Anda di halaman 1dari 116

306.874.

3
Ind
b

BUKU KIA
KESEHATAN IBU DAN ANAK

BAWA BUKU KIA


SETIAP KE FASILITAS
KESEHATAN, POSYANDU,
KELAS IBU, BKB, DAN
PAUD

BUKU KIA
DIGUNAKAN SAMPAI
ANAK BERUMUR
6 TAHUN

Nama Ibu : .......................................................................................

NIK Ibu : .......................................................................................

No. Buku:
ikeluarkan Tanggal:
D Kab./Kota Provinsi
Fasilitas Kesehatan:

i
ATIS
GR
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Katalog
Indonesia. Dalam Terbitan.
Kementerian Kementerian
Kesehatan RI Kesehatan RI
362.198.2Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Ind. Indonesia.
Jakarta: Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan RI
RI. 2023
306.874.3
b Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Ind. ISBN Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA
978-623-301-149-5
b (Japan International Cooperation Agency),
Judul:1997
1. MOTHER - CHILD RELATION
Judul:
2. MATERNAL - CHILD NURSING
1. MOTHER
3. MATERNAL - CHILD
HEALTH RELATION
SERVICES
2. MATERNAL - CHILD NURSING
3. MATERNAL HEALTH SERVICES

Cetakan Tahun 2020


ISBN 978-623-301-149-5

APBN DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT 2023

ii
IDENTITAS

Foto Ibu Foto Anak

SUAMI/
IBU ANAK
KELUARGA
NAMA
NIK
PEMBIAYAAN
NO. JKN:
FASKES TK 1:
FASKES RUJUKAN:
GOL. DARAH
TEMPAT
TANGGAL LAHIR
PENDIDIKAN
PEKERJAAN
ALAMAT RUMAH
TELEPON
NAMA ANAK
ANAK KE
NOMOR AKTE KELAHIRAN
NIK
TEMPAT/ TANGGAL LAHIR
GOLONGAN DARAH
JENIS PELAYANAN
JKN/ ASURANSI LAIN
• NOMOR
• TANGGAL BERLAKU
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN:
PRIMER:
• NOMOR REGISTRASI
KOHORT BAYI:
• NOMOR REGISTRASI
KOHORT BALITA DAN
ANAK PRA-SEKOLAH:
SEKUNDER:
• NOMOR CATATAN
MEDIK RS
PUSKESMAS DOMISILI:
NO. REGISTER KOHORT IBU:

iii
iii
PETUNJUK PENGGUNAAN
Buku KIA harus dibaca dan dimengerti ibu dan keluarga, ditunjukan pada petugas kesehatan dimanapun
pelayanan kesehatan diberikan, untuk dicatatkan tindakan yang diberikan. Informasi tentang kesehatan
dan catatan khusus bilamana ada kelainan pada ibu serta anak harus dicatat di dalam Buku KIA
Setiap ibu hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA untuk kehamilan tunggal dan mendapat tambahan satu
Buku KIA lagi untuk anak yang lain pada kehamilan kembar. Selalu bawa Buku KIA ketika berkunjung
ke Posyandu, Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita, Pos PAUD, BKB dan Fasilitas Kesehatan (Puskesmas dan
jaringannya, Klinik, Praktik Dokter, Praktik Bidan dan Rumah Sakit)

• Membaca dan memahami lembar informasi Buku KIA


• Mencentang informasi yang sudah dipahami
Ibu/ • Memastikan kelengkapan pelayanan kesehatan ibu
• Memastikan kelengkapan pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang
Keluarga anak
• Menghubungi Dinas Kesehatan (Bidang Kesehatan Ibu Anak), jika mengalami kesulitan
mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan

• Menjelaskan isi dan penggunaan buku KIA kepada ibu/ keluarga


• Mengecek pemahaman ibu dengan mencentang kotak pada lembar informasi
Kader kesehatan
• Mengecek kelengkapan pelayanan kesehatan ibu
• Mengecek kelengkapan pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang anak

• Melakukan KIE kepada ibu/ keluarga


Tenaga • Menjelaskan isi buku KIA kepada ibu/ keluarga
• Mendampingi kader dalam pemanfaatan buku KIA
Kesehatan • daftar isi
Mengisi lembar catatan ringkasan hasil pelayanan dan melakukan tatalaksana

daftar isi
CATATAN
Pernyataan Pelayanan Kesehatan Ibu 1
Kartu Kontrol Minum Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil 2
Amanat Persalinan 3
Pelayanan Dokter 4
Pelayanan Kehamilan 7
Pemantauan Mingguan Ibu Hamil 9
Pemantauan Harian Ibu Nifas 10
Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu 12
Ringkasan Pelayanan Persalinan 14
Ringkasan Pelayanan Nifas 15
Rujukan 16
INFORMASI
Ibu Hamil 17
Kelas Ibu Hamil 18
Ibu Bersalin 24
Ibu Nifas 27
Ibu Menyusui 30
Keluarga Berencana 34

iv
iv
PERNYATAAN IBU/ KELUARGA TENTANG PELAYANAN KESEHATAN IBU YANG SUDAH DITERIMA
(Bukan Kolom Pencatatan Hasil Pemeriksaan)
Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; dan
tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan
HPHT: Trimester I Trimester II Trimester III
Tgl Periksa:
Tempat Periksa:
Timbang BB
Pengukuran Tinggi Badan
Ukur Lingkar Lengan Atas
Tekanan Darah
Periksa Tinggi Rahim
Periksa Letak dan Denyut
Jantung Janin
Status dan
Imunisasi Tetanus
Konseling
Skrining Dokter
Tablet Tambah Darah
Test Lab Hemoglobin (Hb)
Test Golongan Darah
Test Lab Protein Urine
Test Lab Gula Darah
Pemeriksaan USG
PPIA
Tata Laksana Kasus
Ibu Bersalin Fasyankes: Rujukan:
Taksiran Persalinan:
Inisiasi Menyusu Dini
Ibu Nifas
(6 jam - sampai 42 hari KF 1 (6-48 jam) KF 2 (3-7 hari) KF 3 (8-28 hari) KF 4 (29-42 hari)
setelah bersalin)
Tanggal Periksa:
Tempat Periksa:
Periksa Payudara (ASI)
Periksa Perdarahan
Periksa Jalan Lahir
Vitamin A
KB Pasca Persalinan
Konseling
Tata Laksana Kasus
Bayi baru lahir/ neonatus KN 1 (6-48 jam) KN 2 (3-7 hari) KN 3 (8-28 hari)
0 – 28 hari
Pastikan pelayanan kesehatan neonatus dicatatkan di bagian anak

11
PENGAWASAN MINUM TTD

Kartu Kontrol Minum TTD pada IBU HAMIL


Nama Pengontrol ................................................ Hubungan dengan Bumil ............................

Bulan ke- 1 Bulan ke- 2 Bulan ke- 3

Bulan: Bulan: Bulan:

Bulan ke- 4 Bulan ke- 5 Bulan ke- 6

Bulan: Bulan: Bulan:

Bulan ke- 7 Bulan ke- 8 Bulan ke- 9

Bulan: Bulan: Bulan:

Beri tanda ( √ ) pada kotak bila sudah minum


2
2
AMANAT PERSALINAN

MENYAMBUT
PERSALINAN
(Agar Aman dan Selamat)

Saya : .
Alamat : .
Memberikan kepercayaan kepada nama-nama ini untuk membantu persalinan saya
agar aman dan selamat, yang diperkirakan pada, Bulan: .....................Tahun: ...........

Fasyankes persalinan:
1. Dokter/Bidan: ........................... Nama Fasyankes...................
2. Dokter/Bidan: ........................... Nama Fasyankes...................

Untuk dana persalinan akan menggunakan JKN/Jamkesda/


Asuransi swasta/biaya sendiri/ lainnya …………
.....................................................................................................
Untuk kendaraan/ambulan desa oleh:
1. ............................................ HP ....................................
2. ............................................ HP ....................................
3. ............................................ HP ....................................

Metode kontrasepsi setelah melahirkan yang dipilih:


......................................................................................................
Untuk sumbangan darah (golongan darah: ........ rhesus: ......... )
dibantu oleh:
1. . HP ...............................
2. . HP ...............................
3. . HP ...............................
4. . HP ...............................

Bersedia dirujuk jika memliki faktor risiko/ komplikasi/


kegawatdaruratan

....,.......................... 20......

Persetujuan, Ibu Hamil


Suami/ Orang Tua/ Keluarga

( ................................... ) ( ................................... )
Bidan/Dokter

( ................................... )
3
PELAYANAN DOKTER

Nama Dokter : ............................................


Faskes :
............................................

EVALUASI KESEHATAN IBU HAMIL


Kondisi Kesehatan Ibu Status Imunisasi Td
Tanggal periksa: TT selang
ke- waktu
perlindungan √
TB cm IMT
1 awal
BB kg Kurus Normal Gemuk Obesitas
2 1 bulan 3 tahun
Lila cm
3 6 bulan 5 tahun
Riwayat Kesehatan Ibu Sekarang 4 12 bulan 10 tahun
5 12 bulan >25 tahun
Hipertensi Asma
Kesimpulan: Status imunisasi
Jantung TB
Imunisasi lainnya: COVID-19/……...............................…
Tiroid Hepatitis B
Riwayat Perilaku Berisiko 1 Bulan sebelum hamil
Alergi Jiwa
merokok pola makan aktivitas fisik
Autoimun Sifilis berisiko kurang
Diabetes alkohol obat teratogenik kosmetik yang
mengandung zat
Lainnya: .................................... berbahaya
Lingkari pilihan yang sesuai Lingkungan berisiko: pestisida/ lainnya ……...............
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Lingkari pilihan yang sesuai
(termasuk Keguguran, Kembar, dan Lain-lain, jelaskan ................................................
Lahir Mati) ..............................................................................

berat lahir
No Tahun (gram) persalinan penolong persalinan komplikasi

Riwayat Penyakit Keluarga


Hipertensi Diabetes Sesak Nafas Lain-lain, jelaskan ................................................
Jantung TB Alergi ..............................................................................
Jiwa Kelainan Darah Hepatitis B ..............................................................................
..............................................................................
Lingkari pilihan yang sesuai

Pemeriksaan Khusus
Inspeksi/ Vulva normal tidak normal
Inspekulo
Uretra normal tidak normal
Vagina normal tidak normal
Fluksus +/-- Fluor +/--
Porsio normal tidak normal

4
PELAYANAN DOKTER

Pemeriksaan Dokter Trimester 1 (Usia kehamilan < 12 minggu)

(Konsep : Anamnesa dan pemeriksaan dokter umum mengenai risiko kehamilan


saat ini normal/ kehamilan berkomplikasi)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: ...........................................
Konjungtiva normal tidak
Hasil USG
Sklera normal tidak normal
Kulit normal tidak normal
Leher normal tidak normal
Gigi mulut normal tidak normal
THT normal tidak normal
Dada Jantung normal tidak normal
Paru normal tidak normal
Perut normal tidak normal
Tungkai normal tidak normal

USG Trimester I
HPHT : …….., Kehamilan ……….. minggu
GS (Gestational Sac) cm
CRL (Crown-rump Length) cm
DJJ (Denyut Jantung Janin) dpm
Sesuai usia kehamilan minggu
Letak Kantong Kehamilan intrauterin/
ekstrauterin
Taksiran Persalinan

Pemeriksaan laboratorium ( tanggal ...... / ..... /20 .... )

Pemeriksaan Hasil Rencana Tindak Lanjut


Hemoglobin gr/dL
Golongan darah & Rhesus
Gula darah sewaktu mg/dL
PPIA
•H R/NR
•S R/NR
• Hepatitis B R/NR
• Lain-lain

Kesimpulan : ....................................................................................................................
Rekomendasi : ....................................................................................................................
(ANC dapat dilakukan di FKTP atau rujuk ke FKRTL)

5
PELAYANAN DOKTER

Skrining Preeklampsia pada usia kehamilan < 20 minggu


Kriteria Risiko sedang Risiko tinggi
Anamnesis
Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
Kehamilan dengan teknologi reproduksi berbantu: bayi
tabung, obat induksi ovulasi
Umur ≥ 35 tahun
Nulipara
Multipara yang jarak kehamilan sebelumnya > 10 tahun
Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan
Obesitas sebelum hamil (IMT > 30 kg/m2)
Multipara dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
Kehamilan multipel
Diabetes dalam kehamilan
Hipertensi kronik
Penyakit ginjal
Penyakit autoimun, SLE
Anti phospholipid syndrome*
Pemeriksaan Fisik
Mean Arterial Presure > 90 mmHg **
Proteinuria (urin celup > +1 pada 2 kali pemeriksaan
berjarak 6 jam atau segera kuantitatif 300 mg/24 jam)
Keterangan Sistem Skoring:
Ibu hamil dilakukan rujukan bila ditemukan sedikitnya
• 2 risiko sedang dan atau,
• 1 risiko tinggi
* Manifestasi klinis APS antara lain: keguguran berulang, IUFD, kelahiran prematur
** MAP dihitung pada kehamilan < 20 minggu
MAP= (2XD) + S
3

Centang pilihan yang sesuai


Kesimpulan : ………………………………………………………………………………
Bilamana ibu berisiko preeklampsia maka pemeriksaan kehamilan, persalinan dan pemeriksaan
nifas dilaksanakan di Rumah Sakit.
Lakukan rujukan terencana pada ibu hamil dengan kondisi yang disebutkan di atas (tidak perlu
menunggu inpartu)

Skrining Diabetes Melitus Gestasional pada Usia Kehamilan 24-28 Minggu


Pemeriksaan Hasil Rencana Tindak Lanjut
Gula darah puasa mg/ dl
Gula darah 2 jam post prandial mg/ dl

Dokter Pemeriksa,

( …......…...…………... )

6
PELAYANAN KEHAMILAN

GRAFIK EVALUASI KEHAMILAN


Pemeriksa

Tanggal/
Bulan/
Tahun
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45cm
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40cm
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35cm
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
170 30cm
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
160
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
150
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25cm
140
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
130 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DJJ 120
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20cm
110 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
X
100 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15cm
90 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
80 20 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
18 10cm
70 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16 TFU O
60 . . . . . . . . . . . . . . Mulai
. . ukur
. . TFU
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
12
50 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8 5cm
40 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
30 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
0
Usia Gestasi 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
180
170
160
150
Tekanan 140
Darah 130 Sistole
120
110
110
90
80 Diastole
• Nadi 70
60
Gerakan Bayi
Urin Protein
Urin Reduksi
Hemoglobin
Tab Tambah Darah
Kalsium
Aspirin

*) MAP > 90 mmHg Rujuk


*) MAP = (2XD) + S
3
PELAYANAN KEHAMILAN
Diisi oleh Bidan atau Perawat
GRAFIK PENINGKATAN BERAT BADAN
Grafik Peningkatan Berat Badan untuk Katagori IMT Pra Kehamilan
kg Adaptasi dari IOM. 2009
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42

MINGGU KEHAMILAN
BB Pra- IMT Pra- Rekomendasi Peningkatan
Tanda
Kehamilan Kehamilan Berat Badan
<18,5 12,5 - 18 kg
18,5 - 24,9 11,5 - 16kg
25,0 - 29,9 7 - 11,5 kg
≥30 5 - 9 kg
LEMBAR PEMANTAUAN IBU HAMIL PEMANTAUAN MINGGUAN IBU HAMIL
Ibu Hamil Memantau Kondisinya Setiap Minggu. Jika ditemukan kondisi pada kolom merah, bawa Ibu ke fasilitas kesehatan
PEMENUHAN GIZI DAN
PEMANTAUAN HARIAN
PELAYANAN KESEHATAN

Jantung
Demam Sulit Tidur/ Berdebar-
Pusing/Sakit Nyeri Perut Keluar Cairan dari Sakit Saat Diare
MINGGU Lebih dari Cemas debar atau Risiko TB Gerakan Janin
Kepala Berat Hebat Jalan Lahir Kencing Berulang
KEHAMILAN Dua Hari Berlebih Nyeri di
Dada
Pemenuhan Tidak ada Batuk
Pemeriksaan Kelas Ibu Sakit saat
Gizi Sesuai batuk lebih dari Tidak
Kehamilan Hamil tidak kencing
Kebutuhan lebih dari 2 minggu ada/ Ada
> 10 ada Sangat atau
2 minggu atau dalam
Tidak Tidak Tidak Tidak kali atau Tidak banyak Tidak keluar Tidak
Ada Ada Ada Ada atau kontak kontak Ada jumlah Ada
ada ada ada ada dalam <10 kali ada atau ada keputihan ada
serumah serumah sedikit
12 jam dalam berbau atau gatal
dengan dengan dan tidak
12 jam di daerah
penderita penderita berbau
kemaluan
TB TB
6
pemeriksaan oleh
minimal 1 kali

7
8
dokter

9
10
11
12
13
14
minimal 2 kali pemeriksaan

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
(1 kali pemeriksaan oleh dokter)

29
minimal 3 kali pemeriksaan

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
PEMANTAUAN HARIAN IBU NIFAS LEMBAR PEMANTAUAN IBU NIFAS
Ibu Nifas Memantau Kondisinya Setiap Hari. Jika ditemukan kondisi pada kolom merah, bawa Ibu ke fasilitas kesehatan
PEMENUHAN GIZI DAN
PEMANTAUAN HARIAN
PELAYANAN KESEHATAN

Keluar
Pandangan Nyeri Ulu Jantung Nafas Pendek dan
Kesehatan Jiwa Demam Sakit Kepala Cairan dari Payudara Buang Air Kecil Area Sekitar Kelamin Darah Nifas Perdarahan Keputihan
Kabur Hati berdebar Terengah-engah
Jalan Lahir

HARI KE Ada nafas


pendek,
Bengkak Tidak bisa
Konsumsi Tidak ada terengah-
Pemenuhan kemerahan, BAK, BAK
Konsumsi Tablet keluhan, Ada perasaan engah, Tidak ada
Pemeriksaan Nifas Gizi Sesuai bengkak sedikit tapi Tidak
Vit. A Tambah ibu merasa bersalah, mudah nafas bengkak, Berbau
Kebutuhan disertai sering, Bengkak Kurang dari Lebih dari ada atau
Darah bahagia, menangis, Tidak dangkal, tidak ada atau Cairan
nyeri, terasa Tidak ada atau 1 pembalut 1 pembalut sedikit,
tidak ada kehilangan Suhu Suhu Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ada nafas disertai nyeri, Tidak mengalir berlebih,
Ada Ada Ada Ada Ada benjolan Biasa panas, bengkak nyeri atau basah basah tidak
gangguan minat, gelisah, <38 0C >38 0C ada ada ada ada ada pendek dan nyeri dada, tidak ada Berbau atau ada berwarna
disertai nyeri atau nyeri ada luka dalam 5 dalam 5 berwana
tidur, gangguan terengah nafas berat, keluhan nyeri perut dan berbau
nyeri, ada panggul, terbuka menit menit dan tidak
tidak ada tidur, gangguan batuk dalam bawah
keluhan urin keluar berbau
gangguan konsentrasi lebih dari menyusui
dalam tanpa
konsentrasi 2 minggu,
menyusui disadari
mengi
minimal

1
1 kali

2
3
minimal 1 kali
pemeriksaan
oleh dokter

4
5
6
7
8
9
10
11
12
minimal 2 kali pemeriksaan

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
28
29
30
31
32
minimal 2 kali pemeriksaan

33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
PELAYANAN DOKTER

Lembar Pemeriksaan Dokter Trimester 3


(Usia kehamilan 32 -36 minggu)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: ...........................................
Keadaan Umum baik sedang buruk
Konjungtiva anemia tidak anemia
Sklera ikterik tidak ikterik
Leher normal tidak normal
Gigi mulut normal tidak normal
THT normal tidak normal
Dada Jantung normal tidak normal
Paru normal tidak normal
Perut normal tidak normal
Tungkai normal tidak normal

USG Trimester III


HPHT : ………, Kehamilan ………… minggu
Hasil USG
Janin Hidup/ Tidak Hidup BPD cm
Jumlah janin Tunggal/ Ganda HC cm
Letak janin Intrauterin/ ekstrauterin AC cm
Presentasi kepala
Presentasi bokong
Letak lintang
Berat Janin gram FL cm
Plasenta Normal/ Tidak SDP Cairan cm
Ketuban
Usia kehamilan
• Lingkari pilihan yang sesuai

Keterangan:
BPD: Biparietal Diameter AC: Abdominal Circumferential SDP Cairan Ketuban: Single Deepest Pocket
HC: Head Circumferential FL: Femur Length Cairan Ketuban

Pemeriksaan laboratorium (tanggal …... / ….... / 20 ..... )


Pemeriksaan Hasil Rencana Tindak Lanjut
Hemoglobin gr/dL
Protein Urin mg/dL
Urin Reduksi Negatif/ +1/ +2/ +3/ +4

Rencana Konsultasi Lanjut:


Gizi Kebidanan Anak Penyakit Dalam Neurologi THT Psikiatri Lain-lain

Rencana Persalinan
Persalinan normal Persalinan pervaginam berbantu Sectio caesaria

Pilihan Rencana Kontrasepsi


MAL Pil Suntik AKDR Implan Steril Belum memilih
MAL: Metode Amenore Laktasi AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Konseling
Kebutuhan Konseling tidak ya
Jelaskan: ..........................................................................................................................................................
Lingkari pilihan yang sesuai
Kesimpulan: Rekomendasi tempat persalinan: FKTP/ FKRTL (coret salah satu)
(Persalinan dapat dilakukan di FKTP atau Rujuk ke FKRTL

11
CATATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU

Tanggal
Periksa, Tanggal
Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan, Saran
Stamp, dan Kembali
Paraf

12
12
CATATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU

Tanggal
Periksa, Tanggal
Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan, Saran
Stamp, dan Kembali
Paraf

13
13
RINGKASAN PELAYANAN PERSALINAN

Ibu Bersalin dan Ibu Nifas


Tanggal persalinan : . Pukul : .....................................
Umur kehamilan : .......................... Minggu
Penolong persalinan : SpOG/ Dokter umum/ Bidan ...............................
Cara persalinan : Normal/Tindakan ................................................
Keadaan ibu : Sehat/Sakit (Pendarahan/Demam/Kejang/
Lokhia berbau/lain-lain ................................)/
Meninggal*
KB Pasca persalinan : .............................................................................
Keterangan tambahan : .............................................................................

* Lingkari yang sesuai

Bayi Saat Lahir


Anak ke : ......................
Berat Lahir : ...................... gram
Panjang Badan : ...................... cm
Lingkar Kepala : ...................... cm
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan/tidak bisa ditentukan*
Kondisi bayi saat lahir**:
[ ] Segera menangis [ ] Anggota gerak kebiruan
[ ] Menangis beberapa saat [ ] Seluruh tubuh biru
[ ] Tidak menangis [ ] Kelainan bawaan: ..................................
[ ] Seluruh tubuh kemerahan [ ] Meninggal
Asuhan Bayi Baru Lahir **:
[ ] Inisiasi menyusu dini (IMD) dalam 1 jam pertama kelahiran bayi
[ ] Suntikan Vitamin K1
[ ] Salep mata antibiotika profilaksis
[ ] Imunisasi HB0
Keterangan tambahan: ..................................................
* Lingkari yang sesuai
** Beri tanda [√] pada kolom yang sesuai

Jika berat lahir < 2500 gram, atau Panjang lahir < 45 cm atau usia kehamilan ≤ 37
minggu bayi menggunakan Buku KIA Khusus Bayi Kecil

14
RINGKASAN PELAYANAN NIFAS

Pelayanan Kesehatan RESUME


Ibu Nifas (KF)

Kunjungan Nifas 1 (KF1) Klasifikasi:


(6-48 jam)
Tanggal: Tindakan:
Faskes:

Kunjungan Nifas 2 (KF2) Klasifikasi:


(3-7 hari)
Tanggal:
Tindakan:
Faskes:

Kunjungan Nifas 3 (KF3) Klasifikasi:


(8-28 hari)
Tanggal: Tindakan:
Faskes:

Kunjungan Nifas 4 (KF4) Klasifikasi:


(29-42 hari)
Tanggal: Tindakan:
Faskes:

Kesimpulan Akhir Nifas Keadaan Bayi**:


Keadaan Ibu**: [ ] Sehat
[ ] Sehat [ ] Sakit
[ ] Sakit [ ] Kelainan Bawaan: ................
[ ] Meninggal [ ] Meninggal
Komplikasi Nifas**:
[ ] Perdarahan ** Beri tanda [ √ ] pada kolom
[ ] Infeksi yang sesuai
[ ] Hipertensi
[ ] Lain-lain: Sebutkan

Pastikan bayi mendapat pelayanan kesehatan neonatal (KN) dan catat hasil
pemeriksaan pada lembar anak
Kesimpulan : .
................................................................................................

15
RUJUKAN


RUJUKAN
Resume hasil pemeriksaan dan tatalaksana yang telah dilakukan di FKTP, diagnosis
akhir alasan dan alasan dirujuk ke FKRTL:
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

Rujukan Balik
Tanggal/ bulan/ tahun : ...........................................................................................
Diagnosis akhir : ...........................................................................................
Resume (hasil pemeriksaan dan tatalaksana di FKRTL):
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Anjuran : .........................................................................................
Rekomendasi tempat persalinan: FKTP/ FKRTL (coret salah satu)


RUJUKAN
Resume hasil pemeriksaan dan tatalaksana yang telah dilakukan di FKTP, diagnosis
akhir alasan dan alasan dirujuk ke FKRTL:
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

Rujukan Balik
Tanggal/ bulan/ tahun : ...........................................................................................
Diagnosis akhir : ...........................................................................................
Resume (hasil pemeriksaan dan tatalaksana di FKRTL):
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Anjuran : .........................................................................................
Rekomendasi tempat persalinan: FKTP/ FKRTL (coret salah satu)

16
IBU HAMIL

PERIKSA KEHAMILAN
Segera periksakan jika terlambat datang bulan. Periksa kehamilan minimal 6 kali
selama kehamilan dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester 1
dan 3:
• 1 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester pertama kehamilan hingga 12 minggu
• 2 kali pemeriksaan pada trimester kedua
kehamilan di atas 12 minggu sampai 24 minggu
• 3 kali pemeriksaan pada trimester ketiga
kehamilan di atas 24 minggu sampai 40 minggu
(dengan salah satu diantaranya dilakukan oleh dokter)

Pastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan yang


meliputi;
Interval Minimal
Status T Masa Perlindungan
1. Penimbangan Berat Pemberian
Badan dan Ukur Langkah awal
pembentukan kekebalan
Tinggi Badan T1
tubuh terhadap penyakit
Tetanus
• Ukur tinggi badan ibu T2 1 bulan setelah T 1 3 tahun
untuk menentukan T3 6 bulan setelah T 2 5 tahun
status gizi dan risiko T4 12 bulan setelah T 3 10 tahun
persalinan T5 12 bulan setelah T 4 Lebih dari 25 tahun
• Pantau kenaikan berat
badan sesuai dengan 7. Beri Tablet Tambah
grafik peningkatan Darah (TTD) setiap hari
berat badan selama hamil
• Periksa kandungan
2. Ukur Tekanan Darah TTD sedikitnya berisi
• Ada/ tidaknya 60mg Zat Besi dan
Hipertensi (Hipertensi, 400 microgram Asam
jika tekanan darah Folat
≥140/90 mmHg) 8. Periksa laboratorium
3. Pengukuran Lingkar dan USG:
Lengan Atas (LiLA) • Pemeriksaan kadar
• Risiko Kurang Energi Hemoglobin,
Kronis jika LiLA pemeriksaan darah
<23,5 cm lain sesuai indikasi
• Protein urine
4. Ukur Tinggi Fundus
Uteri/ Tinggi Rahim • Deteksi kondisi
kehamilan dan
5. Pemeriksaan Presentasi janin dengan
Janin dan Denyut Ultrasonografi/ USG
Jantung Janin 9. Tata laksana/ penanganan
Untuk melihat kelainan kasus
letak janin atau masalah • Apabila ditemukan
lain masalah, segera
6. Skrining status ditangani atau dirujuk
imunisasi Tetanus 10. Temu wicara/ konseling
dan pemberian • Dilakukan pada saat ibu
imunisasi bila melakukan pemeriksaan
diperlukan kehamilan

17
KELAS IBU HAMIL

IKUTI KELAS IBU HAMIL


Dengan mengikuti
kelas ibu hamil akan
diperoleh informasi
tentang kehamilan,
persalinan, perawatan
masa nifas, perawatan
bayi baru lahir,
kebutuhan dan
pemenuhan gizi serta
pelayanan kesehatan
yang diterima. Ibu
harus mengikuti kelas
ibu hamil dan minimal
1 kali diikuti oleh
suami.

Tanyakan pada petugas kesehatan jadwal


dan tempat pelaksanaan Kelas Ibu

ABSENSI KEHADIRAN KELAS IBU HAMIL


No. Tanggal Paraf Kader
1

10

18
IBU HAMIL

PERAWATAN SEHARI-HARI IBU HAMIL


1. Makan beragam makanan secara 3. Istirahat yang cukup:
proporsional sesuai hal 20.
• Tidur malam
Minum TTD (Tablet sedikitnya 6 – 7
Tambah Darah) satu jam
tablet setiap hari • Siang hari
selama kehamilannya. usahakan tidur
atau berbaring
telentang 1 - 2
2. Menjaga kebersihan jam
diri:
4. Bersama suami lakukan stimulasi
• Cuci tangan janin dengan cara, sering berbicara
dengan sabun dan dengan janin, dan sering lakukan
menggunakan air sentuhan pada perut ibu
bersih mengalir
• Mandi dan gosok
gigi 2 kali sehari
• Keramas / cuci
rambut 2 hari
sekali
• Jaga kebersihan
payudara dan
daerah kemaluan
• Ganti pakaian dan
pakaian dalam setiap 5. Hubungan suami istri selama hamil
hari boleh dilakukan, selama kehamilan
• Periksa gigi sehat.

YANG HARUS DIHINDARI IBU SELAMA HAMIL

Kerja berat Tidur terlentang


> 10 menit pada
masa hamil tua
untuk menghindari
kekurangan
oksigen pada janin

Merokok atau Ibu hamil minum


terpapar asap obat tanpa resep
rokok dokter

Minum minuman Stress


beralkohol dan berlebihan
jamu

Tanyakan kepada Bidan/Perawat/Dokter untuk


penjelasan lebih lanjut terkait kehamilan

19
IBU HAMIL

PORSI MAKAN DAN MINUM IBU HAMIL UNTUK KEBUTUHAN SEHARI


Bahan Ibu Hamil Ibu Hamil
Keterangan
Makanan Trimester 1 Trimester 2 dan 3
Nasi atau 5 porsi 6 porsi 1 porsi = 100 g atau ¾ gelas nasi
Makanan 1 porsi = 125 g atau 3 buah jagung ukuran
Pokok sedang
1 porsi = 210 g atau 2 kentang ukuran
sedang
1 porsi = 120 g atau 1 ½ potong singkong
1 porsi = 70 g atau 3 iris roti putih
1 porsi = 200 g atau 2 gelas mie basah

4 porsi 4 porsi 1 porsi = 50 gr atau 1 potong sedang ikan


Protein hewani 1 porsi = 55 gr atau 1 butir telur Ayam
seperti: Ikan,
telur, ayam,
dan lainnya

1 porsi = 50 gr atau 1 potong sedang


Protein nabati 4 porsi 4 porsi
tempe
seperti: tempe, 1 porsi = 100 gr atau 2 potong sedang
tahu, dan tahu
lainnya

4 porsi 4 porsi 1 porsi = 100 gr atau 1 mangkuk sayur


matang tanpa kuah
Sayur-sayuran

4 porsi 4 porsi 1 porsi = 100 gr atau 1 potong sedang


pisang
Buah-buahan 1 porsi = 100-190 gr atau 1 potong besar
pepaya

5 porsi 5 porsi 1 porsi = 5 gr atau


Minyak/lemak Minyak/lemak termasuk 1 sendok teh, bersumber dari pengolahan
termasuk santan santan yang digunakan makanan seperti menggoreng, menumis,
yang digunakan dalam pengolahan, santan, kemiri, mentega dan sumber lemak
Minyak/lemak lainnya
dalam pengolahan, makanan digoreng,
makanan digoreng, ditumis atau dimasak
ditumis atau dimasak dengan santan
dengan santan
2 porsi 2 porsi 1 porsi = 10 gr atau 1 sendok makan
bersumber dari kue-kue manis, minum teh
Gula manis dan lain-lainnya

Batasi konsumsi garam(hingga 1 sendok teh/ hari


dan minum air putih 8 - 12 gelas per hari
Catatan:
Petugas kesehatan menjelaskan porsi makan disesuaikan dengan bahan lokal

20
IBU HAMIL

Aktivitas Fisik dan Latihan Fisik


• Ibu hamil yang sehat dapat melakukan Manfaat aktivitas fisik dan latihan fisik bagi
aktivitas fisik sehari-hari dengan Ibu hamil:
memperhatikan kondisi Ibu dan
keamanan janin yang dikandungnya.
• Suami membantu istrinya yang sedang
hamil untuk melakukan pekerjaan
sehari-hari.
• Aktivitas fisik dilakukan 30 menit
dengan intensitas ringan sampai sedang
dan menghindari gerakan-gerakan yang
membahayakan seperti mengangkat
benda-benda berat, jongkok lebih dari
90 derajat, mengejan
• Mengikuti senam ibu hamil sesuai
anjuran petugas kesehatan

Aktivitas Fisik Sehari-hari


Jenis latihan fisik yang diperbolehkan
menurut usia kehamilan:
• Trimester 1 (0-12 minggu): pemanasan/
+ stretching, aerobic, kegel exercise,
pendinginan/+ stretching
• Trimester 2 (13-28 minggu):
pemanasan/ + stretching, aerobic, kegel
exercise, senam hamil, pendinginan/+
stretching
• Trimester 3 (29-40 minggu):
pemanasan/ + stretching, kegel
exercise, senam hamil, pendinginan/+
stretching

Aktivitas Fisik dan Latihan Fisik yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Membungkuk Jongkok lebih dari Mengejan Menahan napas


tanpa pegangan 90 derajat

Melompat Risiko Keseimbangan Tengadahkan kepala Adu fisik

21
IBU HAMIL

TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

Jika ada salah satu atau lebih tanda bahaya/ masalah lain pada masa kehamilan,
segera bawa ibu hamil ke rumah sakit

Nyeri ulu hati


dan atau mual
muntah, tidak
mau makan

Demam tinggi

Sakit kepala, dan


Air ketuban atau pandangan
Janin dirasakan keluar sebelum kabur dan atau
kurang bergerak waktunya kejang disertai
dibandingkan atau tanpa
sebelumnya Pendarahan pada bengkak pada
hamil muda atau kaki, tangan dan
hamil tua wajah.

MASALAH LAIN PADA MASA KEHAMILAN:

Terasa sakit pada saat kencing atau keluar


keputihan atau gatal-gatal di daerah kemaluan.

Demam, menggigil dan Sulit tidur dan


berkeringat. Bila ibu berada cemas berlebihan.
di daerah endemis malaria,
menunjukkan adanya gejala
penyakit malaria.

Batuk lama Jantung


(lebih dari berdebar-
2 minggu). debar atau
nyeri di
dada.

Diare berulang.

22
IBU HAMIL

PERSIAPAN MELAHIRKAN (BERSALIN)

Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki


Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal golongan darah yang sama dan bersedia
perkiraan persalinan. menjadi pendonor jika diperlukan.
Suami atau keluarga mendampingi ibu saat
periksa kehamilan.

Suami, keluarga dan masyarakat.


Persiapkan tabungan atau dana cadangan menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu
untuk biaya persalinan dan biaya lainnya. diperlukan.
Siapkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional.
Untuk memperoleh Kartu JKN, daftarkan
diri anda ke kantor BPJS Kesehatan
setempat, atau tanyakan ke petugas
Puskesmas.

Pastikan ibu hamil dan keluarga


menyepakati amanat persalinan dalam
stiker P4K dan sudah ditempelkan di depan
rumah ibu hamil.
Rencanakan melahirkan ditolong oleh
dokter atau bidan di fasilitas kesehatan.

Siapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluan Rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB)
lain untuk ibu dan bayi yang akan setelah bersalin. Tanyakan ke petugas
dilahirkan. kesehatan tentang cara ber-KB.

23
IBU BERSALIN

TANDA AWAL PERSALINAN

Perut mulas-mulas Keluar lendir bercampur


yang teratur, timbulnya darah dari jalan lahir atau
semakin sering dan keluar cairan ketuban dari
semakin lama jalan lahir

Jika muncul salah satu tanda di atas SEGERA BAWA


ibu hamil ke fasilitas kesehatan

24
IBU BERSALIN

PROSES MELAHIRKAN

Tanda-tanda akan bersalin


didahului dengan mulas
teratur, semakin lama semakin
kuat

Kehamilan pertama, biasanya


bayi baru lahir setelah 12 jam
sejak mulas-mulas. Kehamilan
kedua dan berikutnya
biasanya bayi lahir lebih cepat
dibandingkan anak pertama

Ibu berhak memilih didampingi


atau tidak, dan berhak memilih
siapa pendampingnya.

Ibu berhak memilih posisi


persalinan yang dinginkan,
diskusikan dengan petugas
posisi yang aman

Jika terasa ingin buang air


besar, segera beritahu petugas

Untuk mengurangi rasa sakit


ketika bersalin, tarik nafas
melalui hidung dan keluarkan
lewat mulut

Segera setelah bayi lahir,


dilakukan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) dengan cara kontak
kulit ke kulit antara bayi dan
ibunya segera dalam waktu
1 jam setelah kelahiran dan
berlangsung selama 1 jam.

25
IBU BERSALIN

TANDA BAHAYA PADA PERSALINAN

Jika muncul salah satu tanda bahaya berikut,


persalinan harus di Rumah Sakit
PETUGAS KESEHATAN SEGERA MERUJUK IBU KE RUMAH SAKIT

Pendarahan lewat
jalan lahir

Ibu mengalami Air ketuban hijau


kejang dan berbau

Tali pusar atau Ibu gelisah atau


tangan bayi keluar mengalami
dari jalan lahir kesakitan yang hebat

Ibu tidak kuat


mengejan

26
IBU Nifas

DEPRESI PASCA MELAHIRKAN


Setelah melahirkan ibu dapat mengalami depresi pasca
melahirkan atau post partum depression, sebagai berikut:
1. Baby blues terjadi setelah melahirkan dan memuncak
dalam beberapa hari hingga 2 minggu
Gejala: suasana perasaan tidak stabil, mudah menangis,
sulit tidur, mudah cemas dan mudah tersinggung
2. Depresi pasca melahirkan yang terjadi sekitar 4 minggu
setelah melahirkan, minimal selama 2 minggu berturut-turut
Gejala: merasa sangat sedih, tertekan, sulit konsentrasi,
gangguan tidur, tidak selera makan/banyak makan,
mudah tersinggung, mudah marah, merasa lelah, tidak
bergairah pada aktivitas harian, perasaan bersalah,
khawatir tidak dapat menjadi ibu yang baik, pikiran
untuk melukai diri/bayinya dan merasa menderita
terhadap gejala yang dialami
3. Depresi pasca melahirkan yang terjadi dalam 2 minggu
pasca melahirkan, secepatnya 48-72 jam pertama pasca
melahirkan.
Gejala: mudah tersinggung, perubahan perasaan dan
perilaku yang tidak serasi/sesuai, gangguan tidur,
berhalusinasi dan mengalami waham/delusi.

Pencegahan
• Ibu hamil dan pasca melahirkan beserta keluarga
dapat mengenali dan memahami tanda-tanda
atau gejala-gejala masalah kesehatan jiwa
• Pada saat hamil, kontrol dengan teratur ke bidan
atau dokter sesuai jadwal
• Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi
termasuk vitamin
• Deteksi dini faktor risiko pada ibu hamil atau
pasca melahirkan beserta keluarga
• Dukungan dan perhatian dari suami, keluarga
dan teman selama masa kehamilan dan pasca
melahirkan

Penanganan
• Dukungan keluarga terutama suami tidak hanya
bayinya saja yang diperhatikan
• Ada yang membantu mengasuh bayinya
• Mengajak bicara mengenai perasaannya
• Program kunjungan rumah oleh tenaga
puskesmas
• Melakukan konseling oleh tenaga kesehatan
• Terapi dengan obat-obatan

27
IBU NIFAS

PERAWATAN IBU NIFAS


1. Perawatan ibu nifas mulai 6 jam sampai 42 hari
pasca bersalin oleh tenaga kesehatan minimal 4 kali
kunjungan nifas).
Pertama: 6 jam - 2 hari setelah persalinan
Kedua: 3 - 7 hari setelah persalinan
Ketiga: 8 – 28 hari setelah persalinan
Keempat 29-42 hari setelah persalinan
2. Pelayanan kesehatan ibu nifas meliputi:
Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum
Pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan nadi
Pemeriksaan lokhia dan perdarahan
Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan tanda infeksi
Pemeriksaan kontraksi rahim dan tinggi fundus uteri
Pemeriksaan payudara dan anjuran pemberian ASI Eksklusif
Pemberian kapsul vitamin A (2 kapsul)
Pelayanan kontrasepsi Pasca Persalinan
Konseling.
Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan
komplikasi.
Memberikan nasihat yaitu:
1. Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-
buahan. Sesuai proporsional sesuai hal. 32
2. Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama
adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas
sehari.
3. Menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan daerah
kemaluan, ganti pembalut sesering mungkin.
4. Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat
5. Melakukan aktivitas fisik pasca melahirkan dengan intensitas
ringan sampai sedang selama 30 menit, frekuensi 3 - 5 kali
dalam seminggu
6. Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka
harus menjaga kebersihan luka bekas operasi. Latihan fisik
dapat dilakukan setelah 3 (tiga) bulan pasca melahirkan.
7. Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama
6 bulan.
8. Perawatan bayi yang benar.
9. Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan
membuat bayi stress.
10. Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin
bersama suami dan keluarga
11. Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan
KB setelah persalinan.

28
IBU NIFAS

HAL-HAL YANG HARUS DIHINDARI


OLEH IBU BERSALIN DAN SELAMA NIFAS
Membuang Membersihkan
ASI yang payudara dengan
pertama keluar alkohol/povidon
(kolostrum) iodine/obat merah
karena sangat atau sabun karena
berguna untuk bisa terminum
oleh bayi
kekebalan tubuh
anak

Latihan fisik dengan posisi telungkup


Menempelkan
daun-daunan
pada kemaluan
karena akan
Mengikat perut menimbulkan
terlalu kencang infeksi

TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS


Bila ditemukan salah satu atau lebih tanda bahaya,
maka SEGERA BAWA ibu nifas ke rumah sakit
Demam lebih dari 2 hari

Pendarahan Keluar cairan berbau


lewat jalan lahir dari jalan lahir

Ibu terlihat sedih, Payudara bengkak,


murung dan merah disertai rasa
menangis tanpa Nyeri ulu hati, mual muntah, sakit kepala, sakit
sebab (depresi) pandangan kabur, kejang dengan atau
tanpa bengkak pada kaki, tangan dan wajah

29
IBU MENYUSUI

MENYUSUI BAYI bermanfaat untuk pemulihan rahim,


kesehatan payudara & ASI adalah gizi terbaik bagi bayi
Cara menyusui yang benar:
• Menyusui sesering mungkin/semau bayi (8-12 kali sehari atau lebih).
• Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui
• Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang lain
• Apabila bayi sudah kenyang, tetapi payudara masih terasa penuh/ kencang,
maka payudara perlu diperah, ASI disimpan. Hal ini bertujuan mencegah
mastitis dan menjaga pasokan ASI

Posisi dan pelekatan menyusui yang benar


Wajah bayi
menghadap
kepala dan payudara dan
badan bayi dagu bayi
Dalam satu menempel pada
garis lurus payudara ibu

POSISI PELEKATAN
• Kepala dan badan bayi • Bayi dekat dengan payudara
membentuk garis lurus dengan mulut terbuka lebar
• Wajah bayi menghadap payudara, • Dagu bayi menyentuh payudara
hidung berhadapan dengan • Bagian areola di atas lebih banyak
puting susu terlihat dibanding di bawah mulut
• Badan bayi dekat ke tubuh ibu bayi
• Ibu menggendong/mendekap • Bibir bawah bayi memutar keluar
badan bayi secara utuh (dower)

Posisi Menyusui Bayi Kembar:

30
IBU MENYUSUI

CARA MEMERAH DAN MENYIMPAN ASI


Cuci tangan dengan sabun
sebelum memerah ASI

Sebelum diberikan kepada


bayi, rendam dalam wadah
berisi air hangat

air
hangat

Gunakan gelas kaca/keramik dan


mangkok kaca/keramik jangan
menggunakan bahan dari plastik
ataupun melamin.
Penyimpanan ASI Perah (ASIP)
Tempat Penyimpanan Suhu Lama Penyimpanan
ASI baru diperah disimpan 15 oC 24 jam
dalam cooler bag
Dalam Ruangan (ASIP Segar) 27oC s/d 32 oC 4 jam
< 25 oC 6 - 8 jam
Kulkas < 4 oC 48-72 jam (2-3 hari)
Freezer pada lemari es 1 pintu -15 oC s/d 0 oC 2 minggu
Freezer pada lemari es 2 pintu -20 oC s/d -18 oC 3 - 6 bulan

Catatan: • Simpan ASI Perah sebanyak 15-60ml per wadah untuk menghindari ASI Perah
terbuang karena tidak habis diminum oleh bayi.
• Hindari ASI Perah mengalami perubahan suhu yang terlalu ekstrem

31
IBU MENYUSUI

PORSI MAKAN DAN MINUM IBU MENYUSUI UNTUK KEBUTUHAN SEHARI


Bahan
Ibu Menyusui (0 - 12 bulan) Keterangan
Makanan
Nasi atau 6 porsi 1 porsi = 100 g atau ¾ gelas nasi
Makanan 1 porsi = 125 g atau 3 buah jagung
Pokok ukuran sedang
1 porsi = 210 g atau 2 kentang
ukuran sedang
1 porsi = 120 g atau 1 ½ potong
singkong
1 porsi = 70 g atau 3 iris roti putih
1 porsi = 200 g atau 2 gelas mie
basah

Protein 4 porsi 1 porsi = 50 gr atau 1 potong


hewani sedang ikan
seperti: Ikan, 1 porsi = 55 gr atau 1 butir telur
telur, ayam, Ayam
dan lainnya

Protein 4 porsi 1 porsi = 50 gr atau


nabati 1 potong sedang tempe
seperti:
1 porsi = 100 gr atau 2
tempe, tahu,
potong sedang tahu
dan lainnya

Sayur- 4 porsi 1 porsi = 100 gr atau


sayuran 1 mangkuk sayur matang
tanpa kuah

Buah- 4 porsi 1 porsi = 100 gr atau


buahan 1 potong sedang pisang
1 porsi = 100-190 gr atau
1 potong besar pepaya

Minyak/ 6 porsi 1 porsi = 5 gr atau


lemak Minyak/lemak termasuk santan yang digunakan 1 sendok teh bersumber dari
dalam pengolahan, makanan digoreng, ditumis pengolahan makanan seperti
atau dimasak dengan santan menggoreng, menumis,
santan, kemiri, mentega dan
sumber lemak lainnya

Gula 2 porsi 1 porsi = 10 gr atau


1 sendok makan bersumber
dari kue-kue manis, minum
teh manis dan lain-lainnya

Minum Air Putih: 14 gelas/ hari di 6 bulan pertama dan 12 gelas/ hari pada 6 bulan kedua
Catatan:
Konsultasikan porsi makan kepada tenaga kesehatan, perhatikan Indeks Masa Tubuh

32
CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Kapan saja harus mencuci tangan:


1. Setelah buang air
2. Sebelum memegang dan menyusui bayi
3. Setelah menceboki bayi atau anak
4. Sebelum makan dan menyuapi anak
5. Sebelum memegang makanan dan setelah makan
6. Setelah bersin/ batuk
7. Setiap kali tangan kita kotor: mengetik,
memegang uang, hewan/ binatang, berkebun

Pentingnya mencuci tangan dengan air bersih dan sabun karena:


1. Kuman penyakit sangat mudah ditularkan melalui tangan. Pada saat makan
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
penyakit
2. Tangan kadang terlihat bersih secara kasat mata namun tetap mengandung
kuman
3. Sabun dapat membersihkan kotoran dan merontokkan kuman. Tanpa
sabun, kotoran dan kuman tertinggal di tangan

CARA CUCI TANGAN YANG BENAR


Biasakan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

Basahi seluruh tangan Gosok Sabun secara Ke telapak, Telapak kanan di atas
dengan air bersih merata punggung, dan sela- tangan kiri dan telapak
mengalir sela jari tangan kiri di atas punggung
tangan kanan

Bersihkan bagian Bilas tangan dengan air Keringkan tangan dengan


bawah kuku bersih mengalir handuk/tisue atau
keringkan dengan diangin-
anginkan

33
KELUARGA BERENCANA

KB Paska Persalinan adalah pemanfaatan atau penggunaan alat kontrasepsi langsung


sesudah melahirkan sampai 6 minggu/42 hari sesudah melahirkan. Prinsip pemilihan
metode kontrasepsi yang digunakan tidak mengganggu produksi ASI dan sesuai dengan
kondisi ibu.
Mengapa perlu ikut ber KB?
a. Mengatur jarak dan mencegah kehamilan agar tidak terlalu dekat (minimal 2 tahun
setelah melahirkan.
Mengatur jumlah anak agar ibu tidak terlalu sering melahirkan (sebaiknya tidak
lebih dari tiga)
b. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
c. Menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita.
d. Ibu memiliki waktu dan perhatian yang cukup untuk dirinya sendiri, anak dan
keluarga
Metode kontrasepsi jangka panjang:
a. Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP)
b. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/spiral, jangka waktu penggunaan bisa
sampai 10 tahun.
c. Implan (alat kontrasepsi bawah kulit), jangka waktu penggunaan 3 tahun.
Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang:
a. Kontrasepsi suntik 3 bulan diberikan setelah 6 minggu pasca persalinan. Untuk
ibu menyusui, tidak disarankan menggunakan KB suntik 1 bulan, karena akan
mengganggu produksi ASI
b. Pil KB.
c. Kondom
Metode Kontrasepsi Non Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang Jangka Panjang

Kondom dapat
melindungi
dari kehamilan
dan penyakit
Infeksi Menular
Seksual (IMS)

Metode kontrasepsi jangka panjang sangat Non metode kontrasepsi jangka panjang sangat
efektif untuk jangka waktu yang lebih lama efektif dengan pemakaian yang benar dan
perlu pengulangan

PERNYATAAN PARAF
Bersedia menggunakan KB pasca salin

Tanyakan kepada bidan/ perawat/ dokter untuk penjelasan lebih lanjut


terkait Keluarga Berencana

34
TERIMA KASIH
KELUARGA TERKASIH
IbuHamil,Bersalin,NifasSehatSelamat
...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

2 tahun pertama masa emas perkembangan otak

Jelang lahir Baru Lahir 3 Bulan 6 Bulan 2Tahun


Penuhi Hak Kesehatan Anak, berikan kasih sayang,ASI eksklusif, gizi seimbang, stimulasi perkembangan, imunisasi,
vitamin A dan pelayanan kesehatan lainnya
35
Catatan

36
306.874.3

BUKU KIA
Ind
b

KESEHATAN IBU DAN ANAK

BAWA BUKU KIA


SETIAP KE FASILITAS
KESEHATAN, POSYANDU,
KELAS IBU, BKB, DAN
PAUD

BUKU KIA
DIGUNAKAN SAMPAI
ANAK BERUMUR
6 TAHUN

Nama Anak : .......................................................................................


NIK Anak : .......................................................................................
Nama Ibu : .......................................................................................
NIK Ibu : .......................................................................................

Dikeluarkan Tanggal: No. Buku:


Tanggal ....., Bulan ....., Tahun ........
asilitas Kesehatan:
F Kab./Kota Provinsi

37
PETUNJUK PENGGUNAAN
Buku KIA harus dibaca dan dimengerti ibu dan keluarga, ditunjukan pada petugas kesehatan dimanapun
pelayanan kesehatan diberikan, untuk dicatatkan tindakan yang diberikan. Informasi tentang kesehatan
dan catatan khusus bilamana ada kelainan pada ibu serta anak harus dicatat di dalam Buku KIA
Setiap ibu hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA untuk kehamilan tunggal dan mendapat tambahan satu
Buku KIA lagi untuk anak yang lain pada kehamilan kembar. Selalu bawa Buku KIA ketika berkunjung
ke Posyandu, Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita, Pos PAUD, BKB dan Fasilitas Kesehatan (Puskesmas dan
jaringannya, Klinik, Praktik Dokter, Praktik Bidan dan Rumah Sakit)

Ibu/ Guru
Keluarga PAUD/TK/RA

• Membaca dan memahami lembar informasi Buku KIA • Memastikan peserta didik memiliki Buku KIA
• Mencentang informasi yang sudah dipahami • Memantau pertumbuhan dan perkembangan
• Memastikan kelengkapan pelayanan kesehatan ibu peserta didik
• Memastikan kelengkapan pelayanan kesehatan dan • Mengkomunikasikan hasil pemantauan kepada
pemantauan tumbuh kembang anak Puskesmas setempat
• Menghubungi Dinas Kesehatan (Bidang Kesehatan • Mengintegrasikan pelaksanaan parenting class
Ibu Anak), jika mengalami kesulitan mendapatkan dengan kelas ibu balita
pelayanan di fasilitas kesehatan • Membiasakan perilaku kebersihan, kesehatan dan
makanan gizi seimbang

Kader
Tenaga
Kesehatan
• Menjelaskan isi dan penggunaan buku KIA kepada
ibu/keluarga
• Mengecek pemahaman ibu dengan mencentang • Melakukan KIE kepada ibu/ keluarga
kotak pada lembar informasi kesehatan • Menjelaskan isi buku KIA kepada ibu/ keluarga
• Mengecek kelengkapan pelayanan kesehatan ibu • Mendampingi kader dalam pemanfaatan buku KIA
• Mengecek kelengkapan pelayanan kesehatan dan • Mengisi lembar catatan ringkasan hasil pelayanan
pemantauan tumbuh kembang anak dan melakukan tatalaksana

daftar isi
CATATAN INFORMASI
Pernyataan Pelayanan Kesehatan Anak 39 Bayi Baru Lahir 81

Pelayanan Kesehatan Neonatus 44 Kelas Ibu Balita 83


(0-28 hari)
Kondisi Balita 87
Kurva Pertumbuhan 45
Pengukuran LiLA 88
Pelayanan Gizi (PMBA, Vit. A) & Obat
Cacing
69 Warna tinja dan air kencing 89

Pelayanan SDIDTK 70 Pemenuhan Gizi 6 - 23 bulan 90

Pelayanan Imunisasi 72
Bayi, Anak Balita 29 hari - 24 bulan 93

Anak Balita 2 - 3 tahun 99


Catatan Pemeriksaan Anak 73
Anak Balita 3 - 4 tahun 101
Pemantauan Harian Bayi Baru Lahir 79
(0-2 bulan) Anak Balita 4 - 5 tahun 102

Pemantauan Mingguan Balita 80 Anak 5 - 6 tahun 103

38
PERNYATAAN IBU/ KELUARGA TENTANG PELAYANAN KESEHATAN ANAK YANG SUDAH DITERIMA
bukan kolom pencatatan hasil pemeriksaan
Ibu menuliskan tanggal tempat pelayanan pada kolom kuning dan tenaga kesehatan
membubuhkan paraf pada kolom putih sesuai jenis pelayanan
0 – 6 jam KN 1 (6 – 48 jam) KN 2 (3-7 hari) KN 3 (8-28 hari)
Bayi baru lahir
Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln:
0-28 hari
Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:

Perawatan Tali
Pusat
IMD
Vitamin K1
Imunisasi
Hepatitis B
Salep/tetes
mata antibiotik
Skrining BBL/SHK
KIE
PPIA
Bayi Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln:
(0-1 tahun) Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:

BB
PB
LK
Perkembangan
KIE
Imunisasi*
Vit A
PPIA
Anak balita Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln:
(1-2 tahun) Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:

BB
PB
LK
Perkembangan
KIE
Imunisasi*
Vitamin A,
obat cacing
PPIA
Anak balita Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln:
(2-3 tahun) Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:

BB
TB
LK
Perkembangan
KIE
Vitamin A,
obat cacing
Anak balita Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln:
(3-4 tahun) Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:

BB
TB
LK
Perkembangan
KIE
Vitamin A,
obat cacing
Anak balita Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln:
(4-5 tahun) Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:

BB
TB
LK
Perkembangan
KIE
Vitamin A,
obat cacing
Anak Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln: Tgl, bln:
(5-6 tahun) Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:

BB
TB
LK
Perkembangan
KIE
Obat Cacing

39
KETERANGAN LAHIR
No : .........................................

Yang bertandatangan di bawah ini, menerangkan bahwa;


Pada hari ini ................................, tanggal ........................., Pukul ..........
telah lahir seorang bayi:
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Jenis Kelahiran : Tunggal/Kembar 2/Kembar 3/Lainnya
Anak ke : .................. Usia gestasi: ..................
Berat lahir : ..... gr, Panjang Badan : ..... cm, Lingkar Kepala: ..... cm
di Rumah Sakit/Puskesmas/Rumah Bersalin/Praktik Mandiri Bidan/di

............................................................................................................

Alamat : ................................................................................
................................................................................
Diberi nama :

............................................................................................................

Dari Orang Tua:


Nama Ibu : ............................................. Umur : ............ tahun
NIK : .
Nama Ayah : .
NIK : .
Pekerjaan : .
Alamat : .
Kecamatan : .
Kab/Kota : .

............................., Tanggal, ...................................

Saksi I Saksi II Penolong persalinan


( ................................. ) ( ................................. ) ( ................................. )

• Untuk pengurusan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat


!

40
Mengesahkan:

Fasilitas Kesehatan:

..........................................................

ttd, stempel

( .......................................................... )
!

41
KETERANGAN LAHIR
No : .........................................

Yang bertandatangan di bawah ini, menerangkan bahwa;


Pada hari ini ................................, tanggal ........................., Pukul ..........
telah lahir seorang bayi:
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Jenis Kelahiran : Tunggal/Kembar 2/Kembar 3/Lainnya
Anak ke : .................. Usia gestasi: ..................
Berat lahir : ..... gr, Panjang Badan : ..... cm, Lingkar Kepala: ..... cm
di Rumah Sakit/Puskesmas/Rumah Bersalin/Praktik Mandiri Bidan/di

............................................................................................................

Alamat : ................................................................................
................................................................................
Diberi nama :

............................................................................................................

Dari Orang Tua;


Nama Ibu : ............................................. Umur : ............ tahun
NIK : .
Nama Ayah : .
NIK : .
Pekerjaan : .
Alamat : .
Kecamatan : .
Kab/Kota : .

............................., Tanggal, ...................................

Saksi I Saksi II Penolong persalinan


( ................................. ) ( ................................. ) ( ................................. )

• Untuk pertinggal dokumen Ibu/Anak

42
RIWAYAT KELAHIRAN

q Riwayat persalinan:
G.... P.... A.....
Tanggal lahir: ........., ....................., ............. Jam: .........
Cara persalinan:
a. Spontan , Sungsang
b. Dengan tindakan: Ekstraksi vakum , Ekstraksi forsep , SC
Penolong persalinan: Dokter spesialis , Dokter , Bidan

CAP KAKI BAYI

43
PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS (0-28 HARI)

Pelayanan kesehatan neonatus menggunakan pendekatan MTBS algoritma bayi


muda umur <2 bulan
0 - 6 jam 6 - 48 jam 3 - 7 hari 8 - 28 hari
(KN1) (KN2) (KN3)
Kondisi: Menyusu Menyusu Menyusu
Tali Pusat Tali Pusat Tali Pusat
BB: ��������������� gr
Vit K1* Tanda bahaya Tanda bahaya
PB: ��������������� cm
Salep/ Tetes Mata* Identifikasi
LK: ��������������� cm Identifikasi
Imunisasi HB * kuning
Imunisasi HB* kuning
Inisiasi Menyusu Tgl/bl/th : ...................... 1
Tgl/bl/th : ......................
Jam : ............................... Jam : ............................... ** 5
Dini (IMD) Nomor Batch : ............. 5
Nomor Batch : .............
Vit K1 ��������������������� 4 2 4
..........................................
Salep/Tetes BB: ��������������� gr
Mata PB: ��������������� cm Skrining 3
Hipotiroid
Imunisasi HB LK: ��������������� cm
Kongenital*
Tgl/bl/th: •Bila belum diberikan 4 4
Jam: Skrining Hipotiroid
5 5
Nomor Batch: Kongenital
•Bila belum diberikan
** Berikan tanda pada
bagian tubuh mana
bayi tampak kuning
dengan melingkari
angka.

PPIA PPIA PPIA PPIA


Masalah: Masalah: Masalah: Masalah:

Dirujuk ke:** Dirujuk ke:** Dirujuk ke:** Dirujuk ke:**

Nama Tenaga Nama Tenaga Kesehatan: Nama Tenaga Nama Tenaga


Kesehatan: Kesehatan: Kesehatan:

* Catatan penting:
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………

Nama tenaga kesehatan:

………………………………………………

** Beri tanda strip (-) jika tidak ada masalah/ tidak dirujuk

44
...........................................................................................................
Nama Anak :

Nama Posyandu : ...........................................................................................................


KMS
KARTU MENUJU SEHAT
Untuk Perempuan
Timbanglah Anak Anda Setiap Bulan
Anak Sehat, Tambah Umur Tambah Berat, Tambah Pandai
18 18

17 17

16 16

15 15

14 14

13 13

12 12

11 11

10 10

9 9

8 8

Berat Badan (kg)


7 7

6 6

5 5

4 4

3 3

2 2

1 1

Umur (Bulan) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Bulan
Penimbangan

BB (kg)

KBM (gr) 900 600 450 300 200

N/T

ASI Eksklusif

NAIK (N) TIDAK NAIK (T)


Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan Grafik BB mendatar atau menurun memotong
atau garis pertumbuhan di bawahnya
Kenaikan BB sama dengan KBM atau
(Kenaikan BB Minimal) atau lebih Kenaikan BB kurang dari KBM

KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan arah kurva pertumbuhan


Rujuk Bila Berat Badan Anak Tidak Naik (T) atau di Bawah Garis Merah atau di Atas Garis Oranye
Kader kesehatan melakukan ploting hasil penimbangan, KIE kepada ibu dan rujukan ke petugas kesehatan.
Petugas Kesehatan memastikan ploting hasil penimbangan dan menatalaksana segera sesuai
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
KMS
KARTU MENUJU SEHAT

Nama Anak :
...........................................................................................................
Nama Posyandu : ...........................................................................................................
Untuk Perempuan
Timbanglah Anak Anda Setiap Bulan
Anak Sehat, Tambah Umur Tambah Berat, Tambah Pandai
30 30
29 29
28 28
27 27
26 26
25 25
24 24
23 23
22 22
21 21
Berat Badan (kg)

20 20
19 19
18 18
17 17
16 16
15 15
14 14
13 13
12 12
11 11
10 10
9 9
8 8
Umur (Bulan) 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Bulan
Penimbangan
BB (kg)
KBM (gr) 200 150
N/T
NAIK (N) TIDAK NAIK (T)
Grafik BB/U mengikuti garis pertumbuhan Grafik BB/U mendatar atau menurun
atau memotong garis pertumbuhan di bawahnya
Kenaikan BB sama dengan KBM atau
(Kenaikan BB Minimal) atau lebih Kenaikan BB kurang dari KBM
KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan arah kurva pertumbuhan
Rujuk Bila Berat Badan Anak Tidak Naik (T) atau di Bawah Garis Merah atau di Atas Garis Oranye
Kader kesehatan melakukan ploting hasil penimbangan, KIE kepada ibu dan rujukan ke petugas kesehatan.
Petugas Kesehatan memastikan ploting hasil penimbangan dan menatalaksana segera sesuai
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
Grafik Lingkar Kepala Anak Perempuan
0-5 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

47
Lingkar Kepala (cm)
>+ 2 SD Makrosefali
-2 SD sampai dengan +2 SD Normal
< -2 SD Mikrosefali

Bulan
Lahir tahun tahun tahun tahun tahun
Umur (bulan dan tahun penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau pertumbuhan
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Berat Badan Menurut Umur Anak Perempuan 0-24 Bulan (z-scores)
Grafik Berat Badan Menurut Umur Anak Perempuan
0- 2 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Berat badan sangat kurang (severely
underweight)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Berat badan kurang (underweight)
-2 SD sampai dengan +1 SD Berat badan normal
>+1 SD Risiko berat badan lebih

48
Berat badan (kg)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau pertumbuhan
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK dan perkembangan anak sesuai umur
cores) Grafik Panjang Panjang
GrafikBadan Badan
Menurut UmurMenurut Umur Anak Perempuan 0-24 Bulan (z-scores)
Anak Perempuan
0- 2 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Badan (kg)
(kg)

49
Berat badan
Panjang
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
< -3 SD Sangat pendek (severely stunted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Pendek (stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
> +3 SD Tinggi

23 24 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau pertumbuhan
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK dan perkembangan anak sesuai umur
GrafikGrafik
Berat Badan Badan Menurut
Berat Menurut Panjang
Panjang Badan AnakBadan Anak Perempuan 0-24 Bulan (z-scores)
Perempuan
0- 2 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Gizi buruk (severely wasted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Gizi kurang (wasted)
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi baik (normal)
>+1 SD sampai dengan + 2 SD Berisiko gizi lebih (possible risk of
overweight)
> + 2 SD sampai dengan + 3 SD Gizi lebih (overweight)
> + 3 SD Obesitas (obese)

50
Berat badan (kg)
Panjang badan (cm)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau pertumbuhan
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Perempuan
Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Perempuan 0-24 Bulan (z-scores)
0- 2 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

< -3 SD

> + 3 SD
-2 SD sampai dengan +1 SD
-3 SD sampai dengan <- 2 SD

>+1 SD sampai dengan + 2 SD


> + 2 SD sampai dengan + 3 SD
IMT

51
Obesitas (obese)
Gizi baik (normal)
Gizi kurang (wasted)3

Gizi Lebih (overweight)


Gizi buruk (severely wasted)3
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Beresiko Gizi lebih (Possible risk of overweight)


0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau pertumbuhan
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Berat Badan
Grafik Menurut
Berat BadanUmur Anak Perempuan
Menurut Umur Anak Perempuan 24-60 Bulan (z-scores)
2- 5 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Berat badan sangat kurang
(severely underweight)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Berat badan kurang (underweight)
-2 SD sampai dengan +1 SD Berat badan normal
>+1 SD Risiko berat badan lebih

52
Berat badan (kg)
24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau pertumbuhan
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik
Grafik Tinggi Tinggi
Badan Badan
Menurut Menurut
Umur Umur Anak Perempuan 24-60 Bulan (z-scores)
Anak Perempuan
2- 5 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Sangat pendek (severely stunted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Pendek (stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
> +3 SD Tinggi

53
Tinggi badan (cm)
24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau pertumbuhan
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Berat Badan Menurut Tinggi Badan Anak Perempuan
2- 5 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Gizi buruk (severely wasted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Gizi kurang (wasted)
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi baik (normal)
>+1 SD sampai dengan + 2 SD Berisiko gizi lebih (possible risk of overweight)
> + 2 SD sampai dengan + 3 SD Gizi lebih (overweight)
> + 3 SD Obesitas (obese)

54
Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau pertumbuhan
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Perempuan
Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Perempuan 24-60 Bulan (z-scores)
2- 5 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

< -3 SD

> + 3 SD
-2 SD sampai dengan +1 SD
-3 SD sampai dengan <- 2 SD

>+1 SD sampai dengan + 2 SD


> + 2 SD sampai dengan + 3 SD
IMT

55
Obesitas (obese)
Gizi baik (normal)
Gizi kurang (wasted)3

Gizi Lebih (overweight)


Gizi buruk (severely wasted)3
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Beresiko Gizi lebih (Possible risk of overweight)


24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau pertumbuhan
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK dan perkembangan anak sesuai umur
CATATAN KESEHATAN GIGI

Kartu Diisi oleh kader posyandu yang sudah dilatih


oleh dokter gigi/terapis gigi dan mulut

MENUJU GIGI SEHAT


Nama: ..................................................................... Umur: .............................

Pemeriksaan Jumlah Gigi Plak Resiko Gigi Berlubang


Bulan Tanggal Ada Berlubang Bersih kotor Tinggi Sedang Rendah

Ada gigi berlubang • ada faktor risiko FAKTOR RISIKO GIGI BERLUBANG
Tidak ada gigi berlubang • ada faktor risiko Meminum susu botol saat tidur malam
Mengemil makanan manis di antara waktu
Tidak gigi berlubang • tidak ada faktor risiko makan
Tidak menyikat gigi sebelum tidur
Mengemut makanan

CARA MEMBERSIHKAN GIGI ANAK


Anak Usia 0-4 bulan
1. Gendong atau pangku anak dengan satu tangan.
2. Bersihkan gusi anak secara perlahan dengan kain atau lap basah yang
dilingkarkan pada jari telunjuk ibu.

Anak Usia 6-12 bulan


1. Bersihkan gusi anak setelah diberi makan menggunakan kain atau lap
basah.
2. Bila gigi susu mulai muncul, bersihkan giginya dengan sikat gigi anak
berbulu halus tanpa pasta gigi atau dengan pasta gigi selapis tipis pada
permukaan bulu sikat.

56
...........................................................................................................
Nama Anak :
KMS KARTU MENUJU SEHAT Nama Posyandu : ...........................................................................................................
Untuk Laki-laki

Timbanglah Anak Anda Setiap Bulan


Anak Sehat, Tambah Umur Tambah Berat, Tambah Pandai
18 18

17 17

16 16

15 15

14 14

13 13

12 12

11 11

10 10

9 9

8 8

Berat Badan (kg)


7 7

6 6

5 5

4 4

3 3

2 2

1 1

Umur (Bulan) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Bulan
Penimbangan

BB (kg)

KBM (gr) 900 600 450 300 200

N/T

ASI Eksklusif

NAIK (N) TIDAK NAIK (T)


Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan Grafik BB mendatar atau menurun memotong
atau garis pertumbuhan di bawahnya
Kenaikan BB sama dengan KBM atau
(Kenaikan BB Minimal) atau lebih Kenaikan BB kurang dari KBM

KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan arah kurva pertumbuhan


Rujuk Bila Berat Badan Anak Tidak Naik (T) atau di Bawah Garis Merah atau di Atas Garis Oranye
Kader kesehatan melakukan ploting hasil penimbangan, KIE kepada ibu dan rujukan ke petugas kesehatan.
Petugas Kesehatan memastikan ploting hasil penimbangan dan menatalaksana segera sesuai
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
KMS
KARTU MENUJU SEHAT

Nama Anak :
...........................................................................................................
Nama Posyandu : ...........................................................................................................
Untuk Laki-laki
Timbanglah Anak Anda Setiap Bulan
Anak Sehat, Tambah Umur Tambah Berat, Tambah Pandai
28 28
27 27
26 26
25 25
24 24
23 23
22 22
21 21
20 20
Berat Badan (kg)

19 19
18 18
17 17
16 16
15 15
14 14
13 13
12 12
11 11
10 10
9 9
8 8
Umur (Bulan) 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Bulan
Penimbangan
BB (kg)
KBM (gr) 200 150
N/T
NAIK (N) TIDAK NAIK (T)
Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan Grafik BB mendatar atau menurun memotong
atau garis pertumbuhan di bawahnya
Kenaikan BB sama dengan KBM atau
(Kenaikan BB Minimal) atau lebih Kenaikan BB kurang dari KBM
KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan arah kurva pertumbuhan
Rujuk Bila Berat Badan Anak Tidak Naik (T) atau di Bawah Garis Merah atau di Atas Garis Oranye
Kader kesehatan melakukan ploting hasil penimbangan, KIE kepada ibu dan rujukan ke petugas kesehatan.
Petugas Kesehatan memastikan ploting hasil penimbangan dan menatalaksana segera sesuai
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
Grafik Lingkar Kepala Anak Laki-laki
0-5 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

59
Lingkar Kepala (cm)
>+ 2 SD Makrosefali
-2 SD sampai dengan +2 SD Normal
< -2 SD Mikrosefali

Bulan
Lahir tahun tahun tahun tahun tahun
Umur (bulan dan tahun penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Berat Badan
Grafik Menurut
Berat BadanUmur
Menurut Laki-laki
AnakUmur Anak Laki-laki 0-24 Bulan (z-scores)
0-2 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

60
Berat badan (kg)
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
< -3 SD Berat badan sangat kurang (severely underweight)
-3 SD sampai dengan <- 2 Berat badan kurang (underweight)
SD
-2 SD sampai dengan +1 SD Berat badan normal
>+1 SD Risiko berat badan lebih

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Panjang Badan
Grafik Menurut
Panjang Umur
Badan Anak Laki-laki
Menurut Umur Anak Laki-laki 0-24 Bulan (z-scores)
0-2 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Sangat pendek (severely stunted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Pendek (stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
> +3 SD Tinggi

61
Panjang badan (cm)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik
Grafik BeratBerat
BadanBadan Menurut
Menurut Panjang
Panjang Badan
Badan Anak Anak Laki-laki 0-24 Bulan (z-scores)
Laki-laki
0-2 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Gizi buruk (severely wasted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Gizi kurang (wasted)
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi baik (normal)
>+1 SD sampai dengan + 2 SD Berisiko gizi lebih (possible risk of overweight)
> + 2 SD sampai dengan + 3 Gizi lebih (overweight)
SD
> + 3 SD Obesitas (obese)

62
Berat badan (kg)
Panjang badan (cm)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Laki-laki
Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Laki-laki 0-24 Bulan (z-scores)
0-2 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

< -3 SD

> + 3 SD
-2 SD sampai dengan +1 SD
-3 SD sampai dengan <- 2 SD

>+1 SD sampai dengan + 2 SD


> + 2 SD sampai dengan + 3 SD
IMT

63
Obesitas (obese)
Gizi baik (normal)
Gizi kurang (wasted)3

Gizi Lebih (overweight)


Gizi buruk (severely wasted)3
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Beresiko Gizi lebih (Possible risk of overweight)


0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik BeratGrafik
BadanBerat Badan
Menurut Menurut
Umur Umur Anak Laki-laki 24-60 Bulan (z-scores)
Anak Laki-laki
2-5 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Berat badan sangat kurang (severely
underweight)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Berat badan kurang (underweight)
-2 SD sampai dengan +1 SD Berat badan normal
>+1 SD Risiko berat badan lebih

64
Berat badan (kg)
24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Tinggi Badan
GrafikGrafik Menurut
Badan Menurut
UmurUmur Laki-laki 24-60 Bulan (z-scores)
Anak Anak
Grafik TinggiBerat
Badan Menurut Umur Anak Laki-lakiLaki-laki 24-60 Bulan (z-scores)
2-5 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Sangat pendek (severely stunted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Pendek (stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
> +3 SD Tinggi

65
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)
24
24 26
26 28
28 30
30 32
32 34
34 36
36 38
38 40
40 42
42 44
44 46
46 48
48 50
50 52
52 54
54 56
56 58
58 60
60

UmurUmur dan tahun


(bulan(bulan penuh)
penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Berat
GrafikBadan Badan Menurut
Beratmenurut Tinggi
Tinggi Badan Badan
Anak Anak Laki-laki 24-60 Bulan (z-scores)
Laki-laki
2-5 tahun DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Gizi buruk (severely wasted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Gizi kurang (wasted)
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi baik (normal)
> + 1 SD sampai dengan + 2 SD Berisiko gizi lebih (possible risk of overweight)
> + 2 SD sampai dengan + 3 SD Gizi lebih (overweight)
> + 3 SD Obesitas (obese)

66
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Grafik Indeks Massa Menurut Umur Anak Laki-laki
2-5 tahun Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak OLEH TENAGA
DIISI Laki-laki KESEHATAN
24-60 Bulan (z-scores)

< -3 SD

> + 3 SD
-2 SD sampai dengan +1 SD
-3 SD sampai dengan <- 2 SD

>+1 SD sampai dengan + 2 SD


> + 2 SD sampai dengan + 3 SD
IMT

67
Obesitas (obese)
Gizi baik (normal)
Gizi kurang (wasted)3

Gizi Lebih (overweight)


Gizi buruk (severely wasted)3
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Beresiko Gizi lebih (Possible risk of overweight)


24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60

Umur (bulan penuh)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
GRAFIK INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR 5 - 6 TAHUN
DIISI OLEH TENAGA KESEHATAN
ANAK LAKI-LAKI ANAK PEREMPUAN

24 24 24 24 24

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang 3


Standar Antropometri Anak
22 22 22 < -3 SD Gizi buruk (severely 22 22
thinness)
3
-3 SD sampai Gizi kurang (thinness)
dengan <- 2 SD
20 20 20 20 20
-2 SD sampai Gizi baik (normal) 2
dengan +1 SD
2 +1 SD sampai Gizi lebih (overweight)
dengan + 2 SD
18 18 18 18 18

68
IMT (kg/m2)
> + 2 SD Obesitas (obese)

IMT (kg/m2)
1 1
IMT (kg/m2)

16 16 16 16 16
Tenaga Kesehatan memploting hasil
0 pengukuran dan menatalaksana segera 0
sesuai Permenkes Standar Antropometri
Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK
-1
14 14 14 14 -1 14
Orangtua, kader kesehatan memantau
-2 pertumbuhan dan perkembangan anak
sesuai umur -2
12
-312 12
12 12
-3
Bulan 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9
Bulan
Tahun 55 66 Tahun 5 6
Umur Umur
(bulan dan tahun) ( bulan dan tahun)

Referensi WHO 2007


PELAYANAN GIZI (PMBA, VIT A) & OBAT CACING

Pemberian Makan Bayi dan Anak, Vitamin A dan Obat Cacing


Tenaga kesehatan, kader terlatih memberi tanda ceklis pada kolom yang sesuai dengan nasihat
pemberian makan pada anak

Nasihat Bulan Tahun


1 2 3 4 5 6 - 8 9 -1 1 12 - 23 2-5
Frekuensi Menyusui
ASI
Posisi Menyusu (Pelekatan)
ASI Perah
Ya
MP ASI
Tidak
Beras/ Makanan Pokok
Lauk/ Protein
Variasi Minyak
MP ASI Sayur
Buah
Lainnya
Disaring
Tekstur Dihaluskan
MP ASI Dicincang
Makanan Rumah
2 – 3 sdm (1/2 mangkok
Jumlah ukuran 250 ml)
setiap kali 1/2 – 3/4 mangkok
makan (ukuran 250 ml)
(di atas 6 3/4 – 1 mangkok
bulan) ukuran 250 ml
1 mangkok ukuran 250 ml
Frekuensi Makanan Utama 3x/ hari
makan Makanan Selingan 2x/ hari

Kapsul Vitamin A
VIT A KAPSUL BIRU VIT A KAPSUL MERAH Obat
Umur
(100.000 IU) (200.000 IU) Cacing
Februari atau Agustus Februari Agustus
6 - 11 bulan
1- 2 tahun
2 - 3 tahun
3 - 4 tahun
4 - 5 tahun
5 - 6 tahun

69
PELAYANAN SDIDTK

Hasil Pemantauan
Perkembangan Pelayanan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Di
berdasarkan Buku
KIA oleh orang tua/ oleh Tenaga Ke
kader/guru PAUD

Perkembangan Deteksi Dini Deteks


(L=lengkap atau Penyimp
TL=tidak lengkap) Umur Penyimpangan Pertumbuhan Perkemb
(dalam
bulan) BB/ TB
BB/ U TB/ U LK/ U LiLA KPSP
Umur (GB/ GK/ TD
(SK/ K/ N/ (SP/ P/ N/ (Mi/ N/ (GB, (Ds/ Dm/
(dalam bulan) RBBL)
GN/ RGL/
Ti) Ma) GK, N) Dp)
(N
GL/ O)
1 2 3 3

4 5 6 6

7 8 9 9

10 11 12 12

13 14 15 15

16 17 18 18

19 20 21 21

22 23 24 24

25 26 27 27

28 29 30 30

31 32 33 33

34 35 35 36

36 38 39 39

40 41 42 42

43 44 45 45

46 47 48 48

49 50 51 51

52 53 54 54

55 56 57 57

58 59 60 60

SK : Berat Badan sangat Kurang O : Obesitas Ma : Makrosefali


K : Berat badan Kurang SP : Sangat Pendek RGL : Risiko Gizi Lebih
RBBL : Risiko Berat Badan Lebih P : Pendek GL : Gizi Lebih
GB : Gizi Buruk N : Normal Ds : Perkembangan sesuai usia
GK : Gizi Kurang Ti : Tinggi Dm : Perkembangan meragukan
GN : Gizi Normal (Gizi Baik) Mi : Mikrosefali

70
PELAYANAN SDIDTK

nsi Dini Tumbuh kembang (SDIDTK)


ga Kesehatan Hasil
PKAT
Tindakan
Deteksi Dini (Tidak
Deteksi Dini Penyimpangan ada (stimulasi Kunjungan
Penyimpangan masalah/ di rumah, Ulang
Perilaku Emosional intervensi,
Perkembangan Tindak
(atas indikasi) rujuk)
lanjut/
SP
TDD TDL KMPE
M-CHAT-
ACTRS
Rujuk)
Dm/ REVISED
(N/R) (N/R) (N/R) (N/R)
p) (N/R)

Dp : Perkembangan curiga adanya TDL : Tes Daya Lihat ACTRS : Abbrevited Conners Teacher
penyimpangan KMPE : Kuisioner Mental Perilaku dan Rating Scale
R : Risiko Emosional
KPSP : Kuisioner Pra Skrining M-CHAT-REVISED: Modified Checklist
Perkembangan For Autism In Toddlers, Revised
TDD : Tes Daya Dengar

71
PELAYANAN IMUNISASI

BULAN
UMUR
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 18 23 23-59
Jenis Vaksin Tanggal Pemberian dan Paraf Petugas
Hepatitis B (<24 Jam)
No Batch:
BCG
No Batch:
Polio tetes 1
No Batch:
DPT-HB-Hib 1
No Batch:
Polio Tetes 2
No Batch:
Rota Virus (RV)1*
No Batch:
PCV 1
No Batch:
DPT-HB-Hib 2
No Batch:
Polio Tetes 3
No Batch:
Rota Virus (RV)2 *
No Batch:
PCV2
No Batch:
DPT-HB-Hib 3
No Batch:
Polio Tetes 4
No Batch:
Polio Suntik (IPV) 1
No Batch:
Rota Virus (RV) 3*
No Batch:
Campak -Rubella (MR)
No Batch:
Polio Suntik (IPV) 2*
No Batch:
*Japanese Encephalitis (JE)
No Batch:
PCV3
No Batch:
DPT-HB-Hib Lanjutan.
No Batch:
Campak -Rubella
(MR) Lanjutan
No Batch:

* imunisasi JE baru diberikan di beberapa provinsi dan kabupaten/ kota percontohan


Keterangan:
Usia Tepat Pemberian Imunisasi
Usia yang masih diperbolehkan untuk melengkapi Imunisasi Bayi dan Baduta (Bawah Dua Tahun)
Usia Pemberian Imunisasi bayi dan baduta yang belum lengkap ( Imunisasi Kejar)
Usia yang tidak diperbolehkan untuk pemberian Imunisasi

72
CATATAN PEMERIKSAAN ANAK

Tanggal,
Tanggal
Pemeriksa, Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan, Saran
Kembali
Paraf

Status tumbuh kembang anak pada saat pemeriksaan, sesuai hasil


ploting pada lembar kurva pertumbuhan dan hasil pelayanan SDIDTK

73
CATATAN PEMERIKSAAN ANAK

Tanggal.
Tanggal
Pemeriksa, Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan, Saran
Kembali
Paraf

Status tumbuh kembang anak pada saat pemeriksaan, sesuai hasil


ploting pada lembar kurva pertumbuhan dan hasil pelayanan SDIDTK

74
CATATAN PEMERIKSAAN ANAK

Tanggal,
Tanggal
Pemeriksa, Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan, Saran
Kembali
Paraf

Status tumbuh kembang anak pada saat pemeriksaan, sesuai hasil


ploting pada lembar kurva pertumbuhan dan hasil pelayanan SDIDTK

75
CATATAN PEMERIKSAAN ANAK

Tanggal.
Tanggal
Pemeriksa, Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan, Saran
Kembali
Paraf

Status tumbuh kembang anak pada saat pemeriksaan, sesuai hasil


ploting pada lembar kurva pertumbuhan dan hasil pelayanan SDIDTK

76
CATATAN PEMERIKSAAN ANAK

Tanggal.
Tanggal
Pemeriksa, Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan, Saran
Kembali
Paraf

Status tumbuh kembang anak pada saat pemeriksaan, sesuai hasil


ploting pada lembar kurva pertumbuhan dan hasil pelayanan SDIDTK

77
CATATAN PEMERIKSAAN ANAK

Tanggal.
Tanggal
Pemeriksa, Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan, Saran
Kembali
Paraf

Status tumbuh kembang anak pada saat pemeriksaan, sesuai hasil


ploting pada lembar kurva pertumbuhan dan hasil pelayanan SDIDTK

78
LEMBAR PEMANTAUAN HARIAN BAYI 0 - 2 BULAN PEMANTAUAN HARIAN BAYI
Jika ditemukan kondisi pada kolom merah, bawa bayi ke Fasilitas Kesehatan

JUMLAH DAN
BUANG AIR BESAR
NAPAS AKTIFITAS WARNA KULIT HISAPAN BAYI KEJANG SUHU TUBUH WARNA AIR TALI PUSAT MATA KULIT IMUNISASI
(BAB)
KENCING
Tidak Sesak/ Bergerak Tampak Tidak Tampak biru Bergerak Tampak lemah/ Tidak Mata Terasa Terasa sudah Belum BAB Jumlah Jumlah Bersih Kemerahan Mata Mata Bersih Ada Sudah Belum
sesak napas aktif, lemah/ ada di sekitar aktif, tidak bergerak. kejang mendelik/ hangat panas BAB lebih dari 48 seperti sedikit kering di sekitar jernih merah/ tidak bintil- imunisasi mendapat
cepat/ menangis tidak biru/ mulut/ menangis Menangis seperti tangan normal (suhu dalam jam setelah biasa, atau tidak dan tali pusat/ ada ada bintil Hepatitis imunisasi
USIA dada kuat. bergerak/ tidak tangan/ kuat. Bayi merintih tidak menari/ seperti tubuh > 48 jam lahir/ tidak warna kencing tidak bernanah/ kotoran/ bintil isi air/ BO/ Hepatitis PARAF
tertarik menangis pucat/ kaki/ tampak menghisap mau menghisap/ mulut biasanya 38,50C) setelah ada anus/ jernih selama 6 merah. berbau bernanah Bintil- Sudah BO/
(hari) ke atau tidak seperti ASI dengan menghisap lemah, mencucu/ (suhu atau lahir/ BAB keluar atau jam, warna bintil isi imunisasi Belum
KADER
dalam. merintih. kuning marmer/ kuat. muntah susu, menangis tubuh terasa BAB dari lubang di kuning kuning nanah BCG mendapat
tampak Kencing muntah cairan melengking 36,50C - dingin lembek sekitar anus/ muda pekat, imunisasi
pucat/ ada 6-8X/hari, warna hijau. 37,50C (suhu seperti BAB seperti kecoklatan BCG
tanda-tanda warna Kencing kurang tubuh < biasa. dempul/ BAB atau warna
memar di kencing dari 6X/hari. Warna 36,50C) lebih sering lainnya
kulit. kuning kencing kuning dan lebih
jernih. pekat. encer

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29-35

36-42

43-49

50-56

57-60

Temui Tenaga Kesehatan/ Bidan/


Kader minimal 1 kali tiap warna
: ...............................................................

: ...............................................................

: ...............................................................

: ...............................................................
Tanggal/ Bulan/ Tahun : ............../ ....................../ ....................

Tanggal/ Bulan/ Tahun : ............../ ....................../ ....................

Tanggal/ Bulan/ Tahun : ............../ ....................../ ....................

Tanggal/ Bulan/ Tahun : ............../ ....................../ ....................


: ...............................................................

Klasifikasi sementara : ...............................................................


Tindakan sementara : ...............................................................

: ...............................................................

Klasifikasi sementara : ...............................................................


Tindakan sementara : ...............................................................

: ...............................................................

Klasifikasi sementara : ...............................................................


Tindakan sementara : ...............................................................

: ...............................................................

Klasifikasi sementara : ...............................................................


Tindakan sementara : ...............................................................
................................

................................

................................

................................
Yang merujuk:

Yang merujuk:

Yang merujuk:

Yang merujuk:
Kartu Rujukan

Kartu Rujukan

Kartu Rujukan

Kartu Rujukan

• Usia 0-28 hari, setiap variabel, diisi ceklis setiap hari


• Usia 29 hari - 2 bulan (1 baris), setiap variabel, diisi
ceklis setiap minggu (4 ceklis perbulan)

Kader memantau kelengkapan imunisasi anak (halaman 72), jika


kolom putih belum terisi sesuai umur, laporkan ke tenaga kesehatan


Rujukan

Rujukan

Rujukan

Rujukan
Sebab dirujuk

Sebab dirujuk

Sebab dirujuk

Sebab dirujuk
Dirujuk ke

Dirujuk ke

Dirujuk ke

Dirujuk ke

Ibu memantau kesehatan bayi setiap hari dan memberi tanda


(√) sesuai kondisi bayi


9
8
7
6
5
4
3
2

60
59
58
57
56
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
USIA
(bulan)
Normal
NAPAS

dada
Sesak/
cuping
hidung

tertarik
kempis/
kembang

ke dalam.
grok/
bunyi
tanpa
Batuk

grok...

mengi.
BATUK

(4 CEKLIS PERBULAN)
bunyi
Batuk

grok...

mengi/
grok.../
dengan

SETIAP VARIABEL, DIISI SETIAP MINGGU


hangat

seperti
normal

biasanya
0
atau terasa

menangis suhu badan


meringis. 36,5 -37,5 C
Tidak demam
PEMANTAUAN MINGGUAN BALITA

DEMAM

badan > 38,50C)

kopi/ BAB hitam)


Terasa panas suhu

demam dengan tanda


pendarahan (mimisan/
demam dengan kejang/

Kartu Rujukan
dan
BAB

padat
seperti
lembek

gusi berdarah/ muntah biasanya.


DIARE

Rujukan
Tanggal/ Bulan/ Tahun : ............../ ....................../ ....................
Dirujuk ke : ...............................................................
dengan mata

Sebab dirujuk : ...............................................................


BAB lebih sering

biasanya disertai
dan lebih encer dari

diare disertai darah.


terus dengan lahap/
cekung/ haus minum

Klasifikasi sementara : ...............................................................


Tindakan sementara : ...............................................................
Yang merujuk:
atau

muda
biasa,

jernih
warna

kuning
seperti
Jumlah

................................
KENCING

atau tidak

6 jam, warna
kuning pekat,

warna lainnya
Jumlah sedikit

kencing selama
JUMLAH DAN WARNA AIR

kecoklatan atau

Kartu Rujukan
Jika ditemukan kondisi pada kolom merah, bawa bayi ke fasilitas kesehatan

biasa.
seperti
Normal

Rujukan
Tanggal/ Bulan/ Tahun : ............../ ....................../ ....................
Dirujuk ke : ...............................................................
pucat atau
WARNA KULIT

Sebab dirujuk : ...............................................................


tangan/ kaki/
sekitar mulut/
Tampak biru di

tampak seperti

memar di kulit.
adatanda-tanda


marmer/ tampak

Klasifikasi sementara : ...............................................................


Tindakan sementara : ...............................................................
Yang merujuk:
aktif,

kuat.

................................
Bergerak

menangis
AKTIFITAS

atau
lemah

seperti
Tampak

bergerak

merintih.
menangis
atau tidak

Kartu Rujukan
jernih.
Kencing 6-8
Bergerak aktif,

kencing kuning
menangis kuat.

kali/hari, warna
Bayi menghisap
ASI dengan kuat:

Rujukan
Tanggal/ Bulan/ Tahun : ............../ ....................../ ....................
Dirujuk ke : ...............................................................
Sebab dirujuk : ...............................................................

Klasifikasi sementara : ...............................................................
Tindakan sementara : ...............................................................
HISAPAN BAYI

Yang merujuk:
kuning pekat

................................
atau menghisap lemah,
Tampak lemah atau tidak
bergerak. Menangis seperti

warna hijau. Kencing kurang


muntah susu, muntah cairan

dari 6 kali/hari. Warna kencing


merintih tidak mau menghisap

Kartu Rujukan
dan berat
badan naik
sesuai kurva
Makan lahap

pertumbuhan.
MAKANAN
PEMBERIAN

Rujukan
dan atau
Anak tidak

naik sesuai
mau makan

badan tidak

Tanggal/ Bulan/ Tahun : ............../ ....................../ ....................


minum. Berat

pertumbuhan

Dirujuk ke : ...............................................................
Sebab dirujuk : ...............................................................

Klasifikasi sementara : ...............................................................
Tindakan sementara : ...............................................................
Yang merujuk:
PARAF
KADER

................................
LEMBAR PEMANTAUAN MINGGUAN BALITA (2- 60 bulan)
PEMANTAUAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR 0-28 HARI (NEONATUS)

Sejak bayi lahir sampai usia 28 hari, ibu dan keluarga mendeteksi keadaan bayinya.
Apabila ditemukan 1 kriteria atau lebih tanda bayi tidak sehat, segera dibawa
ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, dokter praktik, dan Rumah Sakit)

KRITERIA SEHAT TIDAK SEHAT

Kurang 40 kali/menit atau lebih dari 60


Napas 40-60 kali/menit
kali/menit

Warna
Merah muda Bayi pucat/biru pada tubuh
kulit
Ada, mata mendelik, tangan bergerak
Kejang Tidak ada seperti menari, menangis melengking,
tiba-tiba badan kaku, mulut mencucu
Menangis jika sedang
Aktivitas Menangis terus, bayi lemas tidak bergerak
haus dan buang air
Tidak mau minum atau memuntahkan
Minum ASI Mau minum
semuanya
Hisapan
Hisapan kuat Hisapan lemah
bayi
Tidak ada/Ada:
Ada
• Muncul antara 24-72
• Muncul < 24 jam pertama atau
Kuning jam pertama
menetap setelah 2 minggu
pada bayi • Hilang dalam 2
• Bilirubin > 15 mg/dl
minggu
• Bilirubin < 15 mg/dl
Buang air Warna kuning jernih Warna kencing kuning pekat dan sedikit
kecil 6 - 8 kali/hari < 6 kali/hari)
Sangat encer/ tidak bisa buang air besar
Buang air Encer berisi seperti lebih dari 3 hari (adanya perubahan
besar biasanya konsistensi dan frekuensi buang air
besar)
Normal Panas seluruh tubuh/ dingin seluruh
Suhu tubuh
(36,5oC - 37,5oC) tubuh
Merah di pinggir tali pusat/ bernanah/
Tali pusat Bersih
berbau
Mata Bening Merah menetap, bernanah, ada kotoran
Bercak
putih di Tidak ada Ada
mulut
Ada bintil, bernanah berair dan
Kulit Bersih
kemerahan

81
KONDISI BAYI BARU LAHIR 0-28 HARI (NEONATUS)

Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir


Jika ditemukan 1 (satu) atau lebih tanda bahaya di bawah ini,
SEGERA BAWA BAYI ke Rumah Sakit.
Tali pusat kemerahan Tinja bayi saat buang
sampai dinding perut, air besar berwarna
berbau atau bernanah pucat

Tidak mau menyusu Demam/ panas tinggi

Kejang Diare

Sesak napas Muntah-muntah

Menangis atau Kulit dan mata


merintih terus bayi kuning
menerus
Dingin Lemah

Sunat pada bayi perempuan tidak


mempunyai manfaat terhadap
kesehatan dan berisiko bagi
kesehatan bayi saat ini maupun
masa yang akan datang

82
KELAS IBU BALITA

IBU, AYAH, KELUARGA IKUT KELAS IBU BALITA

Manfaat bagi Ibu dan Keluarga:


Memperoleh informasi penting terkait bagaimana
melakukan pola asuh sesuai tahapan usia anak.
Memperoleh informasi penting tentang tumbuh
kembang, imunisasi, gizi, perawatan bayi, dan
anak balita serta penyakit yang sering ditemukan.
Mendapat teman berdiskusi, tukar pendapat,
tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan
kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan.

ABSENSI KEHADIRAN KELAS IBU BALITA


No. Tanggal paraf Kader No. Tanggal Paraf Kader
1 31
2 32
3 33
4 34
5 35
6 36
7 37
8 38
9 39
10 40
11 41
12 42
13 43
14 44
15 45
16 46
17 47
18 48
19 49
20 50
21 51
22 52
23 53
24 54
25 55
26 56
27 57
28 58
29 59
30 60

83

POLA ASUH
SETELAH IBU MEMBACA DAN MEMAHAMI INFORMASI, DIISI CEKLIS PADA KOTAK

POLA ASUH BAYI BARU LAHIR SAMPAI USIA 1,5 TAHUN


Pengasuhan anak yang dilakukan dengan penuh kasih
sayang, akan menimbulkan rasa aman, bahagia dan
percaya
Tangisan menunjukkan bahwa bayi membutuhkan
bantuan. Jangan biarkan bayi menangis lama karena akan
membuat stres
Berikan ASI dengan penuh kasih sayang, dekaplah anak
dengan hangat dan jalinlah hubungan kasih sayang sambil
menatap dan mengajak bicara bayi. Perasaan yang tidak
menyenangkan pada ibu akan dirasakan oleh bayi dan
berdampak rasa tidak nyaman pada saat menyusu.
Ajak anak bermain menggunakan permainan yang
menstimulasi fisik, motorik dan kemampuan berpikir.
Bayi usia 4-12 bulan perlu tidur 12-16 jam sehari
(termasuk tidur siang)
Bayi/Anak berusia <18 bulan tidak menggunakan gawai
kecuali dalam bentuk video-chatting (video-call) dengan
didampingi orangtua.
Penggunaan gawai berlebih berdampak keterlambatan bicara dan
bahasa, kurangnya interaksi, gampang marah/ ledakan emosi
(tantrum), gangguan kognitif (kurangnya kecerdasan).

POLA ASUH ANAK USIA 1,5 TAHUN SAMPAI 3 TAHUN


Selalu menghargai dan mengakui kemampuan anak
Mendorong anak bergerak bebas, hindari larangan-larangan yang
tidak perlu, namun orang tua harus melindunginya dari bahaya
Mengajak anak bermain dan berbicara dengan kalimat pendek-
pendek yang penuh arti
Mendorong anak bermain dengan anak lain
Melatih sopan santun dan disiplin secara sederhana
Memberi anak permainan yang sederhana.
Anak 1-2 tahun perlu tidur 11-14 jam sehari (termasuk tidur siang)
Penggunaan gawai pada anak berusia 18-24 bulan:
Hanya memilih konten program yang berkualitas untuk anak,
batasi tidak lebih dari 1 jam per hari
Hendaknya dimainkan bersama orangtua sehingga anak dapat
mengetahui cara terbaik untuk menggunakannya
Hindarkan anak menggunakan gawai sendirian tanpa
pendampingan orangtua

Bawa anak ke Posyandu/ Fasilitas Kesehatan


setiap bulan untuk memantau pertumbuhan,
perkembangan (sesuai jadwal), pelayanan
imunisasi, vitamin A dan obat cacing.

