2. Frambusia menyerang/merusak
Jawaban : kulit dan tulang
3. Masa inkubasi
Jawaban : Masa inkubasi antara 10-90 hari (rata-rata 21 hari). Masa penularan Frambusia bervariasi dan dapat berlangsung lama, dimana lesi Frambusia
dapat muncul pada kulit penderita secara intermiten selama beberapa tahun
B. Diagnosis klinis
1. Perjalanan penyakit frambusia
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 22 – 25 dan paparan
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan penunjang frambusia/labaoratorium
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 26 dan paparan
4. RDT (+) tidak tampak klinis apa yang harus dilakukan, jelaskan
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 27 dan paparan
D. Pengobatan/POPM
1. Obat frambusia
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 42 dan paparan
E. Diagnosa banding
1. Beberapa diagnosis banding
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 28
Diagnosa Banding Frambusia Dengan Lesi Primer (Stadium 1), Impetigo, Ulkus tropikum
Diagnosis Banding Frambusia Lesi Sekunder: Plantar warts, Kusta (Leprosy), Psoriasis, Moluscum contagiosum
4. Kabupaten/kota yang dinyatakan sebagai daerah bebas frambusia harus menyelenggarakan kegiatan penanggulangan frambusia yaitu
Jawaban :
permenkes no.8/2017, Hal 11 Pasal 17
Kabupaten/kota yang dinyatakan sebagai daerah bebas Frambusia harus menyelenggarakan kegiatan Penanggulangan Frambusia yang
meliputi: promosi kesehatan; pengendalian faktor risiko; dan Surveilans Frambusia. Kegiatan tersebut di selenggarakan dalam rangka
mempertahankan status daerah bebas Frambusia, kesiapsiagaan, dan menjamin masyarakat tidak tertular, dilaksanakan secara rutin dan terus
menerus dengan pendekatan keluarga
c. Surveilans frambusia
1. Surveilans frambusia
Jawaban : permenkes no.8/2017, Hal 3
adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus-menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian Frambusia dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan Frambusia untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien.
4. Kenapa daerah yg tidak ada kasus frambusia tetap melaporkan tiap bulan
Jawaban : Kelengkapan dan ketepatan laporan setiap Puskesmas/rumah sakit merupakan indikator kinerja surveilans utama (zero reporting)
4. upaya penemuan kasus melalui berbagai kegiata, yaitu Surveilans berbasis indikator dan berbasis kejadian, jelaskan surveilans berbasis indikator
jawaban :
untuk daerah endemis adalah
Kasus Frambusia ditemukan melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik yang dilakukan
secara aktif maupun pasif, antara lain:
- Kasus Frambusia yang berobat ke Puskesmas
- Kasus Frambusia berdasarkan laporan Puskesmas Pembantu
- Kasus Frambusia yang ditemukan pada kegiatan Puskesmas Keliling
- Kasus Frambusia ditemukan dalam kegiatan pemeriksaan anak sekolah
Kasus Frambusia ditemukan dalam kegiatan POPM Kasus-kasus yang ditemukan tersebut direkam oleh petugas dimana kegiatan tersebut dilaksanakan dan
datanya digabung bersama kasus Frambusia lainnya dalam Register Frambusia Puskesmas (Formulir 6). Khusus untuk kasus Frambusia yang datang berobat
ke Rumah Sakit, direkam dalam Register Frambusia Rumah Sakit.
5. jika dalam pelaporan bulanan terdapat data RDT (+), ini artinya ? ......
tugas puskesmas “ Setiap anak yang menunjukkan hasil RDT positif, segera
dilakukan pengambilan spesimen serum untuk pemeriksaan RPR dan
Pengobatan Azitromisisn. Catat kembali hasil pemeriksaan dan pengobatan
Setiap anak yang telah diperiksa, diberikan tanda pada Formulir Pendataan
Keluarga Oleh Kader (Formulir 21).
Setelah selesai kegiatan di Pos Pelayanan, anak-anak yang belum hadir di Pos
Pelayanan sesuai dengan data pada Formulir Pendataan Keluarga oleh Kader
(Formulir 21), didatangi oleh tim survei ke rumahnya
4. sertifikat bebas frambusia ditetapkan dan diberikan oleh siapa ? Dan kepada siapa
jawaban : Menteri Kesehatan Ke kepala daerah (bupati/walikota) permenkes
no.8/2017, Hal 5