunakan turunan
untuk mencari kecepatan
air
Menentukan 1 3
𝑉 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝜋𝑥 𝑦
Rumus Yang 3 1
𝑑𝑉
Digunakan = 9 untuk mencari
𝑑𝑡
𝑑𝑦
kecepatan 𝑑𝑡

Menerapkan Melaksanakan Rencana


Setiap Penyelesaian 1
Langkah Misalkan V = volume air
Dan Rumus sebesar 9 𝑚3 /𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Yang Telah x = jari-jari 5 m
Direncanaka y = kedalaman air saat
n t
Diasumsikan bahwa V, x dan y 1
konstanta ukuran tangki
sehingga
𝑑𝑉
𝑦 =6𝑚 dan = 9 𝑚3 /
𝑑𝑡

𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1 3
𝑉 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝜋𝑥 𝑦 1
3
Air membentuk kerucut
1
dengan volume 𝑉 = 3 𝜋𝑥 3 𝑦
1
𝑥 5 𝑦
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 =
𝑦 10 2
6
Saat y = 6 maka 𝑥 = 2 = 3
283

𝑑𝑉
Dengan = 9 untuk mencari
𝑑𝑡
𝑑𝑦
kecepatan 𝑑𝑡
𝜋
9= (6)3 𝑑𝑦/𝑑𝑡
4
𝑑𝑦 1
= ≈ 0,32
𝑑𝑡 𝜋
Menentukan Memeriksa Kembali
Kesimpulan Jadi kecepatan air pada 2
ketinggian 6 m adalah 0,32
m/menit
5 Menentukan Menuliskan Apa Memahami Masalah
Apa Yang Yang Diketahui Diketahui: Tinggi peluru pada 1
Diketahui saat t detik, fungsi
ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2
Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: Tinggi maksimum
Apa Yang Yang yang dicapai peluru? 1
Ditanyakan Ditanyakan
Menentukan Menyelesaikan Merencanakan Penyelesaian
Rencana Masalah Dengan • Menggunakan rumus
Yang Akan Melibatkan maksimum, yakni suatu
Digunakan Ekspresi/Simbol fungsi dikatakan
Matematis maksimum jika ℎ′ (𝑡) = 0
maka akan diperoleh nilai t 1
• Masukkan nilai t yang
telah diperoleh ke dalam
fungsi ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2
Menentukan Peluru mencapai maksimum
Rumus Yang ketika ℎ′ (𝑡) = 0 1
Digunakan
284

Menerapkan Melaksanakan Rencana


Setiap Penyelesaian
Langkah ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 2
Dan Rumus ℎ′ (𝑡): 40𝑡 − 8𝑡 = 0
Yang Telah −8𝑡 = −40
Direncanaka 40
𝑡=−
n −8
𝑡=5
ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 2
2
ℎ(5) = 40(5) − 4(5)
ℎ(5) = 200 − 4(25)
ℎ(5) = 200 − 100
ℎ(5) = 100
Menentukan Memeriksa Kembali
Kesimpulan Jadi tinggi maksimum yang 2
dicapai peluru tersebut adalah
100 meter
6 Menentukan Menuliskan Apa Memahami Masalah
Apa Yang Yang Diketahui Diketahui: benda bergerak di 1
Diketahui sepanjang garis koordinat
mendatar dengan 𝑠 = 12𝑡 −
2𝑡 2
Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: 1
Apa Yang Yang a. Berapa 𝑉(𝑡) dan 𝑎(𝑡)
Ditanyakan Ditanyakan kecepatan dan percepatan
pada saat 𝑡?
b. Kapan benda bergerak ke
kanan?
c. Kapan benda bergerak ke
kiri?
285

d. Kapan percepatan
negative?
e. Gambarkan sebuah
diagram skematis yang
memperlihatkan gerakan
benda!
Menentukan 1. Menyelesaika Merencanakan Rencana
Rencana n Masalah • Mencoba-coba dan
Yang Akan Dengan berpikir logis bahwa
Digunakan Melibatkan kecepatan dan percepatan
Ekspresi/ merupakan turunan 1
Simbol pertama dan turunan kedua
Matematis dari suatu benda yang
2. Menggambar bergerak
Diagram • Benda bergerak ke kanan
apabila s > 0
• Benda bergerak ke kanan
apabila s < 0
• Percepatan benda negartif
jika -𝑠 ′′
• Menggambar diagram
dengan mencoba-coba
memasukkan nilai
Menentukan 𝑉 (𝑡 ) = 𝑠 ′
Rumus Yang 𝑎(𝑡) = 𝑠 ′′ 1
Digunakan s>0
s<0
kebalikan dari 𝑠 ′′
Menerapkan Melaksanakan Rencana
Setiap Penyelesaian 1
286

Langkah . a. 𝑠 = 12𝑡 − 2𝑡 2
Dan Rumus 𝑉 (𝑡) = 𝑠 ′ = 12 − 4𝑡
Yang Telah 𝑎(𝑡) = 𝑠 ′′ = 4
Direncanaka b. 12 − 4𝑡 > 0
n −4𝑡 > −12
4𝑡 < 12
𝑡<3 1

sehingga (−∞, 3)
c. 12 − 4𝑡 < 0
−4𝑡 < −12
4𝑡 > 12 1

𝑡>3
sehingga (3, ∞)
d. 𝑎(𝑡) = 𝑠 ′′ = −4 1

−4 < 0 untuk semua


t
e. Ambil sembarang nilai t
dan substitusi ke persamaan
𝑠 = 12𝑡 − 2𝑡 2
𝑡 = 0 → 𝑠 = 12(0) − 2(0)2
=0
𝑡 = 1 → 𝑠 = 12(1) − 2(1)2
= 12 − 2(1)
= 12 − 2 = 10
𝑡 = 2 → 𝑠 = 12(2) − 2(2)2
= 24 − 2(4)
= 24 − 8 = 16
287

𝑡 = 3 → 𝑠 = 12(3) − 2(3)2
= 36 − 2(9)
= 36 − 18
= 18
𝑡 = 4 → 𝑠 = 12(4) − 2(4)2
= 48 − 2(16)
= 48 − 32
= 16

0 1 1 1
Menentukan Memeriksa Kembali
Kesimpulan Jadi kecepatannya 12 − 4𝑡 m/s 2
, percepatannya 4 m/s, benda
bergerak ke kanan jika t < 3,
benda bergerak ke kiri jika t >
3, percepatan negatif jika -4 <
0
7 Menentukan Menuliskan Apa Memahami Masalah
Apa Yang Yang Diketahui Diketahui: pembuatan 2 1
Diketahui kandang yang sama dan
berdampingan dengan pagar
kawat sepanjang 200 m

Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: ukuran kandang agar 1


Apa Yang Yang luasnya maksimum?
Ditanyakan Ditanyakan
Menentukan Merencanakan Rencana
Rencana Penyelesaian
288

Yang Akan dengan Mencoba-Coba,


Digunakan Berpikir Logis dan Membuat
Model Matematika
• Pertama, mencoba-coba 1
dan berpikir logis dengan
melakukan permisalan
sehingga diperoleh suatu
model matematika
• Kedua, menggunakan
rumus luas maksimum jika
𝐿′ = 0
Menentukan Luas akan maksimum jika 1
Rumus Yang 𝐿′ = 0
Digunakan
Menerapkan Melaksanakan Rencana
Setiap Penyelesaian
Langkah Misalkan: 1
Dan Rumus x = panjang kandang
Yang Telah y = lebar kandang
Direncanaka
n

• 3𝑦 + 2𝑥 = 200
1
2𝑥 = 200 − 3𝑦
3
𝑥 = 100 − 𝑦
2
• 𝐿′ = 0
2
𝐿 = 2𝑥𝑦
3
𝐿 = 2 (100 − 𝑦) 𝑦
2
𝐿 = 200𝑦 − 3𝑦 2
289

𝐿′ = 200 − 6𝑦
0 = 200 − 6𝑦
6𝑦 = 200
200
𝑦=
6
100
𝑦=
3
3
• 𝑥 = 100 − 2 𝑦
1
3 100
𝑥 = 100 − ∙
2 3
𝑥 = 100 − 50
𝑥 = 50
Menentukan Memeriksa Kembali
Kesimpulan Jadi agar luas kandang 1
maksimum, maka 1 kandang
mempunyai ukuran panjang
sebesar 33,3 m dan lebarnya
sebesar 50 m
8 Menentukan Menuliskan Apa Memahami Masalah
Apa Yang Yang Diketahui Diketahui:
Diketahui 𝑃 (𝑥) = 5,00 − 0,002𝑥
𝐶 (𝑥) = 3,00 + 1,10𝑥 1
Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: pendapatan marjinal,
Apa Yang Yang biaya marjinal, laba marjinal,
Ditanyakan Ditanyakan tingkat produksi agar
keuntungan maksimum!
Menentukan Merencanakan Rencana
Rencana Penyelesaian 1
Yang Akan Menggunakan rumus
Digunakan penerapan ekonomi dalam
aplikasi turunan
290

Menentukan Menggunakan • 𝑅 ( 𝑥 ) = 𝑥 ∙ 𝑝( 𝑥 )
Rumus Yang Ekspresi/Simbol • 𝑃 (𝑥 ) = 𝑅 (𝑥 ) − 𝐶 (𝑥 )
Digunakan Matematik • Pendapatan Marjinal 𝑑𝑥
𝑑𝑅

𝑑𝐶
• Biaya Marjinal 𝑑𝑥
1
𝑑𝑃 𝑑𝑅
• Laba Marjinal = −
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝐶
𝑑𝑥

• Keuntungan Maksimum
𝑑𝑃
=0
𝑑𝑥

Menerapkan Melaksanakan Rencana


Setiap Penyelesaian
Langkah • 𝑅 ( 𝑥 ) = 𝑥 ∙ 𝑝( 𝑥 ) 1
Dan Rumus 𝑅(𝑥 ) = 𝑥 ∙ 5,00 − 0,002𝑥
Yang Telah 𝑅 (𝑥 ) = 5,00𝑥 − 0,002𝑥 2
Direncanaka 𝑃 (𝑥 ) = 𝑅 (𝑥 ) − 𝐶(𝑥)
n 𝑃(𝑥) = (5,00𝑥 − 0,002𝑥 2 ) − (3,00
+ 1,10𝑥)

𝑃(𝑥 ) = −300 + 3,90𝑥 − 0,002𝑥 2


1
𝑑𝑅
• Pendapatan Marjinal = 5−
𝑑𝑥

0,004𝑥
1
𝑑𝐶
• Biaya Marjinal 𝑑𝑥 = 1,1
𝑑𝑃 𝑑𝑅 𝑑𝐶
• Laba Marjinal 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥 − 𝑑𝑥 1

𝑑𝑃
= 5 − 0,004𝑥 − 1,1
𝑑𝑥
𝑑𝑃
= 3,9 − 0,004𝑥
𝑑𝑥 1
• Keuntungan Maksimum
𝑑𝑃
=0
𝑑𝑥

3,9 − 0,004𝑥 = 0
291

3,9 1
=0
0,004
975 = 𝑥
• 𝑃 (𝑥) = −3,00 + 3,90𝑥 −
0,002𝑥 2
𝑃(𝑥) = −3,00 + 3,90(975)
− 0,002(975)2

𝑃(𝑥 ) = −3,00 + 3802,5


− 1901,25
𝑃(𝑥 ) = 𝑅𝑝. 1898,25
Menentukan Memeriksa Kembali
Kesimpulan Jadi Pendapatan Marjinal = 1
5 − 0,004𝑥, Biaya Marjinal =
1,1
Laba Marjinal = 3,9 − 0,004𝑥
, agar memperoleh keuntungan
maksimum sebesar
𝑅𝑝. 1898,25 pabrik tersebut
harus memproduksi tas
sebanyak 975 buah
9 Menentukan Menuliskan Apa Memahami Masalah
Apa Yang Yang Diketahui Diketahui: penggangguran 1
Diketahui meningkat dengan laju yang
meningkat pula, harga
makanan menaik tetapi laju
lebih lambat
Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: grafik fungsi menaik
Apa Yang Yang atau menurun dan kecekungan 1
Ditanyakan Ditanyakan
Menentukan Merencanakan Rencana
Rencana Penyelesaian
292

Yang Akan Berpikir logis, Mencoba-coba 1


Digunakan dengan melakukan permisalan
dan menggambar grafik
Menentukan Menyelesaikan Misalkan 𝑢 = 𝑓(𝑡)
Rumus Yang Penyelesaian menyatakan banyaknya
Digunakan Menggunakan pengganggur pada saat t.
Kata-Kata Bertambahnya penggangguran 2
dengan laju menaik berarti
𝑑𝑢
grafik fungsi menaik, tetapi
𝑑𝑡
𝑑𝑢
turunan harus positif. Jadi
𝑑𝑡
𝑑2 𝑢
> 0. Berarti
𝑑𝑡 2

penggangguran menaik dan


cekung ke atas.
Misalkan 𝑝 = 𝑔(𝑡)
menyatakan harga makanan
(biaya bahan makanan satu hari
untuk satu orang) pada saat t,
𝑑𝑝
maka positif tetapi
𝑑𝑡
𝑑𝑝
berkurang. Berarti turunan 𝑑𝑡
𝑑2 𝑝
negative, sehingga <0
𝑑𝑡 2

akibatnya grafik harga


makanan menaik dan cekung
ke bawah.
Menerapkan Membuat Grafik Melaksanakan Rencana
Setiap Penyelesaian
Langkah
Dan Rumus 2
Yang Telah
293

