Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arina Sabilazzulfa

Absen : 08
Kelas : XII MIPA 2

Bahaya Chat Anonymous Telegram


Covid-19 menjadi wabah yang menyebar di seluruh dunia membuat aktivitas
menjadi terhambat. Karena pandemi tersebut Sebagian besar kegiatan berubah
menjadi Daring (Dalam Jaringan) seperti halnya sekolah.

Covid-19 memberi dampak besar pada kalangan pelajar, khususnya para remaja.
Semua materi pelajaran mereka terhambat dan mengharuskan mereka mengikutinya
secara online. Dari sana lah penggunaan sosmed (Sosial Media) mulai marak di
kalangan remaja. Dengan rasa penasaran yang tinggi dan sosmed bisa memulai
sosialisasi yang baru di masa pandemi ini.

Di masa yang divakumkan oleh pandemi tersebut, tentunya banyak waktu luang
yang kita habiskan. Dimana kegiatan sekolah menjadi tidak efektif dan waktu untuk
melakukan kegiatan menjadi lebih singkat. Semakin hari tentunya kita akan menjadi
bosan. Namun, banyak sekali fitur menarik di Sosial Media yang dapat kita akses
secara terus menerus tanpa mengenal waktu dan ruang. Salah satu contohnya adalah
fitur Bot Anonymous pada Aplikasi Telegram. Bot ini berfungsi sebagai alat
komunikasi random yang dapat mempertemukan kita dengan orang baru yang bahkan
terpaut jarak yang sangat jauh sekalipun.

Namun, Anonymous bot tersebut bisa jadi adalah salah satu dari banyaknya tindak
kriminal yang terjadi dan menjadi salah satu sumber negatif. Mengapa demikian?
Tentu saja karena sistem chat secara random tersebut bisa jadi tanpa sengaja
mengumbar informasi pribadi kita. Jika informasi pribadi kita sampai jatuh ke tangan
yang salah, maka tidak kriminal akan terjadi. Entah itu merugikan diri kita sendiri
ataupun orang lain. Tindakan kriminal yang sering terjadi antara lain adalah penipuan
dan pemerasan atau pemaksaan. Tentu saja identitas kita bisa tersebar ke khalayak
luas dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Selain bisa membocorkan informasi pribadi, sisi negatif lainnya dari bot ini adalah
membuang-buang waktu dengan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu. Mungkin para
remaja hanya bosan dan senang mengisi waktu mereka dengan melakukan sesuatu
yang Antimainstream atau sesuatu yang tidak monoton. Namun, sering kali hal
tersebut membuang-buang waktu berharga mereka yang seharusnya masih bisa
digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat lainnya.

Diketahui, 7 dari 10 remaja saat ini sudah banyak menggunakan media social.
Salah satu tujuannya adalah mengobrol dengan orang terkasih via chat. Namun,
Tindakan tersebut ternyata memicu kecanduan. Sama halnya dengan Anonymous
chat, kita menghabiskan waktu dengan orang lain. Mungkin dari segi social terdengar
baik karena kita mendapatkan interaksi dari orang lain. Akan tetapi, jika terlalu lama
atau terus menerus dapat menyebabkan kecanduan terhadap handphone atau media
social. Sebaiknya kurang-kurangi waktu kalian memandangi layer handphone ya.
Maka dari itu, jika kalian adalah pengguna aktif media social khususnya Telegram
diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam membeberkan informasi pribadi, dan
mengurangi penggunaan handphone yang dapat berdampak buruk bagi Kesehatan
fisik maupun rohani agar kita tidak menyesal di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai