ii
Selanjutnya untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan
pandangan yang didukung kemampuan merumuskan langka-langka
strategis yang dikehendaki menjadi keyakinan bersama oleh semua
pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan menuju pencapaian visi
jangka panjang. Dengan demikian dokumen rencana strategis ini telah
dibuat dengan cermat dan tepat.
Implementasi RENSTRA ini, penjabaran selanjutnya akan
disusun dalam bentuk Rencana Operasional (RENOP) FKIP Unpatti
2016 – 2019. Analisis yang lebih rinci tetap diperlukan untuk
mendapatkan target pencapaian Indikator Sasaran yang optimal dan
mantap dalam rangka pencapaian tujuan FKIP Unpatti pada periode
2016 – 2019.
Akhirnya kami mengharapkan kepada segenap sivitas
akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Pattimura, dengan mengacu pada RENSTRA ini, untuk menyusun
kegiatan berdasarkan program-program yang komprehensif, terpadu,
efektif, efisien dan akuntabel, menuju pencapaian visi Institusi yang
diharapkan.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Landasan Hukum …………………………………………… 4
iv
8. Standar Evaluasi …….……………..…………..……………. 46
9. Standar Penelitian ……….………………………………..…. 47
10. Standar Pengabdian Masyarakat ……………………..….. 50
BAB III. VISI DAN MISI FKIP UNPATTI 2016 – 2020
A. Visi FKIP Unpatti …………………………………………… 52
B. Misi FKIP Unpatti …………………………………………… 53
C. Tujuan FKIP Unpatti …………………………………………… 53
D. Tata Nilai ………….……………………..………………………… 54
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Kegiatan Non Akademik Mahasiswa Tahun 2011
s.d. 2015 …………………………………………………….…………. 23
2. Jumlah Dosen yang Telah di Sertifikasi .…….…………………. 25
3. Diklat Struktural Tenaga Kependidikan ………………………… 30
4. Kerjasama FKIP Unpatti Sampai Tahun 2015 …………………. 38
5. Akreditasi FKIP Unpatti Tahun 2015 ……………………………. 43
6. Jumlah Dana FKIP Unpatti Tahun 2015 ……………………….. 45
7. Jumlah Penelitian Dosen Selama Tahun 2011 – 2015 …...... 48
8. Jumlah Publikasi Dosen Pada Jurnal Nasional dan
Internasional 5 Tahun Terakhir ……………………..................... 49
9. Pengabdian Masyarakat Oleh Dosen Tahun 2011 – 2015…… 51
10. Strategi 1 Standar Isi ............................……………………….. 56
11. Strategi 2 Standar Proses ………………………………………….. 58
12. Strategi 3 Standar Kompetensi Lulusan ……………………….. 61
13. Strategi 4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....... 65
14. Strategi 5 Standar Sarana Prasarana …….……………………. 68
15. Strategi 6 Standar Pengelolaan ………………………….………. 72
16. Strategi 7 Standar Pembiayaan ………….………………………. 76
17. Strategi 8 Standar Penilaian Pendidikan ………………………. 80
18. Strategi 9 Standar Penelitian ……………………………..……... 83
19. Strategi 10 Standar Kompetensi Lulusan ……………………… 86
20. Sasaran dan Indikator Kunci Untuk Mengukur Keberhasilan
Dalam Implementasi Kebijakan, Program dan Kegiatan ……. 84
21. Estimasi Rencana dan Belanja FKIP Unpatti 2016 – 2019..… 90
vi
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram
1. Rata-Rata IPK Mahasiswa FKIP 5 Tahun Terakhir ………..…. 21
2. Jumlah Mahasiswa FKIP 5 Tahun Terakhir …..……………..…. 21
3. Rata-Rata Studi Mahasiswa FKIP 5 Tahun Terakhir ……….... 22
4. Jumlah Dosen FKIP Berdasarkan Jabatan Fungsional ....…. 26
5. Jumlah Dosen FKIP Berdasarkan Jenjang Pendidikan …...... 27
6. Tenaga Kependidikan FKIP Universitas Pattimura …………… 29
7. Tenaga Kependidikan FKIP Unpatti Dalam % ..……………...… 29
8. Stuktur Organisasi FKIP Unpatti ………..………………………. 36
9. Jumlah Personalia FKIP Unpatti ………………………..……..… 37
10. Publikasi Dosen Dalam Bentuk Buku Tahun 2016 – 2019 … 50
vii
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema
1. Skema 1 Standar Isi ……………………..…........................... 57
2. Skema 2 Standar Proses …………………………………………. 60
3. Skema 3 Standar Kompetensi Lulusan ………………………. 64
4. Skema 4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....… 67
5. Skema 5 Standar Sarana Prasarana …….……………………. 71
6. Skema 6 Standar Pengelolaan ………………………….………. 75
7. Skema 7 Standar Pembiayaan ………….………………………. 79
8. Skema 8 Standar Penilaian Pendidikan ……………………… 82
9. Skema 9 Standar Penelitian ……………………………..……… 85
10. Skema 10 Standar Kompetensi Lulusan …………………….. 87
viii
RENCANA STRATEGIS 2016-
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
FKIP Unpatti adalah salah satu dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kepen-
didikan (LPTK) di Maluku. Sebagai LPTK, FKIP Unpatti mengemban tugas
mulia menyiapkan calon guru prajabatan. meningkatkan kualifikasi, sertifikasi
dan meningkatkan kompetensi guru dalam jabatan. Dalam mengemban tugas
tersebut, FKIP Unpatti dihadapkan pada tantangan eksternal dan internal
yang tidak ringan.
Secara eksternal, paling tidak ada tiga tantangan yang dihadapi FKIP
Unpatti. Pertama, globaliasi dunia dan globalisasi ASEAN lewat Asean
Economic Community (AEC) yang dimulai 2016. Globalisasi membuka ruang
pergerakan modal dan investasi, pergerakan jasa dan pergerakan orang
(sumber daya manusia). Kedua, Otonomi pendidikan.Otonomi pendidik-an di
Maluku telah membawa banyak manfaat seperti perluasan akses, rentang
kendali pelayanan pendidikan bisa diatasi, persaingan antar wilayah untuk
perbaikan mutu dan sebagainya.
Di samping itu otonomi pendidikan menyisahkan sejumlah problem
pendidikan seperti: rekrutmen tenaga guru, calon kepala sekolah dan pejabat
struktural yang mengabaikan kompetensi dan merid sistem dan lebih
mengandalkan spoil sistem sehingga berpengaruh pada mutu. Secara
nasional, mutu pendidikan di Maluku dibandingkan dengan wilayah lain, terus
anjlok ke titik nadir ditandai dengan kompetensi siswa yang rendah.
Rendahnya mutu pendidikan di Maluku berkorelasi dengan rendahnya
kompetensi guru. Hasil UKG 2015, menempatkan Maluku pada posisi
terendah, yakni peringkat 43 dari 43 Provinsi di Indonesia.
diperhatikan dengan baik. Hal ini berakibat pada frekuensi dan intensitas
tatap muka yang kurang, pembelajaran yang cenderung belum berbasis TIK
dan teacher centered learning, evaluasi perkuliahan yang belum
komprehensif dan berdampak pada daya serap yang kurang maksimal.
Kelima, penelitian dan publikasi ilmiah yang kurang. Dosen FKIP
kebanyakan belum concern pada penelitian dan publikasi. Sebagian dosen
termotivasi melakukan penelitian dan publikasi semata-mata untuk sasaran
pengembangan karier. Maka, tidak heran bila masih terasa kurang sekali
penelitian dan publikasi baik di jurnal terakreditasi mapun karya dalam
bentuk buku.
Keenam, tata kelola, belum sepenuhnya baik. Persoalan pokoknya pada
kelemahan perencanaan. Kegiatan Fakultas belum diletakan di atas
perencanaan yang baik. Maka, sering muncul kegiatan yang sifatnya dadakan.
Banyak kegiatan sering menumpuk pada akhir tahun anggaran (bulan
November-Desember). Kelemahan perencanaan membuat kegiatan yang
dilaksanakan sering tumpang tindih dan hanya sekedar menghabiskan
anggaran tanpa memperhitungkan hasil dan dampaknya. Kondisi tersebut
pun membias pada capaian kinerja. Masih sulit diukur capaian kinerja
Fakultas, dihubungkan dengan dokumen perencanaan (Renstra dan Renop).
Banyak program yang direncanakan tidak bisa dieksekusi; sementara di sisi
lain, muncul berbagai program yang semula tidak direncanakan; akan tetapi
tiba-tiba muncul dan dilaksanakan.
Ketujuh, postur anggaran yang tidak berimbang. Anggaran Fakultas,
sebagian besar masih terserap untuk kegiatan fisik dan porsi non fisik untuk
pengembangan akademik dan penguatan kapasitas SDM terasa kurang. Ke
depan, postur anggaran mesti dibalik, yakni porsi lebih besar diperuntukan
bagi pengembangan akademik dan penguatan kapasitas SDM (dosen dan
tenaga non akademik).
B. Landasan Hukum
1 Undang-Undang R.I. Nomor 12 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2 Undang-Undang R.I. Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3 Peraturan Pemerintah R.I. nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan; jo. Peraturan R.I. nomor 66 tahun
2010;
4 Keputusan Presiden R.I. nomor 66 tahun 1963 tentang Penderian
Universitas Pattimura;
5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. nomor :
0170/O/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Pattimura;
BAB II
KONDISI UMUM FKIP UNPATTI
manusia, menjadi amat penting. SDM ada yang dibutuhkan pada era ini baik
bersifat “intangible” maupun “tangible.” Keduanya merupakan aset-aset
jangka panjang yang sangat berharga untuk diinvestasikan dalam rangka
perkembangan dan kemajuan bangsa untuk menghadapi. Dengan demikian,
bangsa kita tidak hanya sebagai penonton, apalagi menjadi korban, tetapi
ikut memainkan peran di dalamnya, sehingga tidak ditinggalkan atau digilas
oleh derasnya arus globalisasi.
Menghadapi tantangan gobalisasi sebagaimana dijelaskan tadi,
pendidikan menjadi salah satu kekuatan pendorong untuk meningkat-kan
kualitas imajinasi dan kreativitas manusia dan standarisasi karakter perora-
ngan.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan mesti menjadi kesadaran
bersama. Konstatasi ini menjadi penting karena pendidikan menjadi jalur
nomalitas sosial yang utama, pembangunan peradaban suatu bangsa. Maka,
dibutuhkan perhatian yang sunguh-sungguh terhadap pendidikan dengan
menyediakan layanan pendidikan yang bermutu sehingga menghasil-kan
SDM yang berkualitas.
FKIP Unpatti sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK),
memiliki peran strategis dalam menyiapkan SDM guru yang bermutu. Profil
SDM yang diharapkan dari institusi FKIP Unpatti adalah SDM yang memiliki
kompetensi paripurna yakni: memiliki kapabilitas intelektual, menguasai
berbagai keterampilan vocatio-nal dan life skill, memiliki integritas moral
sebagai cerminan jati diri bangsa, kreatif, inovatif, adaptif terhadap
perubahan, tahan banting dan mampu berkom-petisi.
Untuk mencapai SDM seperti disebutkan, dibutuhkan langkah strategis
untuk mengantisipasinya. AEC menjadi sebuah peluang emas dan
berbarengan dengan itu membawa tantangan tersendiri.FKIP UNPATTI,
hendaklah mampu mengantisipasi itu dengan menyediakan mutu SDM,
km2.
Luas daerah Maluku, tidak diimbangi dengan penyediaan inftrastruktur
dan sektor jasa yang memadai. Distribusi sumber daya manusia (SDM)
umumnya masih terkonsentrasi di daerah perkotaan. Kelangkaan
infrastruktur berikut sektor jasa pelayanan publik yang kurang memadai serta
distribusi SDM yang tidak seimbang, telah memicu disparitas pada berbagai
sektor dan antar kawasan.
Bappeda Maluku, (2005) melaporkan bahwa pertumbuhan dan
penyebaran aktivitas ekonomi di Provinsi Maluku saat ini terpusat di kota
Ambon sebagai daerah transit dan daerah jasa potensial. Namun, situasi ini
memberikan konsekuensi jarak yang dalam perkembangannya menjadi item
kelemahan bagi daerah lain di Maluku khususnya dengan keberadaan daerah-
daerah terbelakang dan terisolasi di daerah tengah (Kabupaten Maluku
Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur), daerah selatan dan
tenggara Maluku seperti Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan Maluku
Tenggara .
