Anda di halaman 1dari 10

2016

Laporan Hasil Survey


PLTU Sanggau 2 x 7 MW
KALBAR

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN
KETENAGALISTRIKAN
2016
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UWP II JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 17 Klender Jakarta Timur 13930
Telp. (021) 4613230, 4612848, Faks (021) 4619066
Nomor : FR.03-WMT-07
Revisi : 00
LAPORAN KEGIATAN Tanggal : 01-07-2012
Halaman : 1 dari

Kegiatan : Pelaksanaan Pengambilan data Scanning Chain Grate PLTU Sanggau


Hari / tanggal : Kamis s.d Senin / 02 - 06 Juni 2015
Tempat : PLTU Sanggau, PLN Wilayah Kalimantan Barat

1. Dasar pelaksanaan pengambilan data Scanning Chain Grate PLTU Sanggau adalah:
a) Nota Dinas No. 00019/KIT.01.02/KDIVORKAL/2016 tanggal 16 Februari 2016
Perihal Pelaksanaan Reverse Engineering Komponen Chain Grate PLTU Sanggau
b) Surat dari PT. PLN (Persero) Kantor Pusat No. 0111/KIT.01.02/KDIVKR-KAL/2016
tanggal 14 April 2016 Perihal Tindak Lanjut terhadap draft Amandemen PLTU
Sanggau (2x7MW).
c) Surat dari PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat
No. 088/KON.01.02/UIP.KALBAR/2015, tanggal 06 Mei 2016 Perihal First Year
Inspection Unit(FYI) PLTU Sanggau (2x7MW).
d) Surat dari PT. PLN (Persero) Pusharlis No. 006/KON.01.02/PUSHARLIS/2015
tanggal 26 Mei 2016 Perihal Pemberitahuan Pelaksanaan Scanning.

2. Tim UWP II dan Kantor Induk telah melaksanakan pengambilan data 3D Scanning
komponen Chain Grate PLTU Sanggau pada tanggal 02 - 06 Juni 2016 dengan hasil
sebagai berikut :
3. Foto Dokumentasi pengambilan data di PLTU Sanggau

Middle grade overheating, deformasi Limbah middle chain grate


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UWP II JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 17 Klender Jakarta Timur 13930
Telp. (021) 4613230, 4612848, Faks (021) 4619066
Nomor : FR.03-WMT-07
Revisi : 00
LAPORAN KEGIATAN Tanggal : 01-07-2012
Halaman : 2 dari

Stopper chain grate pasca operasi Middle grade overheating, deformasi

L hanger bar terdeformasi Chain grate pasca operasi

Terjadi penumpukan batu bara pada salah Distribusi batu bara pada chain grate
satu sisi tidak merata

Tidak seluruh batu bara terbakar habis Api terbakar diatas refractory berpotensi
pada akhir chain grate kerusakan
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UWP II JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 17 Klender Jakarta Timur 13930
Telp. (021) 4613230, 4612848, Faks (021) 4619066
Nomor : FR.03-WMT-07
Revisi : 00
LAPORAN KEGIATAN Tanggal : 01-07-2012
Halaman : 3 dari

Middle bar posisi terpasang pada sisi Rell chain grate terlepas dari jalurnya
masuk chain grate

Hanger bar posisi terpasang pada sisi Middle bar terpasang pasca operasional
masuk chain grate

Coal Spreader Win box primary air fan dari bawah chain
grate
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UWP II JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 17 Klender Jakarta Timur 13930
Telp. (021) 4613230, 4612848, Faks (021) 4619066
Nomor : FR.03-WMT-07
Revisi : 00
LAPORAN KEGIATAN Tanggal : 01-07-2012
Halaman : 4 dari

Stopper chain grate baru Stopper chain & middle bar grate baru

middle bar grate baru Pengambilan data 3D Scanning

Hasil 3D Scanning Hanger bar T Hasil 3D Scanning stopper bar kiri

Hasil 3D Scanning stopper bar kanan Hasil 3D Scanning Middle Bar


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UWP II JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 17 Klender Jakarta Timur 13930
Telp. (021) 4613230, 4612848, Faks (021) 4619066
Nomor : FR.03-WMT-07
Revisi : 00
LAPORAN KEGIATAN Tanggal : 01-07-2012
Halaman : 5 dari

4. Data Operasional PLTU Sanggau Unit #2

Gb1. Data Operasional PLTU Sanggau Unit #2

Gb 2. Data Logsheet Kondisi Opearsional PLTU Unit #2


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UWP II JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 17 Klender Jakarta Timur 13930
Telp. (021) 4613230, 4612848, Faks (021) 4619066
Nomor : FR.03-WMT-07
Revisi : 00
LAPORAN KEGIATAN Tanggal : 01-07-2012
Halaman : 6 dari

5. Kondisi Operasional PLTU Sanggau


a) Unit #1 mengalami stop unit karena terjadi kerusakan dinding refractory dan terjatuh
ke atas chain grate sehingga mengganggu operasional.
b) Setelah investigasi singkat sebagian besar Chain grate (middle bar dan hanger bar)
mengalami kerusakan parah karena terjadi overheating sehingga terjadi deformasi
dan perubahan struktur material.
c) Pada saat survey, dinding refractory tengah dalam perbaikan dan akan dilakukan
penggantian middle bar yang rusak menggunakan sisa stock yang terdapat di
gudang.
d) Terdapat beberapa informasi yang didapat dari lapangan, diantaranya adalah :
1) Konsumsi bahan bakar batu bara terkini sebesar 1,7 kg/kWh, padahal
sebelumnya ketika comissioning bersama pihak pabrikan pada beban penuh
konsumsi bahan bakar batu bara hanya mencapai 1,3 kg/kWh.
2) Tingginya konsumsi bahan bakar diduga karena operasional menjaga pressure
uap turbin pada posisi tinggi dalam rangka menstabilkan pembangkit pada saat
perubahan beban, mengingat PLTU ini menjadi salah satu tulang punggung
utama dalam sistem kelistrikan pada wilayah tersebut.
3) Tingginya konsumsi bahan bakar mengakibatkan asupan batu bara ke boiler
cukup tinggi didukung dengan sistem spreader batu bara yang mendistribusikan
batu bara terkadang tidak merata sehingga harus dilakukan pengawasan visual
di lapangan ke dalam boiler setiap jam.
4) Operator selalu standby di area boiler untuk memastikan batu bara terdistribusi
secara merata dan pembakaran di dalam boiler berlangsung secara sempurna
serta chain grate dapat beroperasi dengan baik.
5) Batu bara tidak terdistribusi secara merata biasanya terjadi pada saat beban
penuh sekitar 7 MW. Hal ini diduga coal spreader tidak mampu
mendistribusikan batu bara dengan baik pada saat flow batu bara tinggi
terutama spreader yang dekat dengan dinding boiler sehingga batu bara
menumpuk pada sisi dekat dinding refractory. Kinerja spreader juga seringkali
dipengaruhi oleh operasional coal feeder yang mengalami gangguan karena
kualitas batu bara yang kurang baik.
6) Tingginya temperatur operasional pada chain grate mengakibatkan chain grate
sisi bawah keluar dari jalurnya sebagaimana foto terlampir di atas.
7) Kerusakan diawali dari tingginya konsumsi bahan bakar dan batu bara yang
tidak terdistribusi secara merata oleh spreader. Penumpukan batubara pada
salah satu sisi mengakibatkan batu bara tidak habis terbakar pada akhir sisi
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UWP II JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 17 Klender Jakarta Timur 13930
Telp. (021) 4613230, 4612848, Faks (021) 4619066
Nomor : FR.03-WMT-07
Revisi : 00
LAPORAN KEGIATAN Tanggal : 01-07-2012
Halaman : 7 dari

chain grate. Api yang terlalu besar pada salah satu sisi mengakibatkan
temperatur dinding refractory dan chain grate (middle bar, hanger bar) terlalu
tinggi. Hanger bar terjadi overheating sehingga mengalami deformasi dan
melengkung, tidak jarang pula menabrak dinding statis dan macet. Efek dari
kegagalan hanger bar mengakibatkan middel bar mengalami kerusakan juga
sehingga harus segera diperbaiki agar tidak merembet kepada komponen chain
grate yang lain.
8) Tidak jarang juga pada kondisi beban penuh, batu bara pada ujung chain grate
belum habis terbakar sehingga masih terbakar hingga posisi bawah chain grate,
sehingga pendinginan komponen chain grate oleh primary air tidak berlangsung
optimal.
9) Proses perbaikan chain grate yang mengalami kerusakan ringan dapat
dilakukan secara online, dengan metode menurunkan beban pembangkit
hingga dibawah 50%. Chain grate dihentikan pada posisi komponen rusak pada
sisi paling dingin untuk dilakukan pelepasan komponen chain grate yang rusak
dan menggantinya dengan komponen yang baru. Proses ini dilakukan dalam
waktu sesingkat mungkin untuk menghindari komponen chain grate sisi atas
mengalami overheating karena terjadi pembakaran terlalu lama.
10) Komponen chain grate yang berasal dari pabrikan dalam negeri (ZUG) diduga
diproduksi oleh negara China, karena terdapat emboss tulisan china pada
produk tersebut.

e) Secara operasional middle bar dan hanger bar mengalami beban cyclic thermal
cukup hebat karena pada posisi atas mengalami temperatur pembakaran hingga
900oC sedangkan pada posisi bawah mengalami pendinginan hingga mencapai
temperatur 130oC. Dengan demikian dibutuhkan material yang mampu
menanggung beban cyclic thermal cukup tinggi sehingga perlu diketahui
kemampuan material eksisting terhadap beban yang dialami.
f) Terdapat perbedaan performa antara PLTU Sanggau unit #1 dengan unit #2.
Meskipun menggunakan part komponen yang sama, namun dalam operasional unit
#1 lebih sering mengalami gangguan dengan intensitas tinggi dibandingkan
operasional unit #2.
g) Middle bar, hanger bar T, dan stopper kanan kiri dibawa oleh PLN Pusharlis untuk
dilakukan pengujian komposisi material dan pengamatan mikrostruktur di PLN
Puslitbang sehingga bisa dilakukan justifikasi jenis material eksisting. Data material
tersebut selanjutnya akan dilakukan upgrade kepada jenis material yang memiliki
properties lebih baik dibandingkan material eksisting.
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UWP II JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 17 Klender Jakarta Timur 13930
Telp. (021) 4613230, 4612848, Faks (021) 4619066
Nomor : FR.03-WMT-07
Revisi : 00
LAPORAN KEGIATAN Tanggal : 01-07-2012
Halaman : 8 dari

6. Saran dan Rekomendasi


a) Investigasi dan justifikasi jenis material eksisting diperlukan untuk mengetahui
mechanical properties dalam rangka melakukan upgrading material dengan
properties yang lebih baik terhadap kondisi operasional.
b) Diperlukan penyempurnaan dalam desain coal feeder dan coal spreader agar tidak
terjadi penumpukan batu bara dan pembakaran pada salah satu sisi chain grate.
c) Terdapat ide untuk memperbesar celah udara pembakaran pada middle bar untuk
memastikan pembakaran batu bara hingga habis pada ujung bed chain grate,
sekaligus meningkatkan kapasitas pendinginan pada middle bar itu sendiri.
d) Reverse Engineering komponen Chain grate akan dilakukan oleh PLN PUSHARLIS
dengan mempertimbangkan :
1) Kepresisian desain terhadap eksisting dengan disertai improvemen dengan
berat yang sama namun memiliki kekuatan dan clearance lebih baik
2) Upgrading jenis material
3) Kesiapan metode manufaktur yang presisi namun dengan harga yang bersaing
4) Ketersediaan material dan workshop pengecoran yang tepat
5) Kemampuan workshop dalam memproduksi komponen dengan jumlah tertentu
6) Kesiapan metode Quality Control untuk menjamin setiap produk memenuhi
persyaratan dan berfungsi dengan baik.
e) Diperlukan kajian teknis lebih mendalam mengenai performa kedua boiler identik
antara unit #1 dan unit #2 namun memiliki karakteristik yang berbeda untuk
didapatkan solusi yang lebih tepat. Bisa dilakukan dengan kajian pembakaran dan
aliran fluida berbasis komputer CFD (Computational Fluid Dynamic).
7. Rekap biaya Survey di PLTU Sanggau

Waktu Jumlah
No Uraian biaya
(hari) (Rp)
1 1 x SPPD Fungsional 5 5 hari 5.538.000,-
2 3 x SPPD Fungsional 6 5 hari 14.904.000,-
Transportasi Darat,
3 4 hari 2.050.000,-
Pontianak - Sanggau PP.
4
Total (Rp) 22.492.000,-
Terbilang : Dua Puluh Dua Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu
Rupiah
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UWP II JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 17 Klender Jakarta Timur 13930
Telp. (021) 4613230, 4612848, Faks (021) 4619066
Nomor : FR.03-WMT-07
Revisi : 00
LAPORAN KEGIATAN Tanggal : 01-07-2012
Halaman : 9 dari

Demikian laporan ini disampaikan, untuk selanjutnya akan dilanjutkan pembuatan desain
engineering dan RAB.

Jakarta, 17 Juni 2016


Dilaporkan oleh, Mengetahui,
PT. PLN (Persero) PUSHARLIS
1. Arif Abdurrohim ………… Manajer UWP II - Jakarta

2. Yanda Prakasa …………

NURUL AUTON
3. Febrika Bayu Kurniawan …………

4. Rifki Pratama …………

Anda mungkin juga menyukai