Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL KEGIATAN

SOSIALISASI & SKRINING FRAMBUSIA


PUSKESMAS SOMAGEDE

A. PENDAHULUAN
Frambusia merupakan penyakit yang termasuk ke dalam kelompok penyakit
tropis terabaikan ( neglected tropical disease ). Frambusia atau dalam beberapa
daerah disebut patek, puru, buba, pian, parangi, ambalo adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh bakteri treponema pertenue yang hidup didaerah tropis.
Penularan frambusia sendiri melalui lalat atau melalui kontak langsung dari cairan
luka penderita keorang yang mempunyai kulit yang luka atau tidak utuh. Penyakit
Frambusia masih menjadi masalah Kesehatan masyarakat di Indonesia. Indonesia
merupakan satu – satunya negara di regional Asia Tenggara yang melaporkan
adanya kasus Frambusia berdasarkan laporan WHO tahun 2012. Pada tahun 2014,
dilaporkan adanya 1.521 kasus Frambusia di Indonesia, terutama diprovinsi Banten,
Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Hasil
survei serologi tahun 2012 di beberapa Kabupaten / Kota menunjukan prevalensi
Frambusia berkisar antara 20 – 120 per 100.000 penduduk usia 1 – 15 tahun
( permenkes No. 8 Tahun 2017 ). Data dari Kementerian Kesehatan, hingga saat ini
masih ditemukan kasus Frambusia di Indonesia sebanyak 355 kasus baru pada
tahun 2018, dimana jumlah tersebut sudah menurun jika dibandingkan dengan
kasus tahun 2017 dengan ditemukannya 1.999 kasus baru.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 8 Tahun 2017 tentang


Eradikasi Frambusia bahwa dalam rangka memenuhi tujuan Penyelenggaraan
eradikasi Frambusia yaitu Indonesia bebas Frambusia maka perlu dilakukan
Sosialisasi & skrining Frambusia di Puskesmas Somagede guna melakukan
persiapan untuk pengajuan Sertifikat Bebas Frambusia Kabupaten Banyumas.

B. TUJUAN
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait Penyakit Frambusia kepada
anak sekolah
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait Penyakit Frambusia terkait
pencegahan penyakit Frambusia melalui PHBS kepada anak sekolah
3. Melakukan Skrining Frambusia untuk deteksi dini penemuan kasus suspek
Frambusia

C. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan sosialisasi dan skrining dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :

D. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan sosialisasi dan skrining ini sebanyak… siswa SD

E. Materi sosialisasi
1. Definisi dan penyebab penyakit Frambusia
2. Factor Risiko Penyakit Frambusia :
a. Bergantian memakai baju yang sama dengan orang lain atau penderita
( jarang berganti pakaian )
b. Jarang mandi dan berganti pakaian
c. Lingkungan kumuh hangat dan lembab
d. Luka yang berulang – ulang selama kegiatan di luar rumah
e. Adanya penyakit lain seperti kudis

3. Pencegahan penyakit Frambusia → dengan melakukan PHBS


a. Menjaga kebersihan diri dengan mandi memakai sabun setiap hari
b. Mencuci pakaian setiap habis dipakai dan tidak bergantian dengan pakaian
bekas dipakai penderita
c. Menghindari kontak langsung dengan luka penderita, dan segera melakukan
pengobatan jika menemukan penderita
d. Semua orang yang pernah kontak dengan penderita tidak boleh terlewatkan
untuk mendapatkan pengobatan.
F. Hasil skrining
Hasil skrining Frambusia di……. Sebagai berikut :
1. Jmlah murid
2. Jumlah murid diperiksa
3. Jumlah kasus suspek
4. Jumlah kasus RDT ( + )

Berdasarkan hasil skrining tersebut bahwa dari …. Murid yang diperiksa tidak
ditemukan kasus suspek frambusia
Atau jika ditemukan kasus suspek frambusia
Berdasarkan hasil skrining tersebut bahwa dari ..murid yang diperiksa, ditemukan
kasus suspek frambusia sebanyak….murid dan hasil RDT menunjukan RDT ( + )
atau ( - )
G. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai