Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

STATISTIKA DASAR

ANALISIS VARIAN

DISUSUN OLEH

DEDE SAPUTRA

G1D021002

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2022
SOAL ACARA 4
1. Empat desain berbeda untuk suatu sirkuit computer digital diteliti untuk membandingkan
jumlah noise yang muncul. Diperoleh data hasil penelitian sebagai berikut:

Apakah jumlah noise yang muncul sama untuk keempat desain tersebut? Gunakan α=5%.
Langkah-langkah penyelesaian menggunakan SPSS :
• Variabel didefinisikan pada Variabel View . Pada kasus diatas dimisalkan variabel
“NOISE” yang menunjukkan jumllah noise yang muncul dan “DESAIN” yang
menunjukkan banyak desain berbeda pada kasus diatas terdapat empat desain pada suatu
sirkuit computer digital dan data bertipe numeric.
• Pada bagian kolom Values, pada variabel “DESAIN” di pilih titik 3 maka akan muncul
kotak dialog Value labels . Untuk desain sirkuit yang pertama pada value isikan “1” dan
pada label isikan “1” kemudian klik Add. Dengan langkah yang sama dilakukan sampai
jenis desain keempat.. Setelah semua jenis desain diisi lalu klik OK.
• Data pada soal diinput pada Data View. Pada kolom Desain di pilih angka 1,2,3 dan 4
secara berurutan untuk setiap lima kolom yang menunjukkan pengelompokkan jenis desain
untuk jumlah noise yang muncul.
• Gunakan menu Analyze kemudian pilih Compare Means dan pilih One-way ANOVA.
• Pada kotak dialog One-way ANOVA variabel NOISE yang merupakan variabel yang akan
diuji dalam hal ini jumlah noise untuk keempat desain dimasukkan ke dalam Dependent
List. Sedangkan Vaiabel Desain yang merupakan variabel yang menunjukkan
pengelompokkan desain dimasukkan kedalam Factor .
• Menu Contrast dapat diabaikan.
• Pada menu Post-Hoc pada bagian Equal Variances Assumed di centang LSD, Tukey dan
Duncan untuk keseragaman dan merupakan metode yang akan digunakan untuk analisis
lanjutan setelah uji F untuk mengetahui rata-rata mana yang berbeda. Pada bagian
Significance level gunakan α=0.05
• Pada menu statistics di centang Descriptive dan Homogeneity-of-variance untuk
keseragaman lalu pilih continue.
• Klik Ok dan tabel akan muncul seperti dibawah ini.

Descriptives
NOISE
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
1 5 19.20 7.791 3.484 9.53 28.87 8 30

2 5 70.00 11.023 4.930 56.31 83.69 56 80

3 5 36.60 11.589 5.183 22.21 50.99 25 50

4 5 79.80 20.511 9.173 54.33 105.27 46 97

Total 20 51.40 28.089 6.281 38.25 64.55 8 97


Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel yang berisi statistika deskriptif berupa informasi umum data.
Pada tabel diatas masing-masing desain sirkuit memiliki jumlah data yang sama yaitu
sebanyak 5 Noise. Pada Desain sirkuit yang pertama diperoleh rata-rata hitung yaitu 19.20
dengan standar deviasi(simpangan baku) yaitu sebesar 7.791, standar eror data yaitu 3.484,
nilai minimum dan maksimum data berturut-turut yaitu 8 dan 30. Pada Desain sirkuit yang
kedua diperoleh rata-rata hitung yaitu 70.00 dengan standar deviasi(simpangan baku) yaitu
sebesar 11.023, standar eror data yaitu 4.930, nilai minimum dan maksimum data berturut-
turut yaitu 56 dan 80. Pada Desain sirkuit yang ketiga diperoleh rata-rata hitung yaitu 36.60
dengan standar deviasi(simpangan baku) yaitu sebesar 11.589 , standar eror data yaitu
5.183, nilai minimum dan maksimum data berturut-turut yaitu 25 dan 50. Pada Desain
sirkuit yang keempat diperoleh rata-rata hitung yaitu 79.80 dengan standar
deviasi(simpangan baku) yaitu sebesar 20.511, standar eror data yaitu 9.137, nilai
minimum dan maksimum data berturut-turut yaitu 46 dan 97. Sehingga diperoleh rata-rata
total dari 20 data tersebut yaitu 51.40 dengan standar deviasi (simpangan baku) total yaitu
28.089, standar eror total yaitu 6.281 dan nilai maksimum dan minimum dari 20 data
berturut-turut yaitu 8 dan 97. Pada data pertama dengan selang kepercayaan 95 % diperoleh
batas bawah selang untuk beda rata-rata yaitu 9.53 dan batas atas selang untuk beda rata-
rata yaitu 28.87 atau dapat ditulis P (9.53≤µ1-µ2≤28.87) = 95%. Pada data kedua dengan
selang kepercayaan 95 % diperoleh batas bawah selang untuk beda rata-rata yaitu 56.31
dan batas atas selang untuk beda rata-rata yaitu 83.69 atau dapat ditulis P (56.31≤µ1-

µ2≤83.69) = 95%. Pada data ketiga dengan selang kepercayaan 95 % diperoleh batas bawah
selang untuk beda rata-rata yaitu 22.21 dan batas atas selang untuk beda rata-rata yaitu
50.99 atau dapat ditulis P (22.21≤µ1-µ2≤50.99) = 95%. Pada data keempat dengan selang
kepercayaan 95 % diperoleh batas bawah selang untuk beda rata-rata yaitu 54.33 dan batas
atas selang untuk beda rata-rata yaitu 105.27 atau dapat ditulis P (54.33≤µ1-µ2≤105.27) =
95%. Sehingga diperoleh pada data total sebanyak 20 dengan selang kepercayaan 95 %
diperoleh batas bawah selang untuk beda rata-rata yaitu 38.25 dan batas atas selang untuk
beda rata-rata yaitu 64.55 atau dapat ditulis P (38.25≤µ1-µ2≤64.55) = 95%.