Dalam konteks itu kebijakan pembangunan gugus pulau memiliki arti
strategis. Kebijakan pengembangan gugus pulau pada tahun 2006, terdiri atas
6 gugus pulau. Jumlah tersebut, meningkat menjadi 12 gugus pulau di tahun
2007 (Ralahalu, 2007). Gugus pulau I (Pulau Buru, Kab.Buru dan Kab. Buru
Selatan); Gugus pulau II (Seram Barat, Kab.Seram Bagian barat); Gugus pulau
III (Seram Utara; Kab. Maluku Tengah); Gugus pulau IV (Seram Timur, Kab.
Seram bagian Timur); Gugus pulau V (Seram Selatan, Kab. Maluku Tengah);
Gugus pulau VI (Banda, Kab. Maluku Tengah); Gugus pulau VII (Pulau Ambon,
Kota Ambon dan Kab. Pulau-Pulau Lease Maluku Tengah); Gugus pulau VIII
(Kepulauan Kei, Kab. Maluku Tengara dan Kota Tual); Gugus pulau IX
(Kepulauan Aru, Kab. Aru); Gugus pulau X (Kepulauan Tanimbar, Kab. Maluku
Tenggara Barat); Gugus pulau XI (Kepulauan Babar, Kab. Maluku Barat daya);
Gugus pulau XII (Kepulauan Pulau-Pulau Terselatan, Kab. Maluku Barat daya).
Kebijakan pembangunan gugus pulau, secara terminologis adalah
sebuah konsepsi yang memandang gugusan pulau-pulau yang ada di Maluku
sebagai sebuah kesatuan teritori yang utuh dan terintegrasi. Di samping itu
untuk mengatasi kesenjangan antar kawasan dari kelangkaan sarana
transportasi, dikembangkan pula kebijakan Laut Pulau, yang kemudian
dikenal dengan sebutan sistem pintu jamak (multy gate system). Jumlah
kawasan laut pulau dibagi menjadi tiga, yakni kawasan laut Seram, Kawasan
laut Banda dan Laut Arafura.
Secara terminologis, laut pulau tidak dimengerti sebagai dua term yang
terpisah. Laut pulau adalah sebuah konsepsi yang mengintegrasikan laut dan
seluruh gugusan pulau-pulau yang ada di sekitarnya sebagai sebuah kesatuan
yang utuh dan terintegrasi. Maka, konsep laut pulau adalah suatu kesatuan
antara laut dan seluruh potensi baharinya, dalam kesatuan yang padu dengan
seluruh potensi SDA, SDM, potensi ekonomi, sosial budaya, dan modal sosial
lainnya yang ada dalam seluruh gugusan pulau-pulau di Maluku.
Berdasarkan terminologi tersebut, kebijakan gugus pulau, perlu
ditindaklanjuti dengan strategi dan rencana aksi konkrit. Hal ini dimungkinkan
karena beberapa alasan: 1) Strategi dan program aksi yang didesain, akan
sesuai dengan karakteristik daerah sehingga memiliki keunggulan komparatif
dan spasial; 2) Pembangunan berbasis gugus pulau dengan dukungan
penerapan multi gate system, telah sejalan dengan kebijakan tol laut yang
digagas pemerintahan Jokowi. Dengan demikian maka, isiloasi antara daerah
dapat diatasi. Di samping itu akan terjadi sinergitas program pembangunan
sehingga ego sektoral dan inefisiensi dapat ditekan. 3) Pembangunan
berbasis gugus pulau adalah respon kontekstual dan cerdas atas: a)
Globalisasi ASEAN, (Asean Economic Community ) 2015, b) Langkah antisipasi
legal standing Maluku sebagai lumbung ikan nasional, c) obsesi pemerintahan
1. Standar Isi
Standar isi berhubungan dengan kerangka dan struktur kurikulum.
Kurukulum yang digunakan pada FKIP UNPATTI, yakni Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Pemahaman dosen terhadap KBK dilakukan lewat
sosialisasi, pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh FKIP UNPATTI
dalam lokakarya jurusan/program studi; pengiriman dosen untuk mengikuti
sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan Direktorat Pendidikan Tinggi.
Upaya peningkatan pemahaman dosen tentang standar isi benar-benar
menjadi perhatian FKIP UNPATTI. Beberapa parameter berikut bisa dijadikan
acuan. Pertama, Setiap awal tahun ajaran, diadakan Raker penyusunan
kurikulum, GPBB, SAP dan perangkat pembelajaran pada berbagai program
studi dan jurusan dalam lingkungan FKIP UNPATTI. Sosialisasi dan pelatihan
yang diperoleh dosen, membawa implikasinya sebagian dosen telah memiliki
perangkat pembelajaran yang lengkap sebagai prasyarat untuk mengajar,
namun sebagian belum memiliki perangkat pembelajaran yang standar.Titik
lemah standar isi adalah kurikulum FKIP belum berbasis KKNI dan konten
materi gugus pulau dan laut pulau pun belum nampak dalam desain
kurikulum dan pembelajaran sebagian besar program studi.
Kedua, FKIP UNPATTI terus memfasilitasi dosen dalam penyusunan buku
ajar yang dijadikan referensi dan pegangan dalam proses pembelajaran.
Dengan dukungan referensi, kecenderungan dosen mendominasi
pembelajaran diharapkan akan berkurang. Dosen mendesain program
pembelajaran dengan memanfaatkan referensi yang ada dan mendorong
mahasiswa untuk lebih aktif. Kondisi ini sangat akan memotivasi mahasiswa
untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajarnya.
2. Standar Proses
Proses pembelajaran di FKIP didukung oleh tenaga akademik yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai. Tenaga dosen umumnya
telah menguasai kompetensi pedagogik baik lewat jenjang studi formal,
maupun training AA, dan Pekerti. Penguasaan kompetensi pedagogik telah
mengantarkan dosen untuk eksis dalam berbagai event (sebagai instruktur
sertifikasi guru dan trainer berbagai peningkatan kapasitas guru. Penguasaan
kompetensi akademik dosen belum sepenuhnya berbanding lurus dengan
kemampuan menggunakan strategi pembelajaran dengan aksentuasi pada
proyect based learning, problem based learning, inquiry dan discovery
learning.
Data monev PLPG 2014 memperlihatkan bahwa kompetensi pedagogik
instruktur PLPG rayon 129 rerata mencapai 50,5. Sebagian instruktur belum
mampu menerapkan prinsip 5 M dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
di fakultas, sebagian dosen 50% masih mengandalkan ceramah dan belum
menggunakan strategi pembelajaran dengan aksentuasi pada proyect based
learning, problem based learning, inquiry dan discovery learning. Aksentuasi
pembelajaran dominan masih tekstual dan bukan kontekstual.
Kondisi di atas masih diperparah belum ada kemauan baik sebagian
dosen untuk mempersiapkan silabus, RPP, perangkat pembelajaran dan
bahan ajar yang baik. Salah satu kelemahan mendasar yang dilakukan dosen
adalah tatap muka yang minim.
Di samping itu evaluasi pembelajaran belum dilakukan secara
komprehensip. Soal yang tidak standar, soal tidak diawali dengan telaah
kualitatif dan kuantitatif; butir soal lebih mengacu pada kompetensi kognitif
itu pun cenderung lebih banyak berkisar pada C1 sampai C3; soal evaluasi
tidak dilengkapi dengan rublik penilaian. Evaluasi demikian telah membawa
implikasi pada motivasi belajar dan daya serap yang rendah. Kenyataan
tersebut sudah mesti direspon dengan cepat karena dalam rentang jangka
panjang akan berimpilikasi pada daya saing lulusan yang rendah di pasar
kerja dan rendahnya kepercayaan publik terhadap lulusan.
MA KIM FISK BIO BIN BIG BJE PKN GEO SEJ EKO PEN BK PLS PGS
T J
Berdasarkan
Series1 2,79 3,13data
3,01 tabel ..... 3,03
3,16 3,06 Dst 3,12 3,35 3,23 3,27 3,26 3,19 3,09 3,42 3,28
6
5
4
3
2
1
0
MA KIM FISK BIO BIN BIG BJE PKN GE SEJ EKO PEN BK PLS PGS
T O J
JUMLAH 5,68 5,49 6,3 5,88 5,67 6,07 5,14 5,35 5,29 5,32 5,18 5,11 5,07 4,34 5,42
BK 6/9*) 66.66
AA L LK GB
JUMLAH 81 98 66 8
Dari diagram tersebut terlihat bahwa sampai tahun 2015 jumlah Guru
Besar dalam lingkup FKIP Unpatti berjumlah 8 orang, Lektor Kepala 66 orang,
Lektor 98 orang, Asisten Ahli sebanyak 81 orang.
Jumlah Dosen Berdasarkan Pendidikan Tertinggi, dapat dilihat pada
diagram 5.
Ketiga, penempan dosen sesuai dengan kompetensi. Kompetensi
sebagai prasyarat menjadi dosen profesional harus diimbangi dengan
penempatan dan pengembangan dalam jabatan. FKIP Unpatti
memperhitungkan dengan baik masalah penempatan dan pengembangan
karier dosen dalam jabatan. Maka, kebijakan yang ditempuh adalah
menempatkan dosen mengampu bidang studi sesuai dengan kompetensi
yang mereka miliki. Walaupun demikian, rasio dosen tidak berimbang dengan
beban mengajar.
S1 S2 S3
JUMLAH 24 184 45
pimpinan, moebeler untuk tamu dan tenaga honor yang berfungsi sekaligus
sebagai tenaga sekretariat, lemari arsip untuk dokumen penting, komputer
dan labtop, AC, tenaga honor yang handal, serta fasilitas internet pada
masing masing ruang pimpinan yang dapat diakses oleh pengguna lainnya
disekitar ruang kerja dekanat. Ruang kerja kepala bagian dan kepala sub-sub
bagian diperlengkapi dengan AC, kursi dan meja kerja pimpinan, komputer,
meja partisi buat tenaga administrasi dan tenaga kependidikan, komputer,
juga dengan fasilitas internet.Pengelolaan sarana dan prasarana telah
menjamin adanya akses yang luas terutama kepada mahasiswa dan dosen
dalam memanfaatkan sumber bersama (resource sharing) seperti lab micro
teaching, lab komputer, leb program studi, perpustakaan, system informasi
(internet).
Sarana dan prasarana FKIP UNPATTI seperti :
Sarana Penunjang pembelajaran
Sarana penunjang pembelajaran telah memenuhi kriteria kecukupan
seperti sarana laboratorium pada tingkat program studi, meliputi
laboratorium fisika, laboratorium Pendidikan Matematika (laboratorium
komputer), laboratorium pendidikan kimia, laboratorium pendidikan
biologi,dan laboratorium fisika fisika pada Jurusan MIPA., laboratorium
pendidikan Bahasa dan sastera Indonesia, Laboratorium Bahasa Inggris,
dan laboratorium bahasa Jerman pada Jurusan Bahasa dan Seni.
Laboratorium pendidikan Geografi, laboratoriumpendidikan PPKn, dan
laboratorium pendidikan ekonomi pada jurusan IPS. Laboratorium
Penjaskesrek, laboratorium pendidikan PGSD, laboratorium PLS pada
Jurusan Pendidikan, dan juga laboratorium Microteaching.
Fakultas telah melengkapi sarana penunjang pembelajaran berupa media
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan
Fanspage, Anjungan, life leat, rapat kerja dan forum-forum lainnya. Kedua,
Memiliki program kerja tahunan. Sebagai penjabatan dari visi dan misi, FKIP
UNPATTI telah merumuskan rencana kerja tahunan (Renop).
Mekanisme Renop dilakukan lewat lokakarya tahunan yang dihadiri oleh
seluruh unsur pimpinan Fakultas, perwakilan dosen dan mahasiswa. Ketiga,
organisasi dan tata kerja yang baik. FKIP UNPATTI menyadari bahwa untuk
mencapai pengelolaan yang baik, dibutuhkan organisasi dan tata kerja serta
dukungan staf. Maka, FKIP UNPATTI secara organisatoris, memiliki organisasi
tata kerja kelembagaan yang baik. Secara kelembagaan, FKIP UNPATTI
memiliki struktur organisasi seperti nampak pada bagan berikut.
