0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara latihan skrip agresif berulang, kesulitan regulasi emosi, dan perilaku agresif pada narapidana laki-laki. Hasilnya menunjukkan adanya korelasi positif antara frekuensi latihan skrip agresif dengan kesulitan regulasi emosi dan beberapa aspek perilaku agresif.
Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara latihan skrip agresif berulang, kesulitan regulasi emosi, dan perilaku agresif pada narapidana laki-laki. Hasilnya menunjukkan adanya korelasi positif antara frekuensi latihan skrip agresif dengan kesulitan regulasi emosi dan beberapa aspek perilaku agresif.
Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara latihan skrip agresif berulang, kesulitan regulasi emosi, dan perilaku agresif pada narapidana laki-laki. Hasilnya menunjukkan adanya korelasi positif antara frekuensi latihan skrip agresif dengan kesulitan regulasi emosi dan beberapa aspek perilaku agresif.
Aggressive script Mengeksplorasi Menggunakan analisis Hasil penelitian
rehearsal in adult hubungan antara multivariat dalam menunjukkan bahwa offenders: kesulitan pengaturan menilai apakah pengulangan skrip Relationships with emosi, frekuensi frekuensi latihan agrrsif dapat berfungsi emotion regulation latihan “aggressive mempengaruhi untuk mengatur dificulties and script”, dan perilaku regulasi emosi emosi, khususnya aggressive behavior agresif pada 129 terhadap perilaku pada orang yang lalai narapidana laki laki agresif. terhadap emosi nya Julia Hosie, Ashley atau kesulitan Lauren Dunne, Denny Peningkatan signifikan memahami Meyer, Michael dalam prediksi agresif pengalaman Daffern dihasilkan dari emosionalnya. pertimbangan 2022 interaksi antara Adanya korelasi positif Aggressive Behavior latihan naskah agresif yang signifikan Vol, 48 (1) dan kesulitan dalam (sedang) antara kejernihan emosi, frekuensi latihan skrip latihan naskah agresif agresif dan kesulitan dan kesadaran akan regulasi emosi, pengalaman kesulitan emosional. mengendalikan respon saat mengalami emosi yang negatif, dan keyakinan terhadap keefektifan strategi pengaturan emosi.
Adanya korelasi positif
(lemah) yang ditemukan antara frekuensi latihan naskah agresif dan dua dimensi kesulitan pengaturan emosi yaitu kurangnya pemahaman tentang tanggapan emosional, dan kesulitan dalam menghadapi perilaku yang diarahkan pada tujuan ketika mengalami emosi yang tidak nyaman.
Tidak ada korelasi
yang signifikan antara perilaku agresif dan kesulitan pengaturan emosi, terdapat korelasi positif yang lemah antara perilaku agresif dan kesulitan mengendalikan respon saat mengalami emosi negatif.