Harap lampirkan surat kuasa yang memberi kuasa kepada penanda tangan tender dan semua dokumentasi terkait di sini.
Tanggal, Tanda Tangan __________________________________________
Formulir 7 Identifikasi Keuangan
Pemegang Rekening
Nama PT. IFOS SATRIA MAHKOTA
Alamat IKA BUILDING KOMPLEK DUTA MERLIN JL. GAJAH MADA B31-B32 Singkat Kantor
Kota JAKARTA PUSAT
Negara INDONESIA
Narahubung SYAIFUL
Telepon (021)6335683
E-Mail Ifossatriamahkota@yahoo.co.id
Bank
Nama Bank BANK JATIM
Alamat cabang JL. WOLTER MONGINSIDI
Kabupaten/Kota JAKARTA PUSAT
Negara INDONESIA
Nomor Rekening 0641001902
IBAN -
Tanggal dan Tanda Tangan Pemegang Rekening (Wajib)
Stempel Bank dan Tanda Tangan Perwakilan Bank
Formulir 8 Riwayat Litigasi
Harap berikan informasi tentang riwayat litigasi atau arbitrase yang
dihasilkan dari kontrak yang dilaksanakan selama 10 tahun terakhir atau
Lembar terpisah harus digunakan untuk setiap mitra joint venture/konsorsium.
1. Tahun
2. Kontrak atau penolakan kontrak Peserta Tender
3. Nama klien
4. Penyebab litigasi,
5. dan masalah dalam sengketa
6. Jumlah yang disengketakan (mata uang)
dll.
Formulir 9 Informasi Hukum – hanya untuk Perusahaan TERBATAS
Jenis Perusahaan PERSEROAN TERABATAS
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ya/Tidak
Nama PT. IFOS SATRIA MAHKOTA
Alamat IKA BUILDING KOMPLEK DUTA MERLIN JL. GAJAH MADA B31-B32 Singkat Kantor
Pusat JAKARTA PUSAT
Alamat JL. SOEKARNO HATTA NO. 98
Cabang KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH
Kode Pos 10130
P.O. Box -
Kota JAKARTA PUSAT
Negara INDONESIA
NPWP 01.858.201.5-024.000
Tempat
Pendaftaran Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS
Tanggal
Pendaftaran 25 September 2019
No. Pendaftaran 9120406972451
Telepon (021) 6335683
Fax (021) 6335765
E-Mail Ifossatriamahkota@yahoo.co.id
Wajib menyertakan salinan DOKUMEN RESMI (seperti Lembaran Negara, Daftar Perusahaan, dll.), yang menunjukkan
nama dan alamat kontraktor serta nomor registrasi dan nilai kontraktor, yang diberikan kepadanya oleh OTORITAS
NASIONAL dan salinan Dokumen Pendaftaran Pajak – jika nomor Pajak tidak muncul di salah satu dokumen resmi yang
disebutkan di atas.
Assisten Pengawas
Pelaksana Lapangan/ MOH. IMRON RAMADIAN Indonesia 32 DIII Teknik Sipil/A.Md 5 Tahun
Pengawasan Kualitas
Quality Control/ MOHAMMAD SYAIFUL Indonesia 44 S1 Teknik Sipil/ST 5 Tahun
Nomor Registrasi
1.2.201.2.091.19.1063812
Sertifikat ini berlaku paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal : 13 Mei 2019
Ir. H. SOLMI
Manajer Eksekutif
Keterangan:
QRCode dan Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa dalam berpraktek sebagai:
Saya berjanji:
1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.
a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.
FILYZIA, ST
KETUA UMUM
Keterangan:
Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
SERTIFIKAT KETERAMPILAN KERJA
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :
Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :
Nomor Registrasi
2.1.022.1.142.19.260560
Sertifikat ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak diterbitkan.
Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal : 26 Juli 2019
Manajer Eksekutif
Ir. H. SOLMI
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKTK ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
KOMPETENSI KERJA YANG DIKUASAI
1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) dengan benar selama melakukan pekerjaan
2. Mempelajari dan memahami menterjemahkan Gambar Kerja, dan Spesifikasi teknis
3. Membuat kantor dan beedeng kerja proyek
4. Menghitung kuantitas pekerjaan, kebutuhan/jenis peralatan, tenaga kerja dan jumlah material yang diperlukan untuk proyek
5. Membuat Program Kerja harian dan mingguan
6. Mengadakan bimbingan teknis pada mitra kerja
7. Melaksanakan persiapan pekerjaan gedung
8. Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan gedung berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja instruksi kerja dan gambar kerja
9. Membuat laporan harian dan mingguan pelaksanaan pekerjaan
Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal : 26 Juli 2019
Zulfakar Nasir
KETUA UMUM
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi menetapkan bahwa :
Nama : MOHAMAD SYAIFUL, ST
dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan serta dapat melaksanakan kegiatan profesi konstruksi di seluruh
wilayah Republik Indonesia, sebagai :
Nomor Registrasi
1.6.604.3.142.19.1929259
Sertifikat ini berlaku paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal : 18 Juni 2019
Ir. H. SOLMI
Manajer Eksekutif
Keterangan:
QRCode dan Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa dalam berpraktek sebagai:
Saya berjanji:
1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.
a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.
Zulfakar Nasir
KETUA UMUM
Keterangan:
Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
SERTIFIKAT KEAHLIAN
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :
PY
Nama : SERLY MONGAN, ST
Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :
O
Nomor Registrasi
1.6.603.3.142.19.1158793
Sertifikat ini diterbitkan pada tanggal 12 Juni 2020 dan berlaku sampai dengan tanggal 11 Juni 2023.
C Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal : 12 Juni 2020
Manajer Eksekutif
Ir. H. SOLMI
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKA ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam berpraktek sebagai:
Saya berjanji:
1. Akan patuh melaksanakan Kode Etik Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya.
PY
2. Akan mematuhi segala ketentuan hukum yang sah dan berlaku di tempat dilaksanakannya karya saya.
Saya:
a. mengakui dan menerima sepenuhnya wewenang Asosiasi Profesi di mana saya menjadi anggotanya
untuk menilai pengaduan dan atau keluhan apapun dari masyarakat yang menyangkut janji
tersebut di atas.
O
b. menerima sanksi apapun apabila saya melanggar janji tersebut.
SERLY MONGAN, ST
C Anggota Asosiasi Profesi ASTEKINDO
No: 142-19-AH-011
ZULFAKAR NASIR, BE
KETUA UMUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
IJAZAH
SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROGRAM STUDI : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
: .MU.8.AMM.~::O' \Ji.R.J:$...: .
- tetnpatdart tanggal lahir
.-~fi'amaorang tua
>s-eknlahasal
- AriMor induk
.:.-.--·
.•..
nomor-peserta
.;.'F
..
l ;~.~.'1i;;..;;•..; 2010 ..
·t)AFT~R:MttJt.,uafjN···.'
SEKOLAA.iVlENENGAl'fATAS·
Program Studi : IImu'PengetahuanSbsial
::
1;·',' Pendidikan Agama ..........7,~ ...... ......... 1f~ .......
2. Pendidikan Kewarganegaraan ..........7,.~ ..... -
3. Bahasa Indonesia - i
,., •••• ,.~.l'~ ...... j
9. Keterampilan/Bahasa Asing
:..?:......................880
.~h(:J.$'O .... A.m~............ 't........... . .......... 81...........
(;0
'j
*) Nllaj UJan Ulangan
Jumlah
.:"~'
f":;:'"' . :;c.:.:
,:., \ j~; i
.......~:~9.q,..... ............ "0
174 1..........
Pengalaman Profesional dari Karyawan Utama
yang akan dipekerjakan pada kontrak yang ditenderkan
/
/
/
/
/
/
/
/
13. Nama, Jabatan, Perusahaan dan No. Telp. dari 3 Pembuat Keputusan:
13.1 ____________________________________________________
13.2 ____________________________________________________
13.3 ____________________________________________________
Tanggal, Tanda Tangan: __________________________________________
12. Pengalaman profesional relevan yang tidak disebutkan pada poin 9. atau 10.
Jabatan yang diduduki Proyek Negara Durasi (tahun)
13. Nama, Jabatan, Perusahaan dan No. Telp. dari 3 Pembuat Keputusan:
13.1 ____________________________________________________
13.2 ____________________________________________________
13.3 ____________________________________________________
Tanggal, Tanda Tangan: __________________________________________
Formulir 13 Kualifikasi Teknis – Program dan Rencana Kerja
Berikan garis besar singkat mengenai program Anda untuk penyelesaian pekerjaan sesuai dengan
metode konstruksi yang diusulkan dan waktu penyelesaian yang ditentukan.
Tanggal, Tanda Tangan: __________________________________________
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR CABANG PMI
A. UMUM
Metode pelaksanaan ini dibuat untuk memudahkan personil pelaksana proyek dalam
mengelola sumber daya yang ada (sumber daya manusia, waktu, material, dan uang).
Secara umum, pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan pekerjaan persiapan, diantaranya
pembuatan kantor direksi, kantor dan gudang kontraktor, barak kerja yang dilengkapi
dengan perlengkapan standar. Setelah pekerjaan persiapan dilaksanakan, maka mobilisasi
tenaga dan peralatan yang dapat dilaksanakan segera dilakukan dan selanjutnya
dilaksanakan pekerjaan fisik yang dapat dikerjakan sesuai dengan sumber daya yang sudah
tersedia. Semua pekerjaan yang dilaksanakan selalu didahului dengan pengukuran
bersama, persetujuan gambar kerja dan berdasar ijin pelaksanaan pekerjaan yang
diketahui oleh pihak yang terkait (pihak kontraktor, direksi dan pihak lain yang mewakili
pihak direksi). Selama proses penerimaan bahan untuk pelaksanaan pekerjaan, proses
pelaksanaan maupun terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan selalu melalui tahapan
pemeriksaan yang berupa inspeksi (pengecekan visual, pengecekan elevasi, dsb) atau test
(misalnya pengecekan mutu beton, kepadatan tanah, dll). Semua bahan yang digunakan
dalam pekerjaan ini, seperti yang ditentukan dalam dokumen kontrak harus melalui proses
persetujuan dari pihak direksi atau pihak lain yang mewakili pihak direksi, dengan cara
pihak kontraktor menyerahkan contoh bahan, menyerahkan brosur bahan yang akan
dipakai, tergantung dari jenis bahan yang akan dimintakan persetujuannya. Pada tahap
akhir perlaksanaan diadakan kembali pengecekan hasil perkerjaan yang telah diselesaikan
sebelum diserahkan ke pihak direksi. Jumlah waktu pelaksanaan pekerjaan yang kami
estimasi berdasarkan hasil hitungan kami yaitu Selama Lima Bulan , dengan lingkup
perkerjaan sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1
VIII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
X. PEKERJAAN PENGECATAN
Sebelum memulai perkerjaan fisik proyek, kepada Instansi setempat diberitahukan secara
resmi bahwa kontraktor akan memulai pekerjaannya dengan memberikan informasi sarana
dan prasarana yang akan dipakai dan diperkirakan berhubungan dengan kepentingan
umum. Selanjutnya di area proyek dipasang ulang informasi proyek atau papan nama
disamping logo perusahaan kontraktor. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kontraktor
akan melaporkan kepada PT. Jamsostek setempat tentang rencana pemakaian tenaga kerja
pada proyek ini, kemudian kontraktor menyampaikan hasilnya kepada pihak direksi.
Dengan berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
diharapkan produktivitas tenaga kerja dapat lebih meningkat dan diharapkan tingkat
penyelesaian proyek dapat lebih cepat dari yang ditentukan schedule. Untuk keselamatan
kerja, setiap pekerja dilengkapi dengan helm pengaman, sarung tangan, sepatu kerja,
safety belt sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing pekerjaan. Pada bagian mesin dan
alat yang mudah atau rawan terhadap kecelakaan kerja, akan dibuat pengaman/pagar yang
diperlukan. Untuk kesehatan kerja dibuat tempat-tempat sampah agar tidak berserakan
dan bila sudah penuh dibuang keluar area proyek. Potongan kayu dan besi sisa
ditempatkan tersusun rapi, agar tidak menganggu kelancaran perkerjaan. Penyediaan obat-
obatan P3K bagi pekerja yang terluka atau mendapat kecelakaan kerja di proyek disediakan
obat-obatan yang ditempatkan secara khusus dan selalu ditambah bila ada obat yang
kurang. Apabila keadaan pekerja yang mendapat kecelakaan tersebut memerlukan
perawatan yang lebih, maka segera dibawa ke rumah sakit yang terdekat, adapun Pra
Rencana Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kontrak (PRA - RK3K) akan kami lampirkan
pada Metode Pelaksnaan Pekerjaan.
Penyiapan K3
Kami akan melaksanakan Program Rencana Pra K3K atau Sistem
Pengendalian Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L) agar terciptalah pekerjaan- pekerjaan yang
berkualitas tinggi berdasarkan mutu pekerjaan sesuai dengan
2
Spesifikasi Teknis dan gambar kerja, sehingga tidak ada keluhan dari
Pemilik Pekerjaan.
Secara internal, maka selalu diadakan pekerjaan inspeksi dan test, bak pada awal
pekerjaan, pada saat proses pekerjaan maupun pada akhir pekerjaan. Proses pengendalian
mutu pekerjaan ini dimulai dengan pembuatan rencana mutu (untuk membantu personil
pelaksana proyek agar mengetahui persyaratan mutu sesuai hasil JMD yang ditetapkan
sesuai dengan pelaksanaan JMF inspeksi dan test terhadap bahan/material maupun produk
atau hasil kerja sampai ke saat serah terima kedua. Pada awal pelaksanaan proyek, seluruh
penerimaan syarat (Accepted Criteria) yang terdapat dalam dokumen kontrak dituangkan
dalam suatu catatan mutu penerimaan syarat. Selanjutnya catatan mutu penerimaan
syarat ini dipakai sebagai dasar dalam melaksanakan inspeksi dan test terhadap
bahan/material maupun terhadap produk atau hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan
(kekuatan beton, kepadatan tanah, elevasi pagar, dll). Secara internal bahan/material
maupun produk atau hasil kerja yang tidak sesuai dengan penerimaan syarat tersebut akan
ditolak oleh personil pelaksana pengedali mutu kami. Langkah-langkah yang dilaksanakan
dalam pembelian suatu bahan/material agar terjamin sesuai dengan dokumen kontrak
adalah sebagai berikut:
Mencatat penerimaan syarat dari seluruh bahan yang ada pada dokumen kontrak
dalam suatu mutu penerimaan syarat.
Meminta ijin kepada pihak direksi atau yang mewakilinya sebelum membuat order
pembelian bahan tersebut. Prosedur permintaan ijin ini dapat dengan jalan
mengirimkan contoh barang/material, brosur bahan/material ataupun mengirimkan
hasil tes dari bahan/material tersebut.
Setelah bahan/material tersebut diijinkan oleh pemberi kerja atau yang mewakilinya
untuk digunakan dalam proyek ini, maka personil pengadaan bahan/material baru
3
dapat membuat order pembelian untuk barang/material tersebut. Setelah order
material/bahan mulai masuk, seluruh bahan/material yang masuk tersebut selalu
melewati proses inspkesi atau test. Setiap terjadi kesalahan prosedur, hasil pekerjaan
bermutu jelek, atau apapun yang dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi, maka
pihak kami selalu akan menindak lanjuti dengan penyelidikan, sehingga dapat
diketahui penyebab kesalahan/kegagalan konstruksi untuk selanjutnya dicarikan jalan
keluarnya bersama dengan pihak direksi.
1) Administrasi
Setelah SPPBJ diterbitkan, Kontraktor mengajukan Jaminan Pelakasanaan sesuai
yang dipersyaratkan dalam Dokumen Lelang (5% dari nilai penawaran
terkoreksi).
Penandatanganan Kontrak dilakukan setelah Kontraktor menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan.
Pengajuan Uang Muka diajukan oleh Kontraktor setelah penandatanganan surat
perjanjian kerja (SPK) sesuai dengan yang dipersyaratkan pada Dokumen Lelang.
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Penandatanganan surat perintah
kerja (SPK), pihak Kontraktor harus sudah memulai melaksanakan pembangunan
fisik secara nyata di lapangan. Apabila setelah 1 (satu) minggu Kontraktor /
Pemborong yang ditetapkan belum melaksanakan pembangunan fisik secara
nyata di lapangan, maka akan diberlakukan ketentuan yang telah dibuat oleh
Panitia / Owner.
Serta :
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1981.
5
Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Tentang Keselamatan
Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik
Indonesia.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/KPTS/1985 tentang
penanggulangan bahaya kebakaran.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan, terdiri dari beberapa jenis item pekerjaan yang meliputi :
Uitzet dan Bouwplank
Sewa barak Kerja/Direksi Keet
Administrasi & Dokumentasi
Alat Bantu Kerja
Pagar pengaman
Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (RK3K)
Pembersihan lahan dan sisa sisa pembongkaran bangunan
Berikut jenis pekerjaannya :
6
Laboratorium uji Bahan
Untuk melakukan pengendalian mutu pekerjaan dalam pelaksanaan peke rjaan ini,
maka kami akan menggunakan laboratorium yang ditunjuk oleh pemilik pekerjaan.
adapun pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pengujian untuk Material yang akan digunakan pada pekerjaan Beton
7
pekerjaan.
Pekerjaan pembersihan dan perataan lahan dilaksanakan sebelum item
pekerjaan lainnya seperti pemasangan bouwplank dll. Dalam pembersihan dan
perataan lahan dari gangguan baik itu gundukan pohon-pohon, akar pohon,
semak belukar baik secara mekanik maupun manual.
8
Progress/Laporan
bar chart dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan, antara lain mencerminkan :
- Mulai, tanggal paling awal
- Selesai, tanggal paling akhir
- Waktu yang diperlukan.
- Waktu float
- Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.
b. Aktifitas yang terlihat pada program kami sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan dan juga kelonggaran
dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.
- Laporan Harian
Dimana laporan tersebut merupakan laporan harian atas setiap bagian pekerjaan
yang diminta oleh pengawas dan Direksi dalam bentuk yang disetujui pengawas
dan Direksi. Laporan dimaksud memuat data-data ; keadaan cuaca, jumlah
tenaga staf dan buruh yang dipekerjakan serta sesuai ketrampilannya, jumlah
bahan-bahan ditempat pekerjaan, jumlah bahan yang sedang dipesan, volume
kemajuan pekerjaan, persiapan pekerjaan dan peralatan serta data-data
percobaan laboratorium, kecelakaan kerja dan informasi yang lain berkaitan erat
dengan kemajuan pekerjaan.
- Laporan Mingguan
Memuat rekapitulasi kemajuan volume dari pelaksanaan kegiatan fisik dan non
fisik yang tercantum pada RAB yang telah dicatat pada laporan harian, dan untuk
disampaikan kepada Direksi guna disetujui dan juga untuk perbaikan apabila
terdapat kesalahan dalam penulisannya.
- Laporan Bulanan
Memuat rekapitulasi kemajuan volume dari pelaksanaan kegiatan fisik dan non
fisik yang tercantum pada RAB yang telah dicatat pada laporan harian, dan
laporan mingguan untuk disampaikan kepada pengawas dan Direksi guna
disetujui dan juga untuk perbaikan apabila terdapat kesalahan dalam
penulisannya
9
Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat , Laporan Harian mengenai segala
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, baik bersifat teknis maupun
administratif.
Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor harus memberikan data-data
yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat oleh Pengawas
Lapangan dari Konsultan Pengawas.
Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya berdasarkan realisasi
Progres kontraktor selama pekerjaan, harus diserahkan kepada Pemimpin Proyek
untuk bahan monitoring serta menjadi acuan instansi terkait dalam proses
Pencairan keuangan dengan mengacu pada Progres tersebut.
