A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan bermasyarakat, suatu hal yang wajar jika setiap individu
bersosialisasi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bertingkah laku sesuai dengan
kebiasaan normal dalam masyrakat. Bersosialisasi merupakan proses dengan metode
berpikir, berperasaan, dan berperilaku untuk mendapatkan keterampilan supaya berperan
aktif dalam masyarakat. Dengan berperan aktif dalam bermasyarakat, maka akan
memahami pentingnya sosialisasi dalam bermasyarakat sehingga timbul rasa saling
membutuhkan antara satu dengan yang lain.(Xiao, 2018)
Syarat terjadinya aktivitas sosial (sosialisasi) adalah prsoses interaksi sosial.
Interaksi sosial dapat dipahami sebagai hubungan dinamis yang terjadi antar individu,
antar kelompok, ataupun individu dengan kelompok. Hubungan tersebut timbul karena
diantara individu meiliki situasi dan kepentingan yang beragam yang kemudian menjadi
hubungan sosial.. (Fatmayarni et al., 2018)
Pada zaman sekarang melakukan hubungan interaksi sosial dengan orang lain itu
sangat penting untuk membentuk jaringan relasi. Selain itu, interaksi sosial memberi
ruang untuk mengekspresikan dan mengolah skill yang dimiliki dihadapan individu
lainnya. Salah satu wadah dalam berinteraksi sosial adalah aktif ikut serta dalam suatu
organisasi. Organisasi merupakan bentuk relasi antara dua atau lebih pihak yang terkait
yang bekerja sama yang memiliki tanggung jawab masing-masing demi tercapainya
tujuan tertentu. Terdapat berbagai macam organisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Seperti, organisasi dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik.(Tampubolon,
2018)
Dalam bidang sosial contohnya, terdapat salah satu organisasi yang
beranggotakan para mahasiswa. Mahasiswa sebagai gerakan pembaharuan memiliki arti
sekelompok manusia intelektual yang berpikir positif, kritis, maju, dan bertanggung
jawab yang hasil karyanya akan bermanfaat bagi lingkungan. Salah satu bentuk
tanggung jawab mahasiswa adalah aktivitas kemahasiswaan yang dapat berfungsi
sebagai penyaluran masing-masing aspirasi. Aktivitas ini diwujudkan dengan adanya
suatu organisasi. (Kosasih, 2016)
Keberadaan mahasiswa dalam berorganisasi akan sangat membawa dampak untuk
kehidupan interaksi sosial di suatu perguruan tinggi. Selaras dengan Undang-Undang
dasar Negara Republik Indonesia tahun 1954 perubahan kedua tahun 2000 BAB XA
tentang Hak Asasi Manusia pasal 28 E ayat (3) disebutkan bahwa “Tiap-tiap warga
negara diberikan kebebasan dalam melakukan interaksi sosial dalam wujud berkumpul,
berserikat, dan mengeluarkan pendapat, hal inilah merupakan bentuk hak yang
diberikan kepada warga negara serta jaminan dalam membentuk suatu perkumpulan,
kelompok sosial, atau bahkan organisasi”. Dalam hal ini, mengikuti sebuah organisasi
dengan tujuan ber-interaksi sosial atau bersosialisasi sah dan diperbolehkan negara
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. (Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Perubahan Kedua Tahun 2000 BAB XA Tentang Hak Asasi
Manusia., n.d.)
Berkenaan dengan hal di atas, mucul permasalahan pada mahasiswa dalam
memahami tentang organisasi. Fakta yang terjadi di kenyataan berbeda dengan teori-teori
yang sudah diungkap sebelumnya. Hal ini karena perbedaan dalam memahami atau
memandang tentang organisasi. Ada yang memahami jika mengikuti organisasi akan
dapat menambah dan memperluas relasi, ada juga yang beranggapan jika organisasi itu
dapat mengganggu jam belajar dalam perkuliahan, sehingga memilih berada dalam zona
nyaman dengan hanya fokus dalam perkuliahan.(Caesari et al., 2013)
Dengan banyaknya artikel-artikel mengenai interaksi sosial dalam organisasi
mahasiswa, peneliti merasa perlu mengkaji literatur mengenai topik tersebut dengan
tujuan sebagai berikut: pertama, peneliti akan mengetahui kajian-kajian lain yang pernah
dilakukan peneliti lain dengan topik yang sama. Peneliti akan lebih memahami tentang
pengetahuan mengenai topik tersebur secara lebih mendalam. Peneliti sedang
membangun kredibilitas diri dalam khazanah pengetahuan yang menjadi topik penelitian.
Satu kajian literatur memperlihatkan kepada pembaca tentang penguasaan peneliti
tentang topik kajian yang peneliti lakukan. Peneliti berharap kajian ini dapat bermanfaat
untuk pembaca yang ingin memahami topik ini.
Kedua, kajian literatur membawa peneliti kepada wacana luas dalam literatur
tentang topik tersebut. Peneliti akan mempersempit jarak yang ada antara penelitian yang
sedang peneliti kerjakan dengan literatur lainnya, bahkan peneliti bisa memperluas
kajian-kajian yang sudah ada. Peneliti memahami maksud dan tujuan penelitian-
penelitian yang telah dikaji tentang topik tersebut. Dengan pengetahuan tersebut, maka
peneliti akan menggambarkan dan menganalisi bagaimana arah selanjutnya yang akan
peneliti lakukan. Kajian literatur dianggap benar dan baik apabila dapat
mengkontekstualisasikan penelitian yang sedang dirancang ke dalam konteks bidang
kajian yang terkait dengan pengetaahuan umum, tema penelitian, dan objek atau
masyarakat penelitian.
Ketiga, menunjukkan kemampuan peneliti dalam merangkum apa yang sudah
diketahui orang lain tentang bidang kajian yang sedang diteliti. Peneliti harus mengetahu
arah kajian ataupenelitian dan bagaimana menyikapinya. Keempat, dengan mengambil
pelajaran dari orang lain mengenai suatu pengetahuan, peneliti dapat mendeklarasikan
pemikiran-pemikiran yang rasional dan aktual. Kajian literatur yang baik adalah
menyingkap hal-hal yang masih gelap, sehingga dapat mmunculkan suatu kajian atau
pengetahuan yang baru. (Marzali, 2016)
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur. Kajian literatul merupakan
penelitian kepustakaan dengan dengan mencari literatur dari buku, jurnal, artikel,
maupun cetakan lainnya yang memiliki topik berkesinambungan, sehingga
menghasilkan suata karya tulisan dengan topik atau isu tertentu. Dalam kajian literatur
untuk penulisan suatu tulisan ilmiah, seperti skripsi, tesis, dan disertasi, penulis
menelusuri berbagai pustaka atau literatur yang berkaitan sesuai dengan topik dan
masalah yang dipilih, tentang objek penelitian, tentang teori yang telah digunakan
dalam penelitian sebelumnya, tentang metode penelitian dan seterusnya.(Marzali, 2016)
Kajian literatur dilakukan untuk mengetahui berbagai macam pengetahuan yang
terus berkembang pada setiap zamannya. Sebelumnya, banyak peneliti yang sudah
mengkaji berbagai topik dan objek penelitian yang beragam untuk dipelajari lagi oleh
peneliti lainnya. Kajian literatur dilakukan untuk mencapai dua hal. Pertama, kajian
yang dilakukan untuk menulis sebuah karya ilmiah yang memperkenalkan tema tertentu
yang nantinya akan diterbitkan sebagai bacaan untuk umum. (Tjahjono, 2008)
Tujuan kedua adalah untuk proyek kepentingan pribadi. Hal ini dilakukan untuk
menambah cakrawala kita mengenai topik yang kita miliki, mempermudah dalam
merumuskan masalah, dan membantu menentukan teori dan langkah-langkah dalam
penelitian kita. Dengan mempelajari literatur lain, kita bisa memilih apakah akan
mencontoh, me- review, atau memberi saran dan kritik terhadap suatu literatur. Dalam
kajian ini akan memaparkan berbagai kajian dengan topik tertentu untuk kepentingan
pribadi. Berikut langkah-langkah kajian literatur yang digunakan oleh penulis.
1) Pengumpulan Artikel
Pada tahap ini dilakukan dengan menjelajahi berbagai artikel yang terkait
dengan topik kemudian mengetikkan kata kunci “interaksi sosial dalam
organisasi kemahasiswaan”.
2) Menyeleksi Artikel berdasarkan Variabel yang telah ditentukan.
Hal ini dappat dilakukan dengan mencari fokus dan hal-hal pokok agar
memudahkan dalam tahap selanjutnya.
3) Penyusunan Artikel
Penyusunan dalam hal ini dengan membuat penyajian dalam bentuk tabel.
4) Pembahasan dan Analisis
Pada tahap ini membahas tentang teori-teori tertentu beserta analisis
berdasarkan literatur yang digunakan.
5) Kesimpulan
Hal ini dilakukan terhadap hasil pembahasan dan analisis sebelumnya.
(Marzali, 2016)
2. Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi diambil dari kata organon dalam bahasa Yunani yang mempunyai
arti alat. Pemahaman tentang makna organisasi telah banyak didefinisikan oleh
beberapa ahli seperti; James D. Money memahami organisasi sebagai pola relasi di
antara beberapa orang untuk menuju target yang akan dicapai dan dilakukan dengan
bersama-sama. Kemudian tokoh dari Indonesia, Pradjudji Armosudiro
mendefinisikan organisasi dengan sebuah hubungan dengan struktur pembagian
tanggung jawab dan tugas yang bekerja menjadi satu untuk mencapai tujuan yang
sama.Arie Ambarwati, Perilaku Dan Teori Organisasi, ed. by Amirullah, Cetakan 1
(Malang: Media Nusa Creative, 2018).
Dapat dikatakan organisasi memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat
membedakan dengan lainnya, seperti; a) mempunyai suatu tata tertib yang wajib
ditaati, b) terdiri atas pemimpin yang mengatur jalannya sebuah organisasi dan
pelaksana yang mengerjakan sesuai dengan tugasnya masing-masing, c) dalam
organisasi mempunyai unit-unit yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
berbeda-beda namun tetap dengan tujuan yang sama, d) dalam melaksanakan tugas
dilakukan secara gotong royong agar mencapai tujuan yang telah dirancang.
(Ambarwati, 2018)
Dalam organisasi mempunyai manfaat yang berpengaruh dalam kehidupan.
Organisasi dibentuk untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab demi tercapainya
sebuah tujuan yang sama, meningkatkan public skill seperti berbicara, memberi
pendapat, maupun memberi kritik dan saran, dann dengan berorganisasi kita dapat
memecahkan dan menyelesaikan masalah dengan mudah yang nantinya di kehidupan
masyarakat akan terbiasa bertemu dengan masalah yang lebih kompleks.(Ambarwati,
2018)
Salah satu variabel dalam tulisan ini adalah organisasi kemahasiswaan.
Mahasiswa merupakan salah satu intelektual yang dimiliki oleh suatu bangsa. Oleh
karena itu diharapkan mahasiswa dapat merealisasikan ilmu yang diperoleh dalam
kehidupan. Beberapa manfaat mengikuti organisasi kemahasiswaan adalah melatih
Leadership, belajar me- manage waktu, menambah relasi atau networking, mengatasi
konflik, dan mengasah kemampuan sosial. Tentunya mahasiswa yang berpartisipasi
dalam organisasi mempunyai karatkeristik lebih aktif. Dengan berorganisasi, maka
otomatis mahasiswa akan berinteraksi dengan mahasiswa lain dengan sifat dan
karakteristik yang berbeda pula.(Cahyaning Pertiwi et al., 2015)
3. Penyusunan Artikel Terkait
Pada tahap pertama mengumpulkan artikel dan jurnal dengan kata kunci kunci
“interaksi sosial dalam organisasi kemahasiswaan”, dari 10 artikel didapatkan 4
artikel yang sesuai dengan pembahasan. Pada tahap penyeleksian artikel dan jurnal,
terdapat 6 artikel yang harus di reduksi dikarenakan tidak memenuhi variabel pada
topik judul. Seperti, terdapat artikel atau jurnal yang hanya membahas tentang
interaksi sosial saja maupun hanya membahas organisasi kemahasiswaan.
Artikel maupun jurnal interaksi sosial dalam organisasi kemahasiswaan yang
berjumlah 4 jurnal diuraikan rinciannya meliputi nama penulis, tahun terbit, judul
artikel, nama jurnal, volume dan nomor jurnal seperti pada tabel di bawah ini.
Artikel 1
Dalam artikel ini, dapat dijabarkan tentang proses dan bentuk interaksi
sosial, diantaranya;
a. Hubungan individu dengan individu
Hubungan antar individu dalam FOMAKATI didasari dengan prinsip
kekeluargaan sehingga dalam kesehariannya muncul sifat saling menghormati
dan menghargai. Meskipun demikian, ada beberapa kendala mengenai tempat
tinggal yang berjauhan. Hal ini memengaruhi terhadap intensitas interaksi
sosial secara langsung sedikit terhambat.
b. Proses disosiatif
1) Konflik
Prihara konflik selalu ada dalam sebuah forum atau organisasi, tinggal
bagaimana para anggota menyikapinya. Konflik dalam FOMAKATI
terlihat saat proses pergantian ketua. Masing-masing anggota membuat
kubu-kubu tertentu sesuai dengan pandangan masing-masing anggota.
Terjadi pengelompokan per kubu disebabkan masalah ego yang masih
tinggi. Kelompok tersebut berusaha memperluas pengaruhnya untuk
mendapat perhatian anggota lain.
2) Persaingan
Persaingan yang terlihat dalam FOMAKATI berupa suatu kedudukan dan
peranan dalam individu atau kelompok yang menginginkan kedudukan
dan peranan yang seimbang dengan individu atau kelompok lain, bahkan
lebih tinggi dari itu. Hal ini juga terjadi saat musyawarah penggantian
ketua.(Maradjabessy et al., 2019)
Artikel 2
Interaksi sosial yang terjadi diantara ketiga organisasi ini dikarenakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi seperti adanya kesamaan akidah yakni
sesama muslim yang dapat menyatukan perbedaan-perbadaan latar belakang
yang ada. Kemudian adanya toleransi diantara berbagai organisasi yang ada di
Universita Halu Oleo. Oleh karena itu, toleransi dapat dikatakan solusi
alternatif untuk berbagai keragaman yang ada. Fakor selanjutna yang
memengaruhi ketiga organisasi ini adalah faktor kedekatan dan kekerabatan.
Kedekatan terjadi karena menjadi teman satu kelas dalam perkuliahan atau
lainnya. Selain itu tentunya ukhuwah islamiyah menjadi alasan penting
hubungan dekat antara ketiga organisasi ini.(Fatmayarni et al., 2018)
Artikel 3
Dalam artikel ini, mahasiswa yang terlibat aktif dalam organisasi mempunyai
interaksi sosial dengan presentas tinggi berjumlah 56%, sedangkan sisanya 44%
mahasiswa yang memiliki interaksi sosial rendah. Berikut tingkst interaksi sosial
yang terjadi pada mahasiswa yang aktif organisasi pada FKIP Universitas
Bengkulu.
a. Hubungan Sosial
Setiap individu dalam sebuah organisasi memiliki hubungan sosial yang
berbeda-beda, baik dalam lingkungannya maupun di organisasi itu sendiri.
Dalam organisasi lebih mudah meningkatkan hubungan sosial karena salah
satu tujuan berorganisasi adalah untuk memenuhi kebutuhan sosial seperti
rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sesama.
b. Kerja sama
Perilaku kerja sama di dalam organisasi otomatis terbentuk karena pada
dasarnya manusia tidak dapat melakukan semuanya sendiri. Masing-masing
anggota membutuhkan anggota lain dalam melaksanakan tugas.
c. Komunikasi
Dalam organisasi diperlukan skil komunikasi yang baik agar memudahkan
dalam menjalankan tugas. Dengan banyak melakukan komunikasi antar
anggota, maka semakin tinggi tingkat komunikasi yang di miliki masing-
masing individu.
d. Asimilasi
Peleburan budaya atau saling menghargai sangat diperlukan dalam sebuah
organisasi. Karena rasa kekeluargaan yang ada, maka keragaman yang
berbeda-beda tidak menghalangi kerja sama dalam organisasi.
e. Penyesuaian diri.(Astuti et al., 2018)
Artikel 4
Penulis : Eryanto
Tahun Terbit : 2018
Judul : Interaksi Sosial Mahasiswa Antar anggota Himpunan
Mahasiswa Islam Komisariat FKIP UNTAN Cabang
Pontianak
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, Volume 8
Nomor 1, April 2017.
Dalam artikel ini, menegemukakan beberapa poin penelitian, yakni
terdapat interaksi sosial mahasiswa berupa;
a. Bentuk kerjasama yang terjalin diantara anggota Komisariat Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura dengan anggota Komisariat
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pontianak meliputi bidang pendidikan,
bidang keagamaan, sosial, dan keolahragaan.
b. Bentuk persaingan yang terjadi diantara anggota Komisariat Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura dengan anggota Komisariat
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pontianak.
Persaingan terjadi pada pengembangan anggota Komisariat KIP dengan
Komisariat Ekonomi dan Komisariat MIPA untuk menyelenggarakan kegiatan
kader di hari yang sama. Kemudian negosiasi dilakukan oleh Badan Pengelola
Latihan (BPL) untuk menengahi keduanya. Kemudian terdapat persaingan
untuk menjadi ketua HMI cabang Pontianak dengan menjabarkan visi dan
misi masing-masing calon.
c. Penyelesaian konflik berupa proses akomodasi yang terjadi di Komisariat KIP
Universitas Tanjungpura, adanya kompromi yang dilakukan anggota
Komisariat KIP dengan Komisariat ilmu sosial politil dalam pemilihan ketuan
HMI.(Eryanto, 2017)
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian literatur tentang interaksi sosial dalam organisasi
mahasiswa dapat disumpulkan dari 4 artikel yang sudah diteliti bahwa interaksi sosial
jika mengikuti organisasi kemahasiwaan akan menghasilkan beberapa macam bentuk
seperti kerjasama, akomodasi, asimilasi, persaingan, dan konflik yang dapat berpengaruh
pada kehidupan bersosial.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, A. (2018). Perilaku Dan Teori Organisasi (Amirullah (ed.); Cetakan 1). Media Nusa
Creative.
Ardiansyah, M., Sasongko, I., & Ardiyanto, M. G. (2018). Kontak dan Tingkat Interaksi Sosial
Masyarakat Berdasarkan Tipologi Perumahan di Kelurahan Tunggulwulung dan
Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Institut Teknologi Malang.
Astuti, P. D., Hadiwinarto, & Sholihah, A. (2018). STUDI DESKRIPTIF INTERAKSI SOSIAL
MAHASISWA S1 JURUSAN ILMU. Jurnal Ilmiah Bimbingan Dan Konseling, 1(2), 29–
38.
Caesari, Y. K., Listiara, A., & Ariati, J. (2013). “KULIAH versus ORGANISASI” STUDI
KASUS MENGENAI STRATEGI BELAJAR PADA MAHASISWA YANG AKTIF
DALAM ORGANISASI MAHASISWA PECINTA ALAM UNIVERSITAS
DIPONEGORO. Jurnal Psikologi Undip, 12(2), 164-175–175.
https://doi.org/10.14710/jpu.12.2.164-175
Cahyaning Pertiwi, M., Sulistiyawan, A., Rahmawati, I., & Ummi Kaltsum, H. (2015).
HUBUNGAN ORGANISASI DENGAN MAHASISWA DALAM MENCIPTAKAN
LEADERSHIP. 227–234.
Eryanto. (2017). INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA ANTAR ANGGOTA HIMPUNAN
MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT FKIP UNTAN CABANG PONTIANAK. Jurnal
Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, 8(1), 91–106.
Fatmayarni, Hos, J., & Moita, S. (2018). INTERAKSI SOSIAL ANTARA KADER
ORGANISASI DAKWAH MAHASISWA (Studi pada Universitas halu Oleo). Neo
Societal, 3(1), 298–307.
Kosasih. (2016). PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DALAM
PENGEMBANGAN CIVIC SKILLS MAHASISWA. JPIS, 25(2), 64–73.
Maradjabessy, M. F., Lasut, J. J., & Lumintang, J. (2019). INTERAKSI SOSIAL FORUM
MAHASISWA KOTA TIDORE KEPULAUAN DI KOTA MANADO. HOLISTIK, 12(1),
1–19.
Marzali, A. (2016). Menulis Kajian Literatur. Jurnal Etnosia, 1(2), 27–36.
Muslim, A. (2013). Interaksi Sosial dalam Masyarakat Multietnis. Jurnal Diskursus Islam, 1(3),
484–494.
Tampubolon, P. (2018). Pengorganisasian dan Kepemimpinan (Kajian Terhadap Fungsi-fungsi
Manajemen Organisasi Dalam Upaya Untuk Mencapai Tujuan Organisasi). Jurnal Stindo
Profesional, 4(3), 22–35.
Tjahjono, H. K. (2008). Studi Literatur Pengaruh Keadilan Distributif dan Keadilan Prosedural
Pada Konsekuensinya Dengan Teknik Meta Analisis. Jurnal Psikologi, 35(1), 21–40.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perubahan kedua tahun 2000
BAB XA Tentang Hak Asasi Manusia. (n.d.). (Https://Id.Wikisource.Org/Wiki
/Undang_Undang_Dasar_Neg
Ara_Republik_Indonesia_Tahun_1945/Perubahan_II,Diakses Tanggal 3 Oktober 2021).
Xiao, A. (2018). Konsep Interaksi Sosial dalam Komunikasi. Jurnal Komunikasi, Media Dan
Informatika, 7(2), 94–99.