Anda di halaman 1dari 1

Negeri Hayati

Karya: Tengku Innayah Balqis

Negeri hayati, sepertinya memang dambaan semua negeri lain yang ada di bumi
Seperti bunga yang ingin dihinggapi banyak lebah untuk mengambil sari-sari
Sesekali ku tengadah ke langit yang hampir tak terlihat, tertutupi rimbunnya vegetasi bumi
Tak lupa juga aku mensyukuri diri karna tinggal di negeri kaya hayati ini

Dari Sabang sampai Merauke, selalu ku temukan keindahan yang beraneka


Ada yang indah karena kicauan burung cendrawasih yang hinggap di pohon yang rindang
Ada juga yang indah karena vegetasi hutan yang kaya sehingga banyak satwa yang
bergelantungan di sana
Dengan keanekaragaman hayati yang tak terhingga itu membuat negeri ini berbeda, membuat
negeri ini tampak kaya dan membuat negeri ini tampak lebih istimewa dari bentala lain yang
ada

Negeri yang kaya hayati memang cukup indah


Namun keindahannya bisa saja sementara karena ulah ulah manusia yang merasa tak berdosa
yang merusak tumbuhan, membunuh hewan, mengotori alam sampai keindahannya tak bersisa
Bukan hanya keindahan saja yang tak bersisa, namun hayatinya pun menjadi langka

Bung! apakah kau sudah hilang nurani?


Ulah kitalah yang membuat negeri hayati tak lagi menjadi asri
Ulah kitalah yang terlalu letih untuk peduli melestari negeri hayati
Ulah kitalah, manusia, yang terlalu sibuk mengobrak abrik isi bumi dengan alasan ingin
mempercantik bumi tapi nyatanya malah memperburuk negeri hayati

Bung sekalian, tak sadarkah kau negeri hayati ini yang membuatmu bertahan dan tidak mati?
Tetapi mengapa malah kau yang tak tahu diri malah membuatnya mati di negerinya sendiri
Bung, sadarlah! ketidakpedulianmu, kecerobanmu, keangkuhanmu itu yang membuat dirimu
tak dihargai
Maka, sadarlah! ubah budimu untuk menjaga negeri hayati tetap lestari di bumi

Anda mungkin juga menyukai