Anda di halaman 1dari 43

Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


Direktorat Kursus dan Pelatihan

PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
PUSAT
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
Pedoman Penyelenggaraan
Pusat Pengembangan Karier Lembaga Kursus dan Pelatihan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Kursus dan Pelatihan
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Ketersediaan tenaga kerja yang kompeten menjadi kunci utama untuk


mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Lembaga Kursus dan
Pelatihan (LKP) sebagai medium untuk menyiapkan tenaga kerja kompeten menjadi
sangat penting untuk dapat menjawab kebutuhan tersebut. LKP, sebagai satuan
pendidikan yang berorientasi pada keterampilan dan keahlian tertentu yang khas,
diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kesiapan untuk memasuki
dunia kerja, mampu bersaing secara global, dan adaptif terhadap keterampilan dan
teknologi yang aplikatif.
LKP harus mampu memberikan kontribusi melalui penyiapan lulusan yang
kompeten, kritis dan solutif, untuk menghadapi tantangan maupun peluang yang ada
dengan dukungan stimulus-stimulus serta percepatan dalam pelaksanaan kebijakan
penyelenggaraan LKP, sehingga kompetensi lulusannya selaras dengan dunia kerja
agar dapat bersaing di pasar kerja yang makin kompetitif. Untuk itu perlu adanya
program fasilitasi dari pemerintah bersama LKP sebagai upaya peningkatan karier
lulusannya yang dikemas melalui penyelenggaraan pusat pengembangan karier.
Sebagai upaya menciptakan standarisasi dan wadah terpadu dalam bentuk pusat
pengembangan karier, maka Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
menyusun “Pedoman Penyelenggaraan Pusat Pengembangan Karier di LKP”.
Semoga pedoman ini dapat mendorong LKP untuk menginiasi terbentuknya
wadah/unit kerja yang antara lain bertugas untuk memperoleh informasi
ketenagakerjaan/kebekerjaan bagi lulusan/alumni LKP, sehingga pada akhirnya
keberadaan pusat pengembangan karier tersebut dapat menyebabkan terdeteksinya
outcome dari penjaminan mutu pelaksanaan pelatihan vokasi di LKP.

Jakarta, Juni 2023


Direktur

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….... i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. ii

BAB I. PENDAHULUAN 1
……………………………………………….... 1
A. Latar Belakang ………………………………………………. 2
B. Dasar Hukum ………………………………………………... 2
C. Tujuan Pedoman ……………………………………………. 3
D. Sasaran Pengguna ………………………………………….. 3
E. Hasil Yang Diharapkan ……………………………………... 3
F. Pengertian-Pengertian ………………………………………
BAB II. PUSAT PENGEMBANGAN KARIER DI LKP …. 5
……………... 5
A. Pengertian PPK LKP ……………………………………...…. 5
B. Tujuan PPK LKP …………………………………………....... 5
C. Manfaat PPK LKP ……………………………………………. 5
D. Fungsi PPK LKP…………………………………………........ 6
E. Dampak PPK LKP …………………………………….............
BAB III PENGELOLAAN PUSAT PENGEMBANGAN KARIER DI
LKP ……………………………………………………………….. 8
A. Kriteria LKP Penyelenggaran PPK ………………………….. 8
B. Integrasi Layanan PPK di LKP ……………………………… 8
C. Kategori PPK di LKP ………………………………………… 8
D. Prosedur Pengelolaan PPK di LKP …………………………. 11
BAB IV PENDAMPINGAN PUSAT PENGEMBANGAN KARIER
DI LKP ………………………………………………………... 16
….. 16
A. Pengertian Pendampingan ………………………………….. 16
B. Tujuan Pendampingan ………………………………………. 17
C. Sasaran Pendampingan ……………………………………... 17
D. Metode Pendampingan ……………………………………… 17
E. Laporan Pendampingan ……………………………………... 17
F. Indikator Keberhasilan ………………………………………..
BAB IV PENUTUP …………………………... 18
………………………….....

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran-Lampiran:
Lampiran 1: Contoh format administrasi PPK LKP
Lampiran 2: Video Best Practice PPK LKP BPLE Tiara Course
Lampiran 3: Video Best Practice PPK LKP LPP Enter
Lampiran 4: Video Best Practice PPK LKP Magistra Utama
Lampiran 5: Video Best Practice PPK LKP Desy Education

ii
Lampiran 6: Contoh Program Pembinaan PPK LKP

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya Indonesia untuk keluar dari perangkap pendapatan menengah
menuju negara berpendapatan tinggi hanya akan dapat dicapai melalui
pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas tingkat rata-rata, inklusif, dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan
Pelatihan Vokasi yang berorientasi pada permintaan pasar (demand-oriented)
dengan selalu memperhatikan dinamika yang terjadi di Dunia Usaha, Dunia
Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA). Revitalisasi itu diharapkan menjadi
kunci sukses keberhasilan dalam membangun sumber daya manusia yang
kompeten, produktif, dan berdaya saing tinggi.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi
Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (RPVPV) disebutkan bahwa
Pendidikan Vokasi adalah pendidikan menengah yang menyiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dan/atau berwirausaha dalam bidang tertentu
dan pendidikan tinggi yang menyiapkan mahasiswa untuk bekerja dan/atau
berwirausaha dengan keahlian terapan tertentu. Sementara itu, Pelatihan
Vokasi adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu
sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan untuk bekerja
dan/atau berwirausaha.
Penyelenggara pelatihan vokasi antara lain Lembaga Kursus dan
Pelatihan (LKP). Berdasarkan pangkalan data Kementerian Pendidikan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2022, total LKP yang terdaftar
sebanyak 17.533 lembaga, sementara yang tervalidasi di Dapodik terdapat
9.022 lembaga. Permasalahan yang sering dijumpai di LKP antara lain adalah
belum tersedianya informasi pasar kerja dengan unsur penelusuran (tracing)
yang dapat dijadikan acuan dalam penempatan alumni LKP maupun sebagai

1
peta kebutuhan SDM oleh DUDIKA. Jikapun ada, maka bisa dipastikan
prosesnya belum dilaksanakan secara sistematis, berkala, dan belum terdapat
basis data yang komprehensif. Terlebih, saat ini juga belum terdapat
standarisasi dan wadah terpadu, antara lain untuk menampung hasil
penelusuran alumni LKP.
Sebagai upaya menciptakan standarisasi dan wadah terpadu untuk
menampung hasil penelusuran alumni LKP, maka Direktorat Kursus dan
Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2023 ini menyusun “Pedoman
Penyelenggaraan Pusat Pengembangan Karier di LKP”. Semoga pedoman ini
dapat mendorong LKP untuk menginiasi terbentuknya wadah/unit kerja yang
antara lain bertugas untuk memperoleh informasi
ketenagakerjaan/kebekerjaan bagi lulusan/alumni LKP, sehingga pada
akhirnya keberadaan PPK tersebut dapat menyebabkan terdeteksinya
outcome dari penjaminan mutu pelaksanaan pelatihan vokasi di LKP.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan
Kesempatan Kerja.
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 24).
6. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi
Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 108).

2
7. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2022 tentang Strategi
Nasional Pendidikan Vokasi Dan Pelatihan Vokasi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 90 Tahun 2014
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Instruktur Kursus dan
Pelatihan.
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Penempatan Tenaga Kerja.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada
Satuan Pendidikan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

C. Tujuan Pedoman
Secara umum tujuan pedoman ini diharapkan dapat memberikan acuan
bagi LKP dalam menyelenggarakan PPK, dan secara khusus bertujuan untuk:
1. Memberikan gambaran dan kerangka operasional penyelenggaraan PPK
di LKP; dan
2. Memberikan acuan kepada LKP untuk melaksanakan program yang
diperlukan dalam upaya mengembangkan karier peserta didik dan lulusan
LKP.

D. Manfaat Pedoman
Pedoman ini diharapkan memberikan manfaat nyata bagi para pemangku
kepentingan LKP dalam membuat, menerapkan dan/atau mengembangkan
struktur program, strategi implementasi, serta melaksanakan monitoring dan
evaluasi PPK LKP.

3
E. Sasaran Pengguna
Sasaran pengguna pedoman ini adalah LKP dan para pemangku
kepentingan, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan
Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Kursus dan Pelatihan, DUDIKA,
Asosiasi Profesi LKP, dan masyarakat.

4
BAB II
PUSAT PENGEMBANGAN KARIER
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

A. Pengertian PPK LKP


PPK LKP adalah unit kerja/divisi/ departemen/tim kerja yang memiliki
fungsi menyiapkan dan mempertemukan peserta didik atau lulusan LKP
dengan pengguna tenaga kerja (perusahaan) atau peluang usaha
(berwirausaha), maupun dengan perguruan tinggi. Tujuan dibentuknya PPK
LKP adalah untuk memberikan pelayanan dan dukungan dalam perencanaan
dan pengembangan karier, upskilling dan reskilling, serta penguatan
mental/karakter bagi peserta didik dan lulusan LKP. Dengan kata lain,
keberadaan PPK dapat dimanfaatkan oleh LKP untuk melakukan bimbingan
karier, menjalin kemitraan dengan DUDIKA dan perguruan tinggi, serta
unsur yang kompeten lainnya. Selain itu, PPK juga bermanfaat untuk
memperoleh tentang informasi ketenagakerjaan/kebekerjaan bagi
lulusan/alumni LKP.

B. Fungsi PPK LKP


Secara umum fungsi PPK LKP adalah mengarahkan peserta didik/lulusan
LKP dalam menentukan bidang karier yang sesuai dengan minat, bakat dan
kompetensinya. Sementara fungsi PPK LKP secara khusus adalah:
1. Penyedia informasi; PPK LKP berfungsi untuk memberikan informasi
lengkap dan akurat tentang berbagai bidang karier yang tersedia di
DUDIKA, lowongan kerja dan persyaratan yang dibutuhkan, peluang
usaha, serta informasi tentang program studi yang cocok, sehingga
diperoleh informasi tentang ketenagakerjaan/kebekerjaan, dan/atau
informasi tentang peningkatan kualifikasi lulusan/alumni LKP;
2. Penyedia data; PPK LKP berfungsi untuk melakukan penelusuran dan
pendataan secara sistematis terstruktur untuk melihat kesesuaian antara

5
pelatihan yang diterima, rencana karier yang diinginkan dan karier yang
akhirnya dilakukan oleh peserta didik setelah lulus;
3. Katalisator; PPK LKP berfungsi untuk memberikan pemahaman peserta
didik terhadap minat, bakat, dan kemampuan dirinya guna menyesuaikan
dengan pilihan karier yang tersedia di DUDIKA, serta membantu peserta
didik LKP dalam merencanakan tahapan pengembangan karirnya guna
mencapai karier yang diharapkan;
4. Fasilitator; PPK LKP mempunyai fungsi untuk meningkatkan
kompetensi peserta didik melalui pembekalan pengembangan hardskills,
softskills, dan sikap melalui pelaksanaan program pengembangan karier
yang relevan dengan DUDIKA, seperti magang, praktik wawancara,
praktik kerja, atau program penempatan kerja; dan
5. Motivator; memberikan dukungan dan bantuan kepada peserta didik dan
lulusan LKP dalam mengatasi tantangan dan hambatan yang terkait
dengan pengembangan karier, termasuk nasihat, mendengarkan, dan
memberikan umpan balik konstruktif.

