KECAMATAN GUMBASA
DESA SIMORO
Alamat : Jalan Poros Palu-Kulawi KM 43 Kode Pos 94364
TENTANG
0
PEMERINTAH KABUPATEN SIGI
KECAMATAN GUMBASA
DESA SIMORO
Alamat : Jalan Poros Palu-Kulawi KM 43 kode Pos 94364
TENTANG
1
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9844);
5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kabupaten Sigi di Provinsi Sulawesi
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4873);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4858);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008
tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4947);
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.39/MENHUT-II/2009 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai Terpadu;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Sigi Nomor 16 Tahun
2011 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sigi Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Sigi Nomor 23);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Sigi Nomor 18 Tahun
2011 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Kabupaten
Sigi Tahun 2011 Nomor 18, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Sigi Nomor 25).
2
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SIMORO
dan
KEPALA DESA SIMORO,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa Simoro.
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan desa.
3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Simoro.
4. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD
adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa.
5. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan,
air tanah, air hujan dan air laut yang berada di darat.
6. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan
yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
7. Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan,
melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan
konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan
pengendalian daya rusak air.
8. Unit Pengelola Sarana yang selanjutnya disingkat UPS adalah Unit
Pengelola Sarana Air Bersih yang dibentuk melalui musyawarah
desa dan ditetapkan oleh Kepala Desa.
9. Hak guna air adalah hak untuk memperoleh dan memakai atau
mengusahakan air untuk berbagai keperluan.
10. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lainnya.
11. Pencemaran lingkungan dan air adalah masuknya atau
dimasukannya mahluk hidup, zat, energi dan/atau komponen
lainnya ke dalam lingkungan hidup atau air oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
lingkungan dan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya.
12. Sarana air bersih adalah bangunan dan atau peralatan fasilitas air
bersih, meliputi bak penampung, bak penyalur, bak penyaring,
pipa saluran air, pal dan mata kran air bersih.
13. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
3
14. Hukum Adat adalah hukum adat desa Simoro yang hidup dan
berkembang di dalam masyarakat desa Desa.
BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Bagian Kesatu
Tujuan
Pasal 2
Pengelolaan air bersih bertujuan untuk :
a. menjaga ketersediaan air bersih secara berkesinambungan;
b. memanfaatkan air bersih dan mewujudkan kebersamaan dalam
pengaturan dan pengelolaannya;
c. mewujudkan kesejahteraan masyarakat;
d. melakukan pemeliharaan terhadap sarana air bersih dan melakukan
penanaman kembali dilahan kritis di areal sumber air agar
ketersediaan air bersih dan debit air tidak berkurang.
Bagian Kedua
Ruang Lingkup
Pasal 3
Ruang lingkup pengelolaan air bersih meliputi :
a. perencanaan;
b. pemanfaatan;
c. perlindungan;
d. pengendalian;
e. pemeliharaan;
f. pengawasan; dan
g. penegakan hukum.
BAB III
PENGELOLAAN AIR BERSIH
Pasal 4
Pengelolaan dan penyediaan air bersih dilaksanakan oleh
Pemerintah Desa melalui UPS.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak
Pasal 5
Setiap masyarakat berhak mendapatkan air bersih.
4
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 6
(1) Dalam pengelolaan air bersih di desa, setiap keluarga yang
menggunakan air diwajibkan membayar iuran setiap bulan
kepada UPS.
(2) Masyarakat wajib membayar iuran setiap tanggal 10 bulan
berjalan.
(3) Masyarakat wajib melakukan pemeliharaan dan perawatan
sarana air bersih serta wajib melaporkan setiap tindakan
pengrusakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak
bertanggungjawab.
(4) Masyarakat yang membutuhkan air untuk keperluan atau
kegiatan tertentu, harus melapor dan mendapat izin dari
pemerintah desa melalui pengurus UPS.
(5) Ketentuan mengenai izin penggunaan air untuk keperluan
tertentu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
BAB V
STRUKTUR DAN BESARAN IURAN
Pasal 7
Struktur dan besarnya iuran air bersih adalah sebagai berikut :
BAB VI
UNIT PENGELOLA SARANA AIR BERSIH
Pasal 8
(1) UPS dipilih melalui musyawarah desa dan ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
(2) Masa kepengurusan UPS adalah 3 (tiga) tahun.