Diagram 8 . Struktur Organisasi FKIP Unpatti
Lama Waktu
No Instansi/Institusi Bidang Kerjasama (Mulai -
Berakhir)
2.Pelaksanaan Akta
IV
2012 - 2013
Tinggi
2.Penggunaan
Buku Terbitan
Penerbit Ombak
7. Standar Pembiayaan
Pembiayaan menjadi salah satu standar yang amat menentukan
keberhasilan seluruh manajemen operasional dan pengenbangan FKIP
UNPATTI. Pembiayaan dibutuhkan untuk belanja rutin, gaji dan honor
karyawan, pengadaan gedung dan peralatan serta pengembangan berbagai
progam akademik dan non akademik pada berbagai satuan pendidikan di
bawah FKIP UNPATTI.
PROGRAM/KEGIATAN
MAK VOLUME SATUAN JUMLAH
/OUTPUT
(1) (2) (3) (4) (5)
Juta Lima Ratus Enam Puluh Dua Ribu Dua Ratus Lima Puluh Sembilan
Rupiah). Dari jumlah tersebut, dana yang dapat direalisasi adalah sebesar 87%
dan yang tidak dapat dicairkan (masih berada di kas negara) sebesar 13%.
Ketidakmampuan pengelolaan dana tersebut dikarenakan alasan
perencanaan yang tidak dilengkapi data pendukung, kesalahan prediksi,
manajemen satu pintu yang berakibat pada birokratisme, dan proses
pencairan dana yang kebanyakan terjadi pada akhir tahun anggaran shingga
Fakultas tidak mampu mengelola.
8. Standar Evaluasi
9. Standar Penelitian
1 Mandiri 50 50 60 75 75
3 Stranas - - 6 6 6
4 Hibah bersaing 5 5 5 6 7
5 Kerjasama PEMDA 2 5 5 5 6
6 Dosen Muda 6 6 6 6 6
7 MP3 EI - - - 2 1
8 DP2M Dikti - - - - -
TAHUN
NO PUBLIKASI ILMIAH
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jurnal ISSN 60 60 60 65 70
2 Jurnal Terakreditasi 15 15 20 27 35
Nasional
3 Jurnal Internasional 10 10 15 15 20
4 Proceeding 20 20 20 25 27
5 Buku Teks 20 30 50 50 60
tahun terakhir FKIP mulai menyediakan dana untuk penerbitan buku. Diagram
9 berikut akan memperlihatkan jumlah publikasi dosen dalam bentuk buku
selama 5 tahun terakhir.
1500
1000
500
0
1 2 3 4
Modal/Buku 2016 2017 2018 2019
Modul 15 20 20 30
Buku 5 8 15 15
1 Mandiri 50 50 60 60 65
3 Kerjasama PEMDA 2 2 5 5 7
BAB III
VISI DAN MISI FKIP UNPATTI 2016 - 2020
Definisi Visi:
1. Layanan prima adalah layanan yang efiesien, efektif, adil, responsif,
berdaya tanggap tinggi, transparan dan akuntabel sehingga memberi
kepuasan kepada pelanggan.
2. Yang dimaksud dengan insan cerdas adalah individu yang memiliki
kemampuan intelektual, inovatif, kreatif, adaptif dan visioner.
3. Laut pulau adalah sebuah konsepsi yang mengintegrasikan laut dan
seluruh gugusan pulau-pulau yang ada di sekitarnya sebagai sebuah
kesatuan yang utuh dan terintegrasi. Maka, konsep laut pulau adalah suatu
kesatuan antara laut dan seluruh potensi baharinya, dalam kesatuan yang
padu dengan seluruh potensi SDA, SDM, potensi ekonomi, sosial budaya,
dan modal sosial lainnya yang ada dalam seluruh gugusan pulau-pulau di
Maluku.
4. Berkarakter laut pulau adalah individu yang memiliki kepribadian yang
tangguh dicirikan oleh keteladanan dalam bertindak dan berkarya,
mentransformasi budaya laut pulau dalam sikap: memuliakan laut,
D. Tata Nilai
Dalam menjalankan visi, misi dan tujuan, FKIP UNPATTI mengemban 8
(delapan) nilai inti sebagai panduan moral sebagai berikut:
1. Keteladanan
2. Memulikan laut
3. Disiplin
4. Peduli
5. Inklusif
6. Produktif
7. Visioner
8. Profesional
Tata nilai di atas, selanjutnya didefinisikan sebagai berikut:
1. Keteladanan adalah perilaku beradab yang diperlihatkan dalam tutur kata,
dan tindakan, ikhtiar menghindari diri dari segala perbuatan tercelah
sehingga menjadi role model bagi orang lain.
2. Memuliakan laut adalah sikap menghargai laut dengan tidak membuang
kotor, merusakan terumbuh karang dan biota laut serta menghindari
eksploitasi yang berlebihan dan selalu menjaga kelestarian dan keindahan
laut dan pantai
3. Disiplin adalah perilaku tertib sebagai refleksi dari ketaatan pada aturan
atau norma yang dicirikan oleh: kehadiran tepat waktu, tidak meninggalkan
kantor atau ruang kuliah sebelum jam kerja/kuliah berakhir, mengikuti
apel, mengenakan seragam, hormat kepada atasan, melaksanakan kegiatan
kantor/kuliah sesuai target.
4. Peduli adalah kesediaan untuk ikut merasakan dan membantu orang lain
terutama mereka yang menderita atau diperlakukan tidak adil;
5. Inklusif adalah sikap selalu terbuka dan menghargai pluralisme agama,
kepercayaan, adat istiadat, warga kulit maupun segala perbedaaan lainnya.
6. Produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan berbagai pemikiran dan
hasil temuan, dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai terget.
7. Visioner adalah bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi yang
luas serta memiliki wawasan yang jauh ke depan
1 2 3
Lokakarya Kurikulum
berbasis KKNI dan laut
pulau
Strategi 1. Standar
Isi
1 2 3
Pelatihan Evaluasi
pembelajaran
Pusat
pengembangan
pendidikan
berbasis laut - Tes diagnosITk
pulau di FKIP
Unpatti.
Strategi 2.
Standar Proses
Pelaksanaan
supervisi dan
evaluasi
perkuliahan
Tabel 12
Strategi 3. Standar Kompetensi Lulusan
1 2 3
I.Kelemahan
Strategi 3.Standar
Judisum Evaluasi Belajar Kompetensi Lulusan
mahasiswa secara
konsisten.
Event event pembinaan/kompetisi
dalam bidang pendidikan pengajaran,
Semester pendek penelitian, pengabdian kepada
masyarakatyang melibatkan
mahasiswa secara proporsional.
PPL/KKN Profesi secara
baik dan konsisten
1 2 3
1.Formasi SDM PNS FKIP tidak 1.Meningkatkan kesesuaian 1.Kesesuaian formasi SDM
sesuai dengan kebutuhan formasi SDM PNS UNPATTI PNS UNPATTI dengan
perencanaan. dengan kebutuhan kebutuhan perencanaan.
perencanaan.
2.Jumlah Guru Besar masih 2.Mendorong peningkatan 2.Peningkatan jumlah Guru
rendah jumlah Guru Besar. Besar.
3.Jumlah dosen bergelar doktor 3.Peningkatan studi lanjut 3.Peningkatan studi lanjut
masih kurang dosen bergelar dokor. dosen bergelar dokor.
4.Rasio Dosen dan Mahasiswa 4.Mendorong rekruitmen 4.Rekruitmen dosen sesuai
tidak berimbang dosen sesuai rasio kompetensi yang
mahasiswa dibutuhkan di Program
Studi
5.Kinerja dosen dalam bidang 5.1.Meningkatkan jumlah 5.1.Peningkatan jumlah
Tri Dharma PT relatif rendah dosen penerima tunjangan dosen penerima
profesi/ sertifikasi. tunjangan profesi/
sertifikasi.
5.2.Meningkatkan penulisan 5.2.1.Pelatihan penulisan
buku oleh dosen yang buku teks
diterbitkan secara
nasional.
5.2.2.Peningkatkan penulisan
buku oleh dosen yang
diterbitkan secara
nasional.
6.Jumlah dosen studi lanjut (S3) 6.Meningkatkan jumlah dosen 6.Peningkatan jumlah dosen
ke luar negeri/ dalam negeri studi lanjut (S3), dalam dan studi lanjut (S3) dalam dan
masih terbatas luar negeri luar negeri
7.Tidak tersedianya dana untuk 7.Mendorong tersedianya 7.Penyediaan dana untuk
melanjutkan studi bagi tenaga dana untuk melanjutkan melanjutkan studi bagi
kependidikan studi bagi tenaga tenaga kependidikan
kependidikan
Upaya peningkatan
kinerja bagian
Rekruitmen dosen sesuai
kepegawaian Unpatti
kompetensi yang dibutuhkan
untuk selalu mengupdate
di Program Studi
data dosen dan tenaga
kependidikan
Strategi 4.Standar
Pendidik dan
Memotivasi dosen Tenaga
yang berkualifikasi S3 Kependidikan
untuk melakukan
penelitian, pengabdian
dan menulis buku
dalam rangka Peningkatan jumlah
menunjang proses dosen penerima
pengurusan guru besar tunjangan profesi/
sertifikasi
Desiminasi hasil
Peningkatan
penelitian kepada
jumlah dosen studi
masyarakat melalui
lanjut (S3) dalam
jalur: Seminar, Artikel dan luar negeri
di Jurnal, Buku Teks
Tabel 14
Strategi 5. Standar Sarana Prasarana
1 2 3
4. Belum ditunjang dengan fasilitas 4.Perluasan system informasi 4.1.Pengadaan Wifi yang
komunikasi internal Fakultas bisa di akses dari setiap
ruangan (ruang kelas dan
ruang kerja)
4.2.SMS Gate way
4.3.Eerphone di tiap ruang
Kajur, Kaprodi, ruang
Dosen, ruang ujian,
ruang seminar.
5.Ruang Lab Belum representative 5.Laboratorium yang 5.1.Rehabilitasi ruang lab
dan belum dimanfaatkan representative dan 5.2..Rekruitmen tenaga
sepenuh oleh Jurusan (45%) dan dimanfaatkan secara laboran
Prodi (60%) optimal 5.3.Peningkatan kapasitas
laboran
5.4.Penyusunan SOP Lab
5.5.Pengadaan penuntun
pkatikum
Pengadaan AC
SMS Gate way
Penambahan Jaringan Internet
(Wifi)
Eerphone di tiap ruang Kajur,
Penyediaan manual Kaprodi, ruang Dosen, ruang
book ujian, ruang seminar
Strategi 5. Standar
Sarana Prasarana Rehabilitasi ruang lab
Rekruitmen tenaga
pustakawan Rekruitmen tenaga laboran
Pengadaan penuntun
Pengadaan buku buku praktikum
yang menunjang
Perkuliahan.
Laboratorium science dan
pendidikan berbasis laut pulau
.Wajib Kartu
Perpustakaan sebagai
ATM
Rehabilitas Ruang MCK
Leafled
Membangun lahan
parker
CCTV indoor dan
Poster, liflate perilaku outdoor
Unit Kerja Usaha Membangun/
mahasiswa: pengelola sehat
Rehabilitasi Toilet di
lahan parkir semua gedung milik
Pengadaan tempat
Fakultas
sampah di setiap sudut
bangunan dan ruang
Unit Kerja Usaha
ruang kelas
Fakultas/Dharma
wanita: pengelola Toilet
di Fakalutas
1 2 3
1.Visi fakultas belum mengacu 1.Revitalisasi visi, misi dan 1. 1.Redefinisi visi, misi dan
pada visi, misi dan tujuan tujuan Fakultas tujuan
Universitas
2.Visi dan misi Fakultas 1.2.Perumusan tata nilai
kurang dikuasai dosen dan
mahasiswa
3. Belum ada tata nilai 1.3.Sosialisasi Visi dan misi
4. Belum memiliki dokumen 2.Menyusun dokumen 2.1.Penyusunan dokumen
perencanaan jangka perencanaan jangka RKJP 20 tahun
panjang panjang 2.2.Penyusunan dan sosialisasi
Renstra (RKJM)
2.3.Uji public Renstra FKIP
2.4.Pengesahan Renstra di
Senat FKIP
2.5.Penyusunan dokumen
RKJP 20 tahun
2.6.Uji public RKJP FKIP
2.7.Pengesahan RKJP di Senat
FKIP
5. Mekanisme resource sharing 3.Pemutahiran Data dan 3.1.Pendataan (akademik dan
belum optimal informasi non akademik)
6. Pengambilan keputusan 3.2.Pengembangan SIM
yang belum sepenuhnya terpadu berbasis IT
dapat menggunakan basis
data yang obyektif.