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Noise Based on Mean 1.294 3 16 .311
Based on Median .880 3 16 .472
Based on Median and with .880 3 8.516 .489
adjusted df
Based on trimmed mean 1.198 3 16 .342

Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel uji homogenitas varian yang digunakan untuk mengetahui
apakah sampel yang digunakan mempunyai variansi yang sama (homogen). Tabel diatas
memberikan informasi bahwa berdasarkan rata-rata didapatkan level statistik yaitu 1.294
dengan derajat bebas faktor(df1) yaitu 3 dan derajat bebas galat (df2)yaitu 16 dan nilai
signifikasinya yaitu 0.311. Berdasarkan median (nilai tengah) didapatkan level statistik
yaitu 0.880 dengan derajat bebas faktor(df1) yaitu 3 dan derajat bebas galat (df2)yaitu 16
dan niali signifikasinya yaitu 0.472. Berdasarkan median dan penyesuaian derajat bebas
didapatkan level statistik yaitu 0.880 dengan derajat bebas faktor(df1) yaitu 3 dan derajat
bebas galat (df2)yaitu 8.516 dan nilai signifikasinya yaitu 0.489. Berdasarkan penyesuaian
nilai rata-rata didapatkan level statistik yaitu 1.198 dengan derajat bebas faktor(df1) yaitu
3 dan derajat bebas galat (df2)yaitu 16 dan niali signifikasinya yaitu 0.342. Baik
berdasarkan rata-rata, median, median dengan penyesuaian derajat bebas, dan penyesuaian
rata-rata didapat nilai signifikasi yang lebih besar dari α=0.05 artinya keempat jenis desain
tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen. Sehingga asumsi homogenitas dalam
uji satu arah ANOVA terpenuhi.

ANOVA
NOISE
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 12042.000 3 4014.000 21.780 .000
Within Groups 2948.800 16 184.300
Total 14990.800 19
Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel ANOVA (Analysis of variance) atau ANAVA ( Analisi
Varian) . Tabel diatas memberikan informasi bahwa jumlah kuadrat perlakuan (JKP) dari
faktor yaitu 12042.000 dengan derajat bebas yaitu 3 dan jumlah kuadrat galat (JKG) dari
galat(eror) sebesar 2948.800 dengan derajat bebas yaitu 16 dan jumlah kuadrat total (JKT)
yaitu 14990.800 dengan derajat bebas total yaitu 19 . Kuadrat tengah perlakuan (KTP)
dari faktor tersebut yaitu 4014.000 dan Kuadrat tengah galat (KTG) dari galat(eror) yaitu
184.300. Untuk menguji apakah jumlah noise yang muncul sama untuk nkeempat desain
dilakukan uji hipotesis dengan rumusan hipotesis yaitu Hipotesis nol (H0) yaitu

µ1=µ2=µ3=µ4 dan hipotesis alternatif (H1) yaitu minimal terdapat satu µi≠µj . Dasar
pengambilan keputusan dilakukan dengan uji F atau membandingkan nilai signifikasi.
Dengan membagi kuadrat tengah perlakuan dengan kuadrat tengah galat didapat nilai
Fhitung dari data diatas yaitu 21.780 yang jika dibandingkan dengan F tabel yaitu 3.23
artinya F hitung>F tabel. Dengan tingkat signifikasi sebesar 0.000 lebih kecil dari
α=0.05.Karena F hitung terletak disebelah kanan F tabel dan nilai signifikasi<α maka H0
ditolak dan H1 diterima. Oleh karena itu didapat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan
jumlah noise yang muncul untuk keempat desain tersebut.
Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: NOISE

(I) Mean 95% Confidence Interval


DESAIN (J) DESAIN Difference (I- Std. Lower Upper
SIRKUIT SIRKUIT J) Error Sig. Bound Bound
Tukey HSD 1 2 -50.800* 8.586 .000 -75.36 -26.24
3 -17.400 8.586 .219 -41.96 7.16
4 -60.600* 8.586 .000 -85.16 -36.04
2 1 50.800* 8.586 .000 26.24 75.36
3 33.400* 8.586 .006 8.84 57.96
4 -9.800 8.586 .670 -34.36 14.76

3 1 17.400 8.586 .219 -7.16 41.96


2 -33.400* 8.586 .006 -57.96 -8.84
4 -43.200* 8.586 .001 -67.76 -18.64
4 1 60.600* 8.586 .000 36.04 85.16
2 9.800 8.586 .670 -14.76 34.36

3 43.200* 8.586 .001 18.64 67.76

Multiple Comparisons
Dependent Variable: NOISE
LSD
Mean 95% Confidence Interval
(I) DESAIN SIRKUIT (J) DESAIN SIRKUIT Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
1 2 -50.800* 8.586 .000 -69.00 -32.60
3 -17.400 8.586 .060 -35.60 .80

4 -60.600* 8.586 .000 -78.80 -42.40

2 1 50.800* 8.586 .000 32.60 69.00

3 33.400* 8.586 .001 15.20 51.60

4 -9.800 8.586 .271 -28.00 8.40

3 1 17.400 8.586 .060 -.80 35.60


2 -33.400* 8.586 .001 -51.60 -15.20

4 -43.200* 8.586 .000 -61.40 -25.00

4 1 60.600* 8.586 .000 42.40 78.80

2 9.800 8.586 .271 -8.40 28.00

3 43.200* 8.586 .000 25.00 61.40


*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel yang menunjukkan Tes Post-Hoc yang digunakan untuk
mengetahui perbedaan rata-rata pada sampel yang diuji. Pada uji ANOVA satu arah
sebelumnya didapat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan rata-rata jumlah noise yang
muncuk untuk keempat desain tersebut. Untuk mengetahui letak perbedaan rata-rata
tersebut maka dilakukan uji lantut ANOVA (uji beda antar perlakuan), pada tabel diatas
menggunakan metode Tukey (HSD) atau BNJ (beda nyata jujur) dan LSD atau BNT (beda
nyata terkecil). Uji hipotesisnya dilakukan dengan merumuskan H0(Hipotesis nol) yaitu

