Anda di halaman 1dari 17

Mendapatkan Informasi dari Data

Informasi merupakan salah satu sumber pengetahuan yang bisa didapatkan


dari kehidupan sehari-hari, hampir setiap hari kita menerima informasi baru dari
suatu objek. Informasi ini tentu tidak tersusun begitu saja, terdapat struktur yang
Menyusun kerangka informasi ini, dan kerangka itu ialah data.

Gordon B. Davis mengemukakan, bahwa “Informasi adalah data yang


telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima, dan
mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan
mendatang”.

I. DATA
Pengertian data sendiri menurut Arikunto Suharsimi, data adalah
serangkaian fakta dan juga angka yang bisa digunakan sebagai salah satu bahan
untuk menyusun suatu informasi.

Menurut Turban, bahwa data adalah suatu deskripsi dasar dari benda,
kejadian, aktivitas, dan transaksi yang direkam, dikategorikan, lalu disimpan tapi
belum terorganisir untuk menyampaikan maksud tertentu.

Anhar, mengatakan bahwa data merupakan suatu kenyataan yang


menggambarkan kejadian dan merupakan satu kesatuan ynyata yang nanti bisa
digunakan sebagai bahan infromasi.

Selain sebagai kerangka informasi, data juga berfungsi sebagai sumber


pengetahuan, perkiraan, pertimbangan, dan juga dasar pengambilan keputusan.

1.1 Klasifikasi Data


1.1.1 Klasifkasi Berdasarkan Jenis Data
 Data Hitung
Data Hitung merupakan data yang diperoleh dari kegiatan hitung terhadap
suatu objek yang diamati. Data Hitung ini biasanya berupa jumlah atau
presentase dari suatu data terhadap suatu objek yang diamati.

1
 Data Ukur
Data Ukur merupakan data yang diperoleh dari kegiatan penilaian terhadap
suatu objek. Dari data ukur, kita dapat memahami nilai/tingkatan suatu
objek.

1.1.2 Klasifikasi Berdasarkan Sifat Data


 Data Kuantitatif
Data Kuantitatif menurut NSW Government Education, yang dikutip pada
Revou.co, Data Kuantitatif merupakan informasi yang berupa sekumpulan
angka yang dapat dihitung dalam skala numerik. Data Kuantitatif ini bisa
berupa jumlah suatu objek, perbadingan jumlah, rata-rata, total objek, dan
hal lainnya yang dapat dihitung. Data ini biasanya digunakan untuk
melakukan analisis statistic.
 Data Kualitatif
Data Kualitatif lebih mengarah pada penjelasan/deskripsi mengenai suatu
objek yang tidak dapat didefinisikan dengan angka, namun dapat dilihat,
diamati, juga dirasakan. Data Kualitatif ini biasanya berupa video, teks,
gambar, audio, ataupun pengamatan langsung di lapangan. Data ini juga
digunakan untuk mengkategorikan suatu objek berdasarkan sifat atau
keterangan yang dimiliki oleh objek tersebut.

1.1.3 Klasifikasi Berdasarkan Sumber Data


 Data Internal
Data Internal merupakan data yang dapat diperoleh dari pihak internal dari
suatu objek yang diamati, contohnya adalah data penjualan motor honda
yang kita dapatkan langsung dari perusahaan Honda tersebut. Tergantung
kasusnya, data internal ini bisa berupa data yang kita dapatkan dari usaha
kita sendiri.
 Data Eksternal
Data Eksternal merupakan data yang dapat diperoleh dari luar pihak
bersangkutan, contohnya adalah data pemanfaatan media sosial yang bisa
kita dapatkan dari situs online terpercaya. Tergantung kasusnya, data
eksternal ini bisa dikatakan sebagai data yang kita peroleh dari hasil
observasi yang orang lain lakukan.
- Data Eksternal Primer
Merupakan data yang didapat dari penelitian orang lain, dan
merupakan perkataan atau tulisan langsung dari peneliti tersebut.
- Data Eksternal Sekunder
Merupakan data yang didapat dari penelitian orang lain, namun bukan
merupakan perkataan atau tulisan langsung dari peneliti tersebut,
melainkan pendapat dari pihak ketiga ataupun pihak lainnya