Direncanaka
n

Menentukan Memeriksa Kembali


Kesimpulan Jadi grafik pengangguran 2
menaik cekung ke atas,
sedangkan grafik harga
makanan menaik cekung ke
bawah.
10 Menentukan Menuliskan Apa Memahami Masalah
Apa Yang Yang Diketahui Diketahui: volume silinder
Diketahui tanpa tutup 8000𝜋 𝑐𝑚3
1
Menentukan Menuliskan Apa Ditanya: tinggi dan jari-jari
Apa Yang Yang alas silinder agar aluminium
Ditanyakan Ditanyakan yang digunakan seminimal
mungkin?
Menentukan 1. Membuat Merencanakan Rencana
Rencana Model Penyelesaian
Matematika
294

Yang Akan 2. Menggunaka • Pertama, mencoba-coba


Digunakan n Ekspresi/ dengan melakukan
Simbol permisalan sehingga
Matematika diperoleh suatu model 1
matematika
• Kedua, menggunakan
rumus volume silinder
untuk menemukan nilai t
• Ketiga, menggunakan
rumus luas silinder tanpa
tutup
• Keempat, menggunakan
syarat stasioner
Menentukan • Volume silinder = 𝜋𝑟 2 𝑡
Rumus Yang • Luas silinder tanpa tutup : 1
Digunakan luas alas + luas selimut =
𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟𝑡
• Syarat stasioner : 𝐿′ = 0
Menerapkan Melaksanakan Rencana
Setiap Penyelesaian
Langkah Misalkan: jari-jari silinder = r 𝟏
Dan Rumus Tinggi silinder = t
Yang Telah Volume silinder = v
Direncanaka Luas silinder = L
n • Volume = Luas alas × 1
tinggi
Volume = 𝜋𝑟 2 ∙ 𝑡
8000𝜋 = 𝜋𝑟 2 ∙ 𝑡
8000 = 𝑟 2 ∙ 𝑡
8000
𝑡= 𝑟2
…………. (pers 1)
295

• Luas silinder tanpa tutup 1


L = luas alas + luas selimut
𝐿 = 𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟𝑡 …......(pers
2) 1
• Substitusi pers 1 ke pers 2
𝐿 = 𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟𝑡
8000
𝐿 = 𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟 ∙
𝑟2
16000𝜋
𝐿 = 𝜋𝑟 2 +
𝑟
16000𝜋
𝐿′ = 2𝜋𝑟 − 1
𝑟2
• 𝐿′ = 0
16000𝜋
2𝜋𝑟 − =0
𝑟2
16000𝜋
2𝜋𝑟 =
𝑟2
8000
𝑟= 2
𝑟
𝑟 3 = 8000
𝑟 = √8000
𝑟 = 20 1
8000 8000
• 𝑡= = (20)2 =
𝑟2
8000
= 20
400

Menentukan Memeriksa Kembali


Kesimpulan Jadi tinggi silinder t = 20 cm 1
dan jari-jari alas r = 20 cm

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
296

Lampiran55. Soal Tes Setelah Validasi

SOAL APLIKASI TURUNAN

Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
2. Tuliskan identitas diri Anda pada lembar jawab yang telah disediakan
3. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum mengerjakan
4. Kerjakan pada lembar jawab yang telah disediakan
5. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang Anda anggap mudah
6. Kerjakan soal-soal dengan menuliskan langkah-langkah pengerjaan yang benar
dan tepat
7. Kerjakan soal dengan jujur dan teliti
8. Periksa kembali jawaban Anda sebelum diserahkan

1. Guna mengatasi pencegahan virus Covid-19 perusahaan konveksi


memproduksi 𝑥 buah masker setiap harinya dengan biaya (𝑥 4 − 9𝑥 3 + 24𝑥 2 −
10𝑥) dalam ribuan rupiah. Jika masker tersebut harus diproduksikan, berapa
biaya produksi minimum untuk tiap buah masker?
2. Balon udara terbang naik ke atas dan pada suatu saat tingginya 500 𝑚 dari
suatu titik yang terletak lurus dari tanah. Pada titik ini sudut yang terlihat adalah
45°, sudut ini bertambah dengan kecepatan 0,14 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡. Berapa
kecepatan balon udara pada titik tersebut?
3. Sebuah peluru ditembakkan vertical ke atas. Tinggi peluru pada saat t detik
dinyatakan dengan fungsi ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 . Berapa tinggi maksimum yang
dicapai peluru tersebut?
4. Suatu pabrik tas dalam memproduksi dan menjual 𝑥 unit tas tertentu. Fungsi
harga 𝑝 dan fungsi biaya C (dalam ribuan rupiah) diberikan oleh:
𝑃(𝑥 ) = 5,00 − 0,002 𝑥
𝐶 (𝑥 ) = 3,00 + 1,10 𝑥
297

Carilah ekspresi matematis untuk pendapatan marjinal, biaya marjinal dan laba
marjinal. Tentukan pula tingkat produksi yang akan menghasilkan keuntungan
total maksimum!

5. Sebuah kantor berita melaporkan bulan Mei 2004 bahwa pengangguran di Asia
Timur terus meningkat dengan laju yang meningkat pula. Sebaliknya harga
makanan menaik, tetapi pada laju yang lebih lambat daripada sebelumnya.
Buatlah grafik dari pernyataan tersebut dalam bentuk fungsi menaik/menurun
dan kecekungan!

☺ SELAMAT MENGERJAKAN ☺
298

Lampiran66. Kunci Jawaban Soal Setelah Validasi


KUNCI JAWABAN SOAL SETELAH VALIDASI

Indikator
N Sko
Indikator Representasi Kunci Jawaban
o r
Matematis
1 Menentukan Menuliskan Memahami Masalah
Apa Yang Apa Yang Diketahui: Biaya produksi 1
Diketahui Diketahui (𝑥 4 − 9𝑥 3 + 24𝑥 2 − 10𝑥)

Menentukan Menuliskan Ditanya: Biaya produksi


Apa Yang Apa Yang minimum untuk tiap buah 1
Ditanyakan Ditanyakan masker?
Menentukan Membuat Merencanakan Penyelesaian
Rencana Model • Pertama, berpikir logis
Yang Akan Matematika melalui kata kunci (x buah
Digunakan Dari masker), maka akan
Permasalahan diperoleh suatu model 1
Yang Diberikan matematika
• Kedua, fungsi dikatakan
minimum jika 𝑃′ (𝑥 ) = 0
• Ketiga, masukkan nilai x
pada fungsi
Menentukan 𝑃 ′ (𝑥 ) = 0
Rumus Yang 1
Digunakan
Menerapkan Melaksanakan Rencana
Setiap Penyelesaian 1
Langkah Dan 𝑥 4 −9𝑥 3 +24𝑥 2 −10𝑥
𝑃 (𝑥 ) = tiap
𝑥
Rumus Yang 1
buah
299

Telah = 𝑥 3 − 9𝑥 2 + 24𝑥 − 10
Direncanaka 𝑃 ′ (𝑥 ) = 0
n 3𝑥 2 − 18𝑥 + 24 = 0
𝑥 2 − 6𝑥 + 8 = 0
(𝑥 − 2)(𝑥 − 4) = 0
𝑥 = 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 4 1
𝑥 = 2 → 𝑃(2) = 23 − 9(2)2 + 24(2)
− 10

= 8 − 36 + 48
1
− 10
= 10 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑖𝑏𝑢𝑎𝑛)
𝑥 = 4 → 𝑃(4) = 43 − 9(4)2 + 24(4)
− 10

= 64 − 144 + 96
− 10
= 6 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑖𝑏𝑢𝑎𝑛)
Menentukan Memeriksa Kembali
Kesimpulan Jadi biaya minimum untuk
produksi tiap masker sebesar 2
Rp.6.000,-
2 Menentukan Menuliskan Memahami Masalah
Apa Yang Apa Yang Diketahui:
Kenaikan sudut 𝑑𝜃 𝑟𝑎𝑑
Diketahui Diketahui = 0,14
𝑑𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Tinggi = 500 𝑚 1
Sudut = 45°
Menentukan Menuliskan Ditanya: Kecepatan balon
Apa Yang Apa Yang udara?
1
Ditanyakan Ditanyakan
300

Menentukan Menggunakan Merencanakan Penyelesaian


Rencana Ekspresi/Simbo • Pertama, menentukan suatu
Yang Akan l Matematika nilai dari kenaikan sudut
Digunakan • Kedua, menurunkan
1
menggunakan rumus aturan
rantai
𝑑𝜃
Menentukan • = 0,14 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑑𝑡
Rumus Yang 𝑦
= tan 𝜃
Digunakan 500
𝑑𝑦 𝑑𝜃
• = 500 (𝑠𝑒𝑐 2 𝜃) 𝑑𝑡 2
𝑑𝑡

Menerapkan Meaksanakan Rencana


Setiap Penyelesaian
Langkah Dan 𝑑𝜃 1
Rumus Yang 𝑑𝑡
= 0,14 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Telah
𝑦
Direncanaka = tan 𝜃
500
n 𝑦 = 500 tan 𝜃 1

Diturunkan dengan
menggunakan aturan rantai
𝑑𝑦 𝑑𝜃
= 500 (𝑠𝑒𝑐 2 𝜃) 𝑑𝑡
𝑑𝑡

Pada titik ini sudut terlihat


𝑑𝜃
adalah 45° dan = 0,14 𝑟𝑎𝑑/
𝑑𝑡

𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 maka kecepatan balon


𝑑𝑦
udara adalah = 1
𝑑𝑡

500 (sec 45°)2 0,14


𝑑𝑦
= 500 (√2)2 0,14
𝑑𝑡
𝑑𝑦
𝑑𝑡
= 140
301

Menentukan Memeriksa Kembali


Kesimpulan Jadi kecepatan balon udara pada
2
saat itu adalah 140 m/menit
3 Menentukan Menuliskan Memahami Masalah
Apa Yang Apa Yang Diketahui: Tinggi peluru pada
Diketahui Diketahui saat t detik, fungsi 1
ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2
Menentukan Menuliskan Ditanya: Tinggi maksimum
Apa Yang Apa Yang yang dicapai peluru? 1
Ditanyakan Ditanyakan
Menentukan Menyelesaikan Merencanakan Penyelesaian
Rencana Masalah • Menggunakan rumus
Yang Akan Dengan maksimum, yakni suatu
Digunakan Melibatkan fungsi dikatakan maksimum
Ekspresi/Simbo jika ℎ′ (𝑡) = 0 maka akan
l Matematis diperoleh nilai t 1
• Masukkan nilai t yang telah
diperoleh ke dalam fungsi
ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2
Menentukan Peluru mencapai maksimum
Rumus Yang ketika ℎ′ (𝑡) = 0
1
Digunakan
Menerapkan Melaksanakan Rencana
Setiap Penyelesaian
Langkah Dan ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2 2
Rumus Yang ℎ′ (𝑡): 40𝑡 − 8𝑡 = 0
Telah −8𝑡 = −40
Direncanaka 40
𝑡=−
n −8
𝑡=5
ℎ(𝑡) = 40𝑡 − 4𝑡 2
302

ℎ(5) = 40(5) − 4(5)2 2


ℎ(5) = 200 − 4(25)
ℎ(5) = 200 − 100
ℎ(5) = 100
Menentukan Memeriksa Kembali
Kesimpulan Jadi tinggi maksimum yang 2
dicapai peluru tersebut adalah
100 meter
4 Menentukan Menuliskan Memahami Masalah
Apa Yang Apa Yang Diketahui:
1
Diketahui Diketahui 𝑃(𝑥 ) = 5,00 − 0,002𝑥
𝐶 (𝑥 ) = 3,00 + 1,10𝑥
Menentukan Menuliskan Ditanya: pendapatan marjinal,
Apa Yang Apa Yang biaya marjinal, laba marjinal,
1
Ditanyakan Ditanyakan tingkat produksi agar
keuntungan maksimum!
Menentukan Merencanakan Rencana
Rencana Penyelesaian 1
Yang Akan Menggunakan rumus penerapan
Digunakan ekonomi dalam aplikasi turunan
Menentukan Menggunakan • 𝑅 ( 𝑥 ) = 𝑥 ∙ 𝑝( 𝑥 )
Rumus Yang Ekspresi/Simbo • 𝑃 (𝑥 ) = 𝑅 ( 𝑥 ) − 𝐶 (𝑥 )
Digunakan l Matematik • Pendapatan Marjinal 𝑑𝑥
𝑑𝑅

𝑑𝐶
• Biaya Marjinal 𝑑𝑥
1
𝑑𝑃 𝑑𝑅 𝑑𝐶
• Laba Marjinal 𝑑𝑥 = − 𝑑𝑥
𝑑𝑥

• Keuntungan Maksimum
𝑑𝑃
=0
𝑑𝑥

Menerapkan Melaksanakan Rencana


Setiap Penyelesaian
303

Langkah Dan • 𝑅 ( 𝑥 ) = 𝑥 ∙ 𝑝( 𝑥 ) 1
Rumus Yang 𝑅 (𝑥 ) = 𝑥 ∙ 5,00 − 0,002𝑥
Telah 𝑅 (𝑥 ) = 5,00𝑥 − 0,002𝑥 2
Direncanaka 𝑃(𝑥 ) = 𝑅(𝑥 ) − 𝐶(𝑥)
n 𝑃(𝑥) = (5,00𝑥 − 0,002𝑥 2 ) − (3,00
+ 1,10𝑥)

𝑃(𝑥 ) = −300 + 3,90𝑥 − 0,002𝑥 2


1
𝑑𝑅
• Pendapatan Marjinal = 5−
𝑑𝑥

0,004𝑥
1
𝑑𝐶
• Biaya Marjinal 𝑑𝑥 = 1,1
𝑑𝑃 𝑑𝑅 𝑑𝐶
• Laba Marjinal 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥 − 𝑑𝑥 1

𝑑𝑃
= 5 − 0,004𝑥 − 1,1
𝑑𝑥
𝑑𝑃
= 3,9 − 0,004𝑥
𝑑𝑥 1
• Keuntungan Maksimum
𝑑𝑃
=0
𝑑𝑥

3,9 − 0,004𝑥 = 0
3,9
=0
0,004 1
975 = 𝑥
• 𝑃 (𝑥) = −3,00 + 3,90𝑥 −
0,002𝑥 2
𝑃(𝑥) = −3,00 + 3,90(975)
− 0,002(975)2

𝑃(𝑥 ) = −3,00 + 3802,5


− 1901,25
𝑃(𝑥 ) = 𝑅𝑝. 1898,25
Menentukan Memeriksa Kembali
Kesimpulan Jadi Pendapatan Marjinal = 5 − 1
0,004𝑥, Biaya Marjinal = 1,1
304

Laba Marjinal = 3,9 − 0,004𝑥 ,


agar memperoleh keuntungan
maksimum sebesar
𝑅𝑝. 1898,25 pabrik tersebut
harus memproduksi tas
sebanyak 975 buah
5 Menentukan Menuliskan Memahami Masalah
Apa Yang Apa Yang Diketahui: penggangguran 1
Diketahui Diketahui meningkat dengan laju yang
meningkat pula, harga makanan
menaik tetapi laju lebih lambat
Menentukan Menuliskan Ditanya: grafik fungsi menaik
Apa Yang Apa Yang atau menurun dan kecekungan
1
Ditanyakan Ditanyakan
Menentukan Merencanakan Rencana
Rencana Penyelesaian
Yang Akan Berpikir logis, Mencoba-coba
Digunakan dengan melakukan permisalan 1
dan menggambar grafik
Menentukan Menyelesaikan Misalkan 𝑢 = 𝑓(𝑡) menyatakan
Rumus Yang Penyelesaian banyaknya pengganggur pada
Digunakan Menggunakan saat t.
Kata-Kata Bertambahnya penggangguran 2
dengan laju menaik berarti
𝑑𝑢
grafik fungsi menaik, tetapi
𝑑𝑡
𝑑𝑢
turunan harus positif. Jadi
𝑑𝑡
𝑑2 𝑢
> 0. Berarti penggangguran
𝑑𝑡 2

menaik dan cekung ke atas.


