Anda di halaman 1dari 24

BAB X

ORGANISASI DAN TENEGA KERJA

Aspek organisasi dan ketenagakerjaan pada proyek PT. Lancar Jaya Mining
dibentuk dengan memeperhatikan perudang-undangan yang berlaku di Indonesia
dan tingkat optimum untuk mendukung kegiatan penambangan di PT. Lancar Jaya
Mining. Hal-hal terkait organisasi dan ketenagakerjaan mencakup bahasan
tentang:

 Struktur organisasi;
 Jumlah dan kriteria tenaga kerja;
 Gaji dan upah;
 Sistem ketenagakerjaan.

Organisasi PT. Lancat Jaya Mining dapat dideskripsikan berdsarkan


lingkup, tugas dan lokasi geografis dalam mendukung jalannya operasional
perusahaan, sebagai berikut:

1. Organisasi Indotan dipimpin oleh Presiden Direktur yang berkedudukan di


PT. Lancar Jaya Mining dengan dibantu oleh Direktur Keuangan yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan dan Direktur Umum
yang bertanggung jawab terhadap kegiatan hubungan intemal dan
eksternal.

2. Organisasi di kantor mine site PT. Lancar Jaya Mining di Batu Layar
dipimpin oleh seorang Operation Director merangkap sebagai Kepala
Teknik Tambang (KTT), dibantu oleh General Manager, Manager dan staf
di beberapa departemen pendukung kegiatan penambangan. Operation
Director akan bertanggung jawab atas seluruh aspek yang berkaitan
dengan usaha pertambangan, mulai dari produksi, teknis, eksplorasi,
geologi, pengembangan eksplorasi, keselamatan dan kesehatan kerja dan
pengelolaan lingkungan.

Struktur organisasi PT. Lancar Jaya Mining dalam operasi penambangannya


dijelaskan pada Gambar 10.1 yang melingkupi seluruh area operasi
penambangan yang ada. PT. Lancar Jaya Mining dan struktur organisasi yang
dibentuk pada prinsipnya sama dengan layaknya sebuah operasi pertambangan
mineral lainnya. Kebijakan, prosedur dan sistem sumber daya manusia akan terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan operasi dan persyaratan dari PT. Lancar
Jaya Mining dan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku.
Organisasi pelaksanaan kegiatan penambangan dipimpin oleh KTT dengan
membawahi sejumlah General Manager (GM) dengan tanggung jawab pada
masing — masing di divisi berikut:

 Divisi Perencanaan
 Divisi Operasi
 Divisi Pengolahan
 Divisi Pemasaran
 Divisi K3, Lingkungan dan COMDEV
 Divisi Admin dan Keuangan

Secara umum, beberapa bagian berikut yang dibentuk dan dipimpin oleh
seorang General Manager akan terus mendukung kegiatan penambangan emas
dan pengembangan deposit lainnya yang akan datang. divisi tersebut terdiri dari:

 Divisi Perencanaan
 Divisi Operasi
 Divisi Pengolahan
 Divisi Pemasaran
 Divisi K3, Lingkungan dan COMDEV
 Divisi Admin dan Keuangan
10.1. Bagan Organisasi
Tim Manajemen PT. Lancar Jaya Mining dipimpin langsung oleh seorang
Direktur Utama dan didukung oleh seorang Wakil Direktur Utama, Direktur
Operasi dan General Manager (GM) Operasi selaku Tim Manajemen PT. Lancar
Jaya Mining. Dalam operasional sehari-hari, Tim Manajemen dalam hal ini
didukung oleh beberapa general manager dan jajaran manajer yang bertanggung
jawab atas masing-masing aspek operasional yang berbeda pada Gambar 10.1.
Sebagian fungsi-fungsi general manager akan diisi oleh tenaga-tenaga terampil
dari Indonesia dan sebagian masih akan dikelola oleh tenaga asing. Namun seiring
dengan pelaksanaan program pelatihan dan pangembangan yang telah
dwacanakan oleh Indotan ke depannya, fungsi-fungsi General Manager yang
akan dikelola oleh tenaga asing pada akhirnya akan dialihkan ke tenaga-tenaga
terampil Indonesia. Berikut Bagan alir struktur organisasi PT. Lancar Jaya Mining
KEPALA TEKNIK TAMBANG

