Diah Martiningsih
Fungsional Analis Pengelola Keuangan APBN
Ahli Muda
BAGIAN INFORMASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN - Biro Keuangan & BMN -
PRINSIP PELAKSANAAN APBN
Rp.
1. Dana Tahapan Pemilu untuk Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu dalam negeri disediakan pada
masing-masing DIPA KPU Kab/Kota;
2. KPA KPU Kab/Kota wajib membuat Rincian Kertas Kerja/RAB untuk Badan Ad Hoc (PPK, PPS,
KPPS);
3. KPU Kab/Kota wajib memberitahukan dana tahapan Pemilu yang disalurkan ke Badan Ad Hoc;
4. Badan Ad Hoc dilarang mengubah Rincian Kertas Kerja/RAB tanpa persetujuan dari KPA KPU
Kab/Kota;
5. Perubahan Rincian Kertas Kerja dilakukan oleh KPA KPU atau KPA KPU Kab/Kota sesuai dengan
kewenangannya dengan pertimbangan penyesuaian atas kebutuhan atau penambahan anggaran; dan
6. Anggaran pelaksanaan tahapan Pemilu untuk Badan Ad Hoc meliputi belanja honor dan belanja
untuk keperluan pelaksanaan kegiatan pada Badan Ad Hoc.
Menetapkan besaran
RENCANA
PENYALURAN DANA
UNTUK KEBUTUHAN
Mekanisme BADAN AD HOC
Pengajuan SPM - LS SP2D
LS RDP
Badan Ad Hoc
SPP - LS
Ditujukan kepada BP
dengan
rekening tujuan RDP
Rekening
PPK
Mekanisme PENYALURAN
Penyaluran Bukti
SPBy RDP Transfer
Dana RDP ke Rekening
Badan Ad Hoc
PPS
KPPS
Transfer/Tunai
Sekretariat PPS menyalurkan dana operasional KPPS dan honor anggota KPPS serta
1
Satlinmas dengan transfer ke rekening Ketua KPPS atau secara tunai dengan surat pernyataan;
Dana operasional KPPS yang dikelola oleh Ketua KPPS digunakan untuk pembuatan TPS dan
2
kelengkapannya (sebesar 2 Juta) dan sewa alat penggandaan dokumen (sebesar 500 Ribu);
Honor KPPS dan Satlinmas dibayarkan secara tunai oleh Ketua KPPS setelah pelaksanaan
3
Pemungutan Suara dengan pertanggungjawaban berupa nominatif pembayaran honor;
Penyampaian SPTJB dan bukti-bukti pertanggungjawaban disampaikan oleh Ketua KPPS kepada
4
BP/BPP satker KPU Kab/Kota melalui Sekretariat PPS;
KPPS
Softcopy
(untuk mempercepat)
3 PPh Pasal 23 adalah Pajak Penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa sewa,
catering dan jasa selain yang telah dipotong oleh PPh 21;
PPN adalah pemungutan pajak terhadap tiap transaksi jual beli produk/jasa dalam negeri
kepada wajib pajak orang pribadi, badan usaha maupun pemerintah. Tarif PPN terbaru
4 menurut UU Nomor 7 tahun 2021 adalah sebesar 11%, dikecualikan dari pungutan PPN
jika Penyedia bukan PKP (Non PKP); dan
Bea Materai yang berlaku mulai 1 Januari 2021 adalah Rp.10.000 untuk batas nilai
5 transasi Rp.5.000.000.
Terdiri dari :
1. Honor Ketua, Anggota dan Satlinmas;
2. Biaya Operasional Pembuatan TPS;
3. Biaya Sewa Alat Penggandaan
Dokumen (Scanner atau Printer); dan
4. Biaya-biaya lainnya yang digunakan
untuk membiayai kegiatan di KPPS
dan disalurkan melalui rekening RDP
(rekening operasional Sekretariat
PPS).
Fitra adalah seorang guru SD (PNS Gol. III) yang bertugas sebagai anggota KPPS di TPS Parung, Honor
yang diterima sebagai anggota KPPS adalah sebesar Rp. 1.100.000,00. Berapakah PPh 21 yang dipotong
dari honor sebagai anggota KPPS?
Andre adalah seorang Tukang Parkir yang bertugas sebagai Satlinmas di TPS Pamulang, Honor yang
diterima sebagai Satlinmas adalah sebesar Rp. 700.000,00. Berapakah PPh 21 yang dipotong dari honor
sebagai Satlinmas?
Dikarenakan honor sebagai Satlinmas masih dibawah PTKP (4.500.000,00), maka honor yang diterima oleh
Andre tidak dikenakan Pajak PPh 21.
Berapakah PPh 22 atas pembelian kelengkapan ATK dan Kelengkapan TPS di KPPS yang dibeli dari Toko
atau Penyedia Non PKP?
Nilai Pembelian ATK dan kelengkapan TPS sebesar Rp. 1.500.000,00 (kurang dari 2 Juta)
Dikarenakan nilainya kurang dari Rp. 2.000.000,00 dan dibeli dari Penyedia Non PKP, maka atas pembelian
tersebut tidak dikenakan PPh 22.
Berapakah PPh 22 atas pembelian konsumsi di KPPS yang dibeli dari Usaha Pribadi atau Penyedia Non
PKP?
PPh 22 : 1,5% X Rp. 2.500.000,00 = Rp. 37.500,00 (tanpa PPN karena Penyedia Non PKP)
Berapakah PPh 23 atas sewa yang dilakukan ke Orang Pribadi /Toko (Non PKP)?
Nilai sewa sebesar Rp. 500.000,00 di sewa dari Penyedia Non PKP, maka atas sewa tersebut hanya
dikenakan PPh 23.
PPh 23 : 2 % X Rp. 500.000,00 = Rp. 10.000,00 (tanpa PPN karena Penyedia Non PKP)
Berapakah PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Sewa Bangunan di PPK/PPS dari Usaha Pribadi/Badan yang Non PKP?
Nilai Sewa Bangunan sebesar Rp. 2.000.000,00, maka atas sewa tersebut dikenakan PPh Pasal 4 Ayat 2.
PPh Pasal 4 Ayat 2 : 10% X Rp. 2.000.000,00 = Rp. 200.000,00 (tanpa PPN karena Penyedia Non PKP)
1. KPU sudah bersurat ke Direktorat Jenderal Pajak terkait dikeluarkannya aturan Pajak Penghasilan
Pasal 21 yang terbaru yaitu PP 58 Tahun 2023 dan PMK 168 Tahun 2023 (Surat Dinas Sekjen
Nomor 435/KU.03.2-SP/02/2024 tanggal 26 Januari 2024 perihal Penegasan PPh Pasal 21 Atas
Honor Petugas Badan Ad Hoc Pada Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024). Tetapi sampai
dengan saat ini belum ada jawaban dari DJP, hingga pada akhirnya diterbitkan SE Sekjen yang
menegaskan bahwa Badan Ad Hoc adalah bagian dari KPU sehingga tidak dikenakan PPh Pasal
21 atas kegiatan untuk honor yang diterimanya.
2. Untuk pinjam kursi, pinjam tenda atau peminjaman lainnya yang dilakukan kepada masyarakat
sekitar termasuk juga retribusi kebersihan dan lain sebagainya dimasukan ke dalam kategori
Pembuatan TPS dan Kelengkapannya, sehingga untuk kwitansinya dapat digabungkan menjadi
satu kwitansi sebagai dokumen pertanggungjawaban di KPPS.