µi=µj dan H1 (hipotesis alternatif) yaitu µi≠µj . Baik dengan menggunakan metode Tukey
maupun LSD diperoleh kesimpulan yang sama yaitu µ1=µ3 dan µ2=µ4 , hal tersebut dapat
dilihat bahwa antara selisih rata-rata desain 1 dengan desain 3 serta desain 2 dan 4 setelah
dimutlakkan nilainya kurang dari dari BNJ atau BNT dan nilai signifikasinya kurang dari
α=0.05 yang artinya bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

µ1=µ3 dan µ2=µ4. Tabel diatas juga memberikan informasi bahwa Desain sirkuit keempat
merupakan desain yang paling baik dari keempat desain yang lainnya karena pada selisih
rata-ratanya didapatkan hasil positif.

Homogeneous Subsets

NOISE
Subset for alpha = 0.05
DESAIN SIRKUIT N 1 2
Tukey HSDa 1 5 19.20
3 5 36.60
2 5 70.00
4 5 79.80
Sig. .219 .670
Duncana 1 5 19.20
3 5 36.60
2 5 70.00
4 5 79.80
Sig. .060 .271
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel himpunan homogenitas yang artinya bahwa pengelompokkan
rata-rata yang sama dari uji lanjut ANOVA. Tabel diatas memberikan informasi berupa uji
lanjutan setelah ANOVA dengan menggunakan metode Tukey(HSD) atau BNJ dan
Duncan (DMRT). Baik menggunakan metode Tukey maupun metode Duncan di dapatkan

kesimpulan yang sama yaitu µ1=µ3 dan µ2=µ4. Dapat dilihat bahwa pada subset 1
terdapat desain yang pertama dengan desain yang ketiga artinya bahwa kedua desain
tersebut memiliki rata-rata jumlah noise yang muncul sama. Pada subset 2 terdapat desain
yang kedua dan keempat yang artinya bahwa kedua desain tersebut memiliki rata-rata
jumlah noise yang muncul sama.
2. Diteliti empat katalis yang mungkin mempengaruhi konsentrasi satu komponen dalam suatu
campuran tiga komponen liquid. Konsentrasi hasil percobaan adalah sebagai berikut:

Apakah keempat katalis mempunyai pengaruh sama terhadap konsentrasi? Gunakan α=5%
Langkah-langkah penyelesaian menggunakan SPSS :
• Variabel didefinisikan pada Variabel View . Pada kasus diatas dimisalkan variabel
“KONSENTRASI” yang menunjukkan satu komponen dalam suatu campuran tiga
komponen liquid dan “KATALIS” yang menunjukkan jenis katalis dan data bertipe
numeric.
• Pada bagian kolom Values, pada variabel “KATALIS” di pilih titik 3 maka akan muncul
kotak dialog Value labels . Untuk katalis yang pertama pada value isikan “1” dan pada
label isikan “1” kemudian klik Add. Dengan langkah yang sama dilakukan sampai jenis
katalis keempat . Setelah semua jenis desain diisi lalu klik OK
• Data pada soal diinput pada Data View. Pada kolom KATALIS di pilih angka 1,2,3 dan 4
secara berurutan untuk setiap lima kolom yang menunjukkan pengelompokkan jenis
katalis.
• Gunakan menu Analyze kemudian pilih Compare Means dan pilih One-way ANOVA.
• Pada kotak dialog One-way ANOVA variabel KONSENTRASI yang merupakan variabel
yang akan diuji dalam hal ini dimasukkan ke dalam Dependent List. Sedangkan Vaiabel
KATALIS yang merupakan variabel yang menunjukkan pengelompokkan jenis katalis
dimasukkan kedalam Factor .
• Menu Contrast dapat diabaikan.
• Pada menu Post-Hoc pada bagian Equal Variances Assumed di centang LSD,Tukey dan
Duncan untuk keseragaman dan merupakan metode yang akan digunakan untuk analisis
lanjutan setelah uji F untuk mengetahui rata-rata mana yang berbeda. Pada bagian
Significance level gunakan α=0.05
• Pada menu statistics di centang Descriptive dan Homogeneity-of-variance untuk
keseragaman lalu pilih continue.
• Klik Ok dan tabel akan muncul seperti dibawah ini.

Descriptives
KONSENTRASI
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
1 5 56.900 1.5199 .6797 55.013 58.787 54.9 58.4

