Anda di halaman 1dari 10

Uji Dependent (Paired) Sample T Test

Uji Paired Sample T Test adalah pengujian yang digunakan untuk membandingkan selisih
dua mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal.
Sampel berpasangan berasal dari subjek yang sama, setiap variabel diambil saat situasi dan
keadaan yang berbeda. Uji ini juga disebut Uji T berpasangan.

A. Syarat Kelengkapan Data

Untuk melakukan Uji Paired Sample T Test, data yang digunakan harus berdistribusi
normal. Sehingga hipotesis yang dibuat dapat dilakukan analisis dengan uji Paired Sample T
Test.

B. Penentuan Hasil Uji Paired Sample T Test

Uji Paired Sample T Test menunjukkan apakah sampel berpasangan mengalami


perubahan yang bermakna. Hasil uji Paired Sample T Test ditentukan oleh nilai
signifikansinya. Nilai ini kemudian menentukan keputusan yang diambil dalam penelitian.

 Nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara variabel awal dengan variabel akhir. Ini menunjukkan terdapat pengaruh yang
bermakna terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-masing
variabel.
 Nilai signifikansi (2-tailed) >0.05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara variabel awal dengan variabel akhir. Ini menunjukkan tidak terdapat
pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perlakukan yang diberikan pada
masing-masing variabel
Berikut langkah-langkah melakukan uji Paired Sample T Test:

Buka aplikasi SPSS

Klik All Programs › IBM SPSS Statistics › IBM SPSS Statistics 23. Lokasi
shortcut disesuaikan dengan versi SPSS yang terinstall di komputer (versi lain tidak
jauh berbeda).

1. Close dialog Files, karena akan dilakukan analisis data sederhana

Untuk menutup klik (X) pada pojok kiri dialog Files seperti berikut,
2. Data View: input data melalui lembar kerja dengan tab Data View

Data View adalah tampilan lembar kerja SPSS untuk menampilkan isi dari input data.
Data yang dimasukkan diinput secara vertikal. Berikut tampilannya.
3. Variable View: mengedit dan melihat variabel data pada lembar kerja

Anda dapat mengedit Variable View untuk mengubah nama variabel, tampilan data,
type data, panjang tampilan data.
C. Cara Mengolah Data dengan SPSS

1. Klik Analyze > Compare Means > Paired-Samples T Test


2. Memasukkan variabel dari sampel berpasangan

Setelah kita melakukan langkah di atas, akan terbuka jendela Paired Samples T Test.
Masukkan variabel dari sampel berpasangan pada kotak Paired Variable. Pada
kolom Variable 1 masukkan variabel pada kondisi pertama (Contoh: Tes Awal)
dan Variable 2 masukkan variable pada kondisi kedua (Contoh: Tes Akhir)

3. Klik OK

Setelah kita klik OK, hasil analisis ditampilkan pada jendela output.
Hasil analisis ditampilkan pada jendela Output.

D. Membaca Hasil Uji T Berpasangan

Berikut hasil output pada langkah di atas:

a. Tabel Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics


Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 Tes Awal 25.33 100 2.491 .249
Tes 29.85 100 3.583 .358
Akhir

Tabel Paired Samples Statistics menunjukkan nilai deskriptif masing-masing variabel pada
sampel berpasangan.

 Tes Awal mempunyai nilai rata-rata (mean) 25.33 dari 100 data. Sebaran data (Std.
Deviation) yang diperoleh adalah 2.491 dengan standar error 0.249.
 Tes Akhir mempunyai nilai rata-rata (mean) 29.85 dari 100 data. Sebaran data
(Std.Deviation) yang diperoleh 3.583 dengan standar error 0.358.
Hal ini menunjukkan tes akhir pada data lebih tinggi dari pada tes awal. Namun rentang
sebaran data tes akhir juga menjadi semakin lebar dan dengan standar error yang semakin
tinggi.

b. Tabel Paired Samples Correlations

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 Tes Awal & Tes 100 .311 .002
Akhir

Tabel Paired Samples Correlations menunjukkan nilai korelasi yang menunjukkan hubungan
kedua variabel pada sampel berpasangan. Hal ini diperoleh dari koefisien korelasi Pearson
bivariat (dengan uji signifikansi dua sisi) untuk setiap pasangan variabel yang dimasukkan.

c. Tabel Paired Samples Test

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Std. Error Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair Tes Awal - -4.520 3.672 .367 -5.249 -3.791 - 99 .000
1 Tes Akhir 12.30
9

Tabel Paired Samples Test merupakan tabel utama dari output yang menunjukkan hasil uji
yang dilakukan. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi (2-tailed) pada tabel.

Nilai signifikansi (2-tailed) dari contoh kasus ini adalah 0.000 (p < 0.05). Sehingga hasil test
awal dan test akhir mengalami perubahan(Perbedaan) yang signifikan (berarti). Berdasarkan
statistika deskriptif tes awal dan tes akhir terbukti test akhir lebih tinggi.
d. Penjelasan Kolom tabel Paired Samples Test

1. Kolom pertama menunjukkan pengujian pasangan, pada contoh pada baris 1 berisi
data Pair 1, jika kita melakukan pengujian dengan banyak pasangan maka baris yang
dihasilkan akan lebih banyak.
2. Mean menunjukkan rata-rata perbedaan nilai dari 2 variabel yang diuji yang
merupakan selisih mean test awal dan test akhir.
3. Std. Deviation menunjukkan standar deviasi dari skor perbedaan.
4. Std. Error Mean menunjukkan standar error dari perbedaan nilai digunakan dalam
menghitung statistik uji dan interval kepercayaan (Lower dan Upper bound).
5. t menunjukkan statistik uji (dilambangkan dengan t) untuk uji berpasangan (paired
test)
6. df menunjukkan derajat kebebasan dari pengujian.
7. sig (2-tailed) menunjukkan p-value atau signifikansi hasil pengujian yang bersesuaian
dengan statistik uji (t) dan derajat kebebasan (df)
A. Menyimpan Output Files .spv

1. Sorot jendela output

2. Klik File › Save atau Ctrl+S

3. Pilih direktori penyimpanan dan simpan output dengan nama, Klik Save

4. Output file tersimpan

Anda mungkin juga menyukai