1.2 Penilaian Data


 Ketelitian Data
Maksud dari ketelitian data ini yaitu, bahwa data tersebut detail sesuai
dengan yang dibutuhkan. Data yang baik tidak terdapat perbedaan bila
penelitian terhadap objek yang menghasilkan data tersebut diulangi, atau
bahkan hanya memiliki tingkat perbedaan yang kecil.
 Komparabilitas Data
Maksud dari komparabilias ini yaitu, suatu data yang diperoleh merupakan
hasil dari penelitian atau observasi yang dilakukan dengan cara
membandingkan atau mengukur data yang diperoleh tersebut dengan
standar data dari objek yang diobservasi. Belum tentu data yang selalu
menghasilkan hasil yang sama merupakan data yang “Benar”, maka data
tersebut harus diukur dengan standar yang telah diteapkan, misalnya suatu
barang dinyatakan “Berbahaya”, maka standar dari keterangan “Bahaya”
itu harus jelas terlebih dahulu, hal apa saja yang menjadikan barang
tersebut berbahaya.
 Validitas Data
Maksud dari Validitas disini yaitu keterkaitan antara data yang ada,
dengan tujuan dari dilakukannya observasi dari data tersebut, apakah data
tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang ada atau tidak. Misalnya
data dari penjualan kendaraan roda dua yang diperoleh dari perusahaan
Honda, terhadap tingkat konsumsi masyarakat terhadap makanan berat,
bukan berarti data penjualan tersebut tidak benar, namun tidak terdapat
korelasi diantara permasalahan, dan data yang didapatkan tersebut.

1.3 Pengolahan Data


 Penyimpanan Data
Suatu Data harus disimpan dalam urutan yang tersusun, ini dilakukan
untuk mempermudah proses pemilihan data bila suatu saat diperlukan.
Data disimpan dalam suatu berkas yang disebut “File” file ini biasanya
berupa map, order, disket, tape, dan sejenisnya. Berikut ini merupakan
kegiatan lain yang dilakukan dalam melakukan penyimpanan data
- Pengumpulan
Merupakan proses penumpukan, atau mengumpulkan data. Data tidak
dikumpulkan sembarang begitu saja, namun biasanya dilakukan
pengkodean, dimana pengkodean ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan data dengan sifat, karakter, ataupun jenis yang sama.
Pengkodean ini biasanya sudah distandarisasi, sehingga dapat tersusun
dengan rapih, sehingga bila suatu saat data tersebut diperlukan, data
tersebut dapat dicari dengan mudah.
- Pencarian
Dalam kegiatan pencarian ini, file dibagi menjadi 2 bagian, yaitu File
Induk, dan File Transaksi. File Induk merupakan file yang
penyusunannya hanya dilakukan 1x dalam periode yang cukup lama,
dan tidak ada perubahan, file ini biasanya dipakai untuk perbandingan
pengolahan data selanjutnya. File Transaksi merupakan file yang
dibuat dalam kurung waktu sebentar, biasanya perhari atau
perminggu, isi dari file transaksi ini biasanya berhubungan dengan
kegiatan perusahaan setiap hari yang dimonitor.
- Pemeliharaan
Maksud dari kegiatan pemeliharaan ini adalah perhatian terhadap
setiap data yang mungkin saja harus diubah. Tidak selamanya suatu
file berisikan data yang tetap, atau tepat, terkadang disaat ada
perubahan situasi, file juga bisa ikut berubah menyesuaikan kondisi
perusahaan, maka harus ada penanggung jawab yang teliti terhadap
penyusunan file ini. Dalam pemeliharaan file juga terkadang harus
dilakukan pengecekan, dan penysunan ulang, agar susunan file bisa
selalu rapih, selain iu penyusunan ulang juga dapat membantu
perusahaan bila mana ada data yang tertinggal.
 Penanganan Data
Setelah data tersimpan, maka selanjutnya data akan disiapkan untuk
dijadikan informasi yang mudah dipahami, berikut merupakan kegiatan
dalam penggunaan data.
- Pemeriksaan
Pemeriksaan data ini dilakukan untuk memastikan bahwa data, atau
file yang diterima merupakan file atau data yang benar. Kegiatan
pemeriksaan ini juga diikuti dengan kegiatan pemeliharaan.
- Perbandingan
Perbandingan ini merupakan kegiatan dalam membandingkan tiap file
dalam jangka waktu tertentu, dari perbandingan ini bisa terlihat
perbandingan kegiatan antara kurun waktu tertentu.
- Pemilihan
Kegiatan pemilihan ini mencakup kegiatan dalam Menyusun file
berdasarkan ciri, karakteristik ,ataupun jenis yang sama. Kegiatan ini
juga bisa berupa penyusunan file atau data berdasarkan tanggal
disusunnya file tersebut, ataupun susunan sesuai abjad.
- Peringkasan
Peringkasan merupakan kegiatan penggabungan beberapa file dalam
suatu karakteristik yang sama, misalkan file penjualan tiap bulan
digabungkan menjadi file pejualan tahunan.
- Penggunaan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghasilkan informasi, setelah
beberapa data dalam file diringkas, selanjutnya dilakukan penyusunan
informasi berupa tabel, ramalan, ataupun data statistic lainnya yang
menggambarkan situasi perusahaan dalam jangka tertentu yang
dibtuhkan, sesuai dengan data yang ada.

II. INFORMASI

2.1 Klasifiasi Informasi


2.1.1 Klasifikasi Berdasarkan Persyaratan
 Informasi yang Tepat Waktu
Maksud dari “Tepat Waktu” ini lebih kepada datang, dan tersedia disaat
benar benar dibutuhkan. Konsep tepat waktu ini masih ambigu,
maksudnya pemahaman, dan anggapan tiap orang dari “tiap waktu”
berbeda beda, mungkin ada pihak yang menganggap informasi yang
datang 1 hari sebelum pengambilan keputusan itu bisa dikatakan informasi
yang tepat waktu, namun belum tentu pihak yang lain setuju, ada
kemungkinan pihak lain menganggap informasi yang tersedia 1 minggu
sebelum pengambilan keputusan dilakukan merupakan informasi yang
tepat waktu. Arti dari tepat waktu ini juga bisa berubah dipengaruhi oleh
banyak sebab, salah satunya adalah situasi, bisa saja informasi yang datang
1 jam sebelum pengambilan keputusan dianggap yang paling tepat
dikarenakan kemungkinan perubahan situasi di hari hari sebelumnya, dan
sebagainya.
 Informasi yang Relevan
Maksud dari relevan ini yaitu, informasi yang disampaikan kepada
penerima informasi saling berkaitan dengan kebutuhan penerima terhadap
informasi tersebut, jadi Informasi yang Relevan merupakan informasi
yang berkaitan dengan kebutuhan si penerima akan suatu informasi.
 Informasi yang Bernilai
Maksud dari Informasi yang bernilai ini merupakan informasi yang dapat
membantu dalam suatu pengambilan keputusan. Informasi yang bernilai
ini dapat mempersempit kemungkinan, dan memperkuat beberapa
alternatif pilihan dari pengambilan keputusan, sehingga mempermudah si
penerima pesan untuk memutuskan keputusan yang tepat berdasarkan
informasi yang diberikan.
 Informasi yang Dapat Dipercaya
Sesuai dengan Namanya, informasi ini dapat dipercaya, dengan syarat
dapat dibuktikan dengan data yang nyata, dan dapat dipertanggung
jawabkan. Informasi yang dapat dipercaya ini merupakan hal penting bagi
orang-orang.

2.1.2 Klasifikasi Berdasarkan Dimensi Waktu


 Informasi Masa Lalu
Seperti Namanya, yaitu informasi yang sudah berlalu, namun dalam
konsep ini, yang dimaksud informasi masa lalu adalah informasi yang
sudah lama terjadi. Informasi masa lalu ini biasanya harus diperhatikan
dengan lebih teliti lagi, terutama penyimpanannya yang harus tersusun
rapih, sehingga bila suatu saat dibutuhkan, informasi ini dapat didapatkan
dengan mudah. Biasanya informasi masa lalu digunakan untuk melakukan
perbandingan situasi dengan keadaan disaat ini.
 Informasi Masa Kini
Informasi Masa Kini bisa juga disebut sebagai informasi “Current Event”,
yaitu informasi yang membahas kejadian, atau peristiwa yang baru saja
terjadi. Biasanya informasi ini merupakan berita-berita terkini yang belum
lama terjadi.
2.1.3 Klasifikasi Berdasarkan Sasaran
 Informasi Individual
Sesuai dengan namnya, sasaran dari informasi ini yaitu seorang individu
yang membuuhkan informasi ini, biasanya suatu informasi disusun untuk
memenuhi kebutuhan atau harapan suatu individu, sehingga individu
tersebut dapat memahami informasi yang disampaikan.
 Informasi Komunitas
Sesuai dengan namnya, informasi ini ditujukan untuk suatu kelompak
orang, yang biasanya memiliki ciri, maksud, dan kebutuhan yang sama
akan suatu informasi.

2.2 Nilai Informasi


Suatu informasi dapat dinilai bagus, atau tidaknya berdasarkan beberapa
kriteria, berikut merupakan kriteria dari informasi yang bagus.

 Mudah Diperoleh
Tujuan penyampaian suatu informasi adalah supaya penerima informasi
dapat menambah wawasan, atau dalam kasus perusahaan biasanya untuk
pengambilan suatu keputusan, maka semakin mudah informasi tersebut
diperoleh, semakin cepat pula keputusan dapat diambil.
 Luas dan Lengkap
Suatu informasi yang terlalu sempit biasanya menyulitkan seseorang
dalam mencari data yang dibutuhkan, maka kelengkapan informasi
merupakan hal yang penting untuk
 Ketelitian
Informasi bisa saja menjadi suatu hal yang vital bagi perusahaan, maka
dari itu informasi harus disusun secara teliti, agar isi dari informasi
tersebut merupakan hal yang tepat dan sebenarnya, sehingga tidak ada
kesalahan yang terjadi.
 Kecocokan
Maksud dari kecocokan ini adalah, suatu informasi disajikan secara tepat,
sesuai dengan situasi, dan penerima informasi, bila informasi tidak sesuai
dengan apa yang penerima butuhkan, maka informasi tersebut tidak dapat
dimanfaatkan
 Ketepatan Waktu
Maksud dari tepat waktu adalah, penyajian informasi sesuai dengan yang
dibutuhkan disaat itu juga. Informasi itu juga haruslah merupakan
informasi yang terbaru, sehingga keputusan yang tepat dapat dipilih.
 Kejelasan
Suatu informasi haruslah jelas untuk mempermudah penerima informasi
dalam menerima, dan mencerna informasi yang disampaikan.
 Keluwesan
 Dapat Dibuktikan
Maksudnya adalah, informasi ini bukanlah sesuatu yang fiksi, namun
sesuatu yang nyata, yang sesuai dengan keadaan yang ada, dibuktikan
dengan data yang factual, dan terpercaya.
 Tidak Ada Prasangka
Informasi yang bagus merupakan informasi yang sudah pasti, dan tidak
terdapat keambiguan didalamnya.
 Dapat Diukur
Maksud dari dapat diukur ini adalah, informasi tersebut dapat dijadikan
pembanding dengan informasi lainnya.

2.3 Kualitas Informasi


Suatu Informasi dapat dikatakan berkualitas bila memenuhi 3 standar
berikut ini

 Akurat
Maksud dari akurat ini yaitu ketepatan antara maksud yang ingin
disampaikan, denga nisi dari informasi tersebut, kejelasan dari tujuan, dan
isi ini sangat penting, karena kemungkinan ada banyak gangguan dari
penyampai informasi sampai kepada penerima informasi
 Tepat Waktu
Maksud dari tepat waktu ini adalah informasi yang disampaikan
merupakan informasi yang terbaru, juga sesuai dengan kebutuhan, tidak
mungkin informasi mengenai rencana pembelian mesin baru disampaikan
saat mesin baru belum dibutuhkan. Maksud dari terbaru ini juga, informasi
berisikan data mengenai kondisi terkini mengenai suatu objek, sehingga
Tindakan yang tepat dapat dilakukan.
 Relevan
Maksud dari relevan ini adalah kesesuaian antara informasi yang
diberikan, dengan kondisi, ataupun penerima dari informasi tersebut. Salah
satu tujuan penyampaian informasi ini adalah agar suatu pihak dapat
memanfaatkannya, bila informasi yang disampaikan tidak tepat, maka
pihak tersebut tidak bisa memanfaatkannya, karena bukan merupakan
kebutuhannya. Maka informasi yang disampaikan haruslah tepat sasaran.
Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif

I. Perusahaan, dan Lingkungan


Dalam bukunya, Mcleod menjelaskan mengenai gambaran model sistem
umum perusahaan. Dapat dijelaskan bahwa setiap perusahaan memiliki
standarnya masing masing, baik standar kerja, standar produk, dan standar lainnya
yang telah perusahaan tetapkan sebagai batas nilai “Minimal” agar objek dalam
perusahaan tersebut dapat dikatakan bagus.

Standar yang telah diketahui tadi kemudian masuk sebagai proses informasi,
yang didapatkan dari berbagai data maupun informasi yang telah dikumpulkan
untuk selanjutnya informasi tersebut dimanfaatkan oleh seorang manajer untuk
memabantunya mengambil suatu keputusan, manajer ini menilai informasi yang
didapat, dan alternatif dari keputusan berdasarkan standar yang juga telah
ditetapkan oleh perusahaan.

