Anda di halaman 1dari 17

Neurology

Anindityas Rahmalia Putri


UMN dan LMN
Jaras kortikospinal Jaras kortikobulbar
(korteks menuju spinal) (korteks menuju bulb [pons dan
medulla oblongata]))

Akson berjalan dari korteks


Akson berjalan dari korteks

umn

Anterior gray horn


Nucleus nervus-nervus
Pada medulla
cranialis
spinalis

Mengeluarkan akson lagi


menuju target dari masing-
Mengeluarkan akson lagi masing nervus cranial
menuju otot-otot skeletal

lmn

Otot skeletal
target

STROK
E
snh sh

Etiologi
klinis
ICH
Sah

Trombo- Tia (<24 jam)


emboli Rind (>24 jam)
emboli Stroke in evolution
Stroke complete

Hipe
usia mali rtensi
gna
roko tua, dm,
k ,
athe ,
rosk
ht,
eu r isma
lero , An
si s , i hd ggn ulasi
Afib
vhd koag

Ons
e
Ons defi t cepat,
e c it f
bang t saat lebih okal
tidu n u hem berat,
ekg i
r/ist r ta i awa paresis Ons
irah
at Dise rmal l di e
Defi t lebih l
abno ring
cit f
o
amb
an, k kal leb at.
pare a ih
sis n ku kud
iii uk,
- Citicolin 2-4 x 250
mg/IV/hr

Prinsip Tatalaksana Stroke Dilanjutkan dgn oral


2x500 mg-1 gram
- Piracetam : 12 gr/iv
neuroprotektor dalam 20 menit 4x3
snh gr/iv/hr dilanjutkan
oral 2-4 x1200 mg

Perbaikan sistemik
Sh hiperdens
Perbaikan perfusi (lebih putih)

Anti-trombus - Diturunkan apabila tekanan


darah tekanan darah sistolik
Nimodipine
>220 dan diastole >120 dengan
Trombolitik
30 mg/tablet diturunkan 15% dalam 24 jam
IV rTPA dosis Snh0,9 mg/KgBB
hipodens(max pertama.
90 mg) dalam 60’, 10% dosis total
(lebih abu) - GDS : 100-200 gr%
diberikan bolus.
- Kontrol hiperlipidemia
Streptokinase dan urokinase

Antikoagulan (u/emboli)
Heparin : resiko perdarahan sh
otak
LMWH
Warfarin : 10 mg/hari selama
- Turunkan Tekanan
Gold standard
2-4 bulan
Ct scan
Darah Apabila - Turunkan tensi
- Sistole >200 atau - Kontrol TIK
Antiplatelet (u/thrombus) MAP >150 mmHg - Waspada kejang
- Sistole >180 - Neuroprotektor
- Aspirin 160-325 mg/hari dengan gejala TIK
- Clopidogrel 75 mg - Cegah infeksi, decubitus, stress
meningkat ulcer, obstipasi
- Cilostazol 100 mg 2x/hari - Sistole >180 atau - operasi
MAP >30 mmHg
dengan target - Beri labetolol 10-20 mg iv 1-
160/90 atau MAP 2 menit bisa ulang 1x
110 mmHg - Atau nicardipine 5mg/jam
- Maksimal dititrasi 2,5 mg/ jam tiap 5-15
diturunkan 25% menit max 15 mg
MAP

- Elevasi kepala 30o


- Hiperventilasi ringan
- Pertahankan tek. Perfusi otak
- Manitol 20% loading dose 1 gr/kgBB dilanjutkan 0.25 - 0.50 gr/kgBB, selama >20
menit, diulangi setiap 4 - 6 jam dengan target ≤ 310 mOsm/L kalau perlu, berikan
furosemide dengan dosis inisial 1mg/kgBB i.v.
2. NYERI
KEPALA

Neuralgia kranial
Nyeri kepala primer

Nyeri kepala 2nder

- Berdenyut, unilateral
- Fonofibia, fotofobia, mual,
migrain ggn tidur, depresi
- Fr : mens, puasa, terlambat
- Terapi abortif : nsaid, ergotamine makan, makan cokelat, keju,
1mg ulang 30 menit max susu, alkohol
3mg/hari, 6mg/mgg, sumatriptan - Terjadi 4-72 jam
2x50/hr - Aura : ggn visual (bintik2),
- Profilaksis (bila berulang hilang rasa, disfasia
2-3x/bulan) : propranolol
2x40mg/hr

- Spt terikat, bilateral


tth - Episodic : 10xserangan sehari
dalam sebulan
- Frekuen : 10xserangan 1-14
- Analgetik : ibuprofen 800 mg hari sebulan
- Kafein 65 mg - Kronik : >15 hari sebulan
- Profilaksis : amitriptilin - Serangan 4 jam – 7 hari

- Unilateral, melibatkan
temporal atau supraorbital,
cluster yang bertahan max 3 jam
- Nyeri kepala hebat dengan
- Terapi akut : oksigenasi 12l/m, min 1 dari injeksi
dihidroergotamin, sumatriptan konjungtiva/laksrimasi
- Verapamil, diltiazem ipsilateral, rhinorrhea,
kongesti nasal ipsilateral,
edema orbita ipsilateral,
keringat daerah frontal dan
ipsilateral, miosis/ptosis
ipsilateral
- Nyeri tidak disebabkan hal
lain
3.2.Sindrom
NEURALGIA Guillaine
TRIGEMINAL
- Nyeri hebat paroksismal seperti terbakar,Barre
tertusuk, tajam pada salah satu cabang n.v
- Alodinia (nyeri saat mengunyah, bicara, dingin, angina, atau tersentuh)

Dipicu oleh riw ispa atau


pembedahan dalam 5 hari-3
mgg terakhir

Ct scan atau mri

Gejala : paresis otot faring dan pernapasan,


parestesia kaki dan tangan, kelemahan tubuh
simetris progresif, hilang refleks tendon,
displegia fasial

DOC : Carbamazepine 100-200 mg 3x sehari

Anti konvulsi lain : fenitoin, lamotrigine

Memburuk harian-3mgg lalu


stabil dan penyembuhan

Px : elektrolit, fungsi hepar, keratin Tx : ivig (intravena


fosfokinase, emg, dan lcs ditemukan immunoglobulin), rehab fisik
peningkatan protein
Kelemahan yang diakibatkan oleh ggn
transmisi sinyal NMJ akibat adanya antibodi Kelemahan asimetris memburuk saat
Igg thd reseptor nikotinik asetilkolin di aktivitas, gejala pertama ptosis, lalu wajah
membrane post sinap datar, disartria, sulit menelan, sulit menjaga
postur kepala.

Tes :

- Tes wartenberg : ptosis bila harus - Tes pita suara : menghitung 1-100
memandang obyek sama lebih dari dan suara akan menghilang bertahap
30 detik - Diplopia stress test : diplopia bila
- Tes tensilon : perbaikan bila diberi memandang ke samping lebih dari
tensilon iv 30 detik
- Tes prostigmin : gejala menghilang - Emg dan tes serologis
dg pemberian prostigmin 0,5-1,0 mg
ditambah 0,1 mg sulfas atropine
im/sc

Terapi :

- Simtomatik : piridostigmine 30-60


mg tiap 4-8 jam
- Immunomodulator : prednisone 1,5-
2mg/kgbb/hari atau azathioprine 50
mg/hari
- Plasmapheresis dan ivig
- Thymektomi (hindari pada balita)
4. Miasthenia Gravis
5. Poliomyelitis

Infeksi enteroviral dari virus


polio yang menyebar lewat Demam, nyeri tenggorokan, nyeri
fecal-oral menginvasi gi tract kepala, letargi, nyeri tungkai, atrofi
ke jar limfe, hematologic otot, parestesia tanpa hilang fungsi
menjadi viremia, mendestruksi sensorik atau disfungsi otonom,
radiks anterior neuron motorik flaccid paresis asimetris ekstremitas
proksimal
- Merot/kelumpuhan otot fasial
asimetris
- Pemeriksaan nvii ditemukan
- Hiperakusis
distorsi pada wajah, hilangnya
- Ggn pengecapan
kerutan/lipatan pada dahi, ggn
- Sulit menutup mata
pengecapan
- Nyeri tajam di telinga dan
mastoid
- drooling
- Onset <48 jam