305

Misalkan 𝑝 = 𝑔(𝑡) menyatakan


harga makanan (biaya bahan
makanan satu hari untuk satu
𝑑𝑝
orang) pada saat t, maka 𝑑𝑡

positif tetapi berkurang. Berarti


𝑑𝑝
turunan negative, sehingga
𝑑𝑡
𝑑2 𝑝
< 0 akibatnya grafik harga
𝑑𝑡 2

makanan menaik dan cekung ke


bawah.
Menerapkan Membuat Melaksanakan Rencana
Setiap Grafik Penyelesaian
Langkah Dan
Rumus Yang 2
Telah
Direncanaka
n

Menentukan Memeriksa Kembali


Kesimpulan Jadi grafik pengangguran 2
menaik cekung ke atas,
306

sedangkan grafik harga makanan


menaik cekung ke bawah.
307

Lampiran77. Kisi-Kisi Angket Self-Efficacy


Nomor Item Jumlah
No Indikator Kisi-Kisi
Positif Negatif Pertanyaan
1 Keyakinan akan Menunjukkan 1, 5 3 3
kemampuannya sikap optimis
dalam
mengerjakan
sesuatu
Menunjukkan 2, 24 6 3
sikap tidak ragu-
ragu untuk
melakukan sesuatu
Tidak 4 7 2
menunjukkan sikap
bingung ketika
sedang
mengerjakan
sesuatu
2 Tangguh dan Memiliki semangat 9 11 2
tidak mudah juang dan tidak
menyerah menyerah dalam
melakukan sesuatu
Memiliki 10 8, 15 3
keyakinan diri
yang kuat terhadap
potensi diri dalam
menyelesaikan
tugas
Keyakinan 13 12,16 3
terhadap
308

kemampuan yang
dimiliki untuk
mengatasi
hambatan dalam
tingkat kesulitan
tugas yang
dihadapi
3 Kemandirian Melakukan sesuatu 14, 17,18 5
tanpa bantuan 19,20
orang lain
Melaksanakan 23 21,22 3
sesuatu
berdasarkan
pilihan sendiri
bukan meniru
orang lain
4 Keberanian dalam Berani 25, 28 29, 30 4
bertindak mengungkapkan
pendapatnya tanpa
paksaan
Tidak merasa malu 26, 27, 32 4
dan takut ketika 31
ditanya sesuatu
5 Memiliki rasa Mampu menyikapi 33 37 2
positif terhadap situasi dan kondisi
dirinya yang beragam
dengan sikap
positif
Menunjukkan 34, 38, 35 4
keyakinan diri 39
309

pada seluruh
proses
pembelajaran
Memiliki 36 40 2
pandangan yang
positif terhadap
tugas yang
dikerjakan
310

Lampiran88. Angket Self-Efficacy Sebelum Validasi


ANGKET SELF-EFFICACY MAHASISWA

Petunjuk Pengisian:
1. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan berikut kemudian jawablah semua
pernyataan sesuai dengan keadaan dan perasaan Anda sesungguhnya.
2. Pilihlah satu jawaban dari empat jawaban yang tersedia.
SL : Bila Anda merasa pernyataan yang diajukan SELALU
S : Bila Anda merasa pernyataan yang diajukan SERING
KD : Bila Anda merasa pernyataan yang diajukan KADANG-KADANG
TP : Bila Anda merasa pernyataan yang diajukan TIDAK PERNAH
3. Berilah tanda check (✓) pada jawaban yang dipilih.
4. Dalam memberikan jawaban tidak ada yang benar dan yang salah. Usahakan
memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda dan jangan ada yang
terlewatkan.
5. Kerahasiaan dalam pengisian angket ini akan dijaga.
6. Atas partisipasi dan kesediaannya dalam pengisian angket ini, saya ucapkan
terimakasih.
~ SELAMAT MENGERJAKAN ~
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SL S KD TP
1 Ketika mengerjakan soal saya merasa yakin
bahwa saya dapat menemukan jawaban
2 Saya mampu menemukan cara lain ketika
tidak bisa mengerjakan tugas dengan cara
yang diajarkan dosen pengampu
3 Saya menghindari cara-cara yang sulit saat
mengerjakan tugas/soal
4 Saya memiliki kemampuan yang baik dalam
mata kuliah kalkulus
311

5 Saya pasti bisa menyelesaikan tugas tepat


waktu
6 Saya putus asa ketika tidak menemukan
jawaban untuk soal yang saya kerjakan
7 Saya tidak yakin memperoleh nilai bagus
ketika ujian
8 Saya terlambat mengumpulkan tugas
9 Saya tidak mudah putus asa dalam
menghadapi soal yang rumit
10 Saya tidak mudah menyerah ketika
menghadapi soal-soal yang sulit
11 Saya mudah menyerah ketika mengerjakan
soal dalam jumlah yang banyak
12 Ketika saya tidak bisa mengerjakan soal,
saya akan mencontek pekerjaan teman
13 Jika ada soal susah, saya akan mengerjakan
soal yang mudah terlebih dahulu
14 Saya berani menanyakan beberapa materi
yang belum saya pahami
15 Saya tidak yakin dapat menyelesaikan soal
kalkulus yang berbeda dengan contoh
16 Jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
mengerjakannya
17 Saya meminta bantuan orang lain untuk
mengerjakan tugas dari dosen
18 Saya melihat pekerjaan teman terlebih
dahulu sebelum mengerjakan
19 Saat mengerjakan tugas saya meminta
bantuan hanya ketika benar-benar kesulitan
312

20 Saya yakin dapat mengerjakan sesuatu


sendiri
21 Sebelum melakukan sesuatu saya meminta
pendapat teman terlebih dahulu
22 Saya mencontek setiap ujian
23 Saya suka melakukan sesuatu sendirian
(misalnya saat jajan atau mengerjakan tugas)
24 Ketika dosen meminta mengerjakan soal,
saya langsung mengerjakannya
25 Saya senang jika diberikan tugas kelompok
26 Saya cenderung malu untuk bertanya
mengenai materi yang belum saya pahami
27 Saya berusaha untuk bertanya kembali pada
dosen jika mengalami kesulitan dalam
mempelajari kalkulus, meskipun di luar jam
mata kuliah
28 Saya berpendapat atas kemauan sendiri tidak
ikut-ikut teman
29 Saya merasa malu dan takut ketika dihadapan
orang banyak
30 Saya ikut menyampaikan pendapat ketika
teman menyampaikan pendapat
31 Saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa
jika diminta untuk bertanya
32 Saya gugup ketika menyampaikan pendapat
33 Saya merasa tertantang jika menemui soal
kalkulus yang belum pernah dicontohkan
oleh dosen pengampu
34 Saya optimis memperoleh nilai yang baik
dalam mata kuliah kalkulus
313

35 Saya menjawab pertanyaan hanya ketika


ditunjuk oleh dosen
36 Setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi
dengan baik
37 Saya malas mengikuti mata kuliah jika online
38 Saya mampu bergaul dengan teman-teman
dan orang sekitar
39 Ketika tidak bisa mengerjakan tugas saya
akan bertanya pada dosen pengampu
40 Saya memiliki keraguan setiap mengerjakan
soal/tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu
314

Lampiran99. Angket Self-Efficacy Setelah Validasi


ANGKET SELF-EFFICACY MAHASISWA

Nama :
NIM :
Angkatan :
Nomor Whatsapp :

Petunjuk Pengisian:
1. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan berikut kemudian jawablah
semua pernyataan sesuai dengan keadaan dan perasaan Anda sesungguhnya.
2. Pilihlah satu jawaban dari empat jawaban yang tersedia.
SL : Bila Anda merasa pernyataan yang diajukan SELALU
S : Bila Anda merasa pernyataan yang diajukan SERING
KD : Bila Anda merasa pernyataan yang diajukan KADANG-KADANG
TP : Bila Anda merasa pernyataan yang diajukan TIDAK PERNAH
3. Berilah tanda check (✓) pada jawaban yang dipilih.
4. Dalam memberikan jawaban tidak ada yang benar dan yang salah. Usahakan
memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda dan jangan ada yang
terlewatkan.
5. Kerahasiaan dalam pengisian angket ini akan dijaga.
6. Atas partisipasi dan kesediaannya dalam pengisian angket ini, saya ucapkan
terimakasih.
~ SELAMAT MENGERJAKAN ~
315

Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SL S KD TP
1 Ketika mengerjakan soal saya merasa yakin
bahwa saya dapat menemukan jawaban
2 Saya mampu menemukan cara lain ketika
tidak bisa mengerjakan tugas dengan cara
yang diajarkan dosen pengampu
3 Saya menghindari cara-cara yang sulit saat
mengerjakan tugas/soal
4 Saya memiliki kemampuan yang baik dalam
mata kuliah kalkulus
5 Saya pasti bisa menyelesaikan tugas tepat
waktu
6 Saya putus asa ketika tidak menemukan
jawaban untuk soal yang saya kerjakan
7 Saya tidak yakin memperoleh nilai bagus
ketika ujian
8 Saya terlambat mengumpulkan tugas
9 Saya tidak mudah putus asa dalam
menghadapi soal yang rumit
10 Saya tidak mudah menyerah ketika
menghadapi soal-soal yang sulit
11 Saya mudah menyerah ketika mengerjakan
soal dalam jumlah yang banyak
12 Ketika saya tidak bisa mengerjakan soal,
saya akan mencontek pekerjaan teman
13 Jika ada soal sukar, saya akan mengerjakan
soal yang mudah terlebih dahulu
316

14 Saya berani menanyakan beberapa materi


yang belum saya pahami kepada dosen
pengampu
15 Saya tidak yakin dapat menyelesaikan soal
kalkulus yang berbeda dengan contoh
16 Jika ada tugas yang sulit, saya tidak akan
mengerjakannya
17 Saya meminta bantuan orang lain untuk
mengerjakan tugas dari dosen
18 Saya melihat pekerjaan teman terlebih
dahulu sebelum mengerjakan
19 Saat mengerjakan tugas saya meminta
bantuan hanya ketika benar-benar kesulitan
20 Saya yakin dapat mengerjakan sesuatu
sendiri
21 Sebelum melakukan sesuatu saya meminta
pendapat teman terlebih dahulu
22 Saya suka mencontek saat ujian
23 Saya suka melakukan sesuatu sendirian
(misalnya saat jajan atau mengerjakan tugas)
24 Ketika dosen meminta mengerjakan soal,
saya langsung mengerjakannya
25 Saya senang jika diberikan tugas kelompok
26 Saya cenderung malu untuk bertanya
mengenai materi yang belum saya pahami
27 Saya berusaha untuk bertanya kembali pada
dosen jika mengalami kesulitan dalam
mempelajari kalkulus, meskipun di luar jam
mata kuliah
317

28 Saya berpendapat atas kemauan sendiri tidak


ikut-ikut teman
29 Saya merasa malu dan takut ketika
berhadapan dengan banyak orang
30 Saya ikut menyampaikan pendapat ketika
teman menyampaikan pendapat
31 Saya tidak pernah merasa malu dan terpaksa
jika diminta untuk bertanya
32 Saya gugup ketika menyampaikan pendapat
33 Saya merasa tertantang jika menemui soal
kalkulus yang belum pernah dicontohkan
oleh dosen pengampu
34 Saya optimis memperoleh nilai yang baik
dalam mata kuliah kalkulus
35 Saya menjawab pertanyaan hanya ketika
ditunjuk oleh dosen
36 Setiap ada kesulitan pasti bisa saya atasi
dengan baik
37 Saya malas mengikuti mata kuliah jika online
38 Saya mampu bergaul dengan teman-teman
dan orang sekitar
39 Ketika tidak bisa mengerjakan tugas saya
akan bertanya pada dosen pengampu
40 Saya memiliki keraguan setiap mengerjakan
soal/tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu
318