Hasil keputusan yang telah ditetapkan lalu dimanfaatkan untuk mengatur


sumber daya fisik sebagai sumber daya input untuk selanjutnya diproses hingga
menghasilkan sumber daya output.

Dalam model sistem umum perusahaan ini terdapat 3 arus utama, dan ketiga
arus ini yaitu :

 Arus Sumber Daya Fisik, yang menunjukkan awal saat sumber daya fisik
masuk, lalu sebagai sumber daya input diproses sehingga menjadi sumber
daya output.
 Arus Sumber Daya Konseptual, arus ini lebih berfokus kepada arus data
dan informasi. Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan pastilah
menghasilkan data dan informasi yang bisa dimanfaatkan, baik oleh
perusahaan, ataupun lingkungan perusahaan tersebut.
 Mekanisme Pengendalian Perusahaan, arus ini lebih menjelaskan
mengenai poin, poin yang terdapat pada bagan model tersebut, seperti
standar, manajemen, setiap proses yang terjadi, juga sumber daya yang
dimanfaatkan, dan dihasilkan.

II. 8 Model Unsur-Unsur Lingkungan


Lingkungan perusahaan, terutama lingkungan eksternal perusahaan yang
dimaksud disini merupakan segala sesuatu yang ada disekitar perusahaan yang
dapat mempengaruhi kinerja, dan perkembangan perusahaan tersebut, diantaranya
adalah :

 Supplier
Yaitu pemasok sumber daya yang memungkinkan perusahaan melakukan
aktivitas perusahaannya dengan lancar. Pemasok sumber daya ini biasanya
membantu perusahaan dengan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
perusahaan.
 Customer
Pelanggan merupakan salah satu faktor utama penentu kesuksesan
perusahaan, selain sebagai sumber pemasukan, pelanggan juga berperan
sebagai sumber informasi perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan
tersebu, sebagai contohnya adalah kritik yang disampaikan pelanggan bisa
dijadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan tersebut.
 Labor Union
Yaitu serikat pekerja, dimana serikat pekerja ini menyediakan para pekerja
yang menyediakan sumber daya manusia dengan berbagai jenis bidang
usaha dan industry.
 Financial Community
Komunitas finasial ini merupakan salah satu komunitas atau bahkan
Lembaga yang membantu perusahaan dalam finansialnya, terutama modal.
 Stockholder & Owner
Yang dimaksud owner disini lebih mengarah kepada para investor, yaitu
salah satu sumber modal, dan asset utama sebelum komunitas finansial.
Dengan ini maka investor bisa dikatakan sebagai pemilik/owner
sesungguhnya.
 Competitor
Tergantung pandangan, dan Langkah yang diambil, pesaing ini dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk pengembangan dan evaluasi,
ataupun ancaman yang dapat mendorong perusahaan, atau menghambat
perusahaan.
 Government
Pemerintah lebih banyak beperan dalam berbagai kegiatan, dan penetapan
kebijakan yang harus diikuti oleh para pelaku usaha, bila ada kebijakan
yang berubah, kemungkinan kebijakan dan kegiatan perusahaan pun harus
berubah.
 Global Community
Komunitas glonal ini lebih mengarah kepada wilayah geografis, dimana
perusahaan melakukan kegiatan bisnisnya.

III. Arus Sumber Daya Lingkungan

Maksud dari arus ini yaitu hubungan antara perusahaan dengan


lingkungannya, serta apa yang menghubungkan mereka. Arus ini terbagi menjadi
2 jenis, yaitu arus yang sering terjadi, dan arus yang jarang terjadi. Berikut
merupakan macam macam arus tersebut :

Arus yang sering terjadi:

 Aliran Informasi dari Pelanggan


 Aluran Bahan Baku dari Pemasok
 Aliran Uang kepada Pemegang Saham
Arus yang jarang terjadi :

 Aliran Uang dari Pemerintah


 Aliran Bahan Baku kepada Pemasok
 Aliran Pegawai kepada Pesaing

IV. Supply Chain Management

Menurut Russel (2000:372), Pengertian Supply Chain Management adalah


Suatu Rantai pasokan yang terbentuk dari Organisasi, Sumber dan proses
yang saling berhubungan yang membentuk dan mengirimkan produk dan jasa
kepada konsumen akhir. Dimana rantai pasokan ini meliputi semua fasilitas,
fungsi dan aktivitas yang berhubungan dengan produksi dan pengiriman produk
atau jasa, dari supplier kepada konsumen.

Menurut Pujawan (2005), Pengertian Supply Chain Management adalah


suatu metode atau pendekatan secara integrative dalam pengelolaan
aliran produk, informasi dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-
pihak dari hulu ke hilir yang terdiri atas para supplier, pabrik serta jaringan
distribusi dan jasa logistik.

Intinya adalah, Supply Chain Management merupakan suatu proses,


bagaiamana suatu produk dari bahan mentah, lalu diproses menjadi barang jadi
yang memiliki nilai, hingga bisa sampai kepada pelanggan untuk dikonsumsi.

Aktivitas dalam Supply Chain Management meliputi :

 Meramalkan Permintaan Pelanggan


 Membuat Jadwal Produksi
 Menyiapkan Jaringan Transportasi
 Memesan Persediaan Pengganti dari Para Pemasok
 Menerima Persediaan dari Pemasok
 Mengelola Persediaan
 Melakukan Produksi
 Melakukan Transportasi Sumber Daya Kepada Pelanggan
 Melacak Aliran Sumber Daya dari Pemasok, di dalam perusahaan, dan
kepada Pelanggan.

Menurut Michael E. Porter, salah satu penentu keunggulan kompetitif adalah


pengaplikasian, dan pemanfaatan dari Value Chain atau rantai nilai.

Porter mengemukakan model value chain, dimana model ini terdiri dari 2
aktivitas, yaitu aktivitas utama, dan aktivitas pendukung.

Aktivitas Utama :

 Logistik Barang Masuk


 Operasi
 Logistik Barang Keluar
 Pejualan dan Pemasaran
 Jasa/Promosi

Aktivitas Pendukung :

 Infrastruktur Perusahaan
 Manajemen SDM
 Pengembangan Teknologi
 Pengadaan

Semua kegiatan itu dilakukan atas dasar menghasilkan tingkat margin yang
menguntungkan.

V. Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai

Setelah suatu perusahaan memiliki tingkat pertumbuhan, dan margin yang


memadai, perusahaan tersebut bisa mengembangkan pasarnya dengan cara
membuat atau mencari partner bisnis, atau bisa disebut dengan cabang bisnis.
Dengan bantuan strategi koordinasi perusahaan, maka setiap cabang bisnis
yang dimiliki dapat terkontrol dengan baik, maka akan sangat menguntungkan,
bagi setiap partisipan partner bisnis tersebut bila tercipta hubungan koordinasi,
dan sinergi yang baik.

Ada juga sistem pengembangan ruang lingkup rantai nilai yang disebut
dengan IOS atau Interorganizational System, yaitu pengembangan rantai nilai ke
lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu ranah internasional, dan perusahaan dengan
ranah luas ini disebut sebagai Multinational Corporations (MNC).

Untuk bisa mengendalikan MNC ini, dibutuhkan yang sudah dibahas


sebelumnya, yaitu sistem koordinasi yang baik.

Untuk mengendalikan MNC ini, terdapat 4 strategi yang dapat dilakukan


menurut Barlett, dan Ghoshal, yaitu :

 Strategi Kendali Desentralisasi


Dimana setiap partner, atau cabang bisnis memiliki kendali atas divisi
yang mereka tempati. perusahaan inti berperan sebagai penerima laporan,
dan bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan atas tiap divisi.
 Strategi Pemusatan Pengendali
Setiap cabang hanya berperan operasional, dimana semua kendali tetap
berada di perusahaan inti. Perusahaan inti merupakan penyedia semua
sumber daya, yang nantinya akan didistribusikan ke cabang-cabangnya.
 Strategi Pemusatan Keahlian
Setiap cabang memiliki tanggung jawab yang terdesentralisasi, namun
Perusahaan Inti tetap ikut berperan dalam segala kegiatan yang setiap
divisi lakukan, maka perusahaan inti haruslah bisa memahami setiap
karakteristik dari setiap divisi, dan harus bisa menjadi acuan setiap divisi.
 Strategi pemusatan Pengendali dan Pendistribusian Keahlian
Setiap divisi, dan perusahaan inti memiliki peran dan tanggung jawabnya
masing masing, namun mereka saling berkomunikasi, dan bekerja sama
untuk keberhasilan mereka, dikarenakan perusahaan inti, dan setiap divisi
yang memiliki peran, dan keahlian yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai