Anda di halaman 1dari 20

Pendahuluan

Instrumentasi Industri
Trias Prima Satya, M.Sc.
Departemen Teknik Elektro dan
Informatika SV UGM
Pengertian dan Fungsi Instrumentasi

• Instrumentasi adalah alat-alat dan peranti (device) yang


dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu
system yang lebih besar dan kompleks.

• Instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama yaitu


1. Sebagai alat pengukuran
2. Sebagai alat Analisa
3. Sebagai alat kontrol
Standar dan satuan Pengukuran
Definisi dan Konsep Pengukuran
• Pengukuran
Pengukuran adalah proses untuk mendapatkan informasi
besaran fisis tertentu, seperti suhu (T), tekanan (P), volume (v),
tegangan listrik (V), arus listrik (I), dan sebagainya.

a. Data Pengukuran
Sesuai dengan sifat pengukuran :
▪ Data kualitatif : Informasi yang diperoleh berupa sebuah
pernyataan simpulan, misalnya “nilai kuantitas suhu dari
sensor LM35 dapat diubah menjadi sinyal digital
menggunakan ADC”
▪ Data kuantitatif : Informasi yang diperoleh berupa nilaI/
angka, misalnya “sebuah pengukuran tegangan listrik (V)
diperoleh (10 ± 1) volt”
Berdasarkan fungsi pengukuran
▪ Data empiris : Data yang diperoleh langsung saat
dilakukan pengukuran (apa yang terbaca pada alat
ukur). Data empiris disebut juga sebagai data mentah
▪ Data terproses (processed data) : data ini diperoleh
setelah melakukan pengolahan tertentu, misalnya
melalui perhitungan.
b. Reduksi data
Berkaitan data di atas maka setelah data terkumpul dari hasil
pengukuran, selanjutnya dilakukan proses perhitungan
matematik atau dilakukan penyususnan ulang data-data.
Proses/prosedur ini disebut reduksi data atau pengolahan data

c. Alat ukur
Peranti yang digunakan dalam pengukuran untuk memperoleh
data. Istilah lain berkaitan dengan alat ukur adalah
instrumentasi, yang menggambarkan satu kesatuan alat ukur
tersebut, menyangkut alat serta mekanisme pengukurannya
secara keseluruhan.
d. Ralat dan Ketidakpastian
Secara konsep pengukuran, baik karena keterbatasan alat
ukur maupun karena kondisi lingkungan maka hampir
dapat dipastikan tidak ada hasil ukur yang nilainya tepat
sama dengan nilai sebenarnya dari besaran yang diukur
(kecuali karena kebetulan)
e. Akurasi
Akurasi yang baik jika hasil ukur menunjukkan
ketidakpastian yang kecil. Dapat juga dipahami sebagai
seberapa dekat hasil ukur dengan nilai benarnya.
f. Kalibrasi
Membandingkan alat ukur dengan referensi (alat ukur
standard) yang sudah tertelusur
• Standard primer
• Standard sekunder

g. Presisi
Sebuah alat ukur dikatakan presisi jika untuk pengukuran
besaran fisis tertentu yang diulang sehingga alat ukur
tersebut mampu menghasilkan hasil ukur yang sama
seperti sebelumnya
• Resolusi
Perubahan input terkecil yang dapat memberikan perubahan
output terkecil yang dapat diukur, yaitu perubahan terkecil dalam
sebuah variable dimana instrument akan merespon.
• Stabilitas
Stabilitas alat ukur dikaitkan dengan stabilitas hasil ukur/hasil
pembacaan yang bebas dari pengaruh variasi acak. Jadi dikaitkan
dengan penunjukan hasil bacayang tidak berubah-ubah selama
pengukuran
• Sensitivitas
Apabila hasil ukur mempunyai respon yang baik terhadap setiap
perubahan perubahan sinyal input kecil sehingga output (hasil
baca) mengikuti perubahan tersebut.
• Dead zone
Rentang terbesar dari variable terukur yang tidak dapat
direspon oleh instrument, kadang-kadang disebut dead
spot atau hysteresis. Biasanya terjadi pada instrument
penunjuk atau pencatat.
• Backlash
Disebut juga mechanical hysteresis, kehilangan gerak
yang mungkin terjadi pada elemen mekanik (gear,
linkage atau peralatan mekanik lainnya) karena terputus
hubungan (kaitannya tidak kuat)
• True value
True value = instrument reading – static error
• Static error
Perbedaan numeris antara nilai sesungguhnya dengan
nilai yang diukur oleh instrument.
• Mistake
Kesalahan yang disebabkan oleh manusia (human error)
Histeresis adalah perbedaan dalm pembacaan yang
diperoleh ketika alat mendekati sinyal dari arah berlawanan,
yaitu jika instrument membaca nilai pertengahan skala (mid
scale) pergi dari nol dapat memberikan pembacaan nilai
yang berbed setelah melakukan pembacaan secara penuh.
• Pengulangan
Ukuran kedekatan yang telah ditentukan antara jumlah
bacaan yang diambil dari variable secara berurutan.
• Linearitas
Ukuran proporsinalitas antara nilai actual (input) suatu
variable yang diukur dan output dari instrument selama
rentang operasinya.
Karakteristik Instrumentasi
• Karakteristik kerja instrumentasi terbagi dalam dua
kelompok besar, yaitu karakteristik static dan dinamik.
Karakteristik static digambarkan oleh tingkat presisi dan
akurasi. Sifat akurasi ditentukan oleh sensitivitas dan
hysteresis. Karakteristik dinamis didefinisikan oleh
konstanta waktu, dumping coefisien, dan frekuensi natural.
• Karakteristik static
Adalah karakteristik apabila instrumentasi digunakan untuk
kondisi yang tidak berubah karena waktu atau hanya
berubah secara lambat.
• Karakteristik dinamik
Karakteristik dinamik adalah fungsi waktu. Hubungan input
dan output dinyatakan dalam bentuk persamaan
deferensial. Karakteristik utama kecepatan instrument
dalam mrespon kecermatan adalah kecepatan instrument
dalam merespon perubahan kuantitas yang diukur.

Anda mungkin juga menyukai