7. Pengawasan yang intens 3.3.Penyusunan Buku FKIP
belum maksimal. dalam angka
8. Belum diditetapkan capaian 4.Penetapan standar kinerja 4.1.Peningkatan standar
standar kinerja akademik. Akademik: tatap muka,
GBPP/SAP, Buku ajar dan IP
9. Belum ditunjang dengan 4.2.Mengefektifkan sistem
pembiayaan yang riil. penjaminan mutu internal
(SMI) terpadu dan
berkelanjutan
S3 :Manajemen Pendidikan,
Pend. Biologi, Pend.
Bahasa Inggris
8.5.Pembentukan dan
Pelaksanaan Unit BK
1 2 3
Kerjasama luar negeri antara Estimasi anggaran pendapatan Evaluasi dan monitoring
Universitas Pattimura dan dan belanja terhadap perencanan dan
FKIP unpatti dengan penggunaan angaran
Universitas, fakultas, Prioritas program yang akan keuangan
pemerintah, swasta di luar dibiayai
negeri yang mendukung Lakip secara baik dan benar
RKAKL tahunan Fakultas dan
kegiatan penelitian
perangkat perangkat Audit internal terhadap
Kerjasama dengan alumni dan pendukungnya penggunaan/ pembiayaan
stakeholders yang mendukung anggaran keuangan
Transaksi pembelanjaan
kegiatan penelitian.
sesuai RKAKL dan ToR
Kegiatan
Pembiayaan
Schedule dan prioritas
permintaan pencairan dana
sesuai kompleksitas program.
Penetapan kebijakan baru yang
Koordinasi dengan bagian mengatur pembiayaan program
perencanaan Fakultas, melalui dana BOPTN.
Universitas dan PPK
1 2 3
1.Belum tersedia dokumen Monev 1.Melaksanakan monev 1.Monev kinerja akademik dosen
yang baku di fakultas, dan kinerja akademik 1.1.Dokumen monev
tindaklanjut terhadap hasil 1.2.Pelaksanaan monev
monev. 1.3.Tindaklanjut hasil monev.
2.Melaksanakan monev 2.Monev perhitungan indeks
perhitungan indeks kinerja kinerja fakultas
fakultas 2.1.Dokumen monev
2.2.Pelaksanaan monev
2.3.Tindaklanjut hasil monev.
3.Monev perhitungan Indeks 3.Monev perhitungan Indeks
Kepuasan Masyarakat Kepuasan Masyarakat (IKM)
(IKM) 3.1.Dokumen monev
3.2.Pelaksanaan monev
3.3.Tindaklanjut hasil monev.
2.Monev belum terimplementasi 4.Monev berdasarkan ruang 4.1.Pemantauan dan
sesuai ruang lingkup lingkup pengendalian program
bulanan dan triwulan,
4.2.Evaluasi tematik yang
berkaitan dengan kebijakan
FKIP UNPATTI,
4.3. Evaluasi kinerja tahunan,
4.4.Evaluasi kinerja tengah
periode Renstra melalui
pencapaian kinerja FKIP
Unpatti
4.5. Evaluasi akhir masa Renstra
FKIP UNPATTI.
3. Pemahaman civitas akademika 5.Menyamakan pemahaman 5.Lokakarya dan pelatihan
FKIP Unpatti terhadap tujuan, civitas akademika FKIP Monev: tujuan, manfaat, jenis
manfaat, mekanisme Unpatti terhadap tujuan, monev, dokumen monev, dan
pelaksanaan monev sangat manfaat, jenis monev, mekanisme pelaksanaan
bervariasi. dokumen monev, dan monev
mekanisme pelaksanaan
monev
4.1.Belum optimal Lembaga 6.1.Optimalisasi fungsi dan 6.1.Mengoptimalkan fungsi dan
penjaminan mutu peran lembaga peran lembaga penjaminan
Dokumen monev
Strategi 8. Standar
Pelaksanaan monev
Penilaian Pendidikan
Tindaklanjut hasil monev.
1 2 3
Pelatihan metodologi
penelitian dan analisis data Penerbitan buku berbasis
penelitian
Melaksanakan pelatihan
penulisan proposal penelitian
dan PKM.
1 2 3
Pendirian Buletin FKIP Penyediaan dana hibah KKN profesi berbasis desa
untuk publiksi kegiatan binaan
pengabdian kepada
masyarakat.
E. Indikator Kinerja
Program dan/atau kegiatan pendidikan yang baik memiliki lima
kriteria yang bisa disingkat dengan SMART (specific, measurable,
achievable, realistic, timebound). Kriteria tersebut dapat digunakan
sebagai dasar dalam mengembangkan indikator kinerja pendidikan
yang terukur dan yang dapat dicapai sebagai target/sasaran masing-
masing program. Secara umum, terdapat empat jenis indikator kinerja
yang biasa digunakan sebagai acuan dalam pemantauan dan evaluasi
atau pengukuran kinerja organisasi, yaitu:
Tabel 24. Estimasi Rencana dan Belanja FKIP Unpatti 2016 - 2019
Keterangan: * Beberapa kerjasama dengan Pemda Kabupaten/Kota telah berakhir sehingga berpengaruh terhadap Pagu
PNBP.
Standar 1. Isi
Kekuatan Kelemahan
1. Telah memiliki dokumen kurikulum 1. Kurikulum belum melalui tahapan
berbasis kompetensi uji publik
2. Kurikulum memuat empat standar 2. Kurikulum belum berbasis KKNI
kompetensi guru 3. Kurikulum belum diawali dengan
3. Melakukan pembenahan Kurikulum analisis yang tajam
secara terus-menerus lewat dilokakarya 4. Kurikulum belum terintegrasi
pada tingkat jurusan karakter laut pulau
4. Kurikulum telah diintegrasikan dengan 5. Dosen belum mampu meramu
pendidikan karakter materi yang berbasis laut pulau
5. Kurikulum telah disesuaikan dengan dalam mata kuliah yang diampu
kebutuhan pasar 6. Aksentuasi kurikulum yang lebih
menyiapkan lulusan sebagai guru
Peluang Ancaman
1. Pasar bebas.... ASEAN 2015, yang 1. Kualitas lulusan yang rendah
menghendaki lulusan memiliki 2. Daya saing yang rendah
kompetensi yang variatif 3. Pengangguran tenaga guru
2. Keputusan .... Tentang KKNI 4. Ketidak percayaan publik kepada
mengehendaki tiap institusi lembaga
menyesuaikan kurikulum agar lulusan
memiliki daya saing tingggi
3. Kurikulum LPTK lain yang berbasis
KKNI tersedia dan bisa dijadikan
rujukan
4. Peluang kerja dengan prasyarat
penguasaan soft skills
115
Standar 2. Proses
Kekuatan Kelemahan
1. Dosen 90% memiliki basic 1. Pembelajaran di fakultas, sebagian
kompetensi akademik yang memadai dosen 50% masih mengandalkan
2. Dosen 75% telah memiliki AKTA IV ceramah dan belum menggunakan
3. Dosen 60% telah memiliki sertifikat strategi pembelajaran dengan
pendidik aksentuasi pada proyect based
4. Dosen 67% telah memperoleh learning, problem based learning,
pelatihan dan mendapatkan sertifikat inquiry dan discovery learning
AA 2. Bahan ajar yang digunakan dosen,
5. Banyak dosen menjadi sebagian (...%) belum disusun
instruktur/pelatih strategi dan model dalam bentuk buku atau modul.
pembelajaran pada berbagai event 3. Prinsip 5 M sebagian dosen belum
6. Pembelajaran di fakultas, sebagian menggunakan dalam proses
dosen 50% telah menggunakan pembelajaran
strategi pembelajaran dengan 4. Aksentuasi pembelajaran dominan
aksentuasi pada proyect based masih tekstual dan bukan
learning, problem based learning, kontekstual
inquiry dan discovery learning
7. Prinsip 5 M sebagian dosen telah
menggunakan dalam proses
pembelajaran
8. Sekitar 32% dosen telah memiliki
bahan ajar yang tersusun dalam
bentuk buku atau modul
Peluang Ancaman
1. Training strategi dan metode 1. Rendahnya mutu proses yang
pembelajaran cukup tersedia berdampak luas pada motivasi
2. Dokumen elektronik dan based belajar dan daya serap yang rendah
practices tentang pembelajaran 2. Kemampuan komunikasi calon guru
modern tersedia dan dosen tinggal yang rendah
mengakses dan menggunakan 3. Kemungkinan daya saing lulusan
yang rendah di pasar kerja
4. Rendahnya kepercayaan publik
terhadap lulusan
116
Standar 3. Kompetensi Lulusan
117
Standar 4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
118
Standar 5. Sarana dan Prasarana
Kekuatan Kelemahan
1. Tersedia Ruang Kelas dalam menunjang 1. Daya tampung ruang kelas/kuliah belum
perkuliahan. memadai (tidak sebanding berdasarkan ratio
2. Tersedia ruang perkantoran / administrasi. mahasiswa / 1 : 25
3. Tersedia ruang Rapat/diskusi/seminar dan 2. Fasilitas pembelajaran belum menunjang
lain lain. proses pembelajaran di semua kelas
4. Tersedia Laboratotium di jurusan 4 buah 3. Belum ditunjang dengan fasilitas
dan prodi Tersedia Lab Micro teaching 2 komunikasi internal
buah 4. Sarana penunjang perkantoran/administrasi
5. Tersedia gedung perpustakaan (1 buah) belum memadai (mobile dan computer)
dan ruang baca pada prodi. 5. Sarana penunjang ruangan
6. Tersedia halaman parker. Rapat/diskusi/seminar belum memadai
7. Tersedia sarana WC. 6. Keterbatasan peralatan laboratorium
7. Peralatan yang sudah usang (lama), dan
rusak.
8. Belun tersedia Manual Book
9. Penuntun pratikum belum lengkap
10. Lab Belum dimanfaatkan sepenuh oleh
Jurusan dan Prodi.
11. Belum digunakan untuk tujuan komersil
12. Gedung yang tidak terurus
13. Tidak memiliki tenaga pustakawan
14. Tidak dilengkapi dengan buku buku yang
menunjang Perkuliahan.
15. Ruang baca belum dimanfaatkan oleh
mahasiswa sepenuhnya.
16. Perparkiran Belum ditata secara baik
17. WC secara kuatitas tdk sebanding
populasi mahasiswa, dosen dan karyawan.
18. Secara kualitas masih kurang (tidak terawat
dgn baik, air kurang tersedia)
19. Kesadaran dalam menjaga kebersihan
lingkungan oleh sivitas masih rendah
Peluang Ancaman
1. Membuat Perencanaan berdasarkan 1. Sistem pengamanan yang bersifat
analisis perkembangan dan kebutuhan konfensional (belum menggunakan CCTV
masa depan/jangka panjang. dan system alarm)
2. Sumber pendanaan tersedia 2. Perkembangan teknologi yang sangat
cepat menyebabkan semakin cepat pula
suatu peralatan menjadi usang (obsolete)
3. Perencanaan tidak sesuai dengan analisis
kebutuhan riil dan skala prioritas
119
Standar 6. Pengelolaan
Kekuatan Kelemahan
1. Fakultas memiliki visi, misi dan tujuan yang 1. Visi fakultas belum mengacu pada visi,
jelas misi dan tujuan Universitas
2. Kelengkapan struktur organisasi dan 2. Belum ada tata nilai
dokumen perencanaan 3. Visi dan misi Fakultas kurang dikuasai
3. Pengambilan keputusan dilakukan secara dosen dan mahasiswa
demokratis melalui rapat kerja, rapat 4. Belum memiliki dokumen perencanaan
pimpinan dan rapat rutin jangka panjang
4. Organisasi dan prosedur sistem penjaminan 5. Mekanisme resource sharing belum
mutu internal (SMI) yang berkelanjutan optimal
5. Sistem penjaminan mutu eksternal (SME) 6. Pengambilan keputusan yang belum
yang berkembang di fakultas. sepenuhnya dapat menggunakan basis
6. Semakin banyak kerjasama yang dapat data yang obyektif.
dilakukan dengan pihak ketiga. 7. Pengawasan yang intens belum
7. Tersedia organisasi Alumni di maksimal.
FakultasTersedia jaringan internet 8. Belum diditetapkan capaian standar
8. Kepercayaan publik terhadap mutu kinerja akademik.
akademik makin meningkat seiring dengan 9. Belum ditunjang dengan pembiayaan
meningkatnya nilai akreditasi program studi yang riil.
mencapai 87%; akreditasi B. 10. Pengelolaan proyek di fakultas belum
diatur dengan panduan yg jelas
11. Miss konsepsi dan miss interpretasi
terhadap UU No 14/2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik dan UU
No. 8/99 tentang Perlindungan
konsumen. Telah membawa implikas
terhadap masuknya civil society yang
cenderung menobrak abrik kedaulatan
birokrasi fakutas dalam tata kelola.