Lampiran1010. Lembar Validasi Ahli Soal

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI


INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH POLYA
DITINJAU DARI REPRESENTASI MATEMATIS

Nama Validator :
NIK :
Asal Instansi :

A. PETUNJUK
1. Isilah identitas Bapak/Ibu pada tempat yang disediakan.
2. Mohon Bapak/Ibu memberikan penilaian soal tes kemampuan pemecahan
masalah Polya ditinjau dari representasi matematis dari beberapa aspek,
penilaian umum, dan dan saran-saran yang telah saya susun.
3. Mohon Bapak/Ibu memberikan nilai pada butir-butir aspek soal tes
kemampuan pemecahan masalah Polya dan representasi matematis dengan
cara memberi tanda check (✓) pada skor yang sesuai dengan penilaian pada
setiap aspek dengan kriteria :
1 : tidak sesuai
2 : kurang sesuai
3 : sesuai
4 : sangat sesuai
4. Jika Bapak/Ibu menganggap perlu ada revisi, maka mohon Bapak/Ibu
memberikan butir revisi pada bagian saran dan perbaikan pada lembar yang
telah disediakan atau menuliskan langsung pada naskah yang divalidasi.
5. Atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi lembar validasi ini, saya ucapkan
terimakasih.
319

B. PENILAIAN
Nomor Soal
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 MATERI
Soal tes pemecahan
masalah sesuai dengan
indikator pencapaian
kompetensi dan kisi-kisi
soal
Soal tes pemecahan
masalah mewakili
indicator masalah
menurut Polya ditinjau
dari representasi
matematis
Isi materi yang
ditanyakan pada soal
mampu mengukur
kemampuan pemecahan
masalah Polya ditinjau
dari representasi
matematis
Soal tes berkaitan
dengan permasalahan
sehari-hari
2 KONTRUKS
Kejelasan petunjuk
pengerjaan soal
Perintah pada soal
menuntut jawaban
uraian
Informasi yang ada pada
masalah mudah
dimengerti
3 BAHASA
Bahasa yang digunakan
dalam masalah mudah
dipahami
Kata/kalimat yang
digunakan tidak
320

menimbulkan penafsiran
ganda
Kata/kalimat
menggunakan kaidah
bahasa Indonesia yang
baik

C. SARAN DAN PERBAIKAN


………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………

D. KESIMPULAN
Berilah tanda check (✓) pada kolom yang disediakan dibawah ini!
Instrument Soal Kemampuan Pemecahan Polya Ditinjau Dari Representasi
Matematis, dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan tanpa revisi (…)
2. Layak digunakan dengan revisi sesuai arahan (…)
3. Tidak layak digunakan (…)

Semarang, ………………….
Validator,

(………………………………)
321

Lampiran1111. Lembar Validasi Ahli Angket Self-Efficacy


LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN ANGKET SELF-EFFICACY

Nama Validator :
NIK :
Asal Instansi :

A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui apakah instrument angket self-
efficacy telah valid dan layak digunakan.

B. PETUNJUK
Bapak/Ibu dimohon memberikan penilaian dan saran dengan cara sebagai
berikut:
1. Memberikan tanda check (✓) pada skor yang sesuai dengan penilaian pada
setiap aspek dengan kriteria :
1 : tidak sesuai
2 : kurang sesuai
3 : sesuai
4 : sangat esuai
2. Jika Bapak/Ibu menganggap perlu ada revisi, maka mohon Bapak/Ibu
memberikan butir revisi pada bagian saran dan perbaikan pada lembar yang
telah disediakan.
3. Memberikan kesimpulan dengan cara melingkari salah satu kesimpulan
yang telah disediakan.
Atas kesediaan Bapak/Ibu memberikan penilaian dan saran, saya ucapkan
terimakasih.
322

C. PENILAIAN
Skor
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1 MATERI
Isi angket sesuai dengan indikator tujuan
pengukuran
Pernyataan angket dapat menilai self-
efficacy mahasiswa
Pernyataan angket berkaitan dengan
kegiatan sehari-hari mahasiswa
Kesesuaian antara indikator dan kisi angket
2 SAJIAN
Kejelasan petunjuk pengerjaan angket
Angket disajikan dalam format yang jelas
dan rapi
Informasi yang ada pada angket mudah
dimengerti
3 BAHASA
Bahasa yang digunakan pada angket mudah
dipahami
Kalimat yang digunakan tidak menimbulkan
penafsiran ganda
Kalimat dalam angket menggunakan kaidah
bahasa Indonesia yang baik

D. SARAN DAN PERBAIKAN


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
323

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………

E. KESIMPULAN
Secara umum instrument angket self-efficacy dinyatakan:
1. Valid dan layak digunakan tanpa revisi
2. Valid dan layak digunakan dengan revisi sesuai arahan
3. Tidak valid dan tidak layak digunakan

Semarang, ………………….
Validator,

(……………………………)
324

Lampiran1212. Lembar Pedoman Wawancara Soal


LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai
tahapan kemampuan pemecahan masalah Polya ditinjau dari kemampuan
representasi matematis mahasiswa dalam menyelesaikan soal kalkulus.
Tahapan Kemampuan
Pemecahan Masalah
Polya ditinjau dari
No Pertanyaan Jawaban
Kemampuan
Representasi
Matematis
1 Memahami masalah 4. Apa yang diketahui
dengan Representasi dari soal ini?
Simbolik dan Kata-Kata 5. Apa yang ditanyakan
atau Teks Tertulis dari soal ini?
6. Apakah Anda dapat
membuat model
matematis untuk
menyelesaikan
permasalahan?
Bagaimana caramu?
7. Apakah dari materi
yang sudah didapat
sebelumnya cukup
untuk menyelesaikan
soal ini?
2 Merencanakan 1. Bagaimana strategi
Penyelesaian untuk menyelesaikan
soal ini?
325

2. Apakah Anda dapat


menentukan rumus
apa saja yang
digunakan untuk
menyelesaikan soal
ini?
3 Melaksanakan Rencana 1. Dari rumus yang
Penyelesaian dan sudah Anda dapatkan,
Representasi Visual bagaimana cara
menyelesaikannya?
2. Prinsip atau konsep
apa yang digunakan
untuk menyelesaikan
permasalahan
tersebut?
3. Dapatkah Anda
menggambarkan
grafik sesuai perintah
yang ada pada soal
ini?
4 Memeriksa Kembali dan 1. Setelah selesai
Melibatkan Ekspresi mengerjakan soal ini,
Matematik dengan Kata apakah Anda sudah
atau Teks mengetahui
jawabannya benar atau
salah?
2. Bagaimana cara Anda
mengetahui kebenaran
jawabanmu?
326

3. Dapatkah Anda
menemukan
alternative
penyelesaian yang
lain?
4. Apakah setiap
mengerjakan
permasalahan, Anda
selalu mengecek
jawaban yang Anda
buat?
327

Lampiran1313. Lembar Pedoman Wawancara Angket Self-Efficacy


LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai
kategori self-efficacy mahasiswa dalam menyelesaikan soal kalkulus.
No Indikator Self-Efficacy Pertanyaan Jawaban
1 Keyakinan akan 8. Ketika Anda
kemampuannya mengerjakan sesuatu,
apakah Anda selalu
yakin akan berhasil?
9. Ketika mendapat
kesulitan, apa yang
akan Anda lakukan?
2 Kemandirian 3. Ketika melakukan
sesuatu apakah Anda
meminta bantuan atau
membutuhkan
pertimbangan dari
orang lain?
4. Apakah Anda terbiasa
melakukan sesuatu
karena pilihan sendiri
atau ikut dan meniru
orang lain?
3 Keberanian dalam 4. Apakah Anda berani
bertindak bertanya dan
menjawab ketika
pembelajaran?
5. Apakah Anda merasa
4 Tangguh atau tidak 1. Apakah Anda
mudah menyerah termasuk orang yang
328

mudah menyerah
terutama ketika
mendapatkan
kesulitan dalam
melakukan sesuatu?
2. Ketika gagal dalam
melakukan sesuatu
apakah Anda akan
mencobanya
kembali?
5 Memiliki rasa positif 1. Apakah Anda
terhadap dirinya termasuk orang yang
mudah bergaul dan
percaya diri?
2. Ketika pembelajaran
apakah Anda berani
bertanya dan
menjawab meskipun
tidak ditunjuk oleh
dosen pengampu mata
kuliah?
Lampiran1414. Perhitungan Manual Validasi Ahli Soal
Validator
Iswahyudi Dr.Rochdi 𝑵
No Abdul S1 S2 S3 ∑𝑺 𝑽 Ket
Joko S, Wasono, (𝑪 − 𝟏)
Aziz, M.Pd
M.Pd M.Si
1 31 40 36 21 30 26 77 117 0,65 Valid
2 31 40 39 21 30 29 80 117 0,68 Valid
3 32 40 36 22 30 26 78 117 0,66 Valid
4 31 40 37 21 30 27 78 117 0,66 Valid
5 30 40 34 20 30 24 74 117 0,63 Valid
6 31 40 37 21 30 27 78 117 0,66 Valid
7 31 40 34 21 30 24 75 117 0,64 Valid
8 30 40 35 20 30 25 75 117 0,64 Valid
9 33 40 37 23 30 27 80 117 0,68 Valid
10 31 40 37 21 30 27 78 117 0,66 Valid

329
PERHITUNGAN MANUAL VALIDASI AHLI SOAL TES
RUMUS
∑𝑆
𝑉=
𝑁(𝐶 − 1)
Keterangan:
𝑉 = indeks kesepakatan ahli mengenai validitas butir
Ʃ 𝑆 = jumlah 𝑅 − 𝐿0
𝐿0 = angka penilaian validitas terendah
𝐶 = angka penilaian validitas tertinggi
𝑁 = banyaknya ahli/validator
𝑅 = angka yang diberikan oleh ahli
KRITERIA
Indeks Aiken Validitas
0,76 ≤ 𝑉 < 1,00 Sangat Valid
0,51 ≤ 𝑉 < 0,75 Valid
0,26 ≤ 𝑉 < 0,50 Kurang Valid
0,00 ≤ 𝑉 < 0,25 Tidak Valid

PERHITUNGAN
Nomor Soal 1
∑𝑆 𝑆1+𝑆2+𝑆3 21+30+26 77
𝑉 = 𝑁(𝐶−1) = = = 117 = 0.65
3(40−1) 3(39)

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai validitas 0,65


Jadi soal nomor satu valid dan berada pada kriteria valid

330
331

Lampiran1515. Hasil Validasi Empiris Soal


Skor tiap butir soal
Nama
No. Y Y2 X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y X8Y X9Y X10Y
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ENDANG LISTYANI 8 7 9 8 9 8 9 9 3 3 73.0 5329 584 511 657 584 657 584 657 657 219 219

2 TYA ASRI 8 8 8 7 8 9 8 8 4 4 72.0 5184 576 576 576 504 576 648 576 576 288 288

3 CHINTIA EVRIL 9 9 9 8 9 8 8 8 3 4 75.0 5625 675 675 675 600 675 600 600 600 225 300

4 WAHYU FAJAR 7 9 6 5 7 9 7 7 3 3 63.0 3969 441 567 378 315 441 567 441 441 189 189

5 UNIKA 5 5 3 6 2 7 3 2 0 1 34.0 1156 170 170 102 204 68 238 102 68 0 34

6 TRI NURJANAH 4 3 3 0 3 5 3 3 0 0 24.0 576 96 72 72 0 72 120 72 72 0 0

7 SAFIRA EKA 5 2 2 2 2 4 2 2 0 0 21.0 441 105 42 42 42 42 84 42 42 0 0

6.57 6.14 5.71 5.14 5.71 7.14 5.71 5.57 1.86 2.14 51.71 3182.86 X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y X8Y X9Y ΣX10Y

xi 46 43 40 36 40 50 40 39 13 15 362.0 22280 2647 2613 2502 2249 2531 2841 2490 2456 921 1030

Xi2 324 313 284 242 292 380 280 275 43 51


Validitas Butir Soal

XiY 2647 2613 2502 2249 2531 2841 2490 2456 921 1030

NCU - (C)(U )
rxy 0.9645 0.9335 0.9758 0.8609 0.9732 0.8950 0.9850 0.9689 0.9600 0.9815 Rumus

rxy =
{NC }{ }
rtabel(7;5%) 0.754 0.754 0.754 0.754 0.754 0.754 0.754 0.754 0.754 0.754

- (C) NU 2 - (U )


Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2 2 2

Rata- rata 6.5714 6.1429 5.7143 5.1429 5.7143 7.1429 5.7143 5.5714 1.8571 2.1429 (Arikunto, 2021)
Kesukaran
Tingkat

P 0.66 0.61 0.57 0.51 0.57 0.71 0.57 0.56 0.19 0.21

Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Rumus

̅𝟏
𝑿 8.00 8.25 8.00 7.00 8.25 8.50 8.00 8.00 3.25 3.50
Daya Pembeda

̅𝟐
𝑿 4.67 3.33 2.67 2.67 2.33 5.33 2.67 2.33 0.00 0.33

Skor Maks 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 (Arifin, 2016)


332

DP 0.3333 0.4917 0.5333 0.4333 0.5917 0.3167 0.5333 0.5667 0.3250 0.3167 Rumus

Keterangan Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik

i2 3.102 6.980 7.918 8.122 9.061 3.265 7.347 8.245 2.694 2.694
 k   i2 
r11 =   1 - 2 
 2i
59.4  k-1   t 
Reliabilitas

