OLEH
ASRIAN ASRUL
16.140.042
OLEH
ASRIAN ASRUL
16.140.042
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Dunia ini ibarat bayangan. Kalau kamu berusaha menagkapnya, ia akan lari. Tapi
kalau kamu membelakanginya, ia tak punya pilihan selain mengikutimu”
Persembahan
Skripsi ini ku persembahkan kepada istriku tercinta “Sri Wahyuni Rifai dan
anakku Alm. “Nurul Asni” serta kedua orang tua ku tercenti Ayahanda “Irwan
Tomaidi” dan Ibunda “Lin Tan” yang selalu menasehatiku, memberi kasih
sayang, dukungan, semangat dan dorongan serta doa yang tiada habis-habisnya
PERNYATAAN KEASLIAN
ii
Nim : 16140042
Asrian Asrul
Nim : 16.140.067
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal yang disusun oleh Asrian Asrul: Nim 16.140.042. Program Studi S1
Perbankan Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dengan judul “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih
iii
Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Kupal Kec.
Bacan Selatan),” telah diperiksa dan disetujui untuk dimunaqasahkan.
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dr. Abu Sanmas, SH, MH. M.Pd Dr. Zainal Abidin Marasabessy,SE,, M.Sc
NIP.196909301999031001 NIP. 19890802018011002
iv
ABSTRAK
Nama : Asrian Asrul
Nim : 16-140-042
Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah Dalam Menabung Di Bank Syariah (Studi
Kasus Di Masyarakat Desa Kupal Kec. Bacan Selatan)
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pada penelitian yang akan
peneliti teliti yaitu mengungkap tentang Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Menabung Di Bank Syariah Pada
Masyarakat Desa Kupal Kec. Bacan Selatan yang akan di peroleh dari hasil
wawancara dan observasi di lapangan.
v
KATA PENGANTAR
Maha Rahman dan Maha Rahim yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan
yang berjuang memperthankan Islam sehingga Islam Hadir pada saat ini sebagai
agama Rahmatan lil Alamin. Penulis menyadari bahwa dalam Skripsi ini masih
Pengalaman penulis.
tidak luput dari kehilafan dan salah, oleh karena itu, dengan segalah ketulusan dan
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
dengan atas rahmat dan izin-Nya, mudah-mudahan Skripsi ini. Dapat bermanfaat
Atas izin allah penulis dapat menyelesaikan sripsi ini dengan judul
vi
Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Di Masyarakat Desa Kupal Kec. Bacan
Selatan)” yang untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Serjana
pada Jurusan S1 Perbankan Syari’ah, Fakultas Ekonomi Islam dan Bisnis Islam
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
bimbingan, kritik, saran, nasehat, dan motivasi. Terimah kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Bapak Dr. Radjiman Ismail, M.Pd. Selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Ternate.
2. Dr. Adnan Mahmud, S.Ag. MA, selaku wakil rektor I, Dr. Marini Abdul
Djalal, S. Ag. M. HI. Selaku wakil rektor II, dan Dr. Mubin Noho, S.Ag.
M.Ag. selaku wakil rektor III.
3. Dr. Zainal Abidin Marasabessy, SE., M.Sc. Selaku Kordinator Prodi S1
Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri Ternate.
4. Istriku Sri Wahyuni Rifai yang selalu memberi semngat dan doa tiada
henti.
5. Ayahanda Irwan Tomaidi dan Ibunda Lin Tan atas segala pengorbanan,
jerih payah, perhatian, kasih sayang, nasehat dan Doa yang senantiasa
vii
7. Penulis Ucapkan Kepada Sahabat-Sahabatku yang tak sempat kusebutkan
saran, dan bantuannya kepada penulis yang kian telah memberikan pelangi
8. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kepala desa Kupal,
dan nasabah desa Kupal yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan
Asrian Asrul
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
SAMPUL DALAM............................................................................................i
MOTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................ii
HALAMAN KEASLIAN..................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................iv
ABSTRAK.........................................................................................................v
KATA PENGANTAR.......................................................................................vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 34
C. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 34
D. Teknik Pengolahan Data......................................................................... 35
E. Teknik Analisi Data................................................................................ 36
ix
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. KESIMPULAN.....................................................................................55
B. SARAN.................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
yang sulit dihindari, keduanya memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan.
Bank memberikan modal atau pinjaman kepada para pelaku bisnis, para peminjam
menerima tambahan modal dari bank untuk meningkatkan usaha, oleh karene itu,
tampa bantuan modal maka kegiatan usaha akan berjalan lambat dalam
memperoleh kemajuan, dan tentu saja hal tersebut tidak diharapkan. Pada saat ini
bank, tidak hanya memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis, baik bisnis biasa
maupun kelas menegah ke atas, namun bank telah menyentuh semua lapisan
pendidikan, asuransi, investasi, gadai, tabungan haji, tabungan pensiun dan lain-
lain. Oleh karena itu, bank telah menyentuh pada semua kebutuhan masayarakat.1
adalah salah satu fenomena yang menonjol dan paling penting artinya di dunia
Indonesia pemikiran tersebut telah ada pada 1940-an, seperti Dr. Mohammad
1
Basaria Naingolan, Perbankan Syariah Di Indonesia Teori Dan Fakta, (Ciputat, Jakarta-
selatan, 2013), h.1
1
Hatta dalam satu tulisannya sebelum perang, pernah sedikit menyingung soal
berdirinya apa yang disebut bank islam yang tidak memungut bunga, melainkan
ongkos administrasi. Ini berarti bahwa telah ada gagasan bank islam di Indonesia
sebelum perang.2
Undang Nomor.21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank
1. Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang dalam kegiatanya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai
bank devisa dan bank nondevisa. Bank devisa adalah bank yang dapat
asing secara keseluruhan seperti transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri,
2. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari
kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk
dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan
berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau
unit syariah. UUS berada satu tingkat di bawah direksi bank umum
2
Taufik abdullah, dkk, op.cit.,h.401.
2
konvensional bersangkutan. UUS dapat berusaha sebagai bank devisa dan
bank nondevisa.
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk hukum BPRS
perseroan terbatas. BPRS hanya boleh dimiliki oleh WNI dan/atau badan
hukum Indonesia, pemerintah daerah, atau kemitraan antara WNI atau badan
Bank syariah yang terdiri dari BUS, UUS serta BPRS, pada dasarnya
jasa keuangan lainnya. Perbedaanya adalah seluruh kegiatan usaha bank syariah,
UUS dan BPRS didasarkan pada prinsip syariah. Implikasinya, di samping harus
selalu sesuai dengan prinsip hukum Islam juga adalah karena dalam prinsip
syariah memiliki berbagai fariasi akad yang akan menimbulkan fariasi produk
peluang bagi umat islam untuk memanfaatkan jasa bank seoptimal mungkin.
dengan tenang, tanpa keraguan dan didasari oleh motivasi keagamaan yang kuat
ekonomi umat. Peluang tersebut tidak hanya dirasakan oleh umat islam saja, tetapi
3
juga oleh umat nonmuslim, karena bank islam dinilai terbukti mampu menjadi
nasabah dengan bank. Selain itu bank islam dinilai mampu hidup berdampingan
secara serasi dan kompetisi secara sehat dan wajar dengan bank-bank
konvensional yang telah ada, karena bank Islam tidak bersifat eksklusif untuk
umat Islam saja, tetapi tidak ada larangan bagi umat nonislam untuk melakukan
hubungan dengan bank islam. Bahkan pengelolaannya pun bisa dilakukan oleh
masih relatif stabil yaitu sekitar Rp 2.450,00 per US$ 1, namun pada pertengahan
tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter yang merupakan krisis yang
beberapa negara tersebut Indonesia merupakan kasus yang paling parah. Nilai
tukar rupiah menjadi Rp 15.000,00 per US$ 1 dan suku bunga melonjak tinggi.
Salah satu sektor yang menerima dampak besarnya adalah sektor perbankan.
melakukan konsolidasi melalui marger dengan bank lain atau diambil alih oleh
di Indonesia sebelum krisis moneter per 31 Desember 1996 sejumlah 240 bank
3
Warkum Sumirto, Asas-Asas Perbankan Islam & Lembaga-lembaga Terkait (BAMUI,
takaful dan pasar modal syariah di Indonesia, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 55-56
4
dengan 6.415 kantor cabang. Pertengahan tahun 1997 krisis moneter terjadi,
akibatnya jumlah bank per 31 desember 1997 mengalami penurunan menjadi 237
bank dengan 6.337 kantor cabang, dan jumlah bank turun lagi menjadi 206
Akan tetapi dalam kondisi yang terpuruk tersebut masih ada harapan
dengan tetap eksisnya perbankan syariah yang menggunakan prinsip bagi hasil
yang berdasarkan syariat Islam. Terbukti bahwa Bank Muamalat Indonesia (BMI)
tidak terkena negative spread pada saat krisis. Hal ini dikarenakan BMI tidak
memasukkan variabel riba yang dilarang agama Islam. Melainkan prinsip bagi
dengan sistem bunga (riba) tidak dapat mengatasi krisis ekonomi yang melanda
masyarakat yang sudah jenuh dengan sistem ekonomi kapitalis, sebuah sistem
ekonomi yang sudah lama mendunia yang selalu mengutamakan kekayaan pribadi
275:
5
Terjemahan:
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.4
dilakukan oleh perbankan baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat.
Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan prinsip syariah. Karena
4
Departemen Agama RI, Al-AliyyAl-Qur’an Dan Terjemah. Bandung: Diponerogo,
2013, h.38.
6
itu semua proses Bank islam harus menyesuaikan dengan peraturan-peraturan
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari factor budaya,
faktor sosial, dan faktor pemasaran. Sedangkan faktor internal terdiri dari faktor
hal baru bagi masyarakat Desa Kupal yang kurangnya pengetahuan tentang
perbankan syariah sehingga minimnya nasabah yang berasal dari masyarakat Desa
Kupal. Bisnis perbankan syariah tidak saja dilakukan oleh bank-bank yang murni
berbasis syariah, tetapi hampir seluruh bank konvensional juga membuka bisnis
bisnis perbankan ini mendorong setiap bankir untuk mencari berbagai strategi
pelayanan terbaik agar dapat menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah
yang telah ada. Adapun Kurangnya sosialisasi menjadi salah satu alasan
5
Ibid, h. 71-72
6
Philip Kotler dan gary Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran. (Jakarta: Pren Hallindo,
1997), h.222
7
masyarakat lebih akrab dan memilih bank konvensional. Ini adalah salah satu
kendala yang dihadapi perbankan syariah saat ini, ditambah lagi tingkat
Berawal dari kondisi di atas, merupakan suatu hal yang menarik untuk
ditelah, diteliti dan dicermati faktor apa sajakah yang mempengaruhi keputusan
J. Rumusan Masalah
K. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
bank syariah.
