17
4.1 Persiapan Material
1) Semen
Semen adalah bahan yang terbuat dari mineral kristalin yang komposisi
utamanya adalah kalsium dan aluminium silikat. Penambahan air pada bahan ini
akan membuatnya menjadi pasta yang apabila mengering akan mempunyai
kekuatan seperti batu. Semen sangat dibutuhkan untuk material pengikat dalam
pembuatan bahan campuran dalam pembangunan.
2) Batu Kali
Batu kali adalah bongkahan batu yang memiliki ukuran yang tidak
beraturan. Batu ini termasuk jenis material bangunan alam, yang didapatkan dari
sungai atau gunung.Batu kali merupakan salah satu jenis batu yang digunakan
sebagai bahan bangunan pembuatan fondasi yang penting untuk membangun
rumah dan bangunan lainnya.
18
Gambar 4.1.2 Batu sungai
3) Batu Bata
Batu bata adalah bahan bangunan yang terbuat dari tanah liat yang
dibakar hingga berwarna kemerahan yang khas.Batu bata ini dikenal juga dengan
sebutan bata merah.Material ini biasanya digunakan untuk bagian dinding rumah,
karena sifatnya yang kokoh dan tahan lama.Meski saat ini banyak material lain
yang dapat digunakan untuk dinding selain batu bata, tapi material ini masih tetap
jadi bahan bangunan yang paling umum digunakan.
19
memiliki kandungan lumpur yang sedikit. Hal tersebut dikarenakan kandungan
lumpur yang terdapat di dalam semen akan menghambat ikatan antara semen dan
pasir.
5) Batu Karang
Ciri khasnya ada pada kontur warna putih, kuning muda, hingga
kehitaman, dengan garis warna yang memudar. Batu karang dijadikan pondasi
rumah karena memang sangat keras dan kokoh. Batu karang yang baik
mempunyai kepadatan pada patahannya, kuat, keras dan bersih tanpa garis-garis
pelapukan.
20
Gambar 4.1.5 Batu Karang
6) Batako
Alternatif bahan batu bata merah dalam pembuatan dinding adalah
batako.Terbuat dari campuran pasir dan semen dengan perbandingan
8:1.Pembuatannya relatif lebih mudah dibanding pembuatan bata merah karena
tidak memerlukan pembakaran.Harga batako juga lebih terjangkau.Kelemahan
batako adalah lebih mudah menyerap panas, sehingga rumah yang memakai
batako sebagai dinding akan lebih panas ketika siang hari.
21
tinggi, kayu digunakan sebagai lantai dan dinding.Kayu yang bagus adalah yang
permukaannya kering merata.Jika kayu masih basah, pemasangan kayu bisa
melengkung pada saat bangunan.
22
12) Paku
13) Keran Air
14) Kabel Listrik
15) Keramik
16) Cat dan
17) Pintu
23
Item pekerjaannya mencakup pemasangan pondasi dengan batu karang
untuk bangunan rumah yang dihitung dari semua panjang pondasi dikalikan tinggi
pondasi dengan satuan meter persegi. Rata-rata urugan pasir pondasi di sini adalah
25 cm. Adukan pondasi disini adalah 1 : 4, yaitu 1 (semen) dan 4 (pasir).
24
Gambar 4.4.1. Gambar Besi 10
25
Item ini meliputi pengerjaan sloof (balok beton bertulang mendatar
yang dibuat diatas pondasi) yang perhitungannya adalah panjang total
sloof x lebar x tinggi = satuan m3. Kemudian pembuatan kolom yang
merupakan tiang tegak lurus terhadap sloof dan Ring Balk yang serupa
sloof tetapi dibangun di atas kolom-kolom yang perhitungan volumenya
ditentukan dari jumlah kolom dikalikan tinggi kolom. Adapun adukan
sloof disini adalah 1 : 2 : 3, dimana 1 (semen), 2 (koral), dan 3 (pasir).
26
Gambar 4.5. Gambar Pemasangan Kusen
27
Gambar 4.6.1. Pekerjaan Pemasangan Batu Bata
28
perlu), dan pemasangan genteng beserta aksesories-nya. Rangka atap dipilih dari
baja ringan.. Estimasinya adalah berapa banyak balok baja yang dibutuhkan untuk
pembuatan rangka. Rangkaian yang dibutuhkan yaitu Taso 12 batang, 28 batang
reng, 85 keping multiroof dan 8 keping kerpus.
29
Pemasangan keramik ini dilakukan setelah pemasangan rangka
atap baja. Keramik yang dibutuhkan 36 kotak sudah termasuk untuk 3
kotak kamar mandi dengan ukuran keramik 40x40.
30
Plafond yang dipakai disini adalah jenis plafond Kalsiboard.
Kegunaannya adalah untuk memperindah atap supaya terlihat lebih rapi.
31
Gambar 4.14 Pemasangan Wc
32
Gambar 4.15, Pekerjaan Finishing
4.13 Pembersihann
33