MANAJER TAMBANG

HUMAS SEKRETARIS

STAFF STAFF

DIVISI DIVISI DIVISI OPERASI DIVISI PENGOLAHAN DIVISI DIVISI K3, DIVISI ADMIN DAN DIVISI
KEAMANAN PERENCANAAN PEMASARAN LINGKUNGAN, DAN KEUANGAN MAINTENANCE
HUMAS

BAGIAN KEUANGAN
STAFF STAFF
BAGIAN BAGIAN
EKSPLORASI PENAMBANGAN BAGIAN UMUM BENGKEL LISTRIK
BAGIAN MINE BAGIAN
PLAN ENGINEER
BAGIAN PERSONALIA
BAGIAN REKLAMASI BAGIAN K3 BAG CONDEV BAG LINGKUNGAN MEKANIK ELEKTRIK
STAFF
STAFF
SENIOR MINE STAFF
PLAN STAFF STAFF
STAFF STAFF STAFF
SUB BAGIAN SUB BAGIAN STAFF
PEMUATAN DAN PEMBONGKARAN
PENGANGKUTAN
JUNIOR MINE
PLAN
STAFF
STAFF

Gambar 10.1 Bagan Organisasi PT. Lancar Jaya Mining


10.1.1. Divisi Perencanaan
Divisi perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung
jawab terhadap perencanaan tambang, laporan produksi
harian/mingguan/bulanan, penentuan sasaran produksi, kualitas produk.
Divisi ini bertanggung jawab pada perencanaan tambang baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
10.1.2. Divisi Operasi Tambang
Divisi ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian eksplorasi dan
bagian penambangan
- Bagian Eksplorasi
Geologist dan Surveyor, membantu menentukan batas-batas
penambangan, pengukuran penggalian baik tanah maupun pasirbatu serta
pengukuran batas-batas daerah penambangan selanjutnya.
- Bagian Penambangan
Penambangan, menangani pekerjaan di daerah tambang yang meliputi:
 Penggalian dan penimbunan tanah penutup.
 Pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan batubara.
10.1.3. Divisi Pengolahan
Divisi ini dikepalai oleh Kabag Pengolahan dan dibantu oleh staff.
Bertanggung jawab terhadap proses pengolahan sehingga menjadi produk
yang memiliki nilai jual tinggi, yang mana dilokasi pengolahan kualitas dari
batubara yang akan dijadikan produk akan diawasi oleh Quality Control
pada pengolahan.
10.1.4. Divisi Pemasaran
Divisi ini bertugas untuk mengurusi pemasaran produk batubara,
divisi ini akan memenuhi permintaan konsumen, memberikan informasi
produk batubara kepada konsumen, prospek perdagangan batubara,
memprediksi pasar, dan mengetahui harga produk batubara. Hingga
mengatur pengiriman produk agar dapat sampai dengan cepat ke tangan
konsumen.
10.1.5. Divisi K3, Lingkungan, dan Humas
Divisi K3, Lingkungan, dan Comdev bertanggung jawab terhadap:
a. Keselamatan dan kesehatan kerja (K-3)
b. Lingkungan, mencegah dampak negatif yang timbul karena operasi
tambang, mengontrol, reklamasi dan penghijauan daerah tambang
c. Perawatan kendaraan ringan dan alat-alat berat
d. Sarana penerangan daerah tambang
e. Bangunan kantor dan pabrik pengolahan
Divisi K-3, Lingkungan, dan Comdev terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian K3 yang terdiri dari staff listrik dan mekanik, bagian comdev, dan
bagian lingkungan.
Humas menangani masalah sosialisasi dengan lingkungan,
masyarakat setempat. Memperhatikan SDM masyarakat, serta sosialisai-
sosialisasi yang lain yang menyangkut kepentingan bersama.
10.1.6. Divisi Administrasi dan Keuangan

Divisi Administrasi dan Keuangan terdiri dari tiga bagian yaitu


bagian keuangan, bagian umum, dan bagian personalia. Divisi ini
membantu manajer dan bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang
mendukung operasi tambang, antara lain:

a. Keuangan dan pembayaran gaji (payroll)


b. Administrasi dan surat menyurat
c. Personalia dan umum
d. Security/satpam
e. Hubungan kepada masyarakat dan pemerintah setempat
f. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

10.2. Jumlah Tenaga Kerja


Saat ini, PT. Lancar Jaya Mining menarget peningkatan jumlah tenaga kerja yang
akan mendukung pengembangan pertambangan di Batu Layar saat ini. Saat ini,
PT. Lancar Jaya Mining telah memperkerjakan sebanyak 740 orang termasuk
karyawan tetap nasional. PT. Lancar Jaya Mining terus berupaya memaksimalkan
penyerapan tenaga kerja dari daerah setempat atau regional sekitar lokasi proyek.

Tabel 10.1. Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Proyek

Jumlah Tenaga Kerja


No. Klasifikasi Jabatan
Lokal Non Lokal Jumlah

Kepala Teknik
1 1 1
Tambang (KTT)
2 Manajer Tambang 1 1

3 Humas 1 1

4 Staf Humas 1 1 2

5 Sekretaris 1 1

6 Staf Sekretaris 1 1 2
Divisi Perencanaan
General Manager
7 1 1
Perencanaan
8 Staf Perencanaan 1 2 3
Divisi Operasi
General Manager
9 1 1
Operasi Tambang
10  Kabag. Eksplorasi 1 1

11 Staf Eksplorasi 1 3 4

 Kabag.
12 1 1
Penambangan
Kasubag. Pemuatan
13 1 1
dan Pengangkutan
Staf Pemuatan dan
14 1 2 3
Pengangkutan
Kasubag.
15 1 1
Pembongkaran
16 Staf Pembongakaran 1 2 3

17 Operator Road Header 7 13 20

18 Operator Whell Loader 7 13 20

19 Operator Dump Truck 4 10 14

20 Montir 1 4 5
Divisi Pengolahan
General Manager
21 1 1
Pengolahan
22 Staf Pengolahan 3 3
Divisi Pemasaran
General Manager
23 1 1
Pemasaran
24 Staf Pemasaran 1 2 3

Divisi Administrasi dan Keuangan

General Manager
25 Administrasi dan 1 1

Keuangan
26  Kabag. Keuangan 1 1

27 Staf Keuangan 1 1

28  Kabag. Umum 1 1

29 Staf Umum 1 2 3

30  Kabag. Personalia 1 2 3

31 Staf Personalia 1 1 2
Divisi K3, Lingkungan, Dan Condev
General Manager K3,
32 Lingkungan dan 1 1

COMDEV
33  Kabag. K3 1 1
34 Staf K3 2 2 4
35 Tenaga Medis 4 1 5
36 Staf Medis 4 6 10
37  Kabag.
1 1
Lingkungan
38 Staf Lingkungan 2 5 7
39  Kabag Condev 1 1
40 Staf Condev 3 5 8
41  Kabag Reklamasi 1 1
42 Staf Reklamasi 2 2 4
Divisi Keamanan
43 Kepala Keamanan 1 1
44 Satpam 25 5 30
45 Polisi 5 5
Lain-lain
46 Sopir 7 7
47 Cleaning Service 15 5 20
48 Juru Masak 4 6 10
49 Buruh 20 20 40
Total 114 137 251 -

Tabel 10.2. Proyeksi Tenaga Kerja Hingga Akhir Masa Tambang

Tahun
Deskripsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kepala Teknik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tambang (KTT)
Manajer
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tambang
Humas
Staf Humas
Sekretaris
Staf Sekretaris
Total

10.2.1. Penerimaan Tenaga Kerja


PT. Lancar Jaya Mining Batubara Indonesia sebagai perusahaan yang
membuka lowongan kerja dalam hal penerimaan karyawannya dilakukan melalui
tahap seleksi berdasarkan kualitas, keahlian, dan keterampilan yang harus
dipenuhi. Berikut ini kategori calon karyawan/i yang akan dicari atau diterima
sebagai karyawan/i :
a. Staff Manajerial dan Teknisi
b. Operator peralatan bergerak dan tidak bergerak serta teknisi yang terampil
c. Tenaga kerja kasar/tak terampil
Tenaga manajerial senior dan staff teknisi akan diatasi oleh tenaga kerja
dengan pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun dalam proyek penambangan
batubara di Indonesia. Hubungan kerja yang baik antara tenaga manajerial dengan
staff akan menjadi sangat penting untuk kelancaran komunikasi dalam perusahaan
yang akan mendukung keberhasilan suatu perusahaan.
Operator-operator dan teknisi yang terampil dan berpengalaman pada
operasi penambangan di Indonesia akan diutamakan bekerja pada PT. Lancar Jaya
Mining Batubara Indonesia telah dipertimbangkan bahwa para karyawan tersebut
akan berasal dari luar daerah mengingat tenaga kerja di daerah setempat kurang
berpengalaman pada operasi penambangan. Perusahaan perlu memaksimalkan
tenaga kerja setempat pada bidang pekerjaan yang ada. Oleh sebab itu pelatihan
bagi tenaga kerja setempat untuk menjadi operator dan teknisi akan diprioritaskan.
Perusahaan dalam merekrut tenaga kerja baik dalam posisi manajer, kepala
divisi, staff ahli, teknisi maupun helper diprioritaskan bagi putra dan putri daerah
sekitar, yang dimaksudkan bagi calon tenaga kerja yang berasal dari daerah
Lombok Barat dan sekitarnya. Untuk memaksimalkan potensi tenaga kerja agar
mempunyai kompetensi sehingga dapat bekerja dengan lebih baik maka PT.
Lancar Jaya Mining Batubara Indonesia melakukan pelatihan, seperti pendidikan
gratis (perkuliahan), training skill dan pelatihan kepemimpinan,dan diklat ataupun
outbond. Hal ini diberlakukan bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap.
Tahapan dan recruitment khusus bagi pegawai tetap, yang ditetapkan
diperusahaan kami adalah:
1. Seleksi administrasi (dimana dengan persyaratan fresh graduate S1
Tambang, Hukum, Manajemen, Ekonomi, Teknik Elektro, Teknik Mesin,
Teknik Lingkungan, dengan IP minimal 3.00)
2. Tes tertulis
3. Psikotes
4. Group discussion
5. Interview dengan owner
6. Medical check up
Sedangkan untuk para pekerja tidak tetap tahapan recruitmentnya adalah
sebagai berikut:
1. Interview dengan HRD
2. Medical check up
Setelah dilakukan perekrutan pegawai, maka diberikan kontrak kerja di
hari pertama pegawai bekerja.Sangatlah penting bagi pekerja untuk
memiliki kontrak kerja.Kontrak kerja adalah suatu perjanjian antara
pekerja dan pengusaha secara lisan dan/atau tulisan, baik untuk waktu
tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat-syarat
kerja, hak, dan kewajiban. Dalam kontrak kerja biasanya terpapar dengan
jelas pekerja memiliki hak mendapat kebijakan perusahaan yang sesuai
dengan Undang - undang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Di
dalamnya juga memuat mengenai prosedur kerja dan kode disiplin yang
ditetapkan perusahaan.
10.2.2. Strategi Hubungan Tenaga Kerja
Adapun strategi hubungan tenaga kerja yang digunakan oleh PT
MLM adalah lembaga kerja sama tripartite yang merupakan aturan yang
berisi tentanghubungan antara pengusaha dengan tenaga kerja atau buruh,
dimana ada pihak pemerintah yang menjamin pihak tenaga kerja atau
buruh baik dalam hak dan kewajibannya buruh dan UMR nya. Oleh karena
pertimbangan diatas, maka PT. Lancar Jaya Mining menggunakan sistem
Tripartit didalam aturan perusahaan karena aturan ini menjamin
kesejahteraan tenaga kerja atau buruh.

a. Hubungan Tenaga Kerja


Dalam mengatur hubungan tenaga kerja antara perusahaan
dengan karyawan dibutuhkan Kesepakatan Kerja Bersama
(KKB) atau Serikat Pekerja Indonesia (SPI) yang disetujui oleh
kedua belah pihak dan disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kesepakatan Kerja Bersama atau Serikat
Pekerja ini mengatur mengenai hak dan kewajiban masing -
masing pihak. Hal-hal yang diatur dalam kesepakatan kerja
bersama meliputi :
1. Hubungan antara perusahaan dan karyawan
2. Pembayaran gaji/upah dan pajak
3. Penginapan dan makan
4. Jam kerja dan lembur
5. Honor dan tujuan
6. Ketentuan perawatan kesehatan
7. Asuransi
8. Kompensasi untuk kecelakaan dan kematian
9. Ketentuan cuti dan hari libur umum
10. Perintah kerja dan prosedur kedisiplinan
11. Keselamatan dan kesehatan kerja
12. Dana pension
13. Pemecahan permasalahan karyawan