 2t (Arikunto, 2021)
508.5

n
10

r11
0.981 Reliabel
r11 > r tabel maka
rtabel(7;5%)
0.754
333

Lampiran1616. Perhitungan Manual Uji Coba Soal

𝑿𝒊
Nama Mahasiswa Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ENDANG
8 7 9 8 9 8 9 9 3 3
LISTYANI 73
TYA ASRI 8 8 8 7 8 9 8 8 4 4 72
CHINTIA EVRIL 9 9 9 8 9 8 8 8 3 4 75
WAHYU FAJAR 7 9 6 5 7 9 7 7 3 3 63
UNIKA 5 5 3 6 2 7 3 2 0 1 34
TRI NURJANAH 4 3 3 0 3 5 3 3 0 0 24
SAFIRA EKA 5 2 2 2 2 4 2 2 0 0 21
Jumlah (∑) 46 43 40 36 40 50 40 39 13 15 362
Jumlah^2 2116 1849 1600 1296 1600 2500 1600 1521 169 225 131044
334

𝑿𝒊𝒀
Nama Mahasiswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ENDANG
584 511 584 584 657 584 657 657 219 219
LISTYANI
TYA ASRI 576 576 504 504 576 648 576 576 288 288
CHINTIA EVRIL 675 675 600 600 675 600 600 600 225 300
WAHYU FAJAR 441 567 315 315 441 567 441 441 189 189
UNIKA 170 170 204 204 68 238 102 68 0 34
TRI NURJANAH 96 72 0 0 72 120 72 72 0 0
SAFIRA EKA 105 42 42 42 42 84 42 42 0 0
Jumlah (∑𝑿𝒊𝒀) 2647 2613 2249 2249 2531 2841 2490 2456 921 1030

𝑿𝒊𝟐
Nama Mahasiswa 𝒀𝟐
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ENDANG
LISTYANI 64 49 81 64 81 64 81 81 9 9 5329
TYA ASRI 64 64 64 49 64 81 64 64 16 16 5184
CHINTIA EVRIL 81 81 81 64 81 64 64 64 9 16 5625
WAHYU FAJAR 49 81 36 25 49 81 49 49 9 9 3969
UNIKA 25 25 9 36 4 49 9 4 0 1 1156
TRI NURJANAH 16 9 9 0 9 25 9 9 0 0 576
SAFIRA EKA 25 4 4 4 4 16 4 4 0 0 441
Jumlah (∑) 324 313 284 242 292 380 280 275 43 51 22280
335

PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA


RUMUS
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
𝑁 = banyaknya informan
∑ 𝑋 = jumlah skor tiap butir soal
∑ 𝑌 = jumlah skor total
∑ 𝑋𝑌 = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total
∑ 𝑋 2 = jumlah kuadrat skor butir soal
∑ 𝑌 2 = jumlah kuadrat skor total

KRITERIA
Jika 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut dikatakan valid.

PERHITUNGAN
Berdasarkan tabel pada analisis butir soal, diperoleh:
(1) Butir soal nomor 1
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑌)2 }
7(2647) − (46)(362)
=
√{7(324) − (2116)}{7(22280) − (131044)
18529 − 16652
=
√{2268 − 2116}{155960 − 131044}
1877
=
√(152)(24916)
1877
=
√3787232
1877
=
1946,08
= 0,9645
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=7, diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,754.
Karena 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir soal nomor 1 valid.
336

PERHITUNGAN RELIABILITAS BUTIR SOAL UJI COBA


RUMUS
𝑛 𝚺𝜎𝑖 2
𝑟11 = ( ) (1 − 2 )
𝑛−1 𝜎𝑡
Keterangan:
𝑟11 : reliabilitas yang dicari
𝑛 : banyaknya butir soal
𝜎𝑖 2 : variansi skor tiap butir soal
𝜎𝑡 2 : variansi skor total
KRITERIA
Reliabilitas Kriteria
0,800 < 𝑟 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,600 < 𝑟 ≤ 0,800 Tinggi
0,400 < 𝑟 ≤ 0,600 Cukup
0,200 < 𝑟 ≤ 0,400 Rendah
0,00 < 𝑟 ≤ 0,200 Sangat rendah
Nilai 𝑟11 dibandingkan dengan harga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikansi adalah 5%
dengan N banyaknya mahasiswa yang diteliti. Jika 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item tes yang
diujicobakan reliabel.
PERHITUNGAN
Berdasarkan tabel analisis butir soal, diperoleh:
𝑛 𝚺𝜎𝑖 2
𝑟11 = ( ) (1 − 2 )
𝑛−1 𝜎𝑡
10 69,33333
=( ) (1 − )
10 − 1 593,238
10
=( ) (1 − 0,11687)
9
= (1,11111)(0,88313)
= 0,98125
Dari perhitungan diatas diperoleh 𝑟11 = 0,98125. Dari harga tabel r product
moment untuk taraf signifikansi 5% dan N = 7, diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,754. Karena
𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir soal tersebut dikatakan reliabel.
337

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA


RUMUS
mean
TK =
jumlah mahasiswa yang skor maksimum yang ditetapkan
dengan
jumlah skor mahasiswa peserta tes pada suatu soal
mean =
jumlah peserta yang mengikuti tes
KRITERIA
Tingkat Kesukaran Kriteria
0,00 ≤ 𝑇𝐾 ≤ 0,30 Sukar
0,31 ≤ 𝑇𝐾 ≤ 0,70 Sedang
0,71 ≤ 𝑇𝐾 ≤ 1,00 Mudah

PERHITUNGAN
Perhitungan tingkat kesukaran butir soal nomor 1:
mean 6,5714285714285
TK = = = 0,65714285
skor maksimum soal 10
Dari perhitungan diatas, diperoleh tingkat kesukaran butir soal nomor 1 yaitu 0,65
Jadi butir soal nomor 1 termasuk dalam kriteria sedang.
338

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA


RUMUS
𝑋̅𝐾𝐴 − 𝑋̅𝐾𝐵
𝐷𝑃 =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑜𝑎𝑙
Keterangan:
𝐷𝑃 : daya pembeda
𝑋̅𝐾𝐴 : rata-rata kelompok atas
𝑋̅𝐾𝐵 : rata-rata kelompok bawah

KRITERIA
Daya Pembeda Kriteria
0,40 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat Baik
0,30 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Baik
0,20 < 𝐷𝑃 ≤ 0,30 Cukup, soal perlu diperbaiki
0,00 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Kurang baik, soal harus dibuang

PERHITUNGAN
Perhitungan daya pembeda butir soal nomor 1:
8,00 − 4,67 3,33
𝐷𝑃 = = = 0,33
10 10
Dari perhitungan di atas, diperoleh daya pembeda butir soal nomor 1 yaitu 0,33
Jadi butir soal nomor 1 termasuk dalam kriteria bai
339

Lampiran1717. Hasil Validasi Empiris Angket Self-Efficacy


Uji Validitas
Nama
ENDANG LISTYANI TYA ASRI CHINTIA EVRIL WAHYU FAJAR UNIKA TRI NURJANAH SAFIRA EKA rxy rtabel Status
Responden
1 3 2 4 3 3 3 1 0.820 Valid
2 2 2 3 4 3 3 1 0.784 Valid
3 2 2 4 4 2 2 1 0.778 Valid
4 2 3 3 3 4 3 1 0.825 Valid
5 2 2 3 4 3 3 1 0.784 Valid
6 2 3 4 3 1 3 1 0.755 Valid
7 1 2 3 2 2 3 1 0.836 Valid
8 1 4 4 3 4 4 1 0.854 Valid
9 2 4 3 3 3 2 1 0.763 Valid
10 2 2 4 3 4 2 1 0.791 Valid
11 2 3 4 2 2 3 1 0.845 Valid
12 2 4 3 3 2 3 1 0.763 Valid
Nomor Butir Angket

13 2 4 3 3 2 3 1 0.763 Valid
14 1 3 3 3 4 3 1 0.795 Valid

0.754
15 2 2 3 2 3 3 1 0.808 Valid
16 2 2 4 4 4 4 1 0.825 Valid
17 2 3 3 4 4 3 1 0.806 Valid
18 2 2 4 2 3 3 1 0.840 Valid
19 3 2 4 3 3 3 1 0.820 Valid
20 1 3 3 4 3 3 1 0.823 Valid
21 2 3 4 3 1 3 1 0.755 Valid
22 2 4 3 4 3 3 1 0.811 Valid
23 2 4 4 2 3 2 1 0.772 Valid
24 2 3 4 3 3 1 1 0.755 Valid
25 2 3 4 2 2 2 1 0.819 Valid
26 2 3 4 2 3 2 1 0.845 Valid
27 2 2 3 2 2 3 1 0.819 Valid
28 2 2 4 2 3 2 1 0.813 Valid
29 2 2 4 2 3 2 1 0.813 Valid
340

30 2 2 4 3 2 2 1 0.847 Valid
31 2 2 3 2 2 2 1 0.900 Valid
32 2 2 4 3 2 2 1 0.847 Valid
33 2 2 4 3 2 3 1 0.872 Valid
34 2 2 3 2 3 3 1 0.808 Valid
35 2 3 4 3 1 3 1 0.755 Valid
36 2 4 3 3 3 2 1 0.763 Valid
37 2 3 3 4 3 3 1 0.858 Valid
38 2 4 3 3 3 4 1 0.782 Valid
39 2 2 2 2 2 2 1 0.823 Valid
40 2 4 4 3 4 4 2 0.819 Valid
Total 78 110 140 115 109 109 41

Uji Reliabilitas
Nama
ENDANG LISTYANI TYA ASRI CHINTIA EVRIL WAHYU FAJAR UNIKA TRI NURJANAH SAFIRA EKA Varians Butir
Responden

1 3 2 4 3 3 3 1 0.905

2 2 2 3 4 3 3 1 0.952

3 2 2 4 4 2 2 1 1.286
Nomor Butir Angket

4 2 3 3 3 4 3 1 0.905

5 2 2 3 4 3 3 1 0.952

6 2 3 4 3 1 3 1 1.286

7 1 2 3 2 2 3 1 0.667

8 1 4 4 3 4 4 1 2

9 2 4 3 3 3 2 1 0.952

10 2 2 4 3 4 2 1 1.286

11 2 3 4 2 2 3 1 0.952
341

12 2 4 3 3 2 3 1 0.952

13 2 4 3 3 2 3 1 0.952

14 1 3 3 3 4 3 1 1.286

15 2 2 3 2 3 3 1 0.571

16 2 2 4 4 4 4 1 1.667

17 2 3 3 4 4 3 1 1.143

18 2 2 4 2 3 3 1 0.952

19 3 2 4 3 3 3 1 0.905

20 1 3 3 4 3 3 1 1.286

21 2 3 4 3 1 3 1 1.286

22 2 4 3 4 3 3 1 1.143

23 2 4 4 2 3 2 1 1.286

24 2 3 4 3 3 1 1 1.286

25 2 3 4 2 2 2 1 0.905

26 2 3 4 2 3 2 1 0.952

27 2 2 3 2 2 3 1 0.476

28 2 2 4 2 3 2 1 0.905

29 2 2 4 2 3 2 1 0.905

30 2 2 4 3 2 2 1 0.905

31 2 2 3 2 2 2 1 0.333

32 2 2 4 3 2 2 1 0.905

33 2 2 4 3 2 3 1 0.952

34 2 2 3 2 3 3 1 0.571

35 2 3 4 3 1 3 1 1.286
342

36 2 4 3 3 3 2 1 0.952

37 2 3 3 4 3 3 1 0.905

38 2 4 3 3 3 4 1 1.143

39 2 2 2 2 2 2 1 0.143

40 2 4 4 3 4 4 2 0.905

Total 78 110 140 115 109 109 41 1008.5714


343

Nama Xi
Respon
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Y
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
ENDA
NG
3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 78
LISTY
ANI
TYA 11
2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 3 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4 2 4
ASRI 0
CHINT 14
IA 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4
0
EVRIL
WAHY
11
U 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3
5
FAJAR
10
UNIKA 3 3 2 4 3 1 2 4 3 4 2 2 2 4 3 4 4 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 2 4
9
TRI
10
NURJA 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 4
9
NAH
SAFIR
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 41
A EKA
1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 70
Jumlah
9 8 7 9 8 7 4 1 8 8 7 8 8 8 6 1 0 7 9 8 7 0 8 7 6 7 5 6 6 6 4 6 7 6 7 8 9 0 3 3 2
3 3 2 3 3 2 1 4 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 4 1 5 49
Jumlah
6 2 8 6 2 8 9 4 2 2 8 2 2 2 5 4 0 8 6 2 8 0 2 8 5 8 2 5 5 5 9 5 8 5 8 2 6 0 6 2 28
^2
1 4 9 1 4 9 6 1 4 4 9 4 4 4 6 1 0 9 1 4 9 0 4 9 6 9 5 6 6 6 6 6 9 6 9 4 1 0 9 9 04
344

Nam XiY
a
Resp 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
onde 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
n
END
ANG 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 7 7 7
LIST 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 8 8 8
YAN 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
I
TYA 2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 3 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4 2 4
ASR 2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 3 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4 2 4
I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CHI
NTI 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 2 5
A 6 2 6 2 2 6 2 6 2 6 6 2 2 2 2 6 2 6 6 2 6 2 6 6 6 6 2 6 6 6 2 6 6 2 6 2 2 2 8 6
EVR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
IL
WA
3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3
HYU
4 6 6 4 6 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 6 6 3 4 6 4 6 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 6 4 3 4
FAJ
5 0 0 5 0 5 0 5 5 5 0 5 5 5 0 0 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 5 5 0 5 5 0 5 0 5
AR
3 3 2 4 3 1 2 4 3 4 2 2 2 4 3 4 4 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 2 4
UNI 2 2 1 3 2 0 1 3 2 3 1 1 1 3 2 3 3 2 2 2 0 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 0 2 2 2 1 3
KA 7 7 8 6 7 9 8 6 7 6 8 8 8 6 7 6 6 7 7 7 9 7 7 7 8 7 8 7 7 8 8 8 8 7 9 7 7 7 8 6
TRI
3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 4
NUR
2 2 1 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 3 1 3
JAN
7 7 8 7 7 7 7 6 8 8 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 8 9 8 8 7 8 8 8 8 8 7 7 7 8 7 6 8 6
AH
SAFI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
RA
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
EKA
2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2
Juml 0 9 8 0 9 8 5 3 9 9 8 9 9 9 7 3 1 8 0 9 8 1 9 8 7 8 6 7 7 7 5 7 8 7 8 9 0 1 3 4
ah 5 5 7 5 5 6 3 3 4 7 6 4 4 7 2 0 7 6 5 8 6 7 7 6 5 6 1 5 5 5 0 5 6 2 6 4 6 6 6 5
XiY 4 1 3 5 1 8 4 6 7 6 2 7 7 7 1 9 0 1 4 3 8 1 2 8 3 2 2 2 2 8 3 8 7 1 8 7 1 5 3 5
345

