RENCANA STRATEGIS
2015-2019
1
Kampus Politeknik Ne geri Padang Limau Manih Padang Sumatera Barat
Telepon (0751) 72590, Fax (0751) 72576
Laman: http://www.polinpdg.ac.id E -mail: pnp@polinpdg.ac.id
BERITA ACARA PENGESAHAN
Rencana Strategis
Politeknik Negeri Padang Tahun 2015-2019
Memutuskan :
Menetapkan :
ditetapkan di Padang
Pada tanggal: 10 Maret 2017
Direktur Politeknik Negeri Padang
2
Pengantar Direktur
Rencana Strategis Politeknik Negeri Padang 2015-2019 pada dasarnya merupakan kelanjutan
dari Rencana Strategis Politeknik Negeri Padang 2011-2015. Rencana Strategis 2015-2019
ini dibuat berdasar kepada: 1) Rencana Strategis Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi, 3) Rencana Strategis Politeknik Negeri Padang 2011-2015, 4) hasil
evaluasi diri yang menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Politeknik
Negeri Padang, 5) Program Kerja para Calon Direktur Politeknik Negeri Padang 2015-2019
yang dipaparkan pada saat proses pencalonan.
Rencana Strategis Politeknik Negeri Padang 2015-2019, merupakan arah pengembangan
Politeknik Negeri Padang sampai dengan 2019, untuk digunakan sebagai dasar
penyusunan Program Kerja Tahunan Direktur, Renstra Jurusan dan Unit-Unit lain di
lingkungan Politeknik Negeri Padang.
3
DAFTAR ISI
6.4.1 Monitoring dan Evaluasi oleh Satuan Pengawas Internal (SPI).............................. 105
6.4.2 Monitoring dan Evaluasi oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM)Error! Bookmark not
defined.
6.4.3 Monitoring dan Evaluasi oleh Penanggung Jawab Program ................................... 107
6.4.4 Monitoring dan Evaluasi oleh Senat PNP ............................................................... 107
5
BAB I
PENDAHULUAN
7
1.3 Pendekatan
Secara tradisional institusi pendidikan tinggi mengembangkan diri dengan mekanisme
perencanaan jangka panjang yang dinyatakan dalam bentuk Master Plan (Rencana Induk
Pengembangan). Namun perubahan dan pergerakan dari sisi informasi dan komunikasi secara
luas memaksa institusi untuk mengikuti perubahan dimaksud. Akibatnya model perencanaan
master plan menjadi tidak lagi sesuai untuk dilaksanakan. Perlu dikembangkan model
Strategic Planning sebagai pendekatan yang lebih luwes.
Perencanaan strategis pada hakekatnya adalah suatu kerangka kerja yang berorientasi
pada penanggulangan isu, sehingga rencana kerja disusun berdasarkan isu pokok. Isu tersebut
dijabarkan dari kondisi internal dan eksternal institusi. Kondisi internal mengindikasikan
adanya kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, sedangkan kondisi eksternal mengindikasikan
kemungkinan peluang dan tantangan yang akan diraih dan dihadapi. Pendekatan inilah yang
dilakukan oleh Politeknik Negeri Padang untuk menyusun kerangka kerja untuk
mengembangkan diri.
Arah Pengembangan
Renstra
Analisis SWOT 5 Tahun
Strategi
Sasaran
Pengembangan
-Strategi Pendanaan
-Sistem Monitoring &
Evaluasi Rencana Kerja
Program/Sub dan Anggaran
Indikator dan Target
Program Tahunan
Gambar 1.1 Posisi Renstra dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan PNP
Dua hal yang menjadi dasar penyusunan Renstra ini, pertama keadaan yang diinginkan
di masa depan yang disesuaikan dengan kebijakan Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), dan yang kedua adalah kondisi saat ini termasuk isu-isu
tentang kebijakan pembangunan pendidikan nasional. Berdasarkan kedua hal tersebut di atas
maka disusunlah kebijakan, program, kegiatan dan strategi pelaksanaannya. Renstra
Politeknik Negeri Padang disusun dengan memperhitungkan kelemahan untuk menjadikannya
sebagai kekuatan dan memperhitungkan ancaman agar menjadikannya sebagai peluang untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Renstra Politeknik Negeri Padang merupakan penjabaran visi dan misi Politeknik
Negeri Padang dengan memperhatikan kebijakan Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi. Penyusunan Renstra melibatkan semua unsur yang ada di Jurusan,
9
program studi, bagian-bagian, unit-unit, dan unsur pimpinan dengan memperhatikan
kepentingan stakeholder baik internal maupun eksternal. Ini berarti dalam penyusunan
Renstra digunakan pendekatan bottom up dan top down serta mengintegrasikan keduanya
secara sinergis.
1. Tahap Penyusunan Draft-0 (nol) yaitu bedah dokumen renstra Tahun 2010-2014;
2. Tahap Penyusunan Draft-1(satu) adalah suatu dokumen yang disusun sebagai
penyempurnaan draft-0 dengan mempelajari kondisi internal dan ekternal terkini.
Informasi yang strategis adalah terbentuknya pemerintahan RI yang baru, perubahan
struktur kementerian yang semuanya memiliki visi-misi dan strategi baru;
3. Tahap Draft-2 (dua) yang disebut dengan tahap “konsultasi terbatas”, yaitu draft-1
(satu) dikonsultasikan kepada stakeholder utamanya di lingkungan PNP, khususnya
Koordinator Program studi, Kepala Laboratorium dan Kepala Bengkel, Kepala UPT
dan Pusat, Kepala Bagian/Sub bagian, dan pihak lainnya yang dirasa penting;
4. Tahap Penyusunan Draft 3 (tiga). Dokumen disusun setelah mengakomodasi berbagai
masukan dari stakeholder. Atas dasar rapat pimpinan PNP, dokumen ini akan
disampaikan kepada Senat Politeknik Negeri Padang untuk mendapat masukan dan
persetujuan;
5. Tahap Pengesahan. Renstra Politeknik Negeri Padang 2015-2019 disahkan oleh
Direktur dengan persetujuan Senat Politeknik Negeri Padang, setelah mengakomodasi
berbagai saran dan informasi tambahan senat dalam Sidang Paripurna Senat.
Rencana strategis yang telah disempurnakan menjadi dokumen resmi dan mengikat
bagi seluruh stakeholder internal dan eksternal Politeknik Negeri Padang.
10
ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK NEGERI PADANG
Senat merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan pelaksanaan
kebijakan akademik di lingkungan Politeknik Negeri Padang bertugas merumuskan peraturan
dan kebijakan akademik, norma dan tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan akademik,
11
menegakkan norma-norma pelaksanaan kebebasan mimbar akademika, membuat tata tertib
pemilihan dan memilih pimpinan Politeknik dan melaksanakan fungsi pengawasan atas
pelaksanaan tugas direktur. Senat terdiri dari unsur pimpinan dan perwakilan dosen jurusan.
Satuan Penjaminan Mutu (SPM), adalah unit khusus yang bertugas merencanakan,
mengembangkan sistem mutu dan mengevaluasi pelaksanaan sistem mutu pada setiap unit
kerja di lingkungan Politeknik Negeri Padang atas perintah direktur dan melaporkan hasil
pekerjaannya kepada Direktur.
Satuan Pengawasan Internal (SPI), adalah unit khusus yang bertugas melaksanakan audit
(keuangan, tata laksana, sarana-prasarana, sumber daya manusia, substansi, dan kinerja
organisasi) terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan atas perintah
Direktur dan melaporkanya kepada Direktur.
Ketua Jurusan sebagai Chief Functionaries dibantu Sekretaris Jurusan bertugas memimpin
dosen pada jurusan/program studi dan bertanggung jawab atas pengelolaan pelaksanaan Tri
Darma Perguruan Tinggi pada tingkat jurusan. Ketua jurusan adalah unsur pelaksana
pendidikan pada program studi yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur dalam
pelaksanaan kegiatan proses akademik dan administrasi. Dalam pelaksanaan tugas bidang
akademik Ketua Jurusan dibantu Koordinator Program studi, Kepala Laboratorium dan
Kepala Bengkel.
Kepala bagian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya berada di bawah koordinasi
Wakil Direktur adalah: 1). Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem
Informasi; dan 2). Bagian Umum dan Keuangan.
Untuk mengelola tugas khusus, Direktur mendelegasikan kepada Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dan pusat di bawah koordinasi Wakil Direktur yang terkait. Unit-unit dan pusat itu
terdiri dari:
13
UPT Pengembangan, mempunyai tugas mendukung pelaksanaan perencanaan anggaran dan
pengembangan sarana dan prasarana akademik, gedung dan fasilitas di lingkungan politeknik.
UPT Kerjasama, mempunyai tugas menjalin kerjasama dan kemitraan dengan lembaga
terkait dibidang pendidikan dan pelatihan, magang dan praktek industri dan usaha jasa
komersial yang saling menguntungkan.
Untuk memberikan arahan dan petunjuk dalam menjalankan tugas setiap unit
Politeknik Negeri Padang mengeluarkan Buku Uraian Jabatan berdasarkan nama-nama
jabatan yang telah diatur dalam kepmenristekdikti nomor 187/M/Kp/2016. Buku ini
diterbitkan untuk memberikan panduan fungsi dan wewenang masing-masing unit.
14
BAB II
ANALISA SITUASI
Proses penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik sangat erat kaitannya
dengan upaya menciptakan organisasi yang efisien dan efektif. Semua proses ini dimasukkan
kedalam satu kategori tentang penataan sistem yang penanganannya terkait erat dengan
pengembangan otonomi, akuntabilitas, dan pencitraan publik perguruan tinggi. Hal ini secara
luas dan bertahap akan dikembangkan dengan pola pengelolaan yang berdasarkan penerapan
desentralisasi pendidikan. Lembaga PT yang berkualitas merupakan salah satu pilar kerangka
kerja logis pada Kemristekdikti, yang karenanya memperoleh perhatian utama dalam
peningkatan mutu pendidikan nasional, khususnya pendidikan tinggi. Karena sebagian besar
anggaran PT berasal dari pemerintah dan masyarakat, maka setiap PT wajib untuk
mempertanggungjawabkan hasil pengelolaannya kepada pemerintah dan masyarakat sehingga
mendapatkan kepercayaan masyarakat yang bermuara pada peningkatan citra publik.
16
jasa pendidikan dan jasa usaha/produksi secara sendiri-sendiri atau secara bersama-sama
dengan stakeholder. Peningkatan inovasi yang merupakan salah satu pilar strategis
Kemristekdikti perlu terus dipupuk dan dikembangkan dalam kaitannya dengan menghasilkan
lulusan yang terampil berwirausaha sehingga mampu bersaing.
Gambar 2.1 Kerangka Kerja Logis dan Program Kemristekdikti (Sumber: Renstra Kemristekdikti 2015-2019)
yang mereka dapat di kampus, yang turut menentukan kesuksesan seorang lulusan. Berkaca
pada salah satu politeknik ternama di Asia, yaitu the Hongkong Polytechnic University,
Politeknik tidak hanya mendidik mahasiswa untuk menjadi lulusan yang terampil dan siap
pakai, namun juga harus memiliki sikap berpikir kritis, komunikator yang efektif, pemecah
masalah yang inovatif, pembelajar seumur hidup, dan pemimpin yang beretika. Hal ini harus
tertanam pada budaya kampus sehingga menjadi nilai-nilai yang diakui bersama dan diadopsi
oleh segenap sivitas akademika. Nilai-nilai ini bisa menjadi acuan bagi PNP untuk bertahan
18
Tabel 2.1 Kerjasama Internasional Politeknik Negeri Padang dengan Institusi Luar Negeri
Kurun
Waktu Manfaat yang
Jenis Kerjasama
No. Nama Instansi Berak Telah
Kegiatan Mulai hir Diperoleh
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Chemonics Kerjasama pengembangan 27 28-11- PNP mendapat manfaat untuk
International INC kapasitas kepemimpinan dan Februari 2016 pengembangan kapasitas
manajemen melalui proyek 2014 manajemen dalam bentuk
higher education leadership pelatihan, pembelajaran, dan
management USAID/HELM bentuk lainnya
2. Saxion University Set up education, consultancy 1-12- 1-12- Adanya input dan ouput bagi
of applied and research, also student 2011 2014 kedua belah pihak di bidang
sciences exchange, joint of double pertukaran dosen dan
degree program, joint research, mahasiswa, riset, publikasi
training and project dan pengembangan
Akademik.
3. Universiti Kerjasama di bidang pertukaran 2010 Adanya input dan ouput bagi
Malaysia Kelantan dosen dan mahasiswa, riset, kedua belah pihak di bidang
publikasi dan pengembangan pertukaran dosen dan
Akademik mahasiswa, riset, publikasi
dan
pengembangan Akademik.