12. Koordinasi antar lembaga yang lemah
13. Etos kerja dan pemahaman
berorganisasi yang kurang mumpuni
14. Akses internet terbatas (baru mencapai
KBU)
15. Belum tersedia layanan computer yang
dapat di akses oleh mahasiswa
16. Tidak memiliki Sistem Informasi
Manajemen Akademik di tingkat
fakultas
17. Kebebasan memanfaatkan media untuk
memperjuangkan kepentingan pribadi
dan kelompok dengan mengabaikan
prosedur dan etika akademik
18. Masih 13% prodi mencapai akreditasi C
19. Tata kelola institusi secara keseluruhan
120
belum mencapai standar akuntabilitas
public akibat kelemahan IT dan belum
dimanfaatkannya media massa
Peluang Ancaman
1. Kerjasama kemitraan dengan Pemda, sector 1. Ketidak percayaan publik akibat
swasta dan masyarakat terbuka luas pengelolaan kerja sama yang tidak
2. Terbukanya peluang kerjasama dengan profesional
alumni yang tersebar luas 2. Semangat kecintaan terhadap almemater
3. Perkembangan ICT terkini yang dapat yang rendah
dimanfaatkan untuk meraih keberhasilan 3. Tuntutan masyarakat terhadap akses
informasi mengenai pembiayaan dan
pengelolaan Fakultas semakin tinggi.
4. Pencritaan publik yang urang baik
terhadap intitusi.
121
Standar 7. Pembiayaan
Kekuatan Kelemahan
1. Sumber pendanaan Fakultas yang 1. Sumber perolehan dana masih didominasi
bersumber dari: oleh PNBP.
a) PNPB (70% UKT) cukup 2. Penerimaan dana yang bersumber dari
memadai.(Rp. bidang usaha masih belum optimal.
14.000.000.000.-/Thn) 3. Masih rendahnya sumber pendanaan luar
b) BOPTN ( Rp.300.000.000.-/Thn) negeri yang mendukung kegiatan
c) APBN Unpatti penelitian.
2. Penggunaan keuangan telah 4. Mata rantai atau system pencairan dana
mendapatkan persetujuan dari yang panjang mengakibatkan serapan dana
Direktorat Jenderal Anggaran tidak dapat terealisir tepat pada waktunya,
Kementerian Keuangan Republik sehingga cenderung tidak efektif.
Indonesia. Dengan pembagiannya telah 5. Serapan dana untuk kegiatan
diatur secara terperinci. pembangunan fisik lebih mendapat
3. Sistem pengelolaan keuangan Tingkat prioritas utama bila dibandingkan dengan
Fakultas bersifat transparansi. serapan dana untuk kebutuhan non
4. Sistem pengelolaan keuangan ditingkat fisik/non akademik.
Fakultas cukup akuntabel. 6. Belum transparannya pimpinan Fakultas
5. Biaya penyelenggaran pendidikan sudah /Jurusan /Prodi dalam memanfaatkan
cukup memadai. bantuan dana pengembangan prodi melalui
biaya Praktek.
Peluang Ancaman
1. UU No.12 tahun 2012 memberikan 1. Pesatnya perkembangan teknologi
peluang bagi FKIP untuk melakukan infomasi secara langsung berpengaruh
program pendidikan akademik, danp terhadap proses pengelolaan administasi
rofesi yang dapat berdampak dan akademik.
padapeningkatan pendapatan di tingkat 2. Tuntutan masyarakat terhadap akses
Universitas maupun Fakultas. informasi mengenai pembiayaan dan
2. Pengelolaan keuangan PNBP yang lebih pengelolaan PT semakin tinggi.
fleksibel 3. Sistem penerapan hukum yang ketat dalam
3. Terbukanya peluang kerjasama dengan penyalagunaan kewenangan yang
alumni yang tersebar luas berdampak pada penyerapan dana yang
4. Dukungan pengembangan oleh rendah dan pengelolaan yang tidak efektif.
pemerintah melalui skema BOPTN 4. Keterlambatan terhadap pencairan dana
5. Animo para siswa lulusan SMA dan mengakibatkan terjadinya inefiesiensi dan
SMK dan sederajat untuk mengikuti mengurangi efektivitas pencapaian tujuan
kuliah di Universitas Pattimura dan berimplikasi luas terhadap mutu
Khususnya Fakultas KIP untuk Studi pelaksanaan program
lanjut pada jenjang pendidikan S1 dan
S2 semakin Tinggi. ( …../Thn)
6. Peluang Kerjasama dengan pihak terkait
dalam bentuk mitra sangat tersedia.
122
Standar 8. Evaluasi
Kekuatan Kelemahan
Manajerial:
1. Memiliki standar pengukuran mutu akademik 1. Sarana evaluasi seperti Copi
yang jelas. morning, mimbar bebas dan
2. Melakukan evaluasi secara berkala.( Evaluasi dengar pendapat belum banyak
semester, rapat pimpinan/melalui kegiatan rapat dilakukan.
kerja tahunan (RAPIN) 2. Pelaksanaan proses penilaian
3. Melakukan laporan akuntabilitas kinerja mutu akademik belum berjalan
(LAKIP). dengan baik.
4. Melakukan tes entry behavior 3. Dokumen evaluasi belum
5. Tersedianya dokumen Renstratahun 2014-2018, tersusun dan belum terealisasi.
dan Renop. 4. Hasil evaluasi belum
6. Tersedianya organisasi dan prosedur system disosialisasikan.
penjaminan mutu internal yang baik. 5. Hasiltes entry behavior belum
7. Tersedianya auditor internal dan prosedur auidit digunakan sebagai bahan untuk
mutu internal yang baik. kepentingan dan pembinaan
8. Mayoritas program studi mendapat akreditasi B kemampuan mahasiswa secara
dan A. optimal.
9. Pengakuan UNPATTI yang tinggi di mata publik 6. Publik belum diminta untuk
dan pemerintah. melakukan evaluasi terhadap
10. Jaringan kemitraan dengan institusi di dalam input, proses dan output
maupun luar negeri mahasiswa.
7. Belum adanya kerjasama dengan
instransi terkain untuk pemanfaat
lulusan dari FKIP.
8. Belum ada system penelaahan
lulusan dan karier secara
menyeluruh
PELUANG ANCAMAN
1. Tersedianya lembaga audit mutu baik internal 1. Pelaksanaan evaluasi mutu yang
maupun eksternal tidak dilakukan secara
2. Tersedia intrumen baku pada universitas lain konsekwenakan berdampak
yang dapat digunakan. pada menurunnya nilai
3. Tersedia system informasi untuk akreditasi.
mempublikasikan hasil monitoring dan evaluasi. 2. Muncul penciptaan buruk
terhadap mutu FKIP
3. Lulusan FKIP kalah bersaing
dengan lulusan lainnya.
123
Standar 9. Penelitian
Kekuatan Kelemahan
1. Dosen memiliki kemampuan untuk 1. Dana yang tersedia di fakultas
berkompetisi di bidang penelitian masih bersifat suporting; sangat
2. Dana penelitian di fakultas tersedia tiap terbatas untuk penelitian prodi dan
tahun jurusan dan belum menjangkau
3. Sebagian besar dosen telah memiliki dosen secara personal.
pemahaman mengenai metodologi 2. Sebagian besar ( ) dosen
penelitian melaksanakan penelitian hanya
4. Sebanyak ...% dosen aktif sebatas untuk kenaikan pangkat
melaksanakan penelitian untuk tujuan 3. Kemampuan dosen menyusun
kenaikan pangkat proposal kompetisi lemah
5. Sebanyak ...% dosen telah 4. Publikasi dan desiminasi hasil
mempublikasikan hasil penelitiannya penelitian sangat minim.
pada jurnal nasional dan internasional 5. Sebagian besar ( ) dosen belum
6. Sebanyak .. dosen telah mendapatkan memiliki pemahaman tentang
HAKI teknik dan tatacara penulisan untuk
7. Sekitar .... Jumlah jurnal yang telah publikasi ilmiah.
berISSN di fakultas; 6. Kurangnya jurnal terakreditasi
nasional
7. Fakultas belum memiliki jurnal;
terakreditasi
8. Semua jurnal yang terbit di
Fakultas belum online
9. Tidak tersedia dana di fakultas
untuk publikasi di Jurnal
terakreditasi
10. Kesejahteraan dosen yang rendah
Peluang Ancaman
1. Jurnal terkreditasi bahkan terindex 1. Menurunnya peringkat akreditasi
copus tersedia Fakultas/Prodi,
2. Adanya kesempatan pelatihan publikasi 2. Keterlambatan dosen dalam
di berbagai universitas di pulau Jawa pengembangan karier baik pada
3. Sumber dan seperti DP2M, MP3E I, level kepangkatan akademik
Stranas, Penelitian dosen muda dan bahkan hingga guru besar.
bantuan Pemda tersedia. 3. Pensiun dosen lebih cepat bila tidak
4. Permintaan hibah penelitian yang mencapai jenjang guru besar.
terbuka dan kompetitif
124
Standar 10. Pengabdian Pada Masyarakat
Kekuatan Kelemahan
1.Dosen memiliki kemampuan untuk 1. Dana yang tersedia di fakultas
berkompetisi di bidang pengabdian bersifat suporting; masih sangat
terbatas untuk pengabdian prodi
2. Dana pengabdian masyarakat di fakultas dan jurusan dan belum menjangkau
tersedia dosen secara personal.
3.Sebagian besar dosen ( ) telah aktif 2. Pengabdian kepada masyarakat
melaksanakan pengabdian untuk tujuan yang dilaksanakan dosen
kenaikan pangkat semata-mata untuk kepentingan
kenaikan pangkat
3. Karya pengabdian masyarakat
belum menghasilkan hak kekayaan
intelektual yang dipatenkan
Peluang Ancaman
1. Dana pengabdian masyarakat tersedia 1. Menurunnya peringkat akreditasi
di lembaga Pengabdian Unpatti, Pemda Fakultas/Prodi,
atau pun Kementrian melalui Program 2. Keterlambatan dosen dalam
DP2M, Bantuan Pemda dan lain-lain pengembangan karier baik pada
2. Permintaan hibah pengabdian level kepangkatan akademik
masyarakat yang terbuka dan bahlan hingga guru besar.
kompetitif 3. Pensiun dosen lebih cepat bila
tidak mencapai jenjang guru besar.
125
LAMPIRAN 2
KOMPILASI ANALISIS SWOT
1. Standar Isi
Masalah Potensi Kebijakan Strategi Program Sasaran
1. Kurikulum 1. Telah memiliki Pengembangan Perlu adanya 1 Memetakan 210 Dosen Mengikuti
belum melalui dokumen Kurikulum Pengembangan mata-mata kuliah Pelatihan dan 15
tahapan uji kurikulum Berbasis KKNI Kurikulum praktikum di Program Studi
publik berbasis dan Laut Pulau Berbasis KKNI Prodi-prodi sesuai Mengikuti Kegiatan
2. Kurikulum kompetensi dan Laut Pulau Kurikulum Prodi. (2016-2019).
belum berbasis 2. Kurikulum 2 Lokakarya
KKNI memuat empat Kurikulum
3. Kurikulum standar berbasis KKNI dan
belum diawali kompetensi guru laut pulau.
dengan analisis 3. Melakukan 3 Uji public
yang tajam pembenahan Kurikulum
4. Kurikulum Kurikulum secara berbasis KKNI dan
belum terus-menerus laut pulau.
terintegrasi lewat dilokakarya 4 Penyusunan GBPP
karakter laut pada tingkat & SAP serta
pulau jurusan perangkat
5. Dosen belum 4. Kurikulum telah pembelajaran
mampu meramu diintegrasikan 5 Penyusunan Buku
materi yang dengan ajar.
berbasis laut pendidikan 6 Penerbitan Buku
pulau dalam karakter ajar.
mata kuliah 5. Kurikulum telah 7 Pelaksanaan
yang diampu disesuaikan monev kegiatan
6. Aksentuasi dengan kuliah.
126
kurikulum yang kebutuhan pasar
lebih 6. Pasar bebas....
menyiapkan ASEAN 2015,
lulusan sebagai yang
guru;Kualitas menghendaki
lulusan yang lulusan memiliki
rendah kompetensi yang
7. Daya saing yang variatif
rendah 7. Keputusan ....
