Anda di halaman 1dari 7

Cara menggunakan jam, kompas,

tanda jejak dan tanda-tanda alam


By. Kak Adhie

Assalamualaikum Wr.Wb.

Kali ini akan berbagi ilmu tentang cara menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-
tanda alam. Artikel ini bertujuan untuk teman-teman semua yang ingin mengisi SKU
Penegak Bantara. Karena di SKU Penegak Bantara kita harus dapat menggunakan jam,
kompas, tanda jejak, dan tanda-tanda alam. Berikut adalah ulasan artikel  :

Jam
Jam adalah sebuah unit waktu. Lama sebuah jam adalah 1/24 (satu perduapuluh empat)
hari. Satu jam bisa dibagi menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi. Satu jam terdiri dari:  –
60 menit – 3600 detik. Pukul juga menunjukkan satuan waktu. Jam bermakna "masa atau
jangka waktu", sedangkan pukul bermakna "saat atau waktu". Dalam bahasa Indonesia,
jika ingin mengungkapkan "saat atau waktu", digunakan kata "pukul'. Jenis-jenis jam : jam
pasir. jam matahari, jam digital dll.

Cara Menggunakan Kompas


Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang
penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan
jam.Visir, yaitu pembidik sasaran.
2. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka. 
3. Jarum penunjuk.
4. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45⁰. 
5. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk
menopang kompas pada saat membidik.

Macam dan jenis kompas 


Kompas terdiri dari 3 jenis, yaitu kompas bidik (kompas prisma), kompas orientering
(kompas silva), dan kompas biasa. Kompas bidik atau prisma fungsi utamanya untuk
mempermudah menghitung sudut sasaran bidik (tempat atau benda) secara langsung. Cara
pemakaiannya dengan membidikkan kompas ke sasaran secara langsung sekaligus
membaca sudut sasaran pada skala kompas. Besar sudut yang dibuat oleh arah bidikan dan
arah jarum (utara) itulah sudut sasarannya (bearing). Kompas silva atau orienteering fungsi
utamanya untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan pada peta secara langsung.
Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat transparan untuk mempermudah
pembacaan peta yang diletakkan di bawahnya.

Cara Menggunakan Kompas 


1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak
bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca
pembesar, kira-kira 50⁰ di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai
angka pada dial. 
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja
garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar
mudah dilihat melalui kaca pembesar

Cara mengetahui arah tanpa kompas: 

1. Jarum/Silet di permukaan air Ada cara yang paling umum digunakan seseorang
untuk menentukan arah, yaitu membuat kompas sederhana. Caranya mudah, hanya
bermodalkan jarum atau silet yang digosok ke permukaan kering, dan ditusukkan
ke gabus. Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas permukaan air,
sehingga terlihat mengapung. Ujung silet atau jarum pada kompas sederhana ini
selalu menunjuk ke arah utara atau selatan
2. Melihat kuburan Islam dan Kristen Jika berada di suatu pedesaan yang asing dan
tersesat di sana. Anda bisa menentukan arah dengan melihat kuburan. Kuburan
Islam dan Kristen selalu menunjukkan arah utara-selatan. Bagian nisan atau kepala
yang selalu menghadap ke barat. Jadikanlah ini sebagai patokan dasar. Eits, tapi
ingat, ini hanya berlaku di wilayah Indonesia saja.
3. Masjid/Musholla Jika tidak menemukan kuburan, Anda bisa mencari tempat
ibadah, seperti masjid. Anda bisa memanfaatkan arah kiblat atau arah sholat umat
muslim. Di Indonesia, masjid selalu menghadap ke arah barat, karena ka'bah yang
dijadikan kiblat umat muslim berada di barat Indonesia. Manfaatkan ini sebagai
patokan dasar menentukan arah selanjutnya.
4. Bayangan benda Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda.
Sama seperti menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan
tanah. Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke barat.
Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya condong
ke arah timur.
5. Memanfaatkan pohon Nah, untuk Anda yang tersesat di kawasan penuh pepohonan,
cobalah cari pohon yang berbatang besar. Perhatikan setiap sisi batang pohon ini.
Sisi pohon berbatang besar yang terkena sinar matahari dan tidak berlumut
menunjukkan arah timur. Jika tersesat pada malam hari, coba raba sisi pohon
berbatang besar ini, dan rasakan suhunya. Cari sisi pohon yang terasa paling
hangat. Sisi ini menunjukkan arah barat.

Tanda Jejak/ Tanda Medan


Seorang Pramuka tidak cukup hanya mahir di arena latihan saja, tentunya kita dituntut
untuk dapat pula mahir berlatih di alam bebas, sebuah contoh : ketika kita sedang
berkemah, tentunya kita mendapat tugas dari Kakak Pembina, dimana tugas itu akan dapat
kita laksanakan ketika kita dapat membaca tanda-tanda jejak yang dibuat oleh Kakak
Pembina kita, dan apabila tanda itu tidak mampu kita baca dengan baik, maka
kemungkinan besar kita akan tersesat/ melakukan kesalahan.

Dalam Pramuka, tanda jejak selalu bersifat rahasia. Untuk membuat tanda jejak, dapat
dipakai batu, kayu, ranting, goresan, rumput dan lain sebagainya.

Tanda-tanda di Atas Tanah/ Goresan


Tanda-Tanda dengan Rumput

Tanda-Tanda dengan Ranting


Tanda-Tanda Alam
Pramuka adalah pecinta alam, karena terlalu cintanya maka harus mengenal tentang alam
dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat
berkemah :

1. Kabut = Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di
udara dan pertanda cuaca akan selalu baik. Apabila kemarin ada hujan, cuaca terang
benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu. Langit yang ditutupi awan
kemudian mulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang digunung akan
turun hujan.
2. Awan = Apabila angin diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan
yang deras.
3. Matahari = Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang
kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna besih dan terang bertanda hari cerah.
4. Bintang = Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka
pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila tampak suram bertanda cuaca kurang
baik/ buruk.
5. Bulan = Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi
awan yang gelap berarti hujan akan turun. Apabila ada lingkaran putih (halo) yang
melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.
6. Binatang = Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada
hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan
yang dilakukannya dengan cara mereka antara lain :
 Laba-laba =  Akan bersembunyi jika cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan
sarangnya bila cuaca baik.
 Semut = Akan tetap didalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka
keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan baik.
 Lebah = Dengan melihat sarangnya, pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh
dari sarangnya. Dan apabila cuaca buruk dia akan berterbangan tidak jauh dari
sarang. 
 Lalat = Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/ dinding,
sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan. 
 Nyamuk = Apabila dipagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka
berarti akan turun hujan. Apabila pada matahari terbenam berterbangan kesana
kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik. Apabila selalu terbang
ditempat yang gelap/ didalam bayang-bayang bertanda cuaca akan buruk/ datang
hujan.
 Cacing = Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di
kebun, berarti akan turun hujan.
 Ikan = Akan melompat-lompat apabila cuaca buruk
 Katak = Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka
akan duduk ditepi kolam. Apabila pada malam hari cuaca baik di musim kemarau
mereka  tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.
 Ayam = Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka
akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka
selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang. 
 Bebek / Angsa = Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya
(memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.
 Kambing = Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang
lebih jauh dari pada cuaca baik.
 Kelelawar = Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada
malam hari itu, bila mereka berdiam didalam goa maka cuaca akan buruk. 
Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :
1. Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan
kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
2. Bila anjing menggali tanah untuk menyembunyikan tulangnya.
3. Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.
4. Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
5. Burung-burung laut terbang ke daratan.
6. Bila asap naik dengan tegak lurus dam tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan
baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/ rendah maka cuaca akan buruk.

Sumber : http://kitabermanfaat2215.blogspot.com/2015/02/cara-menggunakan-jam-
kompas-tanda-jejak.html

Anda mungkin juga menyukai