C. Dampak Penyelenggaraan PPK LKP


Dalam jangka pendek, penyelenggaraan PPK LKP diharapkan
berdampak langsung pada peningkatan kinerja LKP dan jumlah lulusan LKP
yang terserap di DUDIKA atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Sementara itu dampak jangka panjang dari penyelenggaraan PPK LKP:
1. Tersedianya sistem informasi berbasis digital yang berisi kebutuhan atau
lowongan kerja dengan profil keterampilan komprehensif yang
dibutuhkan DUDIKA yang bersifat real time, serta informasi tentang
ketenagakerjaan/kebekerjaan lulusan/alumni LKP;
2. Terwujudnya kelembagaan LKP yang inovatif transformatif, serta
meningkatnya kapasitas dan aksesbilitas LKP dalam menyelenggarakan
pelatihan vokasi yang berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan
DUDIKA; dan
3. Meningkatnya peran DUDIKA dalam mengembangkan ekosistem vokasi
yang produktif dan berkesinambungan di LKP.

6
BAB III
TATA KELOLA PUSAT PENGEMBANGAN KARIER
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

A. Kriteria LKP Penyelenggara PPK


Secara umum, semua LKP disarankan untuk membentuk PPK sebagai
bagian dari layanan pelatihan vokasi yang diselenggarakannya. Akan tetapi
sebagai upaya penjaminan mutu layanan PPK, terdapat beberapa kriteria LKP
penyelenggara PPK yang harus diperhatikan:
1. Memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang terdaftar di
https://app.vokasi.kemdikbud.go.id/dapodik;
2. Konsiten melakukan update data Dapodik minimal 6 (enam) bulan
sekali;
3. Memiliki program pelatihan vokasi yang reguler;
4. Konsisten melaksanakan kemitraan dengan DUDIKA; dan
5. Memiliki sumber daya untuk mendukung aktivitas PPK LKP.

B. Prinsip Penyelenggaraan PPK LKP


Penyelenggaraan PPK adalah kegiatan yang tidak hanya berfokus pada
proses akhir, namun juga proses awal dengan tujuan mengoptimalkan potensi
dan pengembangan karier peserta didik dan lulusan LKP. Karena itu,
Terdapat beberapa prinsip dalam penyelenggaraan:
1. Kesesuaian; memperhatikan kesesuaian minat, bakat dan kemampuan
peserta didik dengan pengembangan karier yang diharapkan;
2. Kemandirian; merujuk pada tujuan pengembangan karier, agar peserta
didik dan lulusan dapat secara mandiri menentukan arah karier yang
diharapkan;
3. Keahlian; menjamin pelaksanaan pengembangan karier menuju pada
keahlian dan keunggulan peserta didik; dan

7
4. Keterpaduan; dikelola secara integral dari manajemen pelatihan vokasi di
LKP dengan melaksanakan analisis kebutuhan tiap peserta didik sesuai
dengan perencanaan pengembangan kariernya.

8
C. Skema Penyelenggaraan PPK LKP

8
D. Persiapan PPK LKP
1. Pembentukan struktur organisasi PPK LKP
Struktur organisasi merupakan bagian penting yang berguna untuk
memberikan kejelasan tentang peran dan fungsi, pola koordinasi, sistem
pengambilan keputusan, dan kejelasan uraian tugas PPK LKP. Terdapat
2 (dua) bentuk PPK yang dapat di pilih LKP:
a. Unit terpisah; PPK sebagai unit khusus untuk memberikan layanan
pengembangan karier dan penempatan lulusan LKP. Berikut contoh
struktur organisasi PPK LKP dengan bentuk unit terpisah; dan

Direktur LKP

Akademik Marketing Tata usaha PPK LKP

Ketua PPK LKP

Anggota PPK LKP

b. Terintegrasi; PPK merupakan layanan yang berada di dalam atau


sebagai bagian dari jabatan tertentu, seperti bagian dari bidang
akademik/Humas. Berikut contoh struktur organisasi PPK dengan
bentuk yang terintegrasi.

Direktur LKP

Akademik Marketing Tata usaha Humas

Bidang Pusat Bidang Kerja Sama dan


Pengembangan Karier Pemagangan

Ketua PPK LKP

Anggota PPK LKP

SDM di PPK LKP diharapkan memiliki skill kehumasan,


kemampuan menjalin relasi dan proaktif dalam upaya pengembangan
kompetensi peserta didik dan lulusan LKP. SDM PPK LKP sebaiknya,
berasal dari pendidik/instruktur atau tenaga kependidikan yang sudah