Direksi Keet dan Kantor Kontraktor yang dibuat oleh Kontraktor, setelah
selesai pelaksanaan pembangunan/ pekerjaan tersebut akan ditentukan
pemanfaatannya oleh Proyek, namun apabila dianggap perlu Direksi dapat
memerintahkan kepada Kontraktor / Pemborong untuk segera
membongkarnya dan membersihkannya, dan bahan-bahan bekasnya
diserahkan kepada Proyek.
10
Untuk personil kami akan memobilisasi sesuai dengan jumlah yang
dipersyaratkan, adapun penempatan posisi sesuai struktur organisasi dibawah
ini :
Site
Manager
PETUGAS
QUALITY Pelaksana
Administrasi CONTROL K3 Logistik
Lapangan
Kostruksi
Air Kerja
Untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan Kontraktor harus menyediakan air kerja
yang bersih dan memenuhi persyaratan – persyaratan teknis PUBI-1982, tidak
berbau, tidak mengandung kotoran, Lumpur, atau bahan organis lainnya. Air
11
dapat diperoleh langsung dilapangan atau bila tidak memungkinkan dapat
didatangkan dari luar proyek.
Kontraktor harus menyediakan bak penampungan air yang dapat mencukupi
kebutuhan proyek.
Direksi Teknis berhak menolak air kerja yang tidak memenuhi persyaratan
diatas.
1. Pengawasan Pelaksanaan K3
Pengawasan pelaksanaan K3 Meliputi kegiatan:
Safety Patrol
Suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan petroli selama
kira- kira 1 atau 2 jam (tergantung lingkup proyek ) masing msing safty patrol
mencatat hal-hal yang memiliki resiko kecelakaan di lapangan,ketentuan patrol
bsa 1 kali dalam 1 minggu
Safety supervisor
Petugas yang ditunuk oleh manager peroyek yang secara terus menerus
mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekeraan di lihat dari segi K3.
Safety supervisor berwenang menegur dan memberikan instruksi langsung
kepada kepala pelaksana yang mengandung bahaya terhadap keselamatan
kerja.
Safety Meting
Rapat dalam peroyek yang membahas tentang hasillaporan dari Safety Patrol
maupun laporan dari Safety supervisor .
13
5). berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID- 19 untuk melakukan
Identifikasi Potensi Bahaya COVID19 di lapangan,
6). pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi COVID-19 kepada semua
pekerja dan tarnu proyek,
7). pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian mobilisasi/
demobilisasi pekerja,
8). pemberian vitamin dan nutrisi tambahan guna peningkatan imunitas pekerja,
9). pengadaan Fasilitas Kesehatan di lapangan,
10). melaporkan kepada PPK dalam hal telah ditemukan pekerja yang positif
dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan merekomendasikan
dilakukan penghentian kegiatan sementara .
II. Identifikasi Potensi Bahaya COVID-19 di lapangan.
a. Satgas Pencegahan COVID-19 berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan
COVID- 19 Kementerian PUPR untuk menentukan: I) Identifikasi potensi risiko
lokasi proyek terhadap pusat sebaran penyebaran COVID- 19 di daerah yang
bersangkutan; 2) Kesesuaian fasilitas kesehatan di Lapangan dengan protokol
penanganan COVID- 19 yang dikeluarkan Oleh Pemerintah; 3) Tindak lanjut
terhadap Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
b. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut teridentifikasi : 1). Memiliki
risiko tinggi akibat lokasi proyek berada di pusat sebaran, 2). Telah ditemukan
pekerja yang positif dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP); atau 3).
Pimpinan Kementerian/Lembaga/Instansi/KepaIa Daerah telah mengeluarkan
peraturan untuk menghentikan kegiatan sementara akibat keadaan kahar, Maka
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat diberhentikan sementara akibat
Keadaaan Kahar;
c. Penghentian Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana di maksud huruf b
diatas dilakukan sesuai ketentuan pada Lampiran II ( TINDAK LANJUT TERHADAP
KONTRAK PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI) Yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Instruksi Menteri ini.
d. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut karena sifat dan urgensinya
tetap harus dilaksanakan sebagai bagian dari penanganan dampak sosial dan
ekonomi dari COVID- 19, maka Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat
diteruskan dengan ketentuan:
1). Mendapatkan persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
2). Melaksanakan protokol pencegahan COVID- 19 dengan disiplin tinggi dan
dilaporkan secara berkala Oleh Satgas Pencegahan COVID- 19;
3). Menghentikan sementara ketika terjadi (Telah ditemukan pekerja yang positif
dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk melakukan
penanganan sesuai protokol Pemerintah.
III. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di Lapangan
a. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan ruang klinik kesehatan di
lapangan yang dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai, antara Iain
tabung oksigen, pengukur suhu badan nir-sentuh (thermoscan), pengukur
tekanan darah, obat-obatan, dan petugas medis;
b. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib memiliki kerjasama operasional
perlindungan kesehatan dan pencegahan COVID- 19 dengan rumah sakit dan/
atau pusat kesehatan masyarakat terdekat untuk tindakan darurat (emergency) ;
14
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan fasilitas tambahan antara
lain: pencuci tangan (air, sabun dan hand sanitizer), tisu, masker dikantor dan
lapangan bagi seluruh pekerja dan tamu; dan
d. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan vaksin, vitamin dan
nutrisi tambahan guna peningkatan imunitas pekerja.
IV. Pelaksanaan Pencegahan COVID-19 di lapangan
a. Satgas Pencegahan COVID-19 memasang poster flyers) baik digital maupun fisik
tentang himbauan/anjuran pencegahan COVID- 19 untuk disebarluaskan atau
dipasang di tempat-tempat strategis di lokasi proyek;
d. Satgas Pencegahan COVID-19 melarang orang (seluruh pekerja dan tamu) yang
terindikasi memiliki suhu tubuh 38 derajat Celcius datang ke lokasi pekerjaan;
15
Pekerjaan Pembersihan dan Perataan Lahan
Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran dan Pembersihan Lokasi, kami akan
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis untuk meminta persetujuan
(Request) untuk memulai pekerjaan dan setelah mendapatkan persetujuan dari
direksi maka kami akan memulai pekerjaan dengan tahapan pelaksanaan
sebagai berikut :
- Merencanakan langkah-langkah pengamanan K3 untuk semua pekerja yang
berada di tempat kerja sebelum memulai kegiatan pembongkaran
- Melakukan engineering survey, antara lain mencakup :
Melihat kondisi struktur yang akan di bongkar termasuk peninjauan atas
kekuatan bangunan, bagian yang tidak stabil dari bangunan dan
kemungkinan collapse.
Merencanakan metode, peralatan dan tenaga yang akan dipergunakan
untuk pembongkaran serta untuk pengamanan kepentingan publik.
Menetapkan perangkat K3 kedalam setiap tahap kegiatan, antara lain :
jaring pengaman, rambu / tanda peringatan, alat pelindung diri dll.
Merencanakan metode, peralatan dan tenaga yang akan dipergunakan
untuk pembongkaran serta untuk pengamanan kepentingan publik.
- Mengunakan alat pelindung diri yang sesuai, helm, sepatu bot, sarung
tangan, masker dsb.
- Memasang barikade, pagar pengaman agar orang tidak melewati area
bongkaran.
- Pembongkaran dimulai dengan :
Memindahkan benda-benda yang mudah dilepas, misalnya pintu,
jendela dan atap seng.
angunan yang menjorok keluar.
Bagian atas bangunan dan diteruskan ke arah bawah.
Pembongkaran dinding dan pasangan batu bata harus dilakukan lapis
demi lapis dan bertahap .
Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll)
tidak dapat digunakan kembali untuk pekerjaan baru, disimpan dan
diserahkan kembali kepada Pihak Direksi dengan diketahui oleh
Konsultan Pengawas dengan disertai daftar/list item barang barang
tersebut.
- Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi
pekerjaan (proyek).
- Lokasi pekerjaan dibersihkan dari sisa-sisa material hasil
pembongkaran, kotoran-kotoran dan gundukan-gundukan tanah
bekas galian / timbunan diratakan serta diangkut keluar lokasi
pekerjaan.
Pekerjaan pembersihan dan perataan lahan dilaksanakan sebelum item
pekerjaan lainnya seperti pemasangan bouwplank dll. Dalam pembersihan dan
perataan lahan dari gangguan baik itu gundukan pohon-pohon, akar pohon,
semak belukar baik secara mekanik maupun manual.
16
2. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan tanah meliputi beberapa item pekerjaan yang terdiri dari :
Galian tanah
Urugan tanah kembali dan pemadatan
Pembuangan tanah di sekitar lokasi
Galian Tanah Pondasi Footplat
Galian Tanah Pondasi Batu Belah
Urugan Tanah Kembali pondasi foot plat
Urugan tanah kembali pondasi batu belah
Urugan Pasir Dibawah Pondasi Batu Belah
Urugan sirtu dibawah Pondasi Footplat
Galian Tanah
Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk foot plat dan pondasi batu kali
bangunan yang tertera/sesuai dalam gambar bestek perencanaan :
Pelaksanaan :
Pekerjaan galian dilaksanakan sesuai dengan bouwplank yang telah disetujui oleh
direksi teknis. Pekerjaan dimulai dengan galian pondasi foot plat sebagai titik
terdalam galian dan dilanjutkan untuk pekerjaan galian pondasi batu kali setelah
selesai pekerjaan pengecoran poor plat.
Sebelum melakukan pekerjaan tanah, terlebih dahulu kami akan membersihkan
dasar yang akan dikerjakan dari sisa akar pohon maupun semak-semak serta
perintang yang ada dalam daerah kerja kecuali ditentukan lain oleh Direksi
Pengawas. Setelahnya kami meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk
melaksanakan pekerjaan.
Galian tanah pondasi dilaksanakan secara mekanis (alat Berat) untuk mempercepat
proses galian dengan dimensi minimal sama dengan gambar atau maksimal sampai
mencapai tanah dasar/keras. Kecuali tanah dasar/keras melebihi dua kali dimensi
yang telah ditentukan, maka Direksi/Pengawas Teknik dapat mengambil
kebijaksanaan untuk merubah konstruksi dan atau dimensi tanpa mengurangi
kekuatan.
Apabila saat penggalian berlangsung, didalam, didasar atau diluar alur galian pada
jarak 30 cm dari tepi dan 20 cm dari dasar diternukan batu-batu, batuan, beton,
pasangan, kayu dan benda-benda lain yang dapat menggangu pelaksanaan
pekerjaan, benda-benda tersebut harus digali, dibongkar, dicabut dan
disingkirkan/dibuang ketempat yang ditunjuk atau disetujui Direksi Teknis.
Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh minimal 1 meter
dari tepi lubang galian dan apabila tanah yang digali mudah runtuh maka tanah
yang digali diberi kemiringan 1:5 atau sesuai instruksi pengawas lapangan agar
nantinya tanah yang telah digali tidak mudah runtuh.
Jika pada galian terdapat air menggenang, akan dipompa keluar. Untuk ini kami
menyediakan pompa air yang siap untuk dipakai.
Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar lokasi pekerjaan.
17
Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga
dicapai kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan dalam gambar, maka
kelebihan pada galian akan diurug kembali dengan pasir.
Pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal kerja yang telah
disepakati bersama dengan direksi kegiatan.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan
Bahan:
Tanah untuk urugan kembali bekas galian harus bersih dari kotoran dan tidak
menggumpal. Bahan urugan kembali bekas galian harus sesuai dengan Gambar
Rencana dan sesuai dengan petunjuk Direksi. Bahan yang akan digunakan akan
diajukan terlebih dahulu kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuan
penggunaan bahan tersebut. Bahan pengisi untuk daerah perkerasan dapat
diambil dari lapangan atau dari luar lapangan dan merupakan tanah yang baik
atau pasir yang disetujui oleh Direksi. Penghamparan dan pemadatan dilaksanakan
secara lapis demi lapis dengan tebal hamparan maksimal 20 cm dan kemudian
dipadatkan.
Pelaksanaan:
pekerjaan urugan kembali bekas galian tanah pondasi dikerjakan dengan volume
yang sesuai dengan Gambar Rencana. Urugan kembali bekas galian dikerjakan
sesudah pekerjaan pondasi selesai dikerjakan dan dilaksanakan lapis demi lapis
dengan ketebalan maksimal 20 cm. Penghamparan lapisan berikutnya diperlukan
izin dari direksi teknis.
Pekerjaan urugan kembali bekas galian dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi
poor plat dan pondasi batu kali selesai dan disetujui oleh direksi teknis untuk
melaksanakan pengurugan kembali bekasa galian. Pengurugan dilakkukuan secara
lalpis demi lapis dengan menggunakan alat stamper, agar didapatkan kepadatan
maksimal tanah bekas galian.
18
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Urugan pasir
Uraian Pekerjaan:
Pekerjaan ini terdiri dari urugan pasir bawah pondasi terdapat pada pekerjaan
pondasi batu belah .
Bahan:
Bahan urugan harus bersih dari kotoran dan tidak menggumpal. Bahan urugan
sesuai dengan spesifikasi yang mutu yang disyaratkan. Dimensinya disesuaikan
dengan Gambar Rencana dan sesuai dengan petunjuk Direksi.
Pelaksanaan:
Urugan pasir harus dilakukan dibawah batu kali dengan tebal seusuai gambar dan
arahan direksi.
Pasir harus diratakan dan dipadatkan dengan disiram air bersih.
Pasir urug harus bersih dari kotoran dan akar-akar serta bagan lain yang dapat
merusak konstruksi diatasnya.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
19
Pemadatan Urugan :
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pemadatan tanah yang dimaksudkan untuk
pemadatan tanah urugan sehingga lebih stabil dan tidak gerak. Pekerjaan
pemadatan tanah urugan, menggunakan alat yang sesuai dengan kapasitas
kepadatan tanah.
Peralatan:
Peralatan yang digunakan untuk pemadatan tanah urugan yaitu dengan
menggunakan cara manual atau mekanis menggunakan alat stamper serta disiram
dengan air sampai betul-betul padat dan tidak ada lagi rongga yang akan
mengganggu mutu kostruksi.
Pelaksanaan:
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemadatan tanah urugan dikerjakan dengan
mengacu pada volume gambar rencana dan dilaksanakan lapis demi lapis agar
tercapai kepadatan maksimal yang diinginkan. Sebelum paamaadatan dilaksanakan
terlebih dahulu bahan yang digunakan ditunjukkan kepada direksi teknis untuk
mendapat persetujuan. Terutama terhadap bbahan yang didatangkan dari luar
lokasi pekerjaan. Bahan pengisi untuk daerah perkerasan dapat diambil dari
lapangan atau dari luar lapangan dan merupakan tanah yang baik atau pasir
yang disetujui oleh Direksi. Penghamparan dan pemadatan dilaksanakan secara
lapis demi lapis dengan tebal hamparan maksimal 30 cm dan kemudian
dipadatkan. Penghamparan lapisan selanjutnya baru dapat dilaksanakan setelah
pemadatan lapisan bawah memenuhi persyaratan dan disetujui oleh Direksi. Untuk
pengurugan kembali galian pondasi, tebal hamparan maksimal 20 cm dan baru
dapat dilakukan setelah mendapat isin dari pengawas. Lapisan tanah urugan
dipdatkan mencapai 95 % dari kepadatan kering maksimum. Pemeriksaan
kepadatan di lapangan harus dilaksanakan untuk setiap hasil pemadatan seluas 50
m2 pada setiap lapisan pemadatan. Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan
pemadatan, tidak diperkenankan adanya genangan air diatas tanah atau sekitar
lapangan pekerjaan. Kami akan mengatur air sedemikian rupa agar aliran air hujan
atau dari sumber lain dapat berjalan dengan lancar, baik selama maupun sesudah
pekerjaan selesai. Kamiakan bertanggung jawab atas stabilitas timbunan tanah,
dan kami akan mengganti bagian-bagian yang rusak akibat dari kesalahan dan
kelalaian kami atau akibat dari aliran air.
Seluruh daerah kerja termasuk penggalian dan penimbunan merupakan daerah
yang betul- betul seragam dan bebas dari permukaan yang tidak merata. Seluruh
lapisan akhir (finish grade) benar-benar memenuhi peil yang dinyatakan dalam
gambar. Bila diakibatkan oleh penurunan, timbunan memerlukan tambahan
material yang tidak lebih dari 30 cm, maka bagian atas timbunan tambahan
dihamparkan untuk selanjutnya dipadatkan sampai mencapai elefasi dan sesuai
dengan persyaratan teknis lainnya. Seluruh sisa penggalian yang tidak memenuhi
syarat untuk bahan pengisi/timbunan, seluruh puing-puing reruntuhan dan
sampah-sampah segera disingkirkan dari dalam lokasi.
20
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Bahan:
Pasangan aanstamping terdiri dari batu belah dan batu pecah yang ditempatkan
pada lapisan dasar sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang lebih jauh
detailnya tercantum dalam gambar atau menurut petunjuk direksi. Batu untuk
pasangan, digunakan batu dari alam, batu belah, dengan bentuk bersudut-sudut
tajam, keras, tidak kropos serta bersih dari kotoran, lumpur.
Pelaksanaan:
Semua batu belah, batu pecah dan lapisan dasar yang dipakai untuk pasangan
aanstamping yang ditentukan akan disediakan sesuai dengan ketentuan batu dan
lapisan dasar dalam bab I bahan-bahan umum Pasangan batu kosong harus dibuat
pada pondasi yang kuat dan pada garis dan arah yang tercantum dalam gambar
atau sesuai dengan petunjuk direksi. Lobang-lobang pada pondasi harus diisi oleh
bahan yang baik dan dipadatkan pada tiap lapis, setebal 15 cm. Sebelum pasangan
batu kosong dilakukan pekerjaan urugan pasir terlebih dahulu setebal min 5
cm/sesuai gambar bestek pekerjaan dan pasangan batu kosong akan disusun
berdiri yaitu bagian terpanjang batu disusun secara vertikal. Bila pondasi telah
disetujui oleh direksi maka lapisan dasar sebagaimana tercantum dalam gambar
akan diletakkan dengan tebal yang sama dan cukup rata dan meskipun demikian
menjadi pondasi yang kuat untuk pemasangan batu belah dan batu pecah.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
21
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Bahan:
Perubahan pada konstruksi pondasi diperbolehkan setelah mendapat persetujuan
dari direksi pekerjaan, ptp dan pemilik proyek. Batu kali dan pasir pasang sebagai
bahan baku ditunjukkan terlebih dahulu kemudian semen sebagai bahan pengikat
kepada direksi kegitan untuk mendapatkan persetujuan. Bahan berasal dari lokasi
sumber (quaary) yang telah ditunjukkan pada direksi teknis untuk mendapat
persetujuan penggunaan setiap jens bahan yang akan digunakan. Batu untuk
pondasi yang digunakan yaitu batu dari alam, batu belah, dengan bentuk
bersudut-sudut tajam, keras, tidak kropos serta bersih dari kotoran dan lumpur.
Pelaksanaan:
22
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
4. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan struktur terdiri dari pekerjaan struktur bawah, struktur lantai 1, struktur lantai 2,
yang meliputi :
Kolom
- Kolom Praktis KP 15x15
- Kolom Struktur Type K1 30x30
Meja Beton Pantry dan Wastafel Depan
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk lantai kerja berupa pengecoran dengan mutu
K 175 digelar setebal 5 cm ditempatkan pada dasar landasan dengan
menghampar sirtu yang dipadatkan terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi
dan dikerjakan sedikit hingga menutup semua landasan pondasi beton serta
23
sesuai pada tempat yang tercantum dalam gambar bestek yaitu agar tidak
terjadi rembesan air pada pengecoran yang dapat mengakibatkan berkurangnya
mutu beton.
Bahan:
Pengecoran lantai kerja terdiri dari pasir, kerikil semen serta air secukupnya
dengan campuran mutu K 175 yang ditempatkan pada lapisan dasar sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan yang lebih jauh detailnya tercantum dalam
gambar atau menurut petunjuk direksi. Air yang digunakan harus bersih dari
bahan kimia serta dari kotoran lainnya begitu juga kerikil dan pasir yang
digunakan harus bersih dari kotoran dan lumpur.
Pelaksanaan :
Sebelum pengecoran lantai kerja dihamparkan pasir urug terlebih dahulu.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan Foot Plat
Lingkup pekerjaan :
Foot plat beton 150 x 150 cm
Foot plat beton 130 x 130 cm
Persiapan :
24
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dll.
Pekerjaan perawatan beton dengan curing beton atau menyiram beton dengan air
bersih agar kelembapan dari beton tetap terjaga.
Bahan:
Bahan semen/PC yang digunakan harus PC dengan merk standar yang disetujui oleh
badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan PC tipe I sesuai spesifikasi yang
termuat dalam SNI dan harus sesuai dengan kondisi di lapangan.
Batu Split/Kerikil. Batu split/kerikil dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih
serta tidak mengandung bahan yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang
cukup banyak, yang dapat memperlemah kekuatan beton. Split/kerikil harus
memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada SNI 1734-1989.
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam, asam dan sebaiknya air
tersebut dapat diminum.
Bahan Pembantu (Admixture). Atas pilihan Kontraktor atau permintaan
Direksi/Konsultan Pengawas, bahan pembantu boleh ditambahkan pada campuran
beton untuk mengatur pengerasan beton, efek penggunaan air atau penambahan
mutu beton, biaya penambahan bahan pembantu ditanggung oleh Kontraktor.
Bahan pembantu yang digunakan harus berkualitas baik dan dapat diterima dan
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, dan penggunaannya sesuai dengan
petunjuk penggunaan dari produk tersebut dan yang disyaratkan dalam “BAHAN
PEMBANTU” sesuai dengan SNI 03-2495-1991. Jumlah penggunaan PC dalam
adukan adalah tetap dan tidak tergantung ada atau tidak adanya penggunaan
bahan pembantu dan pencampurannya harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Besi Tulangan. Tulangan baja harus mempunyai diameter yang sesuai dengan
gambar rencana dan bebas dari karat. Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang
akan digunakan merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar dan Besi
untuk tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi langsung dengan
udara, tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk. Pengikat tulangan beton
harus menggunakan kawat beton yang berukuran garis tengah minimal 1 mm.
Dengan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat
melaksanakan pekerjaan cor beton dengan menggunakan sistem beton siap pakai
(ready mix concrete) yang terlebih dahulu memberikan data spesifikasi mutu beton
yang dikehendaki kepada Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pengecoran
dilaksanakan.
Bekisting
- Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi
adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan
yang diinginkan. Kontraktor harus bertanggungjawab atas perencanaan yang
memadai untuk seluruh bekisting.
Pelaksanaan:
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan Sloof
Lingkup pekerjaan :
Sloof praktis 12 x 20
Sloof Struktur S1 20 x 30
Persiapan :
Bahan:
Bahan semen/PC yang digunakan harus PC dengan merk standar yang disetujui oleh
badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan PC tipe I sesuai spesifikasi yang
termuat dalam SNI dan harus sesuai dengan kondisi di lapangan.
Batu Split/Kerikil. Batu split/kerikil dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih
serta tidak mengandung bahan yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang
cukup banyak, yang dapat memperlemah kekuatan beton. Split/kerikil harus
memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada SNI 1734-1989.
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam, asam dan sebaiknya air
tersebut dapat diminum.
Bahan Pembantu (Admixture). Atas pilihan Kontraktor atau permintaan
Direksi/Konsultan Pengawas, bahan pembantu boleh ditambahkan pada campuran
beton untuk mengatur pengerasan beton, efek penggunaan air atau penambahan
mutu beton, biaya penambahan bahan pembantu ditanggung oleh Kontraktor.
Bahan pembantu yang digunakan harus berkualitas baik dan dapat diterima dan
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, dan penggunaannya sesuai dengan
petunjuk penggunaan dari produk tersebut dan yang disyaratkan dalam “BAHAN
PEMBANTU” sesuai dengan SNI 03-2495-1991. Jumlah penggunaan PC dalam
adukan adalah tetap dan tidak tergantung ada atau tidak adanya penggunaan
bahan pembantu dan pencampurannya harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Besi Tulangan. Tulangan baja harus mempunyai diameter yang sesuai dengan
gambar rencana dan bebas dari karat. Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang
akan digunakan merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar dan Besi
untuk tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi langsung dengan
udara, tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk. Pengikat tulangan beton
harus menggunakan kawat beton yang berukuran garis tengah minimal 1 mm.
Dengan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat
melaksanakan pekerjaan cor beton dengan menggunakan sistem beton siap pakai
(ready mix concrete) yang terlebih dahulu memberikan data spesifikasi mutu beton
yang dikehendaki kepada Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pengecoran
dilaksanakan.
Bekesting
- Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi
adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan
yang diinginkan. Kontraktor harus bertanggungjawab atas perencanaan yang
memadai untuk seluruh bekisting.
27
- Pada bagian tertentu Konsultan Pengawas akan memerintahkan Kontraktor
untuk membuat shop drawing dari bekisting.
- Semua bahan yang akan digunakan/dipasang harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
- Papan bekisting harus terbuat dari plywood, papan yang rata dan halus, dalam
keadaan baik sebagaimana dikehendaki untuk menghasilkan permukaan yang
sempurna seperti terperinci dalam spesifikasi ini.
- Toleransi yang diijinkan adalah ± 3 mm untuk garis dan permukaan. Bekisting
harus demikian kuat dan kaku terhadap beban dan lendutan adukan beton yang
masih basah dan getaran terhadap beban konstruksi.
Pelaksanaan:
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Persiapan :
Bahan:
Bahan semen/PC yang digunakan harus PC dengan merk standar yang disetujui oleh
badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan PC tipe I sesuai spesifikasi yang
termuat dalam SNI dan harus sesuai dengan kondisi di lapangan.
Batu Split/Kerikil. Batu split/kerikil dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih
serta tidak mengandung bahan yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang
cukup banyak, yang dapat memperlemah kekuatan beton. Split/kerikil harus
memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada SNI 1734-1989.
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam, asam dan sebaiknya air
tersebut dapat diminum.
Bahan Pembantu (Admixture). Atas pilihan Kontraktor atau permintaan
Direksi/Konsultan Pengawas, bahan pembantu boleh ditambahkan pada campuran
beton untuk mengatur pengerasan beton, efek penggunaan air atau penambahan
mutu beton, biaya penambahan bahan pembantu ditanggung oleh Kontraktor.
Bahan pembantu yang digunakan harus berkualitas baik dan dapat diterima dan
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, dan penggunaannya sesuai dengan
petunjuk penggunaan dari produk tersebut dan yang disyaratkan dalam “BAHAN
PEMBANTU” sesuai dengan SNI 03-2495-1991. Jumlah penggunaan PC dalam
adukan adalah tetap dan tidak tergantung ada atau tidak adanya penggunaan
bahan pembantu dan pencampurannya harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Besi Tulangan. Tulangan baja harus mempunyai diameter yang sesuai dengan
gambar rencana dan bebas dari karat. Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang
akan digunakan merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar dan Besi
untuk tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi langsung dengan
udara, tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk. Pengikat tulangan beton
harus menggunakan kawat beton yang berukuran garis tengah minimal 1 mm.
Dengan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat
melaksanakan pekerjaan cor beton dengan menggunakan sistem beton siap pakai
(ready mix concrete) yang terlebih dahulu memberikan data spesifikasi mutu beton
yang dikehendaki kepada Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pengecoran
29
dilaksanakan.
Bekesting
- Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi
adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan
yang diinginkan. Kontraktor harus bertanggungjawab atas perencanaan yang
memadai untuk seluruh bekisting.
Pelaksanaan:
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
30
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Persiapan :
Bahan:
Bahan semen/PC yang digunakan harus PC dengan merk standar yang disetujui oleh
badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan PC tipe I sesuai spesifikasi yang
termuat dalam SNI dan harus sesuai dengan kondisi di lapangan.
Batu Split/Kerikil. Batu split/kerikil dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih
serta tidak mengandung bahan yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang
cukup banyak, yang dapat memperlemah kekuatan beton. Split/kerikil harus
memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada SNI 1734-1989.
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam, asam dan sebaiknya a ir
tersebut dapat diminum.
Bahan Pembantu (Admixture). Atas pilihan Kontraktor atau permintaan
Direksi/Konsultan Pengawas, bahan pembantu boleh ditambahkan pada campuran
beton untuk mengatur pengerasan beton, efek penggunaan air atau penambahan
mutu beton, biaya penambahan bahan pembantu ditanggung oleh Kontraktor.
Bahan pembantu yang digunakan harus berkualitas baik dan dapat diterima dan
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, dan penggunaannya sesuai dengan
petunjuk penggunaan dari produk tersebut dan yang disyaratkan dalam “BAHAN
PEMBANTU” sesuai dengan SNI 03-2495-1991. Jumlah penggunaan PC dalam
adukan adalah tetap dan tidak tergantung ada atau tidak adanya penggunaan
bahan pembantu dan pencampurannya harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Besi Tulangan. Tulangan baja harus mempunyai diameter yang sesuai dengan
gambar rencana dan bebas dari karat. Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang
akan digunakan merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar dan Besi
untuk tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi langsung dengan
udara, tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk. Pengikat tulangan beton
31
harus menggunakan kawat beton yang berukuran garis tengah minimal 1 mm.
Dengan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat
melaksanakan pekerjaan cor beton dengan menggunakan sistem beton siap pakai
(ready mix concrete) yang terlebih dahulu memberikan data spesifikasi mutu beton
yang dikehendaki kepada Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pengecoran
dilaksanakan.
Bekesting
- Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi
adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan
yang diinginkan. Kontraktor harus bertanggungjawab atas perencanaan yang
memadai untuk seluruh bekisting.
Pelaksanaan:
32
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga
dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram
/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Persiapan :
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing Pekerjaan, Balok sunscreen Induk
dan anak, ring balk, Serta Balok Latei.
Approval material yang akan digunakan.
Mutu beton yang digunakan K 250 dan 175.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, besi
beton, kawat beton, paku, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dll.
Pekerjaan perawatan beton dengan curing beton atau menyiram beton dengan air
bersih agar kelembapan dari beton tetap terjaga.
Bahan:
Bahan semen/PC yang digunakan harus PC dengan merk standar yang disetujui oleh
badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan PC tipe I sesuai spesifikasi yang
termuat dalam SNI dan harus sesuai dengan kondisi di lapangan.
Batu Split/Kerikil. Batu split/kerikil dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih serta
tidak mengandung bahan yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang cukup
banyak, yang dapat memperlemah kekuatan beton. Split/kerikil harus memenuhi
syarat-syarat yang terdapat pada SNI 1734-1989.
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam, asam dan sebaiknya air
tersebut dapat diminum.
33
Bahan Pembantu (Admixture). Atas pilihan Kontraktor atau permintaan
Direksi/Konsultan Pengawas, bahan pembantu boleh ditambahkan pada campuran
beton untuk mengatur pengerasan beton, efek penggunaan air atau penambahan
mutu beton, biaya penambahan bahan pembantu ditanggung oleh Kontraktor. Bahan
pembantu yang digunakan harus berkualitas baik dan dapat diterima dan disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas, dan penggunaannya sesuai dengan petunjuk penggunaan
dari produk tersebut dan yang disyaratkan dalam “BAHAN PEMBANTU” sesuai dengan
SNI 03-2495-1991. Jumlah penggunaan PC dalam adukan adalah tetap dan tidak
tergantung ada atau tidak adanya penggunaan bahan pembantu dan pencampurannya
harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Besi Tulangan. Tulangan baja harus mempunyai diameter yang sesuai dengan gambar
rencana dan bebas dari karat. Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang akan
digunakan merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar dan Besi untuk
tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi langsung dengan udara,
tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk. Pengikat tulangan beton harus
menggunakan kawat beton yang berukuran garis tengah minimal 1 mm. Dengan
persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat melaksanakan
pekerjaan cor beton dengan menggunakan sistem beton siap pakai (ready mix
concrete) yang terlebih dahulu memberikan data spesifikasi mutu beton yang
dikehendaki kepada Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pengecoran
dilaksanakan.
Bekesting
- Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi adukan
beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan yang
diinginkan. Kontraktor harus bertanggungjawab atas perencanaan yang memadai
untuk seluruh bekisting.
Pelaksanaan:
34
Pemadatan dan Penggetaran
Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum
sehingga bebas dari kantong/sarang kerikil dan menutup rapat pada semua
permukaan dari cetakan dan material yang melekat.
Semua beton harus dipadatkan dengan vibrator dengan kekecepatan minimum
7000 rpm yang bergetar pada bagian dalam (dari jenis alat “tenggelam”) dalam
waktu maksimal 10 detik setiap kali dibenamkan. Pada waktu yang sama
dilakukan pengetukan pada dinding bekisting sampai betul-betul mengisi pada
bekisting atau lubang galian dan menutupi seluruh permukaan bekisting.
Penggunaan vibrator harus dilakukan dengan benar atau dengan petunjuk dari
Konsultan Pengawas dan tidak boleh mengenai bekisting maupun penulangan.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Persiapan :
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing Pekerjaan Plat Lantai, plat dak, serta
tangga beton.
Approval material yang akan digunakan.
Mutu beton yang digunakan yaitu K 250.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, plat
boundek, scfaolding, besi beton, kawat beton, paku, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolite/waterpass, meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dll.
Pekerjaan perawatan beton dengan curing beton atau menyiram beton dengan air
bersih agar kelembapan dari beton tetap terjaga.
Bahan:
Bahan semen/PC yang digunakan harus PC dengan merk standar yang disetujui oleh
badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan PC tipe I sesuai spesifikasi yang
35
termuat dalam SNI dan harus sesuai dengan kondisi di lapangan.
Batu Split/Kerikil. Batu split/kerikil dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih serta
tidak mengandung bahan yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang cukup
banyak, yang dapat memperlemah kekuatan beton. Split/kerikil harus memenuhi
syarat-syarat yang terdapat pada SNI 1734-1989.
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam, asam dan sebaiknya air
tersebut dapat diminum.
Bahan Pembantu (Admixture). Atas pilihan Kontraktor atau permintaan
Direksi/Konsultan Pengawas, bahan pembantu boleh ditambahkan pada campuran
beton untuk mengatur pengerasan beton, efek penggunaan air atau penambahan
mutu beton, biaya penambahan bahan pembantu ditanggung oleh Kontraktor. Bahan
pembantu yang digunakan harus berkualitas baik dan dapat diterima dan disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas, dan penggunaannya sesuai dengan petunjuk penggunaan
dari produk tersebut dan yang disyaratkan dalam “BAHAN PEMBANTU” sesuai dengan
SNI 03-2495-1991. Jumlah penggunaan PC dalam adukan adalah tetap dan tidak
tergantung ada atau tidak adanya penggunaan bahan pembantu dan pencampurannya
harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Besi Tulangan. Tulangan baja harus mempunyai diameter yang sesuai dengan gambar
rencana dan bebas dari karat. Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang akan
digunakan merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar dan Besi untuk
tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi langsung dengan udara,
tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk. Pengikat tulangan beton harus
menggunakan kawat beton yang berukuran garis tengah minimal 1 mm. Dengan
persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat melaksanakan
pekerjaan cor beton dengan menggunakan sistem beton siap pakai (ready mix
concrete) yang terlebih dahulu memberikan data spesifikasi mutu beton yang
dikehendaki kepada Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pengecoran
dilaksanakan.
Bekesting
- Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi adukan
beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan yang
diinginkan. Kontraktor harus bertanggungjawab atas perencanaan yang memadai
untuk seluruh bekisting.
Pelaksanaan:
36
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan menggunakan ready mix yaitu dengan
memperhatikan level atau dimensi yang akan dicor untuk mengantisipasi kekurangan
volume yang dapat mengakibatkan berkurangngnya kekuatan beton serta
memperhatikan kelurusan bekisting boundek dan lot bekisting harus diperhatikan.
Dan memperhatikan tinggi jatuh tremi agar tidak terjadi segregasi.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
37
Pekerjaan Dinding batu bata trasraam dengan campuran 1pc : 3 Ps.
Pekerjaan pasangan batu lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.
o Persyaratan Pelaksanaan Pasangan Batu Bata
Detail Bentuk Profil. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus
memperhatikan detail bentuk profil, sambungan dan hubungan dengan
material lain dan melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum didalam
gambar kerja.
Sebelum Pemasangan. Sebelum pemasangan, batu bata harus direndam dalam
air bersih dulu sehingga jenuh. Pada saat diletakkan, tidak boleh ada genangan
air di atas batu bata tersebut.
Aduk Perekat/Spesi.
Aduk perekat/spesi untuk pasangan batu bata kedap air adalah campuran 1Pc :
3Ps sedangkan pasangan dinding biasa campuran 1Pc :6PS untuk :
1. Dinding pasangan bata daerah basah
2. Dinding pasangan bata yang langsung berhubungan dengan luar.
3. Saluran.
4. Untuk semua pasangan batu bata terhitung dari P + 0.20 ke atas, dipakai
aduk perekat/spesi campuran 1Pc : 5Ps, terkecuali yang disyaratkan kedap
air seperti yang tercantum di dalam gambar kerja.
5. Ketebalan Aduk Perekat/Spesi. Pemasangan harus sedemikiin rupa sehingga
ketebalan aduk perekat/spesi harus sama setebal 1 cm. Semua pertemuan
horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan penuh.
Pemasangan Dinding Pasangan Bata. Pemasangan dinding pasangan bata
dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya,
diikuti dengan cor kolom dan balok praktis. Persyaratan pelaksanaan kolom dan
balok praktis.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Plesteran
o Lingkup Pekerjaan
Plesteran biasa 1 Pc : 6 Ps
o Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Plesteran aci halus untuk dinding pasangan bata .
Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam gambar kerja.
o Persyaratan Pelaksanaan.
Campuran Plesteran. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran
dalam volume. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan
dinding pasangan bata atau bidang beton telah disetujui secara tertulis oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
Plesteran kasar adalah plesteran permukaan tidak dihaluskan. Campuran
plesteran kasar, yaitu 1Pc : 3Ps dipakai untuk menutup permukaan dinding
pasangan .
Plesteran halus/aci adalah campuran Pc dengan air yang dibuat sedemikan rupa
39
sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus ini
merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan. Pekerjaan
plesteran halus ini dilaksanakan sesudah aduk plesteran sebagai lapisan dasar
berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering benar.
Waktu Pencampuran Aduk Plesteran. Semua jenis plesteran tersebut diatas
harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan
belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan. Kontraktor harus
mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu pencampuran aduk plesteran
dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit, terutama untuk plesteran kedap
air. Kontraktor harus menyediakan pekerja/tukang yang ahli untuk pelaksanaan
plesteran ini, khususnya untuk plesteran aci halus. Terkecuali plesteran kasar,
permukaan semua aduk plesteran harus diratakan. Permukaan plesteran
tersebut khususnya plesteran halus/aci halus, harus rata, tidak bergelombang,
penuh dan padat, tidak berongga dan berlubang, tidak mengandung kerikil
ataupun benda-benda lain yang membuat cacat. Untuk permukaan dinding
pasangan sebelum diplester harus dibasahi terlebih dahulu dan siar-siarnya
dikerok sedalam 1 cm. Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester,
permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting, kemudian dikasarkan
(scratched). Semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau formtie harus
tertutup aduk plesteran. Untuk semua bidang dinding yang akan dilapis dengan
cat/wallpaper dipakai plesteran aci halus diatas permukaan plesterannya. Untuk
bidang dinding pasangan yang menggunakan bahan/material akhir lain,
permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal untuk
memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material yang akan
digunakan tersebut. Untuk setiap pertemuan bahan/material yang berbeda
jenisnya pada satu bidang datar, harus diberi naat/celah dengan ukuran lebar 0.7
cm dalam 0.5 cm. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan
atau pecembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap jarak 2 m.
Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom
seperti yang dinyatakan dan dicantumkan dalam gambar kerja. Tebal plestetan
adalah minimal 1,5 cm dan maksimum 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi 2,5 cm,
maka diharuskan menggunakan kawat yang diikatkan/dipaku kepermukaan
dinding pasangan yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat plesteran.
Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa listrik, pipa plumbing untuk seluruh bangunan.
Pemeliharaan. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung dengan wajar. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan
plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik panas matahari
langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara
cepat. Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian
selesai. Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2
(dua) kali sehari sampai jenuh, selama plesteran belum dilapis dengan
bahan/material akhir, Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap
kerusakankerusakan dan pengotoran dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor,
dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah. Tidak dibenarkan pakerjaan
peyelesaian dengan bahan/material akhir di atas permukaan plesteran dilakukan
40
sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu, cukup kering, bersih dari
retak, noda dan cacat lain superti yang disyaratkan tersebut diatas. Apabila hasil
pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas, maka Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki sampai
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Biaya untuk perbaikan tersebut
ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat dijadikan sebagai pekerjaan tambah.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan Acian
o Lingkup Pekerjaan
Acian dinding & beton
o Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Acian pada bagian – bagian yang telah dilaksanakan pekerjaan Plesteran.
o Persyaratan Pelaksanaan.
Campuran Acian yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Pekerjaan
Acian dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan plesteran pada bidang dinding,
kolom dan sunscreen dan talut telah selesai dan disetujui secara tertulis oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
Sebelum melakukan pkerjaan Acian, item pekerjaan plesteran yang telah selesai
terlebih dahulu disiram air sehingga menjaga kelembaban acian tidak mudah
kering pada saat pengerjaan dilakukan.
41
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
6. PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan plafond mencakup beberapa item pekerjaan yakni :
Plafond Gypsum 9 mm rk Hollow Galvalum
Plafond Kalsiboard 4,5 mm rk Hollow Galvalum
Plafond Drop Ceilling Gypsumboard 9 mm rk Hollow Galvalum
Pengecatan Cat Besi Pada steeldeck
List Alumunium u Shape (Shadow Line)
Pekerjaan Plafond
o Lingkup Pekerjaan.
o Persyaratan Pelaksanaan.
Rangka Langit-langit. Persyaratan pelaksanaan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut : Bahan rangka yang digunakan untuk pemasangan plafond adalah rangka
metal furing, pola rangka penggantung langit langit sesuai dengan gambar rencana
dan diperhatikan benar-benar peilnya. Bagian permukaan rangka langitlangit yang
akan dipasang rangka langit-langit harus rata permukaan, Penggantung rangka langit-
langit adalah rangka hollow yang kuat. Stek penggantung langit-langit pertemuan
antara rangka kuda-kuda dengan rangka plafon menggunakan baja ringan type trust
75 dan dibaut, untuk plafon lantai satu menggunakan besi beton yang diikatkan pada
42
balok penggantung ketulangan pelat lantai atau balok beton, telah dipasang pada saat
pengecoran. Panjang stek dan jarak penggantungan sesuai dengan gambar kerja.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan kap/rangka atap, plafond dan partisi terdiri dari beberapa jenis item pekerjaan
yang meliputi yaitu :
Pas. Rangka ringan
Pemasangan atap galvalum colorbond tebal 0,35 mm
Pemasangan nok galvalum
Pemasangan lisplank kalsiplank
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, fabrikasi dan ereksi termasuk
penggunaan penopang sementara dan seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti
tercantum dalam gambar kerja. Pekerjaan struktur atap yang akan dilaksanakan yaitu :
Untuk Rangka Kuda-kuda menggunakan Rangka Baja Ringan (Roof Trust) Jenis Metal
Furing, dengan sistem struktur menggunakan C Trust 75 yang dengan jarak antar kuda -
kuda 120 cm.
Reng yang digunakan Pekerjaan Reng (Roof Butten) AAA 0,43, dipasang pada kuda -
kuda dengan jarak yang telah ditentukan dalam gambar kerja.
Pekerjaan Jurai Dalam (valley gutter) dipasang pada pertemuan kemiringan atap
dengan ketentuan sesuai dengan spesifikasi baja ringan dan ketentuan dalam gambar.
Penutup atap menggunakan bahan Atap Genteng Metal dengan Jenis Genteng Metal
0,800 x 0,770 - T= 0,35 mm, pemasangan penutup atap Pemasangan kap finishing atap
44
Talang, selain talang jurai dalam dengan spesifikasi sesuai yang tercantum pada
gambar kerja.
Persyaratan bahan:
Jenis baja ringan yang akan digunakan harus sesuai dengan mutu standar yang
dipersyaratkan dalam SNI dimana struktur baja ringan dikatakan aman apabila memenuhi
persyartan baja ringan sebagai berikut :
Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :
Baja mutu tinggi G550
Tegangan leleh minimum (Minimum Yield Strength) 550 Mpa
Modulus elastisitas 21 x 105 Mpa
Modulus geser 8 x 104 Mpa
Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating) Lapisan pelindung seng dan
aluminium tangguh dengan komposisi sebagai berikut :
55% Aluminium (Al)
43,5 % Seng (Zinc)
1,5 % Silicon (Si)
Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-chanel C75.75 (tinggi profil 75
mm dan ketebalan dasar baja 0,75 mm), panjang material perbatang adalah 11m dan
6m
Reng
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik) dan juga
dipergunakan untuk ikatan angin dan ceiling batten PRT 045 (ketebalan dasar baja 0,45
mm), panjang material perbatang adalah 6m
Talang
Talang yang dimaksud disini adalah talang jurai dalam dengan ketebalan 0,45 mm dan
telah dibentuk menjadi talang lembah (valley gutter).
Pekerjaan Kap
o Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan kap meliputi Pemasangan kuda-kuda baja ringan dan penutup sokaroof,
di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara
benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan
persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah:
Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt)
pada kedua tumpuannya.
Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.
Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan
pekerjaan.
o Langkah kerja
45
Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
Dipasang langsung di atas ringbalk.
Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.
Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi
kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat
pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh
pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan
yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan
ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting)
Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan
menggunakan 4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt,
dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-
kuda tidak berubah.
Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua
kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2
meter).
Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex),
dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)
Memasang balok nok.
Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban
angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih
dahulu di atas truss, jurai dan rafter
Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis
penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-
kuda diikat memakai screw ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah
Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir
yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat
dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari
kuda- kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus
diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling
battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan
bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan
ceilling battens dengan ring balok di beribantalan bracket yang diikat
memakai 2 (dua) buah dynabolt.
Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-
kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceiling battens
sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus
overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-
screw. Ceiling battens
selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan
penggantungnya Pemasangan ceiling battens Sambungan ceilling
battens atau top span overlap sepanjang 40 cm dengan perkuatan 4
buah screw.
47
Gambar Contoh Pemasangan Kuda-kuda dan
Sambungan Kuda-kuda
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
o Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan atap menggunakan jenis atap galvalum tebal 0,35
mm dan pemasangan nok genteng metal atap serta ornament mahkota atap.
o Langkah Kerja
Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok
maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar .
Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di
atas jurai dan rafter,
Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 –
16 x 16 HEX.
Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan
penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok –
belok.
Pemasangan lisplank dengan menggunakan bahan kalsiplank.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
48
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan pintu dan jendela terdiri dari beberapa jenis item pekerjaan yang meliputi yaitu :
Kusen pintu , jendela dan ventilasi.
Daun pintu
Daun jendela
Persiapan :
Pengukuran
o Pekerjaan alumunium
Uraian Pekerjaan:
49
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
Pekerjaan ini meliputi kusen pintu alumunium dan pintu double tripleks 9mm
finishing HPL. seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar kerja. Meliputi
penyiapan bagian-bagian yang memakai bahan dari kayu sesuai dengan gambar
rencana dan penyelesaiannya, termasuk penyelesaian bahan peralatan
pembantu. Daftar perlengkapan dari material aksesories penggantung pintu dan
jendela diajukan pada direksi teknis untuk mendapat persetujuan Direksi.
Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap
yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di
screw fisher menggunakan fisher S8.
Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan
kusen alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak
lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan
lama.
Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding
di isi silicone sealant.
Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame
untuk pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada
kusen dengan menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman
dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan
daunnya.
Pelaksanaan:
Sehubungan dengan Pekerjaan Kusen pintu, jendela, ventilasi dan daun pintu
serta daun jendela menggunakan alumunium maka dikerjakan pada saat
pekerjaan plesteran telah selesai.
Harus diperhatikan semua sambungan siku dan penguat lain yang diperlukan
hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas penyetelan.
Pemasangan Pintu-pintu dilaksanakan dengan kerenggangan terhadap kusen
pada tepi samping (engsel), atas dan bawah antara 1,50 - 2 mm, dan pada sisi
berkunci (pintu tunggal) dan 1,50 - 2 mm (pintu gantung).
Pengadaan dan pemasangan semua kaca, cermin pada tempat-tempat yang
ditunjuk dalam gambar. Semua kaca yang akan dipakai adalah kaca Biru, bening
atau kaca rayband jenis fload glass setebal 5 mm untuk semua bentang seperti
ditunjukkan dalam gambar, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Kualitas dari
kaca-kaca tersebut setara dengan kaca-kaca produksi asahi atau produksi lokal
lainnya dari kualitas baik.
Alat Perlengkapan Pintu dan Jendela meliputi pengadaan dan pemasangan
semua alat perlengkapan pintu, jendela, seperti : engsel, kunci, handle an
sebagainya. Semua alat perlengkapan yang dipakai dalam pekerjaan ini sedapat
mungkin merupakan hasil dari satu perusahaan. Dalam hal ini kualitas yang
dipakai sam atau setaraf dengan produk cisa.
50
Untuk pintu-pintu jendela utama, semua alat perlengkapan menggunakan
finishing dengan material terbaik serta warna yang sama atau sesuai dengan
warna daun pintu/jendela dan kusennya. Untuk pintu-pintu lain akan ditentukan
didalam daftar perlengkapan.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan plat pengenal terbuat dari logam
dimana tertera nomor pengenal. Plat ini dihubungkan dengan anak kunci dengan
ciccin nikkel. Selain itu harus diserahkan tiga copy daftar index kunci pada
pemilik.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
51
pengambangan (float glass), mempunyai permukaan yang rata dan tidak
bergelombang.
Toleransi Lebar dan Panjang:
Toleransi ukuran panjang dan lebar untuk kaca tebal 3 mm atau 5 mm atau sesuai
dengan yang ditentukan oleh produsen.
Kesikuan:
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan
adalah 1,5 mm per meter.
Bahan Kaca :
kaca sesuai dengan spesifikasi teknis.
Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
dihaluskan, hingga membentuk tembereng.
Pelaksanaan:
Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat pekerjaan dan mengikuti semua persyaratan / petunjuk dari produsen.(
lampirkan persyatan dari produsen ).
Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pengawas.
Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda - tanda tidak boleh menggunakan
kapur, tanda - tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan
menggunakan lem sagu.
Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat - alat
pemotong kaca khusus.
Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk
kedalam alur kaca pada frame / rangka, atau sesuai dengan Gambar detail.
Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca merk Clear.
Hubungan kaca dengan dengan frame / kusen harus diisi dengan lem silikon merk
Dowcorning warna transparan cara pemasangan dan persiapan - persiapan
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan produsen kaca dan
produsen sealant termasuk pemasangan setting block dan alin-lain.
kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak
dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
Kaca buram yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah dis erahkan dan
semua yang terpasang harus disetujui Perencana dan Pengawas, jenis Kaca buram
sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat pemakaian bahan material
dalam uraian dan syarat pekerjaan
Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong
kaca khusus dan dilakukan dari work shop, tidak boleh melakukan pemotongan di
lapangan.
Untuk pemasangan kaca buram pintu dowble pastikan engsel tanam sudah
terpasang rapi dan sesuai dengan gambar kerja, kemudian letakkan kaca pada
engsel berdasarkan posisinya letaknya.
52
Pemasangan accecoris :
Dipastikan kaca dalam keadaan terpasang dengan baik dan sesuai dengan gambar
kerja.
Kaca dibersihkan dengan alat pembersih kaca.
accecoris yang ditempelkan siap pakai dengan persetujuan tim pengawas.
Lingkup Pekerjaan:
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan pemasangan wastafel, kloset, kran air, perlengkapan kloset, floor
drain, hanger stainless stell, paper holder, clean out, dll.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
53
Pekerjaan Kunci Dan Alat Penggantung
Lingkup Pekerjaan:
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
Persyaratan Bahan:
Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware
akibat pemilihan merk, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada M K
untuk mendapatkan persetujuan.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel ke setiap anak kunci.
Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan Backed Enamel Finish
yang dilengkapi kait-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya.
Kunci-kunci pintu dan pegangan pintu serta assesorisnya, untuk semua jenis pintu
menggunakan produk Yalle.
Engsel-engsel untuk semua jenis pintu dan jendela menggunakan produk Yalle.
Untuk pintu-pintu kaca menggunakan engsel lantai (floor hinges) double action
dengan merk Kend atau setara. Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu-kupu
dibuat khusus untuk keperluan masing-masing pintu.
Bahan / Produk:
Bahan kunci dan Pegangan Pintu.
Semua pintu menggunakan peralatan kunci dan pegangan pintu.
Untuk panel-panel listrik, pintu shaft dan lain-lain, kunci yang dipakai merk Kend /
setara dan Solid.
Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang
setinggi 90 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk gambar dan atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.
Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel pintu merk Yalle,
dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun dengan menggunakan
sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel
yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintunya, tiap
engsel memikul maksimal 20 kg.
Untuk jendela digunakan engsel merk Yalle.
54
Untuk pintu-pintu aluminium menggunakan engsel merk Yalle disertai pada posisi
single action.
Syarat-syarat pelaksanaan Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan
dengan keadaan dilapangan. Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan
Konsultan Manajemen Konstruksi dan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan, atau detail-detail khusus yang belum
tercakup secara lengkap didalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar
Spesifikasi Pabrik. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
M K.
Pemasangan:
Seluruh daun pintu (kecuali ditentukan lain) dipasang Engsel 3 (tiga) Engsel atas
dipasang lebih kurang 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang lebih kurang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel
tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
Penarik pintu (doorpull) dipasang 90 cm(as) dari permukaan lantai.
Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu dan
dipasang setinggi 90 cm(as) dari lantai.
Pemasangan lockcase, handle dari backplate serta door closer ditentukan oleh M K.
Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa biaya
tambah.
Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak
membentur tembok pada saat pintu dibuka.
Door holder didasar daun pintu dipasang 6 cm dari tepi daun pintu. Pemasangan
harus baik sehingga pada saat ditekan ke bawah, karet holder akan menekan lantai
pada posisi yang dikehendaki. Door holder dipasang hanya pada pintu yang tidak
menggunakan door closer.
Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus diadakan
pengujian secara kasar dan halus.
Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
55
9. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING
Pekerjaan pelapis lantai dan dinding terdiri dari beberapa item pekerjaan yaitu :
Urugan pasir bawah lantai t = 5 cm
Beton K175 bawah lantai t = 5 cm
Pemasangan HT 60x60 cm polished
Pemasangan HT 60x60 Unpolished
Pemasangan HT 20x60 Unpolished + stepnozing 10x60 cm sejenis
Keramik Lantai 30x30 cm unpolished
Keramik dinding 30x60 cm
Rabat beton
Pelapisan floor hardener (ramp)
Plesteran dan acian pada lantai gudang
Plint Alumunium hairline t = 10 cm
Plint granit 10x60 cm
Pemasangan ACP motif aksen lokal cutting laser dan rangka
Pemasangan batu lempeng pada dinding luar bangunan
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
56
Pekerjaan urugan dikerjakan dengan volume yang sesuai dengan tebal Gambar
Rencana, urugan dikerjakan sesudah pekerjaan pondasi, serta urugan tanah selesai
dikerjakan.
Pasir diratakan dan dipadatkan dengan disiram air bersih dan dipadatkan dengan
alat bantu.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
o Persyaratan Bahan
Semen
Pasir yang dipakai harus pasir beton.
Koral beton/split. Koral beton/split yang dipakai harus barsih, bersudut tajam,
tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat NI-
2. Penyimpanan/ penimbunan koral beton/split dengan pasir harus dipisahkan
satu dengan yang lain, sehingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan
perbandingan adukan beton yang disyaratkan.
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik, basa,
garam dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
o Persyaratan Pelaksanaan.
Campuran Mutu beton yang disyaratkan dalam pekerjaan bertulang non
struktural ini adalah K-175.
Cara Pengadukan. Cara pengadukan menggunakan beton molen. Takaran untuk
semen portland, pasir dan koral harus seijin Direksi/Konsultan Pengawas. Beton
harus dilindungi dari sinar matahari langsung, hingga terjadi penguapan terlalu
cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus
diperhatikan.
Pengecoran Rabat Beton. Sebelum pelaksanaan pangecoran, Kontraktor
diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan
menyiram area yang akan dilaksanakan pengecoran, pemeriksaan ukuran-ukuran
dan ketinggian. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
Direksi/ Konsultan Pengawas.
Apabila pengecoran Rabat Beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari
berikutnya, maka tempat penghentian tersebut harus disetujui Direksi/Konsultan
Pengawas. Penyambungan Rabat Beton lama dengan Rabat Beton baru harus
memakai adukan perekat CALBOND. Permukaan beton lama yang akan
57
diteruskan pengecorannya harus dikasarkan, dilapis dengan adukan perekat
CALBOND yang pembuatannya sesuai dengan persyaratan pabrik pembuat,
selanjutnya langsung dilakukan pengecoran baru.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
o Persyaratan Bahan
Keramik untuk penutup lantai spesifikasi sebagai berikut :
Warna diajukan oleh kontraktor dan mendapat persetujuan konsultan
pengawas.
Kualitas : Setara Ex. Roman
Semen
Pasir
Air
o Persyaratan Pelaksanaan.
Pada saat pemasangan, keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak
cacat atau ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.
Direndam Sampai Jenuh Air. Seluruh pemasangan ubin keramik harus dengan
merendam sampai jenuh air, kemudian ditiriskan berbaris sampai kering.
Pola Pemasangan. Pola pemasangan ubin keramik harus sesuai dengan gambar
kerja/shop drawing atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
58
Pemotongan. Bila diperlukan pemotongan granit dan keramik, maka harus
terlebih dahulu dipergunakan alat pemotong khusus sesuai dengan petunjuk
pabrik. Hasil pemotongan harus siku dan lurus (tidak bergerigi), bagian sisi yang
terpotong dihaluskan dengan ampelas, sehingga membentuk pinggiran yang
serupa dengan sebelum dipotong.
Ketebalan Finish. Pemasangan granit dan keramik harus benar-benar rata.
Permukaannya harus tepat pada peil finish atau ketebalan finish dan sesuai
dengan kemiringan seperti disyaratkan dalam gambar kerja.
Granit dan Keramik Bersih Dari Bercak Noda. Ubin keramik yang telah terpasang
harus segera dibersihkan dari bercak noda aduk parekat dan aduk pengisi siar
dengan lap/kain yang dibasahi dengan air bersih dan dilindungi dari
kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
Setelah Pemasangan. Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, ubin keramik harus
dihindarkan dari injakan/ pemberian beban.
Pipa Sparing Dan Atau Jaringan Pipa. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, semua
pipa sparing dan atau jaringan pipa sudah harus terpasang pada tempatnya.
Kontraktor harus mempelajari gambar kerja dan koordinasi dengan pekerjaan
plumbing dan mekanikal dibawah pengarahan Konsultan Pengawas.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan ACP
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan alumunium composite panel.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : alumunium composite panel, rangka alumunium,
baut dynabolt, sekrup, sealant, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, benang, selang
air, cutting well, gerinda, bor, gun sealant, steiger, dll.
59
Pekerjaan Alumunium Composite Panel
Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang akan
dipasang alumunium composite panel.
Fabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran gambar kerja.
Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium composite panel.
Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt.
Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka.
Cerk kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang.
Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium dengan perkuatan sekrup.
Cek kerataan dan kesikuan pemasangan alumunium composite panel.
Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant.
Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada alumunium composite
panel.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan pengecatan terdiri dari beberapa item pekerjaan yang meliputi yaitu :
Pengecatan dinding interior
Pengecatan dinding exterior
Pengecatan plafond
60
Pekerjaan waterproofing coating pada lisplank
Pekerjaan Pengecatan
o Lingkup Pekerjaan :
o Persyaratan Bahan.
o Persyaratan Pelaksanaan
Tebal Cat. Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila
dispesifikasikan lain. Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (finish) minimum sama
dengan syarat yang dispesifikasikan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak
bertumpuk, tidak bercucuran, atau ada bekas yang menunjukkan tanda-tanda
sapuan, roller maupun semprotan.Peralatan Pelindung. Apabila dari cat yang
dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan
keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung,
misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainnya, yang harus dipakai waktu
pelaksanaan pekerjaan.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
62
11. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitasi terdiri dari beberapa item pekerjaan yang meliputi yaitu :
Kran air stainless steel T23BQ13N
Kran Cuci (TX609K)
Floor drain stainless steel TX1CV2
Jet Washer ex toto (JW) tipe TX403SMCRB lengkap
dengan stop kran
Closet duduk Toto ( Lengkap dengan Acesories dan stop kran)
Kloset Jongkok
Wastafel TOTO ( Lengkap dengan Acesories )
Kitchen sink stainless steel
Tissue Holder (TH) tipe TX703M3AV1
Soap holder terpasang
Cermin 5mm dibevel 80x100cm
Pegangan pipa stainless untuk difable
Tempat Sampah (di area wastavel luar bangunan)
Pekarjaan Sanitasi
Pekerjaan ini meliputi :
Syarat- syarat Pelaksanaan:
Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor wajib harus meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya
kepada Perencana/Pengawas.
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan , sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan terjadi atas tindakan pemilik.
Pekerjan pemasangan closet, urinoir,kran dan lain-lain:
KM/WC menggunakan Closet duduk monoblock + jet washer dan urinoir yang
berkualitas baik yang setara dengan Merk TOTO/Amerikan Standar, Kran-kran air
kamar mandi menggunakan Stain- less Steel lengkap dengan floor
drain/pembuangan pada sisi dalam, jet washer, tissue holder dan bahan sanitasi
lainnya.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
63
12. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan lain-lain terdiri dari beberapa item pekerjaan yang meliputi yaitu :
Raling Stainless dia 2”
Ground Water Tank
Pekerjaan Perkerasan Paving
Plat Deuker
Saluran Drainase Keliling Bangunan
Peresapan
Septictank dan Peresapan
Tulisan PMI
Signage
Backdrop dan Meja Reseptionist
Pemasangan Tiang Bendera
Pekerjaan Railing
Pekerjaan khusus terdiri dari pekerjaan railing, baik itu railing tangga.
Pekerjaan persiapan :
Pengukuran :
Lebih dahulu menentukan dan menandai (marking) pada bagian lantai untuk
pemasangan railing.
Pemasangan railing:
Marking AS dan elevasi untuk posisi railing tangga dan tata letak tiang railing
Pasang tiang railing pada bagian yang akan dipasang railing
Tarik benang antara kedua tiang railing
Pasang tiang railing sesuai dengan jarak dan desain gambar yang ada
Pasang railing horizontal dengan menumpu pada tiang
Sambung railing horizontal untuk trap berikutnya
Ratakan dan haluskan sambungan serta bersihkan railing tangga yang telah
terpasang.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
64
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan persiapan
o Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan beton duiker.
o Approval material yang akan digunakan.
o Persiapan lahan kerja.
o Persiapan material, antara lain : Portland cement, pasir, split, kaso, multiplek 12mm,
besi beton, kawat beton, paku, dan air.
o Persiapan alat kerja, antara lain : waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin
potong besi , unting-unting, benang, vibrator, gerobak sorong, dan selang air.
Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk
posisi titik perletakan beton duiker.
Pekerjaan pembesian
o Pembesian atau perakitan tulangan dikerjakan ditempat lain yang lebih nyaman.
o Perakitan tulangan harus sesuai dengan gambar kerja.
o Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang,
terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
o Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama
dan sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.
o Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang akan dipasang.
o Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking
sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
Pekerjaan bekisting
o Bekisting dipasang dalam 2 sisi, sisi depan dan sisi belakang, dipasang dengan multiplek
sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6.
o Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu
kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
o Bekisting diberikan skoor dari kawat beton sebagai penguat tekanan saat coran
dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
o Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya,kemudian paku
dipakukan dengan menggunakan palu.
o Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah
dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
65
o Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan campuran Semen,
pasir, split dan air.
o Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225 dengan ketebalan 20 cm.
o Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke
areal pekerjaan.
o Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area
pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu
beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan
vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk
mencapai kepadatan maksimal.
o Setelah bentuk beton sudah stabil yaitu umur > 24 jam, maka bekisting sudah dapat
dibongkar.
o Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton
pada multiplek dapat terlepas.
o Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
o Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting, sehingga rangkaian/panel
bekisting terlepas.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan mekanikal elektrikal terdiri dari pekerjaan pekerjaan mekanikal, dan pekerjaan
elektrikal yang meliputi :
A. Pekerjaan Electrical
Pek. Kabel Feeder dan Kabel Tray
Pek. Panel
Pek. Instalasi Penerangan dan stop Kontak
Pek. Instalasi Penangkal Petir
66
Pekerjaan Electrical
1. LINGKUP PEKERJAAN.
1.1 U m u m
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini
maupun yang tertera dalam gambar, dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan-perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal dibawah ini, maka merupakan kewajiban
pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuen -
ketentuan dan disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
1. Pengadaan dan pemasangan Panel Distribusi Penerangan, Panel Tenaga, Panel AC, Panel Pompa
Air Bersih.
2. Instalasi pengkabelan.
3. Instalasi Cable Ladder dan Cable Tray.
4. Instalasi penerangan dan kotak kontak.
5. Armature lampu dan lampu-lampu khusus lainnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar
rencana.
6. Instalasi penerangan luar.
7. Instalasi penangkal petir.
8. Instalasi grounding.
9. Melakukan testing, commissioning dan training.
2. STANDAR/RUJUKAN
2.1 Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL 1987)
2.2 Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP)
2.3 International Electrotechnical Commission (IEC)
2.4 SPLN.
2.5 Spesifikasi Teknis Penangkal Petir dan Pentanahan.
1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus mengikuti peraturan
IEC dan PUIL.
2. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus
dizinchromat ICI dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat bakar, warna abu-abu merk
ICI. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master key.
67
3. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur
sedemikian rupa dan setiap kabel diberikan nomor terminal/kabel, sehingga bila akan
dilaksanakan perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen
dapat dengan mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar
neutral dan 1 busbar untuk grounding, kecuali untuk Panel 1 phasa, cukup menggunakan 3
busbar. Besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus tanpa menyebabkan suhu yang
5. Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk
memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang
diperbolehkan.
6. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran, untuk
Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linear dan ketelirian 1%
dan bebas dari pengarus induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1 buah untuk
setiap jenis alat ukur).
7. Ukuran dari tiap-tiap panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan serta semua
persyaratan yang berlaku sesuai dengan yang telah disetujui Perencana.
Frequency : 50 Hz
Frequency : 50 Hz
Breaking capacity : 10 KA
- Frequency : 50 Hz
(0,5 s) : 35 KA
- Rated peak
withstandcurrent : 45 KA
- Shunt trip
- Auxiliary switch : 4 NO + NC
- Frequency : 50 Hz
69
- Rated short time current
- Rated peak
- Auxiliary switch : 1 NO + 1 NC
Ambient Temperature : -
1. a. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min. 0,6 kV untuk kabel
NYM, NYY & NYFGbY dengan spesifikasi :
Insultation : PVC
Sheat : PVC.
70
3. Kabel-kabel daya yang ke sub-sub panel harus disertai dengan kabel BC atau NYA sebagai kawat
pentanahan dengan diameter sama dengan diameter kabel feedernya.
4. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih
dahulu.
3.3. Syarat Khusus (Lampu, Saklar, Kotak Kontak, Cable Ladder/Tray, dll).
A. Lampu TLD
Ruang Kerja menggunakan TL’D colour cool day light type TBS recessed mounting dilengkapi
Cover setara dengan type M1 untuk general lighting dan type M5 untuk setara produksi
Phillips.
2. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
3. Ballast (Transformator) untuk lampu TL’D harus dari bahan Low Loss Type.
4. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL’D harus dapat memberikan koreksi
factor (cos phi) total minimal 0,85.
3. Bi pin base.
C. Lampu Baret
D. Lampu Mercury
1. Bangunan Gudang seperti yang diperlihatkan dalam Gambar menggunakan Lampu Mercury
untuk industri HPLN 400 watt type HDK terdiri dari elektrikal unit, reflektor anodaized
aluminium dan tutup kaca untuk lingkungan yang berdebu setara produksi Philips.
2. Reflektor wide beam.
71
3. Ambient temperatur 45 deg. Celcius.
4. Index Protection IP 54.
5. Suspension system chains.
6. Luminaire HPL-N High Pressure Mercury.
7. Ballast HPL-N type.
8. Lampu Base E40.
E. Lampu Sorot
1. Lampu sorot untuk luar bangunan menggunakan Lampu Metal Halide HPI-T 1000 watt
terdiri dari elektrikal unit, reflektor anodaized aluminium dan tutup kaca setara produksi
Philips.
1. Lampu jalan high pressure mercury HPL-N 250 Watt lengkap dengan ballast , kapasitor dan
tiang dengan ketinggian standard 11 meter.
5. Semua logam dibagian luar terbuat dari bahan stainless steel dan aluminium.
6. Penutup lampu tetap tergantung pada rumah lampu walupun klip pengancing dilepas.
7. Rumah lampu dirancang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dapat dilakukan dari posisi
atas.
8. Dudukan komponen elektrik dapat dilepas untuk melakukan reparasi.
9. Komponen kelistrikan dapat dengan mudah dipasang.
Syarat Umum
1. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dari karat, dengan ICI acrylic paint
warna putih, contoh harus disetujui oleh Perencana/Direksi Pengawas.
2. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan efisiensi penerangan yang
maksimal, rapih kuat sera sedemikian rupa hingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian
lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat
dilaksanakan.
72
1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah type
pemasangan masuk/inbow (flush-mounting)
3. Flush-box (inbouw doos) untuk tempat sakla, kotak-kontak dinding dan push button harus
dipakai dari jenis bahan bakely atau metal dari produk yang sama.
4. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai. Pada ruang-ruang yang
basah/lembab harus dari jenis water dicht (WD) sedang untuk saklar dan isolating switch
dipasang maksimal 130 cm dari permukaan lantai.
5. Kotak kontak khusus/Industrial type, untuk Area tertentu, akan ditentukan kemudian.
Protection Index; IP 66
Operation temperature : - -
Pole of Configurations : 2 P + E, 3 P + E or 3 P + E + N
H. Konduit
1. Konduit yang digunakan, harus memenuhi standard yang berlaku (British Standard-BS dan
Electronical Standardization CENELEC) untuk pengujian karakteristik bahan antara lain;
tahan terhadap bahaya kebakaran ringan kelenturannya dan tahan terhadap getaran
mekanis (tidak mudah pecah) pada saat pengecoran lantai atau kolom beton.
2. Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact atau metal conduit; dimana diamter
dalam dari konduit minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah
10 mm, atau dinyatakan lain pada gambar.
Sedangkan untuk FRC (Fire Recistance Cable) menggunakan G.I.P dengan diameter 2½ kali
diameter kabel.
3. Konduit yang dipasang harus dilengkapi dengan segala Accessoriesnya dari material/bahan
yang sama dengan konduitnya seperti; coupling, saddles, inspection elbows, reducers,
73
locknuts, terminal boxes dan berbagai perlengkapan lainnya, untuk memudahkan baik pada
saat pelaksanaan maupun saat perawatan.
1. Cable Tray harus terbuat dari bahan Mild Steel, aluminium, stainless Steel hotdip galvanized.
2. Cara pemasangan cable tray diatas support / penyangga yang dipasang setiap jarak
maksimum 1000 mm.
3. Pada setiap belokan atau percabangan bentuk tray harus dibuat sedemikian rupa sehingga
belokan kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan (disesuaikan dengan standar
produk masing-masing).
4. Cable Ladder dipasang pada dinding ,dilengkapi klem-klem kabel setiap jarak 500mm dan
support. Sebelum dipasang cable ladder harus di hot dip galvanis.
5. Kabel yang dipasang diatas plafon dan pada cable tray harus diklem (diikat) dengan klem-
klem kabel (pengikat/cable ties) .
6. Sebelum pemasangan cable ladder harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan instalasi
lainnya (AC, Plumbing).
J. Grounding.
4.1. Panel-panel
1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan harus rata
(horizontal/waterpas).
2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet atau
penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
3. Pada lokasi-lokasi yang khusus (Shaft listrik, gudang atau penerangan luar), panel-panel
harus diperlengkapi dengan lubang-lubang ventilasi yang cukup.
4. Khusus untuk panel-panel type free standing, harus diberi alas dengan menggunakan besi
kanal UNP 100 x 50 x 5 mm.
74
5. Untuk panel-panel yang banyak menggunakan komponen kontrol/busbar atau banyak
menggunakan alat ukur harus dilengkapi dengan terminal block yang baik mutunya (lihat item
produk).
6. Panel-panel yang dilengkapi dengan magnetic contactor dan start/stop push button, harus
dibuat sedemikian tupa sehingga mudah dalam mengoperasikannya dan estetik.
4.2 Kabel-kabel
1. Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah
lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan
phasanya sesuai dengan PUIL 1987 pasal 701.
Sedangkan untuk kabel instalasi penerangan (NYM) yang digunakan harus terdiri dari 4 macam
warna sesuai dengan ketentuan PUIL (R, S, T, Neutral dan grounding.
3. Kabel daya yang dipasang pada Shaft/dinding bangunan harus diletakkan diatas tangga kabel
(cable leadder) atau cable tray yang semuanya ditata dan diklem dengan rapi.
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel penerangan.
5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk
terminasinya.
6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat pres
hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 80 cm minimum, dimana sebelum kabel
ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan diatasnya diamankan dengan batu bata
Cikarang sebagai pelindungnya.
8. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus mempergunakan kabel support,
minimum setiap jarak 50 cm.
9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel.
10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam
lebih dalam dari 60 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan diameter minimum 2½ kali
penampang kabel.
11. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada Cable Ladder.
12. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beron harus dibuatkan sleeve dari pipa
galvanis dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel.
13. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus didalam kotak terminal yang
terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk
tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimu 4 cm.
75
14. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.
15. Penyusunan konduit diatas cable leadder harus rapi dan tidak saling menyilang.
16. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus didalam kotak penyambungan
dan memakai alat penyambung berupa las-dop merk Legrand atau 3 M dengan memberi isolasi
terlebih daulu. Warna isolasi harus sama dengan warna kabelnya.
1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari Arsitek dan
disetujui oleh Direksi /Pengawas Lapangan.
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang terbuat dari bahan
aluminium.
1. Kotak kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan dipasang pada
ketinggian 300 mm dari level lantai, Untuk kotak kontak dan 1500 mm untuk saklar.
2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type water dicht (bila
ada).
1. Penempatan KWH meter baik dalam panel-panel utama maupun yang terpasang dlam sub-sub
panel harus diletakkan sedemikianrupa sehingga mudah dilihat/dibaca dengan baik.
2. Koordinasi penempatan KWH meter ditentukan kemudian dilapangan setelah
disepakati bersama Arsitek.
1. Pemasangan lampu penerangan disesuaikan dengan rencana plafond Arsitek dan disetujui
Pengawas lapangan.
2. Lampu tidak diperkenankan memberi beban pada rangka plafond yang terbuat dari bahan
aluminium.
3. Tiang lampu penerangan luar dipasang tegak lurus.
4. Lampu penerangan luar dibuat dengan pondasi dan dipasang kotak pengaman (fuse box ) pada
ketinggian maximum 500 mm dari tanah.
5. PENGUJIAN
5.1. Umum
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang, harus diadakan pengujian secara individual.
Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari
pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang berwenang untuk itu.
76
Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk
menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus
pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung
jawab Pemborong sendiri.
Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari pembuat panel yang
menjami bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut berfungsi baik dan bekerja sempurna
dalam keadaan operasional maupun ganguan berupa undervoltage, over current, overthermis,
short circuit dan lain-lain serta merger antara fasa, fasa netral, fasa nol.
Untuk kabel tegangan rendah, sertifikat lulus pengujian harus dari PLN yang terutama menjamin
bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar ketentuan-ketentuan PLN tentang isolasi kabel
tegangan rendah, pengujian dengan megger tetap harus dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi
minimum 50 mega Ohm.
Penyalaan baru boleh dilaksanakan apabila dinyatakan lulus oleh Direksi Lapangan yang
didasarkan pada hasil pengukuran (data) langsung dari semua instalasi.
3. Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus dilakukan pengujian atau
pengukuran faktor daya (Cos phi).
4. Motor-motor Listrik
Motor-motor listrik yang terpasang, harus dari type yang sesuai dengan pemakaian dan
lokasi dimana motor-motor tersebut dipasang.
Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan.
Pemasangan motor-motor listrik bisa dilaksanakan setelah penunjukkan hasil pengukuran
tidak melanggar ketentuan-ketentuan PUIL 1987.
6. PERALATAN MAINTENANCE
Pemborong diwajibkan menyerahkan peralatan Maintenace (Tools Kit) untuk semua system yang
terpasang sesuai dengan produknya masing-masing.
77
Gambar Contoh Pekerjaan Elektrikal
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang ters edia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Peralatan :
- Grounding test
- Tiang, obeng, gergaji besi.
- Bending conduit
Pelaksanaan :
- Tentukan lokasi grounding sesuai gambar dan spek teknis
- Pantek grounding dengan copper rod
- Buat bak control
78
- Batang penangkap petir ( speed ) harus dipasang kokoh pada batang penyangga
secara vertikal terhadap rata air.
- Batang penangkap petir dipasang pada titik tengah dari daerah yang dilindungi,
dan merupakan daerah yang paling tinggi atau lancip dari bangunan itu, seperti :
bubungan, jurai, cerobong asap.
- Batang penyangga tinggi minimal 1 m dari pipa gip (tahan karat / cuaca) dan diklem
kuat dengan batang penangkap petir serta ditanam secara kokoh di kerpus atau
beton yang telah diberi angkur baut.
- Rangkai penangkal petir dan lampu pada tiang penangkal petir
- Pada batang penangkap petir dihubungkan dengan konduktor / penghantar dari
kabel tembaga (BC) diameter minimal 8 mm atau penampang 50 mm² serta di klem
secara kuat dan diklem ke bubungan setiap 25 cm ( 3 bh tiap 1 meter).
Klem dapat dibuat dari plat strip dan diberi skrup atau mur baut.
- Konduktor/penghantar menjalar pada bubungan , bila ada belokan sudut belokan
nya harus lebih besar dari 90°.
- Sambungan sebaiknya dihindari, tetapi bila ada sambungan harus menggunakan
klem minimal 2 buah.
- Konduktor yang menjalar tegak di dinding harus dilindungi dengan pipa PVC dan di
klem ke dinding.
- Kawat konduktor / penghantar yang dihubungkan dengan elektroda pentanahan
diberi pelindung dari pipa gip sepanjang penghantar tersebut di dalam tanah.
- Penyambungan kawat konduktor dengan elektroda harus dapat dibuka kembali
untuk dapat dites kembali tahanan tanah.
- Ketahanan tanah minimal yang diijinkan adalah 5 ohm.
- Pada daerah elektroda yang ditanam (ditanah) sebaiknya diberi arang dan garam
untuk menjaga tahanan tanah atau untuk mengikat air tanah agar tidak cepat lari,
bila musim kemarau, serta dapat mempercepatnya penyebaran petir ke tanah.
- Pasang penangkal petir pada lokasi sesuai gambar
- Tarik kabel coaxial dan sambung dengan pantekan
- Finishing arsitek
79
Gambar pemasangan penangkal petir
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
B. Pekerjaan Electronic
Pek. Telepon
Pek. Data
Pek. CCTV
Pek. Fire Extinguiser
Pekerjaan CCTV
1. Evaluasi Peralatan
Peralatan mungkin diperlukan untuk bertukar informasi dalam rangka untuk melakukan fungsi
dari beberapa jenis (misalnya untuk memindahkan kamera PTZ ke posisi tertentu berdasarkan
masukan dari sistem lain, atau meningkatkan tingkat perekaman dan resol usi perangkat
berdasarkan masukan dari perangkat lain). Dalam kasus ini dianjurkan perangkat diuji terlebih
dahulu sebelum sedang digunakan. Hal ini terutama dianjurkan jika peralatan yang akan
digunakan dibuat oleh produsen yang berbeda. Juga dianjurkan untuk melakukan tes terlebih
dahulu walaupun peralatan tersebut mengklaim kompatibel dengan sistem lain.
Bila diperlukan kustomisasi produk atau software untuk memenuhi kebutuhan pengguna,
kustomisasi ini harus diuji sebelum peralatan digunakan. Kustomisasi juga harus diuji terhadap
kebutuhan pengguna yang didefinisikan dalam kebutuhan operasional.
80
2. Peralatan mounting, kabel, daya listrik dan konfigurasi
Ketika pertimbangan keselamatan dan keamanan tidak memerlukan operasi sistem CCTV
selama terjadi kegagalan pasokan listrik, maka pasokan listrik publik seperti PLN dapat menjadi
satu-satunya pasokan untuk sistem. Beberapa sistem CCTV mengharuskan semua peralatan
yang akan terhubung ke fase listrik yang sama. Pasokan listrik harus berada dalam area aman,
dalam posisi yang aman dari gangguan, dan harus berventilasi sesuai dengan persyaratan
produsen untuk pengoperasian yang aman.
Tambahan instalasi pasokan listrik cadangan harus dipertimbangkan jika kemungkinan terjadi
tegangan turun. Atau dalam beberapa kasus dimungkinkan untuk mengurangi turun tegangan
di kabel dengan menggunakan kabel yang kurang resistensinya, ukuran konduktor yang lebih
besar atau dengan menggunakan kabel dengan inti lebih untuk pasokan daya.
Conduit: ketika menggunakan logam, semak-semak atau pohon yang menggangu harus
dibersihkan untuk mencegah kerusakan kabel. Ketika menggunakan conduit untuk
membawa kabel ia harus dapat dimatikan secepat mungkin ke uni t yang terhubung.
PVC atau metal trunking: ketika trunking digunakan untuk membawa kabel ia harus dapat
dimatikan secepat mungkin ke unit yang terhubung.
Klip insulasi
Pengikat kabel
Kabel Catenary
Semua kabel CCTV harus dari jenis dan ukuran yang sesuai untuk aplikasi dan harus
memperhitungkan tingkat transmisi, serta kemungkinan gangguan listrik dan turun tegangan.
Setiap plastik atau komponen PVC yang digunakan sebagai bagian dari instalasi kabel harus
sesuai untuk lingkungan di mana ia dipasang. Pengikat yang dipasang secara eksternal dan klip
harus terbuat dari bahan tahan ultraviolet.
81
Kondisi lingkungan seperti kelembaban, panas yang berlebihan, resiko korosi, kerusakan
mekanis atau kimia, harus diperhitungkan ketika menentukan tingkat perlindungan yang
diperlukan kabel.
Semua kabel bawah tanah yang digunakan harus sesuai dengan tujuannya dan memiliki
perlindungan yang memadai dari kerusakan mekanik. Kabel bawah tanah harus memberikan
tingkat resistensi tinggi terhadap kelembaban, reaksi kimia, korosi dan hewan pengerat.
1. Rigidity, dengan memperhitungkan potensi kecepatan angin, jenis peralatan dan peralatan
pemasangan dan perbaikan posisi.
2. Gangguan listrik dan kemungkinan kerusakan karena petir.
3. Debu, partikel udara dan sumber potensial korosi atau kontaminasi lainnya.
4. Kondensasi dalam housing dan peralatan lainnya karena perubahan suhu.
Menara dan peralatan braket harus dipasang sesuai dengan instruksi pabrik dan sesuai
spesifikasi pembebanan. Bila mungkin terjadi pergerakan pada menara, kabel dan kamera
harus dipasang dengan aman terhadap gangguan yang mugkin muncul. Ge rakan karena
pengaruh alam seperti yang dialami oleh gedung-gedung tinggi dapat mempengaruhi kinerja
sistem.
Kamera harus dipasang sedemikian rupa sehingga sulit bagi orang yang tidak berhak untuk
mengubah bidang pandang kamera. Hal ini dapat dicapai dengan memasang di lokasi yang
tepat dan tinggi, penggunaan pemasangan mounting yang sesuai dan mungkin menggunakan
pelindung keamanan tambahan.
Interkoneksi kamera seperti kabel atau antena harus sulit dijangkau dan dirusak. Tergantung
pada kelas keamanan peralatan, metode otomatis harus dikerahkan untuk mendeteksi
perubahan bidang pandang kamera yang sesuai. Pertimbangan harus diberikan untuk
mendeteksi hilangnya sinyal video, penghalang atau cahaya menyilaukan yang dapat menutupi
82
pandangan kamera. Audio atau visual sistem alarm yang dihasilkan harus dapat
menginformasikan kebutuhan operator sistem.
Ketika terdapat kemungkinan penetrasi oleh benda padat, debu atau air, housing yang mampu
perlindungan yang sesuai harus digunakan. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan, perlu
dipertimbangkan pengunci untuk peralatan kontrol dan perekaman. Metode penggunaan nama
pengguna dan password untuk mengakses fungsi kontrol harus dipertimbangkan untuk
membatasi akses hanya untuk operator yang diberi wewenang. Hal -hal yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih peralatan kontrol dan perekaman yaitu:
Suhu
Aliran udara peralatan (dari depan ke belakang, sisi ke sisi, bawah ke atas, dll), pastikan tata
letak peralatan tidak memiliki penghalang
Kelembaban
Debu dan kontaminasi udara lainnya
Getaran
Gangguan listrik
Kekakuan, dengan kecepatan angin tinggi.
Kemudahan akses untuk pemeliharaan dan layanan
Kenyamanan penggunaan operator
3. Layar Tampilan
Ukuran, resolusi dan posisi tampilan layar harus dipilih sesuai dengan kebutuhan penggunaan,
ruang yang tersedia dan jumlah operator. Tampilan layar bisa diletakkan pada meja atau
dipasang pada dinding dengan pertimbangan ergonomi operator. Layar display harus dipasan g
pada posisi yang meminimalkan efek pencahayaan terutama sinar matahari yang dapat
mempengaruhi kenyamanan monitoring. Bila dipasang di dinding atau langit-langit maka
sebaiknya menggunakan bracket yang sesuai dengan instruksi pabrik.
83
tinggi. Sebuah rencana uji sistem harus dilakukan selama acara se rah terima dengan tujuan
untuk memastikan bahwa sistem CCTV telah memenuhi spesifikasi yang disepakati.
Ini harus mencakup pengujian sistem dari aspek-aspek berikut :
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
84
Jarak pancaran : 5 - 7 meter
Bahan pendorong : N2
Untuk ruang mesin digunakan multy purpose dry powder kelas ABC dengan
waktu penyemprotan yang bisa diatur dan dilengkapi dengan press ure gauge.
Cara pemasangan
Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada
posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut adalah 125 cm dari dasar lantai
tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan.
Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan jenis
dan penggolongan kebakaran.
Penempatan tersebut antara alat pemadam api yang satu dengan lainnya atau
kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan
lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan Kerja.
Setiap alat pemadam api ringan harus dipasang (ditempatkan) menggantung pada
dinding dengan penguatan sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya atau
ditempatkan dalam lemari atau peti (box) yang tidak dikunci.
Lemari atau peti (box) seperti tersebut dapat dikunci dengan syarat bagian
depannya harus diberi kaca aman (safety glass) dengan tebal maximum 2 mm.
Ukuran panjang dan lebar bingkai kaca aman (safety glass) tersebut harus
disesuaikan dengan besarya alat pemadam api ringan yang ada dalam lemari atau
peti (box) sehingga mudah dikeluarkan.
85
Pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian
paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai
kecuali jenis CO2 dan tepung kimia kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih
rendah dengan syarat, jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15
cm dan permukaan lantai.
Alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat
dimana suhu melebihi 49°C atau turun sampai minus 44°C kecuali apabila alat
pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu diluar batas tersebut
diatas.
Alat pemadam api ringan yang ditempatkan di alam terbuka harus dilindungi
dengan tutup pengaman agar mudah dalam langkah langkah menanggulangi
bahaya kebakaran .
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pekerjaan mechanical dan plumbing merupakan item pekerjaan yang didalamnya terdapat
beberapa sub item utama pekerjaan yaitu :
Pekerjaan Instalasi AC
Pekerjaan Instalasi Air Bersih
- Instalasi Sumber Air Bersih dari PDAM
- Instalasi Sumber Air Bersih Sumur Dangkal (40m)
- Instalasi Air Bersih Diruang Pompa
- Instalasi Tangki Water Tank
- Instalasi Air Bersih Gedung
Pekerjaan Instalasi Air Kotor
87
Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII, seperti :
Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau setara.
D. Pekerjaan Sipil
Semua support dan hanger dapat terbuat dari pipa, profile batang (rod)
ataupun plat strip sesuai dengan gambar kerja yang disetujui pengawas.
Semua dudukan harus mempunyai plat alas yang cukup dan dibuat pada
lantai atau bisa juga menempel di dinding.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Umum.
Penyediaan air terbagi atas 2 sumber yaitu bersal dari PDAM dan Sumur Bor
Penyediaan air diperoleh dari PAM/Sumur Bor dan ditampung melalui bak (Ground tank)
kemudian dipompa ke tanki atas di distribusikan ke seluruh area toilet ( kran – kran ).
Pipa utama dari pompa sesuai gambar dan seluruh distribusi air bersih ini dilengkapi
dengan valve ( control,gate,check valve dan lain-lain ) sesuai dengan standart yang
diisyaratkan.
88
Pipa yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu pipa PPR PN 10.
Pelaksanaan:
Persiapkan bahan dan alat yang akan digunakan
Pasang matrice kemudian hidupkan dan atur suhu mesin hingga 260 derajat
Ptong kurang lebih 1 cm ujung pipa yang akan disambung
Beri kedalaman socket dengan dikurangi 1-2 mm
Panaskan pipa dan fitting pada bagian matrice
Semua ujung yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan
doop/plug atau blind – flanged.
Pipa – pipa harus diberikan gantungan,pipa tegak didalam shaft harus diklem pada
jarak setiap 2m juga pada setiap percabangan dan belokan.pengurungan pipa –
pipa ini dilakukan setelah hasil test baik dan disetujui pengawas.
Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam diharuskan diberi pelindung
dengan lead meni,untuk yang ditanam di tanah ditambah lapisan pelindung water
proofing harus dilakukan sebaik-baiknya,sehingga tidak ada bagian permukaan
pipa dan fitting yang tidak terkena water proofing.
pipa yang melintas jalan harus dilindungi beton/ubin dan diurug dengan
pasir,kedalaman pipa minimal 80 cm dari permukaan bawah pasangan batu
pondasi jalan.
Pipa – pipa distribusi sebelum disambungkan ke fitures harus ditest terlebih dahulu
dengan tekanan uji Hydrostatik sebesar satu setengah kali tekanan kerjanya
(working pressure ) dimana dalam waktu minimum 1x 24 jam (disesuaikan dengan
instruksi pengawas )tidak boleh mengalami penurunan tekanan/mengalami
kebocoran.
Instalasi yang hasil testnya tidak baik,segera diperbaiki.Biaya pengetesan,alat-alat
yang diperlukan dan biaya perbaikannya ditanggung oleh pemborong.
Pipa- pipa yang menembus lantai,dinding beton harus dibuatkan sleeve/sparing
dari pipa PPR dan diberi perapat.
Pipa-pipa yang ada diatas langit-langit,shaft dan pada tempat-tempat yang terlihat
harus dicat abu-abu,pipa air bersih dinding tak apa pipa udara dengan bahan cat
yang baik.
Sebelum air bersih dipakai,maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu,kemudian
sistem pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50mg/1 chlor dan
didiamkan selama 24 jam.Setelah 24 jam sistem dibilas dengan air bersih.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
89
Pekerjaan sumur bor
I. Tahap persiapan
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemboran tahap pekerjaan persiapan meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau mendatangkan
peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya ke lokasi pemboran.
Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan.
1. Pekerjaan persiapan lokasi
Pada tahap pekerjaan ini meliputi :
Pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan mesin bor.
Pembuatan bak Lumpur, bak control dan selokan untuk sirkulasi Lumpur bor.
Penanaman casing pengaman sedalam 1-2 m pada posisi titik bor apabila
formasi lapisan tanah paling atas yang akan dibor merupakan lapisan formasi
yang mudah runtu.
Penyetelan (setting) mesin bor beserta menara (rig), penyetelan (setting)
pompa Lumpur beserta selang-selangnya.
Penyedian air serta pengadukan Lumpur bor untuk sirkulasi pemboran.
Kekentalan (viskositas) Lumpur bor Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan
tanah setiap meternya (penetrasi waktu permeter) Contoh gerusan (pecahan) formasi
lapisan dalam setiap meternya. Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting)
dimasukkan dalam plastik kecil atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor
sesuai dengan kedalamanya. Adapun maksud pengambilan sample cutting adalah
sebagai data pendukung hasil electrical logging untuk menentukan posisi kedalaman
sumber air (akuifer)
90
IV. Tahap pembersihan lubang bor (reaming hole)
Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar lubang bor sesuai dengan
diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang direncanakan.
Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti pada tahap
pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting (formasi lapisan tanah)
tidak perlu diambil lagi. Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 6
inchi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan
saringan (sreen) serta masuknya penyetoran kerikil pembalut (gravel pack).
2. Air Lift
Pada metode air lift ini dimulai dengan pelepasan tekanan udara kedalam sumur
dalam dari tekanan kecil kemudian perlahan-lahan diperbesar. Pekerjaan air lift
ini dilakukan mulai dari interval saringan paling atas ke bawah secara berurutan
hingga ke dasar sumur dalam.
X. Tahap finishing
Tahap finishing meliputi :
Pemasangan pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi kabel -
kabelnya.
92
Pembuatan bak control (manhole) apabila well head posisinya dibawah level tanah,
pembuatan apron apabila well head posisinya diatas level tanah.
Pembuatan instalasi perpipaan, asesoris serta Well Cover.
Pembersihan dan perapihan lokasi.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur
pembuangan.
Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
Sambungan harus betul-betul rapat.
Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan
(bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm,
dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara
dipanaskan.
Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana letak
sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah
untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran
pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada
saat closet di gelontor dengan air.
94
Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan lem
atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.
Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada
pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus
benar-benar kuat.
Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, karena
kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air,
kemiringan minimal 2 %.
Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena bila
ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus
dibuat clean out dan fan out.
Penyambungan Pipa
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia
bilamana terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
95
Pekerjaan Testing dan Comisioning
Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu dengan menggunakan
tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam, dimana pada saat itu tidak boleh ada
penurunan tanah.
Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu (flushing) dari kotoran
yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa dapat melalui lubang clean out.
Sebelum test commissioning terlebih dahulu dilakukan test intern yang dimaksudkan apabila ada
kegagalan fungsi dari instalasi dan peralatan yang terpasang dapat segera ditanggulangi/diperbaiki.
Test commissioning dari fungsi masing-masing peralatan yang terpasang.
Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang kami buat dan hitungan tersebut
berdasarkan asumsi bila pekerjaan dilaksanakan secara penuh waktu dan tidak
terdapat hambatan didalam proses pelaksanaan berlangsung. Waktu untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas akan melewati waktu yang tersedia bilamana
terdapat perapian / pembenahan pekerjaan dan hal-hal lainnya, sehingga
mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan yang dibutuhkan.
Pembersihan
17. PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan ini kami buat untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan dilapangan dengan tidak mengesampingkan instruksi dan petunjuk Pengguna
Jasa sebagai pemilik pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan Jadwal Waktu Pelaksanaan.
SYAIFUL
Direktur
97
Jika Peserta Tender berencana untuk mensubkontrakkan sebagian dari pekerjaannya,
maka Peserta Tender harus memberikan rincian berikut:
3) Pelaporan.
3. PENGERTIAN
11. Direksi Teknis adalah tim pendukung yang berasal dari dan
ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan;
Penanggung PPK/Kasatker
Jawab Proyek
Direksi Lapangan/
Pengendali Konsultan MK
Proyek
Pelaksana
Proyek
3) Jadwal
Memastikan jadwal pelaksanaan sesuai dengan rencana jadwal
yang telah ditetapkan dan menyetujui penyesuaian jadwal yang
disusun oleh Penyedia.
4) Pelaporan
Melaporkan capaian kemajuan pelaksanaan pekerjaan secara
5) Keselamatan Konstruksi
Merencanakan, mereview dan menetapkan serta menjamin
penerapan dari sistem pengendalian aspek keselamatan
konstruksi yang dilaksanakan oleh Penyedia.