2 4 55.775 1.0996 .5498 54.025 57.525 54.5 57.0

3 3 53.233 2.7791 1.6045 46.330 60.137 50.1 55.4


4 4 51.125 1.4431 .7215 48.829 53.421 49.9 52.9

Total 16 54.488 2.8312 .7078 52.979 55.996 49.9 58.4


Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel yang berisi statistika deskriptif berupa informasi umum data.
Pada tabel diatas masing-masing desain sirkuit memiliki jumlah data berbeda dengan total
data sebanyak 16 data. Pada Konsentrasi yang pertama dengan data sebanyak 5 data
diperoleh rata-rata hitung yaitu 56.900 dengan standar deviasi(simpangan baku) yaitu
sebesar 1.5199, standar eror data yaitu 0.6797, nilai minimum dan maksimum data
berturut-turut yaitu 54.9 dan 58.4 . Pada konsentrasi yang kedua dengan data sebanyak 4
data diperoleh rata-rata hitung yaitu 55.775 dengan standar deviasi(simpangan baku) yaitu
sebesar 1.0996, standar eror data yaitu 0.5498, nilai minimum dan maksimum data
berturut-turut yaitu 54.5 dan 57.0 . Pada konsentrasi yang ketiga dengan data sebanyak 3
data diperoleh rata-rata hitung yaitu 53.233 dengan standar deviasi(simpangan baku) yaitu
sebesar 2.7791 , standar eror data yaitu 1.6045, nilai minimum dan maksimum data
berturut-turut yaitu 50.1 dan 55.4 . Pada konsentrasi yang keempat dengan data sebanyak
4 data diperoleh rata-rata hitung yaitu 51.125 dengan standar deviasi(simpangan baku)
yaitu sebesar 1.4431, standar eror data yaitu 0.7215, nilai minimum dan maksimum data
berturut-turut yaitu 49.9 dan 52.9. Sehingga diperoleh rata-rata total dari 16 data tersebut
yaitu 54.488 dengan standar deviasi (simpangan baku) total yaitu 2.8312, standar eror yaitu
0.7078 dan nilai maksimum dan minimum dari 16 data berturut-turut yaitu 49.9 dan 58.4.
Pada data pertama dengan selang kepercayaan 95 % diperoleh batas bawah selang untuk
beda rata-rata yaitu 55.013 dan batas atas selang untuk beda rata-rata yaitu 58.787 atau
dapat ditulis P (55.013≤µ1-µ2≤58.787) = 95%. Pada data kedua dengan selang
kepercayaan 95 % diperoleh batas bawah selang untuk beda rata-rata yaitu 54.025 dan batas
atas selang untuk beda rata-rata yaitu 57.525 atau dapat ditulis P (54.025≤µ1-µ2≤57.525)
= 95%. Pada data ketiga dengan selang kepercayaan 95 % diperoleh batas bawah selang
untuk beda rata-rata yaitu 46.330 dan batas atas selang untuk beda rata-rata yaitu
60.137atau dapat ditulis P (46.330≤µ1-µ2≤60.137) = 95%. Pada data keempat dengan
selang kepercayaan 95 % diperoleh batas bawah selang untuk beda rata-rata yaitu 48.829
dan batas atas selang untuk beda rata-rata yaitu 53.421 atau dapat ditulis P (48.829≤µ1-

µ2≤53.421) = 95%. Sehingga diperoleh pada data total sebanyak 16 data dengan selang
kepercayaan 95 % diperoleh batas bawah selang untuk beda rata-rata yaitu 52.979 dan batas
atas selang untuk beda rata-rata yaitu 55.996 atau dapat ditulis P (52.979≤µ1-µ2≤55.996)
= 95%.
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
KONSENTRASI Based on Mean 2.054 3 12 .160
Based on Median .420 3 12 .742
Based on Median and .420 3 4.174 .748
with adjusted df
Based on trimmed mean 1.879 3 12 .187
Interpretasi:
Tabel diatas merupakan tabel uji homogenitas varian yang digunakan untuk mengetahui
apakah sampel yang digunakan mempunyai variansi yang sama (homogen). Tabel diatas
memberikan informasi bahwa berdasarkan rata-rata didapatkan level statistik yaitu 2.054
dengan derajat bebas faktor(df1) yaitu 3 dan derajat bebas galat(df2) yaitu 12 dan nilai
signifikasinya yaitu 0.160 . Berdasarkan median (nilai tengah) didapatkan level statistik
yaitu 0.420 dengan derajat bebas faktor(df1) yaitu 3 dan derajat bebas galat(df2) yaitu 12
dan nilai signifikasinya yaitu 0.742 . Berdasarkan median dan penyesuaian derajat bebas
didapatkan level statistik yaitu 0.420 dengan derajat bebas faktor(df1) yaitu 3 dan derajat
bebas galat(df2) yaitu 4.174 dan nilai signifikasinya yaitu 0.748. Berdasarkan
penyesuaian nilai rata-rata didapatkan level statistik yaitu 1.879 dengan derajat bebas
faktor(df1) yaitu 3 dan derajat bebas galat(df2) yaitu 12 dan niali signifikasinya yaitu
0.187. Baik berdasarkan rata-rata, median, median dengan penyesuaian derajat bebas, dan
penyesuaian rata-rata didapat nilai signifikasi yang lebih besar dari α=0.05 artinya
keempat konsentrasi tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen. Sehingga
asumsi homogenitas dalam uji satu arah ANOVA terpenuhi.

ANOVA
KONSENTRASI
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 85.676 3 28.559 9.916 .001
Within Groups 34.562 12 2.880
Total 120.238 15
Interpretasi:
Tabel diatas merupakan tabel ANOVA (Analysis of variance) atau ANAVA ( Analisi
Varian) . Tabel diatas memberikan informasi bahwa jumlah kuadrat perlakuan (JKP) dari
faktor yaitu 85.676 dengan derajat bebas yaitu 3 dan jumlah kuadrat galat (JKG) dari
galat(eror) sebesar 34.563 dengan derajat bebas yaitu 12 dan jumlah kuadrat total (JKT)
yaitu 120.238 dengan derajat bebas total yaitu 15 . Kuadrat tengah perlakuan (KTP) dari
faktor tersebut yaitu 28.559 dan Kuadrat tengah galat (KTG) dari galat(eror) yaitu 2.880.
Untuk menguji apakah keempat katalis mempunyai pengaruh yang sama terhadap
konsentrasi dilakukan uji hipotesis dengan rumusan hipotesis yaitu Hipotesis nol (H0)

yaitu µ1=µ2=µ3=µ4 dan hipotesis alternatif (H1) yaitu minimal terdapat satu µi≠µj .
Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan uji F atau membandingkan nilai
signifikasi. Dengan membagi kuadrat tengah perlakuan dengan kuadrat tengah galat
didapat nilai Fhitung dari data diatas yaitu 9.916 yang jika dibandingkan dengan F tabel
yaitu 3.49 artinya F hitung>F tabel. Dengan tingkat signifikasi sebesar 0.001 lebih kecil
dari α=0.05 . Karena F hitung terletak disebelah kanan F tabel dan nilai signifikasi<α
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Oleh karena itu didapat kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh keempat katalis terhadap konsentrasi.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: KONSENTRASI