Tabel 10.3. Klasifikasi dan Jumlah Tenaga Kerja PT. Lancar Jaya Mining
No Jumla
Pekerjaan Pendidikan Pengalaman Status
. h
1 Kepala Teknik Tambang S1 Tambang ≥ 10 th 1 Tetap
(KTT)
2 Manajer Tambang S1 Tambang ≥ 10 th 1 Tetap
3 Humas S1 Psikologi ≥ 5 th 1 Tetap
4 Staf Humas D3 Komunikasi - 2 Tetap
5 Sekretaris S1 Manajemen ≥ 3 th 1 Tetap
6 Staf Sekretaris SMK - 2 Tetap
Divisi Perencanaan
General Manager S1 Tambang ≥ 3 th
7 Tetap
Perencanaan
8 Staf Perencanaan D3Tambang - Tetap
Divisi Operasi
General Manager S1 Tambang ≥ 3 th
9 Tetap
Operasi Tambang
10  Kabag. Eksplorasi S1 Geologi ≥ 3 th Tetap
11 Staf Eksplorasi D3 Tambang - Tetap
12  Kabag. Penambangan S1 Tambang ≥ 3 th Tetap
Kasubag. Pemuatan dan
13 Tetap
Pengangkutan
Staf Pemuatan dan
14 Tetap
Pengangkutan
15 Kasubag. Pembongkaran Tetap
16 Staf Pembongakaran Tetap
Tidak
17 Operator Road Header
Tetap
Tidak
18 Operator Whell Loader
Tetap
Tidak
19 Operator Dump Truck
Tetap
20 Montir Tetap
Divisi Pengolahan
General Manager
21 Tetap
Pengolahan
22 Staf Pengolahan Tetap
Divisi Pemasaran
General Manager S1 Manajemen ≥ 3 th
23 Tetap
Pemasaran
24 Staf Pemasaran D3 Manajemen ≥ 2 th Tetap
Divisi Administrasi dan Keuangan
25 General Manager S1 Akuntansi ≥ 1 th Tetap
Administrasi dan
Keuangan
26  Kabag. Keuangan S1 Akuntansi ≥ 2 th Tetap
27 Staf Keuangan D3 Akuntansi ≥ 1 th Tetap
28  Kabag. Umum S1 Manajemen ≥ 3 th Tetap
29 Staf Umum D3 Manajemen ≥ 2 th Tetap
30  Kabag. Personalia S1 Manajemen ≥ 1 th Tetap
31 Staf Personalia D3 Manajemen ≥ 2 th Tetap
Divisi K3, Lingkungan, Dan Condev
General Manager K3,
32 Lingkungan dan S1 Tambang ≥ 3 th Tetap
COMDEV
33  Kabag. K3 S1 Tambang ≥ 3 th Tetap
34 Staf K3 SMK + Training 2 Tetap
35 S1 Kedokteran / Tidak
Tenaga Medis -
Kesehatan Tetap
36 Tidak
Staf Medis SMK + Training -
Tetap
37 S1 Teknik
 Kabag. Lingkungan ≥ 3 th Tetap
Lingkungan
38 Staf Lingkungan SMK + Training - Tetap
39  Kabag Condev S1 Tambang ≥ 2 th Tetap
40 Staf Condev S1 Sosial ≥ 1 th Tetap
41  Kabag Reklamasi S1 Tambang ≥ 3 th Tetap
42 Staf Reklamasi SMK + Training - Tetap
Divisi Keamanan
43 Kepala Keamanan Tetap
44 Satpam Tetap
45 Polisi Tetap
Lain-lain
46 Sopir Tetap
47 Tidak
Cleaning Service
Tetap
48 Juru Masak Tetap
49 Tidak
Buruh
Tetap
Total 114 137 251 4

