Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS STASTISTIK DESKRIPTIF

Tabel Output SPSS “Dexcriptive Statistics” di atas menunjukkan jumlah responden (N) ada
100, dari 100 responden ini nilai Stress Kerja (X1) minimum adalah 14, dan nilai karyawan terbesar
(maksimum) adalah 25. Nilai range merupakan selisih nilai minimum dan maksimum yakni sebesar
11 dan nilai SUM merupakan penjumlahan dari nilai Stress Kerja (X1) ke-100 responden yaitu
sebesar 1993. Rata-rata nilai dari 100 responden atau mean sebesar 19,93 dengan standar deviasi
sebesar 2,921 dan Variance Statistics sebesar 8,530.

Skewness dan kurtosis merupakan ukuran untuk melihat apakah data Stess Kerja (X1)
didistribusikan secara normal atau tidak. Skewness mengukur kemencengan dari data sementara
kurtosis mengukur puncak dari distribusi data. Data dikatakan berdistribusi normal jika mempunyai
nilai skewness dan kurtosis mendekati nol. Hasil tampilan output SPSS memberikan nilai skewness
dan kurtosis masing-masing yaitu 0,018 dan -0,838 sehingga dapat disimpulkan bahwa data Stress
Kerja (X1) berdistribusi normal.

Tabel Output SPSS “Dexcriptive Statistics” di atas menunjukkan jumlah responden (N) ada
100, dari 100 responden ini nilai Konflik Kerja (X2) minimum adalah 10, dan nilai karyawan terbesar
(maksimum) adalah 25. Nilai range merupakan selisih nilai minimum dan maksimum yakni sebesar
15 dan nilai SUM merupakan penjumlahan dari nilai Konflik Kerja (X2) ke-100 responden yaitu
sebesar 1873. Rata-rata nilai dari 100 responden atau mean sebesar 18,73 dengan standar deviasi
sebesar 3,527 dan Variance Statistics sebesar 12,442.

Skewness dan kurtosis merupakan ukuran untuk melihat apakah data Konflik Kerja (X2)
didistribusikan secara normal atau tidak. Skewness mengukur kemencengan dari data sementara
kurtosis mengukur puncak dari distribusi data. Data dikatakan berdistribusi normal jika mempunyai
nilai skewness dan kurtosis mendekati nol. Hasil tampilan output SPSS memberikan nilai skewness
dan kurtosis masing-masing yaitu -0,386 dan -0,051 sehingga dapat disimpulkan bahwa data Konflik
Kerja (X2) berdistribusi normal.

Tabel Output SPSS “Dexcriptive Statistics” di atas menunjukkan jumlah responden (N) ada
100, dari 100 responden ini nilai Kinerja Karyawan (Y) minimum adalah 10, dan nilai karyawan
terbesar (maksimum) adalah 25. Nilai range merupakan selisih nilai minimum dan maksimum yakni
sebesar 15 dan nilai SUM merupakan penjumlahan dari nilai Kinerja Karyawan (Y) ke-100 responden
yaitu sebesar 1868. Rata-rata nilai dari 100 responden atau mean sebesar 18,68 dengan standar
deviasi sebesar 3,607 dan Variance Statistics sebesar 13,008.

Skewness dan kurtosis merupakan ukuran untuk melihat apakah data Kinerja Karyawan (Y)
didistribusikan secara normal atau tidak. Skewness mengukur kemencengan dari data sementara
kurtosis mengukur puncak dari distribusi data. Data dikatakan berdistribusi normal jika mempunyai
nilai skewness dan kurtosis mendekati nol. Hasil tampilan output SPSS memberikan nilai skewness
dan kurtosis masing-masing yaitu -0,275 dan -0,284 sehingga dapat disimpulkan bahwa data Kinerja
Karyawan (Y) berdistribusi normal.

Anda mungkin juga menyukai