4. Creative Cubic Pelatihan skill, pemagangan 2006 Penempatan PKL mahasiswa
Electronics Sdn dan penempatan pada industri di Malaysia
BHd
5. Port Dickson 28-1- 28-1- Adanya input dan ouput bagi
Malaysia 2015 2017 kedua belah pihak di bidang
pertukaran dosen dan
mahasiswa, riset, publikasi
Dalam rangka meningkatkan wawasan baik mahasiswa dan pendidik, PNP terus
maupun
pengembangan Akademik.
membuka diri untuk menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional. Kerjasama
ini berupa pertukaran staf, magang mahasiswa, dan riset bersama. Pada Tabel 2.1 terlihat
beberapa kerjasama yang telah dan sedang berlangsung dengan institusi luar negeri.
Walaupun kerjasama ini tidak banyak, program yang dilakukan cukup bermanfaat untuk
meningkatkan wawasan dosen dan mahasiswa. Salah satu contoh implementasi program ini
adalah kunjungan dosen tamu dari Saxion University pada tahun 2010 ke Politeknik Negeri
Padang.
Beberapa sumber daya berupa aset dan peralatan yang potensial mendatangkan
pendapatan antara lain: Laboratorium Uji Tanah, Laboratorium Bahan, Laboratorium
Surveying, Laboratorium Komputer, Laboratorium CNC, Laboratorium Distribusi JTR/JTM,
Bengkel Mekanik, Laboratorium Bahasa (Lampiran 3). Disamping memiliki aset, PNP juga
memiliki sumber daya dosen yang mempunyai kompetensi yang sudah tersertifikasi pada
beberapa bidang yang sebenarnya sangat laku pada saat ini seperti keahlian di bidang
microhydro, kelistrikan, administrasi perkantoran, akuntansi, dan lain-lain.
PNP telah melakukan berbagai kerjasama dengan dunia usaha dan industri (Lampiran
5). Peraturan perundangan yang digunakan untuk tata kelola kerjasama telah ada, namun
masih perlu dilakukan penyempurnaan sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan waktu.
Jurusan Akuntansi telah membentuk unit pengembangan mandiri, Pusat
Pengembangan Akuntansi dan Bisnis (PPAB). PPAB ini pada awalnya merupakan wadah
pelayanan jasa akuntansi oleh dosen jurusan akuntansi, agar lebih terkelola dengan baik.
26
PPAB terus dilakukan penguatan sehingga dapat berkembang menjadi unit independen yang
dapat menjadi sumber pendapatan institusi.
Di bidang pengadaan barang dan jasa, PNP telah memiliki Ahli Pengadaan
bersertifikat pengadaan barang dan jasa. PNP telah memiliki unit layanan pengadaan (ULP)
sebagai unit yang melaksanakan pengadaan barang dan jasa pemerintah secara terintegrasi di
PNP.
27
daerah tersebut. Karena itu program studi akademi komunitas dibangun berdasarkan
kebutuhan lokal.
Input
28
bahkan mencapai 1500, sedangkan prodi-prodi ‘tradisional’ (Teknik Sipil, Mesin, dan Elektro
beserta derivative-nya) kesulitan meraih 1000 pelamar.
Secara umum pada lima tahun terakhir jumlah pelamar PNP melalui jalur Ujian
Masuk cenderung mengalami penurunan seperti terlihat pada Gambar 2.2
Tingkat keketatan persaingan, yang diukur dari jumlah pelamar:diterima sampai tahun
2015 relatif tidak banyak berubah pada mayoritas program studi. Jika pada tahun 2011
hingga 2013 rasio berada pada kisaran 1 hingga 10 pelamar per satu kursi di PNP, rasio ini
meningkat tajam di tahun 2014 untuk Prodi Manajemen Informatika dan D4 Akuntansi
hingga mencapai 52 dan 48 pelamar untuk satu kursi, seperti terlihat pada Gambar 2.4.
Tingginya peningkatan rasio ini disebabkan terutama karena peningkatan jumlah pelamar
melalui jalur PMDK. Walaupun rasio ini turun pada tahun 2015 pada kedua prodi ini, angka
keseluruhan tetap berada di atas prodi lain di PNP. Salah satu faktor yang menyebabkan
tingginya pelamar melalui jalur PMDK ini adalah untuk Manajemen Informatika dan
Akuntansi bisa dimasuki oleh kelompok sains dan sosial. Sedangkan prodi-prodi keteknikan
cuma bisa dimasuki oleh siswa yang berasal dari kelompok sains. Tetapi rasio ini juga
dipengaruhi oleh daya tampung program studi, sehingga program studi yang memiliki
peminat yang tinggi belum tentu memiliki rasio yang tinggi. Contohnya pada prodi
30
Administrasi Bisnis, dengan jumlah pelamar yang banyak memiliki rasio yang relatif rendah
karena daya tampungnya tinggi. Pada akhirnya keketatan rasio ini mempengaruhi kesempatan
prodi untuk mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas, karena dengan rasio yang tinggi
semakin besar peluang untuk mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas. Karena itu
program-program sosialisasi tetap dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah pelamar.
Proses
31
Pendidikan di Politeknik Negeri Padang dilaksanakan dengan sistem paket, dimana
setiap mahasiswa wajib menyelesaikan semua mata kuliah teori dan praktek di laboratorium
yang telah ditentukan pada tiap semesternya. Secara umum, perbandingan jumlah jam dan
kredit antara praktek dan teori adalah 60%:40 % dengan jumlah SKS 110-120 SKS untuk
program Diploma III dan 140-145 SKS untuk program Diploma IV. Perbandingan ini
mengacu pada standar pendidikan vokasional yang mempunyai porsi praktek lebih besar
dibandingkan pendidikan akademik.
Kurikulum yang diterapkan PNP berpedoman ke kurikulum KKNI 2012 sesuai
dengan amanat UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Perpres Nomor
08 Tahun 2012 tentang Kurikulum KKNI. Kurikulum yang dijalankan mengacu kepada
kompetensi keahlian tertentu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Peninjauan
kurikulum dilaksanakan secara berkelanjutan, maksimum setiap 5 tahun. Penyusunan
Kurikulum PNP disusun memperhatikan masukan dari alumni, dunia industri, masyarakat,
dan perkembangan regional dan internasional. Sebagian besar program studi telah melakukan
peninjauan kurikulum yang mengacu kepada Kurikulum KKNI 2012. Sebagian prodi seperti
D3 Teknik Sipil dan Akuntansi sudah mulai menerapkan kurikulum baru tersebut.
Kegiatan PBM dilaksanakan di dalam kelas kecil (20-28 orang). Perkuliahan
dilakukan dalam bentuk tutorial, diskusi, dan pemberian tugas baik individu maupun
kelompok di kelas dan di laboratorium/bengkel. Disamping itu, beberapa tahun terakhir dosen
didorong untuk. melaksanakan kegiatan perkuliahan di lapangan supaya mahasiswa dapat
melihat langsung kegiatan sebenarnya. Kegiatan praktikum tiap kelas dibimbing oleh 2 orang
dosen atau tim dosen laboratorium yang telah ditugaskan oleh program studi. Pelaksanaan
perkuliahan dilakukan dalam 18 minggu dengan 35 jam per minggu selama 5 hari dalam
seminggu (Senin sd. Jumat) dimulai jam 7.30 sampai 17.30 WIB.
Dalam membantu pencapaian kompetensi mahasiswa pelaksanaan perkuliahan
dilengkapi dengan bahan ajar berupa job sheet dan modul. Pada umumnya setiap program
studi yang ada telah memiliki job sheet dan modul. Peningkatan kualitas bahan ajar didorong
percepatannya oleh hibah kompetisi yang pernah didapat PNP dari tahun 2004 seperti TPSDP,
PHK, Semi-QUE, dan DUE Like. Perubahan kurikulum mengakibatkan bahan ajar dan modul
perlu diperbarui dan menyesuaikan dengan perubahan kurikulum, terutama untuk memenuhi
learning outcome yang menjadi ciri dari kurikulum 2012. Penyempurnaan bahan ajar dan
modul pembelajaran termasuk job sheet praktikum laboratorium secara bertahap terus
32
dilakukan penyempurnaan. Disamping itu, dengan pembukaan program studi baru diperlukan
penyesuaian dan penambahan buku-buku ajar supaya tetap relevan dengan perkembangan
iptek.
Dalam rangka link and match antara pembelajaran di kampus dan aplikasi di industri,
sesuai dengan kurikulum Politeknik pada masing-masing program studi dilakukan praktek
kerja lapangan (PKL) selama 2 sampai 3 bulan di Industri. Pelaksanaan Kegiatan PKL
biasanya diatur secara otonom oleh program studi: semester 4 (untuk Diploma 3) dan akhir
semester 6 (untuk Diploma 4). Penambahan rentang waktu pelaksanaan PKL dari sebelumnya
satu bulan menjadi dua atau tiga bulan (sejak 2005) dilakukan atas masukan dari industri agar
mahasiswa PNP mendapatkan pengalaman praktis yang lebih dalam dan komplit dari industri.
Pelaksanaan PKL telah menambah wawasan mahasiswa mengenai penerapan ilmu
pengetahuan dan penguasaan teknologi mahsiswa PNP. Beberapa prodi Diploma IV
melaksanakan dua kali kegiatan PKL seperti jurusan Teknik Sipil. Tujuannya untuk lebih
meningkatakan kompetensi lulusan DIV PNP. Disamping itu industri dan pelaku usaha
lainnya juga memberikan masukan untuk tentang peningkatan soft skill mahasiswa.
PNP secara berkelanjutan melakukan pembinaan softskill. PNP melakukan bermacam
bentuk kegiatan, baik yang terstruktur dalam kurikulum maupun dalam kegiatan ekstra
kurikuler. Dalam bentuk kurikulum dalam PBM, dosen-dosen didorong untuk memberikan
tugas kepada mahasiswa dan mempresentasikan tugas tersebut di depan kelas untuk
mengembangkan kemampuan presentasi dan kepercayaan diri tampil di depan. Sedangkan
yang bersifat ekstra kurikuler PNP telah melakukan pembinaan soft skill mahasiswa melalui
pembinaan karakter bagi mahasiswa baru, melaksanakan seminar/kuliah umum dengan
menghadirkan para praktisi dan/atau alumni, mengikutkan mahasiswa pada berbagai lomba
bartaraf lokal/regional atau nasional, melaksanakan Pekan Kreatifitas Mahasiswa setiap
pertengahan semester, dan berbagai kegiatan lain.
Dari kegiatan yang terstruktur tersebut, terlihat bahwa sangat banyak aktivitas yang
dapat dilakukan oleh mahasiswa, seperti: pelatihan, seminar, kegiatan olahraga, seni dan
budaya, debat Bahasa Inggris, jurnalistik dan lain-lain. Disamping itu untuk meningkatkan
soft skill mahasiswa, dalam waktu-waktu kuliah berlangsung, mahasiswa juga menyempatkan
melakukan aktivitas ekstra kurikuler yang tidak terstruktur seperti mengunjungi panti asuhan,
donor darah, dll.
33
Kehadiran dosen pada kuliah teori maupun praktek sudah memenuhi persyaratan
minimal dalam peraturan akademik PNP yaitu melebihi 80%. Terdapat suatu kecenderungan
bahwa prodi D4 di Jurusan Teknik Sipil dan Teknik Mesin (PIR, MRK, PJJ, dan Manufaktur)
memiliki persentase kehadiran tertinggi yaitu melebihi 95 persen. Umumnya prodi-prodi ini
menerapkan team teaching pada seluruh mata kuliahnya, sehingga ketika seorang dosen
berhalangan, rekannya bisa menggantikan sehingga perkuliahan tetap berlangsung. PNP
secara berkelanjutan telah mencari suatu formula yang dapat meningkatkan kehadiran dosen
pada jam tatap muka. Good practice dari prodi D4 yang memiliki tingkat kehadiran yang
tinggi mesti diadopsi, misalnya mewajibkan team teaching pada seluruh mata kuliah. Namun
dari ujicoba pada beberapa prodi, termasuk prodi yang berada dibawah Jurusan Teknik Sipil,
penerapan team teaching terkendala banyaknya dosen yang berbenturan waktu untuk
beberapa mata kuliah. Lalu, diterapkan metode ‘selective team teaching’ yaitu menerapkan
team teaching untuk mata kuliah yang jamnya tergolong banyak, misalnya 7 jam per minggu.
Metode baru ini sedang berjalan dan perlu dievaluasi.
Angka ini juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas dosen dalam
menghantarkan kuliah sehingga mampu menarik minat mahasiswa dalam proses belajar
mengajar. Pemberdayaan peran pembimbing akademis juga mendukung meningkatnya
34
partisipasi mahasiswa mengikuti perkuliahan. Monitoring kehadiran mahasiswa senantiasa
dilakukan berkelanjutan. Bila tingkat kehadiran mahasiswa mencapai angka tertentu, mereka
akan mendapatkan peringatan dari jurusan.
Jumlah mahasiswa yang drop out (DO) pada 5 tahun terakhir relatif kecil, dimana
secara rata-rata rasio antara jumlah mahasiswa DO dengan jumlah mahasiswa per angkatan di
bawah 1% (Lampiran 5). Alasan penyebab DO termasuk adalah prestasi akademik yang tidak
memenuhi persyaratan untuk lulus pada suatu semester dan permasalahan non teknis seperti
masalah keuangan maupun masalah keluarga.
Untuk mengurangi jumlah mahasiswa DO karena masalah ekonomi, PNP selalu
menambah jumlah beasiswa yang dapat meningkatkan peluang mahasiswa untuk
mendapatkannya. Pada tahun 2014 jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa adalah
824 orang, seperti terlihat pada Gambar 2.6. yang memperlihatkan profil beasiswa untuk
masing-masing prodi. Jumlah terbesar pada hampir semua prodi terdapat pada beasiswa bidik
misi, diikuti oleh BBM dan PPA. Namun dibandingkan dengan ukuran student body, jumlah
ini masih jauh dari mencukupi. Untuk mengatasi kekurangan ini ada beasiswa yang dikelola
dosen yang berasal dari donatur, yaitu beasiswa LAZIS Politeknik Negeri Padang.
Lama studi rata-rata pada tahun akademik dari tahun 2011-2014 diperlihatkan pada
Gambar 2.7. Prodi D3 Administrasi Bisnis dan Teknik Alat Berat mencapai masa studi
35
tersingkat untuk program D3 yaitu 3,2 tahun, sedangkan masa studi terlama terdapat pada
prodi D3 Manajemen Informatika dan Teknik Komputer, yaitu 3,5 tahun. Profil lama studi
untuk Manajemen Informatika dan Teknik Komputer ini bertolak belakang dengan kenyataan
bahwa kedua prodi ini mengalami peningkatan besar jumlah peminat dan keketatan
persaingan. Beberapa persoalan pada kedua prodi ini antara lain: rasio dosen terhadap
mahasiswa tinggi bahkan yang tertinggi dari seluruh prodi (mencapai 1:17). Selain itu, Prodi
Manajemen Informatika membina 4 Pendiddikan Diluar Domisili di Provinsi Sumatera Barat
dan Riau. Kondisi ini menyebabkan dosen mempunyai beban kerja yang tinggi karena selain
harus mengajar di PNP juga masih harus mengajar di luar kota mengakibatkan proses
perkuliahan dan bimbingan tugas akhir kurang optimal. Lamanya waktu menyelesaikan
perkuliahan ini disinyalir sebagai kontribusi dari lamanya menyelesaikan tugas akhir sebagai
akibat dari kurang optimalnya bimbingan tugas akhir. Salah satu solusi yang telah dilakukan
kedua prodi ini untuk memperpendek masa studi mahasiswa adalah melaksanakan bimbingan
tugas akhir secara online.
Masa penyelesaian tugas akhir mahasiswa tidak bisa dilepaskan dari motivasi
mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir serta keaktifan dosen pembimbing. PNP telah
mengatasi persoalan dengan mengupayakan berbagai skema untuk mensinkronkan kedua
faktor ini. Meskipun ada faktor lain seperti terdapatnya sebagian mahasiswa mengalami
kesulitan untuk membiayai penelitiannya. Untuk mengatasi permasalahan ini PNP telah
mengupayakan agar tugas akhir diselesaikan melalui kerja sama penelitian dengan dosen
36
memanfaatkan dana penelitian dosen secara mandiri maupun yang berasal dari pemerintah
atau hibah.
Upaya lain yang telah dilakukan PNP, untuk mendorong agar mahasiswa dapat lulus
tepat waktu diterapkan kurikulum dengan kuliah 5 semester sehingga pada semester 6
mahasiswa hanya melaksanakan praktek kerja lapangan 3 bulan dan 3 bulan sisanya
menyelesaikan tugas akhir. Disamping itu, PNP secara konsisten meningkatkan kedisiplinan
mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan tepat waktu, diantaranya melalui pendidikan dasar
kedisiplinan pada awal tahun akademik.
Output
Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa PNP per program studi dalam Gambar 2.8
menunjukkan kecenderungan fluktuatif selama empat tahun terakhir. Prodi D3 Manajemen
Informatika dan Prodi D3 Administrasi Bisnis mengalami kenaikan yang cukup tajam,
sementara Prodi D3 Teknik Sipil naik perlahan. IPK tertinggi ditahun terakhir ditunjukkan
oleh Prodi D3 Administrasi Bisnis, Teknik Alat Berat, D3 Teknik Komputer, dan UPW, yaitu
3,23. Ada gejala menarik yang ditunjukkan oleh prodi-prodi yang paling lama berdiri, yaitu
Teknik Sipil, Mesin, dan Elektronika. IPK pada ke tiga prodi ini selalu berada di bawah 3,0
pada empat tahun terakhir. Sebaliknya, prodi-prodi yang lebih muda justru menunjukkan
peningkatan. Bisa jadi ini berkaitan dengan rendahnya rasio keketatan persaingan masuk pada
ketiga prodi ini (Gambar 2.8) sehingga kecil kemungkinan untuk memperoleh input
mahasiswa yang berkualitas. Namun ini perlu dibuktikan dengan melihat nilai UN mahasiswa
sebagai salah satu indikator kualitas input.
Ternyata lamanya masa studi tidak berkorelasi lurus terhadap IPK lulusan. Prodi
Manajemen Informatika dan Teknik Komputer yang memiliki masa kuliah terlama ternyata
bisa memiliki IPK yang sangat baik. Dari kondisi di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk
Prodi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer, persoalan utama adaalah lamanya
penulisan tugas akhir.
IPK yang memuaskan ini dapat disebabkan berbagai faktor seperti peningkatan
pelayanan akademis dari dosen, meningkatnya kompetensi dosen pada bidang keahlian yang
dibutuhkan, adanya kesadaran dan perbaikan mutu nilai dari dosen serta optimalnya peran
pembimbing akademik. Hal ini menyebabkan meningkatnya pemahaman mahasiswa terhadap
materi perkuliahan dalam proses belajar mengajar.
37
Gambar 2.8 Profil IPK Lulusan PNP 2011-2014
Jumlah lulusan PNP yang bekerja pada beberapa perusahaan/industri dan beberapa
bidang kerja. UPT Kerjasama senantiasa mengembangkan program untuk menyalurkan
alumni dengan menjalin kerjasama dengan industri dalam perekrutan karyawan (Lampiran 4).
Hal ini dapat membantu percepatan memperoleh pekerjaan bagi alumni.
Percepatan waktu tunggu dan relatif besarnya gaji pertama alumni (Lampiran 8)
adalah merupakan hasil yang didapat dari pelaksanaan program PKL di industri karena
melalui PKL industri mengenal dan mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa
PNP.
38
manajemen pelayanan), kemampuan meneliti dan publikasi (grant penelitian dan bahan ajar)
dan berbagai kegiatan lain yang menunjang peningkatan kualitas PBM Teknik Sipil. Prodi
yang memperoleh akreditasi C, segera setelah meluluskan, akan segera mengajukan akreditasi
baru untuk meningkatkan status akreditasinya. Akreditasi ini merupakan atribut yang sangat
penting, baik ke luar maupun ke dalam institusi sebagai pengakuan atas proses akademik yang
baik. Di masa mendatang, akan terjadi perubahan sistem akreditasi dengan dikembangkannya
lembaga akreditasi mandiri. Secara internasional dan regional, PNP juga sudah mesti
mempelajari dan mempersiapkan sistem akreditasi ABET dan pengakuan kompetensi untuk
rumpun pendidikan vokasi seperti Sydney Accord untuk bidang rekayasa. Beberapa program
studi di universitas terkemuka di Indonesia sudah mengadopsi sistim akreditasi yang baru ini.
Peringkat Tanggal SK
No Program studi Jenjang Akreditasi
No. SK BAN PT Tanggal SK
Berakhir
786/SK/BAN-
1 Teknik Mesin D3 B PT/Akred/Dpl- 27/06/2015 27/06/2020
III/VI/2015
033/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-
2 Teknik Alat Berat D3 B
III/XII/2012
28/12/2012 28/12/2017
2441/SK/BAN-
3 Teknik Sipil D3 A PT/Akred/Dipl- 20/10/2016 20/10/2021
III/X/2016
394/SK/BAN-
4 Teknik Listrik D3 B
PT/Akred/Dpl-III/X/2014
11/10/2014 10/10/2019
2331/SK/BAN-
5 Teknik Elektronika D.3 B PT/Akred/Dipl- 20/10/2021 20/10/2021
III/X/2016
2330/SK/BAN-
6 Teknik Telekomunikasi D3 B PT/Akred/Dipl- 20/10/2016 20/10/2021
III/X/2016
0425/SK/BAN-
7 Teknik Komputer D3 B PT/Akred/Dipl- 20/05/2016 20/05/2021
III/V/2016
0058/SK/BAN-
8 Akuntansi D3 B 10/01/2017 10/01/ 2022
PT/Akred/Dipl-III/I/2017
1655/SK/BAN-
9 Administrasi Bisnis D3 B PT/Akred/Dipl- 26/08/2016 26/08/2021
III/VIII/2016
1196/SK/BAN-
10 Manajemen Informatika D3 B PT/Akred/Dpl- 28/11/2015 28/11/2020
III/XII/2015
39
Peringkat Tanggal SK
No Program studi Jenjang Akreditasi
No. SK BAN PT Tanggal SK
Berakhir
032/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-
11 Usaha Perjalanan Wisata D3 C
III/XII/2012
28/12/2012 28/12/2017
033/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-
12 Bahasa Inggris D3 C
III/XII/2012
28/12/2012 28/12/2017
029/SK/BAN-PT/Ak-
13 Teknik Elektronika D4 B
IX/Dpl-IV/I/2013
31/01/2013 31/01/2018
251/SK/BAN-PT/Ak-X/Dpl-
14 Akuntansi D4 B
IV/XII/2013
21/12/2013 21/12/2018
467/SK/BAN-
16 Teknik Manufaktur D4 C
PT/Akred/Dpl-IV/XII/2014
14/12/2014 14/12/2019
482/SK/BAN-
17 Teknik Telekomunikasi D4 C
PT/Akred/Dpl-IV/XII/2014
28/12/2014 28/12/2019
40
Gambar 2.9 Profil Penelitian Dosen PNP 2011-2014
Jumlah dana penelitian yang diterima oleh dosen PNP mengalami kenaikan selama 4
tahun terakhir, walaupun jumlah judul mengalami penurunan pada tahun 2014. Ini disebabkan
pada tahun 2014 Dana DIPA tidak dikucurkan lagi, sedangkan penelitian dari tahun 2011
sampai 2013 didominasi penelitian dana DIPA. Dana DIPA berasal dari institusi PNP dengan
besar maksimal 7,5 juta rupiah. Jumlah dana DIPA ini dikompensasi oleh dana penelitian
desentralisasi DIKTI dengan nilai nominal maksimal Rp 75 juta per judul per tahun. Jumlah
dana penelitian terserap menurut prodi pada tahun 2014 adalah: tertinggi terdapat pada Prodi
Akuntansi sebesar Rp 404 juta, disusul Teknik Elektronika dan Teknik Mesin. Berikut adalah
profil lengkap data penelitian menurut prodi:
41
Tabel 2.3 Jumlah Penelitian menurut Program Studi*
42
Padahal manfaat simbiosis mutualisme dari penelitian bisa menguntungkan institusi, karena
baik mahasiswa maupun dosen sama-sama mendapat manfaat jika bekerja bersama-sama.
PNP telah berupaya agar kurikulum prodi mengakomodir model penelitian berupa
kerjasama saling menguntungkan antara dosen dan mahasiswa.
Dilihat dari kategori penelitian, penelitian Hibah Bersaing (Hiber) mengalami
lonjakan yang cukup drastis pada tahun 2014, mencapai tiga kali lipat dari jumlah dana tahun
sebelumnya. Penelitian Unggulan cukup diminati, yang ditujukan untuk menjawab isu-isu
strategis yang dituangkan dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) PNP. Sedangkan penelitian
Fundamental kurang diminati. Mengingat karakter pendidikan PNP yang vokasional,
penelitian Hiber yang berorientasi produk langsung memang lebih tepat, tanpa
mengesampingkan isu-isu unggulan yang merupakan tanggung jawab perguruan tinggi
terhadap masyarakat.