8. Pengangguran Tentang KKNI
tenaga guru mengehendaki
9. Ketidak tiap institusi
percayaan menyesuaikan
publik kepada kurikulum agar
lembaga lulusan memiliki
daya saing tingggi
8. Kurikulum LPTK
lain yang berbasis
KKNI tersedia dan
bisa dijadikan
rujukan
9. Peluang kerja
dengan prasyarat
penguasaan soft
skills
127
2. Standar Prosess
Masalah Potensi Kebijakan Strategi Program Sasaran
1. Pembelajaran di 1.Dosen 90% Pengembangan Perlu Adanya 1 Pelatihan strategi 4 Kegiatan
fakultas, memiliki basic Pembelajaran Pengembangan pembelajaran pelaksanan
sebagian dosen kompetensi Berbasis Pembelajaran dengan aksentuasi Pelatihan, Survei,
50% masih akademik yang Program Based Berbasis pada proyect Tes, Evaluasi,
mengandalkan memadai Learning dan Program Based based learning, Penyediaan
ceramah dan 2.Dosen 75% telah Problem Based Learning dan problembased Dokumen, Penyedian
belum memiliki AKTA IV Learning Problem Based learning, inquiry LAKIP, Raker
menggunakan 3.Dosen 60% telah Learning dan discovery Pimpinan Fakultas
strategi memiliki learning. dan 94 Kegiatan
pembelajaran sertifikat 2 Pelatihan Evaluasi Kerjasama
dengan pendidik pembelajaran (2016-2019).
aksentuasi pada 4.Dosen 67% telah 3 Tes diagnostic
proyect based memperoleh 4 Pelaksanaan
learning, pelatihan dan supervisi dan
problem based mendapatkan evaluasi
learning, sertifikat AA perkuliahan
inquiry dan 5.Banyak dosen 5 Survei indeks
discovery menjadi kepuasan
learning instruktur/pelati masyarakat
2. Bahan ajar yang h strategi dan terhadap mutu
digunakan model lulusan
dosen, sebagian pembelajaran 6 Pelatihan
(...%) belum pada berbagai E-learning dan
disusun dalam event Penggunaan web
bentuk buku 6.Pembelajaran di dan Blog
atau modul. fakultas, sebagian Pembelajaran
3. Prinsip 5 M dosen 50% telah 7 Kerjasama FKIP
sebagian dosen menggunakan dengan
128
belum strategi pemerintah di 7
menggunakan pembelajaran Kabupaten/Kota
dalam proses dengan dalam memajukan
pembelajaran aksentuasi pada pendidikan di
4. Aksentuasi proyect based Maluku
pembelajaran learning, problem 8 Pusat
dominan masih based learning, pengembangan
tekstual dan inquiry dan pendidikan
bukan discovery berbasis laut -
kontekstual learning pulau di FKIP
5. Rendahnya 7.Prinsip 5 M Unpatti.
mutu proses sebagian dosen 9 Lakip dan laporan
yang berdampak telah keuangan secara
luas pada menggunakan berkala dan
motivasi belajar dalam proses berkesinambunga
dan daya serap pembelajaran nRaker Pimpinan
yang rendah 8.Sekitar 32% dosen Fakultas
6. Kemampuan telah memiliki 10 Audit internal
komunikasi bahan ajar yang terhadap semua
calon guru yang tersusun dalam pengguna
rendah bentuk buku atau anggaran
7. Kemungkinan modul (Fakultas, Jurusan,
daya saing 9.Training strategi Prodi, Dosen,
lulusan yang dan metode Tenaga
rendah di pasar pembelajaran Administrasi).
kerja cukup tersedia
8. Rendahnya 10.Dokumen
kepercayaan elektronik dan
publik terhadap based practices
lulusan tentang
129
pembelajaran
modern tersedia
dan dosen tinggal
mengakses dan
menggunakan
130
6. Rata-rata masa kehidupan kampus. dengan civitas,
studi Lulusan 7. Memiliki Ikatan alumni,
masih relative Alumni baik pada masyarakat
tinggi tataran Prodi 5 Event-event
(……….tahun) maupun fakultas
pembinaan/kom
apalagi pada 8. Memiliki standar
petisi dalam
beberapa kompetensi lulusan
Program Studi yang jelas bidang
7. Rata-rata IPK 9. Kompetensi lulusan pendidikan
Lulusan masih cukup menjawab pengajaran,
relatif rendah tantangan penelitian,
apalagi pada kebutuhan dunia pengabdian
beberapa kerja kepada
Program 10. Animo masyarakat yang
Studi.Rata-rata mahasiswa yang melibatkan
masa tunggu masuk UNPATTI mahasiswa
Lulusan masih cenderung
secara
relative panjang meningkat per
proporsional
( > 2 tahun) tahun)
apalagi pada 11. Animo 6 Monitoring dan
beberapa lulusan mahasiswa dari evaluasi kegiatan
Program Studi. luar propinsi organisasi
8. Tingkat ekonomi Maluku cenderung kemahasiswaan
mahasiswa mulai meningkat dan UKM
rendah per tahun) 7 Penyediaan
9. Persaingan 12. Tersedia fasilitas dan
lulusan semakin beasiswa yang dana bagi
ketat cukup banyak pembinaan
10. Tingkat (Bidikmisi, PPA,
kegiatan
keketatan seleksi BBM,
kegiatan
masih relative 13. Respons
rendah pengguna lulusan kemahasiswaan.
cukup baik
131
11. Tingkat 14. Banyaknya 8 Menyelenggarak
regristrasi ulang even-even untuk an Unit Kegiatan
mahasiswa baru Peningkatan Usaha
belum maksimal penalaran, minat Mahasiswa
12. Perkembangan dan bakat pada
9 Pelantikan
IPTEKS sangat tingkat nasional
kepengurusan
cepat dan variatif dan internasional.
15. Adanya perhatian alumni
pemerintah 10 Ruang Kerja
terhadap Pengurus Harian
pendidikan yang Alumni
cukup tinggi 11 Mubes Alumni
Potensi SDA Setiap 5 Tahun
terutama potensi dan Raker
Laut – pulau yang Alumni Setiap 1
cukup besar tahun
12 Keikutsertakan
Alumni dalam
setiap moment
penting di
Fakultas
13 Konten khusus
Alumni di Web
Fakultas
14 Judisum Evaluasi
Belajar
mahasiswa
secara konsisten.
15 Semester pendek
16 PPL/KKN Profesi
secara baik dan
132
konsisten
17 Monitoring dan
evaluasi kegiatan
belajar
mahasiswa
konsisten.
18 Monitoring
terhadap lulusan
secara konsisten.
19 Komunikasi
lulusan dengan
kompetensi yang
dimilikinya
melalui website
yang ada di
Fakultas,
Jurusan,Program
Studi.
20 Program UKT
dengan sistem
subsidi silang.
21 Program
evaluasi dan
monitoring
terhadap
registrasi ulang
mahasiswa
secara konsisten
22 Program
seleksi terhadap
133
penerima
beasiswa secara
ketat
23 Program/
berbagai event
kegiatan dalam
penguasaan
IPTEKS secara
optimal dengan
berbagai
kompetensi yang
variatif
24 Program
peningkatkan
jumlah peserta
dan frekuensi
keikutsertaan
mahasiswa
dalam even-even
untuk
Peningkatan
penalaran, minat
dan bakat pada
tingkat nasional
dan
internasional.
134
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Masalah Potensi Kebijakan Strategi Program Sasaran
1. Formasi SDM 1. Satu-satunya LPTK Pengembangan Melaksanakan 1 Kesesuaian Sasarannya lebih
PNS FKIP tidak Negeri di Maluku Mutu Tenaga Pengembangan formasi SDM mengarah ke Dosen
sesuai dengan yang memiliki Pendidik dan Mutu Tenaga PNS UNPATTI dan Pegawai FKIP
kebutuhan kualifikasi Kependidikan Pendidik dan dengan Unpatti.
perencanaan. akademik dan
yang Handal Kependidikan kebutuhan
2. Jumlah Guru kompetensi Dosen
dan Berdaya yang Handal dan perencanaan
Besar masih yang memadai:
rendah Dosen dengan Saing Tinggi. Berdaya Saing 2 Peningkatan
3. Jumlah dosen jabatan Lektor Tinggi. jumlah Guru
bergelar doctor ke atas lebih Besar
masih rendah dari 70% 3 Peningkatan
Rasio Dosen Dosen tetap studi lanjut
dan dengan dosen bergelar
Mahasiswa kualifikasi S2 dokor.
tidak dan S3 sebesar 4 Rekruitmen
berimbang 87% dosen sesuai
4. Jumlah dosen 2. Satu-satunya LPTK kompetensi yang
studi lanjut Negeri di Maluku
dibutuhkan di
keluar negeri yang memiliki
masih terbatas Program Studi
kualifikasi
5. Tidak akademik dan 5 Peningkatan
tersedianya dana kompetensi tenaga jumlah dosen
untuk kependidikan yang penerima
melanjutkan memadai: tunjangan
studi bagi tenaga Tenaga profesi/
kependidikan admnistrasi sertifikasi.
6. Tenaga Tenaga Laboran 6 Pelatihan
kependidikan dengan penulisan buku
yang telah kualifikasi teks
bersertifikat Pustakawan 7 Peningkatkan
masih rendah
135
Kurangnya Arsiparis penulisan buku
pelatihan dan 3. Pengelolaan oleh dosen yang
pengembangan Sumber Daya diterbitkan
diri bagi tenaga Manusia yang secara nasional.
kependidikan. meliputi 8 Peningkatan
7. Semua kebijakan perencanaan, jumlah dosen
Dikti didasarkan rekrutmen,
pada PDPT studi lanjut (S3)
seleksi, orientasi
8. Persyaratan dan dan penempatan dalam dan luar
proses menjadi pegawai, negeri
guru besar pengembangan 9 Penyediaan dana
semakin berat karir, remunerasi, untuk
dan ketat penghargaan, melanjutkan
9. Tuntutan sanksi dan studi bagi tenaga
masyarakat akan pemberhentian kependidikan
mutu SDM pegawai diatur 10 Keikuitsertaan
10. Tuntutan dalam peraturan tenaga
masyarakat akan yang dilengkapi kependidikan
mutu penelitian dengan SOP.
dosen dalam pelatihan
4. Program
yang
remunerasi
pegawai dari bersertifikat
pemerintah Nasional
5. Program 11 Pelatihan dan
sertifikasi dosen pengembangan
6. Program hibah diri bagi tenaga
penelitian, kependidikan
pengabdian 12 Upaya
masyarakat dan peningkatan
penulisan buku kinerjaerja
teks tingkat bagian
nasional kepegawaian
7. Program beasiswa
136
studi lanjut di Unpatti untuk
dalam maupun di selalu
luar negeri mengupdate
data dosen dan
tenaga
kependidikan
13 . Memotivasi
dosen yang
berkualifikasi S3
untuk
melakukan
penelitian,
pengabdian dan
menulis buku
dalam rangka
menunjang
proses
pengurusan guru
besar.
14 Memotivasikeiku
tserta-an dosen
dalam Program
hibah penelitian,
pengabdian
masyarakat dan
penulisan buku
teks tingkat
nasional
15 Desiminasi hasil
penelitian
137
kepada
masyarakat
melalui jalur:
Seminar, Artikel
di Jurnal, Buku
Teks.
