Anda di halaman 1dari 8

Vol. 3, No.

2, Februari 2023 p-ISSN : 2723-6498 e-ISSN: 2723-6501


DOI Issue : 10.46306/rev.v3i2 Doi Artikel : 10.46306/rev.v3i2.157

PENGARUH AUDIT LAG, UKURAN KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN


SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING
CONCERN
(Studi Empiris pada Perusahaan Energy Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2016 - 2020)

Shanti Clara1, Desy Purwasih2


1,2
Program Studi Akuntansi, Fakultan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pamulang
Email: shanti.clara16@gmail.com, desypurwasih3105@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Audit lag, ukuran
KAP, dan opini audit sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going
concern. Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor energy yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020. Penelitian ini merupakan
penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh
13 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian dan periode tahun yang
diteliti adalah 5 tahun yaitu dari tahun 2016 sampai tahun 2020 sehingga
terdapat 65 sampel. Data yang digunakan diambil dari laporan keuangan
yang telah diaudit dan laporan tahunan yang diterbitkan oleh masing-masing
perusahaan yang diteliti. Teknik analisis data menggunakan statistik
deskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara parsial variabel audit lag dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern, dan opini audit tahun sebelumnya
berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
Kata kunci : Audit Lag, Ukuran KAP, Opini Audit Tahun Sebelumnya,
Opini Audit Going Concern
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the saudit lag, KAP size and
prior opinion on going concern audit opinion acceptance. The research
was conducted on energy sector companies listed on the Indonesia Stock
Exchange in 2016-2020. This research is an associative study with a
quantitative approach. The research sample was taken using purposive
sampling technique so that 13 companies were selected as research
samples and the period of the year studied was 5 years, from 2016 to 2020
so that there were 65 samples. The data used are taken from audited
financial reports and annual reports published by each company studied.
The data analysis technique used descriptive statistics and logistic
regression analysis, The results show partially audit lag and audit quality
has no effect on going concern audit opinion acceptance, and prior
opinion has an effect on going concern audit opinion acceptance.
Simultaneously, audit lag, kap size and prior opinion had an effect on
going concern audit opinion acceptance.
Keywords : Audit Lag, KAP Size, Prior Opinion and Going Concern Audit
Opinion

PENDAHULUAN
Di era Industri 4.0 ini, perusahaan dituntut untuk dapat terus berkembang. Perkembangan
perusahaan membuat pemilik bisnis tidak dapat mengelola perusahaan secara langsung
melainkan memberi hak pengelolaan terhadap manajemen dengan memberikan laporan

406
PENGARUH AUDIT LAG, UKURAN KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN | Hal 406-413

keuangan agar pemilik dapat mengetahui kondisi perusahaan. Untuk mengetahui bahwa
laporan keuangan sudah dilakukan sesuai standar yang ada, laporan perlu di audit oleh auditor
independen sebagai jasa asurans yang memberikan keyakinan bagi pemangku kepentingan atas
hasil pengukuran informasi yang ada. Implikasinya, laporan keuangan yang belum diaudit,
belum dapat dipercaya kewajarannya oleh pemilik. Salah satu opini yang diberikan oleh auditor
adalah opini audit going concern, yang berarti auditor meragukan keberlangsungan hidup
perusahaan. Opini going concern dapat menjadi sinyal atau peringatan awal mengenai kondisi
perusahaan serta menjadi bahan pertimbangan pemilik untuk pengamilan perusahaan.
Salah satu fenomena yang terjadi terkait dengan penerimaan opini gping concern adalah
yang terjadi pada PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN), BORN mendapatkan
opini going concern selama 6 tahun berturut-turut yaitu dalam tahun 2013 – 2018 lalu
disuspensi oleh BEI selama 24 bulan terkait kelangsungan usahanya. Setelah itu BEI
melakukan evaluasi terakhir terhadap kelangsungan usaha BORN, dan diakhiri dengan
penghapusan paksa (forced delisting) saham BORN oleh BEI pada tanggal 20 Januari 2020.