Mean 95% Confidence Interval


(I) KATALIS (J) KATALIS Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 1.1250 1.1384 .759 -2.255 4.505
3 3.6667 1.2394 .051 -.013 7.346
4 5.7750* 1.1384 .001 2.395 9.155
2 1 -1.1250 1.1384 .759 -4.505 2.255
3 2.5417 1.2962 .255 -1.307 6.390
4 4.6500* 1.2000 .010 1.087 8.213
3 1 -3.6667 1.2394 .051 -7.346 .013
2 -2.5417 1.2962 .255 -6.390 1.307
4 2.1083 1.2962 .401 -1.740 5.957
4 1 -5.7750* 1.1384 .001 -9.155 -2.395
2 -4.6500* 1.2000 .010 -8.213 -1.087
3 -2.1083 1.2962 .401 -5.957 1.740
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KONSENTRASI
LSD

Mean Difference 95% Confidence Interval


(I) KATALIS (J) KATALIS (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
1 2 1.1250 1.1384 .343 -1.355 3.605
3 3.6667* 1.2394 .012 .966 6.367

4 5.7750* 1.1384 .000 3.295 8.255

2 1 -1.1250 1.1384 .343 -3.605 1.355

3 2.5417 1.2962 .074 -.282 5.366

4 4.6500* 1.2000 .002 2.035 7.265

3 1 -3.6667* 1.2394 .012 -6.367 -.966

2 -2.5417 1.2962 .074 -5.366 .282

4 2.1083 1.2962 .130 -.716 4.932

4 1 -5.7750* 1.1384 .000 -8.255 -3.295

2 -4.6500* 1.2000 .002 -7.265 -2.035

3 -2.1083 1.2962 .130 -4.932 .716

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel yang menunjukkan Tes Post-Hoc yang digunakan untuk
mengetahui perbedaan rata-rata pada sampel yang diuji. Pada uji ANOVA satu arah
sebelumnya didapat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan rata-rata jumlah noise yang
muncuk untuk keempat desain tersebut. Untuk mengetahui letak perbedaan rata-rata
tersebut maka dilakukan uji lantut ANOVA (uji beda antar perlakuan), pada tabel diatas
menggunakan metode Tukey (HSD) atau BNJ (beda nyata jujur) dan LSD atau BNT (beda
nyata terkecil). Baik dengan menggunakan metode Tukey maupun LSD diperoleh
kesimpulan yang berbeda. Uji hipotesisnya dilakukan dengan merumuskan H0 (Hipotesis

nol) yaitu µi=µj dan H1 (hipotesis alternatif) yaitu µi≠µj . Pada metode Tukey di dapatkan

kesimpulan bahwa µ1=µ2, µ1=µ3, µ2=µ3 dan µ3=µ4 . Hal tersebut karena selisih antara
di dapat dari selisih mutlak rata-rata antara katalis 1 dengan katalis 2, katalis 1 dengan
katalis 3, dan katalis 3 dengan katalis 4 lebih besar dari BNJ dan nilai signifikasinya lebih
besar dari α=0.05 yang artinya bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Tabel diatas juga
memberikan informasi bahwa katalis 1 merupakan katalis yang paling mempengaruhi
dibandingkan dengan katalis yang lain karena memiliki selisih rata-rata yang positif. Pada

metode LSD di dapatkan kesimpulan bahwa µ1=µ2, µ2=µ3 dan µ3=µ4 . Hal tersebut
karena selisih antara di dapat dari selisih rata-rata antara katalis 1 dengan katalis 2, dan
katalis 3 dengan katalis 4 lebih besar dari BNT dan nilai signifikasinya lebih besar dari
α=0.05 yang artinya bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Tabel diatas juga memberikan
informasi bahwa katalis 1 merupakan katalis yang paling mempengaruhi dibandingkan
dengan katalis yang lain karena memiliki selisih rata-rata yang positif.

Homogeneous Subsets

KONSENTRASI
Subset for alpha = 0.05
KATALIS N 1 2 3
Tukey HSDa,b 4 4 51.125
3 3 53.233 53.233
2 4 55.775 55.775
1 5 56.900
Sig. .352 .213 .794
Duncana,b 4 4 51.125
3 3 53.233 53.233
2 4 55.775 55.775
1 5 56.900
Sig. .110 .059 .375
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.871.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used.
Type I error levels are not guaranteed.
Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel himpunan homogenitas yang artinya bahwa pengelompokkan
rata-rata yang sama dari uji lanjut ANOVA. Tabel diatas memberikan informasi berupa uji
lanjutan setelah ANOVA dengan menggunakan metode Tukey(HSD) atau BNJ dan
Duncan (DMRT). Baik menggunakan metode Tukey maupun metode Duncan di dapatkan
kesimpulan yang sama yaitu µ1=µ2 dan µ2=µ3 dan µ3=µ4 . Dapat dilihat bahwa pada
subset 1 terdapat katalis yang keempat dengan katalis yang ketiga artinya bahwa kedua
katalis tersebut memiliki rata-rata pengaruh yang sama terhadap konsentrasi. Pada subset
2 terdapat katalis yang kedua dengan katalis yang ketiga artinya bahwa kedua katalis
tersebut memiliki rata-rata pengaruh yang sama terhadap konsentrasi. Pada subset 3
terdapat katalis yang pertama dengan katalis yang kedua artinya bahwa kedua katalis
tersebut memiliki rata-rata pengaruh yang sama terhadap konsentrasi.
3. Berikut ini adalah data hasil percobaan yang dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok/Blok

Lakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata perlakuan dan apakah
blok/kelompok memberikan pengaruh terhadap hasil percobaan! Gunakan α=5%
Langkah-langkah penyelesaian menggunakan SPSS :
• Variabel didefinisikan pada Variabel View . Pada kasus diatas dimisalkan variabel
“HASIL” yang menunjukkan data hasil percobaan dan “PERLAKUAN” yang
menunjukkan perlakuan terhadap rancangan percobaan dan variabel “BLOK” yang
menunjukkan jenis kelompok/blok terhadap rancangan percobaan data bertipe numeric.
• Pada bagian kolom Values, pada variabel “PERLAKUAN” di pilih titik 3 maka akan
muncul kotak dialog Value labels . Untuk perlakuan A pada value isikan “1” dan pada label
isikan “1” kemudian klik Add. Dengan langkah yang sama dilakukan sampai perlakuan C.
• Pada bagian kolom Values, pada variabel “BLOK” di pilih titik 3 maka akan muncul kotak
dialog Value labels . Untuk kelompok/blok yang pertama pada value isikan “1” dan pada
label isikan “1” kemudian klik Add. Dengan langkah yang sama dilakukan sampai
kelompok/blok kelima. Setelah semua jenis desain diisi lalu klik OK .
• Data pada soal diinput pada Data View. Pada kolom PERLAKUAN dan BLOK di isi
sesuai dengan data hasil percobaan.
• Gunakan menu Analyze kemudian pilih General Linear Model dan pilih Univariate.
• Pada kotak dialog Univariate variabel HASIL yang merupakan variabel yang akan diuji
dalam hal ini dimasukkan ke dalam Dependent List. Sedangkan Vaiabel PERLAKUAN
dan BLOK yang merupakan variabel pengamatan dimasukkan kedalam Fixed Factor(s) .
• Menu Random Factor(s), Covariate(s), dan WLS Weight dapat diabaikan.
• Pilih menu Model dan akan muncul kotak dialog Univariate:Model. Pada Specify Model
dipilih Custom. Pada bagian Factors & Covariates dimasukkan faktor faktor yang
berpengaruh dalam hal ini PERLAKUAN dan BLOK kedala Model. Pada bagian Build
Term(s) pada menu Type pilih Interaction berupa Main effects kemudian centang Include
intercept in model dan pilih Continue.
• Pada menu Post-Hoc, faktor-faktor yang berpengaruh dalam hal ini PERLAKUAN dan
BLOK dimasukkan ke dalam Post Hoc Tests for: . Pada bagian Equal Variances Assumed
di centang LSD, Tukey dan Duncan untuk keseragaman dan merupakan metode yang akan
digunakan untuk analisis lanjutan setelah uji F untuk mengetahui rata-rata mana yang
berbeda. Pada bagian Significance level gunakan α=0.05.
• Menu Contrasts, Plots, Save dan Option dapat diabaikan.
• Klik Ok dan tabel akan muncul seperti dibawah ini.

Between-Subjects Factors
Value Label N
PERLAKUAN 1 A 5
2 B 5
3 C 5
BLOK 1 1 3
2 2 3
3 3 3
4 4 3
5 5 3

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: HASIL PERCOBAAN
Type III Sum of
Source Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model .200a 6 .033 4.849 .022
Intercept 7.733 1 7.733 1122.874 .000
PERLAKUAN .054 2 .027 3.924 .065
BLOK .146 4 .037 5.311 .022
Error .055 8 .007
Total 7.988 15
Corrected Total .255 14
a. R Squared = .784 (Adjusted R Squared = .623)
Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel tes antar subjek terhadap efek dapat juga dikatakan tabel
ANOVA dengan arah pengujian dua arah. Tabel diatas memberikan informasi bahwa
jumlah kuadrat perlakuan (JKA) dari perlakuan yaitu 0.054 dengan derajat bebas yaitu 2
dan jumlah kuadrat perlakuan (JKB) dari blok yaitu 0.146 dengan derajat bebas yaitu 4
serta jumlah kuadrat galat (JKG) dari galat(eror) sebesar 0.055 dengan derajat bebas yaitu
8. Sedangkan jumlah kuadrat total (JKT) yaitu 7.988 dengan derajat bebas total yaitu 15.
Kuadrat tengah perlakuan (KTA) dari perlakuan tersebut yaitu 0.027 dan Kuadrat tengah
perlakuan (KTB) dari blok yaitu 0.037 serta Kuadrat tengah galat (KTG) dari galat(eror)
yaitu 0.007. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata perlakuan dan apakah
blok atau pengaruh memberikan hasil terhadap percoobaan dilakukan uji hipotesis dalam

dua arah. Rumusan hipotesis yaitu Hipotesis nol (H0) yaitu µi=µj dan hipotesis alternatif

(H1) yaitu minimal terdapat satu µi≠µj . Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan
uji F atau membandingkan nilai signifikasi. Pada uji arah yang pertama untuk mengetahui
perbedaan pengaruh perlakuan terhadap hasil percobaan dilakukan dengan membagi
kuadrat tengah perlakuan dengan kuadrat tengah galat didapat titik kritis yang pertama
nilai F1hitung dari data diatas yaitu 3.924 yang jika dibandingkan dengan F1 tabel yaitu
4.45 artinya F hitung<F tabel. Dengan tingkat signifikasi sebesar 0.065 lebih besar dari
α=0.05.Karena F1 hitung terletak disebelah kanan F1 tabel dan nilai signifikasi>α maka
H0 diterima dan H1 ditolak. Oleh karena itu didapat kesimpulan bahwa tidak ada
perbedaan pengaruh perlakuan terhadap hasil percobaan. Pada uji arah yang kedua untuk
mengetahui pengaruh blok/kelompok terhadap hasil percobaan dilakukan dengan
membagi kuadrat tengah perlakuan dengan kuadrat tengah galat didapat titik kritis yang
pertama nilai F2hitung dari data diatas yaitu 5.311 yang jika dibandingkan dengan F2
tabel yaitu 3.83 artinya F hitung>F tabel. Dengan tingkat signifikasi sebesar 0.022 lebih
kecil dari α=0.05.Karena F2 hitung terletak disebelah kanan F2 tabel dan nilai
signifikasi<α maka H0 ditolak dan H1 diterima. Oleh karena itu didapat kesimpulan
bahwa ada perbedaan pengaruh blok/kelompok terhadap hasil percobaan.

