Anda di halaman 1dari 6

Realita

Cinta…
Sebuah ungkapan rasa
Tuk negeri damai perwira

Tertera dalam rantai sejarah


Tak akan punah meski Lelah
Dan tak akan putus dalam kala

Dibalik jajah
Berumpun rempah
Menjadi daya Tarik dunia

Akan elok nan kaya Indonesia


Menggelora hingga menjulang ke berbagai negara
Tercatat dalam peradaban dunia
Cerminan Akhlak

Saat lampau
Berpaut sungguh saat kini
Cakrawala tampak murung
Gemuruh pun ikut meraung

Terpana oleh sisipan duniawi


Terpana oleh kilaunya hidup ini

Nilai akhlak tak terbelenggu oleh dunia


Kini, tak seelok dulu
Cakrawala telah berubah rona

Telah berlalu walau berwindu


Akhlak dirimu tak seelok dulu
Angina menerjang bumi pertiwi
Bumi yang rekah tak kan abadi

Simpanlah rantai akhak terpuji


Nurani, wajib ditapaki
Bercak kehidupan adalah bumi
Bumi menangis karena tertusuk
Tertusuk oleh akhlak yang busuk

Simpanlah rantai akhlak terpuji


Naruni, wajib diobati
Hidup tak menunggu mati
Mati tak menunggu berbakti
Tanamkan budi pekerti dalam sanubari
Tercipta pribadi nan bahari
Pesona Ibu Pertiwi

Indonesia
Negeri eksotis akan budaya
Beragam agama, suku bangsa, dan bahasa
Bermacam puspa nan satwa

Negeri tercinta, kau kaya akan nuansa


Menjadi karismatik bangsa
Negara yang dihiasi beribu budaya

Bangga sudah menjadi anak disini


Lahir dan berpijak di negeri ini
Aceh indah akan tari samannya
Jawa unik akan kain batiknya
Kalimantan elok tari dayaknya
Papua menarik akan Raja Ampatnya
Oh Indonesia
Semoga citra negara tak akan pernah pudar
Akan selalu ada di jantung hati kita
Jangan sampai dunia luar merampas kebudayaan bangsa
Mari jaga budaya warisan nenek moyang kita
HUTAN
Pepohonan rindang di hutan belantara
Menjadi zona tempat satwa yang ada
Nyaman, tentram tak ada kericuhan di sana

Oh hutanku…
Sekejep berubah seiring berjalannya waktu
Apatis rasa manusia hingga hilang perlahan dan membisu
Terbasmi oleh tangan ia yang tak berkata untuk itu

Kini
Suasana lirih mu berganti bising menggerutu
Pohon dan hewan semua menjadi korban penindasan itu
Semakin maraknya kehinaan terhadap kehidupanmu

Oh hutan..
Hanya sedikit sisa harapanmu
Kini hilang habitat milik mu
Hingga sisa lahan tak berseru

Kematian
Dulu kita tak saling kenal
Hanya sepucuk kata yang mempertemukan kita nantinya
Dan pada akhirnya semua insan akan dikunjung dan mengunjunginya
Kita dan semua menjadi saksi bisu kehadirannya

Semua hanya bisa menerima


Siap atau tidak kita harus siap
Bertemunya dengan tanpa penyesalan
Dan merasakannya dengan cinta.

Apa yang mesti ku persiapkan untuk itu?


Kebahagiaan untuk ku disini pantas tuk ku dapatkan
Cerita indah bersama insan yang lain layak ku rasakan
Mengapa aku harus di tuntut untuk itu semua

Aku terbangun
Dan mulai merasakan gejolaknya yang menghampiri
Semu, fana yang seolah aku yang menuntut hidupku
Seakan semuanya hilang, aku tertipu olehnya

Bisikan angin malamnya yang kini telah bersua


Bangkitlah aku dan menunduk disepertiga malam
Ampun, ampuni aku atas semua lisan yang kelam
Diriku hanya manusia biasa yang tak luput dari dosa

Fatamorgana
Dia bilang bisa menggapai sebuah mimpi
Mimpi yang berbuih oleh seribu tawa
Tak tahu menahu pada orientasi
Hanya membekas fana pada ujungnya

Dia bilang bisa menggapai sebuah mimpi


Mimpi yang tinggi hingga terobsesi
Bilamana jika referensi dimiliki
Dan akibatnya tak dirasakan

Dia bilang bisa menggapai sebuah mimpi


Mimpi

Anda mungkin juga menyukai