TINJAUAN PUSTAKA
TEORI AGENSI
Jensen dan Meckling (1994) dalam Lisa (2012) menyatakan bahwa hubungan agensi
muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk
memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan
kepada agent tersebut (Khamidah dan Ardini, 2017). Agen dan prinsipal memiliki preferensi
yang berbeda. Prinsipal lebih tertarik pada hasil keuangan yang bertambah (laba), sedangkan
agen (manajer) menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan atas kinerjanya. Karena
perbedaan kepentingan ini, dapat menyebabkan kesalahan atau ketidakakuratan informasi
(assymetric information). Dengan adanya asimetry information dan konflik kepentingan
tersebut maka muncul auditor sebagai pihak ketiga yang mampu menengahi diantara pihak
principal dan agent dalam pengelolaan laporan posisi keuangan perusahaan (Irfana,12 2012
dalam Kusumayanti & Widhiyani, 2017).
Pengembangan Hipotesis Penelitian
Bagi perusahaan khususnya perusahaan yang sudah go public, penerimaan opini audit
dengan modifikasi going concern adalah hal yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini berarti
auditor meragukan keberlangsungan hidup perusahaan sehingga dapat mempengaruhi sudut
pandang investor yang ingin menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. Penerimaan
opini audit going concern dapat dipengaruhi beberapa faktor, misalnya audit lag, ukuran KAP
dan opini audit tahun sebelumnya.
H1 :Audit lag, ukuran KAP dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap
opini audit going concern

Audit report lag merupakan periode antara akhir tahun fiskal perusahaan dengan tanggal
dikeluarkannya opini pada laporan keuangan audit. Semakin panjang waktu audit report lag
maka akan mengakibatkan semakin berkurangnya relevansi informasi di dalam laporan
keuangan karena ketepatan waktu dapat meningkatkan relevansi suatu laporan keuangan.
Selain itu, keterlambatan publikasi laporan keuangan sangat merugikan investor karena dapat
meningkatkan asimetri informasi di pasar, Insider trading dan memunculkan rumor yang
membuat pasar menjadi tidak pasti dan ketidakpastian itu akan berakibat fatal terhadap
kelangsungan usaha perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, auditor memiliki tanggung jawab
yang besar untuk menyelesaikan audit secara tepat waktu dan sesuai dengan regulasi-regulasi
yang relevan.
H2 : Audit lag berpengaruh terhadap opini audit going concern

407
PENGARUH AUDIT LAG, UKURAN KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN | Hal 406-413

Ukuran KAP merupakan probabilitas seorang auditor dalam menemukan dan melporkan
suatu kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu sistem akuntansi klien
(Tandiontong, 2016:80). Ukuran KAP mempengaruhi opini audit going concern karena
Auditor dari KAP besar akan cenderung lebih berani mengungkapkan masalah-masalah yang
ada pada kliennya mengingat KAP besar memiliki pegangan hukum yang lebih kuat jika ada
masalah yang mengharuskan auditor membawa hal tersebut ke pengadilan.
H3 : Ukuran KAP berpengaruh terhadap opini audit going concern

Opini audit tahun sebelumnya adalah opini yang diterima perusahaan yang diaudit pada
tahun sebelumnya atau 1 tahun sebelum penelitian. Pemberian opini audit going concern
dipengaruhi secara signifikan oleh pemberian opini audit tahun sebelumnya (Akhmad
Sadeli,2019). Opini going concern tahun sebelumnya dapat menjadi faktor penting bagi auditor
untuk memberikan kembali opini going concern tahun berikutnya. Opini audit tahun
sebelumnya dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu opini going concern dan opini non
going concern. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan
opini audit going concern jika opini tahun sebelumnya merupakan opini going concern, maka
opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap pengungkapan going concern.
H4 : Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang
digunakan adalah perusahaan-perusahaan dalam sektor energy yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2016-2020. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis
dan indikator dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian serta untuk menentukan
skala pengukuran dari masing-masing variabel sehingga pengujian hipotesis dengan
menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar. Operasionalisasi independen
dalam penelitian ini adalah Audit Lag, ukuran KAP dan Opini Audit Tahun Sebelumnya.
Sedangkan operasionalisasi variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengungkapan
Opini Audit Going Concern.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel


No Variabel Indikator Skala Ukuran
1 Penerimaan Opini Audit Variabel Dummy Nominal
Going Concern (Y) 1 = Jika menerima opini going concern.
(Kusumaningrum & 0 = Jika menerima opini non going
Zulaikha, 2019) concern.

2 Audit Lag (X1) Tanggal laporan audit – tanggal tutup Rasio


(Nurul Nindita Mughni, buku
2018)
3 Ukuran KAP (X2) Variabel Dummy Nominal
(Lumbantoruan, 2018) 1 = Jika diaudit oleh KAP big four.
0 = Jika diaudit oleh KAP non big four.
4 Opini Audit Tahun Variabel Dummy Nominal
Sebelumnya (X3) 1 = Jika menerima opini going concern
(Oktaviani, 2021) pada tahun sebelumnya.
0 = Jika menerima opini non going
concern pada tahun sebelumnya.
Sumber: Data diolah penulis, 2022

408
PENGARUH AUDIT LAG, UKURAN KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN | Hal 406-413

Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan
kriteria: 1).Perusahaan sektor energy yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-
2020. 2).Perusahaan sektor energy yang menerbitkan Audited Financial Report (Laporan
Keuangan yang telah diaudit) dari tahun 2015 - 2020. 3).Perusahaan sektor energy yang
mendapatkan opini going concern setidaknya satu kali dalam kurun waktu tahun 2016 – 2020.
Sehingga dari 54 populasi, didapatkan 13 sampel dalam periode waktu 5 tahun yang
menghasilkan 65 sampel.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi
logistik, sengan persamaan sbb:

Ln AOGC = α + β1 Lag + β2 UK + β3 OATS + Ԑ


1-AOGC
Keterangan :
Ln AOGC = Opini going concern yang diberi nilai 1, dan non going concern
1-AOGC yang diberi nilai 0
α = Konstanta
β1,β2, β3, β4 = Koefisien regresi logistic
Lag = Audit Lag
UK = Ukuran KAP
OATS = Opini yang diterima pada tahun sebelumnya
Ԑ = Kesalahan Residual

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Stastik Deskriptif
X1 X2 X3 Y
Mean 133.6462 0.138462 0.538462 0.584615
Median 95.00000 0.000000 1.000000 1.000000
Maximum 545.0000 1.000000 1.000000 1.000000
Minimum 33.00000 0.000000 0.000000 0.000000
Std. Dev. 84.34498 0.348072 0.502398 0.496623
Sumber : Data diolah Eviews, 2022
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat Variable X1 Audit Lag memiliki nilai maksimum sebesar 545
dan nilai minimum sebesar. Nilai rata rata yang dimiliki variabel ini sebesar 133,6462 dengan
nilai standar deviasi sebesar 84,34498.
Uji Multikolinearitas
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Uji Multikolinearitas

X1_AUDIT_LAG X2_UKURAN_KAP X3_OPINI_SEBELUMNYA Y_GOING_CONCERN

X1_AUDIT_LAG 1.000000 -0.109007 0.041809 0.194511

X2_UKURAN_KAP -0.109007 1.000000 -0.164957 -0.114032

X3_OPINI_SEBELUMNYA 0.041809 -0.164957 1.000000 0.534718

Y_GOING_CONCERN 0.194511 -0.114032 0.534718 1.000000


Sumber : Data diolah Eviews, 2022
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai multikolinearitas antar variabel berada
dibawah nilai 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari gejala multikolinearitas.

409
PENGARUH AUDIT LAG, UKURAN KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN | Hal 406-413

Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test)


Tabel 4.3 Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test)
McFadden R-squared 0.259320 Mean dependent var 0.584615
S.D. dependent var 0.496623 S.E. of regression 0.418116
Akaike info criterion 1.128562 Sum squared resid 10.66406
Schwarz criterion 1.262371 Log likelihood -32.67827
Hannan-Quinn criter. 1.181358 Deviance 65.35654
Restr. deviance 88.23861 Restr. log likelihood -44.11930
LR statistic 22.88206 Avg. log likelihood -0.502743
Prob(LR statistic) 0.000043
Sumber : Data diolah Eviews, 2022
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui dari nilai Prob LR Statistic senilai 0,000043 lebih
kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa model ini secara keseluruhan telah
sesuai dengan data data yang dihipotesiskan.
Kelayakan Model Regresi (Hosmer And Lemeshow’s Goodness Of Fit Test)
Tabel 4.4 Uji Kelayakan Model Regresi (Hosmer And Lemeshow’s Goodness Of Fit Test)
H-L Statistic 3.2010 Prob. Chi-Sq(8) 0.9211
Andrews Statistic 7.7248 Prob. Chi-Sq(10) 0.6557
Sumber : Data diolah Eviews, 2022
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahu dengan melihat pada angka Prob. Chi Square.
Nilai Prob. Chi Square menunjukan nilai 0,9211 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05
(sig=5%). Sehingga dapat dikatakan dalam penelitian ini model regresi telah layak karena
sesuai dengan data penelitian.
Koefisien Determinasi (Mcfadden R Square)
Tabel 4.5 Uji Koefisien Determinasi (McFadden R Square)
McFadden R-squared 0.259320 Mean dependent var 0.584615

S.D. dependent var 0.496623 S.E. of regression 0.418116

Akaike info criterion 1.128562 Sum squared resid 10.66406

Schwarz criterion 1.262371 Log likelihood -32.67827

Hannan-Quinn criter. 1.181358 Deviance 65.35654

Restr. deviance 88.23861 Restr. log likelihood -44.11930

LR statistic 22.88206 Avg. log likelihood -0.502743

Prob(LR statistic) 0.000043


Sumber : Data diolah Eviews, 2022
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat pada angka McFadden R Square yang menunjukan
nilai 0,259320 atau sebesar 25,932 %. Artinya sebesar 25,932 % variabel Opini Going Concern
(Y1) dapat dijelaskan oleh variabel Audit Lag (X1), ukuran KAP (X2) dan Opini Audit Tahun
Sebelumnya (X3). Sisanya sebesar 74,068 % dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Matriks Klasifikasi
Tabel 4.6 Uji Matriks Klasifikasi
Estimated Equation Constant Probability
Dep=0 Dep=1 Total Dep=0 Dep=1 Total

410
PENGARUH AUDIT LAG, UKURAN KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN | Hal 406-413

P(Dep=1)<=C 20 8 28 0 0 0
P(Dep=1)>C 7 30 37 27 38 65
Total 27 38 65 27 38 65
Correct 20 30 50 0 38 38
% Correct 74.07 78.95 76.92 0.00 100.00 58.46
% Incorrect 25.93 21.05 23.08 100.00 0.00 41.54
Total Gain* 74.07 -21.05 18.46
Percent Gain** 74.07 NA 44.44
Sumber : Data diolah Eviews, 2022
Berdasarkan tabel 4.6, dapat kita ketahui bahwa kekuatan estimasi prediksi model pada
penelitian ini sebesar 74,07 % yang dilihat dari nilai correct pada tabel diatas.
Uji Regresi Logistik
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Logistik

McFadden R-squared 0.259320 Mean dependent var 0.584615

S.D. dependent var 0.496623 S.E. of regression 0.418116

Akaike info criterion 1.128562 Sum squared resid 10.66406

Schwarz criterion 1.262371 Log likelihood -32.67827

Hannan-Quinn criter. 1.181358 Deviance 65.35654

Restr. deviance 88.23861 Restr. log likelihood -44.11930

LR statistic 22.88206 Avg. log likelihood -0.502743

Prob(LR statistic) 0.000043

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C -1.931791 0.823213 -2.346648 0.0189

X1 0.008004 0.004811 1.663856 0.0961

X2 -0.034992 0.868529 -0.040289 0.9679

X3 2.539702 0.638590 3.977047 0.0001


Sumber : Data diolah Eviews, 2022
Sesuai tabel 4.7, model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
LN AOGC = -1,931791 + 0,008004Lag + (-0,034992UK) + 2,539702OATS + Ԑ
1-AOGC
Berdasarkan hasil regresi tersebut dapat diketahui :
1. Nilai konstanta sebesar -1,931791. Artinya jika nilai konstanta bernilai tetap, maka
variabel Opini Audit Going Concern (Y) bernilai -1,931791.
2. Variabel Audit Lag (X1) memiliki nilai 0,008004. Artinya jika setiap kenaikan nilai satuan
Audit Lag (X1) dengan variabel lain bernilai tetap, akan menaikan nilai Opini Audit Going
Concern (Y) senilai 0,008004.
3. Variabel ukuran KAP (X2) memiliki nilai -0,034992. Artinya jika setiap kenaikan nilai
satuan ukuran KAP (X2) dengan variabel lain bernilai tetap, akan menurunkan nilai Opini
Audit Going Concern (Y) senilai -0,034992.

411
PENGARUH AUDIT LAG, UKURAN KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN | Hal 406-413

4. Variabel Opini Audit Tahun Sebelumnya (X3) memiliki nilai 2,539702. Artinya jika setiap
kenaikan nilai satuan Opini Audit Tahun Sebelumnya (X3) dengan variabel lain bernilai
tetap, akan menaikan nilai Opini Audit Going Concern (Y) senilai 2,539702.
Uji Simultan F
Dari tabel 4.7, diketahui df1 = k-1 (dimana k adalah jumlah variabel) yaitu 4-1 = 3 dan
df2 = n – k (dimana n adalah jumlah sampel) yaitu 65 – 4 = 61, maka diperoleh nilai F tabel
yaitu 2,76. Berdasarkan hasil uji F diatas dapat dilihat bahwa nilai Prob (LR Statistic)
menunjukan angka 0,000043 < 0,05 dengan nilai F hitung sebesar 22,88206 > 2,76. Sehingga
variabel Audit Lag (X1), ukuran KAP (X2) dan Opini Audit Tahun Sebelumnya (X3) memiliki
pengaruh secra simultan terhadap variabel Opini Audit Going Concern (Y).
Uji Parsial Statistik Z
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pada model pertama, nilai Probability z pada variabel Audit Lag (X1) sebesar 0,0961 >
0,05 (a=5%) dengan nilai z statistic 1,663856 < 1,99962. Hal ini berarti Hipotesis 1 (H1)
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Audit Lag (X1) tidak berpengaruh signifikan
dengan terhadap Opini Audit Going Concern (Y).
2. Pada model kedua, nilai Probability z pada variabel Ukuran KAP (X2) sebesar 0,9679 >
0,05 (a=5%) dengan nilai z statistic -0,040289 < 1,99962. Artinya H2 ditolak. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP (X2) tidak berpengaruh signifikan dengan terhadap
Opini Audit Going Concern (Y).
3. Pada model ketiga, nilai Probability z pada variabel Opini Audit Tahun Sebelumnya (X3)
sebesar 0,0001 < 0,05 (a=5%) dengan nilai z statistic 3,977047 > 1,99962. Artinya H3
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Opini Audit Tahun Sebelumnya (X3)
berpengaruh signifikan dengan terhadap Opini Audit Going Concern (Y).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.
1. Audit Lag, ukuran KAP dan Opini Audit Tahun Sebelumnya memiliki pengaruh terhadap
Opini Audit Going Concern secara simultan.
2. Audit lag tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern.
3. Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern.
4. Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap variabel Opini Audit Going Concern.

DAFTAR PUSAKA
Ardianingsih, A. (2021). Audit Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). PSAK No. 5 Tentang Segmen Operasi. Standar Akuntansi
Keuangan (SAK).
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: PT Penerbit
Salemba Empat.
Khamidah, N. N. & Ardini, L. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini
Audit Going Concern. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 5, Mei 2017.
ISSN : 2460-0585.
Kusumayanti, Ni Putu Evi & Widhiyani, Ni Luh Sari. (2017). Pengaruh Opinion Shopping,
Disclosure dan Reputasi KAP Pada Opini Audit Going Concern. e-Journal Akuntansi
Universitas Udayana. Vol. 18, No. 3, Hal. 2290-2317. ISSN : 2302-8556
Lisa, O. (2012). Asimetri Informasi Dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan
Keagenan. Jurnal WIGA Vol. 2 No. 1, ISSN NO 2088-0944.

412
PENGARUH AUDIT LAG, UKURAN KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN | Hal 406-413

Sadeli, Y. A. (2019). Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Kondisi Keuangan
Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.Tangible Journal, Volume 4 No. 2 E-ISSN. 2656-4505.
Tarihoran, D. S. H., & Budiono, E. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor
Akuntan Publik, dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern. e-Proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 | Page 313. ISSN : 2355-
9357

413

Anda mungkin juga menyukai