Dampak dari penelitian yang dilakukan oleh dosen dapat dilihat langsung dengan
diperoleh satu paten di bidang telekomunikasi pada tahun 2014. Semakin banyak dosen PNP
yang menghadiri seminar dan konferensi nasional dan internasional sebagai pemakalah, yang
memaparkan hasil penelitian mereka. Semenjak tahun 2012 terdapat banyak dosen yang
mengikuti konferensi internasional, antara lain di USA, Australia, Malaysia, India, China
pada berbagai bidang. Penelitian juga berdampak langsung terhadap peningkatan publikasi
ilmiah, yang berpengaruh terhadap akreditasi prodi dan PNP. Pada tahun 2015 terdapat 26
artikel yang terindeks Scopus, yang melupakan suatu loncatan yang luar biasa walaupun
sebagian artikel ditulis sewaktu dosen tersebut melaksanakan pendidikan S3. Pengalaman
melakukan publikasi ini yang mesti terus ditingkatkan dengan cara mendorong dosen untuk
giat meneliti dan menulis, dengan menganggarkan dana penelitian yang memadai. Dalam 3
tahun terakhir PNP telah menganggarkan dana insentif publikasi ilmiah sebesar Rp 3 juta per
publikasi. Namun tingginya beban mengajar dan membimbing menyebabkan tidak semua
penelitian menghasilkan artikel ilmiah yang berkualitas. Apalagi dengan dihapuskan
komponen honorarium pada penelitian dengan dana Kemristekdikti mulai tahun 2015
merupakan disinsentif bagi dosen untuk melaksanakan penelitian dan penulisan artikel.
b. Pengabdian Masyarakat
Pada bidang Pengabdian kepada Masyarakat yang dibiayai dari dana Dikti yang dapat
diraih dosen PNP banyak dalam bidang IbM, terutama pada tahun 2014. Sebelum 2014,
43
mayoritas pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan dana DIPA. Pengabdian masyarakat
dengan dana DIPA banyak digunakan untuk meningkatkan kemampuan SMK dan SMA
dalam aplikasi pendidikan terapan (Lampiran 11) dengan dana maksimal Rp 3.000.000 per
proposal. Persentase jumlah dosen yang terlibat pengabdian masyarakat di semua prodi sangat
bervariasi, maksimum 25% jumlah dosen per tahun. Prodi Akuntansi merupakan prodi yang
paling konsisten melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (Tabel 3). Prodi Teknik Sipil
pada tahun 2014 memperoleh grant terbanyak karena jumlah dana hibah pengabdian yang
diterima per judul diatas Rp 45 juta. Beberapa prodi malah sama sekali tidak melaksanakan
pengabdian masyarakat dalam satu tahun. Ketimpangan ini antara lain disebabkan sebagian
dosen lebih memilih melaksanakan pengajaran dan penelitian, karena dari Gambar 11 terlihat
peningkatan jumlah penelitian dari tahun 2011 sampai 2013, walaupun pada tahun 2014
kemudian mengalami penurunan dalam jumlah judul tetapi mengalami peningkatan dalam
jumlah dana.
Dari segi kategori dana, selama 3 tahun terakhir terdapat 34 judul kegiatan Iptek bagi
Masyarakat (IbM) dan satu judul Iptek bagi Kewirausahaan (IbK). Disini terlihat bahwa
walaupun visi PNP sebelumnya ingin memperkuat karakter kewirausahaan mahasiswa, jiwa
ini belum terlihat pada pembinaan sistematis pada hibah yang diperoleh dosen, walaupun
kurikulum PNP sebagian besar telah mengandung muatan kewirausahaan. Ini disebabkan
kurangnya dosen yang memiliki kemampuan enterpreneurship yang bisa ditularkan kepada
mahasiswa. Kebijakan PNP sudah cukup berpihak kepada kewirausahaan mengatasi kuliah
kewirausahaan ini dengan mengundang pengusaha menjadi dosen tamu. Namun tetap
kegiatan pengabdian masyarakat dibidang kewirausahaan harus diprioritaskan, karena
pelakunya adalah dosen sendiri.
Gambar 2.11 Profil dana pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kategori PKM
44
Tabel 2.4 Profil Pengabdian Masyarakat tahun 2011-2014
Jumlah Judul Kegiatan Pelayanan/ Total Dana Kegiatan Pelayanan/
No Nama Program Studi Diploma Pengabdian kepada Masyarakat Pengabdian kepada Masyarakat (x1000)
2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014
1 Teknik Mesin 8 1 5 1 24,000 3,000 6,000 35,000
2 Teknik Sipil 10 7 8 6 30,000 104,000 103,000 317,000
3 Teknik Listrik 2 4 1 1 6,000 12,000 3,000 -
4 Teknik Elektronika 8 2 9 9 24,000 6,000 71,000 127,000
5 Teknik Telekomunikasi 1 0 1 1 3,000 - 3,000 -
6 Akuntansi 10 5 10 10 30,000 15,000 67,000 153,500
7 Administrasi Niaga 6 7 0 0 18,000 48,000 - 168,000
8 Manajemen Informatika 2 2 2 2 6,000 6,000 76,000 79,000
9 Teknik Komputer 1 0 2 2 3,000 - 6,000 -
10 Usaha Perjalanan Wisata 2 3 4 4 6,000 9,000 51,000 -
11 Teknik Alat Berat 1 0 0 0 3,000 - - -
12 Bahasa Inggris 0 1 2 2 0 3,000 6,000 -
13 D4 Elektronika 0 2 2 - 33,000 -
14 D4 Manajemen Rekayasa Konstruksi 0 0 0 - - -
15 D4 Teknik Perc, Irigasi & Rawa 0 0 0 - - -
16 D4 Akuntansi 2 4 4 6,000 12,000 -
17 D4 Perencanaan Jalan dan Jembatan 1 2 2 40,000 6,000 -
18 D4 Manufaktur 0 2 2 - 6,000 -
19 D4 Teknik Telekomunikasi 0 1 1 - 3,000 -
Total 51 35 55 43 153,000 252,000 452,000 879,500
Sama seperti penelitian, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
dosen PNP sebagai lembaga pendidikan vokasi hingga saat ini belum banyak melibatkan
mahasiswa. Hal ini juga disebabkan belum ada formula yang tepat untuk melibatkan
mahasiswa serta waktu penyusunan proposal pengabdian yang tidak tepat dengan
perencanaan pelaksanaan tugas akhir mahasiswa. Karena itu diperlukan suatu formula yang
memungkinkan sinkron antara perencanaan tugas akhir dan penyusunan proposal hingga
pelaksanaan hibah penelitian dan pengabdian masyarakat.
Perencanaan
Aktivitas akademik yang akan dijalankan di PNP sudah melalui perencanaan kegiatan
yang cukup baik. Hal ini terlihat dari tersedianya SOP yang mengatur setiap jurusan untuk
misalnya mengadakan rapat pimpinan di tingkat jurusan sebelum mengawali semester dan
atau tahun ajaran baru. Dari rapat tersebut, dibahas kegiatan akademik yang akan muncul,
sasaran dan target yang hendak dicapai sehubungan dengan akademik tersebut. Contoh:
Persentase Kehadiran Dosen dan Mahasiswa, IP rata-rata yang hendak dicapai, Pengukuran
Kemajuan PBM, Bimbingan, Peningkatan Buku Ajar, Revisi Kurikulum dan Silabus dan lain-
46
lain yang berhubungan dengan proses bisnis akademik. Berdasarkan hasil evaluasi, hasil yang
sudah dan belum tercapai, kemudian dikaitkan dengan sumber daya yang ada, maka dibuat
suatu rencana yang akan dilakukan dan yang akan dicapai dalam semester/tahun ajaran
berikutnya. Hasil yang hendak dicapai tersebut, dituangkan dalam buku yang berisikan target
dan sasaran mutu. Kemudian, target dan sasaran mutu ini disampaikan dalam rapat jurusan
yang dihadiri oleh semua elemen yang berkaitan dengan proses bisnis akademik seperti:
dosen, teknis, dan administrasi. Dalam rapat ini dibahas target dan sasaran mutu yang hendak
dicapai tersebut, jika ini layak untuk dicapai maka dibuat komitmen bersama untuk dilakukan.
Sasaran dan target masing-masing jurusan dibicarakan dalam rapat antar jurusan,
Satuan Penjaminan Mutu (SPM), Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan UPT lain yang terkait
di bawah koordinasi Wakil Direktur 1 dan Direktur. Dalam rapat ini, disampaikan oleh
masing-masing jurusan sasaran dan target yang hendak dicapai, kerangka waktu pencapaian,
dan sumber daya untuk pencapaian. Dari pembahasan ini akan diperoleh kesepakatan: target
dan sasaran yang realistis, kerangka waktu pelaksanaan, sumber daya yang dapat dipersiapkan
dan metode evaluasi dan monitoring.
Dalam lingkup yang lebih luas, Perencanaan Kegiatan Tahunan dan Evaluasi Kegiatan
Tahun Sebelumnya dilakukan dalam bentuk Rapat Kerja (Raker). Dalam Raker di evaluasi
pelaksanaan dan capaian kegiatan tahun sebelumnya, serta mengajukan rencana kegiatan
untuk tahun yang akan datang berpedoman pada Renstra. Dalam Raker ini, seluruh unit kerja
di PNP mengajukan usul kegiatan. Dalam operasionalnya, perencanaan kegiatan dan
penganggaran dikelola oleh UPT Pengembangan. UPT Pengembangan memformulasikan
usulan dari unit-unit kerja, terutama jurusan/prodi, menjadi usulan kegiatan dan anggaran.
Do/Doing (Pelaksanaan)
Berdasarkan SOP dan rencana aksi, pimpinan jurusan dengan koordinasi Wadir I dan
UPT terkait melakukan aktivitas-aktivitas rutin akademik sesuai dengan rencana, kerangka
waktu dan sumber yang ada. Masing-masing unit yang ada di jurusan/prodi seperti: Kepala
bengkel, Kepala Laboratorium dan unit lainnya, antar jurusan, saling berkoordinasi
menjalankan dan monitoring aktivitas-aktivitas tersebut. Sehubungan dengan PBM, ketua
jurusan akan membuat dan melaporkan kehadiran mahasiswa dan dosen kepada Direktur
paling kurang setiap enam (6) minggu. Jika ada mahasiswa yang kehadirannya sangat kurang,
47
mereka akan akan diberikan surat teguran, begitu juga dosen yang tidak melaksanakan tugas
PBM-nya.
48
Action/ Pengembangan
Manajemen mutu akademik terdiri dari dua aspek pokok, yaitu: Sistem Manajemen
Mutu, dan Peningkatan Mutu terus-menerus. Sistem Manajemen Mutu diciptakan dan
dilaksanakan untuk membangun Budaya Mutu. Sebagai produk dinamis, sistem yang
dirancang harus disesuaikan dengan dinamika perkembangan teknologi dan industri. Dengan
kedinamisannya, maka sistem Manajemen Mutu memungkinkan untuk ditingkatkan secara
terus menerus (continous improvement). Untuk meningkatkan mutu terus menerus tersebut,
masing-masing jurusan harus memahami proses-proses yang diperlukan di seluruh unit-unit,
dan kemudian dapat melakukan tahapan-tahapan berikut: 1). Menetapkan urutan dan interaksi
proses-proses, 2). Menetapkan kriteria dan metoda untuk operasi dan kendali proses-proses,
3). Memastikan tersedianya sumberdaya yang diperlukan proses-proses, 4). Memantau,
mengukur dan menganalisis proses-proses ini, dan 5). Menerapkan tindakan yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan berkelanjutan proses-proses ini.
Penerapan Sistem Manajemen Mutu seperti uraian di atas belum berjalan pada seluruh
unit/jurusan, karena penerapan SMM ISO 9001:2000 yang baru dijalankan setahun terakhir
ini tentu akan belum dapat merubah secara total kelemahan-kelemahan dalam sistem
pendidikan PNP. Auditor internal masih menemukan banyak ketidaksesuaian yang terjadi di
lapangan sebagai contoh keterlambatan waktu mulai PBM di pagi hari (jam masuk lewat
07.30 WIB), ketidaktaatan dosen dalam menulis kemajuan pembelajaran (jurnal perkuliahan),
kekurangann jumlah tatap muka dosen. Namun bagaimanapun juga, dengan dibangunnya
sistem ini, akan membawa ke arah yang lebih jelas dan fokus dalam manajemen mutu
akademik. Ini terbukti bahwa penerapan sistem manajemen mutu ini, menunjukan ada
peningkatan kehadiran dosen baik jumlah tatap muka maupun tingkat ketepatan waktu dalam
PBM yang pada akhirnya akan membawa perubahan dan peningkatan kualitas lulusan.
Walaupun peningkatannya belum signifikan (Lampiran 7), dimana baru sedikit di atas target
minimal yang ditetapkan dalam peraturan akademik PNP yaitu 95%.
49
koordinator program studi. Sedangkan pengelolaan tenaga kependidikan dilaksanakan oleh
Wakil Direktur bidang Umum dan Keuangan.
Subbagian Keuangan dan Kepegawaian adalah salah satu unit di bawah Wakil
Direktur II yang memberikan pelayanan dalam pengumpulan dan mengolah data mutasi baik
diktendik. Unit ini memiliki interaksi yang tinggi dengan diktendik sehingga fungsional
umum yang ditugaskan di unit ini dituntut untuk memiliki keterampilan dan memberikan
pelayanan prima. Upaya berkelanjutan yang telah dilakukan PNP untuk mengembangkan
kemampuan fungsional umum. Di antaranya dengan memberikan pelatihan dan/atau
workshop penghitungan angka kredit diktendik baik secara manual maupun berbasis
teknologi informasi, Human Capital Development Program (HCDP), manajemen SDM,
manajemen pengelolaan keuangan dan beberapa jenis pelatihan, menggunakan anggaran yang
berasal dari PNBP atau sumber daya lainnya.
Subbagian Keuangan dan Kepegawaian ini masih perlu dilakukan peningkatan
kualifikasi sumber dayanya agar berperan lebih optimal dalam pengolahan data dan/atau
penyediaan informasi kepegawaian baik data fisik dan/atau data basis teknologi informasi.
Untuk memberikan pelayanan kepegawaian yang optimal PNP sudah memiliki sistem
informasi kepegawaian (SIPEG), namun masih ada permasalahan yaitu pemanfaatan sistem
informasi ini belum dilakukan secara optimal baik oleh tenaga pendidik maupun tenaga
kependidikan di lingkungan PNP. Kurang optimalnya pemanfaatan SIPEG menyebabkan
luaran dari sistem belum bisa sepenuhnya dijadikan pimpinan dalam mengambil keputusan di
bidang kepegawaian dan/atau keuangan.
Analisis ketersediaan dan kecukupan SDM di PNP dilakukan dengan mengacu pada
sasaran manajemen keberlanjutan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran. Proses
rekrutmen PNS/ASN diktendik dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Padang mengacu kepada
kebijakan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Praktek yang dijalankan
selama ini sudah menggunakan need assessment dalam perekrutan SDM baru. Proses
rekrutmen dimulai dengan pengajuan permintaan dari masing–masing unit/program studi
sesuai kebutuhan. Penilaian kebutuhan penambahan SDM oleh unit kerja di lingkungan PNP
masih perlu dilakukan penyempurnaan secara berkelanjutan. Perlu dilakukan analisa
kebutuhan dan beban kerja secara akurat. Usulan penambahan SDM harus
mempertimbangkan perencanaan jangka panjang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
institusi.
50
2.2.4.1.1 Pendidik
Kualifikasi pendidikan pendidik atau dosen berdasarkan UU No.14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen; dosen memiliki kualifikasi akademik minimal lulusan program
Magister untuk program Diploma atau program Sarjana. PNP telah melakukan peningkatan
kualifikasi akademik Dosen ke jenjang S2 dan S3 secara konsisten dan berkelanjutan. Pada
saat ini, Dosen PNP dengan kualifikasi akademik S2 sebanyak 250 orang (89%), kualifikasi
akademik D4 sebanyak 1 orang (<1%), S1 sebanyak 17 orang (6%), dan S3 sebanyak 12
orang (1%). Dosen dengan kualifikasi akademik S3 terbanyak terdapat di jurusan Teknik
Sipil, kemudian Akuntansi. Jumlah Dosen dengan kualifikasi akademik S3 berdampak kepada
jumlah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada kedua jurusan/prodi meningkat.
51
Gambar 2.13 Profil latar belakang kualifikasi akademik menurut prodi
52
Gambar 2.14 Rasio Jumlah Dosen terhadap Mahasiswa
54
Secara umum kinerja tendik baik fungsional umum dan fungsional tertentu sudah
dapat membantu dalam melaksanakan tugas dan fungsi institusi. Budaya kerja tendik masih
akan dilakukan perubahan secara berkelanjutan, sehingga dapat memberikan pelayanan publik
yang berkualitas, efektif dan ramah.
Untuk meningkatkan pelayanan publik diperlukan kegiatan yang membentuk karakter,
meningkatkan motivasi untuk memberikan pelayanan dengan baik dan bertanggung jawab.
Selain pelatihan soft skill, perlu dilakukan peningkatan kompetensi tendik (human capital
development program) sesuai dengan bidang tugas masing-masing melalui pelatihan,
workshop, seminar, dan kegiatan lainnya. HCDP merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk memperkecil gap antara pemangku jabatan dan tuntutan jabatan sejalan
dengan tuntutan perubahan pelayanan dan/atau tata kelola yang berbasis teknologi informasi
(e-governmance). Semakin kecilnya gap antara tuntutan jabatan dan kompetensi jabatan
dan/atau dengan kelompok staf lainnya maka akan semakin memudahkan institusi mencapai
tujuannya.
Penegakan PP No. 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS berikut dengan adanya
peraturan direktur yang mengatur penegakan disiplin yang relevan dengan pelaksanaan tugas
dan fungsi institusi secara konsisten merupakan salah satu upaya yang akan terus dilakukan
untuk meningkatkan dan percepatan pencapaian visi dan misi lembaga.
Kesempatan untuk melakukan perubahan pola pikir dan peningkatan kompetensi
fungsional umum dan fungsional tertentu tendik sangat terbuka dengan semakin banyaknya
kerja sama yang terjalin antara PNP dengan industri dan institusi terkait. Permasalahan yang
dihadapi PNP untuk merelealisasikan kegiatan pembinaan ini adalah keterbatasan sumber
dana.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen SDM PNP masih
memerlukan pembinaan dan pengembangan secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan
institusi. Disamping itu, perlu dilakukan penyempurnaan tata kelola berbasis teknologi
informasi (e-goverment) yang telah diterapkan institusi PNP seperti: Sistem informasi
Kepegawaian (SiPEG), Sistem informasi Keuangan (SiKEU), sistem informasi pendaftaran
mahasiswa baru (SiREG), sistem informasi pendaftaran ulang (SiHEREG), sistem informasi
aset (SiASET) dan e-government lainnya yang telah diterapkan di PNP, termasuk optimalisasi
pemanfaatan e-government yang dibangun kementerian dan pemerintah seperti SPSE, SiRUP,
SiMONEV, SiBAJA, sehingga terjadi perbaikan pelayanan publik yang efektif dan
55
berkualitas.
Dalam sisi manajemen data dan informasi PNP telah mempunyai sistem informasi
terpadu untuk peningkatan kualitas pelayanan publik. PNP telah memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dalam tata kelola (e-government) antara lain:
1. Sistem Informasi Kepegawaian (SiPEG), merupakan pangkalan data Pegawai Negeri
Sipil (ASN) di lingkungan PNP. Melalui SiPEG ini setiap staf dan pimpinan dapat
dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan data profil PNS yang ada di PNP
berdarkan kelompok staf, latar belakang pendidikan, jenjang kepangkatan, golongan
ruang, termasuk jenjang kepangkatan, Data Urutan Kepangkatan (DUK), jenjang
pendidikan. Selain itu masing-masing ASN mempunyai akun pribadi sehingga yang
bersangkutan bisa mengunggah dan/atau mengunduh data dan dokumen pribadinya.
SiPEG PNP juga sudah terintegrasi dengan SiKEU sehingga setiap ASN akan bisa
melihat secara real time seluruh penerimaan gaji dan honorarium setiap bulan. Pada
saat ini SiPEG PNP sedang dikembangkan dan/atau diintegrasikan secara
berkelanjutanakan seperti dengan Sistem informasi Presensi ASN (SiPRE), Sistem
Kinerja (e-Kinerja).
2. Sistem Informasi Keuangan (SiKEU)
SiKEU merupakan aplikasi yang digunakan untuk tata kelola keuangan secara
akuntanbel dan transparan. Sistem informasi ini memberikan informasi penerimaan
dana pengeluaran (transaksi keuangan) dana baik yang bersumeber dari APBN
maupun PNBP. Dengan aplikasi ini pimpinan PNP dapat mengontrol serapan
58
anggaran yang tertuang dalam RKAKL PNP. Sistem ini juga terintegrasi dengan
sistem informasi Registrasi Mahasiswa baru dan Sistem informasi Pendaftaran Ulang
Mahasiswa (SiREG/SiHEREG), di mana melalui SiKEU ini bisa dilihat secara real
time penerimaan PNBP yang bersumber dari Uang kuliah yang telah melakukan
registrasi dan mahasiswa yang melakukan tunggakan.
3. Sistem Informasi Aset (SiASET)
Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola data dan informasi Barang Milik
Negara (BMN) yang berasal dari Belanja Modal dan kapitalisasi aset. Data dan
informasi aset PNP yang data-data diperbaharui terus-menerus. Data-data dan
informasi ini menjadi sumber data untuk perencanaan program dan anggaran PNP.
4. Sistem Informasi Perpustakaan (SIP)
Sistem informasi perpustakaan PNP merupakan sistem informasi perpustakaan berupa
billing peminjaman buku-buku yang ada pada perpustakaan dan untuk melihat koleksi
buku perpustakaan secara online, serta koleksi e-book.
5. Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
Sistem informasi akademik merupakan sistem informasi yang digunakan untuk tata
kelola informasi dan data akademik dan kemahasiswaan. Dalam sistem informasi ini
tersedia data-data mahasiswa mulai dari data pribadi, Nilai dan/atau IPK, status
perkuliahan. Selain mahasiswa setiap dosen juga mempunyai akun SIAKAD untuk
akses menginput atau unggah nilai akademik mahasiswa. Sistem ini terintegrasi
dengan Sistem informasi Registrasi Mahasiswa Baru (SiREG), sistem informasi
Pendaftaran Ulang (SiHEREG). Sistem ini masih akan dilakukan penyempurnaan
sehingga terintegrasi dengan sistem inforasi presensi mahasiswa (SiPRE).
6. Sistem Informasi Registrasi Mahasiswa Baru (SiREG)
Sistem informasi merupakan sistem informasi yang digunakan registerasi mahasiswa
baru, memuat data-data mahasiswa dan status pembayaran uang kuliah dan biaya lain
pada saat pendaftaran. Sistem informasi ini terintegrasi dengan SiKEU dan SiAKAD.
7. Sistem Informasi Heregistrasi Mahasiswa Lama (SiHEREG)
Sistem informasi ini merupakan sistem informasi yang digunakan untuk pendaftaran
ulang mahasiswa setiap semester. Sistem informasi ini juga telah terintegrasi dengan
SiKEU dan SiAKAD.
8. Sistem Informasi Presensi (SiPRE)
59
Sistem informasi merupakan sistem yang digunakan mencatat kehadiran dosen dan
mahasiswa. Sistem informasi ini masih dalam tahapan penyempurnaan secara
berkelanjutan. Sistem ini akan dikembangkan terintegrasi dengan SiAKAD untuk
mahasiswa dan dosen; terintegrasi dengan SiKEU dan SiPEG untuk dosen.
Semua aplikasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen Politeknik Negeri Padang
menjalankan e-government, meningkatkan kualitas pelayanan publik, secara akurat, akuntabel
dan realtime untuk mewujudkan customer satisfaction bagi stakeholder PNP.
Disamping aplikasi e-government di atas, hal-hal yang terkait dengan profil, kegiatan-
kegiatan jurusan, program studi PNP tersedia secara online pada laman PNP yaitu:
http://www.polinpdg.ac.id. Fasilitas layanan lain yang dimiliki adalah layanan e-mail dan sub
domain website bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, jurusan. Disamping itu juga ada
website khusus sebagai media publikasi karya ilmiah dosen http://journal.polinpdg.ac.id dan
portal pengadaan yang menyajikan informasi pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan
PNP http://pengadaan.polinpdg.ac.id.
Data Center
Data Center disamping sebagai pusat kendali sistem jaringan komputer (network
operation center), juga merupakan pusat pengolahan, penyimpanan dan distribusi aplikasi dan
konten TIK PNP ke seluruh pengguna (intranet dan internet). Beragam layanan aplikasi dan
konten yang telah dan akan dikembangkan pada program TIK PNP ditempatkan secara
terpusat (centralized) di Data Center tersebut. Untuk itu di Data Center telah dan akan
ditempatkan sejumlah server-server yang berfungsi sebagai penyedia beragam layanan
aplikasi dan konten dari TIK.
61
Koneksi Internet
Koneksi internet merupakan kebutuhan mendasar sebagai media untuk mengakses
informasi, pengetahuan dan komunikasi yang bersifat global pada TIK PNP. Selain memenuhi
kebutuhan akses dari dunia luar terhadap layanan dan konten TIK PNP, jalur Internet juga
dimanfaatkan oleh seluruh sivitas akademika PNP untuk mengakses informasi yang berada di
server-server Internet.
Koneksi internet PNP saat ini diselenggarakan melalui kerja sama dengan jasa
penyedia jaringan internet (ISP) dari PT. Telekomunikasi dan PT. Indosat. Link internet via
PT. Telekomunikasi sebesar 180 Mbps untuk koneksi internasional dan 150 Mbps untuk
koneksi Internasional dan 30 Mbps domestik. Sementara itu, PT. Indosat menyediakan
layanan 20 Mbps khusus untuk koneksi internasional. Dengan kebutuhan akses internet dari
sivitas akademika PNP yang cenderung terus meningkat, diharapkan agar jalur koneksi
internet tersebut terus diperlebar.
Koneksi internet dilingkungan PNP saat ini dapat diakses melalui jaringan intranet
milik PNP dan jaringan hotspot Indonesia Wifi yang disediakan oleh PT. Telekomunikasi.
Namun saat ini koneksi via Indonesia Wifi masih sangat terbatas, hanya mencakup area di
sekitar gedung Data Center dan Gedung Pusat Administrasi (Gedung B). Ini dikarenakan
jumlah perangkat access point yang dipasang oleh PT. Telekomunikasi masih sedikit. Dengan
kerja sama yang baik dengan PT. Telekomunikasi, diharapkan agar cakupan layanan
Indonesia Wifi dapat terus diperluas.
Komputer server dibangun oleh Unit Pelayanan Teknis Pusat Komputer (UPT.
Komputer) menggunakan operating system yang bersifat open source. Termasuk aplikasi
pendukungnya juga memanfaatkan berbagai aplikasi yang bersifat open source. Hal ini
bertujuan untuk menghemat biaya karena mahalnya sistem operasi dan aplikasi untuk
perangkat server.
Pengelolaan infrastruktur jaringan dan akses internet serta website dilaksanakan oleh
UPT Komputer secara terpusat. Para pengelola atau administrator ini memenuhi standar
kualifikasi dalam bidang TIK, sehingga layanan permintaan data dan informasi dapat
dipenuhi. Namun demikian keberadaan administrator UPT Komputer dirasakan masih kurang
karena besarnya ruang lingkup yang harus dilayani.
62
2.2.4.4 Manajemen Sarana dan Prasarana
Kampus Politeknik Negeri Padang terletak di komplek Kampus Universitas Andalas
Limau Manis dengan luas areal sebesar 8960 m2. Kampus terdiri dari gedung direktorat,
gedung kuliah, gedung laboratorium, bengkel, mesjid, perpustakaan, gedung pusat kegiatan
mahasiswa (PKM) yang sedang tahap pembangunan, sarana olah raga dan kantin (Lampiran
14). Selain areal kampus, PNP memiliki perumahan dinas yang terletak di Koto Panjang
Limau Manis dengan luas areal sebesar 5000 m2 dan tanah kosong seluas 1520 m2 di Kapalo
Koto Limau Manis.
Sarana dan prasarana yang dimiliki Politeknik Negeri Padang diawali dari peralatan
yang dibeli waktu pembentukan Politeknik pada tahun 1987 (Lampiran 14). Selanjutnya
peralatan-peralatan tersebut ditambah sesuai dengan kebutuhan berdasarkan dana yang
tersedia. Dana pembelian peralatan ada berupa dana PNP sendiri dan ada dari dana hibah
seperti DUE-Like, Semi-QUE, TPSDP (Lampiran 2). Kemudian berbarengan dengan itu
kelengkapan alat-alat juga dipenuhi dengan pengadaan-pengadaan melalui dana lain yang
diluncurkan lewat APBN.
Peralatan-peralatan untuk kepentingan proses belajar mengajar di Jurusan-jurusan dan
program studi-program studi menjadi tanggung jawab unit masing-masing. Peralatan yang
dikelola oleh jurusan tersebut meliputi peralatan praktek dan peralatan perkuliahan.
Sedangkan peralatan lain yang merupakan kebutuhan umum seperti: Genset, kendaraan dinas,
pompa air dan alat lainnya, langsung dikelola oleh PNP. Termasuk bangunan dan gedung
sebagai sarana dan prasarana perkuliahan dan perpustakaan merupakan bagian yang langsung
dikelola oleh PNP melalui Bidang II Umum dan Keuangan.
Jurusan telah memiliki sarana dan prasarana guna menunjang perannya sebagai
institusi pendidikan, akan tetapi dari segi jumlah/ kuantitas masih tergolong minim jika kita
bandingkan dengan jumlah mahasiswa PNP yang terus meningkat setiap tahunnya. Jika
dilihat dari segi kualitas maka secara berkala sarana dan prasarana tersebut masih perlu
dilakukan peningkatan serta pengembangan yang disebabkan faktor usia peralatan dengan
teknologinya yang tertinggal bila dibandingkan pesatnya kemajuan teknologi. Sebagaimana
kita ketahui bersama bahwa salah satu faktor pendukung lahirnya lulusan berkualitas dengan
kemampuan yang dapat diandalkan adalah peralatan dan fasilitas perkuliahan yang memadai.
Secara umum luas bangunan (Lampiran 13) masih belum memadai dibandingkan dengan
peningkatan jumlah mahasiswa yang terus meningkat setiap tahunnya.
63
Untuk menunjang proses belajar mengajar PNP telah memiliki perpustakaan yang
terdiri dari satu buah perpustakaan di tingkat politeknik dan enam buah perpustakaan di
tingkat jurusan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen. Referensi yang dimiliki
perpustakaan PNP (Lampiran 15) meliputi buku teks, buku TA, diktat, jurnal, thesis, majalah,
tabloid, dan lain-lain, masih dirasakan kurang jika mengacu pada teknologi aplikasi yang ada
dan pesatnya perkembangan teknologi.
Penyelenggaran Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan PNP telah dilaksanakan
oleh Unit Layanan Pengadaa (ULP). Pelaksanaan pengadaan dengan sumber dana dari
program hibah mengikuti pola atau tata cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh pihak
pemberi hibah. Walaupun penanganan pengadaan sarana dan prasarana telah tertata dengan
baik, tetapi tetap akan kembali pada masalah klasik yaitu dana yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana belum mencukupi. Dengan demikian
kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh program hibah tetap terus diupayakan.
Penanggung jawab pemeliharaan dan perbaikan semua peralatan yang ada di PNP
berada dalam kewenangan masing-masing jurusan/prodi dan Unit pelaksana Teknis
Perawatan dan Perbaikan (UPT PP) PNP sebagai pelaksana operasional. Perawatan ringan
dikelola langsung oleh unit masing-masing, sedangkan untuk perawatan dan perbaikan sedang
diserahkan ke UPT PP, sementara perawatan berat dilakukan penyedia jasa peralatan melalui
mekanisme pengadaan.
Gedung sebagai sarana dan prasarana perkuliahan, perpustakaan dan lain-lainya,
pelaksanaan perbaikan dan perawatannya secara langsung dikelola oleh Bagian Umum dan
Keuangan di bawah koordinasi dengan Wakil Direktur II. Dalam pelaksanaan tugas
perawatan dan perbaikan, telah dibuatkan standar operasional prosedure (SOP) sehingga
segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaannya mengacu pada SOP tersebut.
Dimana semua aktivitas yang direncanakan dan yang dilakukan oleh unit akan di cek dan
diaudit oleh auditor internal secara berkala. Dan hasilnya juga akan disampaikan kepada
Satuan Penjaminan Mutu dan Direktur PNP dan dibahas dalam rapat tinjauan manajemen.
Penggantian ataupun pengadaan sarana dan prasarana baru dilakukan secara berkala
dengan beberapa pertimbangan seperti tidak mungkin lagi diperbaiki karena tidak adanya
suku cadang, atau karena usia pakai yang sudah tinggi/lama sehingga akan menimbulkan
biaya perawatan dan perbaikan tinggi, termasuk peralatan yang dari segi teknis masih dapat
64
beroperasi namun sudah tertinggal teknologinya. Penggantian ataupun peremajaan dilakukan
untuk mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi dengan penguasaan teknologi dalam
lingkup PNP.
Penghapusan atau pemusnahan barang milik negara diatur dalam perundang-
undangan. PNP telah mengatur sesuai dengan undang-undang sehubungan dengan hal tersebut
dimana sub bagian umum PNP akan menggkoordinasikan proses pemusnahan peralatan yang
sudah tidak dapat dioperasi lagi dan tidak mungkin dilakukan tindakan perbaikan-perbaikan.
Sebelum melaksanakan proses pemusnahan atau penghapusan peralatan terlebih dahulu
dilakukan pendataan/ dokumentasi. Pendataan/ dokumentasi ini penting dilakukan sebagai
acuan perencanaan pada pengadaan sarana dan prasarana.
Agar sarana dan prasarana PNP dapat dimanfaatkan secara efektif, efisien dan optimal
maka pada beberapa sarana dan prasarana dilakukan pemakaian bersama. Sebagai contoh
adalah untuk gedung kuliah teori (Gedung F) yang dimanfaatkan oleh beberapa jurusan untuk
kegiatan perkuliahan. Contoh lainnya adalah perpustakaan PNP, akses/laboratorium internet,
studio gambar, alat praktek mekanika fluida, kantin, termasuk juga pemakaian bersama
peralatan bantu PBM seperti, LCD projector dengan note book.
PNP telah memiliki sarana informasi yang berupa web yang dapat diakses oleh
seluruh sivitas akademika PNP yaitu (www.polinpdg.ac.id) termasuk web-web jurusan. Untuk
memudahkan mahasiswa dalam mengakses web ini, PNP telah menyediakan fasilitas berupa
beberapa anjungan akses internet (AAI) yang dapat digunakan secara gratis.
Pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana di PNP dilakukan oleh masing-
masing bagian dimana sarana tersebut berada dan dikelola di bawah koordinasi Bagian Umum
dan Keuangan PNP.
Untuk peningkatan dan/atau penambahan termasuk pemeliharaan peralatan atau
fasilitas, unit kerja/bagian di lingkungan PNP mengusulkan kebutuhan melalui Wakil Direktur
II. Proses Pengadaan barang dan jasa dilaksanakan Unit Layanan Pengadaan (ULP PNP).
Sarana dan prasaran hasil pengadaan ditatausahakan Subbagian Umum meliputi:
pencatatan/kodefikasi barang, pengisian blanko permintaan barang, pendistribusian ke unit
kerja/bagian sesuai dengan permintaan dan pelaporan secara bertingkat mulai dari wakil
Direktur II hingga UAKPB. Subbagian Umum PNP telah melakukan pelaporan dan/atau
rekonsialisasi internal SIMAK BMN dengan SAI secara berkala (bulan, triwulan, semester
65
dan tahunan) melalui KPKNL dan KPPN (SIMAK-BMN dan SAI). Pelaporan dilakukan oleh
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) hingga UAPB.
Mekanisme pengadaan sarana dan prasarana tersebut di atas sudah diatur dalam
bentuk SOP Pengadaan Barang dan Jasa, dengan acuan peraturan perundangan di bidang
pengadaan barang dan jasa pemerintah..
Dalam penggunaan sarana dan prasarana khususnya peralatan laboratorium / bengkel,
PNP juga telah memiliki standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). K3 ini tercermin
dalam beberapa SOP tergantung jenis peralatan yang dipergunakan. Wujud komitmen
pimpinan PNP pada bidang K3 adalah instruksi untuk menempatkan name plate K3 dalam
bentuk indust-simbol pada ruang dan lokasi tertentu dan melengkapi bahagian-bahagian
praktek dan ruangan dengan peralatan K3 (safety tools), dan malahan ada dijadikannya K3
sebagai salah satu mata kuliah pada jurusan tertentu seperti di jurusan mesin. Hal ini berguna
untuk menanamkan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan bagi mahasiswa dalam
praktikum di laboratorium dan bengkel. Dengan adanya disiplin mengenai K3 saat
dipendidikan, maka alumni PNP tidak akan canggung lagi ketika memasuki dunia industri.
Kekuatan
Skor Jumlah
No. Deskripsi Bobot Nilai
(1-5) Skor
a b c d cxd (c x d)/ d
Kelemahan
Skor Jumlah
No. Deskripsi Bobot Nilai
(1-5) Skor
a b c d cxd (c x d)/ d
Standarisasi pembelajaran hingga evaluasi hasil
1 pembelajaran sudah dimiliki dan penjaminan 4 5 20 1,33
mutunya dijalankan oleh Pusat Penjaminan Mutu.
Kurikulum pada program studi telah terintegrasi
2 dengan soft skill dan karakter dan masih perlu 2 3 6 0,40
disesuaikan dengan tuntutan lapangan kerja.
Akses untuk mendapatkan referensi jurnal terbaru
3 telah memenuhi kebutuhan untuk penelitian dan 1 5 5 0,33
publikasi.
Portal akademik untuk dosen dan mahasiswa belum
4 3 2 6 0,40
berfungsi optimal
Total 15 2,47
70
Peluang
Skor Jumlah
No. Deskripsi Bobot Nilai
(1-5) Skor
a b c d cxd (c x d)/ d
Ancaman
Skor Jumlah
No. Deskripsi Bobot Nilai
(1-5) Skor
a b c d cxd (c x d)/ d
71
Matriks SWOT
0
Stability Growth
(2.41 , 1.48)
W S
Survival Diversification
T
Gambar 2.19 Domain SWOT PNP
Memperhatikan Tabel 2.5 di atas, yaitu kekuatan, kelemahan dan peluang serta ancaman
yang dihadapi dalam pengembangan PNP, maka perlu direncanakan strategi pengembangan PNP,
melalui formula: (1) mengembangkan kekuatan dan mengoptimalkan peluang, (2) mengembangkan
kekuatan untuk mengatasi ancaman, (3) meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, dan
(4) meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.
Berdasarkan Gambar 2.19, kita mencatat bahwa PNP berada pada kuadran perkembangan.
Terletak pada koordinat 1,48 pada komponen y (peluang minus ancaman) dan 2,41 pada komponen x
(kekuatan minus kelemahan). Hal ini menunjukkan bahwa PNP berada pada posisi yang bagus.
Strategi yang harus diambil PNP perlu upaya yang lebih optimal memanfaatkan kekuatan internal,
mengambil keuntungan dari peluang eksternal, mengatasi kelemahan dan mempersiapkan diri untuk
menekan potensi ancaman. Caranya adalah mengembangkan progran-program akademik menuju
lulusan yang bermutu.
72
BAB III
Misi
a. menyelenggarakan pendidikan vokasional yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan internasional;
b. menyelenggarakan penelitian yang inovatif dan adaptif untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memecahkan masalah dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat;
d. menjalin kerja sama yang produktif dan berkelanjutan dengan lembaga pendidikan,
pemerintahan, dan dunia usaha ditingkat nasional dan Internasional.
Untuk menyelenggarakan misi dan mencapai visi PNP, maka dirumuskan tujuan yang
harus dicapai PNP sebagai berikut:
Tujuan:
a. menghasilkan lulusan yang kompeten, berdaya saing antar bangsa, bermartabat dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. menghasilkan penelitian yang bermanfaat dalam pengembangan dan penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi, pencapaian hak atas kekayaan intelektual
(HKI) dan paten;
c. menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada teknologi
terapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
d. terwujudnya kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang
saling menguntungkan
73
3.2 Arah Pengembangan PNP
Rencana pengembangan PNP jangka panjang dimaksudkan sebagai pedoman bagi
penentuan dan penekanan kebijakan pengembangan PNP jangka menengah dan pendek dalam
memastikan tercapainya visi, misi dan tujuan PNP.
Arah pengembangan PNP jangka panjang sampai pada tahun 2025 akan difokuskan pada 3
(tiga) aspek utama.
a. membangun PNP untuk menjadi politeknik dengan tata kelola yang baik;
b. membangun PNP untuk menjadi politeknik pendukung dunia usaha dan industri;
c. meningkatkan tanggung jawab sosial dan kesejahteraan terhadap lingkungan
masyarakat.
Pilar-pilar strategis 2015-2019 merupakan bagian yang tak terpisahkan dari 3 (tiga)
arah pengembangan PNP 2025 yaitu (1) tata kelola Politeknik yang baik (Good Polytechnic
Governance), (2) Politeknik berbasis kewirausahaan (Polytechnic Base Enterpreneurial) dan
(3) tanggung jawab sosial dan kesejahteraan (Social Responsibility and Prosperity) dimana
ke-tiga arah pengembangan PNP 2025 tersebut didukung oleh ke-lima pilar strategi
pengembangan PNP 2015-2019. Strategi pengembangan PNP 2015-2019 juga selaras dengan
Sasaran Strategis Kemristekdikti (Gambar 14).
1. Peningkatan mutu,
Meningkatnya kualitas
perluasan akses
kelembagaan iptek dan
pendidikan dan
pendidikan tinggi
kemahasiswaan
1. Tata kelola PNP
yang baik
Meningkatnya
2. Peningkatan mutu
relevansi, kualitas dan
penelitian terapan dan
kuantitas sumberdaya
pengabdian masyarakat
iptek
4. Peningkatan
Menguatnya kapasitas
kapasitas dan produksi
inovasi
sumberdaya
Gambar 3.1 Arah dan Strategi Pengembangan PNP dalam kerangka Sasaran Strategis Kemristekdikti
2015-2019
75
BAB IV
KEBIJAKAN DAN PROGRAM STRATEGIS 2015-2019
4.3. Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan Dikti
(SS-3)
Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan Dikti
bertujuan untuk menghasilkan penelitian yang bermanfaat dalam pengembangan dan
kekayaan intelektual (HKI) dan paten (Tujuan No. 2). Tujuan ini dicapai dengan program
strategis yaitu meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan
Dikti; Menguatnya kapasitas inovasi; dan meningkatnya relevansi dan produktivitas riset
dan pengembangan.
Peningkatan relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan Dikti dicapai
dengan Peningkatan kemampuan manajerial, kapasitas dan kompetensi
pimpinan/pengelola program, Peningkatan kemampuan SDM dan Peningkatan motivasi
dan partisipasi dosen dalam meneliti dan pengabdian masyarakat. Semua program ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga penunjang pendidikan seperti Pranata
Laboratorium Pendidikan/Pranata Komputer dan tenaga administrasi, peningkatan
kemampuan dosen sebagai pelaksana kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, dan
peningkatan luaran kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Dosen dan Pranata
Laboratorium Pendidikan/Pranata Komputer sebagai sumber saya manusia yang terlibat
langsung dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, baik sebagai pengelola maupun
pelaksana kegiatan haruslah memiliki kompetensi dan kecakapan yang dibutuhkan sesuai
bidangnya. Disamping itu motivasi mereka perlu ditingkatkan untuk mampu menghasilkan
produk/luaran yang memiliki nilai inovasi.
79
4.4. Menguatnya Kapasitas Inovasi (SS-4).
Penguatan kapasitas inovasi produk penelitian dan pengabdian masyarakat dicapai
dengan peningkatan sarana-prasarana sehingga penelitian tidak mengalami kendala
fasilitas. Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan kemampuan
inovasi sendiri, yaitu melalui workshop mengenai drafting/pengusulan paten, dan
membantu pembiayaan karya yang berpotensi HAKI karena membutuhkan biaya yang
besar.
Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan dicapai dengan
berbagai strategi antara lain meningkatkan kemampuan meneliti dan menulis di jurnal
lokal, nasional, maupun internasional, mengembangkan jurnal internal yang memuat
karya mahasiswa, terutama dari program D-4, dan mengembangkan kemitraan untuk
memperbesar kesempatan melaksanakan penelitian dengan pihak luar.
80
hasilnya dapat dipublikasikan dengan kualitas internasional. Untuk meningkatkan kualitas
karya tulis, maka PNP perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas referensi jurnal dan
buku ajar supaya bahan rujukan berasal dari jurnal terbaru.
Pengembangan program-program unggulan di bidang penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dapat dicapai melalui penelitian dan pengabdian yang melibatkan
mahasiswa, karena mahasiswa yang hidup ditengah2 masyarakat bisa menjadi sumber
informasi akan kebutuhan masyarakat dibidang teknologi tepat guna.
Peningkatan penerapan hasil penelitian untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dicapai melalui pelaksanaan pengabdian masyarakat berbasis penelitian,
penggalian potensi dan masalah berbasis wilayah, serta mengutamakan peningkatan nilai
ekonomi suatu produk dengan melibatkan teknologi tepat guna.
Peningkatan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dapat dicapai melalui peningkatan kemampuan mahasiswa untuk
menulis proposal penelitian dan pengabdian terapan. Khusus untuk mahasiswa D4,
program ini harus menjadi bagian dari kurikulum.
Peningkatan kualitas jurnal PNP dapat dicapai melalui peningkatan kompetensi
pengelola jurnal melalui pelatihan, serta melakukan studi banding ke pengelola jurnal
nasional dan internasional serta jurnal online.
4.6. Peningkatan Intensitas Kerjasama dengan instansi dalam dan luar negeri (SS-6)
Peningkatan kerjasama merupakan salah satu tujuan PNP (tujuan No. 3) untuk
mengemban salah satu misi PNP yaitu Menjalin kerja sama yang produktif dan berkelanjutan
dengan lembaga pendidikan, pemerintahan, dan dunia usaha ditingkat nasional dan
Internasional. Kerjasama ini memiliki beberapa tujuan antara lain mempermudah akses dalam
rangka memperbarui muatan kurikulum, senantiasa meng-update kebutuhan industri nasional
dan internasional, meningkatkan income dari hasil kerjasama, mengetahui isu-isu terbaru
untuk penelitian, dan meningkatkan kompetensi dosen. Tujuan ini dicapai melalui
Peningkatan akses sumber dana hibah kompetisi nasional dan internasional; Peningkatan
kepercayaan intansi pemerintah, dunia usaha, industri, asosiasi profesi dan masyarakat;
Peningkatan income generating; Peningkatan kerjasama dengan pihak internasional.
Peningkatan akses sumber dana hibah kompetisi nasional dan internasional dicapai
melalui peningkatan kemampuan institusi dan dosen secara individual untuk menulis proposal
81
ke lembaga-lembaga internasional yang relevan dengan PNP. Dimasa lalu, banyak hibah
penelitian yang bisa diraih seperti AsiaLink, melalui hibah kompetitif seperti TPSDP,
I-MHERE, dan lembaga internasional lain. Dana hibah ini ada yang bersifat individu dan ada
yang melalui lembaga. Karena itu PNP harus proaktif mencari sumber-sumber pendanaan ini.
Disamping itu kemampuan menlis proposal juga harus ditingkatkan.
Peningkatan kepercayaan intansi pemerintah, dunia usaha, industri, asosiasi profesi
dan masyarakat dapat dicapai dengan merangkul mitra industri dalam bentuk pendirian
science techno park, program link and match, penguatan unit produksi dan bisnis,
implementasi MoU dibidang ketenagakerjaan.
Peningkatan income generating dapat dicapai dengan penataan unit produksi dan
perkuatan kerjasama dengan industri yang membutuhkan dengan memperluas jaringan
kerjasama dengan stakeholder.
Peningkatan kerjasama dengan pihak internasional dapat dilaksanakan dengan
menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan di luar negeri, dan ditindaklanjuti dengan staff
dan student exchange. Jurusan Teknik Sipil PNP telah pernah melaksanakan kegiatan ini
dengan Saxion University, Belanda.
82
4.7. Program Strategis PNP 2015 -2019
vokasional yang sesuai dengan kompeten, berdaya saing antar kemahasiswaan pen-didikan tinggi
vokasional terbaik di Asia Tenggara,
83
No. Program Strategis Kode Kegiatan
85
No. Program Strategis Kode Kegiatan
86
No. Program Strategis Kode Kegiatan
dosen dalam meneliti dan pengabdian
masyarakat SS3-KK-59 b Peningkatan kemampuan penyusunan proposal penelitian dan pengabdian masyarakat
SS5-KK-77 j Peningkatan kuantitas dan kualitas penulisan buku ilmiah ber ISBN
Pengembangan program-program SS5-KK-78 a Peningkatan penelitian kerjasama mahasiswa
2 unggulan di bidang penelitian dan SS5-KK-79 b Peningkatan pengabdian masyarakat kerjasama mahasiswa
pengabdian kepada masyarakat SS5-KK-80 c Penerapan hasil penelitian bertema ekonomi produktif berbasis teknologi
Peningkatan penerapan hasil pene-
Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat berbasis riset, potensi wilayah dan
3 litian untuk meningkatkan kese- SS5-KK-81 a
kebutuhan masyarakat
jahteraan masyarakat
88
No. Program Strategis Kode Kegiatan
Peningkatan kerjasama dengan pihak SS6-KK-92 a Peningkatan kerjasama bidang akademik dengan institusi luar negeri
4
internasional SS6-KK-93 b Staff dan student exchange dengan universitas/politeknik internasional
89
4.8. Indikator Kinerja
Mhs diterima
>1:5 1:15 1:26 1:26 1:7 Nom.
/pendaftar D4
2. Perbaikan Sarana dan Prasarana PBM Rasio Ruang kuliah/mahasiswa M2/mhs 2 m2 1,52 1,52 1,54 2 Kum.
90
Base Target Pencapaian
Sasaran Program / Stand.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Ukuran Standar line Ket.
Indikator Kinerja Utama Program (IKU) Ideal
2015 2016 2017 2018 2019
8. Peningkatan penulisan buku ajar/bahan Jumlah Bahan Ajar ISBN Buku N/A 5 10 15 Kum.
ajar/modul ajar/modul praktikum
/jobsheet dan RPS Jumlah Buku/Modul Ajar Buku 77 80 85 100 Kum.
91
Base Target Pencapaian
Sasaran Program / Stand.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Ukuran Standar line Ket.
Indikator Kinerja Utama Program (IKU) Ideal
2015 2016 2017 2018 2019
92
Base Target Pencapaian
Sasaran Program / Stand.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Ukuran Standar line Ket.
Indikator Kinerja Utama Program (IKU) Ideal
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah mahasiswa
18. Peningkatan daya saing lulusan Mahasiswa Min. 1 Mhs 1 2 3 Kum.
terlibat dalam pertukaran
93
Base Target Pencapaian
Sasaran Program / Stand.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Ukuran Standar line Ket.
Indikator Kinerja Utama Program (IKU) Ideal
2015 2016 2017 2018 2019
mahasiswa asing
4. Peningkatan akreditasi institusi prodi, Ranking PTN Nasional Ranking 145 90 75 Nom.
laboratorium dan TUK
Akreditasi Institusi Ranking A B B B A
94
Base Target Pencapaian
Sasaran Program / Stand.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Ukuran Standar line Ket.
Indikator Kinerja Utama Program (IKU) Ideal
2015 2016 2017 2018 2019
baik (B)
7. Peningkatan / perluasan lahan kampus Lahan kampus (Ha) 20 Ha 8,6 8,6 48,6 48,6 Kum.
8. Pengembangan program sertifikasi profesi Jumlah Assessor Kompetensi LSP 24 80 90 100 Kum.
oleh LSP- BNSP
Jumlah Master Assesor LSP 1 1 Kum.
95
Base Target Pencapaian
Sasaran Program / Stand.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Ukuran Standar line Ket.
Indikator Kinerja Utama Program (IKU) Ideal
2015 2016 2017 2018 2019
SS3. Program Peningkatan Relevansi, Kualitas, dan Kuantitas Sumber Daya Iptek dan Dikti
1. Peningkatan kualitas Dosen Persen Doktor terhadap jumlah dosen % Dosen 6,8 8 11 11,6 Kum.
96
Base Target Pencapaian
Sasaran Program / Stand.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Ukuran Standar line Ket.
Indikator Kinerja Utama Program (IKU) Ideal
2015 2016 2017 2018 2019
97
Base Target Pencapaian
Sasaran Program / Stand.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Ukuran Standar line Ket.
Indikator Kinerja Utama Program (IKU) Ideal
2015 2016 2017 2018 2019
SS6. Program Peningkatan intensitas kerja dengan instansi dalam dan luar negeri
Jumlah MOU/MOA Skala Nasional
25 25 28 31 Kum.
Peningkatan kerjasama dengan Instansi yang ditindaklanjuti
dalam dan Luar Negeri Jumlah MOU/MOA Skala Nasional yang
8 8 9 10 Kum.
ditindaklanjuti
98
BAB V
STRATEGI PENDANAAN
1. Dana Pemerintah
Sumber dana pengembangan PNP tahun 2015-2019 dari dana pemerintah meliputi:
a. Dana Pemerintah Pusat dari APBN yang dituangkan ke dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) PNP untuk membiayai kebutuhan dasar/pembiayaan utilitas,
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PNP dan pembiayaan penyelenggaraan
kerumahtanggaan kampus dan perkantoran, serta pembiayaan untuk pengembangan PNP
yang sifatnya reguler dan kegiatan yang sifatnya prioritas
b. Dana Pemerintah Pusat dari APBN yang dituangkan ke dalam DIPA Direktorat Jenderal
Kemristekdikti untuk membiayai program pembangunan pendidikan tinggi melalui
Program Hibah Kompetisi dan pembiayaan program yang bersifat penugasan.
c. Dana Pemerintah Daerah dari APBD dalam rangka aktivitas kerjasama untuk
pembangunan daerah dan perluasan akses pendidikan melalui program Beasiswa
karyasiswa instansi.
2. Dana Masyarakat
Sumber penerimaan dana masyarakat untuk pengembangan PNP tahun 2015-2019, meliputi:
a. Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), meliputi SPP program diploma reguler,
program diploma alih jenjang, program diploma beasiswa karyasiswa instansi;
b. Non SPP untuk seluruh program (diploma III dan IV), meliputi UMB, perlengkapan
mahasiswa baru, wisuda, dan pengembangan institusi dan fasilitas;
c. Pendapatan Non Komersial, meliputi beasiswa, auxiliary enterprise dan usaha lain;
d. Dana Kerjasama Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang dikoordinasikan
oleh Pusat Penelitian dan PKM meliputi hibah bersaing, fundamental, prioritas nasional,
insentif riset dasar dan terapan dan sumber pembiayaan lainnya;
e. Usaha Komersial, meliputi hasil usaha dalam bentuk pendapatan dividen atau pembagian
keuntungan atas usaha jasa produksi PNP secara keseluruhan atau sebagian;
f. Pendapatan lain-lain.
Kebijakan penerimaan dana PNP tahun 2015-2019 dengan memperhatikan sifat dan
besaran penerimaan PNP tahun 2014 dan perubahan sistem keuangan pemerintah, adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan capaian besaran penerimaan yang bersumberkan dari DIPA PNP dan
DIPA Direktorat Jenderal Kemristekdikti, dan instansi pemerintah lainnya melalui
program-program kompetitif untuk kegiatan pengembangan institusi;
b. Mengoptimalkan perolehan penerimaan dana masyarakat yang bersumberkan dari SPP
dengan tetap memperhatikan bantuan/subsidi bagi mahasiswa terutama mereka yang
berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah;
c. Mengoptimalkan penerimaan PNP dari dana masyarakat lainnya melalui program
kerjasama dengan berbagai lembaga nasional dan kerjasama untuk penyelenggeraan
kegiatan riset dan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat kompetitif atau hibah;
100
d. Meningkatkan penerimaan dari usaha jasa produksi dengan tetap memperhatikan aspek
keberlanjutan dan menguntungkan melalui kerjasama pihak ketiga dan atau usaha
mandiri.
101
d. Memaksimumkan pengeluaran dari sumber bantuan/hibah lembaga nasional untuk
investasi infrastruktur, fasilitas, properti, dan untuk kegiatan lainnya;
e. Mengoptimalkan pengeluaran yang bersumberkan dari dana masyarakat untuk kegiatan
operasional penyelenggaraan program, manajemen institusi, dan kesejahteraan, khususnya
bagi dosen dan tenaga kependidikan.
102
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
6.1 Pengertian
Monitoring meliputi kegiatan untuk mengamati/meninjau kembali/mempelajari serta
mengawasi secara berkesinambungan atau berkala terhadap pelaksanaan program/kegiatan
yang sedang berjalan. Kegiatan monitoring dilakukan untuk menemukenali permasalahan,
mencari pemecahan dan menyarankan langkah-langkah penyelesaian sebagai koreksi dini agar
pelaksanaan kegiatan berjalan secara efisien, efektif dan tepat waktu. Selain itu kegiatan
monitoring untuk mengetahui kesesuian antara rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra
PNP Tahun 2015-2019 dengan hasil yang dicapai.
Evaluasi adalah usaha untuk mengukur dan menilai secara objektif atas pencapaian
hasil-hasil pelaksanaan program/kegiatan yang telah direncanakan dalam Rencana Strategi
PNP 2015-2019 dan dijabarkan dalam rencana tahunan, serta dilakukan secara sistematis dan
objektif dengan menggunakan metode evaluasi yang relevan.
Strategi monitoring dan evaluasi diutamakan pada peningkatan mutu akademik dan
manajemen, pada: (1) unit pelaksana akademik (jurusan/prodi dan unit) dalam aspek
pengawasan kualitas (quality control) pelaksanaan program akademik; (2) unit penjaminan
mutu pendidikan (quality assurance), yakni: jurusan dan program studi; (3) unit penjaminan
mutu pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P3M); (4) unit pelaksana
administrasi ( kantor) dan unit penunjang akademik.
Acuan utama pengukuran pada standarisasi yang berlaku di PNP, dan mengacu pula
pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan standar akreditasi nasional.
Standarisasi tersebut mencakup standarisasi mutu akademik (pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat), sedangkan monitoring dan evaluasi pada capaian mutu
kinerja pada unit-unit pelaksana kegiatan mencakup: keluaran (outputs), hasil
(outcomes/results), manfaat (benefits) dan dampak (impact) dari tiap program/kegiatan.
103
6.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi adalah :
1. mengetahui dukungan dan komitmen pimpinan terhadap pelaksanaan program dan
melihat keselarasan antara visi, misi, tujuan dan sasaran dari Renstra 2015-2019 dengan
pelaksanaan program-program;
2. menilai tingkat pencapaian indikator kinerja atau target yang ditetapkan dari sisi
kuantitatif, metode pengukuran, maupun cakupan indikator yang meliputi indikator
utama (out come indicator) maupun indikator tambahan (process & output based
indicator);
3. mengidentifikasi masalah atau hambatan dan cara penanggulangan yang ditempuh;
4. menilai kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan pengadaan sumber daya pendukung
yang diperlukan dan melakukan cross chek terhadap pengadaan fasilitas pendukung
pembelajaran maupun kapasitas pembelajaran;
5. menilai status kemajuan fisik dan daya serap keuangan pada kompen kegiatan yang
direncanakan oleh lembaga;
6. membantu pimpinan untuk mengetahui jalannya kegiatan atau kemajuan pelaksanaan
program serta memberikan saran dan rekomendasi sebagai bahan membuat kebijakan;
7. memberdayakan Satuan Pengawas Internal (SPI) dan SPM (Sistem Penjaminan Mutu)
dalam tugas pengawasan, monitoring dan evaluasi.
105
1. Jurusan
Aktivitas monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh jurusan bertujuan untuk
mengawasi kualitas (quality control) penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan mandat dan
tupoksi-nya untuk menggali data dan informasi yang dijadikan dasar untuk bahan analisis
penjaminan mutu pendidikan terutama yang berkaitan dengan hal-hal : (1) aktivitas proses
belajar dan mengajar (perkuliahan, praktikum, kerja lapangan dan ujian); serta (2) prestasi
mahasiswa dari hasil proses belajar dan mengajar; (3) implementasi kurikulum; (4)
identifikasi permasalahan dan upaya pemecahannya dalam kegiatan pendidikan.
106
Aktivitas monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada Unit Kerja Penunjang
Akademik (P3AI, Unit Laboratorium Bahasa, Unit Keamanan Kampus, Poliklinik, dll)
bertujuan untuk menggali data dan informasi terutama yang berkaitan dengan hal-hal: (1)
identifikasi permasalahan yang dihadapi dan upaya pemecahan dalam pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan tupoksinya; (2) kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana (3) kinerja
yang dihasilkan (ketercapaian indikator kinerja dibandingkan dengan indikator yang ditetapkan.
6.4.2 Monitoring dan Evaluasi oleh Penanggung Jawab Program
Aktivitas monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Penanggung Jawab Program
PNP (Direktur) yang pelaksanaannya dilakukan oleh Wakil Direktur dibantu oleh UPT.
Pengembangan dalam mengkompilasi, merekapitulasi, menganalisis dan memelihara data dan
informasi (laporan monitoring dan evaluasi dari unit-unit penjamin mutu dan unit-unit
pelaksana kegiatan).
Laporan hasil monitoring dan evaluasi oleh Direktur PNP yang berkaitan dengan
program pengembangan PNP dalam lingkup program pembangunan pendidikan tinggi
nasional secara berjenjang dilaporkan ke Direktorat Jenderal Kemristekdikti yang selanjutnya
oleh Direktur Jenderal Kemristekdikti dilanjutkan ke Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi.
107
6.5 Indikator Kinerja
Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap kinerja PNP yang mencakup aspek
teknis, adminstrasi, dan pengelola kegiatan atau program pendidikan PNP. Pemantauan dan
evaluasi pada hakikatnya untuk mengukur kesesuaian antara pencapaian indikator kinerja
yang ditetapkan dalam jangka menengah renstra PNP, dengan target yang dapat dicapai
melalui strategi pelaksanaan tertentu. Oleh sebab itu, indikator kinerja dirumuskan secara
spesifik, jelas, relevan, dapat dicapai, dapat dikuantitatifkan, dapat diukur secara objektif,
serta fleksibel terhadap perubahan.
108
BAB VII
PENUTUP
109
110
LAMPIRAN
111