84
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR 0-28 HARI (NEONATUS)
SETELAH IBU MEMBACA DAN MEMAHAMI INFORMASI, DIISI CEKLIS PADA KOTAK

a. Cara memberikan ASI Sebelum tali pusat lepas, mandikan


bayi dengan dilap
Inisiasi menyusu dini (IMD), segera setelah Setelah tali pusat lepas, bayi dapat
lahir bayi diletakkan di dada ibu untuk dimandikan dengan dimasukkan ke
mendapatkan puting dalam air. Hati-hati agar kepala tidak
Ibu menyusui ASI yang pertama keluar dan terendam
berwarna kekuningan (kolostrum) Bersihkan kemaluan bayi dari depan
Tidak memberikan makanan/ minuman ke belakang dengan kapas yang
selain ASI dibasahi air bersih atau handuk
bersih basah
Beri pakaian dan selimuti setiap saat
Pakaikan topi, kaos kaki, kaos tangan
jika dirasakan cuaca dingin
Segera ganti baju dan popok jika basah
Lakukan perawatan metode kanguru jika
berat badan bayi < 2500 gram
Susui bayi sesering mungkin/ 8-12 kali, Bidan/ Perawat/Dokter menjelaskan
dan setiap bayi menginginkan perawatan metode kanguru
Normalnya bayi menyusu antara 5-30 Usahakan bayi berada dalam lingkungan
menit udara sejuk
Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan Jika menggunakan kipas angin,
lalu susui usahakan agar arah angin tidak
Susui sampai payudara terasa kosong, lalu langsung mengenai bayi
pindah ke payudara sisi lainnya Suhu AC sekitar 25 – 26oC
Susui anak dalam kondisi menyenangkan,
nyaman dan penuh perhatian c. Cara merawat tali pusat
Dukungan suami dan keluarga sangat Cuci tangan dengan sabun dan air
penting dalam keberhasilan ASI Eksklusif mengalir sebelum dan sesudah
memegang bayi
Jangan memberikan apapun pada tali
pusat
b. Cara menjaga bayi tetap hangat Rawat tali pusat terbuka dan kering
Mandikan bayi dengan air hangat 6 jam Jika kotor/ basah, cuci dengan air bersih
setelah lahir dengan syarat kondisi stabil. dan sabun, lalu keringkan

PERAWATAN METODE KANGURU UNTUK BAYI KECIL


Bayi kecil atau bayi prematur (< 37 minggu), bayi berat lahir rendah (< 2500 gram) akan
mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan sampai stabil untuk diperbolehkan pulang ke
rumah. Perawatan metode kanguru disarankan untuk bayi kecil karena menjaga kehangatan
dan meningkatkan asupan ASI. Ibu/ keluarga yang memiliki bayi kecil untuk
meminta penjelasan dari tenaga kesehatan.

Posisi bayi pada Bayi pada Tidur dan Ayah dapat Perawatan
perawatan perawatan istirahat pada bergantian metode
metode metode perawatan untuk perawatan kanguru saat ibu
kanguru kanguru metode kanguru metode kanguru beraktivitas

85
KONDISI BAYI BARU LAHIR 0-28 HARI (NEONATUS)

SETELAH IBU MEMBACA DAN MEMAHAMI INFORMASI, DIISI CEKLIST PADA KOTAK
Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air
mengalir sebelum dan setelah merawat bayi.
Berikan ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan

Pantau kondisi bayi baru lahir setiap saat


Pola tidur
Pola tidur bayi sampai
dengan 16 jam dalam sehari
Sebaiknya bayi tidur
terlentang
Gunakan alas yang rata
Jauhkan benda yang dapat
menutupi kepala
Gunakan kelambu
Pola BAB (Buang Air Besar)
BAB pertama paling telat 48
jam setelah lahir Kenaikan berat badan bayi

Warna BAB berubah dari Dalam minggu pertama,
hitam pekat, hijau, dan berat badan bayi mungkin
kekuningan mulai hari kelima turun dahulu baru kemudian
Bayi BAB 3-4 kali per hari naik kembali dan pada usia
7-10 hari umumnya telah
Ibu, pengasuh, keluarga
mencapai berat lahirnya
harus waspada jika ada
perubahan bentuk tinja dan Penurunan berat badan
frekuensi BAB maksimal untuk bayi baru
lahir cukup bulan maksimal
Pola BAK (Buang Air Kecil) 10% dan untuk bayi kurang
BAK pertama dalam 24 jam bulan maksimal 15%
BAK normal jernih 5-6 kali
per hari

Agar kondisi bayi baru lahir


(neonatus) tetap sehat dan optimal
maka mendapatkan pemeriksaan
dan pelayanan yang dilakukan oleh
dokter/bidan/perawat pada:
0 – 6 jam setelah lahir
6 – 48 jam setelah lahir (KN 1)
Hari 3 – 7 setelah lahir (KN 2)
Hari 8 – 28 setelah lahir (KN 3)

Tanyakan kepada Dokter/Bidan/Perawat untuk penjelasan lebih


lanjut terkait perawatan bayi baru lahir

86
KONDISI BALITA

SETELAH IBU MEMBACA DAN MEMAHAMI INFORMASI, DIISI CEKLIST PADA KOTAK

Tanda Anak Sehat:


Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan, mengikuti pita
hijau di KMS atau naik ke pita warna di atasnya
Anak bertambah tinggi.
Kemampuan gerak, bicara, sosialisasi bertambah sesuai usia
Jarang sakit
Ceria, aktif, lincah

Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak Balita


Pemantauan pertumbuhan (timbang berat badan
(BB), ukur panjang/tinggi badan (PB/TB), dan lingkar
kepala (LK)
Pemantauan perkembangan
Imunisasi dasar lengkap dan lanjutan
Kapsul vitamin A untuk 6 bulan ke atas
Obat cacing untuk 1 tahun ke atas

TANDA BAHAYA PADA BALITA


Jika ditemukan 1 (satu) atau lebih tanda bahaya di bawah ini,
SEGERA BAWA BALITA ke Rumah Sakit

Diare

Tidak bisa minum Demam/ panas tinggi

Kejang Muntah-muntah

Sesak napas Tampak biru (sianosis)


Perdarahan di hidung/ Pembengkakan yang nyeri
kulit/ BAB di belakang telinga

87
PENGUKURAN LiLA

Anak usia 6-59 bulan diukur LiLA di Posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat, dengan
tujuan untuk skrining, deteksi dini dan rujukan masalah pertumbuhan balita. Di fasyankes
akan dilakukan konfirmasi pengukuran Berat Badan, Panjang Badan atau Tinggi Badan dan
Indeks Massa Tubuh oleh tenaga kesehatan
Pengukuran LiLA dilakukan di lengan kiri atau
lengan yang tidak terlalu aktif dalam berkegiatan
Pengukuran LiLA dapat dilakukan oleh orang tua/
pengasuh terlatih di rumah atau oleh kader/ tenaga
kesehatan terlatih setiap bulan secara rutin di
posyandu dengan menggunakan pita LiLA
Jika hasil pengukuran LiLA < 12,5 cm (11,5 - 12,4 cm),
anak terdeteksi awal berisiko gizi kurang. Apabila
hasil pengukuran <11,5 cm, anak terdeteksi awal
berisiko gizi buruk, harus dilakukan pemeriksaan
lanjutan oleh tenaga kesehatan untuk menentukan
penanganan yang tepat.

Alat yang digunakan Pita LiLA dengan warna HIJAU


HIJAU, KUNING
KUNING, dan MERAH
GIZI BURUK GIZI BAIK

GIZI KURANG

TABEL HASIL PENGUKURAN LiLA


Hasil Pengukuran LiLA (cm) Risiko
< 11,5 Gizi Buruk
11,5 - 12,4 Gizi Kurang
≥ 12,5 Normal

LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN
LINGKAR LENGAN ATAS (LiLA) ANAK 6 - 59 BULAN

88
WARNA TINJA DAN AIR KENCING

ORANG TUA MEMERIKSA TINJA BAYI SETIAP HARI


Jika menemukan warna mendekati nomor 1 sampai 3, atau pertama warnanya
mendekati warna nomor 4 sampai 7 tetapi kemudian warnanya menjadi lebih pucat
(nomor 1 sampai 3) ada kemungkinan bayi menderita Sumbatan Kandung Empedu
(Atresia Bilier). Segera bawa bayi ke dokter.
Periksa warna tinja bayi setiap hari. Isi tabel warna tinja saat umur
2 minggu, 1 bulan, dan 1 - 4 bulan.
1
Catat hasil pemeriksaan rutin pada umur 2 minggu, 1
bulan, 1 - 4 bulan sesuai dengan nomor warna tinja
2
Umur 2 minggu
no.
(tahun) (bulan) (tanggal) 3

Umur 1 bulan
4
no.
(tahun) (bulan) (tanggal)
5
Umur 1-4 bulan
no.
(tahun) (bulan) (tanggal) 6

Perhatikan warna tinja bayi anda sampai berumur 4 bulan. Jika


mata bayi masih kuning, atau warna urin berwarna kuning keruh 7
setelah usia 2 minggu, segera bawa bayi ke dokter.

Cocokkan warna air kencing dengan warna tabel di bawah ini untuk mengukur
apakah kebutuhan cairan telah tercukupi

Tindakan Warna Air Kencing Interpretasi

89
PEMENUHAN GIZI USIA 6 - 23 BULAN

Cara Membuat MP ASI dari Makanan Keluarga Contoh Makanan


Selingan
Bayi 6-8 bulan: Bayi 9-11 bulan: Anak 12-23 bulan: Perkedel kentang
Contoh Bahan Matang: Contoh Bahan Matang: Contoh Bahan Matang: isi daging
Nasi putih 30 gr Nasi putih 45 gr Nasi putih 55 gr
Dadar telur 35 gr Ikan kembung bumbu Semur hati ayam 45 gr
Sayur kare wortel kuning 30 gr
Bening/ bobor bayam 20 gr KENTANG DAGING GILING
tempe 20 gr Tumis buncis 25 gr 25 gr 5 gr

Cara Membuat:
a. Nasi, telur dadar, tempe MINYAK TELUR AYAM
dan wortel (dari sayur 5 gr 5 gr
Cara Membuat:
kare) dilumatkan Cara Membuat:
kemudian disaring a. Nasi, ikan kembung
bumbu kuning dan tumis MP ASI untuk anak 12-23
b. Ditambahkan kuah bulan disajikan dalam bentuk
sayur (santan kare) buncis dicincang
makanan keluarga (dicincang
sampai mendapatkan b. Sajikan dengan kuah
agak besar jika diperlukan)
konsistensi bubur kental sayur (santan kare).
c. Sajikan.

Cara Membuat MP ASI dari Bahan Mentah


Bayi 6-8 bulan: Bayi 9-11 bulan: Anak 12-23 bulan:
Contoh Bahan: Contoh Bahan: Contoh Bahan:
Beras putih 10 gr Beras putih 15 gr Beras putih 25 gr
Telur ayam 30 gr Ikan kembung 30 gr Hati ayam 50 gr
Tempe kedelai 10 gr Minyak kelapa 10 gr Minyak kelapa 5 gr
Wortel 10 gr Wortel 15 gr
Bayam 20 gr
Santan 30 gr Tempe 10 gr
Santan 50 gr
Cara memasak:
a. Memasak beras, tambahkan
bumbu yg telah ditumis (bawang
merah, daun salam, kunyit) dengan
minyak kelapa
b. Setelah nasi masak, masukkan ikan
Cara memasak: kembung dan buncis yang telah Cara memasak:
a. Memasak beras, tambahkan santan dicincang a. Memasak beras sampai menjadi
dan bumbu yang telah ditumis c. Aduk-aduk sampai mendapatkan nasi
dengan sedikit minyak (bawang konsistensi bubur kasar/ cincang
b. Membuat hati ayam goreng
merah, daun salam, kunyit) d. Sajikan (goreng/tumis hati ayam dengan
b. Setelah nasi masak, masukan telur minyak kelapa)
yang telah dikocok lepas, tempe
c. Membuat sayur bayam
dan wortel yang telah dicincang
c. Aduk-aduk sampai mendapatkan d. Sajikan
konsistensi bubur kental
d. Sajikan

90
PEMENUHAN GIZI USIA 6 - 23 BULAN

Melanjutkan pemberian ASI disertai Makanan


Pendamping ASI (MP ASI). Pemberian MP ASI yang baik
harus sesuai syarat berikut ini:
1. Tepat waktu terdapat dalam kacang-
MP ASI diberikan saat ASI saja kacangan (protein
sudah tidak dapat memenuhi nabati): kedelai, kacang
kebutuhan gizi bayi. MP ASI hijau, kacang polong,
diberikan mulai usia 6 bulan kacang tanah, dan lain-
lain.
2. Adekuat
Lemak diperoleh dari
MP ASI yang diberikan dengan proses pengolahan
mempertimbangkan jumlah, misalnya dari
frekuensi, konsistensi/ penambahan minyak,
tekstur/ kekentalan dan makanan dan
santan, dan penggunaan peralatan.
variasi makanan. Variasi protein hewani dalam MP
makanan dalam MP ASI terdiri Mencuci tangan
ASI
dari: sebelum menyiapkan
Mulai diperkenalkan: makanan dan sebelum
Makanan pokok: beras,
biji-bijian, jagung, Buah dan sayur memberikan makanan
gandum, sagu, umbi, mengandung vitamin A kepada anak.
kentang, singkong, dan dan C: jeruk, mangga, 4. Diberikan dengan cara
lain-lain. tomat, bayam, wortel, yang benar
dan lain-lain. MP ASI diberikan secara
Makanan sumber protein
hewani: ikan, ayam, 3. Aman teratur (pagi, siang, sore/
daging, hati, udang, Perhatikan kebersihan menjelang malam)
telur, susu dan hasil Lama pemberian makan
olahannya. Pemberian maksimal 30 menit.
protein hewani dalam Lingkungan netral (tidak
MP ASI diprioritaskan. sambil bermain atau
Selain itu sumber menonton TV)
protein nabati mulai Ajari anak makan sendiri
diperkenalkan, yang dengan sendok dan
minum dengan gelas

6 - 8 bulan 9 - 11 bulan 12 - 23 bulan


Lanjutkan menyusui Lanjutkan menyusui Lanjutkan menyusui
2-3 sdm bertahap hingga ½ - ¾ mangkok ukuran hingga 2 tahun atau
1/2 mangkok berukuran 250 ml (125 – 200 ml) lebih
250 ml (125 ml) 3-4 x makan ¾ - 1 mangkok ukuran
2-3 x makan 1-2 kali selingan 250 ml
1-2 kali selingan Jumlah energi dari MP ASI 3-4 x makan
Jumlah energi dari MP ASI yang dibutuhkan per hari 1-2 kali selingan
yang dibutuhkan per hari 300 kkal Jumlah energi dari MP ASI
200 kkal yang dibutuhkan per hari
550 kkal

dicincang masak biasa


DISARING Bahan makanan sama Bahan makanan sama
dengan untuk orang dengan untuk orang
Makanan dibuat dengan dewasa. Tekstur makanan dewasa. Tekstur makanan
disaring. Tekstur makanan dicincang/ dicacah, yang diiris-iris. Perhatikan
lumat dan kental dipotong kecil, dan respon anak saat makan
Kebutuhan cairan: selanjutnya makanan Kebutuhan cairan:
800 ml/ hari (±3 gelas yang diiris-iris. Perhatikan 1.300 ml/ hari (±5 gelas
belimbing) respons anak saat makan belimbing)

91
PEMENUHAN GIZI DAN PERAWATAN ANAK USIA 2 - 5 TAHUN

Penuhi gizi balita dengan


makanan keluarga yang
bervariasi terdiri dari
makanan pokok, lauk-pauk,
minyak, sayur dan buah.

Gizi seimbang berisi karbohidrat, protein, lemak dan vitamin mineral.

Membiasakan anak makan 3 kali Batasi anak mengonsumsi


sehari (pagi, siang, dan malam) makanan selingan yang terlalu
bersama keluarga manis, asin, dan berlemak.
Penuhi gizi anak dengan makanan Pastikan anak minum air putih
kaya protein seperti ikan, telur, sesuai kebutuhan
tempe, susu, dan tahu. Biasakan bermain bersama anak
Penuhi gizi anak dengan dan melakukan aktivitas fisik setiap
mengonsumsi sayuran dan buah- hari.
buahan.
Biasakan mencuci tangan
Kebutuhan cairan anak:
Biasakan cuci
umur 2 - 3 tahun sekitar tangan dan kaki
1.300 mL/ hari atau +/- 5 anak dengan air
gelas belimbing. bersih dan sabun
umur di atas 3 tahun setiap habis
kebutuhan cairan 1.700 bermain
mL/ hari atau +/- 7 gelas Gunting kuku
belimbing tangan dan kaki
secara teratur dan
jaga kebersihan
Perawatan gigi anak anda
1. Mulai ajari anak menyikat gigi di depan cermin,
secara teratur selama 2 menit dampingi anak
menggosok gigi sampai anak usia 8 tahun
2. Untuk anak usia 2-6 tahun pasta giginya
seukuran 1 biji kacang polong
3. Untuk mengurangi risiko gigi berlubang pada
anak:
Jangan biasakan anak minum susu dengan
botol sambil tiduran
Jangan membiarkan anak melakukan
kebiasaan menghisap ibu jari atau dot
(mengempeng)
Hindari anak dari makan makanan manis
yang bersifat lengket di antara waktu makan
Biasakan teratur menyikat gigi sebelum
tidur
Jangan membiasakan anak mengemut
makanan
92
PERAWATAN BAYI USIA 29 HARI – 3 BULAN

Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
memegang dan merawat bayi.
Tetap beri Air Susu Ibu sampai usia 6 bulan untuk mencukupi gizi bayi.
ASI mengandung semua zat yang dibutuhkan bayi yaitu karbohidrat, protein, air, DHA/ARA, lemak,
vitamin, mineral, enzim, faktor pertumbuhan, anti parasit, anti alergi, anti virus, hormon, dan antibodi.
Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia bayi dalam suasana menyenangkan, baik oleh
orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi bayi pada rentang usia 0-3 bulan dengan:
Ciptakan rasa nyaman, aman, senang
Peluk, cium, ayun
Senyum, tatap mata, ajak bicara,
Tirukan ocehan dan mimik bayi
Interaksi langsung untuk mengenalkan berbagai
suara, bunyi, atau nyanyian
Gantung benda berwarna, berbunyi
Meraih, meraba, pegang mainan, angkat kepala
Gulingkan kanan-kiri, tengkurap-telentang

Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang


Ya atau Tidak sesuai perkembangan bayi anda. Jika pada usia 3 bulan bayi
belum bisa melakukan salah satu dari ceklis, bawa bayi ke Puskesmas/
Fasilitas Kesehatan. Ya Tidak
1. Bayi bisa mengangkat kepala mandiri hingga setinggi 45 derajat?
2. Bayi bisa menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah?
3. Bayi bisa melihat dan menatap wajah anda?
4. Bayi bisa mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh?
5. Bayi suka tertawa keras?
6. Bayi bereaksi terkejut terhadap suara keras?
7. Bayi membalas tersenyum ketika diajak bicara/ tersenyum?
8. Bayi mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran, kontak?

Bawa bayi anda setiap bulan ke Posyandu/ Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan


untuk mendapat pelayanan: Pemantauan pertumbuhan, imunisasi, deteksi
perkembangan pada usia 3 bulan, Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita.
Manfaat imunisasi:
BCG Mencegah penularan penyakit TBC

Mencegah anak dari polio yang menyebabkan lumpuh layu pada


Polio
tungkai dan atau lengan

Mencegah anak dari penyakit difteri yang menyebabkan penyumbatan


DPT-HB-Hib jalan nafas, pertusis atau batuk rejan (batuk 100 hari), tetanus, hepatitis B,
dan pneumonia dan meningitis (radang selaput otak) karena bakteri Hib

PCV Mencegah anak dari penyakit pneumonia akibat bakteri pneumokokus

Mencegah anak dari diare berat yang menyebabkan dehidrasi dan


RV (Rotavirus)
kematian

93
PERAWATAN BAYI USIA 3 – 6 BULAN
Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah memegang
dan merawat bayi.
Lanjutkan pemberian Air Susu Ibu untuk mencukupi gizi bayi. Kandungan gizi pada ASI
mencukupi kebutuhan bayi hingga usia 6 bulan.
Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia bayi dalam suasana menyenangkan, baik
oleh orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi bayi pada rentang usia 3-6 bulan dengan:
Peluk, cium, pandang mata, senyum, bicara,
Mencari sumber suara
Bermain cilukba, melihat wajah di cermin
Memeluk, mengayun
Melihat, meraih
Mengamati benda kecil, benda bergerak
Mengambil benda kecil
Berguling-guling, duduk
Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang Ya atau
Tidak sesuai perkembangan bayi anda. Jika pada usia 6 bulan bayi belum bisa
melakukan salah satu dari ceklis, bawa bayi ke Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan.
Untuk bayi usia 3-5 bulan, gunakan ceklis pemantauan perkembangan halaman
sebelumnya.
Ya Tidak
1. Bayi bisa berbalik dari telungkup ke telentang?
2. Bayi bisa mengangkat kepala secara mandiri hingga tegak 90˚?
3. Bayi bayi bisa mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan
stabil?
4. Bayi bisa menggenggam mainan kecil atau mainan bertangkai?
5. Bayi bisa meraih benda yang ada dalam jangkauannya?
6. Bayi bisa mengamati tangannya sendiri?
7. Bayi berusaha memperluas pandangan?
8. Bayi mengarahkan matanya pada benda-benda kecil?
9. Bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau
memekik
10. Bayi tersenyum ketika melihat mainan/ gambar yang menarik
saat bermain sendiri?

Lakukan perawatan gigi, cara membersihkan gigi bayi:


1. Gendong atau pangku anak dengan satu tangan
2. Bersihkan gusi anak secara perlahan dengan kain atau lap
basah yang dilingkarkan pada jari telunjuk ibu

Bawa bayi anda setiap bulan ke Posyandu/ Puskesmas/


Fasilitas Kesehatan, untuk mendapat pelayanan:

Pemantauan pertumbuhan
Pemantauan perkembangan (usia 3 bulan dan 6 bulan)
Imunisasi sesuai dengan dosis dan usia pemberian (Lihat
halaman 72)
Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti Kelas Ibu Balita

94
PERAWATAN BAYI USIA 6 – 9 BULAN
Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
memegang dan merawat bayi.
Lanjutkan pemberian Air Susu Ibu ditambah Makanan Pendamping (MP ASI).
Informasi MP ASI pada halaman 90-91.

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia Cilukba, melihat cermin


bayi dalam suasana menyenangkan, baik Tunjuk dan sebutkan nama gambar
oleh orang tua maupun anggota keluarga. Bacakan dongeng
Stimulasi bayi pada rentang usia 6-9 Pegang mainan dengan 2 tangan
bulan dengan: Masukkan benda kecil ke dalam wadah
Peluk, senyum, bicara, panggil namanya, Sembunyikan dan cari mainan
Bersalaman, tepuk tangan, melambai ke Mainan yang mengapung di air
orang lain Memukul-mukul
Kenalkan/ tunjuk nama orang (papa/ Duduk, merangkak, berdiri berpegangan
mama) dan benda sekitar
Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang Ya atau Tidak
sesuai perkembangan bayi anda. Jika pada usia 9 bulan bayi belum bisa melakukan
salah satu dari ceklis, bawa bayi ke Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Untuk bayi usia
6-8 bulan, gunakan ceklis pemantauan perkembangan halaman sebelumnya.
Ya Tidak
1. Bayi bisa duduk secara mandiri?
2. Bayi belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat
badan?
3. Bayi bisa merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang?
4. Bayi bisa memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
lainnya?
5. Bayi bisa memungut 2 benda, kedua tangan pegang 2 benda
pada saat bersamaan?
6. Bayi bisa memungut benda sebesar kacang dengan cara
meraup?
7. Bayi bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatatata?
8. Bayi mencari mainan/benda yang dijatuhkan?
9. Bayi bermain tepuk tangan/ciluk ba
10. Bayi bergembira dengan melempar benda?
11. Bayi makan kue sendiri?

Lanjutkan perawatan gigi bayi anda, perhatikan tumbuhnya 4 gigi seri rahang
atas dan rahang bawah

Bawa bayi anda setiap bulan ke


Posyandu/ Puskesmas/ Fasilitas Manfaat Imunisasi
Kesehatan, untuk mendapat pelayanan:
Campak-Rubella mencegah
Pemantauan pertumbuhan, penularan penyakit
campak rubella yang dapat
Pemantauan perkembangan (usia 6 mengakibatkan komplikasi
bulan dan 9 bulan) radang paru, radang otak
Kapsul Vitamin A (bulan Februari atau dan kebutaan
Agustus)
Manfaat Vitamin A untuk
Imunisasi sesuai dengan dosis dan usia
pemberian (Lihat halaman 72)
meningkatkan kesehatan
mata dan pertumbuhan anak
Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti Kelas Ibu
Balita.

95
PERAWATAN BAYI USIA 9 – 12 BULAN

Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
memegang dan merawat bayi.
Lanjutkan pemberian Air Susu Ibu ditambah Makanan Pendamping (MP-ASI). Informasi
MP-ASI pada halaman 90-91.
Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia bayi dalam suasana menyenangkan, baik
oleh orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi bayi pada rentang usia 9-12 bulan dengan:
Berbicara dengan boneka Memasukan benda kecil ke dalam
Menunjuk orang/benda/organ tubuh wadah
yang sudah dikenalkan, Menyusun balok
Mengucapkan orang/benda/organ Sembunyikan dan cari mainan
tubuh yang sudah dikenalkan Memegang pensil dan mencoret-
Bacakan dongeng pada saat coret kertas
mengenalkan dan menyuruh Duduk, merangkak, berdiri
menunjuk berpegangan
Pegang mainan dengan 2 tangan Berjalan mundur, jinjit

Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang Ya atau Tidak
sesuai perkembangan bayi anda. Jika pada usia 12 bulan bayi belum bisa melakukan salah
satu dari ceklis, bawa bayi ke Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Untuk bayi usia 9-11 bulan,
gunakan ceklis pemantauan perkembangan halaman sebelumnya.
Ya Tidak
1. Bayi bisa mengangkat badannya ke posisi berdiri?
2. Bayi belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi?
3. Bayi dapat berjalan dengan dituntun?
4. Bayi mengulurkan lengan/ badan untuk meraih mainan yang diinginkan?
5. Bayi bisa menggenggam erat pensil?
6. Bayi memasukkan benda ke mulut?
7. Bayi mengulang menirukan bunyi yang didengar?
8. Bayi menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti?
9. Bayi mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja?
10. Bayi bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan?
11. Bayi senang diajak bermain “CILUKBA”?
12. Bayi mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal?

Lanjutkan perawatan gigi bayi anda


Perhatikan tumbuhnya gigi, pada usia 9 bulan adanya gigi seri 8 buah, gigi geraham 4 buah.
Bersihkan gigi anak dengan menggunakan kasa yang diberi air hangat dengan sedikit pasta gigi anak.

Bawa bayi anda setiap bulan ke Posyandu/


Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan, untuk mendapat
pelayanan:
Pemantauan pertumbuhan
Pemantauan perkembangan (usia 9 bulan dan 12 bulan)
Kapsul Vitamin A (bulan Februari atau Agustus),
Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti Kelas Ibu Balita.
Imunisasi sesuai dengan dosis dan usia pemberian (Lihat halaman 72)

Manfaat imunisasi:
JE Mencegah anak dari penyakit radang otak

96
PERAWATAN ANAK USIA 12 – 18 BULAN

Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
bermain dan merawat anak.
Lanjutkan pemberian Air Susu Ibu ditambah Makanan Pendamping (MP ASI).
Informasi MP ASI pada halaman 90-91.

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan, baik
oleh orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi anak pada rentang usia 12-18 bulan dengan:
Berjalan mundur, naik tangga Main telpon-telponan, menyatakan
Tangkap dan lempar bola keinginan
Menyusun balok atau puzzle, Bermain dengan teman sebaya, petak
menggambar umpet
Bermain air, meniup, menendang bola Merapikan mainan, membuka baju
Bercerita tentang gambar di buku Makan bersama
Menyebutkan nama benda, menyanyi Merangkai manik besar

Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang Ya atau Tidak
sesuai perkembangan anak anda. Jika pada usia 18 bulan anak belum bisa melakukan
salah satu dari ceklis, bawa anak ke Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Untuk anak usia
12-17 bulan, gunakan ceklis pemantauan perkembangan halaman sebelumnya.
Ya Tidak
1. Anak bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan?
2. Anak bisa membungkuk memungut mainan kemudian berdiri
kembali?
3. Anak bisa berjalan mundur lima langkah?
4. Anak bisa memanggil ayah dengan kata ”papa”, memanggil ibu
dengan kata ”mama”?
5. Anak bisa menumpuk dua kubus?
6. Anak bisa memasukkan kubus di kotak?
7. Anak bisa menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/
merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan
atau menarik tangan ibu?
8. Anak bisa memperlihatkan rasa cemburu / bersaing?

Lanjutkan perawatan gigi anak anda. Manfaat Imunisasi Lanjutan.


Perhatikan tumbuhnya gigi, pada usia 18 Imunisasi lanjutan merupakan ulangan
bulan adanya gigi susu berjumlah 16 buah Imunisasi dasar untuk mempertahankan
tingkat kekebalan dan untuk
Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/ memperpanjang masa perlindungan anak
Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan
yang sudah mendapatkan Imunisasi dasar.
Untuk mendapat pelayanan pemantauan
pertumbuhan; Manfaat Obat Cacing.
Pemantauan pertumbuhan Pemberian obat cacing pada
Pemantauan perkembangan usia 12 anak bermanfaat dalam
bulan, 15 bulan dan 18 bulan; pencegahan dan pengobatan
Kapsul vitamin A (Februari dan Agustus); infeksi cacingan sehingga
Obat cacing dampak cacingan pada tubuh
Imunisasi sesuai dengan dosis dan usia dapat dicegah. Selain itu PHBS
pemberian (Lihat halaman 72) dapat menjaga anak terhindar
Ibu/ ayah/ keluarga mengikuti Kelas Ibu dari infeksi cacingan
Balita.
97
PERAWATAN ANAK USIA 18 – 24 BULAN

Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan
sesudah bermain dan merawat anak.
Lanjutkan pemberian Air Susu Ibu ditambah Makanan Pendamping (MP ASI).
Informasi MP ASI pada halaman 90-91.

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan,
baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi anak pada rentang usia 18-24 bulan dengan:
Bicara, bertanya, bercerita, bernyanyi, Menyusun balok, memasang puzzle,
Tanya jawab, main telpon-telponan menggambar, membentuk lilin
Perintah sederhana, membantu Buat rumah-rumahan, petak umpet
pekerjaan Berjalan, berlari, melompat
Melepas baju, rapikan mainan Berdiri satu kaki, naik turun tangga
Makan bersama dengan sendok garpu Melempar, menangkap, menendang bola

Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang Ya


atau Tidak sesuai perkembangan anak anda. Jika pada usia 24 bulan (2 tahun)
anak belum bisa melakukan salah satu dari ceklis, bawa anak ke Puskesmas/
Fasilitas Kesehatan. Untuk anak usia 18-23 bulan, gunakan ceklis pemantauan
perkembangan halaman sebelumnya.
Ya Tidak
1. Anak bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik?
2. Anak bisa berjalan tanpa terhuyung-huyung?
3. Anak bisa menumpuk 4 buah kubus?
4. Anak bisa memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk?
5. Anak bisa menggelindingkan bola ke arah sasaran?
6. Anak bisa menyebut 3 – 6 kata yang mempunyai arti?
7. Anak bisa membantu/menirukan pekerjaan rumah tanggal?
8. Anak bisa memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum
sendiri?

Lanjutkan perawatan gigi anak anda


Perhatikan tumbuhnya gigi, pada usia 24 bulan adanya gigi susu
berjumlah 20 buah. Gosok giginya setelah sarapan dan sebelum tidur
dengan sikat gigi kecil khusus anak yang berbulu lembut, pakai pasta
gigi mengandung fluor cukup selapis tipis (1/2 biji kacang polong)

Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/ Puskesmas/


Fasilitas Kesehatan, untuk mendapat pelayanan:
Pemantauan pertumbuhan
Pemantauan perkembangan usia 18 bulan, 21 bulan dan 24 bulan
Kapsul Vitamin A, obat cacing (bulan Februari dan Agustus),
Imunisasi sesuai dengan dosis dan usia pemberian (Lihat
halaman 72)
Ibu/ Ayah/ Keluarga mengikuti Kelas Ibu Balita.

98
PERAWATAN ANAK USIA 2 – 3 TAHUN

Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan
sesudah bermain dan merawat anak.
Pastikan gizi anak terpenuhi dengan makanan keluarga yang bervariasi
terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, minyak, sayur dan buah.
Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan,
baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi anak pada rentang usia 2-3 tahun dengan:
Sebutkan nama benda, sifat, guna Mencocokkan gambar dan benda
benda Menghitung
Bacakan cerita, tanya jawab, Melempar, menangkap
Anak diminta bercerita pengalaman Berlari, melompat, memanjat, merayap
menonton TV didampingi maksimal 1
jam, menyanyi
Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan
mainan
Makan dengan sendok garpu
Menyusun balok, memasang puzzle,
menggambar, menempel
Mengelompokkan benda sejenis

Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang Ya atau


Tidak sesuai perkembangan anak anda. Jika pada usia 3 tahun anak belum bisa
melakukan salah satu dari ceklis, bawa anak ke Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan.
Untuk anak usia 24-35 bulan, gunakan ceklis pemantauan perkembangan
halaman sebelumnya.
Ya Tidak
1. Anak bisa jalan naik tangga sendiri?
2. Anak bisa bermain dan menendang bola kecil?
3. Anak bisa mencoret-coret pensil pada kertas?
4. Anak bisa bicara dengan baik, menggunakan 2 kata?
5. Anak bisa menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika
diminta?
6. Anak bisa melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar
nama 2 benda atau lebih?
7. Anak bisa membantu memungut mainannya sendiri atau
membantu mengangkat piring jika diminta?
8. Anak bisa makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
9. Anak bisa melepas pakaiannya sendiri?

Lanjutkan perawatan gigi dengan


mengingatkan anak menyikat gigi
Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/
Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan,
untuk mendapat pelayanan:
Pemantauan pertumbuhan
Pemantauan perkembangan usia 24 bulan,
30 bulan dan 36 bulan.
Kapsul Vitamin A (bulan Februari dan Agustus), obat cacing
Ibu/ Ayah/ Keluarga mengikuti Kelas Ibu Balita

99
POLA ASUH

SETELAH IBU MEMBACA DAN MEMAHAMI INFORMASI, DIISI CEKLIS PADA KOTAK
POLA ASUH ANAK USIA 3 - 6 TAHUN
Harus ada kerjasama ayah dan ibu serta anggota keluarga dalam
membantu anak menjalani tahap usia dini. Pada tahap ini terjadi
proses mencontoh peran yaitu anak laki-laki mencontoh peran
ayah sedangkan anak perempuan mencontoh peran ibu. Ajari
anak konsep perbedaan laki-laki dan perempuan.
Mengajari anak untuk menjaga bagian pribadinya (alat kelamin,
paha, dada, pantat dan kaki) untuk menghindari pelecehan
Orangtua membantu anak mengucapkan kata-kata dengan benar
Memenuhi kebutuhan anak, baik materi maupun non materi
Beri kepercayaan anak untuk melakukan hal-hal tertentu secara
mandiri sesuai kemampuan anak
Memberi kesempatan pada anak untuk mengurusi diri-sendiri
dengan pengawasan
Ketika anak ketakutan, dekaplah dia agar merasa aman, bicarakan
ketakutannya, buat anak menjadi nyaman dan merasa dimengerti
Anak 3-5 tahun perlu tidur 10-13 jam sehari (termasuk tidur
siang)
Penggunaan gawai pada anak berusia > 24 bulan:
Batasi penggunaan gawai tidak lebih dari 1 jam per hari
Hanya memilih konten program yang berkualitas untuk anak
Hendaknya dimainkan bersama orangtua (didampingi) untuk
meningkatkan proses belajar anak, memperbanyak
interaksi, dan mengatur pembatasan waktu
penggunaan gawai
Jangan mengunakan gawai selama proses makan, dan
pada 1 jam sebelum waktunya tidur
Matikan semua TV dan perangkat media bila sedang
tidak digunakan
Jangan menggunakan gawai dengan tujuan untuk
menenangkan perilaku anak.

Berupaya agar kamar tidur, waktu saat makan, dan


waktu bermain dengan anak, semuanya terbebas dari
penggunaan gawai.
Mempunyai berbagai alternatif aktivitas lain dalam
rangka membatasi waktu penggunaan gawai, belajar
memecahkan masalah, dan untuk menenangkan
perilaku anak.

Bawa anak ke Posyandu/


Fasilitas Kesehatan setiap bulan
untuk memantau pertumbuhan,
perkembangan (sesuai jadwal), vitamin
A dan obat cacing.

100
PERAWATAN ANAK USIA 3 – 4 TAHUN
Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan
sesudah bermain dan merawat anak.
Penuhi gizi anak dengan makanan keluarga yang bervariasi terdiri dari
makanan pokok, lauk-pauk, minyak, sayur dan buah
Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan,
baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi anak pada rentang usia 3-4 tahun dengan:
Menyebutkan nama benda, sifat, guna Menyusun balok atau puzzle,
benda menggambar, menempel
Bacakan cerita, tanya jawab Mengelompokkan benda sejenis
Anak diminta bercerita pengalaman Mencocokkan gambar dan benda
Menonton TV didampingi, menyanyi Menghitung
Cuci tangan, cebok, berpakaian, Melempar, menangkap,
rapikan mainan Berlari, melompat, memanjat, merayap
Makan dengan sendok garpu
Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang
Ya atau Tidak sesuai perkembangan anak anda. Jika pada usia 4 tahun anak
belum bisa melakukan salah satu dari ceklis, bawa anak ke Puskesmas/
Fasilitas Kesehatan. Untuk anak usia 36-47 bulan, gunakan ceklis
pemantauan perkembangan halaman sebelumnya.
Ya Tidak
1. Anak bisa berdiri 1 kaki 2 detik?
2. Anak bisa melompat kedua kaki diangkat?
3. Anak bisa mengayuh sepeda roda tiga?
4. Anak bisa menggambar garis lurus?
5. Anak bisa menumpuk 8 buah kubus?
6. Anak bisa mengenal 2-4 warna?
7. Anak bisa menyebut nama, umur, tempat?
8. Anak bisa mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan?
9. Anak bisa mendengarkan cerita?
10. Anak bisa mencuci dan mengeringkan tangan sendiri?
11. Anak bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan?
12. Anak bisa mengenakan sepatu sendiri?
13. Anak bisa mengenakan celana panjang, kemeja, baju?