Nama Xi^2
y^
Respond 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 2
en 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
ENDAN
G 60
9 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 9 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
LISTYA 84
NI
12
1 1 1 1 1 1 1 1 1
TYA 4 4 4 9 4 9 4 4 9 9 4 4 9 4 4 9 9 9 9 9 4 4 4 4 4 4 4 4 9 9 4 10
6 6 6 6 6 6 6 6 6
ASRI 0
CHINTI 19
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
A 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 4 60
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
EVRIL 0
WAHY 13
1 1 1 1 1 1 1 1
U 9 9 9 4 9 9 9 4 9 9 9 4 4 9 9 4 9 4 4 4 4 4 9 4 9 9 4 9 9 9 4 9 22
6 6 6 6 6 6 6 6
FAJAR 5
11
1 1 1 1 1 1 1
9 9 4 9 1 4 9 4 4 4 9 9 9 9 1 9 9 9 4 9 4 9 9 4 4 4 4 9 1 9 9 9 4 88
6 6 6 6 6 6 6
UNIKA 1
TRI 11
1 1 1 1
NURJA 9 9 4 9 9 9 9 4 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 4 1 4 4 9 4 4 4 4 4 9 9 9 4 9 4 88
6 6 6 6
NAH 1
SAFIRA 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
EKA 81
76
5 5 4 5 5 4 3 7 5 5 4 5 5 5 4 7 6 4 5 5 4 6 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 6 2 8
45
7 2 9 7 2 9 2 5 2 4 7 2 2 4 0 3 4 7 7 4 9 4 4 9 2 7 5 2 2 2 0 2 7 0 9 2 7 4 5 1
Jumlah 2
346

PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR ANGKET UJI COBA

RUMUS
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
𝑁 = banyaknya informan
∑ 𝑋 = jumlah skor tiap butir soal
∑ 𝑌 = jumlah skor total
∑ 𝑋𝑌 = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total
∑ 𝑋 2 = jumlah kuadrat skor butir soal
∑ 𝑌 2 = jumlah kuadrat skor total

KRITERIA
Jika 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut dikatakan valid.

PERHITUNGAN
Berdasarkan tabel pada analisis butir soal, diperoleh:
(1) Butir angket nomor 1
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑌)2 }
7(2054) − (19)(702)
=
√{7(57) − (361)}{7(76452) − (492804)
14378 − 13338
=
√{399 − 361}{535164 − 492804}
1040
=
√(38)(42360)
1040
=
√1609680
1040
=
1268,73
= 0,8197
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=7, diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,754.
Karena 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir angket nomor 1 valid.
347

PERHITUNGAN RELIABILITAS BUTIR ANGKET UJI COBA


RUMUS
𝑛 𝚺𝜎𝑖 2
𝑟11 = ( ) (1 − 2 )
𝑛−1 𝜎𝑡
Keterangan:
𝑟11 : reliabilitas yang dicari
𝑛 : banyaknya butir soal
𝜎𝑖 2 : variansi skor tiap butir soal
𝜎𝑡 2 : variansi skor total
KRITERIA
Reliabilitas Kriteria
0,800 < 𝑟 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,600 < 𝑟 ≤ 0,800 Tinggi
0,400 < 𝑟 ≤ 0,600 Cukup
0,200 < 𝑟 ≤ 0,400 Rendah
0,00 < 𝑟 ≤ 0,200 Sangat rendah
Nilai 𝑟11 dibandingkan dengan harga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikansi adalah 5%
dengan N banyaknya mahasiswa yang diteliti. Jika 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item tes yang
diujicobakan reliabel.
PERHITUNGAN
Berdasarkan tabel analisis butir soal, diperoleh:
𝑛 𝚺𝜎𝑖 2
𝑟11 = ( ) (1 − 2 )
𝑛−1 𝜎𝑡
40 40,000
=( ) (1 − )
40 − 1 1008,571
40
=( ) (1 − 0,039)
39
= (1,0256)(0,961)
= 0,985
Dari perhitungan diatas diperoleh 𝑟11 = 0,985. Dari harga tabel r product moment
untuk taraf signifikansi 5% dan N = 7, diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,754. Karena 𝑟11 >
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir angket tersebut dikatakan reliabel.
348

Lampiran1818. Perhitungan Manual Validasi Ahli Angket SE


PERHITUNGAN MANUAL VALIDASI AHLI ANGKET SELF-EFFICACY
Validator
Abdul Iswahyudi Dr.Endang 𝐍
Aspek S1 S2 S3 ∑𝐒 V Ket
Aziz, Joko S, Tri W. M, (𝐂 − 𝟏)
M.Pd M.Pd M.Pd
Materi 13 16 14 9 12 10 31 45 0,68 Valid
Sajian 10 12 12 7 9 9 25 45 0,55 Valid
Bahasa 12 13 11 8 10 8 26 45 0,57 Valid

∑𝑆 𝑆1+𝑆2+𝑆3 9+12+10 31
Aspek Materi 𝑉 = = = = = 0.68 (valid)
𝑁(𝐶−1) 3(16−1) 3(15) 45
∑𝑆 𝑆1+𝑆2+𝑆3 7+9+9 25
Aspek Sajian 𝑉 = 𝑁(𝐶−1) = = = 45 = 0.55 (valid)
3(16−1) 3(15)
∑𝑆 𝑆1+𝑆2+𝑆3 7+9+9 26
Aspek Bahasa 𝑉 = = = = = 0.57 (valid)
𝑁(𝐶−1) 3(16−1) 3(15) 45
349

Lampiran1919. Analisis Per Indikator Soal


Nomor Soal 1 Nomor Soal 2 Nomor Soal 3 Nomor Soal 4 Nomor Soal 5
Kode Mahasiswa T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 SKOR NILAI
I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1
HK 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 0 1 0 0 40 80
MWAM 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 38 76
SM 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 0 37 74
NH 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 0 0 0 0 0 32 64
ARN 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 0 1 0 1 0 0 37 74
KDK 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 32 64
AMR 1 0 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 1 0 0 24 48
SIR 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 1 0 0 29 58
CNS 1 1 1 1 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 27 54
AP 1 1 1 1 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 28 56
MAH 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0 30 60
FAZ 1 1 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 24 48
HN 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 31 62
DAN 1 0 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 2 2 2 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 22 44
DSA 1 0 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 20 40
IPH 1 1 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 26 52
AA 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0 0 28 56
ACHP 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 31 62
EY 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 27 54
FAD 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 27 54
IM 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 22 44
LA 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 22 44
N 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0 32 64
YM 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 27 54
NKM 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 24 48
INA 1 0 1 1 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 24 48
NAMU 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0 0 26 52
WSD 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 27 54
TNN 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 25 50
ANA 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 27 54
VAP 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 27 54
AS 1 1 1 1 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 27 54
ANH 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 20 40
HNK 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 17 34
TS 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 16 32
AH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 15 30
RAW 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 2 2 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 15 30
SS 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 18 36
SKOR 38 30 36 34 65 38 65 32 25 7 3 7 3 2 38 33 38 32 70 60 31 27 27 34 33 62 37 17 22 18 12 2 18 4 1
SKOR TOTAL 38 38 38 38 76 76 76 38 38 38 38 76 76 76 38 38 38 38 76 76 76 38 38 38 38 76 76 76 38 38 38 38 76 76 76
PERSENTASE PER INDIKATOR 100 78.94737 94.73684 89.47368 85.52632 50 85.52632 84.21053 65.78947 18.42105 7.894737 9.210526 3.947368 2.631579 100 86.84211 100 84.21053 92.10526 78.94737 40.78947 71.05263 71.05263 89.47368 86.84211 81.57895 48.68421 22.36842 57.89474 47.36842 31.57895 5.263158 23.68421 5.263158 1.315789
350

Lampiran2020. Analisis Per Tahap Soal


Nomor Soal 1 Nomor Soal 2 Nomor Soal 3 Nomor Soal 4 Nomor Soal 5
Kode Mahasiswa
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
HK 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 4 1 2 1 1 0
MWAM 2 2 4 2 2 2 4 0 2 2 4 2 2 0 0 0 2 2 4 0
SM 2 2 3 2 2 1 1 0 2 2 4 2 2 2 4 0 2 2 2 0
NH 2 2 4 2 2 1 1 0 2 2 4 0 2 2 4 0 2 0 0 0
ARN 2 2 4 2 2 1 1 1 2 2 4 2 2 2 4 1 1 1 1 0
KDK 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 2 2 2 2 1 2 1 1 0
AMR 1 2 3 2 0 0 0 0 2 2 4 2 0 2 3 0 0 0 1 0
SIR 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 2 2 2 3 0 0 0 1 0
CNS 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 3 1 2 2 3 1 0 0 1 0
AP 2 2 3 2 1 0 0 0 2 2 4 0 2 2 3 1 1 0 0 0
MAH 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 0 2 2 3 0 2 1 1 0
FAZ 2 2 3 2 0 0 0 0 2 2 4 0 2 2 3 0 2 0 0 0
HN 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 0 2 2 3 1 1 1 2 0
DAN 1 2 3 2 0 0 0 0 1 2 4 2 0 2 3 0 2 0 0 0
DSA 1 2 3 2 0 0 0 0 2 2 4 0 2 2 3 0 2 0 0 0
IPH 2 2 3 2 0 0 0 0 2 2 4 2 0 2 3 0 2 0 0 0
AA 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 0 2 2 3 0 1 0 0 0
ACHP 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 2 2 2 3 1 1 0 0 0
EY 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 0 0 2 3 1 1 0 0 0
FAD 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 0 0 2 3 1 1 0 0 0
IM 2 2 0 0 2 2 0 0 2 1 1 1 2 1 1 0 2 1 1 1
LA 2 2 2 2 2 0 0 0 2 1 1 1 2 2 2 0 0 0 0 0
N 2 2 3 0 2 1 1 0 2 2 4 2 2 2 3 0 2 1 1 0
YM 1 2 3 2 2 0 0 0 2 2 3 1 2 2 3 1 0 0 1 0
NKM 1 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 0 0 2 3 1 0 2 0 0
INA 1 2 3 2 1 0 0 0 2 2 3 1 2 2 3 0 0 2 0 0
NAMU 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 0 0 2 3 0 1 2 0 0
WSD 1 2 3 2 2 0 0 0 2 2 3 1 2 2 3 1 0 2 1 0
TNN 1 2 3 2 2 0 0 0 1 2 4 0 0 2 3 1 1 2 0 0
ANA 2 2 3 2 2 0 0 0 2 1 4 0 2 2 3 1 0 2 0 0
VAP 2 2 3 2 2 0 0 0 2 2 4 0 2 2 3 1 0 2 0 0
AS 2 2 4 2 1 0 0 0 2 2 3 1 2 2 3 1 0 2 0 0
ANH 2 2 2 2 2 0 0 0 2 2 1 1 0 2 2 1 0 2 0 0
HNK 2 2 2 2 0 0 0 0 2 1 1 1 0 2 2 0 0 0 0 0
TS 2 0 2 0 1 0 0 0 2 2 2 0 2 0 0 0 2 1 1 0
AH 2 1 2 1 1 0 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 2 1 1 0
RAW 2 0 0 0 1 0 0 0 2 2 4 0 0 2 1 0 0 0 0 0
SS 2 1 0 0 2 0 0 0 1 1 4 0 2 0 0 0 2 1 1 0
SKOR 68 70 105 65 58 10 10 2 72 70 130 31 54 67 98 17 39 32 22 1
SKOR TOTAL 76 76 152 76 76 76 152 76 76 76 152 76 76 76 152 76 76 76 152 76
PRESENTASE PER TAHAP 89.47368 92.10526 69.07895 85.52632 76.31579 13.15789 6.578947 2.631579 94.73684 92.10526 85.52632 40.78947 71.05263 88.15789 64.47368 22.36842 51.31579 42.10526 14.47368 1.315789
351

PERHITUNGAN MANUAL ANALISIS PER INDIKATOR & PER TAHAP


SOAL
RUMUS
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
KRITERIA
Kriteria (%) Klasifikasi
0 ≤ 𝑁 ≤ 50 Rendah
50 < 𝑁 ≤ 70 Cukup
70 < 𝑁 ≤ 100 Baik
(Arikunto, 2021)
PERHITUNGAN
Soal nomor 1
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 38
Indikator 1 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 38 × 100% = 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 30
Indikator 2 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 38 × 100% = 78,94%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 36
Indikator 3 = × 100% = × 100% = 94,73%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 38
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 34
Indikator 4 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 38 × 100% = 89,47%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 65
Indikator 5 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 76 × 100% = 85,52%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 38
Indikator 6 = × 100% = × 100% = 50%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 76
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 65
Indikator 7 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 76 × 100% = 85,52%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 68
Tahap 1 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 × 100% = 76 × 100% = 89,47%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 70
Tahap 2 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 × 100% = 76 × 100% = 92,10%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 105
Tahap 3 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 × 100% = 152 × 100% = 69,07%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 65
Tahap 4 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 × 100% = 76 × 100% = 85,52%
352

