0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan5 halaman
Kinesiologi sendi tibiofemoral meliputi osteokinematika dan arthrokinematika. Osteokinematika mencakup fleksi-ekstensi pada sumbu sagital dengan evolusi sumbu rotasi, serta rotasi internal-eksternal pada sumbu horizontal. Arthrokinematika mencakup rol dan geseran permukaan sendi saat fleksi-ekstensi, serta rotasi dan tekanan meniskus saat rotasi internal-eksternal.
Kinesiologi sendi tibiofemoral meliputi osteokinematika dan arthrokinematika. Osteokinematika mencakup fleksi-ekstensi pada sumbu sagital dengan evolusi sumbu rotasi, serta rotasi internal-eksternal pada sumbu horizontal. Arthrokinematika mencakup rol dan geseran permukaan sendi saat fleksi-ekstensi, serta rotasi dan tekanan meniskus saat rotasi internal-eksternal.
Kinesiologi sendi tibiofemoral meliputi osteokinematika dan arthrokinematika. Osteokinematika mencakup fleksi-ekstensi pada sumbu sagital dengan evolusi sumbu rotasi, serta rotasi internal-eksternal pada sumbu horizontal. Arthrokinematika mencakup rol dan geseran permukaan sendi saat fleksi-ekstensi, serta rotasi dan tekanan meniskus saat rotasi internal-eksternal.
Kinesiology of tibiofemoral joint (evolute, flexion ad extension,
screw home mechanism) (vania)
Osteokinematics pada tibiofemoral joints, masing-masing terbagi menjadi 2, yaitu femoral-on-tibial dan tibial-on-femoral : 1. Flexion dan extension pada sagittal plane Sudut fleksi normal ; 130-140 derajat, 5-10 derajat pada hiperekstensi Sumbu rotasinya tidak fixed, tapi terjadi pada femoral condyles atau singkatnya, sumbunya ikut bergerak melengkung saat difleksi/ekstensikan. Curved path pada axis ini dikena sebagai “evolute”, atau instant center of rotation. Evolute ini terjadi karena ada eccentric curvature pada femoral condyles. Axis yang bermigrasi atau evolute ini memiliki implikasi biomechanical dan clinical: i. Dia mengubah panjang dari momen internal lengan otot fleksor dan ekstensor, yang menyebabkan maximal-effort internal torque yang bervariasi sepanjang pergerakan. ii. Banyak external devices yang menempel pada lutut, yang apabila mereka berotasi pada bidang yang tidak sama, menyebabkan gesekan dan abrasi pada kulit (eg. Hinged orthosis) 2. Internal dan external rotation pada horizontal plane Rotasi eksternal dan internal pada lutut terjadi pada bidang horizontal dengan sumbu rotasi vertikal atau longitudinal. Gerakan ini disebut juga “axial” rotation Range axial rotation ini meningkat seiring dengan flexi lutut. Eg. Ketika lutut fleksi 90 derajat, maka total rotasi bisa mencapai 40 – 50 derajat. Rotasi eksternal dan rotasi internal bisa mencapai perbandingan 2:1 Saat full ekstensi, axial rotation ini biasanya hilang, karena diblocked oleh passive tension dari ligamen yang tertarik dan meningkatnya bony congruity pada sendinya. Sama seperti fleksi dan ekstensi, gerakan ini memiliki 2 perspektif, femoral-on-tibia dan tibia-on-femoral, dan penting dalam “cutting” maneuver saat berlari dimana trunk dan pelvis berotasi pada femur, pada saat yang sama femur berotasi pada tibia. Arthrokinematics pada tibiofemoral joints
1. Active extension of the knee
a. Saat tibial-on-femoral extension, permukaan articular pada tibia rolls dan slides secara anterior pada femoral condyles. Dan menuscii ditarik secara anterior oleh quadriceps muscle yang berkontraksi b. Saat femoral-on-tibial extension, femoral condyles rolls aneriorly dan slide posteriorly pada articular surface of tibia Screw-home rotation : pada saat full ekstensi, locking dari lutut butuh external rotation tibia pada femur sebanyak 10 derajat, terjadi pada 20 derajat ekstensi terakhir. External rotation ini berbeda dgn yg axial, kl yang ini disebut sbg “conjuct rotation”. Gerakan ini berhubungan denga fleksi dan ekstensi. Gerakan ini berhubungan dengan fleksi dan ekstensi dari lutut itu sendiri dan tidak bisa dilakukan secara independen. 2. Active flexion of the knee Arthrokinematics dari active knee flesxion berkebalikan dengan knee extension. Untuk membuka lutut yang full extended, sendinya harus berotasi secara internal terlebih dahulu. Gerakan ini primarily dilakukan oleh popliteus muscle. Otot ini bisa merotasikan femur secara eksternal untuk menginisiasi fleksi tibial-on-femoral, atau merotasikan tibia secara internal untuk menginisiasi tibial-on-femoral flexion. 3. Internal dan external (axial) rotation of the knee Saat terjadi rotasi internal maupun eksternal, terjadi putaran antara menisci dan permukaan artikuler pada tibia dan femur. Terjadi penekanan pada menisci yang disebabkan oleh femoral condyles yang berputar. Menisci ini distabilkan oleh popliteus dan semimembranosus muscles.