Merkurius adalah planet terkecil di tata surya dan terdekat dengan matahari, berukuran hanya 3,032 mil
di khatulistiwa. Orbit Merkurius bukanlah lingkaran yang sempurna. Merkurius adalah planet tercepat di
dalam sistem tata surya, melaju dengan kecepatan sekitar 29 mil per detik dan menyelesaikan setiap
orbit mengelilingi matahari hanya dalam 88 hari Bumi. Dibutuhkan waktu yang lama bagi matahari
untuk terbit dan terbenam di sana yaitu dalam waktu sekitar dua jam dari Matahari
Planet kecil ini berputar perlahan dibandingkan dengan permukaan Bumi, jadi satu hari akan
berlangsung lebih lama. Merkurius membutuhkan 59 hari Bumi untuk melakukan satu putaran penuh.
Setahun di Merkurius berjalan dengan cepat, karena letaknya planet terdekat dengan matahari.
Merkurius adalah salah satu planet berbatu (selain Venus, Bumi, dan Mars). Planet ini memiliki
permukaan padat yang ditutupi dengan kawah.
Planet Merkurius telah diketahui oleh bangsa Sumeria, sekitar 5.000 tahun yang lalu. Di Yunani Klasik,
planet ini disebut Apollo ketika muncul sebagai bintang fajar sebelum matahari terbit. Merkurius diberi
nama sesuai dengan utusan para Dewa Romawi.
Orbit
Merkurius mengelilingi matahari setiap 88 hari Bumi. Orbit berbentuk oval sangat elips. Jika seseorang
dapat berdiri di atas Merkurius ketika terdekat dengan matahari, ia akan muncul tiga kali lebih cepat jika
dilihat dari Bumi.
Anehnya, karena orbit Merkurius yang sangat elips dan 59 hari Bumi yang diperlukan untuk memutar
pada porosnya, ketika di permukaan planet yang panas, matahari tampak naik sebentar, terbenam, dan
naik lagi sebelum bergerak ke barat melintasi langit. Saat matahari terbenam, matahari tampak
terbenam, bangkit kembali sebentar, dan kemudian terbenam lagi.
Apabila dibandingkan dengan ukuran Bumi, maka besar planet Merkurius 2,7 kali lebih kecil dari Bumi.
Ukurannya yang kecil tersebut menyebabkan gravitasinya pun hanya sepertiga kali gravitasi planet Bumi.
Sedangkan bagian yang tidak terkena sinar Matahari suhunya sangat dingin, yaitu bisa mencapai -
180 ºC dengan rata-rata sebesar -70 ºC. Kondisi suhu yang begitu ekstrim tersebut, mengakibatkan tidak
memungkinkan muncul sebuah kehidupan di planet Merkurius.
Berdasarkan hipotesa tersebut seharusnya Merkurius juga dapat mempunyai satelit. Tapi hal tersebut
tidak dapat terjadi disebabkan karena letak planet yang dekat dengan Matahari. Akibatnya adalah
besarnya pengaruh gaya gravitasi Matahari pada planet itu, sehingga pecahan-pecahan tersebut bukan
berubah menjadi satelit, tapi ditarik dan dilahap oleh Matahari.