9
terbiasa terlibat pada kegiatan bursa kerja atau kegiatan sejenis yang
relevan dengan pengembangan karier peserta didik/lulusan LKP.
Pada awal pembentukan, SDM di PPK LKP minimal 2 (dua) orang
yaitu yang berperan sebagai ketua dan anggota. Ketua melaksanakan
kegiatan yang bersifat koordinasi dan advokasi, sedangkan anggota
melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis dan administrasi. Untuk
menjaga akuntabilitas program/layanan pengembangan karier, SDM yang
ditugaskan untuk mengelola PPK LKP harus ditandai dan diukur dengan
dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) pembentukan PPK dengan disertai
nama-nama pengurusnya.
2. Penyediaan sarana, prasarana, dan pembiayaan PPK LKP
Setelah SK PPK LKP dikeluarkannya, sebagai bentuk komitmen dari
pimpinan/ketua LKP adalah menyediakan sarana prasarana dan
pembiayaan yang khusus diperuntukkan bagi operasional PPK LKP,
meliputi:
a. Sarana; PPK LKP sebaiknya diberikan fasilitas penyimpanan dan
pengarsipan yang memadai untuk menyimpan berbagai dokumen
administratift. Penting juga untuk disediakan komputer, alat
komunikasi, dan koleksi buku, majalah, jurnal, dan materi referensi
lainnya;
b. Prasarana; PPK LKP idealnya difasilitasi ruangan khusus yang
berfungsi sebagai ruang administrasi dan ruang konseling yang
nyaman dan bersifat pribadi. Ruangan PPK LKP diusahakan untuk
terkoneksi dengan layanan internet untuk menjelajahi situs web
karier, akses ke database alumni, rekrutmen, sertifikasi profesional,
dan layanan lainnya yang mendukung pengembangan karier peserta
didik dan lulusan LKP; Selain itu, PPK LKP juga sebaiknya
dilengkapi papan informasi yang antara lain menyediakan informasi
tentang lowongan pekerjaan yang dibutuhkan DUDIKA; dan
c. Pembiayaan; PPK merupakan bagian tidak terpisahkan dari
manajemen pelatihan vokasi di LKP, karena itu LKP harus terus
memastikan sumber pembiayaan yang memadai untuk menjaga

10
keberlanjutan dan kualitas layanan PPK. Pembiayaan PPK LKP
dapat berasal dari berbagai sumber, tergantung pada struktur dan
kebijakan keuangan LKP. Misalnya bersumber dari pendapatan
internal, dukungan dari institusi yang relevan, CSR dengan
DUDIKA, dan sumber dana eksternal yang diperoleh melalui skema
hibah, donasi, atau sponsor.
d. Menyediakan pelayanan dan data profil lulusan melalui pembuatan
kanal komunikasi lulusan, platform data profil lulusan, dan
penelusuran lulusan (tracer study).
3. Penyusunan SOP dan Program Layanan PPK LKP
Pengurus PPK bersama dengan ketua/pimpinan LKP, bidang
akademis dan bidang Humas menyusun Standar Operasional Prosedur
(SOP) untuk memastikan konsistensi, transparansi, dan efektivitas
penyelenggaraan PPK LKP (contoh terlampir). Selanjutnya sebagai
bentuk implementasi PPK LKP menyusun program layanan yang sesuai
dengan kebutuhan sasaran dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja,
dunia usaha, atau perguruan tinggi (contoh terlampir).
Pada tahap penyusuan program layanan, sebaiknya melaksanakan
koordinasi dengan bagian akademik LKP yang antara lain bertujuan
untuk:
a. Memperoleh informasi terkait kompetensi tenaga kerja yang
dibutuhkan DUDIKA terkini;
b. Merancang program pembinaan softskills sesuai dengan program
pelatihan vokasi yang diselenggarakan LKP;
c. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan karier peserta didik dan
lulusan LKP; dan
d. Menyusun peta jalan jenis kebutuhan standar kompetensi kerja yang
dibutuhkan oleh DUDIKA terkini.

E. Pelaksanaan Layanan PPK LKP


Pelaksanaan layanan PPK dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
sumber daya LKP. Namun penting untuk memastikan bahwa layanan yang

11
disediakan relevan, dikelola dengan baik, dan memberikan dukungan yang
efektif dalam pengembangan karier peserta didik atau lulusan LKP. Berikut
ini merupakan contoh skema layanan layanan PPK LKP.
1. Penyediaan data
a. Melaksanakan survei atau penilaian keterampilan, minat, dan tujuan
karier individu untuk menentukan layanan PPK LKP yang relevan,
kemudian mengorganisasikan database hasil survai secara sistematis.
b. Melaksanakan penelusuran alumni (tracer study) untuk mengetahui
situasi kerja, pemerolehan kompetensi, dan penggunaan kompetensi
dalam pekerjaan dan perjalanan karier lulusan LKP. Tracer study
bisa dilakukan 1 (satu) tahun setelah peserta didik lulus dan rutin
dilaksanakan pada setiap tahunnya. Hail dari tracer study tersebut
dianalisis dan menyosialisasikan hasilnya kepada pimpinan LKP dan
unsur relevan lainnya.
c. Melakukan kontak berkala dan hubungan yang berkelanjutan dengan
alumni untuk kemudian menjadi partner LKP dalam
mengembangkan program-program pengembangan karier dan
jejaring alumni.
d. Menyediakan data untuk memfasilitasi DUDIKA menemukan SDM
yang kompeten dan bertalenta (talent scout).
2. Penyediaan informasi
PPK LKP dapat membuat sistem informasi yang terintegrasi,
sehingga program di PPK perencanaan karir dan pengembangan karir
dapat terinformasikan dengan baik antara pihak-pihak yang relevan.
Adapun kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung terciptanya
IPK, antara lain:
e. Mengembangkan media komunikasi yang dapat menyajikan
informasi mengenai karier peserta didik dan lulusan LKP dalam
media-media yang relevan, seperti website, media sosial (misal
instagram, facebook, whatsapp, line), brosur atau papan informasi
yang berfungsi antara lain untuk:

