Anda di halaman 1dari 15

KEGIATAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK

MANAJEMEN PESERTA DIDIK KELAS F KELOMPOK


PSPAI JSI FIAI UII
Semester Genap 2022/2023
Dosen Pengampu: Burhan Nudin, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun oleh:
1. Gemilang Putra Miko (20422031)
2. Liza Jauharotul Munfarida Al Khurriyyah (20422036)
3. Mardiah (20422050)
4. Sabina Alfi Alfarah (20422051)
5. Fajar Nurhadi Akbar (20422055)
6. Macho Dinata Pratama (20422057)
7. Rizky Firnanda (20422066)
8. Muhammad Gifari Fikri Haikal (20422080)
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam manajemen peserta didik berbasis sekolah
(MPDBS) adalah mengadakan perencanaan. Oleh karena itu, manajemen peserta didik
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan manajemen sekolah secara keseluruhan maka
perencanaan peserta didik juga merupakan bagian dari perencanaan sekolah secara
keseluruhan. Tanggung jawab perencanaan peserta didik, sebagaimana manajemen peserta
didik, secara formal berada di tangan kepala sekolah, sedangkan secara material tanggung
jawab berada di tangan wali kepala sekolah urusan kesiswaan atau peserta didik. Meskipun
demikian, bukan berarti wakil kepala sekolah merencanakan sendiri urusan kesiswaan atau
peserta didik. Wakil kepala sekolah dapat meminta bantuan kepada tenaga kependidikan yang
lain di sekolah tersebut.
Dengan adanya perencanaan peserta didik, banyak hal-hal yang akan dihadapi dalam
manajemen peserta didik telah diestimasi sebelumnya. Dengan demikian, masalah-masalah
yang muncul akan dapat ditangani sesegera mungkin.
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah perencanaan peserta didik
yang akan dilakukan mulai dari rekrutmen peserta didik hingga kelulusan.

2. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan peserta


didik yang akan dilakukan mulai dari rekrutmen peserta didik hingga kelulusan.

II. ISI

2.1. Perencanaan Peserta Didik

Perencanaan merupakan terjemahan dari kata planning. Yang dimaksud dengan perencanaan
adalah memikirkan di muka tentang apa-apa yang harus dilakukan. Maka disini perlu diberi
garis bawah, oleh karena ia berkenaan dengan kurun waktu dan bukan kurun tempat.
Perencanaan sendiri adalah aktivitasnya, sedangkan hasil dari perencanaan tersebut adalah
rencana yang berwujud rumusan tertulis. Dengan kata lain, jika rencana yang terumus secara
tertulis tersebut belum ada, maka aktivitas perencanaan tersebut belum selesai atau belum
berhasil.
Perencanaan peserta didik adalah suatu aktivitas memikirkan di muka tentang hal-hal yang
harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di sekolah, baik sejak peserta didik akan
memasuki sekolah maupun mereka akan lulus dari sekolah. Yang direncanakan adalah hal-
hal yang harus dikerjakan berkenaan dengan penerima peserta didik sampai dengan pelulusan

[1]
peserta didik .

2.1.1. Rekrutmen, Seleksi dan Penerimaan Peserta Didik Baru


a. Waktu Rekrutmen, Seleksi dan Penerimaan Peserta Didik Baru
Waktu Rekrutmen, Seleksi dan Penerimaan Peserta Didik Baru MA XX dilakukan
dengan 2 gelombang. Gelombang yang pertama dilaksanakan tanggal 15 Mei – 10
Juni, sedangkan gelombang ke dua dilaksanakan pada tanggal 16 Juni – 10 Juli.
Sedangkan, apabila ada peserta didik yang baru mendaftar setelah tanggal 10 Juli,
maka tetap diperbolehkan mendaftar.
b. Biaya Rekrutmen, Seleksi dan Penerimaan Peserta Didik Baru
Setiap calon peserta didik baru dikenakan biaya gratis baik calon peserta didik
gelombang 1, gelombang 2, maupun pasca gelombang 2.
c. Tahapan Seleksi dan Penerimaan Peserta Didik Baru
Seleksi dan penerimaan peserta didik baru dilakukan dengan 2 tahap, yakni:
1) Seleksi administrasi dilakukan secara online dengan berkas persyaratan
sebagai berikut:
· Fotocopy KK
· Fotocopy KIA (Akta kelahiran)
· Fotocopy NISN
· Fotocopy ijazah terakhir siswa
· Rapor terakhir siswa
· Sertifikat yang dimiliki
· Kartu Bansos (Jika ada)
Seleksi ini merupakan seleksi pertama persyaratan masuk sekolah. Jika nilai
rapor maupun nilai ijazah dibawah batas KKM dengan persentase 50%,
maka calon siswa dianggap gugur dan tidak bisa mengikuti tahap seleksi
selanjutnya.
2) Tes Tulis
Tes Tulis dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan calon peserta didik
dalam pemahaman pelajaran umum, dengan soal pilihan ganda sebanyak 50
butir dengan skor maksimal 100 per mata pelajaran, dengan mata pelajaran
sebagai berikut:
· Matematika
· IPA
· IPS
· Bahasa Indonesia
· Bahasa Arab
· Bahasa Inggris
3) Tes Lisan & Praktek
Tes Lisan & Praktek dilakukan untuk mengetahui kemampuan calon peserta
didik dalam pemahaman pelajaran agama. Setiap siswa diuji oleh satu guru
penguji dengan soal sebanyak 10 dan maksimal skor 100. Adapun materi yang
diujikan adalah:
· Fiqih
· Do'a-do'a sehari-hari
· Hafalan surat pendek
d. Waktu Seleksi
1) Gelombang I
· Seleksi Administrasi = Tanggal XX - Xxxxx - XXXX
· Tes Tulis = Tanggal XX - Xxxxx - XXXX
· Tes Lisan = Tanggal XX - Xxxxx - XXXX
2) Gelombang II
· Seleksi Administrasi = Tanggal XX - Xxxxx - XXXX
· Tes Tulis = Tanggal XX - Xxxxx - XXXX
· Tes Lisan = Tanggal XX - Xxxxx - XXXX
3) Pasca Gelombang II
· Seleksi Administrasi = Tanggal XX - Xxxxx - XXXX
· Tes Tulis = Tanggal XX - Xxxxx - XXXX
· Tes Lisan = Tanggal XX - Xxxxx - XXXX
e. Pengolahan Nilai
Pengolahan nilai dilakukan dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1) Memindai jawaban siswa untuk mengetahui berapa skor tes tulis
2) Membuat kolom excel yang terdiri dari nomor, nomor registrasi, nama,
skor tes tulis, skor tes lisan & praktek, jumlah skor
3) Membuat rumus untuk menentukan jumlah skor
4) Memasukkan skor tes tulis ke kolom excel
4) Memasukkan skor tes lisan & praktek ke kolom excel
5) Jumlah skor akan diketahui secara otomatis
6) Mengurutkan secara otomatis total skor dari tertinggi ke skor terrendah
f. Pengumuman hasil seleksi
Pengumuman hasil seleksi dilakukan sebanyak 2x, yaitu pengumuman hasil
seleksi administrasi yang dilaksanakan setelah seleksi administrasi,
tepatnya pada tanggal XX - Xxxxx - XX. Pengumuman hasil seleksi yang
ke dua adalah pengumuman akumulasi hasil tes tulis & praktek.
Pengumuman dilaksanakan melalui website sekolah xxx.xxxx.xx.xx.
Pengumuman hasil seleksi ini meliputi penentuan apakah calon peserta
didik layak diterima di MA xxxxx ataukah tidak, berdasarkan kuota dan
total skor hasil seleksi. Kuota penerimaan peserta didik baru sebanyak 175.
Sehingga, MA Xxxxxx hanya menerima 175 calon peserta didik dengan
total skor hasil seleksi tertinggi.
2.2. Orientasi Peserta Didik Baru
Orientasi peserta didik baru dilakukan selama 7 hari, dari tanggal XX - Xxxxx - XX hingga
XX - Xxxxx - XX. Pada hari pertama orientasi mengenalkan tentang tata krama siswa,
wawasan wiyata mandala, pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib sekolah, budi pekerti,
dan Pancasila. Pada hari kedua, orientasi mengenalkan dinamika kelompok, kurikulum
sekolah, kiat sukses belajar di SMA, pelestarian lingkungan hidup, UUD 1945, hak dan
kewajiban siswa, dan pengamalan tata krama. Hari ketiga, orientasi diisi dengan olah raga
gembira, pengenalan akademik, pengenalan ekstrakurikuler, adiwiyata, NKRI dan Bhineka
Tunggal Ika, dan ceramah anti narkoba. Selanjutnya, mulai dari hari ke 4 hingga ke 7,
orientasi diisi oleh tim dari Genta English Course. Tim Genta akan mengisi materi
pengetahuan Bahasa Inggris guna meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam
kebahasaan, terutama bahasa Inggris. Pada hari ke 7, dilaksanakan outbound kebahasaan
sekaligus penutupan orientasi.
2.3. Penempatan Peserta Didik
Penempatan peserta didik dilakukan sesuai dengan skor hasil seleksi yang meliputi skor tes
tulis dan skor tes lisan & praktek. Siswa yang memiliki skor IPA lebih tinggi, maka akan
masuk jurusan IPA. Siswa yang memiliki skor IPS lebih tinggi, maka akan masuk jurusan
IPS. Siswa yang memiliki skor Bahasa Arab maupun Bahasa Inggris lebih tinggi, maka akan
masuk jurusan bahasa. Sedangkan, untuk siswa yang memiliki skor Matematika yang lebih
tingggi, akan dimasukkan ke Jurusan IPA.
2.4. Pencatatan dan Pelaporan Peserta Didik
Pencatatan peserta didik di MA Xxxxxx dilakukan dengan menggunakan berbagai peralatan
dan perlengkapan. Dalam pencatatan, ada beberapa macam catatan, diantaranya:
1) Buku induk
Buku ini terdapat di TU yang digunakan untuk mencatat profil siswa secara keseluruhan dan
pencatatan dilakukan secara manual. Pada tahun terakhir ini pencatatan buku induk belum
terselesaikan karena sebagian besar siswa belum mengumpulkan data pribadi kepada TU.
2) Buku Klapper
Buku klapper digunakan untuk mencatat siswa yang masuk, yang diurutkan berdasar abjad.
Terdapat dua buku klapper yaitu untuk abjad A sampai L dan M sampai Z.
3) Buku presensi
Daftar presensi berupa lembaran kertas yang setiap harinya diisi oleh guru per mata pelajaran
ketika memasuki kelas. Terdapat dua jenis presensi yaitu bulanan dan harian.
4) Daftar Nilai
Daftar nilai digunakan untuk mencatat nilai siswa berupa nilai tugas, nilai ulangan harian,
dan nilai lainnya. Masing-masing guru mempunyai daftar nilai untuk direkap dan hasil
rekapan dimasukkan ke dalam buku legger.
5) Buku Legger
Buku legger digunakan untuk mengumpulkan nilai dari beberapa mata pelajaran yang akan
diberikan kepada wali kelas untuk mengisi nilai ke dalam rapor.
6) Buku Rapor
Pelaporan siswa dilakukan melalui buku rapor yaitu hasil belajar siswa selama di MA
Xxxxxx yang diberikan setiap semesternya. Rapor tidak hanya berisi nilai akademik saja,
tetapi juga sikap selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di MA Xxxxxx. Terdapat
beberapa komponen yang ada di dalam buku rapor yaitu daftar nilai, catatan ketercapaian
kompetensi peserta didik, pengembangan diri, dan catatan prestasi yang telah tercapai dibuat
untuk melengkapi penilaian pengembangan diri.
Pelaporan juga dilakukan pada saat penerimaan rapor yaitu pada setiap akhir semester,
menjelang UAN, atau pada saat pengumuman kelulusan kepada orangtua langsung. Orangtua
dikumpulkan untuk menerima laporan dari sekolah bagaimana nilai dan sikap siswa selama
mengikuti pendidikan di MA Xxxxxx. Pembekalan juga dilakukan kepada orangtua siswa
sebelum siswa mengikuti pendidikan di MA Xxxxxx.
2.5. Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan Kesiswaan MA Xxxxxxx membuat strategi dan pola pembinaan kesiswaan sesuai
dengan kekhasan sekolah berasrama dengan tanpa meninggalkan pedoman yang telah dibuat
oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat
Sekolah Menengah Atas (Dit. PSMA). Diharapkan Program Pembinaan Kesiswaan MA
Xxxxxxx dapat menjadi acuan dalam mewujudkan pembinaan kesiswaan yang semakin
kondusif untuk mendukung tercapainya kualitas pendidikan dan daya saing global.
1) Organisasi Kesiswaan (OSIS dan PK (Perwakilan Kelas)
OSIS merupakan tempat atau wadah kehidupan berkelompok siswa dalam bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Oleh karena itu OSIS sebagai
suatu sistem yang ditandai beberapa ciri-ciri pokok, yaitu berorientasi pada tujuan,
Memiliki susunan kehidupan kelompok, terkoordinir, dan berkelanjutan dalam kurun
waktu tertentu
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
39Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, materi kegiatan kesiswaan meliputi:
1. Pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME;
2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia;
3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara;
4. Pembinaan prestasi akademik, seni, olahraga sesuai dengan minat dan bakat;
5. Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan
hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural;
6. Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan;
7. Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang
terdiversifikasi; 8. Pembinaan sastra dan budaya;
9. Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK);
10. Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris.
Sesuai dengan keadaan dan karakteristik sekolah berasrama serta bakat minat siswa
MA Xxxxxxx, maka penjabaran materi tersebut diwujudkan dalam sekbid maupun
ekstrakurikuler yang meliputi:
1. Seksi Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, (Risma dan Unit Pendidikan agama)
Melaksanakan Kegiatan sunatan massal dan pemotongan hewan qurban dengan pola
desa binaan, menyantuni fakir miskin dan anak yatim, tabligh akbar, dan merayakan
hari-hari besar keagamaan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Seksi Pembinaan Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia, (Pasukan
Keamanan Siswa/PASKASIS
Melaksanakan apel pagi dan sore, upacara pengibaran bendera setiap hari senin,
pendidikan dasar bela negara, upacara pengibaran bendera hari-hari bersejarah nasional,
sosialisasi peraturan dan tata tertib siswa di sekolah dan asrama, dan regenerasi
kepemimpinan siswa.
3. Seksi Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela
Negara (PATAKA, Pramuka, Paskibra)
Melaksanakan kegitan bela Negara setiap sabtu dengan pola pembinaan PBB serta
ceramah umum tentang Bela Negara setiap 3 bulan sekali, pramuka dan kepramukaan
wajib bagi seluruh siswa, partisipasi kegiatan hari besar nasional dan lomba-lomba,
bersama-sama sekbid 2 melaksanakan kegiatan rutin seperti apel pagi dan sore, upacara
pengibaran bendera setiap hari senin, pendidikan dasar bela negara, upacara pengibaran
bendera hari-hari bersejarah nasional, serta sosialisasi peraturan dan tata tertib siswa di
sekolah dan asrama
4. Seksi Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat
dan minat (ekskul olahraga dan seni, OSN, O2SN, FLS2N)
Melaksanakan kegiatan eksul rutin; futsal, basket, renang, bulutangkis, atletik, teater,
majalah sekolah (artemis), fotografi, literasi, marching band, angklung, kolintang,
paduan suara, seni tari, PLH, ekskul akademik, serta berpartisipasi dalam lomba-lomba
berjenjang seperti OSN, O2SN, dan FLS2N.
5. Seksi Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,
lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat
prural.
Melaksanakan kegiatan Masa Basis, Latihan Kepemimpinan Siswa LKS tingkat
sekolah dan tingkat kota, melaksanakan MPLS, Pemilihan ketua OSIS dan PK,
Musyawarah kerja seluruh organisasi sekolah dalam lingkup OSIS dan ekstra kurikuler,
study tour ke perguruan tinggi dan sekolah ikatan dinas seperti AKMIL, AKPOL,
AAU, dan AAL
6. Seksi Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan,
Melaksanakan pelatihan kewirausahaan, bazar sekolah saat kegiatan OSIS, usaha
souvenir dan kuliner, serta mengunjungi sentra produksi kecil dan koperasi.
7. Seksi Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi
yang terdiversifikasi
Melaksanakan kegiatan Palang Merah Remaja sdebagai ekskul pilihan, Donor darah,
dan penyuluhan anti narkoba, serta kesehatan reproduksi.
8. Seksi Pembinaan sastra dan budaya, (ARTEMIS/Majalah Sekolah, Teater
Penerbitan buletin sekolah setiap satu bulan sekali, majalah sekolah setiap enam bulan
sekali, pelatihan menulis, serta mengunjungi redaksi surat kabar dan majalah.
9. Seksi Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi/ TIK, (Fotografi,
Film Pendek)
Bersama dengan sekbid Sembilan melaksanakan Penerbitan buletin sekolah setiap satu
bulan sekali, majalah sekolah setiap enam bulan sekali, pelatihan menulis, serta
mengunjungi redaksi surat kabar dan majalah, serta membantu pendokumentasian