10.2.3. Kewajiban dan Persyaratan Hukum

Sumber daya alam yang melimpah di bumi Indonesia, baik yang


terbarukan maupun tidak terbarukan merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa
yang harus dioptimalkan pengelolaannya bagi kesejahteraan rakyat. Oleh karena
itu, pengelolaan sumber daya alam memiliki arti penting dan kedudukan yang
strategis dalam rangka mendukung pembangunan nasional untuk masa kini
maupun masa yang akan datang. Arti penting pengelolaan sumber daya alam
berupa bahan tambang mineral dan batu bara terlihat dari diktum menimbang
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020, mengandung beberapa hal, yaitu:
a) Berperan penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak;
b) Dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat;
c) Mendorong perekonomian nasional dan daerah secara berkelanjutan;
d) Pengelolaannya mandiri, andal, transparan, berdaya saing, efisien, dan
berwawasan lingkungan.
Aktivitas pertambangan tidak boleh dilepas begitu saja tanpa ada regulasi
yang mengatur untuk menjamin grand design pengelolaan sumber daya alam,
yakni dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat, berprinsip pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, regulasi yang
mengatur pengelolaan pertambangan juga harus memiliki asas dan tujuan yang
mengacu pada grand design tersebut untuk memberikan arah bagaimana
pertambangan dilakukan dengan baik dan benar. Pada sisi yang lain, era otonomi
daerah telah pula membawa babak baru dalam kewenangan pengelolaan
pertambangan oleh provinsi/kabupaten/kota melalui berbagai regulasi daerah.
Pasal 2 UU No 3 Tahun 2020 engatur bahwa pertambangan Minerba
dikelola berasaskan :
a) Manfaat, keadilan, dan keseimbangan;
b) Keberpihakan kepada kepentingan bangsa;
c) Partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas;
d) Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Asas kesatu, kedua dan ketiga dalam penjelasan tidak memberikan
penjabaran. Namun menurut penulis, asas pertama bersifat multidimensi. Artinya
manfaat, adil dan seimbang tersebut meliputi dari banyak aspek, seperti ekonomi,
sosial, budaya, lingkungan dan lain-lain. Asas kedua menunjukkan sikap
nasionalisme dan berdaulat atas pemanfaatan dan hasil pengelolaan
pertambangan, serta anti intervensi asing. Asas ketiga menuntut Pengantar Hukum
Pertambangan Minerba 25 pengelolaan pertambangan yang melibatkan
masyarakat, bersifat terbuka dan bertanggungjawab. Dalam penjelasan, asas
keempat dijabarkan bahwa yang dimaksud dengan asas berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan adalah asas yang secara terencana mengintegrasikan
dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya dalam keseluruhan usaha
pertambangan mineral dan batubara untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini
dan masa mendatang.
Pasal 3 UU No 3 Tahun 2020 mengatur bahwa dalam rangka mendukung
pembangunan nasional yang berkesinambungan, tujuan pengelolaan mineral dan
batubara adalah:
a) Menjamin efektifitas pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha
pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing;
b) Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara secara berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan hidup;
c) Menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai bahan baku dan/atau
sebagai sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri;
d) Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar lebih
mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional;
e) Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan negara, serta
menciptakan lapangan kerja untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat;
f) Menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan usaha
pertambangan mineral dan batubara.
Tujuan pengelolaan pertambangan di atas pada dasarnya merupakan
penjabaran lebih lanjut dari asas yang dibahas sebelumnya. Tujuan yang
berisi tentang prinsip-prinsip manfaat, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan, keberpihakan nasional dengan menjaga kebutuhan dalam
negeri dan mendukung perekonomian nasional dan lokal, serta menjamin
kepastian hukum
10.3. Program Pengembangan Tenaga Kerja

Demi tercapainya karyawan yang berkualitas dan kompeten di perusahaan.


Salah satu peran manajemen sumber daya manusia juga mengadakan pelatihan
dan pengembangan tenaga kerja. Divisi SDM dan manajerial bersama-sama
membuat dan menyusun program pelatihan untuk karyawan. Pelatihan ini juga
sudah diatur dalam Undang Undang tahun 2003. Pelatihan kerja adalah rangkaian
kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi serta
meningkatkan produktivitas kerja. Serta menginternalisasi nilai-nilai kerja seperti
disiplin, etos kerja, dan loyalitas karyawan pada tingkat keahlian tertentu.
Pelatihan dan pengembangan merupakan langkah awal mereka sebelum
terjun ke lapangan dan mengembangkan kompetensi karyawan, ketika mereka
dimutasi atau pindah tugas di bagian yang berbeda bisa mudah cepat beradaptasi
sekaligus menguasai keahlian baru dan bisa mengatasi persoalan perubahan
kedepan bagi perusahaan, dengan mengembangkan keahlian tersebut tidak
menghambat kinerja mereka sebab mereka juga dituntut untuk profesionalitas.
Menurut William G.Scott (2010) mengartikan pelatihan sebuah kegiatan yang
mengembangkan pemimpin untuk mencapai keefektifan pekerjaan individu yang
lebih besar dan hubungan antarpribadi dalam organisasi yang lebih baik, serta
menyesuaikan pemimpin pada konteks seluruh lingkungan-nya. Serta Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja pelatihan merupakan
keseluruhan kegiatan memberi, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
yang dimiliki, produktivitas ,disiplin, sikap, 13 dan etos pada tingkat keterampilan
dan keahlian tertentu, sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan. Dari beberapa pengertian diatas, dapat diartikan bahwa pelatihan
adalah suatu cara mendapatkan dan meningkatkan produktivitas, kemampuan, dan
etos kerja pada keahlian tertentu yang menjadi tanggung jawabnya saat ini.
Sasarannya tercapainya kinerja optimal individu dalam menjalankan peran dan
tanggung jawabnya.
Metode pelatihan dan pengembangan ditentukan berdasarkan dengan
kebutuhan dan kepentingan di masing-masing perusahaan. Menurut Handoko
(2014:110) ada dua jenis metode yang sering digunakan dalam 14 pelatihan dan
pengembangan karyawan yakni, metode praktis (on the job training) dan teknis-
teknis presentasi dan metode-metode simulasi (off the job training). Berikut
penjelasan ihwal metode pelatihan dan pengembangan di bawah ini. Berikut
penjelasan ihwal metode pelatihan dan pengembangan di bawah ini.

1) Metode praktis (on the job training)


Metode praktis ini di dalam pelatihan dan pengembangan paling banyak
digunakan. Para karyawan secara langsung mempelajari dan mengamati pekerjaan
karyawan lain, biasanya karyawan lama atau sudah berpengalaman memberi
contoh ke karyawan baru tentang cara mengerjakannya, sedangkan karyawan baru
memperhatikan cara kerjanya. Berikut ini teknik metode praktis.
a) Rotasi Jabatan
Dengan pelatihan silang ini agar para karyawan bisa melakukan variasi
pekerjaan. Para pengajar memberi rotasi karyawan dari satu tempat ke tempat
pekerjaan lain. Namun sebelum mereka di rotasi sudah di beri instruksi dan
pengetahuan kerja. Dampak dengan rotasi jabatan sewaktu- waktu jika ada
karyawan cuti perampingan, sakit, dan tidak hadir bisa diganti.
b) Latihan Instruksi
Pekerjaan karyawan diberi arahan atau instruksi secara langsung mengenai
pekerjaan mereka.
c) Magang Metode
Magang adalah sistemnya berupa melibatkan pembelajar dari orang yang
sudah memiliki kaya akan pengalaman.
d) Coaching
Pelatihan ini memberikan bimbingan, pengarahan, dan penjelasan kepada
karyawan bagaimana melakukan pekerjaan rutin dengan tepat.
e) Penugasan sementara
Menempatkan karyawan ke posisi manajerial untuk memperoleh
kesempatan dan memberi tanggung jawab dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan.

2) Teknis-teknis presentasi dan metode simulasi (off the job training)


Metode off the job training lebih tendensius mengarah pada fokus
perkembangan dan pendidikan jangka panjang. Dibawah ini beberapa metode
paling banyak digunakan dalam pelatihan dan pengembangan.
a) Business Game
Memberikan simulasi dalam pengambilan keputusan di bisnis kehidupan
yang nyata dengan skala kecil dan melatih agar bisa dengan cepat memutuskan
keputusan yang tepat di ranah bisnis.
b) Studi kasus
Melalui studi kasus karyawan di benturkan dengan persoalan. Dari
persoalan itu karyawan diminta menganalisis, mengidentifikasi, dan
merumuskan solusi dan kebijakan yang dibuat. Selain itu karyawan dituntut
untuk menemukan prinsip- prinsip dasar melalui persoalan yang ada.
c) Vestibule Training
Pelatihan dimana dilakukan di area yang persis sama dengan aslinya.
Pelatihan ini dipergunakan untuk pekerjaan dengan keahlian yang khusus.
d) Role Playing
Teknik pelatihan di mana karyawan dikondisikan pada persoalan tertentu.
Karyawan (peserta) memainkan peran yang berbeda seolah-olah menuntaskan
persoalan yang ada.
e) Presentasi Video
Teknik pelatihan dan pengembangan ini sangat mudah dan efektif karena
peserta dibantu dengan persentasi berupa slides, dan tv. Selain itu
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan teknologi.
f) Latihan Laboratorium
Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada kerja kelompok
dan pengembangan. Ada empat kepribadian yaitu, intrapersonal, interpersonal,
dinamika kelompok, dan pengarahan diri sendiri.
g) Kuliah
Metode ini memang tradisional tetapi bisa sebagai alternatif pelatihan dan
pengembangan. Ada sisi kelemahan di mana kurangnya partisipasi atau
keaktifan atau umpan balik.
h) Metode Konferensi
Metode ini yang mekanismenya sama dengan format seminar perguruan
tinggi, bertujuan untuk melatih keterampilan menyelsaikan masalah dan
memberikan keputusan serta mengubah perilaku karyawan. Adapun juga
karyawan yang saling berbagi cerita dalam mengurai masalah pekerjaannya.
i) Pengembangan Eksekutif
Dalam pengemban eksekutif biasanya diadakan baik di universitas atau
lembaga pelatihan. Setiap institusi atau perusahaan biasanya mengirim para
karyawan dalam berpartisipasi mengambil paket khusus