12
1) memberikan informasi real-time terperinci tentang kebutuhan
tenaga kerja seperti jenis tenaga kerja, kualifikasi, lokasi, dan
persyaratan yang dibutuhkan, atau peluang mengembangkan
usaha;
2) memberikan informasi tentang program pendidikan atau
pelatihan lanjutan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang
diminati peserta/lulusan LKP; dan
3) promosi dan sosialisasi kegiatan-kegiatan yang bisa mem-
branding eksistensi PPK LKP.
f. Berpartisipasi pada acara yang berkaitan dengan bursa kerja dan
pengembangan karier yang antara lain bermanfaat untuk
memperoleh informasi tentang peluang kerja/usaha, update
kebutuhan pekerjaan di DUDIKA, dan menambah jaringan
kemitraan DUDIKA atau unsur yang relevan dengan karier peserta
didik/lulusan LKP.
g. Menyediakan akses ke sumber daya informasi seperti buku, majalah,
website, dan database yang berkaitan dengan karier peserta
didik/lulusan LKP.
h. Menyediakan hak akses kepada DUDIKA/Perguruan Tinggi dan
unsur relevan lainnya untuk memasukkan informasi tentang
lowongan pekerjaan/peluang kerja sama usaha/ peluang studi lanjut
yang relevan dengan karier peserta didik/lulusan LKP.
3. Peningkatan kompetensi
Kegiatan peningkatan kompetensi ini dirancang untuk membantu
peserta didik atau lulusan LKP dalam mengembangkan keterampilan,
pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan
dalam karier mereka. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis kegiatan
peningkatan kompetensi untuk pengembangan karier peserta
didik/lulusan LKP:
a. Pelatihan keterampilan kerja yang bertujuan umutk embantu
peserta didik/lulusan LKP supaya mampu mengembangkan
keterampilan praktis yang relevan dengan bidang pekerjaan tertentu,

13
seperti penggunaan peralatan, perencanaan dan pengorganisasian
proyek;
b. Workshop dan simulasi yang melibatkan partisipasi aktif peserta
didik dalam situasi yang mensimulasikan tugas-tugas atau tantangan
yang mungkin dihadapi dalam lingkungan kerja nyata;
c. Studi kasus dan analisis dengan cara mengajak peserta didik untuk
mempelajari kasus nyata, menganalisis tantangan yang dihadapi,
mengidentifikasi solusi yang efektif, dan mempresentasikan temuan
mereka;
d. Proyek kolaboratif yang melibatkan peserta didik dalam kerja sama
tim untuk menyelesaikan proyek atau tugas yang kompleks. Mereka
akan bekerja bersama untuk mengidentifikasi masalah,
mengembangkan rencana tindakan, membagi tugas, dan
menghasilkan hasil yang berharga;
e. Pelatihan soft skills, meliputi keterampilan komunikasi,
keterampilan interpersonal, keterampilan presentasi, kepemimpinan,
manajemen waktu, negosiasi, dan keterampilan pemecahan masalah;
dan
a. Mengorganisir seminar, kunjungan industri, magang, pelatihan
wawancara/psikotes, pameran kesempatan kerja, edufair atau
kegiatan lain yang mendukung pengembangan karier peserta
didik/alumni LKP.
4. Bimbingan dan konseling karier
Kegiatan ini berrtujuan untuk memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk mendiskusikan tujuan karier mereka, mengeksplorasi minat
dan bakat, dan menerima bimbingan dari konselor karier yang
berpengalaman. Konseling karier membantu peserta didik dalam
merencanakan jalur karier yang sesuai dengan keinginan dan potensi
mereka. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis kegiatan bimbingan dan
konseling untuk pengembangan karier peserta didik/lulusan LKP:
a. Menghadirkan konselor karier yang relevan dengan potensi
kerja/usaha/studi peserta didik atau lulusan LKP;

14
b. Menghadirkan lulusan atau alumni yang dipandang sukses dalam
bekerja/berusaha/studi untuk berbagi kisah suksesnya;
c. Mengadakan sesi konseling pribadi dengan peserta didik/lulusan
untuk mengevaluasi minat, kekuatan, dan kebutuhan karier.
d. Melaksanakan konseling kelompok untuk membantu peserta
didik/lulusan LKP mengeksplorasi pilihan karier yang sesuai dengan
minat dan kemampuan mereka dengan cara memberikan saran atau
bimbingan dalam pengambilan keputusan karier, serta membantu
dalam merumuskan rencana karier yang jelas dan terarah;
Pelaksanaan bimbingan dan konseling karier ini dapat disesuaikan
dengan konteks dan tujuan pembentukan PPK-LKP agar lebih spesifik.
Pastikan untuk menyesuaikan tahap pelaksanaan dengan potensi dan
dinamika yang terjadi pada program layanan pengembangan karier di
LKP.

F. Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui implementasi dan hasil yang dicapai dari penyelenggaraan PPK
LKP. Hasil dari kegiatan ini dijadikan pondasi bagi semua pihak yang relevan
dengan PPK LKP untuk memberikan masukan dan merencanakan langkah-
langkah perbaikan serta peningkatan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
dari penyelenggaraan PPK LKP. Adapun lingkup dari kegiatan monitoring
dan evaluasi ini adalah:
1. Pelaksanaan layanan adalah kegiatan untuk mengetahui dan menilai
apakah program-program yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan
pembentukan PPK LKP; dan
2. Hasil layanan adalah kegiatan untuk mengetahui dan mengukur apakah
keluaran dari PPK LKP sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Bentuk Penilaian dan Evaluasi