Lampiran2121. Analisis Per Indikator Angket Self-Efficacy


Self-Efficacy Mahasiswa
No Kode Mahasiswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5
1 2 3 4 5 6 7 24 8 9 10 11 12 13 15 16 14 17 18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 HK 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3
2 KDK 2 2 1 1 3 2 3 2 4 2 2 2 3 3 2 3 1 4 3 2 2 3 3 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 4 1 2 4 2 1 2
3 AMR 2 2 2 1 2 3 3 2 4 1 1 2 3 4 3 4 2 2 2 4 4 1 4 4 2 0 4 3 3 1 3 3 1 4 2 3 4 3 2 2
4 SIR 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 4 4 2 3 4 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3
5 CNS 2 2 2 1 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 1 3 4 1 2 3 1 3 4 3 2 3 1 1 3 2 4 3 1 3
6 AP 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 2 2 4 2 4 4 2 3
7 MAH 3 3 3 1 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 4 3 1 2 1 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2
8 ARN 2 2 2 2 2 1 3 3 3 1 1 1 2 2 3 3 1 1 1 3 2 2 2 1 3 2 1 2 3 1 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1
9 NH 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 1 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 4 3 4 2 1 2 4 4 2 4 4 2 2 4 1 2 3 3 2
10 SM 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4
11 AH 3 2 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 4 2 2 4 1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3
12 HNK 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1
13 FAZ 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 2 4 3 2 1 2 2 1 3 2 1 2 3 2 3 4 4 2 3
14 HN 2 2 2 1 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 3 3 2 4 2 1 2
15 DAN 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 2 3 1 1
16 DSA 4 2 1 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2
17 IPH 3 2 1 2 4 3 4 3 4 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
18 AA 2 2 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 1 3
19 ACHP 2 2 3 2 4 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 1 3
20 EY 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
21 FAD 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
22 SS 3 3 1 2 4 3 2 4 3 3 3 3 1 4 3 4 2 2 4 4 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 1 2 1 2 4 4 2 3
23 RAW 3 2 1 1 3 4 2 4 4 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3
24 ANH 2 2 1 1 3 3 1 1 3 3 1 1 3 3 2 1 1 3 1 3 1 2 1 1 2 2 2 3 1 2 1 3 3 1 3 2 1 3 2 4
25 IM 2 1 3 2 3 1 2 3 3 1 2 1 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 1 1 2 3 1 2 4 2 2 2 4 2 2 1
26 LA 2 2 2 2 1 3 3 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2
27 MWAM 3 3 1 1 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 1 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 4
28 N 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 2 1 4 4 2 4 3 1 1
29 YM 2 1 2 2 3 1 3 4 3 3 3 3 1 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 4 2 3 1 1 1 3 3 2 3 4 2 3
30 NKM 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3
31 INA 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3
32 NAMU 2 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3
33 WSD 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 2 4 1 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2
34 TNN 2 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3
35 ANA 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 0 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
36 VAP 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3
37 TS 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 1 3 2 3 1 1 2 1 2 1 2 2
38 AS 3 1 3 2 4 2 3 4 4 2 2 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 4 1 4 3 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3
SKOR 92 81 81 73 105 104 104 100 125 89 85 104 106 125 102 128 93 100 112 102 96 100 119 86 90 96 77 101 98 103 87 99 84 98 104 89 123 108 81 98
SKOR 8 INDIKATOR 740 864 808 751 785
SKOR TOTAL INDIKATOR 1216 1216 1216 1216 1216
PRESENTASE 60.85526316 71.05263158 66.44736842 61.75986842 64.55592105
353

PERHITUNGAN MANUAL ANALISIS PER INDIKATOR ANGKET

RUMUS
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
KRITERIA
Kriteria (%) Klasifikasi
0 − 50 Rendah
51 − 70 Cukup
71 − 100 Baik
(Noviza, 2019)
PERHITUNGAN
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 740
Indikator 1 = × 100% = × 100% = 60,85%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 1216
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 864
Indikator 2 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 1216 × 100% = 71,05%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 808
Indikator 3 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 1216 × 100% = 66,44%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 751
Indikator 4 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 1216 × 100% = 61,75%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 785
Indikator 5 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 1216 × 100% = 64,55%
354

Lampiran2222. Analisis Per Indikator Self-Efficacy Kategori Tinggi


No 1 2 3 4 5
SKOR SKOR TOTAL PER INDIKATOR PRESENTASE
Kode Mahasiswa HK MWAM SM NH ARN
1 3 3 2 2 2 12 20 60
2 2 3 2 2 2 11 20 55
3 2 1 3 2 2 10 20 50
4 3 1 2 1 2 9 20 45
Indikator 1
5 3 2 3 2 2 12 20 60
6 4 3 3 1 1 12 20 60
7 3 2 3 2 3 13 20 65
24 4 3 3 2 3 15 20 75
8 4 3 3 3 3 16 20 80
9 3 4 2 1 1 11 20 55
10 3 2 2 1 1 9 20 45
11 4 3 4 2 1 14 20 70
Indikator 2
12 4 3 3 3 2 15 20 75
13 4 4 4 3 2 17 20 85
15 3 3 3 2 3 14 20 70
16 4 4 4 3 3 18 20 90
Self-Efficacy Mahasiswa

14 4 4 2 4 1 15 20 75
17 3 3 4 2 1 13 20 65
18 4 4 3 3 1 15 20 75
19 3 4 3 2 3 15 20 75
Indikator 3
20 3 2 3 2 2 12 20 60
21 3 1 3 4 2 13 20 65
22 4 4 3 3 2 16 20 80
23 3 2 4 4 1 14 20 70
25 3 4 4 2 3 16 20 80
26 4 3 4 1 2 14 20 70
27 3 4 3 2 1 13 20 65
28 3 4 3 4 2 16 20 80
Indikator 4
29 3 3 2 4 3 15 20 75
30 2 3 3 2 1 11 20 55
31 3 3 2 4 2 14 20 70
32 3 3 3 4 3 16 20 80
33 4 4 4 2 2 16 20 80
34 3 4 3 2 2 14 20 70
35 4 3 3 4 2 16 20 80
36 3 4 3 1 2 13 20 65
Indikator 5
37 4 3 4 2 1 14 20 70
38 2 2 3 3 1 11 20 55
39 3 2 4 3 2 14 20 70
40 3 4 4 2 1 14 20 70

PERHITUNGAN MANUAL PER INDIKATOR SE KATEGORI TINGGI


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Indikator 1 pernyataan angket nomor 1 = ×
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
12
100% = 20 × 100% = 60%
355

Lampiran2323. Analisis Per Indikator Self-Efficacy Kategori Sedang


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
SKOR
SKORTOTAL PER INDIKATOR
PRESENTASE
Kode Mahasiswa KDK AMR SIR CNS AP MAH FAZ HN DAN DSA IPH AA ACHP EY FAD IM LA N YM NKM INA NAMU WSD TNN ANA VAP AS
1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 65 108 60.18519
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 1 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 1 57 108 52.77778
3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 61 108 56.48148
4 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 55 108 50.92593
Indikator 1
5 3 2 3 3 2 4 2 2 2 4 4 3 4 3 4 3 1 2 3 3 4 2 2 2 3 3 4 77 108 71.2963
6 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 73 108 67.59259
7 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 77 108 71.2963
24 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 3 4 70 108 64.81481
8 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 90 108 83.33333
9 2 1 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 4 1 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 64 108 59.25926
10 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 1 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 63 108 58.33333
11 2 2 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75 108 69.44444
Indikator 2
12 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 2 78 108 72.22222
13 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 89 108 82.40741
15 2 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 74 108 68.51852
16 3 4 3 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 95 108 87.96296
Self-Efficacy Mahasiswa

14 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 4 2 4 66 108 61.11111
17 4 2 3 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 75 108 69.44444
18 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 1 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 82 108 75.92593
19 2 4 4 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 71 108 65.74074
Indikator 3
20 2 4 2 1 3 2 4 2 2 3 4 3 3 2 4 3 1 1 3 2 4 2 3 2 3 3 3 71 108 65.74074
21 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 73 108 67.59259
22 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 89 108 82.40741
23 1 4 2 1 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 4 3 2 1 4 2 2 2 3 2 0 2 2 60 108 55.55556
25 1 2 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 63 108 58.33333
26 1 0 3 3 2 2 1 1 1 3 4 2 3 4 2 2 1 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 67 108 62.03704
27 1 4 1 1 1 1 2 2 2 2 4 1 1 4 4 1 2 1 2 2 4 2 1 2 3 2 1 54 108 50
28 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 4 4 1 2 3 4 2 4 3 2 2 2 2 4 70 108 64.81481
Indikator 4
29 1 3 3 4 3 2 1 1 2 2 4 3 3 3 4 2 1 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 71 108 65.74074
30 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 77 108 71.2963
31 1 3 2 2 2 2 2 1 1 3 4 3 3 4 4 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 4 62 108 57.40741
32 1 3 3 3 2 2 1 1 1 2 4 3 3 4 3 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 4 67 108 62.03704
33 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 4 4 4 1 1 1 2 4 2 2 2 3 3 2 57 108 52.77778
34 4 4 2 1 2 2 3 3 1 3 3 2 2 4 4 2 2 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 74 108 68.51852
35 1 2 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 75 108 69.44444
36 2 3 3 2 2 2 3 2 1 3 4 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 65 108 60.18519
Indikator 5
37 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 95 108 87.96296
38 2 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 4 3 4 2 1 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 82 108 75.92593
39 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 4 1 1 4 4 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 55 108 50.92593
40 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 68 108 62.96296

PERHITUNGAN MANUAL PER INDIKATOR SE KATEGORI SEDANG


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 65
Indikator 1 pernyataan angket nomor 1 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 × 100% = 108 × 100% = 60,18% ≈ 60%
356

Lampiran2424. Analisis Per Indikator Self-Efficacy Kategori Rendah


No 1 2 3 4 5 6
SKOR SKOR TOTAL PER INDIKATOR PRESENTASE
Kode Mahasiswa ANH HNK TS AH RAW SS
1 2 2 2 3 3 3 15 24 62.5
2 2 2 2 2 2 3 13 24 54.16666667
3 1 3 2 2 1 1 10 24 41.66666667
4 1 2 1 2 1 2 9 24 37.5
Indikator 1
5 3 2 2 2 3 4 16 24 66.66666667
6 3 3 2 4 4 3 19 24 79.16666667
7 1 3 3 3 2 2 14 24 58.33333333
24 1 2 2 2 4 4 15 24 62.5
8 3 3 3 3 4 3 19 24 79.16666667
9 3 2 2 2 2 3 14 24 58.33333333
10 1 2 2 3 2 3 13 24 54.16666667
11 1 2 3 3 3 3 15 24 62.5
Indikator 2
12 3 2 2 3 2 1 13 24 54.16666667
13 3 3 2 3 4 4 19 24 79.16666667
15 2 1 2 3 3 3 14 24 58.33333333
16 1 1 2 4 3 4 15 24 62.5
Self-Efficacy Mahasiswa

14 1 1 3 2 3 2 12 24 50
17 3 1 1 3 2 2 12 24 50
18 1 1 2 4 3 4 15 24 62.5
19 3 1 2 2 4 4 16 24 66.66666667
Indikator 3
20 1 2 2 2 3 3 13 24 54.16666667
21 2 1 2 3 3 3 14 24 58.33333333
22 1 3 1 4 3 2 14 24 58.33333333
23 1 1 3 2 3 2 12 24 50
25 2 1 1 2 2 3 11 24 45.83333333
26 2 1 2 4 3 3 15 24 62.5
27 2 2 1 1 3 1 10 24 41.66666667
28 3 2 2 3 3 2 15 24 62.5
Indikator 4
29 1 1 1 3 3 3 12 24 50
30 2 2 3 3 2 3 15 24 62.5
31 1 2 2 2 2 2 11 24 45.83333333
32 3 1 3 3 3 3 16 24 66.66666667
33 3 2 1 2 2 1 11 24 45.83333333
34 1 2 1 2 2 2 10 24 41.66666667
35 3 1 2 3 3 1 13 24 54.16666667
36 2 2 1 2 2 2 11 24 45.83333333
Indikator 5
37 1 1 2 3 3 4 14 24 58.33333333
38 3 2 1 2 3 4 15 24 62.5
39 2 2 2 2 2 2 12 24 50
40 4 1 2 3 3 3 16 24 66.66666667

PERHITUNGAN MANUAL PER INDIKATOR SE KATEGORI RENDAH


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Indikator 1 pernyataan angket nomor 1 = ×
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
15
100% = 24 × 100% = 62,5% ≈ 62%
357

