Anda di halaman 1dari 17
BAB Il PENYEDIAAN AIR BERSIH A. PENGERTIAN DAN ISTILAH Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor 173/Men.Kes./Per/VIIN77 tanggal 3 - 8 - 1977 tentang Pengawasan Pencemaran Air Untuk Berbagai Kegunaan Yang Berhubungan Dengan Kesehatan, yang dalam peraturan tersebut dimaksud 1. “Air Baku’ adalah air dari Badan Air yang dapat diolah menjadi air minum yang pada pokoknya dilakukan dengan cara koagulasi, pengendapan, penyaringan dan penyucihamaan. 2. “Air Minum” adalah air yang mutunya (kwalitasnya) memenuhi syarat-syarat sebagai air minum seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 01/BIRHUMASII/75 tahun 1975, tentang syarat-syarat dan pengawasan air minum, 3. “Air Permandian Alam” adalah air dari Badan Air yang dalam keadaan alami dipergunakan untuk permandian umum, 4, “Air Untuk Berbagai Kegunaan Yang Berhubungan Dengan Kesehatan” adalah meliputi air baku dan air untuk permandian alam, perikanan darat, pertanian yang hasilnya dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, seperti olah raga, pesiar serta keindahannya, 5. “Baden Air’ adalah tempat dan wadah diatas permukaan daratan yang terisi dan atau menghasilkan air, yaotu rawa, danau, sungai, waduk, dan saluran air. 6. “Badan Air Kelas A” adalah badan air yang airnya digunakan untuk air baku. 7. “Badan Air Kelas B” adalah badan air yang aimya digunakan untuk permandian alam dan pertanian yang hasilnya dimakan tanpa dimasak lebih dahulu. 8. "Badan Air Kelas C" adalah badan air yang aimya digunakan untuk perikanan darat, olah raga (kecuali renang, ski air, luncur air) pesiar dan keindahan. 9. “Buangan Industri’ adalah buangan yang berasal dari industri, sebagai akibat proses produksi. 10."Buangan Rumah Tangga’ adalah buangan yang berasal dari rumah tinggal, kantor, hotel, restorant, tempat ibadah, tempat hiburan, pasar, pertokoan, pelabuhan, dan rumah sakit. 11."Pencemaran Air’ adalah suatu peristiwa masuknya zat-zat kedalam air yang mengakibatkan kwalitas (mutu) air tersebut menurun, sehingga dapat mengganggu / membahayakan kesehatan masyarakat. KEBUTUHAN AIR BERSIH Sebelum perencanaan suatu sistem penyediaan air bersih dimulai, yang penting diperhatikan dalam mengetahui jumlah kebutuhan air yang diperlukan pada saat sekarang maupun yang akan datang Hal ini sangat mempengaruhi sistem instalasi dan besaran kapasitas yang direncanakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 4.Jumlah Konsumen Yang Akan _ Dilayani Dan Proyeksi Pengembangannya Hal ini merupakan faktor yang cukup menentukan untuk memperkirakan jumlah kapasitas yang akan direncanakan. Tenggang waktu perencanaan perlu ditetapkan mengingat jangka waktu tertentu akan berubah dan dengan demikian keseluruhan sistem akan mengalamiperubahan pula. Pada umumnya tenggang waktu perencanaan diambil antara 20 sampai 40 tahun. Beberapa cara untuk mengetahul proyeksi kebutunan konsumen yang dalam hal ini indikatornya adalah penduduk, yakni dengan menggunakan metode : (@° Metode Pertambahan Dengan lImu Hitung ( Arithamatical Increase Method ) (@ Metode Pertambahan Geometris ( Geometrical Increase Method ). 