Lanjutkan perawatan gigi dengan


mengingatkan anak menyikat gigi
Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/
Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan, untuk
mendapat pelayanan:
Pemantauan pertumbuhan
Pemantauan perkembangan usia 36 bulan, 42
bulan dan 48 bulan.
Kapsul Vitamin A (bulan Februari dan Agustus),
obat cacing
Ibu/ Ayah/ Keluarga mengikuti Kelas Ibu Balita

101
PERAWATAN ANAK USIA 4 – 5 TAHUN
Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
bermain dan merawat anak.
Penuhi gizi anak dengan makanan keluarga yang bervariasi terdiri dari
makanan pokok, lauk-pauk, minyak, sayur dan buah
Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan,
baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi anak pada rentang usia 4-5 tahun dengan:
Bermain peran, anak diminta Kenalkan nama-nama hari
bercerita pengalaman Menyebut angka berurutan
Menggambar orang, mengenal huruf Mengajak anak sikat gigi bersama
Main bola, lompat tali dan melatih sikat gigi sendiri
Latih untuk dapat mengikuti aturan Melatih memakai pakaian sendiri
permainan Menguatkan kepercayaan diri anak

Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang


Ya atau Tidak sesuai perkembangan anak anda. Jika pada usia 5 tahun anak
belum bisa melakukan salah satu dari ceklis, bawa anak ke Puskesmas/
Fasilitas Kesehatan. Untuk anak usia 48-59 bulan, gunakan ceklis pemantauan
perkembangan halaman sebelumnya.
Ya Tidak
1. Anak bisa berdiri 1 kaki 6 detik
2. Anak bisa melompat-lompat 1 kaki
3. Anak bisa menari
4. Anak bisa menggambar tanda silang
5. Anak bisa menggambar lingkaran
6. Anak bisa menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
7. Anak bisa mengancing baju atau pakaian boneka
8. Anak bisa menyebut nama lengkap tanpa dibantu
9. Anak bisa senang menyebut kata-kata baru
10. Anak bisa senang bertanya tentang sesuatu
11. Anak bisa menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
12. Anak bisa bicara yang mudah dimengerti
Anak bisa bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan
13.
bentuknya
14. Anak bisa menyebut angka, menghitung jari
15. Anak bisa menyebut nama-nama hari
16. Anak bisa berpakaian sendiri tanpa dibantu
17. Anak bisa menggosok gigi tanpa dibantu
18. Anak bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu

Lanjutkan perawatan gigi dengan mengingatkan anak menyikat


gigi setelah makan dan sebelum tidur.

Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/ Puskesmas/


Fasilitas Kesehatan, untuk mendapat pelayanan:
Pemantauan pertumbuhan
Pemantauan perkembangan usia 48 bulan, 54 bulan dan 60 bulan.
Kapsul Vitamin A (bulan Februari dan Agustus), obat cacing
Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti Kelas Ibu Balita

102
PERAWATAN ANAK USIA 5 – 6 TAHUN

Selalu cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir untuk merawat anak
Penuhi gizi anak dengan makanan keluarga yang bervariasi terdiri dari
makanan pokok, lauk-pauk, minyak, sayur dan buah
Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan,
baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi anak pada rentang usia 5-6 tahun dengan:
Mengenal nama, fungsi Mengingat, menghafal,
benda-benda mengerti aturan, urutan
Bacakan buku, tanya jawab, Membandingkan besar kecil,
bercerita banyak sedikit
Menonton TV didampingi Menghitung, konsep satu
maksimal 1 jam, menyanyi dan setengah
Cuci tangan, cebok, Mengenal angka, huruf,
berpakaian, rapikan mainan simbol, jam, hari, tanggal
Makan dengan sendok Melempar, menangkap,
garpu, masak-masakan berlari, melompat
Menggunting, menempel, Memanjat, merayap, sepeda
menjahit, roda 3, ayunan
Menyusun balok, memasang “berjualan”, “bertukang”,
puzzle, menggambar, mengukur
mewarna, menulis nama
Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis di bawah ini. Centang Ya atau Tidak
sesuai perkembangan anak anda. Jika pada usia 6 tahun anak belum bisa melakukan
salah satu dari ceklis, bawa anak ke Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Untuk anak usia
60-71 bulan, gunakan ceklis pemantauan perkembangan halaman sebelumnya.
Ya Tidak
1. Anak bisa berjalan lurus?
2. Anak bisa berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik?
Anak bisa menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang
3.
lengkap?
4. Anak bisa menangkap bola kecil dengan kedua tangan?
5. Anak bisa menggambar segi empat?
6. Anak bisa mengerti arti lawan kata?
Anak bisa mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau
7.
lebih?
Anak bisa menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa
8.
dan kegunaannya?
9. Anak bisa mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10?
10. Anak bisa mengenal warna-warni?
11. Anak bisa mengungkapkan simpati?
12. Anak bisa mengikuti aturan permainan?
13. Anak bisa berpakaian sendiri tanpa dibantu?

Lanjutkan perawatan gigi dengan mengingatkan anak menyikat gigi


1. Gigi susu sudah tumbuh semua: 20 buah, mulai tumbuh 2 gigi geraham tetap,
rahang bawah pertama kiri dan kanan
2. Periksakan gigi anak secara rutin setiap 3-6 bulan sekali ke dokter gigi atau
perawat gigi di Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya

Bawa anak anda ke Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan jika memerlukan


konsultasi kondisi kesehatan anak

103
KESEHATAN LINGKUNGAN
Orang tua/ keluarga melakukan pemantauan keselamatan lingkungan, dengan
mengisi ceklis pada kotak putih

Jauhkan anak dari asap rokok, asap


dapur, polusi kendaraan bermotor,
dan limbah kotoran hewan ternak
hewan peliharaan.
Tanam tanaman di halaman rumah
Kurangi penggunaan bahan kimia
yang dapat mencemari tanah

Pastikan selalu tersedia air bersih dan jamban


sehat. Ajari anak BAB di jamban sehat.
Perlakukan popok sekali pakai:
Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti
popok
Buang kotoran di popok ke lubang pembuangan/
toilet
Gulung dan rekatkan popok sebelum dibuang
Buang popok bekas ke tempat pembuangan
tertutup
Tidak membuang popok bekas pakai ke lubang
toilet atau ke sungai

Hindari gigitan nyamuk. Di daerah endemis malaria,


anak harus tidur dalam kelambu berinsektisida
Bersihkan bak penampungan air, secara teratur dan
tutup untuk menghindari berkembang biaknya nyamuk
Jaga kebersihan rumah dan lingkungan, dampingi anak
saat bermain dan hindarkan keramaian yang berisiko
anak tertular penyakit

Ayah/ ibu/ anggota keluarga tidak ada yang sakit TB

Jika salah satu atau lebih kotak putih tidak terceklist, berarti lingkungan berisiko, isikan pada tabel
pemantauan kesehatan lingkungan dan segera laporkan ke puskesmas terdekat

TABEL PEMANTAUAN KESEHATAN LINGKUNGAN


Tahun Aman/Resiko

104
KESELAMATAN LINGKUNGAN
Orang tua/keluarga melakukan pemantauan keselamatan lingkungan,
dengan mengisi ceklis pada kotak putih
Hindarkan anak dari risiko jatuh

Televisi, meja, lemari, Baby walker tidak Jendela minimal Sering-seringlah Jangan tinggalkan Tangga dan balkon
dan rak yang tidak disarankan karena 1 meter dari lantai memeriksa gerbang bayi sendirian di dipasang pagar
cukup kuat dipanjat oleh menghambat anak untuk mencegah pagar rumah untuk tempat-tempat dan jarak antar
bayi harus diikat atau dalam melakukan bayi memanjat mencegah bayi tinggi pagarnya tidak lebih
menempel di dinding. langkah dan dapat memanjat dari 9 cm untuk
Beri bantalan pada tepi menyebabkan bayi mencegah kepala atau
mebel/perabot yang terjatuh Memasang pengaman di sekitar tempat tidur anak untuk mencegah bagian tubuh bayi
sudutnya tajam anak jatuh dari tempat tidur melewatinya

Hindarkan Anak dari Luka Bakar Mencegah Bayi


dan Bahaya Listrik Kekurangan Napas
Jauhkan anak dari kabel Jangan memberikan makanan
listrik dan panci panas anak yang keras dan sulit
dikunyah

Soket listrik harus dipasang Jangan biarkan anak bermain


jauh dari jangkauan dengan benda benda yang
anak-anak atau dengan berisiko anak terjerat/tercekik,
perangkat penutup tidak bisa bernafas (tali panjang,
kantong plastik, mainan kecil,
dan lain-lain)
Jangan memegang
barang yang panas Hindari menidurkan bayi
ketika memegang atau dalam posisi telungkup tanpa
memangku bayi pengawasan

Hindarkan Anak dari Bahaya Tenggelam

Beri pembatas yang aman


agar anak tidak leluasa
menjangkau sumber air Anak usia 2 tahun harus Anak usia 6 tahun
Jangan biarkan anak sendiri. Jangan biarkan Anak usia 1 tahun 6 diajari cara melayang harus bisa berenang
sendiri di bak mandi anak bermain di tepi kolam bulan diajari tentang ketika jatuh di air dan dengan keterampilan
atau ember renang tanpa pengawasan bahaya air. berenang jarak pendek bertahan di air

Jika salah 1 atau lebih kotak putih tidak terceklist, berarti lingkungan berisiko, isikan pada tabel
pemantauan keselamatan lingkungan dan segera laporkan ke puskesmas terdekat.

TABEL PEMANTAUAN KESELAMATAN LINGKUNGAN


Tahun Aman/Resiko

105
PERLINDUNGAN ANAK

Bagaimana
MELINDUNGI ANAK dari KEKERASAN FISIK, PSIKIS,
dan KEJAHATAN SEKSUAL?

Lindungi Anak dari Kekerasan Fisik, Psikis, Seksual,


dan Penelantaran. Contoh bentuk kekerasan:
Mencubit, memukul (kekerasan fisik)
Mengejek, mengancam (kekerasan psikis)
Melakukan perbuatan cabul terhadap anak,
mempertontonkan aktivitas seksual terhadap anak
(kekerasan seksual)
Tidak memenuhi kebutuhan gizi, kesehatan,
pendidikan (penelantaran)

WASPADA! Banyak pelaku kekerasan fisik dan kejahatan


seksual dilakukan oleh orang yang dikenal anak

BANGUN KOMUNIKASI DENGAN ANAK

Dengarkan Hargai pendapat


cerita anak dan seleranya walau
dengan penuh mungkin orangtua
perhatian tidak setuju

Orangtua belajar melihat Jika anak cerita sesuatu hal


dari sudut pandang anak. yang sekiranya membahayakan,
Jangan cepat mengkritik tanya anak bagaimana mereka
atau mencela cerita anak menghindari bahaya tersebut

Kelola stress Perhatikan adanya


Anda dan anggota AJARKAN ANAK: tanda-tanda
keluarga lainnya TIDAK ADA ORANG YANG MENYENTUH kekerasan pada anak
Ketahui selalu BAGIAN PRIBADI Memar dan luka
keberadaan anak yang tidak bisa
Kelamin
Anda dijelaskan
Pastikan pengasuh Paha Gangguan makan
anak Anda dapat Dada dan tidur
dipercaya
Pantat
Perubahan perilaku
Kenali dan penuhi KAKI
Adanya infeksi
hak anak Anda menular seksual

106
ANAK DENGAN DISABILITAS

ANAK dengan DISABILITAS rentan terhadap masalah kesehatan karena


lebih berisiko mendapat kekerasan baik dari keluarga atau lingkungan
karena Anak dengan Disabilitas mengalami hambatan dalam pemenuhan
gizi, ketidakmampuan memelihara kebersihan perorangan dan cenderung
berperilaku berisiko yang tidak sesuai norma masyarakat.
Orang tua dan anggota keluarga membantu Anak dengan Disabilitas
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari:
1. Penguatan mental untuk bisa menerima kondisi anak dengan segala
kekurangannya.
2. Melindungi dan memberi rasa aman pada anak dengan memberikan kasih
sayang, semangat dan motivasi secara optimal.
3. Ajari anak dengan sabar melatih kemandirian anak dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
4. Menyediakan makanan bergizi seimbang dan memeriksakan kesehatan anak
secara teratur serta memantau tumbuh kembang anak.
5. Anak dengan disabilitas perlu kontrol teratur untuk terapi, pemantauan status
gizi, kemajuan perkembangan, serta melengkapi status imunisasi di fasilitas
kesehatan terdekat. Anak dengan disabilitas rentan terhadap masalah kesehatan
karena lebih berisiko mendapat kekerasan dari orang tua/ lingkungannya akibat
dari kelainan/ kecacatannya, mengalami hambatan dalam pemenuhan gizi,
ketidakmampuan anak dalam memelihara kebersihan perorangan, cenderung
berperilaku berisiko yang tidak sesuai dengan norma masyarakat.
6. Anak dengan gangguan kemampuan berbicara dan berbahasa, pahami anak akan
kesulitan dalam mengekspresikan secara lisan. Melatih anak melafalkan huruf,
vokal dan konsonan, suku kata, kata, dan kalimat, melatih anak memperhatikan
dan mendengar pembicaraan.

Komunitas orang tua, organisasi masyarakat untuk anak dengan


disabilitas
1. Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Kecacatan (FKKADK).
2. Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS).
3. Ikatan Sindrome Down Indonesia (ISDI).
4. Komunitas Peduli Tuna Daksa (KOPETUNDA).
5. Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI).
6. Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI).
7. Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu.
Indonesia (GERKATIN).
8. Federasi Kesejahteraan Penyandang Cacat
Tubuh Indonesia (FKPCTI).
9. Yayasan Autis Indonesia (YAI).
10. Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC).
11. Yayasan Sayap Ibu.
12. Bagi keluarga yang jauh dari komunitas
tersebut di atas, dapat melibatkan diri
dalam kegiatan Posyandu, PAUD,
PKK, RBM. Polindes/Poskesdes, dan
Puskesmas terdekat.

107
PERAWATAN ANAK SAKIT

DEMAM
Batuk:
1. Berikan ASI lebih sering.
2. Beri minum air matang lebih banyak.
3. Jika umurnya diatas 1 tahun, beri kecap
manis atau madu dicampur air jeruk nipis
sebagai pelega tenggorokan.
4. Jauhkan dari asap rokok, asap dapur,
asap sampah, polusi kendaraan bermotor
dan debu.
Jika masih menyusu, berikan ASI lebih sering.
Beri minum lebih sering dan lebih banyak.
Jangan diselimuti atau diberi baju tebal. Bawa ke fasilitas pelayanan
kesehatan jika:
Kompres dengan air biasa atau air hangat.
Batuk tidak sembuh dalam 2
Jangan kompres dengan air dingin karena
hari
anak bisa menggigil.
Anak sesak napas
Jika demam tinggi, beri obat penurun panas Demam
sesuai dosis.
Untuk daerah endemis malaria, balita
harus tidur di dalam kelambu anti nyamuk Diare/Mencret:
(mengandung insektisida).
1. Jika anak masih
menyusu, terus berikan
Segera bawa anak ke fasilitas ASI sesering mungkin.
pelayanan kesehatan jika:
2. Berikan segera 1/2 -1 gelas cairan oralit
Demam disertai kejang. setiap anak buang air besar, jika tidak
Setelah diberi penurun panas, ada oralit, berikan air matang, kuah sayur
demam tidak turun dalam 2 hari, bening, dan air tajin.
Demam disertai bintik-bintik 3. Pemberian zinc setiap hari selama 10 hari
merah, pendarahan di hidung, dan berturut-turut:
atau buang air besar berwarna
a. untuk anak usia <6 bulan 1 kali 1/2
hitam.
tablet.
b. untuk anak usia 6 bulan - 5 tahun 1
LUKA DAN KORENG kali 1 tablet.
4. Beri MP-ASI atau makan
seperti biasa.
5. Jangan beri obat apapun
kecuali dari petugas
kesehatan.

Luka
Cuci bersih luka dengan air bersih
mengalir.
Segera bawa anak ke fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan
Koreng perawatan yang tepat, jika ditemukan
salah satu atau lebih di bawah ini;
Periksakan
ke fasilitas Timbul demam.
pelayanan Ada darah dalam tinja.
kesehatan. Diare makin parah.
Muntah terus menerus.
Anak terlihat sangat haus.
Bawa ke fasilitas pelayanan Anak tidak mau makan dan minum.
kesehatan jika luka bernanah atau
berbau Diare berulang-ulang.

108
KESIAPSIAGAAN DALAM SITUASI BENCANA

Indonesia merupakan negara yang terletak Bimbingan untuk


di wilayah yang rawan bencana, bencana bermain dapat
alam yang sering terjadi di Indonesia antara mengurangi
lain gempa bumi, erupsi gunung berapi, masalah tersebut.
kebakaran hutan/lahan longsor, banjir,
tsunami, di samping bencana non alam
seperti pandemi virus atau situasi konflik.
Kelompok yang paling rentan terdampak

Dalam situasi
normal, ibu
hamil, ibu
bersalin,
bayi, dan balita terutama yang tinggal di
daerah rawan bencana untuk mempersiapkan
kesiapsiagaan menghadapi bencana:
Membuat rencana darurat keluarga.
bencana diantaranya adalah ibu hamil, ibu
nifas, bayi dan balita. Kondisi pengungsian Kenali ancaman bencana.
yang padat dan tidak memadai, dengan Nomor kontak penting (keluarga,
hygiene dan sanitasi yang buruk, berisiko fasilitas pelayanan kesehatan/rumah
tinggi menimbulkan berbagai penyakit, sakit/puskesmas/rumah bersalin/
termasuk risiko terinfeksi penyakit menular klinik, dan lain-lain).
dan peningkatan kasus gizi kurang. Identifikasi lokasi untuk mematikan
Disamping itu juga berisiko terhadap air, gas, dan listrik.
pelecehan, kekerasan, dan trauma. Selain Identifikasi titik kumpul dan titik
risiko kesakitan, kecacatan dan kematian, aman di dalam bangunan atau rumah.
anak dan balita juga memiliki risiko terpisah
dari orang tua. Ketahui rute evakuasi.
Identifikasi anggota keluarga yang
Reaksi bayi dan anak berumur 1-2 tahun rentan (bayi, balita, ibu hamil, ibu
sangat dipengaruhi oleh suasana kejiwaan bersalin nifas, lanjut usia, dan
orangtuanya dalam menghadapi bencana. penyandang disabilitas).
Bila orangtua panik dan cemas, maka anak-
anak tersebut akan gelisah, rewel dan mudah Menyimak informasi dari radio/ televisi/
terkena penyakit. Anak usia prasekolah media online/ informasi resmi dari BPBD,
mudah merasa tidak berdaya dan terus BNPB. Apabila sudah terbentuk posko,
mengingat trauma psikis yang dialami akibat informasi lanjutan akan diberikan oleh
bencana. Hal ini mengakibatkan gangguan posko setempat.
tidur dan anak lebih banyak berdiam diri. Menyiapkan kit bencana.

Tanda Pengenal Pembersih higienis


(Tanda pengenal anak yang dapat (tisu basah dan kering, hand
dikalungkan berisi informasi nama sanitizer, perlengkapan mandi)
balita, nama orang tua, no. telp.
orang tua, dan alamat)
Benda khusus bayi dan balita Benda khusus ibu hamil/
(pakaian, selimut, popok, topi, bersalin/ nifas
kaos kaki, dan mainan) (kain panjang, pakaian dalam)

109
TERIMA
KASIH
Ayah, Ibu
, Pengasu
Aku Seha h
t, Tumbuh
.................... , Berkemb
............
....................
............................
ang
.................... ....................
.................... ....................
.................... .................... ....
.................... ....................
.................... .................... ....................
.................... ....................
.................... ....................
.................... .. .. .. ............
.................... .... ........................
.................... .. .. .. .. .................... .. .. .. .. ..........
.................... ....................
.. .. .. .. .. .................... .. .. .... .. .. .. .. ........
.................... ....................
.................... ....
.................... .. .. .. .... .. ...................... .. .. .... .. .. ......
.................... ....................
.................... .. .................... .. ................
.................... ....................
.. .. .................... .. .... .. .... .. .. ..............
.................... ....................
.................... .... .... ..
.................... .... .. ...................... .. .. ..............
.................... ....................
.................... ......................
.................... .................... ..
.................... ...... .. .... ..
.................... .... .. .. .. .. .. .................... .. .... .. .. .. .. ....
.................... ....................
.................... .................... ..................
.................... ....................
.................... ....................
.................... .... .. ............
.................... .. .. ......................
.................... .... .. .. .................... .. .... .. .. ..........
.................... ....................
.................... ....................
.................... ....
....................
............

Pemantauan kesehatan anak usia sekolah


dilanjutkan melalui Buku Rapor Kesehatanku
112

Anda mungkin juga menyukai