Anda di halaman 1dari 9

Struktur dan Fungsi Jaringan Batang

Secara umum, tumbuhan yang ada di sekitar kita memiliki batang yang berdiri tegak di atas
tanah. Batang adalah bagian terpenting dari rumbuhan karena menjadi penopang, mendukung
cabang, menjadi tempat melekatnya daun, bunga, tunas, maupun buah. Lalu, bagaimana
sebenarnya struktur dan fungsi jaringan batang pada tumbuhan?

Struktur dan fungsi jaringan batang sebenarnya amat sangat sentral bagi tumbuhan. Dimana,
batang berfungsi sebagai penghubung antara akar dengan daun, menyimpan cadangan makanan
dan air, serta mengandung klorofil. Pada ujung batang terdapat tempat pembelahan sel yang
disebut tunas apikal, yang membuat tumbuhan bisa bertumbuh dengan tinggi dan tunas lateral
yang menyebabkan tumbuhan membesar.

Struktur Jaringan Batang

Pada umumnya susunan-susunan pada struktur jaringan batang terdiri atas 3 jaringan, yaitu
jaringan epidermis, korteks, dan silider pusat.

Epidermis

Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar dari tumbuhan dan terkuat yang berfungsi untuk
melindungi jaringan dibawahnya. Selnya tersusun rapat dan hanya memiliki satu lapis sel. Pada
tumbuhan jaringan epidermis biasanya dilapisi oleh kutikula yang mencegah air keluar dari
batang sehingga batang tidak kekurangan air.

Korteks

Korteks tersusun atas jaringan parenkim yang memiliki bentuk tidak beraturan, sehingga korteks
memiliki banyak ruang antar sel. Pada tumbuhan tertentu korteks menjadi tempat untuk
menyimpan cadangan makanan seperti pati dan gula.
Silinder Pusat

Silinder Pusat tersusun atas lapisan epidermin, perisikel, serta berkas pengangkut xylem dan
floem. Perisikel merupakan lapisan yang berfungsi memberikan kekuatan pada batang.
Endodermis merupakan selapis sel yang melindungi silinder pusat.

Xilem memiliki fungsi sebagai pengangkut air dari akar menuju daun untuk fotosintesis
sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil dari fotosintesis untuk diedarkan ke seluruh bagian
tumbuhan.

Batang Dikotil dan Monokotil

Kendati demikian, susunan-susunan pada struktur jaringan batang  akan berbeda antara
tumbuhan yang tergolong dikotil maupun monokotil. Kok bisa?

Dikotil

Batang dikotil memiliki selapis sel endodermis yang merupakan ujung dari bagian korteks yang
paling dalam, yang tersusun oleh amilum. Berkas pengangkut pada tumbuhan dikotil bersifat
kolateral terbuka, dimana diantara xylem dan floem terdapat sebuah kambium yang melingkar,
yang mana jaringan kambium merupakan jaringan yang selalu aktif membelah.

Monokotil

Pada batang monokotil tidak ditemukan endodermis seperti pada tumbuhan dikotil. Tumbuhan
monokotil memiliki tipe berkas pembuluh kolateral tertutup atau berkas pembuluh tersebar
diseluruh bagian batang.

Adapun bagian dari berkas pembuluh monokotil terdiri dari perikambium, jaringan pengangkut,
dan empelur. Tumbuhan monokotil memiliki pertumbuhan primer yaitu hanya bertambah
panjang, sehingga mekanismenya pertumbuhan sekunder tidak ada. Dimana pembesaran batang
ini dilakukan dengan bantuan dari empelur.
Setiap bagian tumbuhan seperti batang, akar, buah, bunga, dan tidak terkecuali daun mempunyai
bagian sistem jaringannya masing-masing.

Sistem jaringan yang ada di daun ini terbagi menjadi beberapa bagian, dari bagian terluar sampai
bagian terdalam.

Urutan jaringan daun ini mulai dari luar ada lapisan epidermis sebagai pelindungnya, bagian
selanjutnya ada jaringan dasar parenkim, dan terakhir ada berkas vaskuler.

Dilansir dari buku Kenali Lebih Jauh tentang Tumbuhan, berikut ini penjelasannya yang bisa
teman-teman simak.

Bagian-bagian Struktur dan Fungsi Jaringan Daun 

1. Jaringan Epidermis 

Bagian struktur epidermis daun ini letaknya ada di permukaan atas daun, atau mempunyai nama
lain sebagai permukaan adaksial.