138
komunikasi baca pada prodi 8 Peningkatan
internal 7. Tersedia kapasitas
4. Sarana halaman laboran
penunjang 139arker 9 Penyusunan SOP
perkantoran/ad 8. Tersedia sarana Lab
ministrasi WC. 10 Pengadaan
belum memadai 9. Membuat penuntun
(mobile dan Perencanaan pkatikum
computer) berdasarkan 11 Laboratorium
5. Sarana analisis science dan
penunjang perkembangan pendidikan
ruangan dan kebutuhan berbasis laut
Rapat/diskusi/ masa pulau
seminar belum depan/jangka 12 Rehabilitasi
memadai panjang. ruang MCK
6. Keterbatasan 10. Sumber 13 Penyediaan
peralatan pendanaan ruang lab micro
laboratorium tersedia teaching
7. Peralatan yang 14 Pembangunan
sudah 139 arke ruang dan
(lama), dan pengadaan buku
rusak. perpustakaan
8. Belun tersedia 15 Pengadaan
Manual Book computer
9. Penuntun 16 Pengadaan
pratikum belum infocus
lengkap (…%) 17 Pengadaan AC
10. Lab Belum 18 Penambahan
dimanfaatkan jaringan internet
sepenuh oleh (wifi)
139
Jurusan (..%) 19 Penyediaan
dan Prodi (…%) Manual book
11. Belum 20 Rekruitmen
digunakan tenaga
untuk tujuan pustakawan
komersil 21 Peningkatan
12. Gedung yang kapasitas
tidak terurus pustakawan
13. Tidak memiliki 22 Pengadaan buku
tenaga buku yang
pustakawan menunjang
14. Tidak Perkuliahan
dilengkapi 23 Wajib Kartu
dengan buku Perpustakaan
buku yang sebagai ATM
menunjang 24 Leafled
Perkuliahan. 25 Membangun
15. Ruang baca lahan parker
belum 26 Unit Kerja Usaha
dimanfaatkan mahasiswa:
oleh mahasiswa pengelola lahan
sepenuhnya. parkir
16. Perparkiran 27 Membangun/
Belum ditata Rehabilitasi
secara baik Toilet di semua
17. WC secara gedung milik
kuatitas tdk Fakultas
sebanding 28 Unit Kerja Usaha
populasi Fakultas/Dharm
mahasiswa, awanita:
140
dosen dan pengelola Toilet
karyawan di Fakalutas.
(….buah). 29 Poster, liflate
18. Secara kualitas perilaku sehat
masih kurang 30 Pengadaan
(tidak tempat sampah
141 arker 141 t di setiap sudut
dgn baik, air bangunan dan
kurang ruang ruang
tersedia) kelas.
19. Kesadaran 31 CCTV indoor dan
dalam menjaga outdoor
kebersihan
lingkungan oleh
sivitas masih
rendah
20. Sistem
pengamanan
yang bersifat
konfensional
(belum
menggunakan
CCTV dan
system alarm)
21. Perkembangan
teknologi yang
sangat cepat
menyebabkan
semakin cepat
pula suatu
141
peralatan
menjadi
142 arke
(obsolete)
Perencanaan
tidak sesuai
dengan analisis
kebutuhan riil
dan skala
prioritas
6. Standar Pengelolaan
Masalah Potensi Kebijakan Strategi Program Sasaran
1. Visi fakultas 1. Fakultas memiliki Pengembangan Perlu 1 Redefinisi visi, Dosen, Senat
belum mengacu visi, misi dan Manajemen Dilaksanakan misi dan tujuan Fakultas, Para
pada visi, misi tujuan yang jelas Pengelolaan Pengembangan 2 Perumusan tata Pegawai. Mahasiswa
dan tujuan 2. Kelengkapan yang Manajemen nilai
Universitas struktur transparansi, Pengelolaan yang 3 Sosialisasi Visi
2. Belum ada tata organisasi dan responsif, transparansi, dan misi
nilai dokumen prima dan responsif, prima 4 Penyusunan
3. Visi dan misi perencanaan akuntabel. dan akuntabel dokumen RKJP
Fakultas kurang 3. Pengambilan 20 tahun
dikuasai dosen keputusan 5 Penyusunan dan
dan mahasiswa dilakukan secara sosialisasi
4. Belum memiliki demokratis Renstra (RKJM)
dokumen melalui rapat 6 Uji public
perencanaan kerja, rapat Renstra FKIP
jangka panjang pimpinan dan 7 Pengesahan
5. Mekanisme rapat rutin Renstra di Senat
142
resource 4. Organisasi dan FKIP
sharing belum prosedur sistem 8 Penyusunan
optimal penjaminan mutu dokumen RKJP
6. Pengambilan internal (SMI) 20 tahun
keputusan yang yang 9 Uji public RKJP
belum berkelanjutan FKIP
sepenuhnya 5. Sistem 10 Pengesahan
dapat penjaminan mutu RKJP di Senat
menggunakan eksternal (SME) FKIP
basis data yang yang berkembang 11 Pendataan
obyektif. di fakultas. (akademik dan
7. Pengawasan 6. Semakin banyak non akademik)
yang intens kerjasama yang 12 Pengembangan
belum dapat dilakukan SIM terpadu
maksimal. dengan pihak berbasis IT
8. Belum ketiga. 13 Penyusunan
diditetapkan 7. Tersedia Buku FKIP dalam
capaian standar organisasi angka
kinerja Alumni di 14 Peningkatan
akademik. FakultasTersedia standar
9. Belum jaringan internet Akademik: tatap
ditunjang 8. Kepercayaan muka,
dengan 143 ublic GBPP/SAP, Buku
pembiayaan terhadap mutu ajar dan IP
yang riil. akademik makin 15 Mengefektifkan
10. Pengelolaan meningkat sistem
proyek di seiring dengan penjaminan
fakultas belum meningkatnya mutu internal
diatur dengan nilai akreditasi (SMI) terpadu
panduan yg program studi dan
143
jelas mencapai 87%; berkelanjutan
11. Miss konsepsi akreditasi B. 16 Pengadaan dan
dan miss 9. Kerjasama peningkatan
interpretasi kemitraan sarna IT
terhadap UU No dengan Pemda, 17 Publikasi
14/2008 sector swasta dan program, dana
tentang masyarakat dan
Keterbukaan terbuka luas pertanggungjaw
Informasi 10. Terbukanya aban di Web dan
Publik dan UU peluang pengumuman di
No. 8/99 kerjasama fakultas
tentang dengan alumni 18 Penyusunan
Perlindungan yang tersebar LAKIB
konsumen. luas 19 Penetapan
Telah 11. Perkembangan standar etika
membawa ICT terkini yang 20 Penerapan
implikas dapat Sanksi/
terhadap dimanfaatkan hukuman bagi
masuknya civil untuk meraih civitas
society yang keberhasilan 21 Penyediaan
cenderung borang &
menobrak abrik Evaluasi Diri
kedaulatan 22 Pengajuan
birokrasi akreditasi dan
fakutas dalam reakreditasi
tata kelola. 23 Penetapan SPM
12. Koordinasi 24 Penerapan SOP
antar lembaga layanan prima
yang lemah 25 Pembinaan etos
13. Etos kerja dan kerja
144
pemahaman 26 Pembukaan
berorganisasi Prodi S1 dan S2
yang kurang dan S3 baru :
mumpuni -S1 : PAUD, Pend.
14. Akses internet Sosiologi
terbatas (baru Administrasi
mencapai …KB Pendidikan,
U) Pend.Akuntansi,
15. Belum tersedia Pend.
layanan Perkantoran,
computer yang Pend. Pariwisata,
dapat di akses Perencaan
oleh mahasiswa Wilayah, Pend.
16. Tidak memiliki Seni, Pend. IPA
Sistem Terpadu, Pend.
Informasi IPS Terpadu,
Manajemen Pend. Teknik,
Akademik di dan Pendidikan
tingkat fakultas Kelautan dan
17. Kebebasan Perikanan.
memanfaatkan - S2 :Pend.
media untuk Matematika,
memperjuangk Pend. Fisika,
an kepentingan Pend. Ekonomi,
pribadi dan Pend. Sejarah,
kelompok Pend.
dengan Penjaskesrek
mengabaikan
prosedur dan - S3 :Manajemen
etika akademik Pendidikan,
145
18. Masih 13% Pend. Biologi,
prodi mencapai Pend. Bahasa
akreditasi C Inggris
19. Tata kelola 27 Pembentukan
institusi secara dan Pelaksanaan
keseluruhan Unit BK
belum
mencapai
standar
akuntabilitas
public akibat
kelemahan IT
dan belum
dimanfaatkann
ya media massa
20. Ketidak
percayaan
146ublic akibat
pengelolaan
kerja sama yang
tidak
professional
21. Semangat
kecintaan
terhadap
almemater yang
rendah
22. Tuntutan
masyarakat
terhadap akses
146
informasi
mengenai
pembiayaan
dan
pengelolaan
Fakultas
semakin tinggi.
23. Pencritaan
147ublic yang
urang baik
terhadap
intitusi.
7. Standar Pembiayaan
Masalah Potensi Kebijakan Strategi Program Sasaran
1. Sumber 1. Sumber Penyediaan Perlu adanya 1 Estimasi Bagian Perencanaan
perolehan dana pendanaan Pembiayaan Penyediaan anggaran dan Bagian
masih Fakultas yang Secara Pembiayaan pendapatan dan Keuangan
didominasi oleh bersumber dari: Memadai dan Secara Memadai belanja
PNBP. a) PNPB (70% Pemenafaatan dan 2 Prioritas
2. Penerimaan UKT) cukup Secara Teratur Pemenafaatan program yang
dana yang memadai.( untuk Secara Teratur akan dibiayai
bersumber dari Rp. Peningkatan untuk 3 RKAKL tahunan
bidang usaha 14.000.000. Kinerja. Peningkatan Fakultas dan
masih belum 000.-/Thn) Kinerja. perangkat
optimal. b) BOPTN perangkat
3. Masih ( Rp.300.00 pendukungnya
147
rendahnya 0.000.-/Thn 4 Transaksi
sumber ) pembelanjaan
pendanaan luar c) APBN sesuai RKAKL
negeri yang Unpatti dan ToR
mendukung 2. Penggunaan Kegiatan.
kegiatan keuangan telah 5 Unit kegiatan
penelitian. mendapatkan usaha fakultas.
4. Mata rantai persetujuan 6 Kerjasama luar
atau system dari Direktorat negeri antara
pencairan dana Jenderal Universitas
yang panjang Anggaran Pattimura dan
mengakibatkan Kementerian FKIP unpatti
serapan dana Keuangan dengan
tidak dapat Republik Universitas,
terealisir tepat Indonesia. fakultas,
pada waktunya, Dengan pemerintah,
sehingga pembagiannya swasta di luar
cenderung telah diatur negeri yang
tidak efektif. secara mendukung
5. Serapan dana terperinci. kegiatan
untuk kegiatan 3. Sistem penelitian
pembangunan pengelolaan 7 Kerjasama
fisik lebih keuangan dengan alumni
mendapat Tingkat Fakultas dan stakeholders
prioritas utama bersifat yang mendukung
bila transparansi. kegiatan
dibandingkan 4. Sistem penelitian.
dengan serapan pengelolaan 8 Schedule dan
dana untuk keuangan prioritas
kebutuhan non ditingkat permintaan
148
fisik/non Fakultas cukup pencairan dana
akademik. akuntabel. sesuai
6. Belum 5. Biaya kompleksitas
transparannya penyelenggaran program.
pimpinan pendidikan 9 Koordinasi
Fakultas sudah cukup dengan bagian
/Jurusan /Prodi memadai. perencanaan
dalam 6. UU No.12 tahun Fakultas,
memanfaatkan 2012 Universitas dan
bantuan dana memberikan PPK
pengembangan peluang bagi 10 Frekuensi
prodi melalui FKIP untuk terhadap
biaya Praktek. melakukan kegiatan
7. Pesatnya program merevisi
perkembangan pendidikan anggaran.
teknologi akademik, 11 Memetakan
infomasi secara danp rofesi yang mata-mata
langsung dapat kuliah praktikum
berpengaruh berdampak di Prodi-prodi
terhadap padapeningkata sesuai kurikulum
proses n pendapatan di prodi.
pengelolaan tingkat 12 Menetapkan
administasi dan Universitas proporsi
akademik. maupun pengangaran
8. Tuntutan Fakultas. praktikum
masyarakat 7. Pengelolaan mahasiswa
terhadap akses keuangan PNBP untuk
informasi yang lebih prodi-prodi.