- Predinison 60mg/hari 6 hari


- Acyclovir 5x400mg 5 hari
- Artificial tear 0-1-0

7. Afasia

Lancar bicara
ya tidak

Mudah mengerti
ya tidak ya tidak

Bisa
mengulang
ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak

anomia konduks Transkor- wernick Transkorti broca Transcor global


i tikal e kal tical mix
sensory/w motor/broc
ernicke a
6. Bell’s Palsy

Meningitis encephalitis

 Inflamasi meninges  Inflamasi parenkim otak


 Tidak ada deficit  Ada deficit neurologis
neurologis  Gejala : demam,
 Gejala : rangsang penurunan kesadaran,
meningeal + , demam, kejang
nyeri kepala, +/ kejang
 Gold standard : pungsi
lumbal lcs  Tatalaksana :
o Dexamethasone 0.6 mg/kgbb atau
prednisone po 1-2 mg/kgbb dibagi
3-4 dosis per hari lalu tapering off
post 1 bulan
o Rhze terapi inisial 7-10 bulan
pada meningitis tb
8. Infeksi SSP
9. Parkinson

Serangan kejang paroksismal berulang tanpa provokasi dengan interval lebih dari 24 jam tanpa
penyebab yang jelas.
Kejang umum (semua hemisfer) :
parkinsonism Parkinson disease
- Tonik
- Klonik
- Tonik-klonik (kaku-kejet2)
- Absens (lena;spt melamun)
 Gejala o: Tremor
Tipikal absans
(pin-  Gejala trap dengan hasil pa
rolling), origid (chogweel
Atipikal absans menunjukkan adanya lewy
phenomenon), akinesia
- Mioklonik (kedutan) bodies dan degenerasi
(muka topeng),
- Atonik posturing
(hilang tonus mendadak) ganglia basalis
 Penyebab : konsumsi anti-
psikotik,
Kejang metoclopramide,
parsial (satu hemisfer):
riw stroke
- Sederhana (tnp ggn kesadaran)
- Kompleks
- Parsial menjadi umum

 Antikolinergik :
rivastigmine
 Da agonis : amantadine
status epileptikus : kejang berlangsung >30 menit atau
diantara 2 bangkitan pasien tidak sadar.

10. Epilepsi
11. Carpal Tunnel
Syndrome
Gejala : Pemeriksaan :

- Parestesia di jari ke 1-1/2 4 - Phalen sign


- Memburuk di malam hari - Tinnel sign
- Membaik dengan flick sign - Gold standard : nerve conduction
- Ape-like-hand deformity velocity

Etiologi :
Tatalaksana :
- Obesitas
- Konservatif : istirahat, minum
- Kehamilan
nsaid, pasang bidai, injeksi steroid,
- Gerakan repetitive
minum b6
- dm
- Operatif : bila tidak membaik
dengan konservatif atau sudah ada
atrofi thenar

12. Guyon Tunnel


Syndrome
Gejala :
13. Cubital Tunnel
- Parestesia di jari ke 4 dan 5
- Atrofi otot hipothenar, m. adductor Syndrome
policis, m. interosseus
- Claw hand (ggn n. radialis) Gejala : seperti guyon tunnel s

Jeanne sign (hiperekstensi jempol),


pollock sign, masse sign

14. Tarsal Tunnel


Syndrome
Gejala : nyeri di plantar kaki akibat
kompresi n. tibialis posterior malleolus
medialis.

Tinnel test pada malleolus medialis dan


dorsiflexion-eversion test
15. Hernia Nukleousus
Pulposus

ischialgia
Diperberat
dengan BBM :
Batuk, bersin, Tes :
mengejan laseque,
bragard,
siccard

Gold
standard :
mri Tatalaksana :
Konservatif : nsaid, modifikasi aktivitas,
fisioterapi, collar neck/korset lumbal
Indikasi bedah : konservatif tidak
membaik lebih dari 3 bulan, deficit
neurologis progresif, hasil emg ada
kompresi radiks
16. Trauma Medulla
Spinalis

Anda mungkin juga menyukai