(3) UPS berwenang untuk melakukan penagihan iuran air bersih dari
masyarakat dan melakukan pengelolaan keuangan.
(4) UPS berkewajiban melakukan pengelolaan sarana air bersih,
pengawasan pemakaian air bersih, perbaikan terhadap
kerusakan sarana air bersih yang ada, dan melakukan
pengembangan fasilitas sarana air bersih yang lebih memadai.
(5) UPS memberikan laporan tertulis terhadap kegiatan dan keuangan
unit pengelola air bersih setiap 3 (tiga) bulan sekali melalui rapat
koordinasi pemerintah desa dan lembaga desa serta hasilnya
disampaikan kepada masyarakat melalui media dan rumah ibadah.
5
(6) Pemerintah Desa bersama BPD berhak melakukan evaluasi terhadap
laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) dan mengambil kebijakan untuk penyelesaian masalah jika
terjadi penyelewengan tugas dan/atau ketidakaktifan pengurus
dalam melaksanakan tugas, berdasarkan musyawarah desa.
BAB VII
TATA CARA PENAGIHAN DAN PEMANFAATAN DANA
Pasal 9
(1) Penagihan iuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
dan ayat (2) dilaksanakan oleh UPS.
(2) Penagihan iuran air bersih dilaksanakan setiap tanggal 10 bulan
berjalan.
(3) Dana yang diperoleh melalui penagihan iuran air bersih
peruntukannya untuk :
a. 70 % untuk membiayai operasional;
b. 30 % untuk membiayai pemeliharaan.
BAB VIII
LARANGAN
Pasal 10
(1) Setiap orang dilarang memasang atau membuat jaringan
instalasi air bersih sendiri dari saluran induk tanpa seizin UPS.
(2) Setiap orang dilarang melakukan pengrusakan sarana air bersih.
(3) Setiap orang dilarang menebang/merusak dan atau
menghilangkan dengan cara apapun pohon yang berada
di lokasi sumber air bersih, sejauh radius 50 meter kiri kanan
sungai.
(4) Setiap orang dilarang mengotori dan mencemari sumber air
bersih.
BAB IX
SANKSI
Pasal 11
Setiap orang yang tidak mengindahkan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 akan dikenakan sanksi sebagai berikut :
6
d. barangsiapa yang terbukti dan/atau atas keterangan saksi telah
melanggar ketentuan dalam Pasal 10 ayat (3) dikenakan sanksi
yaitu melakukan penanaman pohon sebanyak 10 (sepuluh) pohon
per satu pohon tebangan dan membayar denda sebesar
Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dan hasil penebangan
tidak boleh diolah dengan alasan apapun.
Pasal 12
Setiap keterlambatan pembayaran iuran selama 3 bulan
berturut-turut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)
akan dikenakan sanksi pemutusan sementara jaringan instalasi.
Pasal 13
BAB X
PENUTUP
Pasal 14
Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Sigi.
Ditetapkan di Simoro
pada tanggal 29 April 2013
TAHIR NASRI
7
d. melanggar ketentuan dalam Pasal 10 ayat (3) dikenakan sanksi
yaitu melakukan penanaman pohon sebanyak 10 (sepuluh) pohon
per satu pohon tebangan dan membayar denda sebesar
Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dan hasil penebangan
tidak boleh diolah dengan alasan apapun.
Pasal 12
Setiap keterlambatan pembayaran iuran selama 3 bulan
berturut-turut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)
akan dikenakan sanksi pemutusan sementara jaringan instalasi.
Pasal 13
BAB X
PENUTUP
Pasal 14
Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Sigi.
Ditetapkan di Simoro
pada tanggal 29 April 2013
ttd
TAHIR NASRI
HUSEN HABIBU
8
Setiap orang yang tidak mengindahkan Pasal 11 diselesaikan oleh
Lembaga Adat melalui mekanisme Peradilan Adat.
9
perkara akan dilakukan sesuai ketentuan Perundang-undangan yang
berlaku.
10