mengenai fleksibel 13 Kebijakan baru
pembiayaan 8. Terbukanya (Keputusan
149
dan peluang Senat
pengelolaan PT kerjasama Universitas)
semakin tinggi. dengan alumni tentang
9. Sistem yang tersebar pertanggungjaw
penerapan luas aban
hukum yang 9. Dukungan penggunaan
ketat dalam pengembangan biaya praktikum
penyalagunaan oleh pemerintah mahasiswa
kewenangan melalui skema 14 Perencanan
yang BOPTN program sesuai
berdampak 10. Animo para skala prioritas
pada siswa lulusan 15 RKAKL dan
penyerapan SMA dan SMK ToR Pelaksanaan
dana yang dan sederajat sesuai SOP
rendah dan untuk 16 Pembiayaan
pengelolaan mengikuti sesuai RKAKL
yang tidak kuliah di dan ToR
efektif. Universitas 17 Evaluasi dan
10. Keterlambatan Pattimura monitoring
terhadap Khususnya terhadap
pencairan dana Fakultas KIP perencanan dan
mengakibatkan untuk Studi penggunaan
terjadinya lanjut pada angaran
inefiesiensi dan jenjang keuangan
mengurangi pendidikan S1 18 Lakip secara baik
efektivitas dan S2 dan benar
pencapaian semakin Tinggi. 19 Audit internal
tujuan dan ( …../Thn) terhadap
berimplikasi 11. Peluang penggunaan/
luas terhadap Kerjasama pembiayaan
150
mutu dengan pihak anggaran
pelaksanaan terkait dalam keuangan.
program. bentuk mitra 20 Pertimbangan
11. Pelaksanaan sangat tersedia. Senat Fakultas
evaluasi mutu terhadap
yang tidak langkah
dilakukan kebijakan yang
secara hendak diambil.
konsekwenaka 21 Kebijakan baru
n berdampak (Keputusan
pada Senat
menurunnya Universitas,
nilai akreditasi. pertimbangan
12. Muncul hukum) tentang
penciptaan pengelolaan
buruk terhadap dana PNBP, dana
mutu FKIP dari hasil
13. Lulusan FKIP kerjasama
kalah bersaing Fakultas (Hibah).
dengan lulusan 22 Penetapan
lainnya. kebijakan baru
yang mengatur
pembiayaan
program melalui
dana BOPTN.
151
8. Standar Evaluasi
Masalah Potensi Kebijakan Strategi Program Sasaran
1. Sarana evaluasi Manajerial: Pelaksanaan Dilakukannya 1 Monev kinerja Dosen, Pegawai dan
seperti Copi 1. Memiliki standar Evaluasi dan Pelaksanaan akademik dosen Mahasiswa
morning, pengukuran Monitoring Evaluasi dan 2 Dokumen monev
mimbar bebas mutu akademik Secara Monitoring 3 Pelaksanaan
dan dengar yang jelas. Continue Secara Continue monev
pendapat 2. Melakukan untuk untuk 4 Tindak lanjut
belum banyak evaluasi secara Peningkatan Peningkatan hasil monev.
dilakukan. berkala.( Evaluas Mutu dan Mutu dan 5 Monev
2. Pelaksanaan i semester, rapat Mencegah Mencegah perhitungan
proses pimpinan/melalu Kebocoran. Kebocoran indeks kinerja
penilaian mutu i kegiatan rapat fakultas
akademik kerja tahunan 6 Dokumen monev
belum berjalan (RAPIN) 7 Pelaksanaan
dengan baik. 3. Melakukan monev
3. Dokumen laporan 8 Tindak lanjut
evaluasi belum akuntabilitas hasil monev.
tersusun dan kinerja (LAKIP). 9 Monev
belum 4. Melakukan tes perhitungan
terealisasi. entry behavior Indeks Kepuasan
4. Hasil evaluasi 5. Tersedianya Masyarakat
belum dokumen (IKM)
disosialisasikan Renstratahun 10 Dokumen monev
. 2014-2018, dan 11 Pelaksanaan
5. Hasiltes entry Renop. monev
behavior belum 6. Tersedianya 12 Tindak lanjut
digunakan organisasi dan hasil monev.
sebagai bahan prosedur system 13 Pemantauandan
untuk penjaminan pengendalian
152
kepentingan mutu internal program bulanan
dan pembinaan yang baik. dan triwulan
kemampuan 7. Tersedianya 14 Evaluasi tematik
mahasiswa auditor internal yang berkaitan
secara optimal. dan prosedur dengan
6. Publik belum auidit mutu kebijakan FKIP
diminta untuk internal yang UNPATTI.
melakukan baik. 15 Evaluasi kinerja
evaluasi 8. Mayoritas tahunan.
terhadap input, program studi 16 Evaluasi
proses dan mendapat kinerjatengahper
output akreditasi B dan iodeRenstra
mahasiswa. A. melalui
7. Belum adanya 9. Pengakuan pencapaiankinerj
kerjasama UNPATTI yang a FKIP Unpatti
dengan tinggi di mata 17 Evaluasiakhir
instransi 153 ublic dan masaRenstra
terkain untuk pemerintah. FKIP UNPATTI.
pemanfaat 10. Jaringan 18 Lokakarya dan
lulusan dari kemitraan pelatihan Monev:
FKIP. dengan institusi tujuan, manfaat,
8. Belum ada di dalam maupun jenis monev,
system luar negeri dokumen monev,
penelaahan 11. Tersedianya dan mekanisme
lulusan dan lembaga audit pelaksanaan
karier secara mutu baik monev
menyeluruh internal maupun 19 Mengoptimalkan
eksternal fungsi dan peran
12. Tersedia lembaga
intrumen baku penjaminan
153
pada universitas mutu sampai di
lain yang dapat tingkat Prodi.
digunakan. 20 Menindaklanjuti
13. Tersedia system hasil monev
informasi untuk lembaga
mempublikasika penjaminan
n hasil mutu.
monitoring dan 21 Menggunakan
evaluasi. jasa auditor
internal dalam
mengaudit
kegiatan-kegiata
n internal
(Fakultas,
Jurusan, Prodi)
22 Menindaklanjuti
hasil audit
lembaga auditor
internal
setelah
melaksanakan
tugasnya.
23 Melaksanakan
akreditasi ulang
terhadap 4
Program Studi
tahun 2016
24 Melaksanakan
Akreditasi
terhadap 2
154
Program Studi
yang memiliki
Akreditasi C.
25 Melaksanakan
Penilaian input
(oleh institusi)
26 Melaksanakan
penilaian proses
dan hasil (oleh
dosen)
27 Melaksanakan
penilaian output
(oleh
pemerintah dan
stake holders)
9. Standar Penelitian
Masalah Potensi Kebijakan Strategi Program Sasaran
1. Dana yang 1.Dosen memiliki Pengembangan Mengedepankan 1 Pelatihan Dosen FKIP Unpatti
tersedia di kemampuan Mutu Produk Pengembangan metodologi dalam Kegiatan
fakultas masih untuk Penelitian Mutu Produk penelitian dan Penelitian
bersifat berkompetisi di dalam Skala Penelitian dalam analisis data
155 upporting; bidang penelitian Nasional dan Skala Nasional 2 Melaksanakan
sangat terbatas 2.Dana penelitian di Internasional. dan pelatihan
untuk penelitian fakultas tersedia Internasional. penulisan
prodi dan tiap tahun proposal
jurusan dan 3.Sebagian besar penelitian dan
belum dosen telah PKM.
155
menjangkau memiliki 3 Program
dosen secara pemahaman keikut- sertaan
personal. mengenai dosen dalam
2. Sebagian besar metodologi Program hibah
( ) dosen penelitian penelitian,
melaksanakan 4.Sebanyak ...% pengabdian
penelitian hanya dosen aktif masyarakat
sebatas untuk melaksanakan tingkat nasional
kenaikan penelitian untuk 4 Melaksanakan
pangkat tujuan kenaikan Program
3. Kemampuan pangkat peningkatan
dosen 5.Sebanyak ...% jumlah hibah
menyusun dosen telah penelitian
proposal mempublikasikan maupun
kompetisi lemah hasil pengabdian pada
4. Publikasi dan penelitiannya masyarakat
desiminasi hasil pada jurnal tingkat nasional.
penelitian nasional dan 5 Pelatihan
sangat minim. internasional menulis di
5. Sebagian besar 6.Sebanyak .. dosen jurnal.
( ) dosen belum telah 6 Penyediaan dana
memiliki mendapatkan hibah untuk
pemahaman HAKI penelitian dosen
tentang teknik 7.Sekitar .... Jumlah 7 Penyediaan dana
dan tatacara jurnal yang telah untuk publikasi
penulisan untuk berISSN di ilmiah
publikasi ilmiah. fakultas; 8 Penerbitan buku
6. Kurangnya 8.Jurnal terkreditasi berbasis
jurnal bahkan terindex penelitian
terakreditasi copus tersedia 9 Penyediaan
156
nasional 9.Adanya borang
7. Fakultas belum kesempatan akreditasi jurnal
memiliki jurnal; pelatihan fakultas
terakreditasi publikasi di 10 Pengusulan
8. Semua jurnal berbagai akreditasi jurnal
yang terbit di universitas di fakultas.
Fakultas belum pulau Jawa 11 Online Jurnal di
online 10.Sumber dan fakultas
9. Tidak tersedia seperti DP2M,
dana di fakultas MP3E I, Stranas,
untuk publikasi Penelitian dosen
di Jurnal muda dan
terakreditasi bantuan Pemda
10. Kesejahteraan tersedia.
dosen yang 11.Permintaan
rendah hibah penelitian
11. Menurunnya yang terbuka dan
peringkat kompetitif
akreditasi
Fakultas/Prodi,
12. Keterlambatan
dosen dalam
pengembangan
karier baik pada
level
kepangkatan
akademik
bahkan hingga
guru besar.
13. Pensiun dosen
157
lebih cepat bila
tidak mencapai
jenjang guru
besar
1 Dana yang 1. Dosen memiliki Pengembangan Melakukan 1 Penyediaan dana Warga Desa Binaan,
tersedia di kemampuan Pengabdian Pengembangan hibah Dosen dan
fakultas masih untuk Masyarakat Pengabdian pengabdian Mahasiswa.
bersifat berkompetisi di untuk Masyarakat masyarakat
suporting; bidang Menghasilkan untuk 2 Pengembangan
sangat terbatas pengabdian Produk yang Menghasilkan Desa binaan
untuk 2. Dana Bermutu Produk yang FKIP
penelitian prodi pengabdian Tinggi Bermutu Tinggi 3 Pengabdian
dan jurusan dan masyarakat di Sehingga dapat Sehingga dapat masyarakat
belum fakultas tersedia Dipergunakan Dipergunakan (kemitraan
menjangkau 3. Sebagian besar untuk untuk dosen dan
dosen secara dosen ( ) telah Pengembangan Pengembangan mahasiswa)
personal. aktif Masyarakat Masyarakat dan 4 Pengembangan
2 Sebagian besar melaksanakan dan Program Program Buletin FKIP
( ) dosen pengabdian Pembelajaran. Pembelajaran. 5 Penyediaan dana
melaksanakan untuk tujuan hibah untuk
penelitian kenaikan publiksi kegiatan
158
hanya sebatas pangkat pengabdian
untuk kenaikan 4. Dana kepada
pangkat pengabdian masyarakat.
3 Kemampuan masyarakat 6 KKN profesi
dosen tersedia di berbasis desa
menyusun lembaga binaan
proposal Pengabdian
kompetisi Unpatti, Pemda
lemah atau pun
4 Publikasi dan Kementrian
desiminasi hasil melalui Program
penelitian DP2M, Bantuan
sangat minim. Pemda dan
5 Sebagian besar lain-lain
( ) dosen belum 5. Permintaan
memiliki hibah
pemahaman pengabdian
tentang teknik masyarakat yang
dan tatacara terbuka dan
penulisan untuk kompetitif
publikasi
ilmiah.
6 Kurangnya
jurnal
terakreditasi
nasional
7 Fakultas belum
memiliki jurnal;
terakreditasi
8 Semua jurnal
159
yang terbit di
Fakultas belum
online
9 Tidak tersedia
dana di fakultas
untuk publikasi
di Jurnal
terakreditasi
10 Kesejahteraan
dosen yang
rendah
11 Menurunnya
peringkat
akreditasi
Fakultas/Prodi,
12 Keterlambatan
dosen dalam
pengembangan
karier baik pada
level
kepangkatan
akademik
bahkan hingga
guru besar.
13 Pensiun dosen
lebih cepat bila
tidak mencapai
jenjang guru
besar.
160