8
2. Bagi nasabah bank syariah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
dimasa yang akan datang dan akan diketahui faktor mana yang dominan
keuangan syariah.
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi yang
F. Defenisi Operasional
diperlukan untuk konstrak atau variabel tersebut.7 Pada bab ini akan menjelaskan
defedisi operasional yang berkaita dengan judul penilitian yang diambil penulis:
1. Analisis adalah suatu kegiatan atau tindakan untuk mengetahui suatu proses
2. Nasabah adalah pihak yang menjadi pengguna jasa dari suatu bank. nasabah
dari sebuah bank menjadi tanggungan ataupun pelanggan dari bank tersebut.8
7
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, h. 126
8
https://blog.investree.id/perencanaan-finansial/mengenal-pengertian-dari-
nasabah secara-lebih-dalam/ diakses pada tanggal 25 Februari 2022
9
3. Perbankan syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha
G. Kajian Pustaka
ini. Sejauh pengamatan peneliti, belum ada pengamatan secara mendetail tentang
Bacan Selatan).
1. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Agustianingsi tahun 2013 dengan judul
memilih menabung pada bank syariah, masalah yang diangkat pada penelitian
dananya, karena bank bukan tempat yang aman lagi untuk berinvestasi, tujuan
9
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/pengertian-tentang-bank-syariah
dan-istila-di-dalamnya/ diakses pada tanggal 25 Februari 2022
10
penelitian yang di pakai adalah penelitian kuantitatif, sumber data yang di
2. Penelitian yang dilakukan Mahfud Nugroho tahun 2019 dengan judul analisis
di bank syariah masalah yang diangkat pada penelitian ini mengenai faktor-
kuantitatif ini diukur dalam suatu skala yang disebut numeric yang mana
skala ini juga dapat dipecah menjadi dua yaitu data Interval dan data rasio.11
H. Sistematika Pembahasan
Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan setiap bab dibagi lagi
menjadi sub-sub bab, hal ini dimaksudkan agar lebih jelas dan lebih mudah
10
Eka Agustianingsi tahun 2013 dengan judul ”Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) Dalam Memilih Menabung Pada Bank Syariah”
11
Mahfud Nugroho tahun 2019 ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Nasabah Dalam Memilih Layanan Di Bank Syariah”
11
BAB I: Bab ini merupakan bagian awal dari penulisan skripsi ini yang
sistematika pembahasan.
BAB II: Bab ini menguraikan teori-teori yang melandasi penelitian yang
BAB III: Bab ini berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian yang akan
digunakan, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
BAB IV: Bab ini berisikan data atau informasi hasil penelitian diolah,
dianalisis, dikaitkan dengan kerangka teori. Dan dalam babb IV juga membahas
tentang rumusan masalah di poin 1 dan 2 dengan lebih rinci yang permasalahanya
Lokasi Penilitian, Sejara, Visi misi dan Produk. di Masyarakat Desa Kupal Kec.
Bacan Selatan.
analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
12
BAB II
KAJIAN TEORI
Kata Perbankan berasal dari kata bank banque dalam bahasa Perancis,
dan banco dalam bahasa Italia, yang dapat berarti peti/lemari atau bangku.
Konotasi kedua kata ini menjelaskan fungsi dasar yang di tunjukan oleh bank
komersial kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan
benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang, dan sebagainya.
Dewasa ini peti bank portepel aktivita yang menghasilkan (portfolio of earniing
assets), yaitu portopolio yang member bank “ darah kehidupan” bernama laba
tersebut dapat dikatakan bahwa sistem perbankan adalah suatu sistem yang
menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
yang usahanya pokoknya memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran
12
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Alvabet, 2002, h.-2.
13
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008), h. 18.
14
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.cit, h. 78.
13
perbankan perubahan Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1992 pasal 1 butir 2,
bank adalah”badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
pengertian ini dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bawha bank merupan
selalu berkaitan dalam bidang keuangan, sehingga berbicara mengenai bank tidak
dimilikinya, melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan baik
Dari defenisi ini bank suda memiliki peran dan fungsi yang luas, yaitu
tempat penyaluran dana melalui kredit dan tempat penghimpun dana dengan
beberapa sistem atau jasa yang berlaku baik bagi orang-perorangan ataupun bagi
badan usaha milik negara, lembaga pemerinta dan swasta, dan sistem yang dipakai
adalah bunga.
Dalam konsep islam sendiri, sebenarnya istilah “bank” secara literal tidak
dikenal, namun secara fungsional telah ada prakteknya pada zaman Rasulullah
SAW. Memiliki konsep tersendiri, yakni bank syariah yang beroperasi di atas
15
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (edisi vi, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2007), h.7.
16
Hermansyah, Op.cit., h. 7.
14
dasar ajaran (syariah) islam, yang memiiki prinsip operasional berbeda dengan
dimaksut dengan “bank” tidak disebutkan dengan eksplisit dalam Al-Quran, tetapi
jika yang dimaksut adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur,
manajemen, fungsi, hak dan kewajiban, maka semua itu disebut dengan jelas,
(hutang dagang), mal (harta) dan sebagainya, yang memiliki konotasi fungsi yang
pada ahirnya bertindak sebagai individu yang dalam konteks fiqih disebut
17
Zainul Arifin, Op.cit., h. 3-4.
15
syariah di Indonesia telah memiliki pangsa pasar yang signifikan yang ikut ambil
citra baru perbankan syariah nasioanal yang bersifat inkalusif dan universal,
pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam
perbankan syariah yang masi berda dalam tahap awal pengembangan, beberapa
perbankan syariah;
6. Porsi scim pembiayaan bagi hasil dalam transaksi bank syariah masi peru
ditingkatkan;
16
7. Kemampuan untuk memenuhi standar keuangan syariah internasional.18
IV pasal 19, 20, 21 tentang kegiatan Usaha, namun untuk mengetahui landasan al-
Qur’an dan hadis serta syarat-syaratnya ada di Fatwa Dewan Syariah Nasional
Akad atau dalam bahasa arab ‘aqad, artinya ikatan atau janji (‘ahdun).
Wahbah Al-Zuhaili, akad adalah ikatan antar dua perkara,baik dalam ikatan nyata
maupun ikatan secara maknawi, dari satu segi maupun dari dua segi. Jumhur
Ulama mendefenisikan akad adalah pertalian antara ijab dan Kabul yang
Defenisi menekankan adanya ijab dan Kabul. Ijab adalah suau pernyataan dari
tawaran dari pihak pertama. Apabila antara ijab dan Kabul yang dilakukan oleh
kedua pihak saling berhubungan dan bersesuaian maka terjadilah akad di antara
mereka.19
suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan dan/atau tidak
melakukan perbuatan tertentu. Dalam konteks hukum Islam, akad adalah ikatan,
18
Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2002-2011.
19
Wahba al-Zuhaili, Al-Islami wa Adilatuh, (jilid 4, Damsik, Dar al-fikr, 1989), h. 80
17
keputusan, atau penguatan atau perjanjian atau kesepakatan atau transaksi dapat
istilah fikih, secara umum akad berarti sesuatu yang menjadi tekad seseorang
untuk melaksanakan, baik yang muncul dari satu pihak, seperti wakaf, talak, dan
sumpah, maupun yang muncul dari dua pihak, seperti jual beli, sewa, wakalah,
dan gadai.
Islam.
Berbagai jenis akad yang diterapkan oleh bank syariah dapat dibagi 6
a. Akad Wadi’ah
Akad wadi’ah adalah Akad penitipan barang antar pihak yang mempunyai
barang atau uang antara pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk
menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang. Akad wadiah
pada Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
20
Abdul Ghafur Anshori, Payung Hukum Perbankan syariah (UU Bidang perbankan,
Fatwa DSN-MUI, Dan Peraturan Bank Indonesia), Yogyakarta: UII Press, 2007, h. 75.
18
Terjemahannya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sesunguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.21
3) Ijma
4) Qiyas
satu pihak (malik, sahib al-mal) kepada pihak lain (‘amil, mudarib) untuk
b. Akad Mudharabah
21
Departemen Agama RI., op.cit., h. 107-108.
22
Wahba al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami wa Adilatuh, Juz.IV (Cet. II; Beirut: Dar al-Fikr,
1405 H./1985 M.), h. 838.
23
Abdul Ghafur Anshori, Op.cit., h.76.
19
Akad mudharabah dalam menghimpun dana adalah akad kerja sama antara
pihak pertama (Malik, Sahibul mal, atau Nasabah) sebagai pemilik dana dan pihak
kedua (‘amil, mudarib, atau bank syariah) yang bertindak sebagai pengelola dana
dalam Akad. Akad Mudarabah pada bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan
c. Akad Musyarakah
Akad musyarakah adalah Akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan porsi dana
d. Akad Murabahah
e. Akad Qard
Akad qard adalah Akad pinjaman dana kepada Nasabah dengan ketentuan
bahwa Nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang
telah disepakati.
f. Akad Kafalah
20
Akad kafalah adalah Akad pemberian jaminan yang diberikan satu pihak
C. Keputusan Nasabah
Keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau
lebih kemungkinan. Namun, ia hampir tidak merupakan pilihan antara yang benar
dan yang salah, tetapi yang justru sering terjadi ialah pilihan antara yang “hampir
benar” dan yang “mungkin salah”.25 Secara formal, pengambilan keputusan adalah
sesuatu proses untuk memilih salah satu cara atau arah tindakan dari berbagai
dari dua atau beberapa alternatif yang ada untuk menentukan arah tujuan yang
ingin dicapai, alternatif-alternatif tersebut dapat berupa suatu kondisi fisik, atau
24
Basaria Nainggolan, Perbankan Syariah Di Indonesia Teori Dan Fakta, (Jakarta Selatan,
2013) h. 182-250.
25
J. Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik, (Jakarta : PT. Grasindo, 1996), h. 34.
26
Febrina Sari, Metode Dalam Pengambilan Keputusan, (Yogyakarta: CV. Budi Utama,
2015), h. 170.
27
George R, Terry, Prinsip-prinsi Manajemen, diterjemahkan oleh J.Smith.D.F.M, Guide
to Manajeemn, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 34.
21
terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya
pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Untuk melakukan suatu
keputusan orang akan melalui suatu proses tertentu, demikian pula padahal
keputusan memilih produk atau merek, mereka akan melaksanakan proses terlebih
dahulu mungkin karena mereka tidak ingin menanggung resiko yang besar apabila
pertimbangan.
tahapan, yaitu:
informasi yang paling relevan bagi benefit yang dicari dan sesuai dengan
28
Irham Fahmi, Etika bisnin teori, kasus dan solusi, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 38.
22
c Evaluasi alternatif. Nasabah akan berupaya untuk mengurangi perasaan
29
Sudaryono, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Pemasaran, (Jakarta: Lentera Ilmu
Cendekia, 2014), h. 218-221.