Lampiran2525. Hasil Tes KPM


skor nilai
No Kode Responden 𝑋̅ 𝑋̅-Xi 𝑋̅ 2 Ket
1 2 3 4 5 Xi
1 HK 10 7 10 9 4 80 52.73684 -27.2632 743.2798 TINGGI
2 KDK 9 2 10 7 4 64 52.73684 -11.2632 126.8587 SEDANG
3 AMR 8 0 10 5 1 48 52.73684 4.736842 22.43767 SEDANG
4 SIR 9 2 10 7 1 58 52.73684 -5.26316 27.70083 SEDANG
5 CNS 9 1 8 8 1 54 52.73684 -1.26316 1.595568 SEDANG
6 AP 9 1 8 8 2 56 52.73684 -3.26316 10.6482 SEDANG
7 MAH 9 2 8 7 4 60 52.73684 -7.26316 52.75346 SEDANG
8 ARN 10 5 10 9 3 74 52.73684 -21.2632 452.1219 TINGGI
9 NH 10 4 8 8 2 64 52.73684 -11.2632 126.8587 TINGGI
10 SM 9 4 10 8 6 74 52.73684 -21.2632 452.1219 TINGGI
11 AH 5 1 3 2 4 30 52.73684 22.73684 516.964 RENDAH
12 HNK 8 0 2 4 0 28 52.73684 24.73684 611.9114 RENDAH
13 FAZ 9 0 8 8 0 50 52.73684 2.736842 7.490305 SEDANG
14 HN 9 2 8 8 4 62 52.73684 -9.26316 85.80609 SEDANG
15 DAN 8 0 9 6 0 46 52.73684 6.736842 45.38504 SEDANG
16 DSA 8 0 7 6 0 42 52.73684 10.73684 115.2798 SEDANG
17 IPH 9 0 10 7 0 52 52.73684 0.736842 0.542936 SEDANG
18 AA 9 2 8 7 2 56 52.73684 -3.26316 10.6482 SEDANG
19 ACHP 9 2 10 8 2 62 52.73684 -9.26316 85.80609 SEDANG
20 EY 9 2 8 6 2 54 52.73684 -1.26316 1.595568 SEDANG
21 FAD 9 2 8 5 2 52 52.73684 0.736842 0.542936 SEDANG
22 SS 3 2 7 2 4 36 52.73684 16.73684 280.1219 RENDAH
23 RAW 2 1 7 4 1 30 52.73684 22.73684 516.964 RENDAH
24 ANH 8 2 5 5 0 40 52.73684 12.73684 162.2271 RENDAH
25 IM 4 4 5 4 4 42 52.73684 10.73684 115.2798 SEDANG
26 LA 8 2 5 6 1 44 52.73684 8.736842 76.33241 SEDANG
27 MWAM 10 8 10 2 8 76 52.73684 -23.2632 541.1745 TINGGI
28 N 7 4 10 7 4 64 52.73684 -11.2632 126.8587 SEDANG
29 YMD 8 2 8 8 1 54 52.73684 -1.26316 1.595568 SEDANG
30 NKM 8 2 8 6 0 48 52.73684 4.736842 22.43767 SEDANG
31 INA 8 1 8 7 0 48 52.73684 4.736842 22.43767 SEDANG
32 NAMU 9 2 8 5 2 52 52.73684 0.736842 0.542936 SEDANG
33 WSD 8 2 8 8 1 54 52.73684 -1.26316 1.595568 SEDANG
34 TNN 8 2 7 6 2 50 52.73684 2.736842 7.490305 SEDANG
35 ANA 9 2 8 9 0 56 52.73684 -3.26316 10.6482 SEDANG
36 VAP 9 2 8 8 0 54 52.73684 -1.26316 1.595568 SEDANG
37 TS 3 1 8 2 4 36 52.73684 16.73684 280.1219 RENDAH
38 AS 10 1 8 8 0 54 52.73684 -1.26316 1.595568 SEDANG
total 2004 5667.368

Variansi 149.1413
∑ 𝑋̅ 2

𝑁
S. Deviasi 𝑥̅ + 𝑆𝐷 = 64.94918
∑ 𝑋̅ 2 12.21234
𝑁 𝑥̅ − 𝑆𝐷 = 40.5245

Kategori :
Tinggi 𝑠 ≥ (𝑥̅ + 𝑆𝐷)
Sedang (𝑥̅ − 𝑆𝐷) < 𝑠 < (𝑥̅ + 𝑆𝐷)
Rendah 𝑠 ≤ (𝑥̅ − 𝑆𝐷)
358

PERHITUNGAN MANUAL DATA TES


∑ 𝑋𝑖 2010
• 𝑋̅ = 𝑁 = 38 = 52,89474

• 𝑋̅ − 𝑋𝑖 = 52,89474 − 80 = −27,10526
• (𝑋̅ − 𝑋𝑖 )2 = (−27,10526)2 = 734,695
∑(𝑋̅−𝑋𝑖) 2 5405,579
• 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 = = = 142,2521
𝑁 38

∑(𝑋̅−𝑋𝑖)2 5405,579
• 𝑆𝐷 = √ =√ = √142,25207 = 11,92695
𝑁 38

• (𝑋̅ + 𝑆𝐷) = 52,89474 + 11,92695 = 64,82168


• (𝑋̅ − 𝑆𝐷) = 52,89474 − 11,92695 = 40,96779
5
• Tinggi 𝑠 ≥ (𝑋̅ + 𝑆𝐷 ) = 5 mahasiswa, apabila diprosentasekan × 100% =
38

13%
• Sedang (𝑋̅ − 𝑆𝐷) < 𝑠 < (𝑋̅ + 𝑆𝐷) = 27 mahasiswa, apabila diprosentasekan
7
× 100% = 71%
38
6
• Rendah (𝑋̅ − 𝑆𝐷) = 6 mahasiswa, apabila diprosentasekan × 100% =
38

16%
359

Lampiran2626. Hasil Angket Self-Efficacy

SKOR HASIL ANGKET JUMLAH SKOR MAKS


RESPONDEN KATEGORI % RATA-RATA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 ∑R N
HK 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 130 160 TINGGI
KDK 2 2 1 1 3 2 3 4 2 2 2 3 3 1 2 3 4 3 2 2 3 3 1 2 1 1 1 2 1 4 1 1 1 4 1 2 4 2 1 2 85 160 SEDANG
AMR 2 2 2 1 2 3 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 2 2 4 4 1 4 4 2 2 0 4 3 3 1 3 3 1 4 2 3 4 3 2 2 102 160 SEDANG
SIR 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 109 160 SEDANG
CNS 2 2 2 1 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 1 3 4 1 2 2 3 1 3 4 3 2 3 1 1 3 2 4 3 1 3 99 160 SEDANG
AP 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 2 4 2 4 4 2 3 102 160 SEDANG
MAH 3 3 3 1 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 4 3 3 1 2 1 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 98 160 SEDANG
ARN 2 2 2 2 2 1 3 3 1 1 1 2 2 1 3 3 1 1 3 2 2 2 1 3 3 2 1 2 3 1 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 76 160 RENDAH
NH 2 2 2 1 2 1 2 3 1 1 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 4 3 4 2 2 1 2 4 4 2 4 4 2 2 4 1 2 3 3 2 98 160 SEDANG
SM 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 123 160 TINGGI
AH 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 4 2 2 2 4 1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 96 160 SEDANG
HNK 2 4 3 4 2 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 1 2 4 3 4 2 4 2 2 4 4 2 2 4 2 4 2 3 1 2 4 4 121 160 TINGGI
FAZ 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 2 3 3 4 2 4 3 4 2 1 2 2 1 3 2 1 2 3 2 3 4 4 2 3 110 160 SEDANG
HN 2 2 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 3 3 2 4 2 1 2 84 160 SEDANG
DAN 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 2 3 1 1 70 160 RENDAH
DSA 4 2 1 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 106 160 SEDANG
IPH 3 2 1 2 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 131 160 TINGGI
AA 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 1 3 105 160 SEDANG
ACHP 2 2 3 2 4 3 3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 1 3 107 160 SEDANG
EY 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 129 160 TINGGI
FAD 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 99 160 SEDANG 103.7894737
SS 3 3 1 2 4 3 2 3 3 3 3 1 4 2 3 4 2 4 4 3 3 2 2 4 3 3 1 2 3 3 2 3 1 2 1 2 4 4 2 3 107 160 SEDANG
RAW 3 2 1 1 3 4 2 4 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 108 160 SEDANG
ANH 2 2 1 1 3 3 1 3 3 1 1 3 3 1 2 1 3 1 3 1 2 1 1 1 2 2 2 3 1 2 1 3 3 1 3 2 1 3 2 4 79 160 RENDAH
IM 2 1 3 2 3 1 2 3 1 2 1 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 1 1 2 3 1 2 4 2 2 2 4 2 2 1 100 160 SEDANG
LA 2 2 2 2 1 3 3 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 70 160 RENDAH
MWAM 3 3 1 1 2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 1 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 4 121 160 TINGGI
N 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 1 3 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 2 1 4 4 2 4 3 1 1 105 160 SEDANG
YM 2 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 2 3 1 1 1 3 3 2 3 4 2 3 104 160 SEDANG
NKM 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 108 160 SEDANG
INA 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 132 160 TINGGI
NAMU 2 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 109 160 SEDANG
WSD 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 2 4 1 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 104 160 SEDANG
TNN 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 102 160 SEDANG
ANA 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 0 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 110 160 SEDANG
VAP 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 110 160 SEDANG
TS 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 3 2 3 1 1 2 1 2 1 2 2 77 160 RENDAH
AS 3 1 3 2 4 2 3 4 2 2 3 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 1 4 3 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 118 160 SEDANG
JUMLAH ∑R 89 81 79 72 102 100 102 121 86 84 100 104 121 92 101 127 100 111 99 93 100 115 86 96 90 93 74 100 98 101 84 99 80 97 101 87 119 106 80 98 3814 160
SKOR MAKS N 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140
% 63.57143 57.85714 56.42857 51.42857 72.85714 71.42857 72.85714 86.42857 61.42857 60 71.42857 74.28571 86.42857 65.71429 72.14286 90.71429 71.42857 79.28571 70.71429 66.42857 71.42857 82.14286 61.42857 68.57143 64.28571 66.42857 52.85714 71.42857 70 72.14286 60 70.71429 57.14286 69.28571 72.14286 62.14286 85 75.71429 57.14286 70
% RATA-RATA 70.26785714
360

Lampiran2727. Analisis Jawaban Mahasiswa Kategori Tinggi


Nomor Soal 1 Nomor Soal 2 Nomor Soal 3 Nomor Soal 4 Nomor Soal 5
Kode
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
Mahasiswa
I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1
HK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X
MWAM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X
SM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X
NH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X √ √ X X X X X
ARN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ X
Apabila disajikan berdasarkan skor jawaban adalah sebagai berikut:

Nomor Soal 1 Nomor Soal 2 Nomor Soal 3 Nomor Soal 4 Nomor Soal 5
Kode
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
Mahasiswa
I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1

HK 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 0 1 0 0

MWAM 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0

SM 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 0

NH 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 0 0 0 0 0

ARN 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 0 1 0 1 0 0
361

Lampiran2828. Analisis Jawaban Mahasiswa Kategori Sedang

Nomor Soal 1 Nomor Soal 2 Nomor Soal 3 Nomor Soal 4 Nomor Soal 5
Kode
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
Mahasiswa
I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1
KDK √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X

AMR √ X √ √ √ √ √ X X X X X X X √ √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ X X X X X √ X X
SIR √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ X X
CNS √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X X
AP √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X
MAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X √ √ X X √ X X
FAZ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X X √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X X X X X X X X
HN √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ √ √ X
DAN √ X √ √ √ √ √ X X X X X X X √ X √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ X X X X X X X X
DSA X X √ √ √ √ √ X X X X X X X √ X √ √ √ √ X X X √ √ √ √ X X X X X X X X
IPH √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X X X
AA √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X √ √ X X X X X
ACHP √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X
EY √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ X X X X X
FAD √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ √ √ X √ √ X X X X X
IM √ √ √ X √ X X √ √ √ X √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X
LA √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ X X √ √ √ √ √ √ √ X X √ X X X X X
N √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X
362

YMD √ X √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ X X √ √ X √ √ √ √ X X X √ √ √ X X

NKM √ X √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X X X √ √ √ √ √ X X X X X X X
INA √ X √ √ √ √ √ √ X X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X X X
NAMU √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X X X √ √ √ √ X √ √ X X X X X
WSD √ X √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X X
TNN √ X √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ X √ √ √ √ X X X √ √ √ √ √ √ X X X X X X
ANA √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X X
VAP √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X X
AS √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X X

Apabila disajikan berdasarkan skor jawaban adalah sebagai berikut:


363

Nomor Soal 1 Nomor Soal 2 Nomor Soal 3 Nomor Soal 4 Nomor Soal 5
Kode
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
Mahasiswa
I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1
KDK 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
AMR 1 0 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 1 0 0
SIR 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 1 0 0
CNS 1 1 1 1 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0
AP 1 1 1 1 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0
MAH 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0
FAZ 1 1 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0
HN 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 1 1 0
DAN 1 0 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 2 2 2 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0
DSA 1 0 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0
IPH 1 1 1 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0
AA 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0 0
ACHP 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0
EY 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0
FAD 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0
IM 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1
LA 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
N 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0
YM 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0
NKM 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0
INA 1 0 1 1 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0
NAMU 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0 0
WSD 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0
364

TNN 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0
ANA 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0
VAP 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0
AS 1 1 1 1 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0
365

Lampiran2929. Analisis Jawaban Mahasiswa Kategori Rendah


Nomor Soal 1 Nomor Soal 2 Nomor Soal 3 Nomor Soal 4 Nomor Soal 5
Kode
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
Mahasiswa
I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1
ANH √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ √ X X X X X X X
HNK √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X X √ √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ X X X X X X X X
TS √ √ X X X X X √ X X X X X X √ √ √ √ √ √ X √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X
AH √ √ √ √ √ √ X √ X X X X X X √ X √ √ X X X √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X
RAW √ √ X X X X X √ X X X X X X √ X √ √ √ √ X X X √ √ X X X √ X X X X X X
SS √ √ √ X X X X √ √ X X X X X √ √ X X √ √ X √ √ X X X X X √ √ √ √ √ √ X
Apabila disajikan berdasarkan skor jawaban adalah sebagai berikut:
Nomor Soal 1 Nomor Soal 2 Nomor Soal 3 Nomor Soal 4 Nomor Soal 5
Kode
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
Mahasiswa
I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1 I1 I2 I1 I2 I1 I2 I1
ANH 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
HNK 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
TS 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0
AH 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0
RAW 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 2 2 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
SS 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0
366

Lampiran3030. Dokumentasi Penelitian

Pengerjaan Soal Tes dan Angket

Wawancara

Anda mungkin juga menyukai