6) Rekayasa Teknis
Mereview dan menyetujui dokumen teknis rencana pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang terdiri dari: gambar kerja, metode
kerja, usulan perubahan pekerjaan.
b. Kegiatan pengendalian pekerjaan konstruksi meliputi:
1) Memeriksa dan memberikan persetujuan atas usulan dokumen
rencana pelaksanaan yang disampaikan oleh Penyedia meliputi:
a) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
b) jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan tenaga
kerja konstruksi;
c) gambar kerja;
d) bahan yang akan digunakan;
e) RMPK;
f) RKK;
g) Jenis pekerjaan yang disub-Kontrakkan dan sub-Penyedia
yang akan digunakan (jika ada); dan
h) perubahan pekerjaan.
http://jdih.pu.go.id
- 78 -
Izin Kerja
1 Gambar Kerja Kesesuaian gambar kerja terhadap
gambar desain dan kondisi lapangan
2 Rencana Pelaksanaan Kesesuaian dengan spesifikasi dalam
Pekerjaan kontrak dan gambar desain
a. Metode Kerja Kelaikan dan keandalan metode kerja
yang digunakan
b. Tenaga kerja yang Kesesuaian kompetensi tenaga kerja
terlibat; dengan rencana pekerjaan yang
diajukan
c. Peralatan yang 1) Kesesuaian peralatan dengan
dibutuhkan; rencana pekerjaan yang diajukan
termasuk kelaikan peralatan
2) Adanya Surat Izin Laik Operasi
(SILO) juga Surat Izin Operator (SIO)
untuk operator masing-masing alat
d. Material yang Kesesuaian material dengan spesifikasi
digunakan;
e. Aspek Keselamatan Kesesuaian analisis K3 yang mengacu
Konstruksi pada Rencana Keselamatan Konstruksi
(RKK)
f. Jadwal mobilisasi Kesesuaian jadwal mobilisasi dengan
tiap-tiap sumber daya kebutuhan pengadaan dalam rencana
pekerjaan yang diajukan
3 Rencana Pemeriksaan Kesesuaian item-item pemeriksaan dan
dan Pengujian pengujian dengan pengendalian mutu
yang mencakup pemeriksaan material,
dan hasil pekerjaan
Di dalam hal seluruh kriteria persetujuan telah dipenuhi, Pengendali
mengeluarkan surat persetujuan memulai pekerjaan (Approval of Work).
Bagan Alir Memulai Pekerjaan
3.3. Pengawasan Mutu Pekerjaan
1. Pengawasan mutu pekerjan dilakukan melaui pemeriksaan dan
pengujian terkait hal-hal berikut:
a. Metode Kerja
1) Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan metode kerja yang telah
disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK;
2) Memperhatikan titik tunggu, dimana pekerjaan dapat
dilanjutkan bila tahap pekerjaan sebelumnya telah disetujui.
b. Tenaga kerja yang terlibat
Pemeriksaan terkait jumlah tenaga kerja sesuai dengan rencana.
c. Peralatan yang dibutuhkan
Pemeriksaan terkait keteersediaan SILO (Surat Izin Laik Operasi)
dan SIO (Surat Izin Operator) untuk operator masing-masing alat
d. Material yang digunakan
Pengawasan terkait spesifikasi dan jumlah material dasar dan
material olahan sesuai dengan dokumen pengajuan material.
e. Keselamatan Konstruksi (mengacu analisis K3 tiap pekerjaan)
1) Dokumen analisis K3 sudah disetujui oleh Direksi
Lapangan/Konsultan MK; dan
2) Implementasi keselamatan konstruksi per pekerjaan.
f. Jadwal mobilisasi tiap-tiap sumber daya
Pemeriksaan terkait ketersedian sumber daya tiap pekerjaan sesuai
jadwal mobilisasi.
g. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection and Test Plan/ITP)
Pengawasan terhadap kegiatan pemeriksaan dan pengujian sesuai
dengan rencana pada metode kerja.
h. Hasil Pekerjaan
Pengawasan tekait hasil tia-tiap kegiatan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan. Jika ditemukan hasil pekerjaan yang tidak sesuai
spesifikasi, Pengawas Pekerjaan dapat memberikan peringatan dan
teguran tertulis kepada pihak pelaksana pekerjaan dan
mengusulkan kepada pengguna jasa untuk menghentikan
pelaksanaan pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
2. Pengawasan terhadap proses tiap-tiap kegiatan dilakukan berdasarkan
spesifikasi dan metode kerja yang diajukan.
3. Pengawasan terhadap hasil pekerjaaan dilakukan berdasarkan
spesifikasi.
4. Pemeriksaan material pada saat penerimaan dilakukan sesuai Prosedur
(P-04). Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi melakukan pemeriksaan
secara visual dan pengukuran (bila diperlukan), dan disaksikan
Pengawas Pekerjaan, untuk memastikan agar material yang dikirim ke
lapangan sesuai dengan material yang telah distujui.
5. Pemeriksaan dan Pengujian berkala material dilaksanakan sesuai
dengan rencana pengujian pada dokumen Pemeriksaan dan Pengujian
(ITP) yang terkait dengan material tersebut. Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi harus memastikan pengujian berkala memenuhi
persyaratan pada kontrak dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
sesuai dengan prosedur
6. Pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan pada setiap pekerjaan maupun
sub pekerjaan. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus melakukan
pemeriksaan pekerjaan baik fisik maupun administrasi. Jika hasil
pekerjaan sudah sesuai spesfikasi, maka Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi mengajukan permohonan pemeriksaan kepada PPK sesuai
dengan prosedur
7. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan adanya penyesuaian
atau perubahan di lapangan, maka perubahan di lapangan
dilaksanakan sesuai Prosedur
8. Pengendalian ketidaksesuaian hasil pekerjaan dilakukan oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Pengawas Pekerjaan. Jika dalam
pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian dengan spesifikasi,
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Pengawas Pekerjaan membuat
laporan ketidaksesuaian sesuai Prosedur
4.2 Pemeliharan Hasil Pekerjaan
1. Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen
selama 6 (enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi permanen
selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui tahun anggaran.
2. Setelah tahap PHO, PPK melakukan pembayaran sebesar 95%
(sembilan puluh lima perseratus) dari harga kontrak, sedangkan
yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa
pemeliharaan (jaminan pemeliharaan).
3. Hal-hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan selama kurun waktu
masa pemeliharaan sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib melakukan kegiatan
pemeliharaan (pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan)
sebagaimana yang disampaikan dalam dokumen rencana
pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan;
b. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib melaksanakan
pemeriksaan berkala sesuai rencana yang disampaikan;
c. Jika dalam rentang masa pemeliharaan terdapat kerusakan maka
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib memperbaiki dan
segala biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan menjadi
tanggungjawab Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
d. Jika kerusakan yang terjadi disebabkan oleh unsur suatu
keadaan yang terjadi diluar tanggung jawab para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya (keadaan kahar) maka perbaikan
dilakukan atas perintah PPK dan dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi serta biaya perbaikan ditanggung oleh
PPK;
e. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyampaikan laporan
pemeliharaan yang mencakup kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan selama masa pemeliharaan kepada PPK;
f. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir
(FHO) setelah seluruh tanggung jawab selama masa pemeliharaan
telah dilaksanakan sebelum berakhirnya masa pemeliharaan; dan
g. Gambar terlaksana harus diserahkan sebelum dilakukan serah
terima akhir pekerjaan.
3. IMPLEMENTASI RMPK
a. Pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (PCM)
RMPK yang disudah dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
dibahas pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan secara
detail sesuai dengan komponen yang sudah ditetapkan dan sesuai
dengan spesifikasi teknis maupun syarat-syarat yang telah disepakati
bersama saat penandatanganan kontrak.
b. Pada saat Pelaksanaan Konstruksi
1. RMPK yang sudah disetujui oleh pengguna jasa secara resmi
dapat dipakai oleh seluruh stakeholder yang ada di Proyek
konstruksi.
2. RMPK menjadi acuan kerja bagi konsultan pengawas proyek
konstruksi dalam melaksanakan kewajibannya di proyek
konstruksi
3. Method Statement dan Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
(Inspection and Test Plan/ITP) yang merupakan komponen pada
RMPK digunakan sebagai salah satu persyaratan dalam
permohonan izin memulai pekerjaan.
4. KOMPONEN RMPK
a. Struktur Organisasi Penyedia Jasa
Penyedia jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian
mengenai struktur organisasi tim internal serta sub-penyedia jasa-
nya, beserta penjelasan terkait kualifikasi, kompetensi dan tanggung
jawab yang dimiliki oleh masing-masing personil/divisi/bagian yang
dimaksud. Struktur organisasi penyedia jasa juga dilengkapi
denganstruktur organisasi dari Sub Penyedia Jasa.
b. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal yang mencakup seluruh tahapan yang ada dalam proyek
tersebut sehingga dapat memberikan gambaran terkait rencana
kegiatan mulai tahap persiapan sampai tahap penyelesaian.
c. Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus melampirkan gambar
desain (DED) yang sudah disepakati saat penandatanganan kontrak
dan memberikan uraian singkat dan jelas mengenai persyaratan
spesifikasi teknis sesuai kontrak. Contohnya: Persyaratan proses
produk/hasil produk, Persyaratan mutu material, Standard/aturan
yang dipakai, Mutu produk akhir.
d. Tahapan Pekerjaan
Rangkaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir untuk
mewujudkan suatu bangunan konstruksi yang dapat di pertanggung
jawabkan secara teknis
e. Rencana Kerja Pelaksanaan (Method Statement)
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian
mengenai daftar standar, prosedur, pedoman pelaksanaan dan/atau
instruksi kerja yang digunakan untuk setiap pekerjaan, baik yang
terkait dengan teknis/pelaksanaan pekerjaan maupun terkait
penjaminan mutu dan pengendalian mutu dan analisis K3 untuk
setiap pekerjaan di lapangan. Rencana Kerja Pelaksanaan terdiri dari
komponen:
1. Metode Kerja
Suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang
mengikuti prosedur dan telah dirancang sesuai dengan
pengetahuan maupun standar yang telah diujicobakan;
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dimaksud adalah uraian personil dan
tanggung jawab dari setiap tahap pekerjaan. Uraian personil
yang dimaksud adalah jabatan apa saja yang berhubungan
dengan metode pekerjaan tersebut dan jumlah personil tiap
jabatannya;
3. Material
Material yang dimaksud adalah uraian material yang akan
dipakai pada pekerjaan tersebut dan sudah disetujui oleh
pengguna jasa. Uraian material yang dimaksud ialah penjabaran
dari merek materail yang telah disetujui oleh pengguna jasa dan
spesifikasi material sesuai dengan yang tertulis dalam kontrak;
4. Alat
Alat yang dimaksud adalah uraian seluruh alat yang akan
dipakai dalam pekerjaan tersebut. Mulai dari alat berat hingga
alat yang paling kecil. Uraian alat yang dimaksud ialah mulai
dari nama alat yang dipakai, detil spesifikasi alat (produktifitas
dan sumber daya), serta jumlah unit setiap alat tersebut; dan
5. Aspek Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang harus diperhatikan dari segi K3 yang berhubungan
dengan metode kerja.
f. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/RPP (Inspection and Test
Plan/ITP)
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan penjelasan
mengenai prosedur dan rencana inspeksi dan pengujian di lapangan
untuk memastikan agar mutu produk yang dihasilkan tetap terjaga,
mencakup poin-poin sebagai berkut:
1. Kriteria keberterimaan (termasuk toleransi penerimaan);
2. Cara pengujian/pemeriksaan; dan
3. Jadwal pengujian (frekuensi pengujian), dan Penanggung
jawab/pelaksana pengujian.
- 145 -
1) Laporan Pendahuluan
Berisi pemahaman terhadap apa yang diminta di dalam
kontrak, dan rencana kerja/metode kerja untuk mencapai
sasaran yang diharapkan dalam kontrak. Laporan ini
diserahkan kepada pemberi tugas 1 (satu) bulan sejak SPMK.
Laporan pendahuluan dibahas dengan direksi pekerjaan dan
instansi lain yang terkait.
2) Laporan Antara
laporan kegiatan konsultan selama paruh waktu, berisi
pengumpulan data primer maupun sekunder, analisa
sementara. Laporan ini diserahkan kepada pemberi tugas
pada pertengahan waktu pelaksanaan kontrak.
5) Produk Akhir
Laporan produk akhir adalah produk akhir yang diminta
pengguna jasa, misalnya Pedoman, Modul, Gambar Desain,
BOQ, dll.
SYAIFUL
Direktur
Formulir 15 Kualifikasi Teknis - Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Harap uraikan kebijakan perusahaan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang ramah lingkungan.
Contoh:
1. Pengadaan kayu secara eksklusif dari sumber terbarukan.
2. Pembuangan limbah konstruksi padat dan cair yang ramah ekonomi seperti cat, pengencer cat
dll.
3. Penggunaan perancah baja untuk mengurangi pemborosan kayu dll.
SYAIFUL
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
DAFTAR ISI
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada ketetapan/Aturan
Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.
Kami Selaku Direktur Utama PT. IFOS SATRIA MAHKOTA dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas
nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Konstruksi dan
berpartisipasi dalam keselamatan konstruksi Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi
* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja
* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di
Perusahaan PT. IFOS SATRIA MAHKOTA
* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
*
Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan
mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.
* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan
PT. IFOS SATRIA MAHKOTA
* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.
* Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang
berkesinambungan.
Direktur PT. IFOS SATRIA MAHKOTA memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada
pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya dengan jalan :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3
unit-unit kerja yang mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur
dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :
VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja FEDERASI
PERHIMPUNAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNATIONAL,
PEMBANGUNAN KANTOR CABANG PMI KOTA PALU, telah mencakup / menjamin hal-hal tentang
:
1 Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai
2 Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3 Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang
memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)
VII. RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini hanya berlaku pada Paket Pekerjaan PEMBANGUNAN KANTOR CABANG PMI KOTA
PAU
VIII. DEFINISI
1
Pekerjaan ini adalah PEMBANGUNAN KANTOR CABANG PMI KOTA PALU. Keselamatan dan
Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang menuju kearah
tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan
karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada
prinsipnya tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka
berat atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban
meninggal dunia.
X. TANGGUNG JAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3
3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.
1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan
perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30
menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi
luka diatas jantung
b Pendarahan Akibat Benda - Gejala Sesak Nafas dan memar, segera dibawa
Tumpul Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama
selama 12 jam
2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
minuman yang tidak diketahui sebelah
3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan
berikan Betadine
PENILAIAN RESIKO
SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN PENANGGUNG JAWAB
NO JENIS / TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK PRIORITAS
KEKERAPAN KEPARAHAN
TINGKAT RESIKO K3 (Nama Petugas)
RESIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. Pekerjaan Pembesian
1. Pengangkutan besi Petugas K3 Konstruksi
a. Pengangkutan manual - Tersandung besi Luka ringan, luka 1 2 1 1 Akan disediakan peralatan kerja nama Personil Ahli K3
( tenaga manusia) - Tangan terjepit berat, cacat yang sesuai standard, akan
- Kejatuhan besi / cedera badan anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
meninggal kerja, akan di sediakan rambu
2. Pemotongan besi
a. Pemotongan dengan Blander - Tangan lecet 1 2 3 2 Akan disediakan peralatan kerja Petugas K3 Konstruksi
- Tangan terjepit yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
- Tangan terpotong Luka ringan, luka disediakan safety sesuai standard
berat, cacat kerja, akan di sediakan rambu
b. Pemotongan dengan Bar Cutter - Tangan lecet anggota tubuh, peringatan ditempat yang mudah
- Tangan terjepit meninggal terlihat
- Tangan terpotong
3. Membengkokkan besi - Tangan lecet Luka ringan, luka 1 2 1 1 Akan disediakan peralatan kerja Petugas K3 Konstruksi
- Tangan terjepit berat, cacat yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
- Kaki kesandung anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
- Kaki tertusuk besi meninggal kerja, akan di sediakan rambu
- Tangan terpotong peringatan ditempat yang mudah
terlihat
4. Menggunakan Aliran Listrik - Kesetrum Luka ringan, luka 1 2 3 3 Petugas K3 Konstruksi
berat, cacat nama Personil Ahli K3
anggota tubuh,
meninggal
5. Instal Pembesian - Tangan terjepit 1 2 1 1 Akan disediakan peralatan kerja Petugas K3 Konstruksi
- Kaki kesandung yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
- Kaki tertusuk besi disediakan safety sesuai standard
Luka ringan, luka
- Pembesian kolom roboh kerja, akan di sediakan rambu
berat, cacat
- Pembesian dinding roboh peringatan ditempat yang mudah
anggota tubuh,
- Tertimpa besi terlihat
- Tangan lecet meninggal
- Terjatuh dari ketinggian
- Tangan terpotong
C. Pengecoran - Tertabrak truck Luka ringan, luka 1 2 2 2 Akan disediakan peralatan kerja Petugas K3 Konstruksi
- Jatuh dari ketinggian berat, cacat yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
- Besi tarik putus anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
meninggal kerja, akan di sediakan rambu
peringatan ditempat yang mudah
terlihat
1 Pek. Cor Beton - Luka ringan, luka 2 2 2 2 Akan disediakan peralatan kerja - Petugas K3 Konstruksi
berat, cacat yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
Terjepit, tergores, terjatuh
pada pekerjaan yang berada di anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
ketinggian meninggal
kerja, akan di sediakan rambu
peringatan ditempat yang mudah
terlihat
2 Pek. Pembesian - Terjepit, tergores, terjatuh Luka ringan, luka 2 2 2 1 Akan disediakan peralatan kerja - Petugas K3 Konstruksi
pada pekerjaan yang berada di berat, cacat yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
ketinggian anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
meninggal kerja, akan di sediakan rambu
peringatan ditempat yang mudah
terlihat
- Terkena Alat pemotong besi >
luka ringan dan berat, Terkena
Alat pembengkok Besi > Luka
Ringan dan Berat,
Terkena/Terjepit Besi, tertusuk
ujung besi yang runcing > Luka
ringan dan berat
3 Perancah Bekisting Kaso 5/7 Cm Tinggi 4 M - Luka ringan, luka 1 2 2 2 Akan disediakan peralatan kerja - Petugas K3 Konstruksi
Terjadi gangguan kesehatan
berat, cacat yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
akibat kondisi lingkungan tempat
anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
kerja yang tidak memenuhi syarat
meninggal
kerja, akan di sediakan rambu
Terjadi Insiden Berupa Pekerja peringatan ditempat yang mudah
Terkena Peralatan Kerja/Alat
terlihat
gergaji kayu, tangan terkena palu,
Sehingga Terjadi Luka
Terkena alat potong, Gergaji >
Luka ringan dan berat, Terkwna
Palu > Luka Ringan dan Berat,
Terkena /tertusuk ujung kayu
yang runcing> Luka ringan dan
Berat
D. Pembongkaran Bekisting - Tangan terjepit Luka ringan, luka 1 1 2 2 Akan disediakan peralatan kerja Petugas K3 Konstruksi
- Tangan lecet berat, cacat yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
- Tersandung stek besi anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
- Kejatuhan kayu meninggal kerja, akan di sediakan rambu
- Kaki atau tangan kena paku peringatan ditempat yang mudah
- Jatuh dari ketinggian
terlihat
E FINISHING
1 Masonry - Kejatuhan batu Luka ringan, luka 1 2 2 2 Akan disediakan peralatan kerja
2 Memasang bata - Tersandung material berat, cacat yang sesuai standard, akan
- Kejatuhan bata anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard - Petugas K3 Konstruksi
- Pasangan bata roboh meninggal kerja, akan di sediakan rambu nama Personil Ahli K3
- Jatuh dari ketinggian peringatan ditempat yang mudah
- Perancah kayu roboh terlihat
3 Memplester dan mengaci - Terciprat adukan semen Luka ringan, luka 1 1 1 1 Akan disediakan peralatan kerja Petugas K3 Konstruksi
- Terpeleset berat, cacat yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
- Tersandung anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
- Jatuh dari ketinggian meninggal kerja, akan di sediakan rambu
- Perancah kayu roboh peringatan ditempat yang mudah
terlihat
4 Memasang aluminium pintu & - Tangan tergores Luka ringan, luka 1 2 1 1 Petugas K3 Konstruksi
jendela - Terhirup debu berat, cacat nama Personil Ahli K3
- Tersandung kabel anggota tubuh,
- Tangan tergores meninggal
- Terhirup debu
- Tersandung kabel Akan di berikan panduan - Petugas K3 Konstruksi
keselamatan, diberi rompi nama Personil Ahli K3
5 Memasang Aluminium - Tangan tergores Luka ringan, luka 1 2 1 1 berwarna, helm, sarung tangan,
Pintu dan jendela - Hirup udara kotor / debu berat, cacat
kacamata, sepatu safety dan
- Terkena percikan anggota tubuh,
penempatan rambu yang dapat
- Terdengar suara bising meninggal
- Tersandung kabel terlihat dengan jelas. Peralan K3
- Tersandung material dilapangan
- Hirup udara kotor / debu
- Tersengat listrik
- Jatuh dari ketinggian Akan di berikan panduan - Petugas K3 Konstruksi