23
tersebut menurut Sciffman dan Kanuk, meliputi masuk (input), proses (process)
a. Input
dengan produk, sikap dan perilaku nasabah. Input yang utama adalah kegiatan
1) Input Pemasaran
menggunakan produk tertentu. Usaha tersebut meliputi lima ‘P’ atau bauran
b. Proses
sikap. Proses pengambilan keputusan oleh seorang nasabah terdiri dari tiga
30
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan,(Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 195.
31
Ibid, h. 17.
24
tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian pra beli, serta evaluasi terhadap
alternatif.
2) Pencarian pra beli: pencarian pra beli dimulai ketika nasabah mempersepsi
mengkonsumsi suatu produk. Nasabah berada pada tingkat ini jika ia merasa
pilihan produk.
melewati tahap hingga sampai pada titik yang diinginkan oleh nasabah.
c. Output
32
Ristiyanti Prasetijo & Jhon J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Andi
Offset, 2005), h. 231.
25
pertimbangan, antara lain belum merasa yakin terhadap produk yang akan
2) Evaluasi pasca beli: Analisis pasca beli yang dilakukan oleh nasabah
sangat dinantikan oleh para penjual. Nasabah yang membeli sebuah produk
kepada teman, kerabat atau bahkan orang lain. Sebaliknya apabila nasabah
tersebut kepada teman, kerabat dan orang lain. Dengan demikian evaluasi
pasca beli memilih implikasi yang sangat luas baik bagi nasabah maupun bagi
para produsen.35
Setelah semua proses terlewati, maka nasabah akan berada pada titik akhir.
keputusannya.
sejumlah faktor eksternal dan faktor internal yang memberikan pengaruh pada
33
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen., h. 215.
34
Ristiyanti Prasetijo & Jhon J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen., h. 234.
35
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen., h. 216.
26
keputusan nasabah.36 Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
nasabah :
a. Faktor Eksternal
1) Sosial
Faktor sosial adalah salah satu faktor dinamik yang memiliki pengaruh
sosial ini terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peranan dan status. Yang
Jadi, faktor sosial dan budaya tersebut sangat berkaitan erat dalam mempengaruhi
minat nasabah, sebab budaya dan sosial berhubungan satu sama lainnya dalam
2) Produk (product)
pelayanan yang diberikan produsen agar dapat diterima oleh nasabah sebagai
36
Supranto, Nandan Iimakrisna, Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran (Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis), Edisi 2, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), h. 17
37
Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan,
(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 195.
38
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 139 – 140.
27
Pada umumnya setiap perusahaan menghasilkan dan memasarkan lebih
dari satu jenis produk, sehingga strategi produk merupakan unsur yang paling
penting, dengan produk dimaksudkan barang atau jasa yang dihasilkan untuk
Produk yang bersifat tidak berwujud seperti jasa agar dapat diterima pasar,
maka produk harus mempunyai kualitas yang tinggi atau produk plus
3) Harga (price)
Pengertian harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus
dibayar nasabah untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan.
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing
mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan.40
Jadi, harga (price) mempunyai peran penting dalam suatu faktor yang
4) Tempat/lokasi (place)
mengenai dimana operasi dan karyawannya di tempatkan. Hal yang paling penting
39
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 211.
40
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), h. 191.
28
dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat. Faktor-faktor yang perlu
b) Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas di tepi jalan.
5) Promosi (promotion)
digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa
yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
maupun publikasi.42
41
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andy Offset, 2002), h. 92.
42
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, ( jakarta: Erlangga.
2012) Edisi 13. Jilid 1, h. 63.
29
Promosi adalah kegiatan marketing mix yang terakhir dan sarana yang
yang ditawarkan dan menarik calon nasabah yang baru. Terdapat empat sarana
a) Periklanan (Advertising)
membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Tujuan adanya promosi
nasabah. Cara yang digunakan oleh bank untuk melakukan promosi penjualan
yaitu:
(i) Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relati besar,
(ii) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan
saldo tertentu,
43
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), h. 246.
44
Ibid, hal. 248
30
(iii) Pemberian cendera mata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada
Periklanan dan promosi merupakan suatu hal yang harus dilakukan dalam
memberi tahukan dan membujuk pasar agar perusahaan tersebut dikenal oleh
publik.
6) Kualitas Pelayanan
Pelayanan yang baik juga menjadi salah satu syarat kesuksesan pemasaran suatu
produk dalam perusahaan. Pelayanan atau service merupakan cara promosi secara
tidak langsung yang dilakukan oleh bank, karena jika pelayanan yang diberikan
kepada nasabah baik maka nasabah akan merasa puas dan hasil ini dapat dijadikan
perbandingan dua faktor utama yaitu layanan yang nyata mereka terima
yang diharapkan dengan layanan yang diterima secara nyata oleh nasabah.48
45
Ibid, hal. 24
46
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 216.
47
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Liberty, 2002), h. 226.
48
Ibid, hal. 185
31
Kualitas pelayanan dibangun atas layanan nyata yang diterima nasabah
dan layanan yang diharapkan, keduanya harus seimbang, agar pelayanan dapat
b. Faktor Internal
1. Motivasi
Sikap adalah suatu evaluasi atau perasaan dari seseorang terhadap sebuah
objek atau ide. Sikap menempatkan seseorang kedalam suatu pemikiran untuk
menyukai atau tidak menyukai suatu objek. Keyakinan adalah pemikiran yang
tentang produk dan jasa tertentu. 50 Sikap dan keyakinan akan mengarahkan
seseorang untuk berperilaku konsisten terhadap produk atau jasa sehingga sikap
konsumen untuk memilih suatu produk atau jasa tersebut akan mempengaruhi
49
Dedi Ismatullah, Kewirausahaa Teori dan Praktik, (Bandung: CV. Pustaka Setia,
2014), h. 70.
50
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran,. h. 176.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang di alami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, motivasi, dan tindakan,
secara holistik (khusus), dan dengan cara mendiskrpsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alami dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah51. Pada penelitian yang akan peneliti teliti yaitu
nasabah dalam memilih menabung di bank syariah yang akan di peroleh dari
C. Sumber Data
1. Data Primer
dan observasi. Dalam konteks ini yang menjadi subyek peneliti adalah
51
Lexy J. Moleong, Metode Penilitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
2007. h. 6
33
2. Data Sekunder
1. Observasi
2. Wawancara
dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang
3. Dokumentasi
52
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan RD,
(Cet-4, Alfabet: Bandung. 2011) h. 305
34
Dokumentasi merupakan bentuk pengambilan data dengan cara mengambil
data berupa dokumen-dokumen, gambar serta arsip yang bisa dipakai dalam
kebenaran ilmiah yang sesuai judul penelitian penulis, maka bahan yang penulis
tolak dari hal-hal yang bersifat umum, kemudian disimpulkan kedalam hal yang
penjabarannya sangat umum ke hal yang khusus. Data yang diperoleh baik secara
35
Editing yaitu meneliti kembali catatan para pencari data untuk mengetahui
apakah catatan tersebut sudah cukup baik dan dapat segera dipersiapkan
yang diperlukan.
Verifikasi data yaitu langkah dan kegiatan dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh data dan informasi dari lapangan, yang mana data dan
Serta mempermuda menganalisis data yang telah diperoleh dengan kata lain
dan harus di-cross chek agar validitasnya dapat diakui oleh pembaca.
Analisying, yaitu menganalisa data menta yang berasal dari informasi untuk
36
yaitu npenelitian yang berupa menghimpun data dan informasi yang telah
5. Kesimpulan (conclusion)
Pada tahap yang kelima ini peneliti menarik beberapa poin untuk
BAB IV
56
Ibid, hal. 85
37
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT. Bank Syariah indonesia (BSI) adalah lembaga keuagan syariah yang
berbasis di indonesia yang didirikan pada 1 Febuari 2021. Bank BSI ini di bentuk
dengan menggabungkan tiga bank syariah BUMN terbesar: Bank BNI Syariah,
Bank Mandiri Syariah, dan Bank BRI Syariah. Berdirinya perbankan syariah ini
bank syariah ini bahwa Indonesia dapat menjadikan pusat ekonomi dan keuangan
syariah.57
seluru Indonesia. Kantor cabang Bank BSI merupakan salah satu cabang yang ada
BSI dahulu sebuah kantor cabag yang dimiliki oleh Bang Mandiri Syariah.
Keberadaan KC BSI ini berlokasi pada daerah Bacan yang ber alamatkan
membuat rekening baru atau permasalahan terkait masalah tabungan yang dimiliki
oleh nasabah yang suda tiadah di urus oleh keluarga melalui layanan secara
langsung kepadah customer service pada kantor cabang. Di kantor cabang ini juga
bisa melakukan transaksi untuk keperluan nasabah pada teller. Dalam kantor
57
https://www.bankbsi.co.id/company-information/tentang-kami, di akses tanggal 24
September 2022 pukul 22.26.
38
cabang ini juga menyediakan layanan gadai emas atau membeli emas pada
juta nasabah dan menjadi top 5 Bank berdasarkan aset (500+T) dan nilai
2) Menjadi bank besar yang memberikan nilai terbaik bagi para pemegang
saham Top 5 bank yang paling profittable di Indonesia (ROE 18%) dan
58
https://www.bankbsi.co.id/company-information/tentang-kami, di akses tanggal 24
September 2022 pukul 22.26.
59
https://www.mandirisyariah.co.id/consumer-banking/tabungan/tabungan-mudharabah,
diakses tanggal 25 September 2022 pukul 02.09.
39
BSI Tabungan Bisnis merupakan tabungan yang menggunakan akad
transaksi segmen wiraswasta dengan limit transaksi harian yang lebih besar dan
bebas biaya registrasi, transfer SKN & setoran kliring masuk melalui teller dan
Net Banking.
Rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam
operasional kas di kantor bank atau melalui ATM. Dengan kelebihan Gratis biaya
tarik tunai di seluruh ATM Bank Mandiri, dapat melakukkan pembukaan rekening
secara online, dan kemudahan transaksi dengan fasilitas mobile banking dan net
banking.
setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam operasional kas di kantor bank
atau melalui ATM. Dengan keunggulan Gratis biaya tarik tunai di seluruh ATM
Bank Mandiri, dapat melakukkan pembukaan rekening secara online, dan free
40
BSI Tabungan Tabungan Efek Syariah dengan akad Mudharabah
anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun untuk mendorong budaya
yang bekerjasama dengan bank. Fasilitas unggulan yang diberikan berupa fasilitas
kebijakan bank.
41
BSI Tabungan Payroll adalah tabungan khusus yang merupakan produk
bekerjasama dengan bank. Akad yang yang digunakan pada produk tabungan ini
ialah akad wadiah yad dhamanah atau mudharabah muthlaqah dengna fasilitas
unggulan berupa fasilitas BSI Debet Co-Branding Taspen, nisbah yang kompetitif
fasilitas serta kemudahan, seperti layanan antrian prioritas, fasilitas free executive
42
BSI Tabungan Rencana merupakan tabungan yang menerapkan prinsip
akad wadiah yad dhamanah teruntuk siswa dengan persyaratan yang mudah,
sederhana, fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan sejak
dini.
yad dhamanah yang merupakan literasi OJK dengan persyaratan mudah dan
masyarakat.
BSI Tabungan Valas adalah tabungan mata uang dollar yang penarikan
dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan bank
Keunggulan produk ini ialah ringan biaya setoran awal, free biaya administrasi
p) BSI TabunganKU
Yad Dhamanah dengan persyaratan yang mudah dan ringan untuk perorangan
43
masyarakat. Bebarapa fasilitas unggulan free biaya administrasi bulanan, fasilitas
mapun jangka panjang yang diperuntukkan bagi karyawan atau tenaga kontrak
setoran bulanan ringan, nisbah bagi hasil yang kopetitif dan menabung dengan
sistem autodebet.
oleh kariyawan bank syariah indonesia kepada semua nasabah tampa memandang
status sosial. Hasil penilitian menunjukan bahwa semakin tinggi presepsi nasabah
syariah tersebut. Hal ini mendukung wawancara yang dilakukan oleh peneliti
Pelayanan di bank BSI Tomori Kec. Bacan sangat bagus dan pegawainya
ramah-ramah, disaat baru masuk lansung ditanyakan mau buat apa dan
dipersilahkan dengan baik, di sana juga tidak banyak antrian jadi
pengurusannya cepat.60
60
Farida Abubakar, (Nasabah) Wawancara, 17 April 2022
44
Philip Kotler (2012) mengungkapkan salah satu faktor yang
Faktor kedua yaitu faktor kualitas. Dewasa ini terdapat banyak fariasi
menjadi faktor pendorong mereka untuk menjadi nasabah dan memilih produk
tabungan pada satu bank. Oleh karena itu, bank syariah harus memberikan
produk pesaing. Salah satu bank syariah yang menghadapi ketatnya persaingan
yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI). Dalam persaingan di bidang bisnis perbankan
yang ketat seperti sekarang ini, maka Bank Syariah Indonesia (BSI) harus kreatif
tabungan yang bermanfaat dan juga menarik bagi nasabahnya agar bisa tetap
baik. Produk yang berkualitas berarti produk yang memiliki nilai lebih di
bandingkan produk pesaing. Perusahaan yang memiliki kualitas yang lebih baik
akan memberikan costumer value yang lebih baik. Dengan begitu perusahaan
61
Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran”, (Jakarta:PT. Indeks Kelompok
Gramedia,2012). h.83
45
tersebut dapat mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah baru dan pada
sarana dan pra sarana yang disertakan perusahaan untuk diberikan kepada
Apabilah fasilitas yang disediakan sesuai dengan kebutuhan, maka nasabah akan
Fasilitas merupakan faktor penunjang utama dalam kegiatan suatu produk, karena
suatu perusahaan jasa harus memiliki mesin-mesin produksi, alat-alat kantor dan
modal yang besar untuk membeli peralatan atau mesin-mesin canggih yang
halnya dengan fasilitas yang diberkan dalam suatu produk perbankan, fasilitas
46
yang diberikan oleh pihak bank, misalnya fasilitas ATM, pembayaran telpon,
seharunya berungsi. Menurut Wahjono (2010) produk bank yaitu jasa yang
bank syariah berdasarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika
sebuah bank dapat memberikan produk yang sesuai dengan apa yang diharapkan
nasabahnya, maka kepuasan nasabah akan semakin tinggi. Hasil penilitian ini
sejalan dengan wawancara yanng dilakukan oleh peniliti dengan ibu Rohani
Alasan saya untuk menabung di bank BSI itu karena tertarik dengan satu
produk yaitu BSI Tabungan E-mas, yang memiliki kemudahan
bertransaksi dan beberapa keunggulan seperti kita dapat memiliki rekening
tempat menyimpan emas yang bisa di top-up, ditarik dan ditransfer cukup
pakai BSI Mobile dan biaya admin rekening emas hanya
Rp24.000/tahun.63
47
Pengetahuan nasabah merupakan keseluruhan informasi yang diperoleh
terhadap minat nasabah. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa semakin banyak
Pada penelitian ini terbentuk faktor pengetahuan, yang artinya bahwa konsumen
atau nasabah pada bank BSI tersebut mempunyai pengetahuan yang tinggi
mengenai pengetahuan produk yang ditawarkan oleh pihak bank ataupun pihak
lain sehingga nasabah berminat menabung di BSI. Hasil penilitian ini sejalan
dengan wawancara yanng dilakukan oleh peniliti dengan ibu Suharti Tamrin
Saya mengetahui salah satu produk bank BSI dari saudara dekat dan mulai
tertarik hingga memutuskan untuk menabung di bank BSI.65
minat nasabah dalam menabung di bank BSI dapat dilihat pada tabel berikut:
64
Rini Dwi Astuti dkk,Ilmu Perilaku Konsumen, (Ubpress Malang:2012), 50-53.
65
Suhartii Tamrin, (nasabah) Wawancara, tanggal 17 April 2022
48
Berdasarkan tabel 4.1 pada faktor pelayanan terdpat 1 orang, faktor
kualitas dan fasilitas tidak ada orang, faktor produk 2 orang dan faktor
pengetahuan 6 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor kualitas dan fasilitas
masyarakat desa Kupal Kec. Bacan selatan sedangkan dilihat dari faktor
beberapa nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) pada masyarakat desa Kupal
adalah sebanyak 9 orang yang telah menabung di bank BSI, berikut data
pekerjaan, jenis kelamin, dan usia nasabah bank BSI yang akan diuraikan pada
Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui sebagian besar pekerjan
para nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) pada masyarakat desa Kupal adalah
66
Masyarakat Desa Kupal, (Nasabah) wawancara tanggal 17 April 2022
49
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019, besaran
gaji pokok PNS berjenjang sesuai golongan dan lama masa kerja yang dikenal
dengan masa kerja golongan (MKG). Berbeda dengan pekerja swasta yang
Gaji pokok PNS ditetapkan sama di seluruh Indonesia, baik instansi pusat
maupun daerah. Sebagai catatan, di luar gaji, PNS juga mendapatkan sejumlah
tunjangan. Setiap PNS memiliki tunjangan yang berbeda-beda, ini tergantung dari
masa kerja, instansi, serta jabatan yang diembannya baik struktural maupun
fungsional.
Tunjangan yang bisa didapat PNS antara lain tunjangan kinerja, tunjangan
banyak menabung di bank BSI daripada pekerja swasta karena bisa dilihat dari
faktor pendapatan yang mana gaji PNS lebih besar daripada pegawai swasta
sehingga PNS lebih banyak menabung pada bank BSI adapun tuntutan dari
instansi yang mengharuskan pegawai PNS untuk membuka buku tabungan pada
bank BSI..
67
Muhammad Idris, Membandingkan Upah Minimum Pekerja Swasta Vs Gaji PNS. https:
//money.kompas.com/read/2020/03/08/170101026/membandingkan-upah-minimum-pekerja-
swasta-vs-gaji-pns?page=all. Diakses 25 September 2022
50
Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas dapat diketahui sebagian besar nasabah
Bank Syariah Indonesia (BSI) pada masyarakat desa Kupal berjenis kelamin
perempuan yang berjumlah 7 orang dan sebagian terkecil berjenis kelamin laki-
Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas sebagian besar usia nasabah Bank
Syariah Indonesia (BSI) pada masyarakat desa Kupal berusia antara 36 sampai
dengan 40 tahun tahun berjumlah 3 orang, >41 tahun yaitu berjumlah 1 orang, 31
sampai 35 tahun berjumlah 2 orang dan berusia < 25 tahun berjumlah 3 orang.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah diuraikan pada bab
berminat untuk menjadi nasabah di bank syariah adalah pada faktor pelayanan
terdpat 1 orang, faktor kualitas dan fasilitas tidak ada orang, faktor produk 2
2. Dengan melihat hasil wawancara yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa
dengan faktor produk, serta faktor pelayanan. Sedangkan faktor kualitas dan
syariah.
B. Saran
sistem yang ada di bank syariah sehingga masyarakat Desa Kupal tidak hanya
mengetahui bank syariah dari luarnya saja, tetapi dalamnya juga mengetahui, dan
52
DAFTAR PUSTAKA
Dedi, Kewirausahaa Teori dan Praktik, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014
Irham Fahmi, Etika bisnin teori, kasus dan solusi, Bandung: Alfabeta, 2013.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya edisi vi, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007
Prasetijo Ristiyanti & Jhon J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Andi
Offset, 2005
Sudjana Nana dan Ahwal Kusumah, Prop osal Perguruan Tinggi, Bandung: Sinar
Baru Algasindo, 2000
Wahba al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami wa Adilatuh, Juz.IV Cet. II; Beirut: Dar al-
Fikr, 1405 H./1985 M.
https://blog.investree.id/perencanaan-finansial/mengenal-pengertian-dari-nasabah-
secara-lebih-dalam/
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/pengertian-tentang-bank-
syariah-dan-istila-di-dalamnya
https://www.mandirisyariah.co.id/consumer-banking/tabungan/tabungan-
mudharabah, diakses tanggal 25 September 2022 pukul 02.09.
https://www.bankbsi.co.id/company-information/tentang-kami, di akses tanggal
24 September 2022 pukul 22.26.
Abubakar Farida, (nasabah) Wawancara, 17 April 2022
Astum Sabrin, (nasabah) Wawancara, tanggal 17 April 2022
Masyarakat Desa Kupal, (nasabah) wawancara tanggal 17 April 2022
Tamrin Rohani, (nasabah) Wawancara, tanggal 17 April 2022
Tamrin Suhartii, (nasabah) Wawancara, tanggal 17 April 2022
DATA WAWANCARA NASABAH BANK SYARIAH INDONESIA PADA
MASYARAKAT DESA KUPAL KEC. BACAN SELATAN
DaftarPertanyaan :
Wawancara bersama Ibu Suharti Tamrin, Selaku nasabah Bank BSI Tomori, Kec.
Bacan.
Wawancara bersama Ibu Rohani Tamrin, Selaku nasabah Bank BSI Tomori, Kec.
Bacan.
Wawancara bersama Sarbin Astum, Selaku nasabah Bank BSI Tomori, Kec.
Bacan.
Wawancara bersama Ibu Farida Abubakar , Selaku nasabah Bank BSI Tomori,
Kec. Bacan.
Wawancara bersama Ibu Dian Wirda Faradila , Selaku nasabah Bank BSI Tomori,
Kec. Bacan.
Wawancara bersama Bapak Sanusi Lariaga, Selaku Kepala Desa Kupal, Kec.
Bacan Selatan.