10.4. Tingkat Gaji dan Upah


Kriteria tingkat gaji dan upah disesuaikan dengan kualifikasi dan tingkat
kerja tenaga tetap dan tidak tetap. Adapun standar gaji minimum yang kami
berlakukan berpedoman pada UMR (upah minimum regional) yang berlaku di
Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2014 sebesar Rp.988.500. Secara
keseluruhan tingkat gaji dan upah pegawai PT. THR Batubara Indonesia dapat
dilihat pada Tabel 10.3.

Tabel 10.4 Daftar Gaji Karyawan

Gaji per THR


No
Pekerjaan Jumlah Bulan Bonus (Rp) (Rp)
.
(Rp)
Kepala Teknik
1
Tambang (KTT)
2 Manajer Tambang
3 Humas
4 Staf Humas
5 Sekretaris
6 Staf Sekretaris
Sub Total
Divisi Perencanaan
General Manager
7 1 30,000,000 360,000,000 Tetap
Perencanaan
8 Staf Perencanaan 3 15,000,000 180,000,000 Tetap
Sub Total
Divisi Operasi
General Manager
9
Operasi Tambang
10  Kabag. Eksplorasi
11 Staf Eksplorasi
 Kabag.
12
Penambangan
Kasubag. Pemuatan
13
dan Pengangkutan
Staf Pemuatan dan
14
Pengangkutan
Kasubag.
15
Pembongkaran
16 Staf Pembongakaran
Operator Road
17
Header
Operator Whell
18
Loader
Operator Dump
19
Truck
20 Montir
Sub Total
Divisi Pengolahan
General Manager
21
Pengolahan
22 Staf Pengolahan
Sub Total
Divisi Pemasaran
General Manager
23
Pemasaran
24 Staf Pemasaran
Sub Total
Divisi Administrasi dan Keuangan
General Manager
25 Administrasi dan
Keuangan
26  Kabag. Keuangan
27 Staf Keuangan
28  Kabag. Umum
29 Staf Umum
30  Kabag. Personalia
31 Staf Personalia
Sub Total
Divisi K3, Lingkungan, Dan Condev
32 General Manager K3,
Lingkungan dan
COMDEV
33  Kabag. K3
34 Staf K3
35 Tenaga Medis
36 Staf Medis
37  Kabag.
Lingkungan
38 Staf Lingkungan
39  Kabag Condev
40 Staf Condev
41  Kabag Reklamasi
42 Staf Reklamasi
Sub Total
Divisi Keamanan
43 Kepala Keamanan
44 Satpam
45 Polisi
Sub Total
Lain-lain
46 Sopir
47 Cleaning Service
48 Juru Masak
49 Buruh
Sub Total
Total

Diluar gaji pokok diatas perusahaan juga memberikan bonus atau


tunjangan lain berupa:
1. Lembur;
2. Bantuan Kematian;
3. Tunjangan Hari Keagamaan, dan;
4. Tunjangan Kesehatan.
Hal ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap para
pekerjanya agar merasa nyaman, loyal terhadap perusahaan, sehingga para
pekerja/karyawan dapat berkerja dengan baik dengan hasil yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai