Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL KEGIATAN

KAMPANYE PHBS, KAMPANYE FRAMBUSIA DAN DETEKSI DINI


FRAMBUSIA PUSKESMAS KALIWUNGU

A. Pendahuluan
Penyakit Frambusia, Yaws, atau Patek yang selanjutnya disebut Frambusia adalah
penyakit menular langsung antar manusia yang disebabkan oleh infeksi kronis bakteri
Treponema Pertenue dan pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta menyebabkan
cacat pada tulang. Frambusia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan secara terus menerus, efektif,
dan efisien. Menurut Permenkes No.8 Tahun 2017 hasil survei serologi yang dilakukan di
beberapa kabupaten/ kota menunjukkan prevalensi frambusia berkisar antara 20-120 per
100.000 penduduk usia 1-15 tahun. Hingga saat ini masih ditemukan kasus frambusia di
Indonesia sebanyak 355 kasus pada tahun 2018, dimana jumlah tersebut sudah menurun jika
dibandingkan dengan kasus pada tahun 2017 dengan ditemukannya 1.999 kasus baru.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 tahun 2017 tentang Edukasi
frambusia bahwa dalam rangka memenuhi tujuan penyelenggaraan eradikasi frambusia yaitu
Indonesia Bebas Frambusia, maka perlu dilakukan Sosialisasi dan Skrining Frambusia di
sekolah dan masyarakat guna melakukan persiapan untuk pengajuan Sertifikat Bebas
Frambusia Kabupaten Semarang.
B. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait penyakit frambusia kepada
masyarakat dan di lingkungan sekolah
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait pencegahan penyakit frambusia
melalui PHBS kepada masyarakat dan di lingkungan sekolah
3. Melakukan skrining frambusia untuk deteksi dini penemuan kasus suspek frambusia
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan sosialisasi dan skrining dilaksanakan di sekolah dan di masyarakat
D. Sasaran
Sasaran kegiatan sosialisasi dan skrining ini adalah siswa siswi dan masyarakat
E. Materi Sosialisasi
1. Definisi dan Penyebab Frambusia
Frambusia atau dibeberapa wilayah disebut yaws, patek, puru, buba adalah penyakit
menular langsung antar manusia yang disebabkan oleh infeksi kronis bakteri Treponema
Pertenue dan pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta dapat menyebabkan
cacat pada tulang.
2. Faktor risiko penyakit frambusia
a. Lingkungan kumuh, hangat dan lembab
b. Jarang mandi
c. Bergantian menggunakan pakaian yang sama dengan orang lain atau jarang ganti
pakaian
d. Luka terbuka atau adanya penyakit kulit seperti kudis, bisul, dapat menjadi tempat
bakteri frambusia
3. Pencegahan penyakit frambusia dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
antara lain :
a. Menjaga kebersihan diri dengan mandi menggunakan sabun setiap hari
b. Mencuci pakaian setiap habis dipakai dan tidak bergantian dengan penderita
c. Menjaga kebersihan lingkungan
F. Kesimpulan
Kegiatan sosialisasi dan skrining frambusia berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil
skrining tidak ditemukan suspek dan hasil pemeriksaan RDT menunjukkan semua negatif
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai