Anda di halaman 1dari 3

Konsistensi 

dalam ilmu logika adalah teori konsistensi


merupakan sebuah sematik dengan sematik yang lainnya tidak
mengandung kontradiksi. Tidak adanya kontradiksi dapat
diartikan baik dalam hal semantik atau berhubung dengan
sintaksis. Definisi semantik yang menyatakan bahwa sebuah teori
yang konsisten jika ia memiliki model; ini digunakan dalam arti
logika tradisionalAristoteles walaupun dalam logika matematika
kontemporer terdapat istilah satisfiable yang digunakan.
Berhubungan dengan pengertian sintaksis yang menyatakan
bahwa sebuah teori yang konsisten jika tidak terdapat rumus P
seperti yang kedua P dan penyangkalan adalah pembuktian dari
aksioma dari teori yang terkait di bawah sistem deduktif.

OPERASI STRATEGI PEMBALIKAN

            Di dalam bab ini kita akan membahas operasi strategi pembalikan di dalam logika

matematika. Strategi pembalikan dilakukan dengancara menyalahkan kesimplan dari argumen

yakni: menegasi suatu kesimpulan atau meberikan nilai salah.

            Dengan adanya strategi pembalikan maka akan ada

perlawan (opposite dari  kesimpulanyang tidak cocok denga premis-premis atau tidak konsisten.

Di bawah ini contoh latihan dari operasi strategi pembalikan

1. Jika Peterpan mengadakan konser, maka penonton akan hadir jika harga tiket tidak terlalu tinggi.

 
2. Jika Peterpan mengadakan konser, maka harga tiket tidak terlalu tinggi.

 
3. Dengan demikian, jika Peterpan mengadakan konser, maka penonton akan hadir.

Pernyataan diatas diubah menjadi  variabel proporsional yaitu sebagai berikut:

A = Peterpan mengadakan konser.


B = Penonton akan hadir.

C = Harga tiket terlalu tinggi.

Selanjutnya pernyataan diubah menjadi ekspresi logika:

1. A→(C→B)

2. A→C

3. A→B

Dan yang terakhir menyusun ekspresi sebagai satu kesatuan yaitu sebagai berikut:

((A→(C→B)) (A→C))(A→B)

Skema dari strategi pembalikan yaitu sebagai berikut:

         M = C→B; 

         N = A→M; 

         O= A→C;

         P = A→B;

         Q = (A→(C→B)) (A→C)

         R = (A→(C→B)) (A→C)(A→B)

A B C ~C M N O P ~P Q R
B B B S B B S B S S S
B B S B B B B B S B S
B S B S B B S S B S S
B S S B S S B S B S S
S B B S B B B B S B S
S B S B B B B B S B S
S S B S B B B B S B S
S S S B S B B B S B S
Ternyata hasil negasi dari kesimpulan dengan premis-premis tidak konsisten,

hasilnya S.Karena adanya strategi pembalikan, hasil yang semula bernilai S justru menjadi

bernilai B sehingga argumen di atas valid.

Pada dasarnya, untuk mencari premis-premis yang bernilai B dengan kesimpulan

bernilai Bsehingga mendapatkan hasil bernilai B, tidak memerlukan tabel kebenaran secara

keseluruhan, cukup dengan menemukan pasangan dari variabel proposisional yang akan

menghasilkan nilai Bpada premis-premis dan kesimpulan.

Jika ada premis-premis dan kesimpulan yang bernilai B, bisa dipastikan argumen tersebut

valid. Teknik ini disebut model.

Anda mungkin juga menyukai