acara-acara sekolah baik di dalam maupun di luar lingkungan SMAT Krida Nusantara
10.Seksi Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris,(Eenglish Conversation
Club (ECC))
Melaksanakan kegiatan kamis berbahasa inggris, lomba antar kelas dalam
meningkatkan kemampuan berbahasa inggris, partisipasi lomba tingkat wilayah dan
nasional, serta pembinaan apel pagi berbahasa Inggris setiap hari kamis.
2) Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS)
LKS dimulai sejak siswa baru melaksanakan MPLS Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah di kampus MA Xxxxxxx. Program ini dikenal dengan istilah Masa Basis yang
dilaksanakan selama tiga bulan.
Masa basis merupakan proses pembentukan siswa baru menjadi siswa yang siap
menjalani kehidupan di MA Xxxxxxx. Adapun maksud program Masa Basis adalah
Membina siswa agar mampu hidup mandiri dalam mengikuti proses belajar dan hidup
bermasyarakat di kampus Krida Nusantara, Mengarahkan siswa agar mampu
menghayati semua isi janji siswa yang diberlakukan di MA Xxxxxxx, Menanamkan
sikap sopan santun kepada guru, karyawan, orang tua dan sesama siswa,
Menanamkan sikap cinta kepada almamater MA Xxxxxxx dengan menjaga nama baik
sekolah, guru, siswa dan orang tua dengan cara berprestasi seoptimal mungkin.
Sedangkan tujuannya adalah siswa dapat tampil dengan jati diri yang sesuai dengan
harapan lembaga pendidikan pada umumnya, khususnya MA Xxxxxxx.
Selama masa basis, siswa baru tidak diperkenankan melakukan komunikasi langsung
dengan orang tua siswa baik melalui telepon maupun alat komunikasi lainnya. Untuk
mengetahui informasi siswa, orang tua siswa dapat menghubungi Kepala Sekolah atau
Wali Asuh melalui telepon atau bertemu di tempat yang telah ditentukan, dipandu oleh
petugas satpam.
Materi-materi yang diberikan saat masa basis meliputi: pengetahuan Visi dan Misi MA
Xxxxxxx, Pengetahuan setiap unit di MA Xxxxxxx, Pengetahuan Bela Negara,
Pengetahuan Keorganisasian, Pengetahuan Kepemimpinan, Pengetahuan PBB
( Peraturan Baris Berbaris ), Pengetahuan Narkoba dan bahayanya, Pengetahuan
Retorika, Pengetahuan OSIS dan kegiatan Ekstrakurikuler, Bedah Buku Panduan,
Psikologi siswa, Etika sebagai siswa MA Xxxxxxx, Tata Cara Pesiar ; Pakaian Pesiar
dan Etika pada saat Berpakaian Pesiar, Latihan atraksi/demo Penutupan Masa Basis,
dan Persiapan Pembaretan (mountaineering), serta penutupan Masa basis.
Pelaksanaan Pembaretan dan Penutupan Masa Basis yang dilaksanakan di Gunung
Manglayang dan GOR MA Xxxxxxx dengan materi menampilkan seluruh kemampuan
dan karakter siswa selama digembleng tiga bulan dalam Masa Basis. Kemampuan yang
ditampilkan meliputi: kegiatan Mountenering, PBB, Senam tongkat, Marching Band,
Bela diri dan Kesenian tradisional
Sedangkan LKS bagi pengurus organisasi OSIS, PK, maupun Ekstar kurikulir
dilaksanakan setelah terbentuk kepengurusan OSIS. Materi dalam pelaksanaan LKS ini
difokuskan pada manajemen keorganisasian siswa.
3) Ekstra Kurikuler
Seluruh ekskul yang ada di lingkungan MA Xxxxxxx di bawah koordinasi 10 sekbid
yang ada di dalam OSIS meliputi ekskul bidang akademik, Seni, Olahraga, dan
sebagainya yang akan dibahas lebih detail pada sub selanjutnya. Kegiatan besar yang
dilaksanakan untuk menunjang kemampuan ekstra kurikuler siswa berupa:
menyelenggarakan kunjungan atau study banding, Gebyar, Pertemuan siswa sekolah
berasrama, serta Pentas Seni,
2.6. Pengembangan Peserta Didik
1) Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK)
Kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh Konselor/Guru BK untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli guna mencapai kemandirian dalam
kehidupannya. Tujuannya membantu Konseli mencapai perkembangan optimal dan
kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir.
a) Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup layanan dasar;
b) layanan peminatan dan perencanaan individual;
c) layanan responsif; dan
d) layanan dukungan sistem.
Sedangkan bidang layanannya mencakup:
a) bidang layanan pribadi;
b) bidang layanan belajar;
c) bidang layanan sosial; dan
d) bidang layanan karir.
Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip:

a) diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif,

b) merupakan proses individuasi,

c) menekankan pada nilai yang positif;

d) merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan, Konselor


atau guru Bimbingan dan Konseling, dan pendidik lainnya dalam satuan
pendidikan;

e) mendorong Konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusan secara


bertanggungjawab; berlangsung dalam berbagai latar kehidupan;

f) merupakan bagian integral dari proses pendidikan;

g) dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia;

h) bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan;

i) dilaksanakan sesuai standar dan prosedur profesional Bimbingan dan Konseling;


dan

j) disusun berdasarkan kebutuhan Konseling.

Kegiatan diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung) dan/atau


di luar kelas (di luar jam pembelajaran). Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan
dan konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan dua jam pembelajaran
tatap muka dalam kelas. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di luar jam pembelajaran
maksimum 50% dari seluruh kegiatan layanan bimbingan dan konseling; untuk itu harus
diprogramkan oleh guru pembimbing/guru BK, kemudian diketahui dan dilaporkan
implementasinya kepada kepala sekolah.
2). Kegiatan Bimbingan Akhlak mulia
Kegiatan bimbingan akhlak mulia diarahkan pada pembentukan karakter dan akhlak mulia
peserta didik yang dibingkai dengan ajaran agama yang meliputi :
● Berjabat tangan antara peserta didik dengan guru, karyawan atau petugas keamanan
saat memasuki pintu gerbang.
● Berjabat tangan antara peserta didik dengan guru saat masuk kelas jam pertama dan
keluar ruang kelas pada jam terakhir.
● Membaca asmaul husna dan doa awal pelajaran yang dilakukan secara terpusat.
● Shalat zhuhur berjamaah sesuai jadwal.
● Infaq Amal Peduli Pendidikan setiap hari Jumat.
● Shalat dhuha, zikir dan doa.
3). Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mendukung pembentukan kompetensi sikap
sosial peserta didik, terutama sikap peduli, yang dapat dilakukan melalui jalur unit kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan insidental kesiswaan, dan kegiatan pembiasaan yang mendukung
pembentukan karakter siswa. Disamping itu, kegiatan ekstrakurikuler juga dapat
dipergunakan untuk penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan demikian, kegiatan
ekstrakurikuler dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler, termasuk kegiatan
perbaikan (remidi) dan pengayaan.
Kegiatan ekstrakurikuler melalui jalur unit kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan insidental
kesiswaan dan kegiatan pembiasaan menjadi tanggung jawab guru pembina kesiswaan,
sedangkan ekstrakurikuler untuk penguatan pembelajaran dikelola oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran yang bersangkutan.
1. Unit Kegiatan Estrakurikuler
Sesuai dengan kecenderungan minat, bakat dan potensi kreatif peserta didik, maka
unit kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan SMP Negeri 1 Randudongkal, yaitu :
a) Bidang Kepemimpinan dan Sosial
1. Pramuka
2. Palang Merah Remaja (PMR)
3. Patroli Keamanan Sekolah (PKS)
4. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
5. Latihan Upacara
b) Bidang Olahraga
1. Tenis Meja
2. Pencak Silat
3. Atletik
4. Taekwondo
5. Karate
c) Bidang Kesenian
1. Marching Band
2. Seni Lukis
3. Seni Kaligrafi
d) Bidang Keterampilan
1. Baca Tulis Al-Qur’an dan Tahfidz Al- Qur’an
e) Bidang Iptek
1. KIR
2. Pembinaan OSN
3. English Club
Hasil keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut dicantumkan dalam
Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik/LHPKPD (rapor) dalam bentuk
predikat kualitatif (A = sangat memuaskan, B = memuaskan, C = cukup memuaskan, K =
Kurang memuaskan). Untuk keperluan tersebut, setiap pembina unit kegiatan ekstrakurikuler
berkewajiban menyusun program kegiatan dan jadwal serta rumusan kriteria penilaian.
2. Kegiatan Insidental Kesiswaan
Kegiatan kesiswaan yang bersifat insidental dapat berfungsi memperkaya afeksi kepribadian
siswa serta memberi pengalaman siswa secara lebih luas. Termasuk ke dalam kegiatan
tersebut antara lain:
a) Peringatan Hari Besar Nasional

b) Peringatan Hari Besar Agama

c) Perayaan Ulang Tahun Sekolah


d) Latihan Kepemimpinan Siswa

e) Kegiatan Keorganisasian (OSIS), dan lain-lain


Kegiatan-kegiatan insidental tersebut ditetapkan waktunya dalam Rapat Kerja Sekolah dan
dimasukkan dalam kalender akademik sekolah
2.7. Evaluasi Kegiatan Peserta Didik
Evaluasi hasil peserta didik adalah menilai prestasi belajar peserta didik baik dalam kegiatan
kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstra kurikuler guna mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Tujuan umum dari evaluasi peserta didik menurut Prabu Simanjuntak dalam
Tatang M. Amirin, dkk 2010: 55-56 adalah:
a) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik dalam
mencapai tujuan yang diharapkan;
b) Memungkinkan pendidikguru menilai aktivitaspengalaman yang didapat;
c) Menilai metode mengajar yang digunakan.
2.8. Kelulusan dan Alumni
Kelulusan ditentukan berdasarkan catatan guru Bimbingan Konseling mengenai akhlak dan
pelanggaran. Jika peserta didik tidak ada catatan pelanggaran sama sekali, maka ditanyakan
lulus. Catatan pelanggaran diklasifikasikan dengan 3 kategori. Pelanggaran berat, sedang, dan
ringan. Pelanggaran berat diantaranya mencemarkan nama baik sekolah, tawuran, konsumsi
narkoba/sabu. Pelanggaran sedang diantaranya memasang knalpot blong dan membawa HP
saat jam sekolah. Sedangkan pelanggaran ringan adalah membeli makanan/minuman saat jam
pelajaran, memanjangkan rambut (bagi laki-laki), dan memperlihatkan rambut (bagi
perempuan). Sedangkan, untuk syarat kelulusan, semua siswa wajib mengikuti Ujian
Nasional, dan UAMBN.
Selanjutnya, ketika sudah memasuki Penerimaan Mahasiswa Baru yang diselenggarakan
PTN, guru Bimbingan Konseling akan membantu untuk mengikuti seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru. Guru Bimbingan Konseling berperan dalam memberi masukan mengenai
pemilihan jurusan, universitas, dan membantu untuk pendaftarannya.
2.9. Mutasi Peserta Didik
Persyaratan mutasi keluar adalah sebagai berikut :
a) Permohonan pindah sekolah dari orang tua/wali bermeterai Rp. 6.000.

b) Peserta didik sudah memenuhi kewajiban mengikuti pembelajaran


akademik dan non akademik sesuai dengan aturan yang berlaku;
c) Sudah memenuhi aturan administrasi sekolah/madrasah asal;
Mekanisme mutasi keluar: Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali bermeterai Rp.
6.000. disampaikan kepada MA Xxxxxx . Kemudian sekolah membuat surat keterangan
pindah yang di tandatandangani oleh kepala MA Xxxxxx. MA Xxxxxx menyerahkan surat
keterangan pindah dari sekolah dan laporan hasil belajar/rapor asli lengkap.
Persyaratan mutasi masuk adalah sebagai berikut :
a) Adanya surat permohonan untuk menjadi peserta didik di sekolah tujuan
dari orang tua / wali bermaterai Rp. 6.000, dengan melampirkan :

a. Surat keterangan pindah dari sekolah asal,

b. Rapor (Asli dan Fotocopy) lengkap dari sekolah;

b) Bagi peserta didik yang berasal dari sekolah asing harus


mendapatkan/membawa rekomendasi dari Kementerian Pendidikan
Nasional.
Mekanisme mutasi masuk: MA Xxxxxx menerima dan melakukan seleksi berkas usulan
mutasi peserta didik sesuai dengan persyaratan dan memvalidasi NISN peserta didik.

VI. Penutup

Demikian proposal ini kami susun. Besar harapan atas dukungan dari sekolah agar
perencanaan manajemen sekolah ini dapat bermanfaat dan terlaksana sebagaimana yang kita
harapkan. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

[1] Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 21.

Anda mungkin juga menyukai