Dasar Hukum 4 PKPU Nomor 1 Tahun 2023 ttg Pelaksanaan Anggaran Belanja Tahapan
Pemilihan Umum
5 PKPU Nomor 2 Tahun 2023 ttg Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc
Penyelenggara Pemilihan Umum di Luar Negeri
Penyaluran Dana Tahapan Pemilihan Umum Bagi Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu Di
C
Dalam Negeri;
1. Dana Tahapan Pemilu untuk Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu dalam negeri disediakan pada
masing-masing DIPA KPU Kab/Kota;
2. KPA KPU Kab/Kota wajib melaksanakan Rincian Kertas Kerja;
3. KPU Kab/Kota wajib memberitahukan dana tahapan Pemilu kepada Badan Adhoc Penyelenggara
Pemilu secara terinci;
4. Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu dilarang mengubah Rincian Kertas Kerja yang diterbitkan tanpa
persetujuan dari KPA KPU Kab/Kota;
5. Perubahan Rincian Kertas Kerja dilakukan oleh KPA KPU atau KPA KPU Kab/Kota sesuai dengan
kewenangannya dengan pertimbangan penyesuaian atas kebutuhan atau penambahan anggaran; dan
6. Anggaran pelaksanaan tahapan Pemilu untuk Badan Adhoc meliputi Belanja honor dan Belanja untuk
keperluan pelaksanaan kegiatan pada Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu.
Badan Adhoc 6 7
Penyelenggara PENGUJIAN SPM - LS SP2D
Pemilu 4 SPP - LS
5
Lampiran SPP:
▪ rencana kegiatan dan
▪ rencana penyaluran dana setiap
Berdasarkan rencana kegiatan dan rencana
bulan bagi PPK, PPS, dan KPPS.
penyaluran dana setiap bulan bagi PPK, PPS,
yang sudah ditetapkan KPA
dan KPPS.
Selanjutnya
1. Pembayaran dilakukan oleh Sekretaris Panitia Pemilihan Kecamatan/Sekretaris Panitia Pemungutan Suara
dan diketahui oleh Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan/Ketua Panitia Pemungutan Suara.
2. Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara melakukan pembayaran kepada anggota KPPS.
3. Sekretaris Panitia Pemungutan Suara melakukan pembayaran kepada Pantarlih dengan diketahui oleh
Ketua Panitia Pemungutan Suara.
4. Sekretaris Panitia Pemilihan Kecamatan, Sekretaris Panitia Pemungutan Suara dan Ketua Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara bertanggung jawab secara formil dan materiil atas pembayaran yang
dikeluarkan.
Masing-masing PPK, PPS dan KPPS wajib menyampaikan pertanggungjawaban dana Pemilu
1 yang telah diterima dari BP/BPP satker KPU Kab/Kota;
Penyampaian SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran dapat disampaikan kepada BP/BPP satker
2 KPU Kab/Kota dalam bentuk softcopy paling lambat tanggal 5 (lima) pada bulan berikutnya;
Penyampaian SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran dalam bentuk softcopy tidak menggugurkan
3 kewajiban untuk menyampaikan hardcopy SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran kepada BP/BPP
satker KPU Kab/Kota selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dana diterima;
Pada akhir tahun anggaran, seluruh bukti-bukti pengeluaran baik softcopy maupun hardcopy
4 disampaikan kepada KPU Kab/Kota paling lambat hari kerja terakhir pada akhir tahun anggaran
berkenaan; dan
1 Penyampaian SPTJB dan bukti pertanggungjawaban wajib dilakukan PPK, PPS dan
KPPS, dalam pengajuan dana di bulan berikutnya diharuskan melampirkan bukti
pertanggungjawaban bulan sebelumnya.
3 Pembukaan blokir rekening dilakukan setelah PPK dan PPS menyelesaikan kewajiban
pelaporan pertanggungjawaban bulan berkenaan atau mengirimkan bukti softcopy.
PPh Pasal 21 yang menjadi subjek PPh Pasal 21 di lingkungan KPU yang
1 meliputi Pegawai Tetap, Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas, Penerima
Penghasilan Bukan Pegawai, dan Peserta Kegiatan;
PPh Pasal 22 yang menjadi objek dari PPh Pasal 22 adalah pembayaran atas
2 pembelian barang seperti ATK, konsumsi dan barang lainnya kepada wajib
pajak penyedia barang yang jumlahnya lebih dari Rp 2.000.000,00 (dua juta
rupiah) tidak termasuk PPN;