6 Metode Pertambahan Regresi ( Regression Increase Method )- @ Metode Gratis, a) Metode Pertambahan Dengan IImu Hitung ( Arithamatical Increase Method ) Cara paling sederhana untuk mengestimasi jumlah / pertambahan penduduk adalah dengan metode ini, meskipun memberikan angka yang selalu kecil Formulasi yang digunakan adalah : Dimana : P, = jumlah penduduk / konsumen pada tahun yang dicari Py = Jumlah penduduk yang terakhir diketahui. P = kenaikan rata-rata penduduk. t-0 =n ——> selisih tahun. > ( 1’ Metode Pertambahan Geometric ( Geometrical Increase Method ) Metode ini disebut juga Metode Bunga - Berbunga. Cara perhitungan ini menghasiikan angka yang lebih tinggi, oleh karena prosentase pertambahan sesungguhnya tidak 8 pernah tetap tetapi sebaliknya prosentase tersebut akan menurun bilamana kota atau lingkungan pemukiman sudah mencapai optimumnya. Formulasi yang digunakannya adalah . Ko Y os Pes Po(tery” J} a Dimana : Pe = jumlah penduduk pada tahun yang akan dihitung. Po = jumlah penduduk pada tahun terakhir yang diketahui, = prosentase perkembangan penduduk pertahun. n = banyaknya tahun, terhitung mulai dari Po. ¢) Metode Pertambahan Regresi ( Regression Increase Method ) Metode jini merupakan persamaan linear dengan rumus sebagai berikut : y= kxt+a Persamaan umumnya adalah : y-y = B(x - x) ay b = La -n(Z¥) (2) De) - xe w= ty 7 7 d) Metode Grafis Pada metode ini garis lengkung yang _dilukiskan menghubungkan jumlah penduduk dan waktu, berdasarken data sensus pada waktu-waktu yang alu, Perpanjangan garis lengkung tersen=but dilakukan untuk memperoleh estimasi jumlah penduduk pada masa yang akan datang. Cara metode ini dilukiskan seperti dibawah ini Metode Grafis jumiah penduduk dalam ribuan ccurve perpenjangan 70 60 50 t 40 — se I | 10 7 0 Cr a a a —— tahun 2. Angka Kebutuhan Air Air yang dibutuhkan didalamsuatu lingkungan pemukiman dapat dibedaka @) Kebutuhan rumah tangga @) Kebutuhan industri ©) Kebutuhan Komersil (©) Kebutuhan umum (€) Kehilangan air Jumlah pemakaian air tergantung pada beberapa faktor , tingkat_sosial masyarakat, busi dan cara. antara lain keadaan iklim, harga al ingan pipa dist tekanan didalam pendistribusian air. Jumlah kebutuhan air per orang pada hakekatnya tidak lebih dari_5 sampai dengan. liter /hari dalam bentuk cairan atau makanan padat, termasuk 3 sanpai 6 liter dalam bentuk air, susu dan minuman lainnya. Tetapi dalam pemakaian air perkapita menunjukkan angka yang cukup besar. Hal tersebut disebabkan oleh _karena selain untuk kebutuhan minum/makan, air dimamfaatkan untuk keperluan cuci, mandi dan kebutuhan lainnya yang tidak berhubungan dengan tubuh manusia. KEBUTUHAN UNTUK RUMAH TANGGA, Kebutuhan air untuk rumah tangga seperti minum, masak mandi, cuci dan penggelontoran WC, standard Internasional No. 1172 - 1957 menunjukkan angka konsumsi per kapita pada angka 136 liter/hari. Untuk Indonesia angka ini pada tahun 1974 di tetapkan 86,4 liter/hari sedangkan tahun 1980 angka tersebut diharapkan diatas 100 liter/hari *) Dibawah ini di tunjukkan perincian pemakaian berdasarkan ketentuan Standar Internasional tersebut diatas. ") Lambe AB. Ir, Bahan Kuliah Teknik Penyehatan, UNHAS 1982 u TABEL KEBUTUHAN AIR UNTUK RUMAH TANGGA KEGUNAAN LITER / ORANG / HARI Mandi 55 Cuci pakaian 20 | __Glontor w.c 30 Pembesihan rumah 10 Cuci piring/alat dapur - 10 Masak 5 Minum 5 Jumlah 135 1/0/h Untuk kebutuhan hewan juga ditunjukkan dalam angka konsumsi sebagai berikut : JENIS BINATANG LITER ORANG / HARI Sapi dan Kerbau 30-60 Kuda ~~ 40-50 i PAnjing ~Domba dan kambing | b. KEBUTUHAN INDUSTRI Kegiatan industri sangat berpengaruh tergadap kebutuhan air secara keseluruhan. Jumlah kebutuhan air tergantung jenis industri yang akan menggunakannya, biasanya untuk kota atau kawasan yang tidak terlalu besar kebutuhan air ditambah antara 20 sampai 30 % perkapita. Pada tabel dibawah ini, digambarkan beberapa macam industri dan kebutuhan aimya. KEBUTUHAN AIR UNTUK INDUSTRI PADA SETIAP PRODUKSI KEBUTUHAN AIR UNTUK JENIS INDUSTRI HASIL PRODUKSI SETIAP HASIL PRODUKSI T. Besi Ingot m3 2. Alumunium Aluminium. 