Terdapat beberapa cara untuk mengukur dan mengevaluasi
pengembangan

15
program karir peserta didik. Evaluasi dapat dilakukan secara internal
maupun eksternal,
diantaranya adalah:
1. Studi Dokumen
Studi dokumen dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan
PPK terlaksana
dan terdokumentasi dengan baik serta di-update secara berkala melalui
sistem online
database yang dimiliki sekolah. Lingkup dokumentasi antara lain yaitu:
a. Dokumen perencanaan kegiatan
b. Dokumen pelaksanaan kegiatan
c. Dokumen hasil akhir atau pelaporan kegiatan
d. Dokumen database alumni
e. Dokumen tracer study setiap tahun
f. Dokumen hasil survei pengguna

2. Analisis Hasil Tracer Study


Tracer study digunakan untuk mengetahui kegiatan alumni setelah lulus
dari sekolahsituasi kerja, pemerolehan kompetensi, dan penggunaan
kompetensi dalam pekerjaan danperjalanan karir alumni. Hasil analisis
tracer study dapat menjadi indikator keberhasilan
kegiatan PPK yaitu berupa persentase keterserapan lulusan SMK ke
pilihan karir yangpeserta didik pilih sesuai dengan minatnya serta sesuai
dengan bidang keahlian peserta
didik. Kemudian sekolah memiliki jumlah persentase serapan yang
bertahan pada bidangtersebut. Instrumen dan pelaksanaan Tracer Study
dapat mengacu pada instrumen dan
kebijakan Direktorat Mitras DUDI Kemdikbud.
3. Analisis Hasil Survei Pengguna

16
Survei Pengguna dilakukan untuk memenuhi input dan masukan dari
pendamping
PPK (dunia kerja, Alumni, CDC perguruan tinggi dan lainnya) dan
sasaran PPK (guru,peserta didik, orang tua dan lainnya) terhadap proses
pengembangan karir peserta didik
yang dilakukan sekolah. Selain itu survei pengguna juga bertujuan untuk
mendapatkan
penilain kualitas lulusan SMK dan pendidikan SMK itu sendiri. Hasil
survei pengguna dapatdigunakan sebagai data penentu akreditasi sekolah,
mengukur kepuasan pengguna,aplikasi kompetensi di dunia kerja dan
sebagai bahan pertimbangan untuk pengembanganprogram/kurikulum di
ajaran tahun baru berikutnya.
Penilaian dan evaluasi PPK diharapkan menjadi umpan balik (feed back)
bagi sekolahuntuk kemudian mengambil langkah-langkah yang relevan
untuk meningkatkan kinerja
bagi PPK dan juga memberikan strategi baru melalui cara kreatif dan
inovatif untukmenjadikan PPK menebarkan manfaat lebih luas lagi
terutama dalam pengembangankarir peserta didik dan lulusan.

Serta dokumen lain yang sesuai dengan kebijakan evaluasi di masing-


masing

tujuan pembentukan pusat pengembangan karir peserta didik


Mempertimbangkan tujuan tersebut indikator keberhasilan pengembangan
karir
peserta didik utamanya adalah terlaksananya kegiatan pembinaan dan
pengembangan
karir peserta didik yang dilakukan oleh PPK dan bekerjasama dengan Waka
Hubin, Waka

17
Kesiswaan, Waka Kurikulum, dan Waka Sarana Prasarana serta seluruh civitas
sekolah.
Kegiatan tersebut mencakup seluruh kegiatan yang terdapat pada empat alur
proses
pengembangan peserta didik yaitu persiapan karir, penguatan karir,
penempatan karir
dan penelusuran karir.

Melaksanakan survei kepada pengguna lulusan LKP untuk memperoleh


masukan dari DUDIKA terhadap kualitas dan kinerja lulusan LKP

a. Mengevaluasi efektivitas program dengan cara mengumpulkan


umpan balik dari peserta dan lulusan mengenai kepuasan mereka terhadap
layanan PPK LKP yang diberikan.

1. Melakukan evaluasi rutin terhadap program PPK yang diselenggarakan.


2. Mengumpulkan data dan umpan balik dari peserta, dan pihak terkait
untuk mengevaluasi efektivitas program. Data juga dapat berupa survei
kepuasan peserta didik, data jumlah peserta didik yang dilayani, rekam
jejak penempatan kerja, dan lain-lain.
3. Menganalisis hasil evaluasi dan membuat perbaikan yang diperlukan
untuk meningkatkan kualitas dan relevansi program.

1. Peningkatan dan perbaikan, caranya melalui dentifikasi area yang


perlu ditingkatkan, perubahan yang diperlukan, dan perbarui strategi
atau program sesuai dengan temuan evaluasi; dan

G. Pelaporan PPK LKP


a. Pelaporan internal
1) Pelaporan yang dilakukan secara berkala dan sistematis kepada
pimpinan dan unsur terkait lainnya di LKP.

18
2) Informasi yang disampaikan pada laporan minimal
mendeskripsikan terkait program yang dilaksanakan, hasil,
faktor penghambat dan pendukung, serta rencana tindak lanjut.
b. Pelaporan eksternal
1) Pelaporan yang dilakukan secara berkala minimal 1 (satu) tahun
sekali kepada pihak-pihak kompeten yang menjadi mitra PPK di
LKP.
2) Laporan minimal berisi Infomasi tentang program/layanan PKK,
jumlah dan profil peserta, rekapitulasi hasil dan pencapain
program, kolaborasi dan kemitraan, permasalahan dan alternatif
solusi, serta rencana tindak lanjut.

H. Tindak lanjut
Tindak lanjut dari penyelenggaran PKK sangat tergantung yang pada
hasil monitoring dan evaluasi. Akan tetapi ada beberapa kegiatan yang
dapat dilaksanakan:
a. Perbaikan program/layanan;
b. Peningkatan kompetensi SDM yang membidangi PKK;
c. Penyediaan sumber daya tambahan;
d. Pengembangan kemitraan dengan industri, pelaku usaha, atau
perguruan tinggi;
e. Pengembangan promosi dan informasi PKK, seperti pembuatan
brosur, berpartisipasi pada acara pengembangan karier, pemanfaatan
media sosial sebagai sarana promosi; dan
f. Peningkatan kolaborasi internal dengan unit lainnya di LKP.