Lapisan epidermis di daun tidak mempunyai ruang antar sel-sel, jadi sel daun mempunyai letak
yang rapat satu sama lain.

Selain itu, di antara bagian sel epidermis ada bagian sel penjaga yang fungsinya untuk membantu
pembentukan stomata. Berikut ini bagian-bagian pada lapisan epidermis. 

- Stomata 

Stomata pada daun ini berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan juga pertukaran
air.

Stomata daun lebih banyak ditemukan di bagian bawah daun daripada bagian atas daun, lo. 

- Kutikula 

Bagian kutikula ini bisa terbentuk karena suatu proses penebalan pada bagian dinding sel luar
dari epidermis bagian atas.

Fungsinya sendiri adalah untuk mencegah proses penguapan. Sehingga, tumbuhan pun tidak
banyak kehilangan kadar air yang memalui epidermis bagian atas.
- Trikomata 

Bagian selanjutnya dari epidermis adalah trikomata. Trikomata atau dinamakan sel rambut halus


ini terbentuk dari bagian epidermis atas atau bawah daun.

Fungsi trikomata adalah mencegah terjadinya proses penguapan tumbuhan yang berlebihan.

Sehingga dengan adanya trikomata tidak membuat tumbuhan kering terlalu cepat dan menjaga


kelembapannya. 

- Bulliform dan Velamen Bulliform 

Bagian ini juga tidak kalah penting di struktur daun tumbuhan. Bagian ini bisa digunakan untuk
menyimpan air pada daun.

Oleh sebab itu, bentuk dari sel ini bergelembung karena digunakan untuk menyimpan air. Jika
cuaca terlalu panas, air yang tersimpan akan menguap dan sel ini bisa mengempis. 

2. Jaringan Parenkim atau Mesofil 

Jaringan parenkim pada daun ini adalah suatu jaringan dasar yang terbentuk dari
jaringan palisade dan jaringan spons.

Jaringan palisade adalah jaringan parenkim yang mempunyai kloroplas dengan jumlah banyak.

Sehingga, fotosintesis tumbuhan terjadi pada jaringan ini, selnya pun mempunyai bentuk yang
bulat memanjang.

Setelahnya, jika proses fotosintesis selesai, maka hasilnya akan dibawa ke jaringan spons untuk
disimpan.

Jaringan ini tidak hanya ada di daun, tetapi di seluruh bagian tumbuhan dengan fungsi dan
bentuk masing-masing.

3. Berkas Vaskuler 

Berkas vaskuler atau jaringan pengangkut ini terdiri dari floem dan xilem yang letaknya ada di
bagian tulang daun, bagian cabang, hingga urat-urat daun.

Floem (pembuluh tapis) berfungsi untuk membantu mengedarkan zat-zat organik yang
merupakan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan termasuk daun.

Sedangkan xilem (pembuluh kayu) berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral ke bagian daun.

Sama seperti jaringan parenkim, jaringan ini ada di seluruh tubuh tumbuhan. Tapi, berkas
vaskuler pada daun letaknya berdampingan dan dibungkus oleh zat pektin dan selulosa. 
Struktur dan Fungsi Jaringan Bunga, Buah dan Biji pada Tumbuhan

Bunga
Apa fungsi bunga pada tumbuhan?
Fungsi utama bunga pada tumbuhan adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif.

Struktur atau Bagian – Bagian Bunga


Bunga pada satu tumbuha berbeda bentuk dan warnanya dengan buangan tumbuhan lain. Ada
yang ukurannya kecil dan ada pula yang ukurannya jumbo. Tetapi walaupun begitu, struktur dan
bagian – bagian yang dimiliki oleh bunga tumbuhan hampir sama.

Bunga pada tumbuhan memiliki bagian – bagian sebagai berikut :


1. Kelopak Bunga (Kalik)

 Umumnya berwarna hijau.


 Terletak pada bagian terluar dari bunga.
 Kelopak tersusun atas sel –s el epidermis yang dilapisi oleh stomata, kitin dan trikoma.
 Fungsi kelopak pada bunga adalah untuk melindungi bagian dalam bunga, terutama pada
bunga yang masih kuncup.

2. Mahkota Bunga (Korola)

 Terletak pada lapsian kedua sebelah dalam kelopak.


 Mahkota bunga adalah yang bertanggung jawab memberikan warna dan keindahan pada
bunga. Bagian ujungnya umumnya memiliki bentuk dan warna yang beraneka ragam.
 Mahkota bungan tersusun atas sel – sel epidermis yang menonjol yang disebut dengan
papila.
 Pada bagian pangkal mahkota bunga terdapat sel – sel nektaria yang menghasilkan cairan
manis dan lengket yang disebut nektar.
 Nektar inilah yang dihisap olehs erangga sebagai makanan.

3. Benang Sari (Stamen)

 Merupakan alat kelamin jantan pada bunga.


 Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari.
 Tangkai sari tersusun atas jaringan parenkim dan jaringan epidermis yang dilapisi oleh
kutikula.
 Benang sari memiliki beberapa lapisan dinding dinataranya : (1) epidermis (2)
endotesium (3) lapisan tengah (4) tapetum
 Didalam kepala sari terdapat kantong yang berisi serbuk sari sebagai sel gamet jantan.

4. Putik (Pistilium)

 Terletak di bagian tengah bunga


 Putik terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1) kepala putik (2) tangkai putik (3) bakal biji
(ovulum) (4) bakal buah (ovarium) dan (5) sel telur (ovum).
 Sel telur merupakan sel kelamin betina sehingga putik berperan sebagai alat kelamin
betina.
 Apabila putik dan benang sari telah masak, maka akan terjadi penyerbuka (polinasi)
 Jika serbuk sari berhasil menempel di kepala putik, maka akan terjadi pembuahan
(fertilisasi) yang akan emnghasilan buah dan biji.

5. Dasar Bunga
Merupakan bagian tempat pada bunga tempat tumbuhanya perhiasan bunga (mahkota dan
kelopak) serta alat kelamin  bungan (putik dan benang sari).

Buah

 Buah terbentuk ketika terjadi pembuahan antara serbuk sari dan sel telur.
 Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam putik akan berkembang menjadi buah
dan biji.
 Buah yang dagingnya kita makan berasal dari bakal buah.
 Sebagian besar struktur buah berasal dari jaringan bakal buah. Buah seperti ini disebut
dengan buah sejati. Contoh : Kweni, mangga, jambu biji dan lain – lain.
 Jika buah yang terbentuk berasal dari jaringan bakal buah dan bagian lain dari bunga,
maka buah ini disebut dengan buah semu. Contoh : jambu monyet dan nanas.

Bagian – bagian buah :

1. Lapisan Luar (Eksokarp)

 Lapisan ini lebih dikenal dengan kulit buah. 


 Kulit buah ada yang lunak dan keras. 
 Kulit keras umumnya terdapat pada buah – buah kering (mengandung sedikit air) seperti
kacang tanah.
 Kulit lunak biasnaya terdapat pada buah – buah yang berdaging lunak
(basah/mengandung banyak air) seperti tomat atau pepaya.
 Lapisan luar buah ini terdiri dari jaringan epidermis dengan dinding sel yang tebal.
2. Lapisan Tengah (Mesokarp)

 Lapisan ini dikenal juga dengan nama dagingbuah.


 Lapisan mesokarp merupakan lapisan paling tebal pada buah dan tersusun atas jaringan
parenkim.

3. Lapisan Dalam (Endokarp)

 Endokarp merupakan lapisan paling dalam pada buah dna biasanya mengelilingi biji.
 Endokarp ada yang lunak dan keras. Pada buah – buah berdaging lunak dan tebal,
umumnya endokarp bersifat lunak.
 Pada buah kepala, endokarpnya bertekstur sangat kaku dan keras yang kita kenal dengan
tempurung kelapa.
 Ednokarp tersusun atas jaringan epidermis dan sklerenkim.

Biji
Apa fungsi biji pada buah?
Biji merupakan alat perkembangbiakan utama pada tubbuhan berbiji (Spermatophyta). Bijai
mengandung bakal tumbuhan baru sehingga dapat dikatakan bahwa biji juga berfungsi untuk
mempertahankan kelestarian tumbuhan.

Bagian – Bagian Biji


1. Kulit Biji

 Kulit biji antara satu buah dengan buah yang lain memiliki perbedaan struktur. Ada yang
tebal dan ada juga yang tipis, ada yang lunak dan ada juga yang keras.
 Umumnya tersusun dari jaringan epidermis dan jaringan parenkim yang tebal.
 Fungsi utama kulit biji adalah untuk melindungi lembaga dan endosperm dari kekeringan,
kerusakan mekanis dan ari serangan serangga, jamur atau bakteri.

2. Endosperm

 Merupakan jairngan penyimpan cadangan makanan yang dieruntukkan untuk biji ketika
masa pertumbuhan.
 Bahan utama yang disimpan di endosperm adalah karbohidrat, protein dan lemak.

3. Lembaga (embrio)

 Merupakan calon tumbuhan baru


 Lembaga terdiri atas : (1) akar lembaga (radikula) (2) daun lembagai (kotiledon) dan (3)
batang lembaga (kaulikula)
 Bagian ujung bawah akar lembaga disebut dengan hipokotil. Fungsinya adalah untuk
membentuk akar primer.
 Kotiledon (daun lembaga) terdapat di kedua sisi lembaga. Kotiledon berfungsi
menyimpan cadangan makanan.
 Batang lembaga nantinya akan berkembang menjadi batang tumbuhan.
Semua makhluk hidup di bumi termasuk tumbuhan, memiliki struktur jaringan yang berfungsi
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. 

Pada tumbuhan, terdapat


bagian-bagian tumbuhan yang
masing-masing memiliki
struktur jaringan. 

Organ-organ tersebut
dibedakan menjadi dua, yaitu
organ generatif tumbuhan dan
organ vegetatif tumbuhan. 

Apa yang dimaksud dengan


organ vegetatif dan generatif? 

Organ vegetatif adalah organ


yang berfungsi untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Khususnya untuk penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat makanan pada
tumbuhan. 

Sedangkan organ generatif berhubungan dengan perkembangbiakan tumbuhan. Contohnya


bunga, buah, dan biji. 

Nah, bagian batang, daun, dan akar termasuk ke dalam organ-organ vegetatif. 

Saat ini kita akan mempelajari struktu jaringan pada akar beserta fungsinya. Masih ingatkah
kamu apa saja fungsi akar? 

Yuk, pelajari bersama dari penjelasan berikut ini. 

1. Fungsi Akar pada Tumbuhan

Adapun beberapa fungsi akar untuk tumbuhan adalah sebagai berikut. 

- Menyerap air, mineral, dan zat hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. 

- Memperkokoh tegaknya tanaman. 

- Melekatkan tumbuhan pada tanah, karena kemampuan akar yaitu menerobos lapisan tanah. 

- Digunakan sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. 

- Tempat menyimpan cadangan makanan pada beberapa tanaman tertentu. 

- Sebagai alat respirasi pada tanaman tertentu. 

Nah, setelah mengetahui fungsi akar secara umum, mari kita pahami apa saja jaringan yang ada
di dalam akar beserta fungsinya. 

2. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar

Struktur jaringan akar dimulai dari epidermis hingga lapisan paling dalam yaitu stele atau
silinder pusat. Berikut penjelasan lengkapnya. 
a. Epidermis

Epidermis adalah jaringan terluar pada akar yang memiliki dinding tipis. 

Dinding tipis pada lapisan epidermis ini berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari tanah
untuk diteruskan ke korteks. 

Sel epidermis yang juga terletak di rambut akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.

b. Korteks

Korteks adalah lapisan kedua terluar setelah epidermis.Jaringan ini berfungsi untuk tempat
menyimpan cadangan makanan pada akar. 

Jaringan korteks tersusun dari jaringan parenkim yang berfungsi untuk ruang penyimpanan udara
pada akar. 

c. Endodermis

Endodermis terletak di bagian paling dalam dari jaringan korteks. 

Lapisan endodermis tersusun dari satu lapis sel yang membatasi korteks dengan silinder pusat. 

Pada lapisan endodermis terdapat pita kaspari yang berfungsi untuk mengatur jalannya mineral
menuju ke silinder pusat.

d. Silinder Pusat atau Stele

Silinder pusat adalah bagian terdalam dari jaringan penyusun akar. 

Silinder pusat tersusun atas jaringan pengangkut dan jaringan perisikel dan parenkim empulur. 

Sel parisikel pada silinder pusat berfungsi untuk membentuk cabang-cabang pada akar. 

Sedangkan berkas pengangkut pada lapisan stele ini terdiri atas xilem dan floem. 

Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah menuju batang hingga ke daun. 

Floem berfungsi untuk mengangkut hasil makanan dari proses fotosintesis menuju ke seluruh
bagian tumbuhan. 

Anda mungkin juga menyukai