Post Hoc Tests

PERLAKUAN
Multiple Comparisons
Dependent Variable: HASIL PERCOBAAN

Mean 95% Confidence Interval


(I) PERLAKUAN (J) PERLAKUAN Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD A B .0880 .05248 .271 -.0620 .2380
C .1460 .05248 .056 -.0040 .2960
B A -.0880 .05248 .271 -.2380 .0620
C .0580 .05248 .538 -.0920 .2080
C A -.1460 .05248 .056 -.2960 .0040
B -.0580 .05248 .538 -.2080 .0920
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .007.
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: HASIL PERCOBAAN
LSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) PERLAKUAN (J) PERLAKUAN (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
A B .0880 .05248 .132 -.0330 .2090
C .1460* .05248 .024 .0250 .2670
B A -.0880 .05248 .132 -.2090 .0330
C .0580 .05248 .301 -.0630 .1790
C A -.1460* .05248 .024 -.2670 -.0250
B -.0580 .05248 .301 -.1790 .0630
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .007.
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Interpretasi:
Tabel diatas merupakan tabel yang menunjukkan Tes Post-Hoc yang digunakan untuk
mengetahui perbedaan rata-rata pada sampel yang diuji. Pada uji ANOVA dua arah
sebelumnya didapat kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh perlakuan terhadap
hasil percobaan artinya semua perlakuan mempunyai pengaruh yang sama. Untuk
memastikan hal tersebut maka dilakukan uji lantut ANOVA (uji beda antar perlakuan),
pada tabel diatas menggunakan metode Tukey (HSD) atau BNJ (beda nyata jujur) dan LSD
atau BNT (beda nyata terkecil). Baik dengan menggunakan metode Tukey maupun LSD
diperoleh kesimpulan yang berbeda. Uji hipotesisnya dilakukan dengan merumuskan H0

(Hipotesis nol) yaitu µi=µj dan H1 (hipotesis alternatif) yaitu µi≠µj . Pada metode Tukey

di dapatkan kesimpulan bahwa µA=µB=µC. Hal tersebut karena selisih rata-rata antara
perlakuan A dengan perlakuan B, perlakuan B dengan perlakuan C dan perlakuan A dengan
perlakuan C lebih besar dari BNJ dan nilai signifikasinya lebih besar dari α=0.05 yang
artinya bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Tabel diatas juga memberikan informasi bahwa
perlakuan A merupakan perlakuan yang paling berpengaruh terhadap percobaan karena
memiliki selisih rata-rata yang positif. Pada metode LSD di dapatkan kesimpulan bahwa

µA=µB, µB=µC dan µA≠µC. Hal tersebut karena selisih rata-rata antara perlakuan A
dengan perlakuan B, perlakuan B dengan perlakuan C lebih besar dari BNT dan nilai
signifikasinya lebih besar dari α=0.05 yang artinya bahwa H0 diterima dan H1 ditolak dan
selisih rata-rata perlakuan A dengan perlakuan C kurang dari dari BNT dan nilai
signifikasinya kurang dari α=0.05 yang artinya bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Tabel
diatas juga memberikan informasi bahwa perlakuan A merupakan perlakuan yang paling
berpengaruh terhadap percobaan karena memiliki selisih rata-rata yang positif.
Homogeneous Subsets

HASIL PERCOBAAN
Subset
PERLAKUAN N 1 2
Tukey HSDa,b C 5 .6500
B 5 .7080
A 5 .7960
Sig. .056
Duncana,b C 5 .6500
B 5 .7080 .7080
A 5 .7960
Sig. .301 .132
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .007.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
b. Alpha = 0.05.
Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel himpunan homogenitas yang artinya bahwa pengelompokkan
rata-rata yang sama dari uji lanjut ANOVA. Tabel diatas memberikan informasi berupa uji
lanjutan setelah ANOVA dengan menggunakan metode Tukey(HSD) atau BNJ dan
Duncan (DMRT). Baik menggunakan metode Tukey maupun metode Duncan di dapatkan
kesimpulan yang berbeda dimana kesimpulan dengan menggunakan metode Duncan sama

dengan metode LSD . Pada metode tukey dapat dilihat bahwa pada subset 1 terdapat
perlakuan A, perlakuan B dan perlakuan C artinya bahwa ketiga perlakuan tersebut
mempunyai pengaruh yang sama terhadap hasil percobaan.Pada metode tukey pada subset
1 terdapat perlakuan B dan perlakuan C artinya kedua perlakuan tersebut mempunyai
pengaruh yang sama terhadap hasil percobaan. Sedangkan pada subset 2 terdapat perlakuan
A dan perlakuan B artinya kedua perlakuan tersebut mempunyai pengaruh yang sama
terhadap hasil percobaan.
BLOK
Multiple Comparisons
Dependent Variable: HASIL PERCOBAAN

Mean Difference 95% Confidence Interval


(I) BLOK (J) BLOK (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 -.0800 .06776 .762 -.3141 .1541
3 .1700 .06776 .181 -.0641 .4041
4 .0600 .06776 .895 -.1741 .2941
5 .1767 .06776 .159 -.0574 .4108
2 1 .0800 .06776 .762 -.1541 .3141
3 .2500* .06776 .036 .0159 .4841
4 .1400 .06776 .319 -.0941 .3741
5 .2567* .06776 .032 .0226 .4908
3 1 -.1700 .06776 .181 -.4041 .0641
2 -.2500* .06776 .036 -.4841 -.0159
4 -.1100 .06776 .523 -.3441 .1241
5 .0067 .06776 1.000 -.2274 .2408
4 1 -.0600 .06776 .895 -.2941 .1741
2 -.1400 .06776 .319 -.3741 .0941
3 .1100 .06776 .523 -.1241 .3441
5 .1167 .06776 .473 -.1174 .3508
5 1 -.1767 .06776 .159 -.4108 .0574
2 -.2567* .06776 .032 -.4908 -.0226
3 -.0067 .06776 1.000 -.2408 .2274
4 -.1167 .06776 .473 -.3508 .1174
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .007.
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: HASIL PERCOBAAN
LSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) BLOK (J) BLOK (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
1 2 -.0800 .06776 .272 -.2362 .0762
*
3 .1700 .06776 .036 .0138 .3262
4 .0600 .06776 .402 -.0962 .2162
5 .1767* .06776 .031 .0204 .3329
2 1 .0800 .06776 .272 -.0762 .2362
3 .2500* .06776 .006 .0938 .4062
4 .1400 .06776 .073 -.0162 .2962
5 .2567* .06776 .005 .1004 .4129
3 1 -.1700* .06776 .036 -.3262 -.0138
2 -.2500* .06776 .006 -.4062 -.0938
4 -.1100 .06776 .143 -.2662 .0462
5 .0067 .06776 .924 -.1496 .1629
4 1 -.0600 .06776 .402 -.2162 .0962
2 -.1400 .06776 .073 -.2962 .0162
3 .1100 .06776 .143 -.0462 .2662
5 .1167 .06776 .123 -.0396 .2729
5 1 -.1767* .06776 .031 -.3329 -.0204
2 -.2567* .06776 .005 -.4129 -.1004
3 -.0067 .06776 .924 -.1629 .1496
4 -.1167 .06776 .123 -.2729 .0396
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .007.
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Interpretasi:
Tabel diatas merupakan tabel yang menunjukkan Tes Post-Hoc yang digunakan untuk
mengetahui perbedaan rata-rata pada sampel yang diuji. Pada uji ANOVA dua arah
sebelumnya didapat kesimpulan bahwa ada perbedaan pengaruh blok/kelompok terhadap
hasil percobaan. Untuk mengetahui perbedaan tersebut maka dilakukan uji lantut ANOVA
(uji beda antar perlakuan), pada tabel diatas menggunakan metode Tukey (HSD) atau BNJ
(beda nyata jujur) dan LSD atau BNT (beda nyata terkecil). Baik dengan menggunakan
metode Tukey maupun LSD diperoleh kesimpulan yang berbeda. Uji hipotesisnya

dilakukan dengan merumuskan H0 (Hipotesis nol) yaitu µi=µj dan H1 (hipotesis alternatif)

yaitu µi≠µj . Pada metode Tukey di dapatkan kesimpulan bahwa µ2≠µ3 dan µ2=µ5. Hal
tersebut karena selisih rata-rata antara blok 2 dengan blok 3dan blok 2 dengan blok 5
kurang dari dari BNJ dan nilai signifikasinya kurang dari α=0.05 yang artinya bahwa H0
ditolak dan H1 diterima. Tabel diatas juga memberikan informasi bahwa blok 2 merupakan
blok yang paling berpengaruh terhadap percobaan karena memiliki selisih rata-rata yang

positif. Pada metode LSD di dapatkan kesimpulan bahwa µ1≠µ3, µ1≠µ5, µ2≠µ3 dan
µ2≠µ5. Hal tersebut karena selisih rata-rata antara blok 1 dengan blok 3, blok 1 dengan
blok 5, blok 2 dengan blok 3dan blok 2 dengan blok 5 kurang dari dari BNT dan nilai
signifikasinya kurang dari α=0.05 yang artinya bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Tabel
diatas juga memberikan informasi bahwa perlakuan A merupakan perlakuan yang paling
berpengaruh terhadap percobaan karena memiliki selisih rata-rata yang positif.
Homogeneous Subsets

HASIL PERCOBAAN
Subset
BLOK N 1 2
Tukey HSDa,b 5 3 .6067
3 3 .6133
4 3 .7233 .7233
1 3 .7833 .7833
2 3 .8633
Sig. .159 .319
Duncana,b 5 3 .6067
3 3 .6133
4 3 .7233 .7233
1 3 .7833
2 3 .8633
Sig. .137 .083
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .007.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
b. Alpha = 0.05.
Interpretasi :
Tabel diatas merupakan tabel himpunan homogenitas yang artinya bahwa pengelompokkan
rata-rata yang sama dari uji lanjut ANOVA. Tabel diatas memberikan informasi berupa uji
lanjutan setelah ANOVA dengan menggunakan metode Tukey(HSD) atau BNJ dan
Duncan (DMRT). Baik menggunakan metode Tukey maupun metode Duncan di dapatkan

kesimpulan yang berbeda . Pada metode tukey dapat dilihat bahwa pada subset 1 terdapat
blok 5, blok 3, blok 4 dan blok 1 yang artinya bahwa keempat blok tersebut memiliki
pengaruh yang sama terhadap hasil percobaan . Pada subset 2 terdapat blok 4, blok 1 dan
blok 2 yang artinya ketiga blok tersebut memiliki rata-rata pengaruh yang sama terhadap
hasil percobaan. Berdasarkan subset 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa blok 2 dan blok 3
serta blok 2 dan blok 5 memiliki rata-rata pengaruh yang berbeda terhadap hasil percobaan.
Pada metode Duncan dapat dilihat bahwa pada subset 1 terdapat blok 5, blok 3 dan blok 4
yang artinya bahwa ketiga blok tersebut memiliki rata-rata pengaruh yang sama terhadap
hasil percobaan . Pada subset 2 terdapat blok 4, blok 1 dan blok 2 yang artinya ketiga blok
tersebut memiliki rata-rata pengaruh yang sama terhadap hasil percobaan. Berdasarkan
subset 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa blok 1 dan blok 3, blok 1 dan blok 5, blok 2 dan
blok 3 serta blok 2 dan blok 5 memiliki rata-rata pengaruh yang berbeda terhadap hasil
percobaan..

Anda mungkin juga menyukai