Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS KOEFISIEN KORELASI

Dasar Pengambilan Keputusan dalam Analisis Koefisien Korelasi

1. Berdasarkan Nilai Signifikansi Sig. (2-tailed): Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka
terdapat korelasi antar variable yang dihubungkan. Sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed)
> 0,05 maka tidak terdapat korelasi.
2. Berdasarkan Nilai R Hitung (Pearson Correlations) : Jika nilai R hitung > R table
maka ada korelasi antar variable. Sebaliknya jika nilai R hitung < R table maka
artinya tidak ada korelasi antar variable.
3. Berdasarkan Tanda Bintang (*) yang diberikan SPSS : Jika terdapat tanda bintang (*)
atau (**) pada nilai pearson correlation maka antara variable yang dianalisis terjadi
korelasi. Sebaliknya jika tidak terdapat tanda bintang pada nilai pearson correlation
maka antara variable yang di analisis tidak terjadi korelasi. Tanda bintang (*)
menunjukkan korelasi signifikandi 1% atau 0,01. Sedangkan tanda bintang (**)
menunjukkan korelasi pada signifikansi 5% atau 0,05.

Berdasarkan table output di atas, kita melakukan penarikan kesimpulan dengan


merujuk pada 3 dasar pengambilan keputusan dalam analisis koefisien korelasi.

1. Berdasarkan Nilai Signifikansi Sig. (2-tailed)


Dari table output di atas diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara Stress Kerja (X1) dengan
Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat korelasi yang signifikan
antara variable Sress Kerja (X1) dengan variable Kinerja Karyawan (Y). Selanjutnya,
hubungan antara Konflik Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) memiliki nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0.971 > 0,05, yang berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara
variable Konflik Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y)
2. Berdasarkan Nilai R hitung (Pearson Correlation)
Diketahui nilai r hitung untuk hubungan Stress Kerja (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y)
adalah sebesar 0,380 > r tabel 0,1946, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau
korelasi antara variable Strss Kerja (X1) dan variable Kinerja Karyawan (Y). Selanjutnya,
diketahui nilai r hitung untuk hubungan Konfik Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y)
adalah sebesar -0,004 < r table 0,1946, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan atau korelasi antara variable Konflik Kerja dengan variable Kinerja Karyawan.
Karena r hitung atau pearson Correlations dalam analisis Stress Kerja (X1) dengan Kinerja
Karyawan (Y) bernilai positif maka artinya hubungan antara kedua variable ini bersifat
positif atau dengan kata lain semakin meningkatnya stress kerja maka akan meningkatnya
kinerja karyawan.

3. Berdasarkan Tanda Bintang (*) SPSS


Dari output di atas diketahui bahwa nilai Pearson Correlation antara masing-masing
variable yang dihubungkan mempunyai dua tanda bintang (**), ini berarti terdapat
korelasi antara variable yang dihubungkan dengan taraf 5% atau 0,05.

Anda mungkin juga menyukai