Perusahaan Fashion Ratna ingin memilih kombinasi produk terbaik antara Kain dan
wol untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Perusahaan memiliki data
input-output sebagai berikut.
Syarat Jam PerSatuan Jumlah yang
Departemen
Kain Wol Tersedia
2. Produsen buah kalengan dengan produk campuran input buah semangka, buah
jeruk dan buah mangga memiliki persoalan mencari kombinasi campuran ideal.
Produsen tersebut menghasilkan produk campuran pilihan T dan X guna
memaksimumkan keuntungan. Biaya masing masing adalah US $ 1.00, US $ 0.95,
dan US $ 1.90 per pound. campuran T bila dijual harganya US $ 2.90 per pound
dan campuran X US $ 2.40 per pound. Selanjutnya, keadaan komposisi campuran ada pada
tabel
Campuran Semangka jeruk mangga
A 0,50 0,80 0,60
B 0,70 0,40 0
Penawaran 300 900 400
(pound)
Untuk membangun model analisis yang relavan, pertama-tama anggaplah produk campuran
T sebagai X1 dan produk campuran X sebagai X2. Selanjutnya, dengan mengikuti langkah-
langkah pengembangan model analisis persoalan yang sudah dijelaskan sebelumnya, model
pemograman linearnya dapat ditulis sebagai berikut:
Memaksimumkan tujuan Z = f(X1,X2) = p1X1 + p2X2
Fungsi Kendala:
0,50X1 + 0,70X2 ≤ 300 (pound)
0,80X1 + 0,40X2 ≤ 900 (pound)
0,60X1 ≤ 400 (pound)
X1,X2 ≥ 0
Selanjutnya, karena keadaan harga input dan harga jual masing-masing produk
diketahui,
maka fungsi tujuan dinyatakan sebagai berikut:
P1 = $2.90 - {(0.50) $1.00 + (0.80) $0.90 + (0.60) $1.90 } = $ 0.54
P2 = $2.40 - {(0.70) $ 1.00 + (0.40) $0.90 } = $ 1.04
Jadi, Z = f (X1,X2) = $ 0.54 X1 + $ 1.04 X2
100
90. 5T + 2C ≤ 240
Feasible Area
60.
2T + 4C ≤ 100
0. 40 70
Proses analisis solusi optimal dapat dilihat lebih lanjut sebagai berikut:
5T + 2C ≤ 240
2T + 4C ≤ 100
5T + 2C = 240 ; 2T + 4C = 100, maka C = 100 - 2T
5T = 240 – 2 (100 - 2T)
5T – 4 = 240 – 200
Jadi T* = 40/1 = 40
C* = 100 – 40 = 60 (40,60)
P = $ 6T + $ 5C
1) Bila T = 0; C = 0, maka P = 0
2) Bila T = 40; C = 60, maka P* = 660
3) Bila T = 0; C = 60, maka P = 300
4) T = 70, C = 0, maka P = 350