Review Arkeologi
Review Arkeologi
Farhan Matondang
NIM : 2011020059
Menurut pendapat saya pentingnya mempelajari ilmu arkeologi sebagai sebuah Studi
Islam ialah melalui Arkeologi, Studi Islam dapat menjadikan kita lebih mudah dalam
menganalisa, meneliti dan memahami sebuah temuan benda hasil dari kebudayaan Islam yang
merupakan sebuah objek Arkeologi kemudian kita belajar untuk merekonstruksi sejarah Islam
yang terkandung di dalamnya. Lalu kita dapat melihat sebuah tinjauan arkeologis dan objek
arkelogi dalam bentuk peninggalan budaya yang memiliki nilai budaya Islam yang kemudian
membentuk sebuah Sejarah Budaya dan Sosial Islam. Dengan melihat suatu temuan benda
arkeologi Islam yang di teliti dengan memasukkan studi Islam kedalamnya dapat membuat kita
semakin mencintai Islam sebagai agama kita, karena ketika kita meneliti sebuah objek arkeologi
Islam banyak hikmah pelajaran yang kita ambil dari sana karena sebuah objek arkeologi
tersebut pasti akan menceritakan sesuai dengan fakta kejadian apa yang terjadi saat itu.
Menurut pendapat saya pusat arkeologi Islam di Indonesia berada hampir di Seluruh
Indonesia Dari Sabang sampai Merauke, beberapa peninggalan tersebut antara lain sebagai
berikut:
A. Pulau Sumatera
Peninggalan Islam dari kerajaan Samudra Pasai ini ialah: Makam Sultan Malik Al-Saleh,
Deureuham (Koin emas dirham Samudera Pasai), lonceng Cakra Donya, dan Hikayat para Raja
Pasai.
1
Peninggalan Islam dari kerajaan Aceh Darussalam adalah: Masjid Baiturrahman, Uang
Emas Kerajaan Aceh, Taman Sari Gunongan, dan Makam Iskandar Muda
B. Pulau Jawa
1. Kerajaan Demak
Objek arkeologi Islam dari kerajaan Demak adalah Pawestren (pawestren merupakan
tempat shalat perempuan pada masjid-masjid agung kuno di Jawa pada abad ke 15-20 M),
Masjid Agung Demak, Soko Tatal (penyangga tiang masjid dibuat oleh sunan Kalijaga yang mana
tiang tersebut memiliki keunikan ketika tiang masjid yang lain dalam keadaan utuh tanpa
sambungan, ada salah satu tiang kekurangan 6 meter, kemudian kanjeng sunan Kalijaga
mengumpulkan kayu – kayu sisa yang lain “ tatal “ untuk digabung dan dirangkai menjadi
sebuah tiang yang utuh), Makam Sunan Kalijogo, Pintu Bledeg (Pintu bledeg atau pintu petir
yang ada di Masjid Agung Demak).
2. Kerajaan Cirebon
Peninggalan penting dari kerajaan Cirebon adalah Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan
Cirebon, Keraton Kacirebonan, Masjid Sang Cipta Rasa, Makam Sunan Gunung Jati, Kereta Singa
Barong Kasepuhan.
C. Pulau Maluku
1. Ternate
Peninggalan penting kerajaan Ternate adalah Masjid Jami Sultan Ternate, Istana Sultan
Ternate, Benteng Tolukko, Makam Sultan Baabullah.
Selain masjid, benteng, dan uang koin peninggalan arkeologi Islam lainnya yang dimiliki
Indonesia adalah kaligrafi, beberapa kaligrafi tersebut antara lain:
2
C. Artefak Keagamaan
Berdasarkan peta yang dibuat oleh Peta oleh Fernão Vaz Dourado pada tahun 1520-1580
Masehi sudah cukup memberi gambaran betapa luasnya kerajaan Islam pada saat itu. Kerajaan²
Islam pada saat itupun sudah ahli dalam bidang navigasi pelayaran dan mereka mampu
membaca arah angin dan rasi bintang. Penduduk kota di daerah Tidore yang digambarkan pada
tahun 1706 sudah memiliki sistem perkebunan yang baik, sistem militer yang baik, dan banyak
kapal-kapal asing yang merapat.
Sedang struktur masyarakat kota Islam. Dalam sebuah gambar milik Belanda terlihat
seorang Pimpinan Masyarakat (Raja) yang bercengkrama dengan rakyatnya di pulau Bantam,
hal ini menunjukkan keterbukaan pemimpin Islam dengan rakyatnya. Di Banten terdapat
masyarakat non pribumi yang terdiri dari Persia, Arab, dan orang Pegu, antara penduduk
pendatang dan penduduk asing mereka digambarkan hidup rukun dan tentram.
3
b. Tuanku Bandaro
c. Tuanku Panghulu
d. Tuanku Komandor
2.) Panghulu
a. Panghulu Limau Manis
b. Panghulu yang Dua Belas (12/XII)
c. Panghulu yang Dua Puluh (20/XX)
3.) Datuak
4.) Imam
5.) Khatib
6.) Perangkat
7.) Saudagar
E. Kelompok Masing-Masing