73.m3 Penyulingan 0,1 m3/barel 3. Minyak Ether 240 m3 Petrokimia 4, Kertas Pulp 220 m3 Kertas koran 69 m3 Kertas tulis 445 m3 Kertas kartu 146 m3 5. Pusat listrik tenaga uap —_| Listrik 0,023 ma/kW 6. Pusat listrik tenaga diese! | Listrik 0,0028 maikWw 7. Pakaian 355 m3 8. Penoelupan 378 m3 9. Ammonium Sulfat 150 m3 10, Urea 330 m3 44. Semen eae 42. Tembaga 100m3 Cc, KEBUTUHAN KOMERSIL Pengertian komersil disini tergantung dari sifat atau bentuk keégiatannya, misalnya perhotelan, service station, restoran dan lain-lain. Jumlah pemakaian air perorang setiap hari hakekatnya berbeda pada setiap negara, bahkan dinegara kita sendiri belum ada yang bersifat standar tentang hal tersebut, Sampai saat ini masih merupakan asumsii atau angka Pendekatan, kecuali standar dari luar yang sering dipakai atau sebagai angka komperatif. Dibawah ini disajikan daftar untuk mendapatkan — gambaran air sesuai (1.8. 117 - 1957 ). JENIS BANGUNAN, LT ORANG / HARI Pabrik dengan KM7 WC rr Pabrik tanpa KM/ WC. 30 Rumah Sakit (100 tempat tidur ) 340 idem 450 Asrama Perawat 136 + Hotel 135 Kantor 45 Restorant / tempat duduk 70 Bioskop, Gedung Konser 15 Sekolah: - setengah hari 45 - Asrama 135 Dibawah ini dikemukakan standard bangunan komersil di Jepang yang angka kebutuhan airnya ditunjukan dalam tabel dibawah ini JENIS BANGUNAN | STATUS PEMAKAI | KEBUTUHAN MAX. HARIAN (L/ HARI) ‘Apartement Penghuni 250 Flat Penghuni 160 Hotel Penghuni 500 Inn Penghuni 240 Restorant Pengunjung 40 Pegawai 110 Tempat Mandi Umum Pengunjung 50 Pasar Pengunjung 5 Pegawai / Penjual 100 Pasar Pusat Pengunjung fF Pegawai / Penjual 100 Rumah Sakit Tempat Tidur 300 Pasien 800 Klinik Pasien 10 Pegawai 110 Sejolah Dasar Murid co Sekolah Lanjutan Guru 110 Kantor Pegawai 100 ‘Sumber > BAHAN KULIAH TEKNIK PENYEHATAN, Ir A,B. Lambe d. KEBUTUHAN Umum Kebutuhan air yang dapat dikategorikan sebagai kebutuhan untuk umu adalah : [> Pembersihan jalan | > Sanitasi > Tanaman umum / Landscaping kota {2 Pemadam kebakaran Untuk keperluan pencucian jalan didalam lingkungan perkotaan, dimana angka yang diambil adalah 6 liter / orang / hari. Demikian halnya untuk keperluan penggelotoran saluran pembuangan air kotor ~—digunakan_ angka 3 sampai § liter / orang / hari. Secara global, untuk kebutuhan kota digunakan pendekatan antara 2 sampai 3 liter / orang / hari. Untuk pemadam kebakaran, jumlah kebutuhan air dapat dihitung dengan beberapa cara antara lain 1). Rumus KUICHLING Q=3182/P_ dimana : Q : kebutuhan air (liter/menit ) P : jumlah penduduk ( ribu ) 2). Rumus FREEMAN Q= 1136 - P +105 5 danF =2,8VP dimana F adalah jumlah aliran yang dapat melayani suatu saat timbulnya kebakaran. 3). Rumus BUSTON Q=5663 VP 4). Rumus yang ditetapkan oleh Badan Asumsi di USA Q=463> VP (1-0,01VP) e. SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH Sistem penyediaan_air_bersih_dapat dikelompokan atas 4 agian, yakni: [® Sistem sambungan langsung | Sistem tangki atap Sistem tangki tekan | Sistem booster 1). Sistem Sambungan Langsung Dalam sistem ini pipe distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa primer ( utama ) penyediaan air bersih dari PAM. aspal : = pagar Lox mmeteran PAM jaringan Oleh karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama / primer tersebut, maka sistem ini hanya diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah. Ukuran pipa cabang biasanya diatur oleh PDAM. Untuk tangki pemanas, tidak dihubungkan langsung / disambung pada pipa distribusi dan dibeberapa daerah tidak diizinkan memasang katup glontor ( flush valve ). 