3.

5 Analisa Perencanaan Bangunan Pembagi Air

Tabel 3.26 Tabel Perencanaan bangunan pembagi air

Bangunan Saluran Pintu Air

SP4 Pintu Sorong

BB1
SP5 Pintu Sorong
SS1 Pintu Sorong
BB2
SS2 Pintu Sorong
BS1 STB7 Pintu Romijin
STB9 Pintu Romijin
BS2
SP6 Pintu Sorong
STB1 Pintu Romijin
BS3
SP7 Pintu Sorong
STC1 Pintu Romijin
BS4 SS5 Pintu Sorong
SS6 Pintu Sorong
BS5 STE1 Pintu Romijin
BS6 STD1 Pintu Romijin
STA1 Pintu Romijin
BS7
SP2 Pintu Sorong
STH1 Pintu Romijin
BS8
STI1 Pintu Romijin
STJ1 Pintu Romijin
BS9 STK1 Pintu Romijin
SS3 Pintu Sorong
STF1 Pintu Romijin
BS10
SS4 Pintu Sorong
BS11 STG1 Pintu Romijin

3.5.1 Perencanaan Bangunan Pengatur Debit ( Pintu Romijin )

Perencanaan Hidrolis :

Q=Cd x Cv x
√
2 2
3 3
g x bc x h 1 ¹·⁵

Keterangan :
Q = Debit (m³/dtk)
Cd = Koefisien debit
Cv = Koefisien kecepatan datang
g = Percepatan grafitasi = 9,81 m/dtk²
 bc = L = Lebar meja (m)
h1 = Tinggi energy hulu diatas meja (m)
V = Kecepatan dihulu alat ukur (m/dtk)
H1 = Tinggi energy diatas meja (m)

 Perencanaan Pintu Romijin Untuk Saluran STA.1

Dik:
Q = 0,133 m³/dtk
Ause = 02,50 m²
Vuse = 0,516 m/dtk
bc = L = 0,50 m

Bedasarkan KP 04 Lampiran 2 tabel A.2.3 hal 10 diperoleh :

 Lebar meja (bc) = L = 0,50 m

 Tinggi energy diatas meja (H1 max) = 0,33 m
 Tinggi energy hulu diatas meja (h1) didapatkan dari hasil interpolasi
tabel A.2.3 hal 10 - KP 04 Lampiran 2,dengan menggunakan nilai
debit (Q) diperoleh tinggi energy hulu di atas meja (h1tabel) = 0.287

 Tinggi Energi Diatas Meja (H1)

V2
H 1=h 1 tabel+
2x g
2
0,516
H 1=0,287+
2 x 9,81

H1 = 0,30 m ¿ 0,33 m OK !!!

 Menentukan Luasan Saluran (A’)

A’ = bc x h1tabel

= 0,50 x 0,287

= 0,144 m

 Menghitung koefisien debit (Cd)

H1
Cd=0,93+0,1 ,dimana L = bc = 0,50 m
L

0,30
Cd=0,93+0,1
0,50

= 0,990

Cd x A’/A = 0,990 x ( 0,144

0,50 )

= 0,057

Berdasarkan perhitungan diatas dari grafik 2.3 KP 04 sebagai

fungsi perbandingan Cd x A’/A dengan menggunakan pengontrol
parabolik atau trapesium (grafik 1 lampiran 3) diperoleh :

Cv = 1.03

 Tinggi Energi Hulu di Atas Meja

Q = Cd x Cv x
√
2 2
3 3
g x bc x h1¹´⁵

0,133
h1¹´⁵ = 2 2
( )
0,990 x 1,03 x x x 9,81 ⁰´ ⁵ x 0,50
3 3

h1¹´⁵ = 0,286
h1¹´⁵ = 0,286 m ¿ h tabel = 0,287 m OK !!!
Tabel 3.27 Rekapitulasi Perhitungan Perencanaan Bangunan Pengatur Debit Dengan Romijin
3.5.2 Perencanaan Bangunan Pengatur Tinggi Muka Air (Pintu Sorong)

Perencanaan Hidrolis :

Q=Kµab √ 2 gh 1

Keterangan :

Q = Debit (m³/dtk)

K = Faktor aliran tenggelam

µ = Koefisien debit

a = Bukaan pintu (m)

b = Lebar pintu (m)

g = Gravitasi (m/detik2)

h1 = Kedalaman air didepan pintu diatas ambang (m)

h2 = Tinggi muka air untuk untuk aliran dihilir pintu (m)

 Perencanaan Pintu Sorong Untuk Saluran SP.4

Dik : Q = 0,062 m3/detik

h1 = 0,40 m

b.use = 0,40 m

b = 1 m (diambil dari lebar standar untuk pintu

pembilas bawah / undersluice)

Untuk mencari nilai a, maka digunakan asumsi dengan cara asumsi :

 Untuk a1 = 0,20 m

h 0,40
= = 2,00
a ₁ 0,20
 Berdasarkan perhitungan diatas, maka setelah dilakukan plot
pada grafik koefisien debit µ masuk permukaan pintu datar dengan β =
90ᵒ ( lampiran 3) di peroleh nilai µ = 0,543
₁

Q₁ = μ x a x b x 2 x g x h

= 0,543 x 0,20 x 0,50 x (2 x 9,81 x 0,40)⁰·⁵

= 0,152 m3/detik
 Untuk a2 = 0,3 m

h 1 0,40
= = 1,33
a₂ 0,3

Berdasarkan perhitungan diatas, maka dari grafik koefisien

debit µ masuk permukaan pintu datar dengan β = 90ᵒ (grafik 2 lampiran
3) di peroleh µ = 0,533
₁

Q₂ = μ x a x b x 2 x g x h

= 0,533 x 0,3 x 0,5 x (2 x 9,81 x 0,40)⁰·⁵

= 0,224 m3/detik

a1 = 0,20 m

a2 = 0,30 m

Q1 = 0,152 m3/detik

Q2 = 0,224 m3/detik

Nilai a diperoleh dari hasil persamaan :

a2−a Q2−¿ Q
1
= 1
¿
a 2−a Q2−Q

0,30−0,20 0,224−0,152
=
0,30−a 0,224−0,062
0,1 0,072
=
0,3−a 0,162
 = 0,075 m
Sehingga :

huse 0,40
= = 5,35
a 0,075

Berdasarkan perhitungan diatas, maka dari grafik koefisien

debit µ masuk permukaan pintu datar dengan β = 90ᵒ (grafik 2
lampiran 3) di peroleh nilai µ = 0,572

Q = K x μ x a x b 2.g.h1
0,062 = K x 0,572 x 0,075 x 0,40 x (2 x 9,81 x 0,40)0,5
0,062
K =
0,572× 0,075× 0,40 ׿ ¿

= 1,037