19
3) Menjalin kerja sama secara
konsisten dan berkelanjutan
dengan DUDIKA, Perguruan
Tinggi, Pemda, dan unsur
relevan untuk mendukung
layanan program PPK LKP yang
terintegrasi penerapan PjBL dan
pengelolaan Teaching Factory di
LKP untuk mengembangkan
pemikiran kritis, analitis, dan
pemecahan masalah, sehingga
berdampak pada mentalitas
peserta didik/lulusan LKP
dalam mengembangkan
kariernya.

20
BAB IV
PENDAMPINGAN PUSAT PENGEMBANGAN KARIER
DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

A. PENGERTIAN PENDAMPINGAN
Pendampingan adalah proses pemberian bantuan teknis dan bimbingan
yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan berkala oleh Direktorat
Kursus dan Pelatihan kepada LKP supaya memiliki inisiasi untuk membentuk
dan/atau menguatkan Pusat Pengembangan Karier supaya dapat memberikan
layanan berkualitas, relevan, dan efektif bagi peserta didik dan lulusan LKP,
sehingga dapat membantu mereka mencapai keberhasilan dalam kariernya.

B. TUJUAN PENDAMPINGAN
1. Memotivasi dan mendorong LKP supaya memiliki insiatif untuk
membentuk unit yang bertugas untuk membantu peserta didik dan lulusan
LKP dalam merencanakan dan mengembangkan karier.
2. Menyosialisasikan dan mengorientasikan mekanisme dan strategi
pembentukan dan pengelolaan PPK, termasuk mendampingi LKP dalam
mengembangkan program yang relevan dengan kebutuhan peserta
didik/lulusan dengan kebutuhan di industri, dunia usaha, maupun
perguruan tinggi.

21
3. Meningkatkan kompetensi pengelola PPK dalam memberikan bimbingan
karier, memperluas kemitraan dan jangkauan program, menyediakan
informasi yang relevan, dan meningkatkan sumber daya yang dibutuhkan
PPK.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional PPK di LKP melalui
pengoptimalan penggunaan sumber daya yang tersedia, peningkatan
manajemen program, dan penggunaan teknologi yang tepat untuk
meningkatkan kinerja PPK.
5. Mendorong evaluasi dan peningkatan layaman secara berkelanjutan PPK
di LKP.

C. SASARAN PENDAMPINGAN
Sebagai langkah awal, pada tahun 2023 sasaran pendampingan PPK di
fokuskan kepada 30 LKP penyelenggaran program Pendidikan Kecakapan
Kerja (PKK) tahun 2023 yang mempunyai program kursus 1 tahun dan/atau 2
tahun (data terlampir).

D. METODE PENDAMPINGAN
Pendampingan PPK di LKP tahun 2023 dilaksanakan melalui Daring dan
Luring. Metode yang dipergunakan antara lain diskusi, pemberian contoh
baik, seminar, workshop, dan fasilitasi kemitraan dengan dunia kerja yang
relevan dengan bidang keterampilan program pendidikan kecakapan kerja
yang di askes LKP.

E. LAPORAN PENDAMPINGAN
Laporan kegiatan pendampingan dilakukan melalui laman
https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/simantap.

F. INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan dari kegiatan pendampingan PPK di LKP tahun
2023, adalah:
1. Terbentuknya 30 (tiga puluh) PPK di LKP yang ditandai dengan
keberadaan SK, struktur kepengurusan, SOP dan program kerja PPK.
2. Tersedianya data awal lulusan program PKK tahun 2023 yang menempati
jabatan tertentu di industri.

22
3. Tersedianya Mou dengan industri yang menjadi mitra kerja LKP dalam
program pengembangan karier peserta didik/luliusan program PKK tahun
2023.
4. Terlaksananya program layanan PPK di 30 LKP penyelenggara PKK,
ditandai dengan dokumentasi pelaksanaan program.
5. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung aktivitas PPK di 30 (tiga
puluh) LKP penyelenggaran program PKK.

23
I.

BAB V
PENUTUP

adalah untuk membina


dan mendampingi peserta didik agar dapat menentukan tujuan karirnya dan
memiliki
pengetahuan, kompetensi dan sikap yang sesuai dengan perencanaan karir
yang ingin
dicapai.

Pedoman ini diharapkan dapat memberikan informasi yang komprehensif


tentang visi, misi, tujuan, prosedur, strategi, dan penjaminan mutu
penyelenggaraan PPK di LKP, sehingga diharapkan dapat mendorong terjadinya
kolaborasi antara unsur kompeten untuk memberikan dukungan terhadap layanan-
layanan program yang dikelola PPK di LKP.
Apabila terdapat hal-hal yang belum jelas, dapat menghubungi Direktorat
Kursus dan Pelatihan melalui telepon dan fax 021-5725504/021-57904363, serta
e-mail kursus@kemdikbud.go.id. Nomor dan alamat ini termasuk pula untuk
menampung seluruh pengaduan masyarakat, dan jika terjadi penyimpangan-
penyimpangan atas penyelenggaraan program Direktorat Kursus dan Pelatihan.
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini, akan dilengkapi dengan Surat
Edaran atau surat Direktur Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

24
DAFTAR PUSTAKA

CDC UI. (2020). Laporan Kegiatan Benchmarking, Best Practices & Focus
Group Discussion dalam Pelaksanaan Penyusunan Pedoman
Pengembangan Pusat Karier Peserta didik Sekolah Menengah
Kejuruan. Depok.
Galang, G. (2019). Pengembangan dan evaluasi program layanan bimbingan dan
konseling (teori & praktik). Jawa Timur: Azizah Publishing.

25
Lampiran 1:
Contoh Format Administrsi PPK LKP

(Best Practice dari LKP Penyusun Pedoman)

https://bit.ly/contohdokumenPPKLKP

26
27
Lampiran 2:
Best Practice Pusat Pengembangan Karir – LKP BPLE TIARA COURSE

https://bit.ly/PPKLKP_BPLE

28
Lampiran 3:
Best Practice Pusat Pengembangan Karir – LKP LPP ENTER

https://bit.ly/PPKLKP_LPPENTER

29
Lampiran 4:
Best Practice Pusat Pengembangan Karir – LKP MAGISTRA UTAMA

https://bit.ly/PPKLKP_LKPMAGISTRA

30
Lampiran 5:
Best Practice Pusat Pengembangan Karir – LKP DESY EDUCATION

https://bit.ly/PPKLKP_DESYEDUCATION

31
Lampiran 6:
Contoh Program PPK LKP
a. Program pendidikan Softksill (Kursus program 1 tahun)

b. Program pendidikan Softksill (Kursus program 3 bulan)

22
c. Program pendidikan Softksill (Kursus program 1 bulan)

d. Program Pembinaan Jelang Penyaluran Kerja

23
e. Program Layanan 1 tahun Alumni (setelah lulus) dilanjutkan Tracer
Study (TS)

24
Lampiran 7:
Instrumen Pendampingan PPK LKP

Nama LKP :
NPSP :
Alamat :
Status PPK : Ada/Tidak*
Bentuk PPK :
Kategori :

No Sasaran Pendampingan Status Bukti otentik Catatan


A. Perencanaan Y Tidak
a
1 Hasil identifikasi kebutuhan LKP untuk
pembentukan PPK.
2 Visi dan misi PPK yang selaras dengan
program PKK
3 Sumber daya PKK yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan karier peserta
didik dan lulusan PKK.
4 Infrastruktur PKK untuk mendukung
operasional program PKK
B Pengorganisasian
5 SDM yang bertanggungjawab membantu
peserta didik dan lulusan PKK dalam
merencanakan dan mengembangkan
karier
6 Struktur kepengurusan PPK dalam
bentuk organigram
7 Peran dan tanggung jawab SDM yang
terdapat pada struktur PPK
8 SOP pengelolaan PPK
9 Program kerja PPK yang sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja/industri mitra
LKP dalam penyelenggaraan program
PKK
10 Jadwal layanan PPK bagi peserta dan
lulusan program PKK
C Pelaksanaan layanan PKK
11 Data pendaftaran layanan PPK dari
peserta didik dan lulusan program PKK
12 Layanan konseling karier bagi peserta
didik dan lulusan program PKK
13 Layanan pelatihan dan pengembangan
keterampilan bagi peserta didik dan
lulusan program PKK
14 Layanan informasi karier bagi peserta
didik dan lulusan program PKK
15 Layanan perencanaan karier peserta
didik dan lulusan program PKK
16 Layanan pelacakan dan evaluasi karier

22
No Sasaran Pendampingan Status Bukti otentik Catatan
bagi peserta didik dan lulusan program
PKK
17 Kerja sama program pengembangan
karier bagi peserta didik dan lulusan
PKK dengan perusahaan/industri mitra
program PKK.
18 Koordinasi dengan bagian akademik
LKP untuk perencanaan dan
pengembangan karier peserta didik dan
lulusan program PKK
D. Monitoring, evaluasi, tindak lanjut,
dan pelaporan PKK
20 Mekanisme dan hasil monitoring
pelaksanaan layanan PPK bagi peserta
didik dan lulusan program PKK
21 Mekanisme dan hasil evaluasi
pelaksanaan layanan PPK bagi peserta
didik dan lulusan program PKK
22 Program tindak lanjut layanan di PPK
bagi peserta didik dan lulusan program
PKK
23 Mekanisme pelaporan lanjut layanan di
PPK bagi peserta didik dan lulusan
program PKK

Kesimpulan dan Rekomendasi

Petugas Pendampingan
……………………………..2023

(Nama Jelas)

23
Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan program ini
dengan sebaik-baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungli. Jika dinilai sudah memiliki
cukup bukti, laporan akan diteruskan ke kelompok kerja (pokja) penindakan. Laporan yang
dinilai belum memiliki cukup bukti akan ditangani oleh pokja intelijen. Silahkan lapor
dengan menghubungi:
SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR
Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat 10110
Email : lapor@saberpungli.id
Call Center: 0821 1213 1323
SMS : 1193
Telp : 0856 8880 881 / 0821 1213 1323
No Fax : 021-3453085
Website : www.saberpungli.id
Jadikanlah wadah ini sebagai alat aspirasi rakyat yang disampaikan dengan bahasa, sudut
pandang, dan dukungan positif. Wadah ini terbuka untuk siapapun yang hendak melakukan
pelaporan. Apabila ada kekurangan dan keterbatasan dalam hal proses pelaporan di
aplikasi kami, mohon diinformasikan agar segera dilakukan perbaikan.

DILARANG MEMBERIKAN HADIAH, UANG, BARANG ATAU SEJENISNYA KEPADA SIAPAPUN YANG TERKAIT
DENGAN BANTUAN PEMERINTAH PADA DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN

Anda mungkin juga menyukai