2). Sistem Tangki Atap Pada sistem ini, air ditampung lebin dahulu dalam tangki bawah ( reservoir bawah tanah ) yang kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang diatas atap atau lantai tertentu dalam ruang bangunan Dalam tangki atap ini, air didistribusikan ke seluruh bagian- bagian gedung secara gravitasi, Pemasangan tangki ata ini dilaksanakan dengan pertimbangan-pertimbangan —_ sebagai berikut a) Selama penggunaan air, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plumbing hampir tidak berarti Perubahan tekanan ini hanyalah akibat perubahan permukaan air dalam tangki atap. b) Sistem pompa yang menaikan air ke tangki atap bekerja secara otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan timbulnya hambatan. °) Pompa bekerja dengan sistem electrode, yakni pompa dijalankan / dimatikan oleh alat detector yang dipasang pada bagian batas permukaan air tangki Biasa juga dilengkapi dengan alarm untuk memberi tanda jika permukaan air berada pada permukaan air rendah atau air penuh. Tanda suara ( alarm ) ini dipasang di ruang pengawas instalasi dalam bangunan ( internal operation room ). Pemelinaraan jauh lebih sederhana dibandingkan dengan tangki tekan ( pressure tank ). Untuk bangunan yang cukup tinggi (tower), harus disediakan pompa cadangan atau dilengkapi booster pump dan biasanya dibagi atas beberapa zone, dimana setiap zone disediakan tangki cadangan SKEMA DISTRIBUSI AIR BERSIH DENGAN SISTEM ZONING i PAM meteran tangki bawah] Bompa Keterangan : te = tangki cadangan GAMBAR MULTI ZONING SISTEM ATAP. PENTHOUSE tangki zone 3 3 ZONE 46-64 lantai a booster pump tangki zone 2 ZONE 3 | zone 3 lantal p= booster pulp tangki zgne 1 | | ZONE 4 1-23 lantal J booster pump o—— ro rT r ZONE PUMP Hal ini didasarkan atas pertimbangan daya angkat pompa serta tekanan air dari atas yang cukup besar. Apabila tekanan air dari bawah ( pipa utama ) cukup besar dapat langsung dialirkan keatas tangki atap tanpa disimpan pada tangki bawah dan dipompa Dengan demikian ketinggian lantai paling atas yang dapat dilayani akan bergantung kepada besarnya tekanan air dalam pipa utama tersebut, Untuk air panas, nilai tekanan minimum untuk pemanas air dapat dipakai sebagai dasar perhitungan bila alat-alat plumbing yang dilayani berada pada lantai yang lebih rendah dari pemanas. Pada alat plumbing air panas yang dipasang lebih tinggi dari alat pemanas, maka tekanan minimum alat plumbing merupakan faktor penentu. Diantara berbagai macam alat plumbing air panas, shower ( pancuran mandi ) menuntut tekanan minimum yang paling besar, yakni sekitar 3,5 meter kolom air (tekanan yang lebih kecil tidak memberikan pancuran yang lebih baik). , Sebagai contoh dapat dilihat pada illustrasi dibawah ini : RESERVOAR - Tinggi pancuran mandi dari tanah 4,80 m. = Tekanan minimum pada pancuran 3,50 m. - Kerugian tekanan dalam pipa dari tangki atap sampai pancuran (assumsi ) 1,50m - Tekanan minimum bagi pemanas air 7,00 m Jadi tinggi muka air terendah dalam tangki diukur dari tanah adalah 16,80m Dengan menetapkan tinggi muka air terendah dari dasar tangki, maka tinggi tangki dari tanah dapat ditetapkan. 3). Sistem Tangki Tekan ( Pressure Tank) Sistem ini dilaksanakan oleh karena suatu alasan penggunaan sistem langsung ( direct system ) tidak dapat dilaksanakan. Prinsip kerja dari sistem ini adalah air yang tertampung dalam reservoar bawah tanah seperti halnya pada sistem tangki atap, dimana air dipompakan kedalam suatu tangki ( bejana ) tertutup sehingga udara didalamnya terkompressi. Air dari pressure tank tersebut dialirkan kedalam sistem jaringan distribusi dalam bangunan. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detector tekanan, yang menutup / membuka switch motor penggerak pompa. Pompa stop bekerja jika tekanan tangki telah mencapai suatu batas maximum yang ditetapkan dan bekerja setelah tekanan mencapai batas minimum yang ditetapkan pula. 2

Anda mungkin juga menyukai