- Perancah roboh keselamatan, diberi rompi nama Personil Ahli K3
berwarna, helm, sarung tangan,
6 Pekerjaan Floorhardener - Tersandung material Luka ringan, luka 1 1 1 1
- Hirup udara kotor / debu berat, cacat
- Tangan kena bahan kimia anggota tubuh,
- Kaki kena bahan kimia meninggal Akan di berikan panduan - Petugas K3 Konstruksi
keselamatan, diberi rompi nama Personil Ahli K3
7 Pekerjaan Waterproofing - Tersandung material Luka ringan, luka 1 1 1 1
berwarna, helm, sarung tangan,
- Hirup udara kotor / debu berat, cacat kacamata, sepatu safety dan
- Tangan kena bahan kimia anggota tubuh,
penempatan rambu yang dapat
- Kaki kena bahan kimia meninggal
terlihat dengan jelas. Peralan K3
8 Memasang Ceiling - Tersandung material Luka ringan, luka 1 1 1 1 dilapangan
- Hirup udara kotor / debu berat, cacat Petugas K3 Konstruksi
- Tangan kena bahan kimia anggota tubuh, nama Personil Ahli K3
- Tersengat listrik meninggal
- Jatuh dari ketinggian
- Perancah roboh
Akan disediakan peralatan kerja
9 Mengecat - Tersandung material Luka ringan, luka 1 1 1 1 yang sesuai standard, akan Petugas K3 Konstruksi
- Hirup udara kotor / debu berat, cacat disediakan safety sesuai standard nama Personil Ahli K3
- Tangan kena bahan kimia anggota tubuh, kerja, akan di sediakan rambu
- Jatuh dari ketinggian meninggal peringatan ditempat yang mudah
- Perancah roboh terlihat
- Jatuh keluar bangunan
10 Pengelasan - Tangan tergores Luka ringan, luka 1 2 2 2 Akan di berikan panduan Petugas K3 Konstruksi
- Hirup udara kotor / debu berat, cacat keselamatan, diberi masker, rompi nama Personil Ahli K3
- Terkena percikan anggota tubuh, berwarna, helm, sarung tangan,
- Terdengar suara bising meninggal -
kacamata, sepatu safety dan
- Tersandung
penempatan rambu yang dapat
- Tersandung material
- Hirup udara kotor / debu terlihat dengan jelas. Peralan K3
- Tangan kena bahan kimia dilapangan
- Tangan tergores
- Perancah roboh
- Jatuh keluar bangunan
b. . Wiring - Jatuh Luka ringan, luka 1 1 1 1 Akan disediakan peralatan kerja Petugas K3 Konstruksi
- Kulit tangan terkelupas berat, cacat yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
- Mata terkena debu anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
meninggal kerja, akan di sediakan rambu
c. Connnecting - Jatuh 1 1 1 1 peringatan ditempat yang mudah
- Kulit tangan terkelupas terlihat
d. . Welding - Jatuh Luka ringan, luka 1 1 2 1 Akan disediakan peralatan kerja - Petugas K3 Konstruksi
- Kulit tangan terkelupas berat, cacat yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
- Iritasi mata anggota tubuh, disediakan safety sesuai standard
- Kesetrum meninggal kerja, akan di sediakan rambu
peringatan ditempat yang mudah
e. Pemasangan Armatur - Jatuh Luka ringan, luka 1 2 2 2 terlihat
- Kesetrum berat, cacat Petugas K3 Konstruksi
anggota tubuh, nama Personil Ahli K3
meninggal
G LAPANGAN
1. Penggunaan alat listrik - Kebakaran karena arus pendek Luka ringan, luka
- Rusaknya peralatan karena arus pendek berat, cacat 1 2 3 3 Akan disediakan peralatan kerja - Petugas K3 Konstruksi
- Tersengat listrik / kesetrum anggota tubuh, yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
meninggal
2. Pengelasan - Percikan api Luka ringan, luka 1 2 2 3 disediakan safety sesuai standard
- Cahaya pijar pengelasan berat, cacat kerja, akan di sediakan rambu
anggota tubuh,
peringatan ditempat yang mudah
meninggal
terlihat
3. Mengelas dengan Las listrik - Percikan api Luka ringan, luka 1 2 2 3 Petugas K3 Konstruksi
- Cahaya pijar pengelasan berat, cacat nama Personil Ahli K3
- Asap pengelasan anggota tubuh,
meninggal
4. Mengelas dengan Las Tabung - Percikan api Luka ringan, luka 1 2 2 3 Petugas K3 Konstruksi
- Tabung Gas meledak berat, cacat nama Personil Ahli K3
- Cahaya pijar pengelasan anggota tubuh,
- Asap pengelasan meninggal Akan disediakan peralatan kerja -
- Percikan Serpihan
yang sesuai standard, akan
2 disediakan safety sesuai standard
5. Menggerinda - Percikan Serpihan Luka ringan, luka 1 2 2 Petugas K3 Konstruksi
Menggali Tanah - Lubang Galian menyebabkan kerja, akan di sediakan rambu nama Personil Ahli K3
6. berat, cacat
banjir anggota tubuh, peringatan ditempat yang mudah
- Lubang Galian menyebabkan meninggal terlihat
longsor
- Lubang Galian menyebabkan jatuh
dari ketinggian
7. Pengangkatan material - Cedera badan Luka ringan, luka
dengan manual (tenaga orang) - Kesandung berat, cacat 1 1 2 1 Akan disediakan peralatan kerja - Petugas K3 Konstruksi
anggota tubuh, yang sesuai standard, akan nama Personil Ahli K3
meninggal disediakan safety sesuai standard
8 Stamper - Getaran Luka ringan, luka
- Kaki terjepit berat, cacat 1 2 3 2 Akan disediakan peralatan kerja - Petugas K3 Konstruksi
anggota tubuh,
meninggal yang sesuai standard, akan
10 . Stasionary Concrete Pump - Pipa pecah Luka ringan, luka 1 1 1 1 terlihat Petugas K3 Konstruksi
berat, cacat
anggota tubuh,
meninggal
H. Lain - Lain
1. Memasang Railing - Tangan tergores 1 2 3 3
- Hirup udara kotor / debu
- Terkena percikan
Luka ringan, luka Akan di berikan panduan - Petugas K3 Konstruksi
- Terdengar suara bising keselamatan, diberi rompi nama Personil Ahli K3
berat, cacat
- Tersandung kabel berwarna, helm, sarung tangan,
anggota tubuh,
- Tersengat listrik
meninggal kacamata, sepatu safety dan
- Tangan tergores
penempatan rambu yang dapat
- Jatuh dari ketinggian
- Tangan tergores terlihat dengan jelas. Peralan K3
dilapangan
2. Mengoperasikan Genset - Putaran Kipas Luka ringan, luka 1 1 2 2 Petugas K3 Konstruksi
- Kebakaran berat, cacat nama Personil Ahli K3
- Menghirup gas CO anggota tubuh,
meninggal
3 Fogging/ kegiatan penyemprotan - Menghirup asap dari obat semprot Luka ringan, luka 1 2 3 2 Petugas K3 Konstruksi
nyamuk berat, cacat nama Personil Ahli K3
anggota tubuh,
meninggal
Badan gatal-gatal
pada badan /
alergi, susah
bernafas, malaria,
Keterangan :
Kolom (1), (2), (3) mengikuti tabel dalam LDP huruf M.6 Jakarta, 28 Agustus 2020
Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia Dibuat oleh :
PT. IFOS SATRIA MAHKOTA
SYAIFUL
Direktur
RENCANA TINDAKAN ( SASARAN & PROGRAM )
Nama Perusahaan : PT. IFOS SATRIA MAHKOTA
Kegiatan : Pembangunan Kantor Cabang PMI Kota Palu
Lokasi : Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah
Tanggal dibuat : 28 Agustus 2020
1 2 4 5 6 7 8 9
I. PEKERJAAN PERSIAPAN Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
A. Pekerjaan Pembongkaran Instruksi Kerja / Paham mengenai bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu SDM Sesuai
1 Tersedia Metodenya lengkap
Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat dengan Trailer system keselamatan
peringatan dan Barikade / / Seluruh Lokasi Kebutuhan, Masker, nama Personil Ahli K3
Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat dengan Trailer
kerja
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu Sepatu Safety, Helm,
peringatan dan
Kaca mata, Sarung
barikade sesuai
standard Tangan
2 Pengukuran dn Pemasangan Bouwplank Kantor PMI Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test Peringatan, Sebelum memulai
dan Rambu 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
3 Penyelenggaraan Keamanan dan Keselamatan Kerja Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
Serta Keselamatan Konstruksi bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
B. Pekerjaan Pembesian
1. Pengangkutan besi Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
Instruksi Kerja / Paham mengenai bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
SDM Sesuai
Tersedia Metodenya system keselamatan lengkap
/ Seluruh Lokasi Kebutuhan, Masker, nama Personil Ahli K3
kerja
diberikan rambu Sepatu Safety, Helm,
peringatan dan
Kaca mata, Sarung
barikade sesuai
standard Tangan
2 Pengangkutan manual Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
2. Pemotongan besi Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
a. Pemotongan dengan Blander bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
b. Pemotongan dengan Bar Cutter Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
3. Membengkokkan besi Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
4. Menggunakan Aliran Listrik Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
5. Instal Pembesian Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
C. Pengecoran Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
1 Pek. Cor Beton Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
2 Pek. Pembesian Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
3 Perancah Bekisting Kaso 5/7 Cm Tinggi 4 M Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
D. Pembongkaran Bekisting Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
E FINISHING Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
1 Masonry bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Memasang bata Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
2
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
3 Memplester dan mengaci Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
4 Memasang aluminium pintu & Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
jendela bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
5 Memasang Aluminium Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
Pintu dan jendela bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
6 Pekerjaan Floorhardener Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
7 Pekerjaan Waterproofing Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
8 Memasang Ceiling Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
9 Mengecat Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
10 Pengelasan Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
11 Memasang Keramik Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
12 Memasang Atap Rangka Baja Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
13 Memasang Kuda-Kuda Rangka Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
Baja bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
14 Memasang Kuda-Kuda Rangka Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
Baja bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
19 Memasang Bahan Sanitary Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
Pekerjaan Plumbing Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
F PEKERJAAN M/E
1. Pekerjaan Pemasangan Instalasi Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
a. Piping bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
b. . Wiring Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
c. Connnecting Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
d. . Welding Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
e. Pemasangan Armatur Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
G LAPANGAN
1. Penggunaan alat listrik Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
2. Pengelasan Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
3. Mengelas dengan Las listrik Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
4. Mengelas dengan Las Tabung Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
5. Menggerinda Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
6. Menggali Tanah Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
7. Pengangkatan material Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
dengan manual (tenaga orang) bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
8 Stamper Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
9 . Vibrator Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
V.
10 . Stasionary Concrete Pump Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
H. Lain - Lain
1. Memasang Railing Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
2. Mengoperasikan Genset Melakukan Pelatihan Kepada Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
bekerja harus sudah Sesuai Personil yang di tawarkan
Pekerja / Menggunakan Rambu Instruksi Kerja / Paham mengenai SDM Sesuai
lengkap
Tersedia Metodenya system keselamatan Kebutuhan, Masker,
peringatan dan Barikade / nama Personil Ahli K3
/ Seluruh Lokasi kerja Sepatu Safety, Helm,
Menggunakan APD yang sesuai diberikan rambu
Kaca mata, Sarung
peringatan dan
Tangan
barikade sesuai
standard
Tersedianya Lulus Test dan Rambu Peringatan, Sebelum memulai 100 % Sesuai Standard Check List Pelaksana K3 1 Orang
3 Fogging/ kegiatan penyemprotan Melakukan Pelatihan Kepada Instruksi Kerja / bekerja harus sudah
Tersedia Metodenya lengkap
Pekerja / Menggunakan Rambu
/ Seluruh Lokasi
peringatan dan Barikade / diberikan rambu
Menggunakan APD yang sesuai peringatan dan
barikade sesuai
standard
SYAIFUL
Direktur
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG PMI KOTA PALU
1 2 3 4 5
PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Pekerjaan Pembongkaran Jenis Bahaya Dan Resiko : Sasaran K3 Pengendalian Resiko K3 Program Sumber daya
1 Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat dengan Trailer
- - Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
Terjadi insiden berupa Seluruh Personil
yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
kecelakaan pada saat mobilisasi yang terlibat
disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
maupun demobilisasi peralatan,
kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
tertabrak kendaraan, alat berat, Nihil kecelakaan
peringatan ditempat yang mudah
terlindas, terjepit. Sehingga Kerja
terlihat
terjadi luka ringan dan luka
berat.
2 Pengukuran dn Pemasangan Bouwplank Kantor PMI
5. Instal Pembesian - Terjadi gangguan kesehatan - - Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
Seluruh Personil
akibat kondisi lingkungan tempat yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
yang terlibat
kerja yang tidak memenuhi disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
syarat kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan
Terjadi insiden berupa tangan peringatan ditempat yang mudah
Kerja
pekerja terjepit material batu, terlihat
sehingga terjadi luka ringan dan
atau luka berat
Terjadi insiden berupa kaki
pekerja tertimpa/kejatuhan
material batu, sehingga terjadi
C. Pengecoran
luka ringan dan luka berat.
D. Pembongkaran Bekisting - Terjadi gangguan kesehatan - - Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
Seluruh Personil
akibat kondisi lingkungan tempat yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
yang terlibat
kerja yang tidak memenuhi disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
syarat kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan
Terjadi Insiden Berupa Pekerja peringatan ditempat yang mudah
Kerja
Terkena Peralatan Kerja/Alat terlihat
gergaji kayu, tangan terkena
palu, Sehingga Terjadi Luka
Terkena alat potong, Gergaji >
Luka ringan dan berat, Terkwna
E FINISHING Palu > Luka Ringan dan Berat,
1 Masonry Terkena /tertusuk ujung kayu
2 Memasang bata yang runcing> Luka ringan dan
Berat
- Terjadi insiden berupa pekerja
terkena alat pengaduk beton, > - Seluruh Personil
- Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
Sehingga terjadi luka ringan dan yang terlibat
disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
luka berat,. Terjadi insiden
kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
berupa pekerja terhirup/terkena Nihil kecelakaan
semen (Iritasi), > Sehingga peringatan ditempat yang mudah
Memplester dan mengaci Kerja
3 terlihat
terjadi luka ringan dan luka
berat. Terjadi Gangguan akibat
kondisi tempat kerja tidak
memenuhi syarat, > Sehingga
terjadi sakit ringan dan sakit
berat.
- pekerja terjepit pipa/ tertusuk - - Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
Seluruh Personil
ujung pipa, Sehingga terjadi luka yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
yang terlibat
ringan dan luka berat, terkena disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
alat pemancang pipa kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan
peringatan ditempat yang mudah
Kerja
terlihat
11 Pekerjaan Waterproofing - pekerja terjepit pipa/ tertusuk - - Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
Seluruh Personil
ujung pipa, Sehingga terjadi luka yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
yang terlibat
ringan, tangan pekerja terluka disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
dari alat pemotong pipa kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan
peringatan ditempat yang mudah
Kerja
terlihat
- pekerja terjepit pipa/ tertusuk - - Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
Seluruh Personil
ujung pipa, Sehingga terjadi luka yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
yang terlibat
ringan dan luka berat, terkena disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
F PEKERJAAN M/E alat pemancang pipa kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
Pekerjaan Pemasangan Instalasi Nihil kecelakaan
1. peringatan ditempat yang mudah
Kerja
a. Piping terlihat
8 Stamper - Terjadi gangguan kesehatan - - Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
Seluruh Personil
akibat kondisi lingkungan tempat yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
yang terlibat
kerja yang tidak memenuhi disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
syarat kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan
Terjadi insiden berupa tangan peringatan ditempat yang mudah
Kerja
pekerja terjepit material batu, terlihat
sehingga terjadi luka ringan dan
atau luka berat
Terjadi insiden berupa kaki
pekerja tertimpa/kejatuhan
. Vibrator material batu, sehingga terjadi
9
luka ringan dan luka berat.
- Terjadi insiden berupa pekerja - - Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
Seluruh Personil
terkena alat pengaduk beton, > yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
yang terlibat
Sehingga terjadi luka ringan dan disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
luka berat,. Terjadi insiden Nihil kecelakaan
berupa pekerja terhirup/terkena peringatan ditempat yang mudah
Kerja
semen (Iritasi), > Sehingga terlihat
terjadi luka ringan dan luka
berat. Terjadi Gangguan akibat
kondisi tempat kerja tidak
memenuhi syarat, > Sehingga
terjadi sakit ringan dan sakit
berat.
- Terjadi insiden berupa pekerja - - Akan disediakan peralatan kerja - Bahan/Peralatan K3 1 Set
Seluruh Personil
terkena alat pengaduk beton, > yang sesuai standard, akan Pengadaan rambu peringatan
yang terlibat
Sehingga terjadi luka ringan dan disediakan safety sesuai standard bahaya dilokasi pekerjaan,
kerja, akan di sediakan rambu Petugas K3 1 Orang
luka berat,. Terjadi insiden Nihil kecelakaan
berupa pekerja terhirup/terkena peringatan ditempat yang mudah
Kerja
semen (Iritasi), > Sehingga terlihat
terjadi luka ringan dan luka
berat. Terjadi Gangguan akibat
kondisi tempat kerja tidak
memenuhi syarat, > Sehingga
terjadi sakit ringan dan sakit
berat.
Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3:
3. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
4. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja
5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
7. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan
Kerja
PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom (5).
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja:
4. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5. Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko pada Tabel 1 kolom (5)
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Persyaratan Operator Alat Angkat
- Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi Operator alat angkat.
- Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) alat yang di keluarkan
oleh Badan yang berwenang
8. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
- Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan
kondisi di tempat kerja.
- Rambu peringatan/larngan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9. Alat Pelindung Diri
- Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko.
- Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10. Tamu/pengunjung dan pihak luar
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
- Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
- Induksi K3
- Persyaratan tanggap darurat
SYAIFUL
Direktur
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI
(PEMBANGUNAN KANTOR CABANG PMI )
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
PT. IFOS SATRIA MAHKOTA menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang dilaksanakan
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dangan rencana dan waktu yang telah di tentukan;
d. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan
berkelanjutan SMK3/OHSAS;
e. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait
dengan K3;
f. Sebagai kerangka untuk enyusun dan mengkaji sasaran K3;
g. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
h.
Dikomunikasikan kepada semua personil yang bekerja dibawah pengendalian agar peduli terhadap K3;
B. ORGANISASI K3
Penanggung Jawab K3
C. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan
Penanggung jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, Dan
Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
dan Penanggung jawab sesuai dengan format pada Tabel 1
C.2. Pemenuhan Perundang - Undangan dan Persyaratan Lainnya
Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3:
3. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
4. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja
5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
7. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan
Kerja
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur Organisasi K3
beserta Uraian Tugas
2. Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel 2
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel 2.
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh Tabel 1,
Indentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung
Jawab.
Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan
pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian C
(Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel 2 (Sasaran dan Program K3).
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai
tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada table 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di ambil
tindakan perbaikan.
SYAIFUL
Direktur