Anda di halaman 1dari 8

MINGGU KE 2: PENGOLAHAN DATA: TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Di bawah ini disajikan data hasil survei pendapatan 70 pedagang di Mataram

Tabel 1: Hasil Survei 70 Pendapatan Pedagang di Mataram

No. Pendapatan per bulan No. Pendapatan per bulan No Pendapatan per bulan
(juta rupiah) (juta rupiah) (Juta rupiah)
1 88 26 64 51 73
2 33 27 69 52 75
3 49 28 65 53 64
4 69 29 63 54 49
5 55 30 72 55 56
6 68 31 69 56 66
7 54 32 75 57 68
8 41 33 72 58 48
9 78 34 54 59 66
10 64 35 46 60 38
11 31 36 44 61 74
12 67 37 62 26 56
13 63 38 55 63 20
14 72 39 78 64 69
15 68 40 56 65 84
16 53 41 58 66 79
17 57 42 74 67 81
18 64 43 69 68 68
19 75 44 82 69 85
20 68 45 67 70 65
21 76 46 76
22 62 47 48
23 55 48 35
24 79 49 73
25 58 50 53
Sumber: Data primer

Statistik menyediakan metode untuk mengolah dan menyajikan data dengan membentuk tabel
distribusi frekuensi sehingga menjadi satu tabel ringkas seperti di bawah ini.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pendapatan 70 Pedagang di Mataram


( dalam jutaan rupiah)
Pendapatan Pedagang Banyaknya Pedagang
20 – 29 1
30 – 39 4
40 – 49 7
50 – 59 13
60 – 69 25
70 – 79 15
80 – 89 5
Jumlah 70
Sumber: Tabel 1.
Pengolahan data dengan membentuk ditribusi frekuensi adalah cara mengolah data dengan
menyusun atau menglompokkan data mulai dari nilai terendah sampai nilai tertinggi.

Tahapan membentuk Tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Pertama: Tentukan banyaknya kelas atau banyaknya kelompok data.


Perhatikan contoh tabel 2, banyaknya kelas atau kelompok data adalah 7 kelas.
Untuk menentukan banyaknya kelas gunakan pedoman “STURGES” dengan rumus:
k= 1 + 3,3 log n  dimana: k: banyaknya kelas
n: banyaknya data
Perhatikan data pada tabel 1, banyaknya data n=70
Sehingga k= 1 + 3,3 log 70
k= 1 + 3,3 (1,8451)
k= 1+6,08 = 7,08 dibulatkan menjadi 7. jadi k=7
Catatan: Banyaknya kelas harus bilangan bulat.
Ke-dua: Tentukan panjang kelas atau interval. Interval diberi simbol: I
Rumus untuk menghitung interval menurut “STURGES” adalah:
I=R/k dimana: I = Interval kelas
R = Range atau jarak yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah.
k = banyaknya kelas
nilai terendah pada tabel 1 adalah 20 dan nilai tertinggi pada tabel 1 adalah 88
sehingga Range= 88 – 20 = 68
sehingga: interval : I= 68/7=9,7. Nilai interval bisa dalam bentuk bilangan pecahan atau
bisa dalam bentuk bilangan bulat. Ahli statistik menyarankan untuk memilih bilangan
yang bagus, seperti 5, 10, 15 dstnya. Dalam contoh ini dipilih bilangan bulat yaitu 9,7
dibuatkan jadi 10. Sehingga interval kelas adalah I=10.
Ke- tiga: Menyusun batas-batas kelas, dimulai dengan menentukan batas kelas bawah:
20 -
30 -
40 -
50 -
60 -
70 -
80 –
Perhatikan nilai 20 adalah nilai terendah, mulailah dari angka 20. Selanjutnya
tambahkan interval 10, sehingga dadapat angka 30, kemudian 30 tambah interval 10
sehingga didapat 40...begitu seterusnya, sampai dapat 7 kelas.
Ke-empat: Menyusun batas atas, mulai dari kelas pertama, caranya dengan mengurangi angka 30
dengan 1, sehingga didapat angka 29. Setelah dapat angka 29 selanjutnya tinggal
ditambahkan interval 10 utnuk batas-batas kelas atas untuk kelas berikutnya.
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
Catatan: Jika data merupakan bilangan bulat, pengurangnya adalah 1, seperti 30 – 1 =29. Jika data
sebagian merupakan bilangan pecahan dengan satu angka dibelakang koma, maka dikurangi 0,1,
seperti 30 – 0,1=29,9. Jika dua angka dibelakng koma, maka dikurangi 0,01, seperti 30 – 0,01=29,99.
Ke-lima: Input data pada tabel 1 pada kelas yang bersesuaian:
Data no.1 yaitu 88 masuk ke kelas ke-7;
Data no.2 yaitu 33 masuk ke kelas ke-2;
Data no.3 yaitu 49 masuk ke kelas ke-3; begitu seterusnya, sampai didapat Tabel 2.

Tabel distribusi frekuensi kita juga bisa disusun ke dalam Tabel distribusi relatif atau Persentase
sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Relatif (Persentase) Pendapatan 70 Pedagang di Mataram


( dalam jutaan rupiah)
Pendapatan Pedagang Banyaknya Pedagang Persentase (%)
20 – 29 1 1,43
30 – 39 4 5,71
40 – 49 7 10,00
50 – 59 13 18,57
60 – 69 25 35,72
70 – 79 15 21,43
80 – 89 5 7,14
Jumlah 70 100
Sumber: Tabel 2.

Perhatikan cara memperoleh angka-angka:

1,43 diperoleh dengan cara: 1 dibagi 70 kali 100

5,71 diperoleh dengan cara: 4 dibagi 70 kali 100

10,00 diperoleh dengancara: 7 dibagi 70 kali 100 begitu seterusnya.

Tabel ini berguna untuk mengetahui persentase pedagang yang pendapatannya ada pada kisaran-
kisaran sesuai dengan kelas, misalnya kita tahu bahwa ada 1 orang atau 1,43% pedagang yang
pendapatannya per bulan berkisar anatara 20 – 29 juta rupiah per bulan; ada 4 orang atau 5,71 %
pedagang yang pendapatannya berkisar 30 – 39 juta rupiah per bulan; dstnya.

Bentuk tabel distribusi lainnya adalah Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, seperti contoh berikut:

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kumulatif Pendapatan 70 Pedagang di Mataram


( dalam jutaan rupiah)
Pendapatan Pedagang Banyaknya Pedagang Frekuensi Kumulatif
20 – 29 1 1
30 – 39 4 5
40 – 49 7 12
50 – 59 13 25
60 – 69 25 50
70 – 79 15 65
80 – 89 5 70
Jumlah 70
Sumber: Tabel 2.
Penjelasan:

Frekuensi kumulatif klas pertama= sama dengan frekeunsi absolut yaitu 1, artinya ada 1 pengusaha
yang modalnya 29 sampai 20 juta rupiah atau yang kurang dari 30 juta rupiah;

Frekuensi kumulatif kelas ke dua=5 diperoleh dari frekuensi absolut kelas 1 ditambah frekuensi
absolut kelas ke dua atau 1+4, artinya ada 5 pengusaha yang modalnya 39 sampai 20 juta atau
kurang dari 40 juta rupiah.

Frekuensi kumulatif kelas ke tiga=12 diperoleh dari frekuensi absolut kelas 1 ditambah frekuensi
absolut kelas ke dua ditambah frekuensi absolut kelas ketiga atau 1+4+7, artinya ada 12 pengusaha
yang modalnya 49 sampai 20 juta atau kurang dari 50 juta rupiah....Begitu seterusnya!

NILAI TENGAH SETIAP KELAS DALAM DISTRIBUSI FREKUENSI

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pendapatan 70 Pedagang di Mataram


( dalam jutaan rupiah)
Pendapatan Pedagang NILAI TENGAH Banyaknya Pedagang
20 – 29 24,5 1
30 – 39 34,5 4
40 – 49 44,5 7
50 – 59 54,5 13
60 – 69 64,5 25
70 – 79 74,5 15
80 – 89 84,5 5
Jumlah 70
Sumber: Tabel 2.

Penjelasan:

Nilai tengan kelas pertama diperoleh dengan cara (20+29)/2=24,5

Nilai tengan kelas ke-dua diperoleh dengan cara (30+39)/2=34,5

Nilai tengan kelas ke-tiga diperoleh dengan cara (40+49)/2=44,5 ..... Begitu seterusnya

TEPI KELAS

Pada penjelasan tahapan pembentukan tabel distribusi frekuensi tentang batas-batas kelas ada
batas kelas bawah, yaitu 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 dan ada batas kelas atas, yaitu 29, 39, 49, 59, 69,
79. Batas-batas kelas ini merupakan batas semu atau bukan merupakan batas kelas yang
sebenarnya. Adapun batas kelas yang sebenarnya tidak lain adalah tepi kelasnya:

Tepi kelas bawah Batas kelas bawah Batas kelas atas Tepi kelas atas
19,5 20 - 29 29,5
29,5 30 - 39 39,5
39,5 40 - 49 49,5
49,5 50 - 59 59,5
59,5 60 - 69 69,5
69,5 70 - 79 79,5
79,5 80 - 89 89,5
Penjelasan:

Sebelum menghitung tepi kelas, terlebih dahulu hitung beda atau selisih antara batas kelas bawah
kelas kedua, yaitu 30, dengan batas kelas atas kelas pertama, yaitu 29. Bedanya adalah 30-29=1

Selanjutnya beda tersebut dibagi 2, yaitu 1:2=0,5. Setelah itu bari dihitung tepi kelas, yaitu:

Tepi kelas bawah = batas kelas bawah dikurangi 0,5

tepi kelas atas= batas kelas atas ditambah 0,5

Tepi klas bawah kelas pertama adalah 20 - 0,5 =19,5 Tepi klas atas kelas pertama adalah 29 + 0,5 =29,5

Tepi klas bawah kelas ke dua adalah 30-0,5 =29,5 Tepi klas atas kelas ke dua adalah 39+0,5 =39,5

Tepi klas bawah kelas ke tiga adalah 40-0,5 =39,5 Tepi klas atas kelas ke tiga adalah 49+0,5 =49,5

Begitu seterusnya
Catatan: Jika bedanya 0,1 maka (0,1)/2 =0,05 dan perhitungan tepi kelasnya menjadi:

Tepi kelas bawa = batas kelas bawah – 0,05. Tepi kelas atas= batas kelas atas + 0,05

HISTOGRAM DISTRIBUSI FREKUENSI

Distbusi frekuensi dapat dilengkapi dengan grafik, misalnya grafik batang atau yang dinela dengan
HISTOGRAM. Histogram distribusi frekuensi dapat digambar dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan batas kelas, atau bisa juga dengan menggunakan tepi kelas.

Grafik Histogram dengan menggunakan batas kelas:

Histogram Pendapatan 70 Pedagang di


j Mataram
u
m 30
l
a
h 25

p 20
e
d 15
a
g 10
a
n 5
g
0
24.5 34.5 44.5 54.5 64.5 74.5 84.5
Nilai Tenhgah Pendapatan ( Jutaan rupiah)

Perhatikan jika Histogram yang digambar menggunakan batas kelas maka ada jarak antara batang
yang satu dengan batang yang lainnya, jarak ini setara dengan beda antara batas kelas atas suatu
kelas dengan batas kelas bawah kelas berikutnya, dalam hal ini bedanya adalah 1.
Cantoh: histogram dengan menggunakan tepi kelas: maka tidak ada jarak antar histogram.

Histogram Pendapatan 70 Pedagang di


j Mataram
u
m 30
l
a
h 25
p 20
e
d
a 15
g
a 10
n
g 5

0
24.5 34.5 44.5 54.5 64.5 74.5 84.5
Nilai Tengah Pendapatan ( Jutaan rupiah)

Jadi menggambar histogram menggunakan tepi kelas tidak ada jarak antar histogram, karena tepi
kelas atas suatu kelas sama dengan tepi kelas bawah kelas berikutnya.

GRAFIK POLIGON:

Grafik Poligon adalah grafik garis yang menghubungkan nilai (titik) tengah bagian atas setiap
histogram.

Poligon Pendapatan 70 Pedagang di Mataram


j
u 30
m
l
a 25
h
20
p
e
d 15
a
g
a 10
n
g 5

0
24.5 34.5 44.5 54.5 64.5 74.5 84.5
Nilai Tenhgah Pendapatan ( Jutaan rupiah)

KURVA.

Kurva adalah grafik Poligon yang di haluskan, menyerupai grafik fungsi kontinu.

Kurva merupakan pendekatan keadaan populasi.


Contoh kurva:

Jumlah Pedagang

0 Pendapatan Pedagang ( Jutaan Rupiah)

TUGAS MINGGUKE-2: di bawah ini disajikan data IPK mahasiswa Semester II Klas E D3 Akuntansi FEB
Unram Tahun 2020.

No IPK JENIS KELAMIN


1 2,85 P
2 2,98 L
3 3,44 P
4 3,06 P
5 2,88 P
6 2,90 P
7 3,19 P
8 2,38 P
9 3,38 P
10 3,13 P
11 2,88 L
12 3,15 P
13 3,38 P
14 2,88 P
15 3,19 P
16 2,71 P
17 3,42 P
18 3,13 P
19 2,87 L
20 2,44 P
21 3,31 L
22 2,69 P
23 3,40 P
24 3,94 P
25 3,24 P
26 2,84 P
27 3,69 P
28 2,88 P
29 3,44 P
30 3,10 L
31 3,67 P
32 3,13 P
33 2,94 P
34 3,59 P
35 2,94 P
36 3,23 L
37 2,79 L
38 3,19 P
39 2,85 P
40 2,73 P
41 2,77 P
Sumber: Data Sekunder
Jenis Kelamin: l: laki-laki; P: perempuan

Tugas:
1. Olah data IPK diatas kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi (absolut)! Cantumkan pula
nilai tengah pada setiap kelas!
2. Olah data IPK di atas ke dalam bentuk Tabel distribusi Frekuensi Persentase!
3. Olah data IPK di atas ke dalam bentuk Tabel distibusi Frekuensi Kumulatif!
4. Gambar grafik Histogram dan Poligonnya!

Anda mungkin juga menyukai